makalah perspektif global
TRANSCRIPT
MAKALAH
PERSPEKTIF GLOBAL( Organization of Petroleum Exporting Countries )
Disusun guna melengkapi tugas
mata kuliah Ekonomi Internasional
Di Susun Oleh :
Nama : Hilda Yulia Wardani
Kelas : MGSK6
Nim : A11C101104
Jl.R.A Kosasih No. 112 Gedung Kampus STIE-STMIK PASIM Sukabumi 43113
Telp. (0266) 7096028 E-mail : [email protected]
Website : www.stiepasim.ac.id
2012
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Atas
Berkat Dan Rahmatnya Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan “Makalah
Perspektif Global” Ini Dengan Baik.
Tak Lupa Penulis Menyampaikan Banyak Terima Kasih Kepada Semua
Pihak Yang Telah Membantu Penulis Dalam Penyelesaian Makalah Ini Baik
Secara Moral Maupun Materil. Penulis Juga Ingin Menyampaikan Terima Kasih
Juga Kepada Dosen Mata Kuliah Sebagai Pembimbing Dalam Proses
Penyelesaian Mekalah Ini.
Penulis Menyadari Sungguh, Bahwa Makalah Yang Penulis Buat Ini Jauh
Dari Kesempurnaan. Untuk Itu, Penulis Sangat Mengharapkan Kritik Dan Saran
Dari Para Pembaca Semua Dalam Pengembangan Makalah Ini Ke Depan.
Sukabumi, July 2012
P e n u l i s
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
a. Latar Belakang............................................................................................ 1
b. Tujuan Penulisan......................................................................................... 3
c. Manfaat Penulisan...................................................................................... 3
d. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
a. Sejarah Perkembangan OPEC.................................................................... 4
b. Tujuan Organisasi OPEC............................................................................ 4
c. Struktur Organisasi Dan Manajemen OPEC.............................................. 5
d. Peranan Indonesia Sebagai Anggota OPEC............................................... 7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………. 10
a. Kesimpulan……………………………………………………...……….. 10
b. Saran………………………………………………..……………………. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Negara Tidak Dapat Berdiri Sendiri. Mereka Harus Bekerja Sama
Dengan Negara Lain. Coba Perhatikan Barang – Barang Yang Ada Di
Lingkungan Sekitar Kalian Atau Di Rumah Tempat Tinggal Kalian ! Barang –
Barang Seperti Handphone, Sepeda Motor, Mobil, Televisi, Kulkas, Dan
Sebagainya. Apakah Semua Itu Diproduksi Oleh Indonesia ? Tentu Saja Tidak.
Barang – Barang Tersebut Ada Yang Diproduksi Oleh Negara Lain. Keberadaan
Barang – Barang Tersebut Berkat Adanya Kerja Sama Antarnegara. Selain Berupa
Barang, Pinjaman – Pinjaman Yang Diperoleh Dari Luar Negeri Juga Sebagai
Wujud Hasil Kerja Sama Ekonomi Antarnegara. Dengan Demikian, Apakah Yang
Dimaksud Kerja Sama Ekonomi Internasional ? Istilah Kerja Sama Ekonomi
Internasional Tidak Sama Dengan Perdagangan Internasional.
Kerja Sama Ekonomi Internasional Mempunyai Cakupan Yang Lebih Luas
Daripada Perdagangan Internasional. Dengan Demikian Kerja Sama Ekonomi
Internasional Adalah Hubungan Antara Suatu Negara Dengan Negara Lainnya
Dalam Bidang Ekonomi Melalui Kesepakatan – Kesepakatan Tertentu, Dengan
Memegang Prinsip Keadilan Dan Saling Menguntungkan.
1
Berdasarkan Pengertian Kerja Sama, Maka Setiap Negara Yang Mengadakan
Kerja Sama Dengan Negara Lain Pasti Mempunyai Tujuan. Berikut Ini Tujuan
Kerja Sama Antarnegara.
1. Mengisi Kekurangan Di Bidang Ekonomi Bagi Masing – Masing Negara
Yang Mengadakan Kerja Sama.
2. Meningkatkan Perekonomian Negara – Negara Yang Mengadakan Kerja
Sama Di Berbagai Bidang.
3. Meningkatkan Taraf Hidup Manusia, Kesejahteraan, Dan Kemakmuran
Dunia.
4. Memperluas Hubungan Dan Mempererat Persahabatan.
5. Meningkatkan Devisa Negara.
Dalam Era Globalisasi Saat Ini, Pelaksanaan Pembangunan Di Indonesia
Dan Negara – Negara Lain Berkaitan Erat Dengan Komitmen – Komitmen Global
Dalam Bidang Ekonomi, Perdagangan, Transaksi Keuangan, Dan Lain – Lain.
Indonesia Adalah Anggota PBB Dan Berbagai Lembaga Lain Di Bawahnya, Serta
Di Gerakan Non – Blok.
Indonesia Adalah Anggota Aktif Badan – Badan Keuangan Maupun
Program PBB Serta Organisasi Antar Pemerintah Seperti Gerakan Non – Blok.
Selain Itu Juga Terlibat Dalam Berbagai Konvensi Baik Global Maupun Regional
Seperti WTO, APEC Dan ASEAN. Untuk Menunjukkan Semangat
Internasionalnya, Indonesia Sangat Berperan Di Dalam Kerjasama Selatan-
Selatan Dan Terlibat Secara Aktif Dalam Program – Program TCDC (Technical
Cooperation Between Developing Countries) Seperti Penyelenggaraan Training
Dan Penyediaan Tenaga Ahli Bagi Negara - Negara Belum Berkembang Di Asia
Dan Afrika.
Selain Itu, Indonesia Juga Menandatangani Perjanjian Dagang Internasional,
Antara Lain WTO, APEC, OPEC, ASEAN, Dan AFTA. Salah Satu Faktor Utama
Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Selama Ini Adalah
Mengalirnya Dana Melalui Penanaman Modal Langsung Dan Investasi Portofolio,
2
Pinjaman Komersial, Bantuan Dana Pembangunan (Official Development
Assistant / ODA) Yang Berupa Pinjaman Lunak Dan Hibah.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Dari Penulisan Makalah Ini Adalah Untuk Memenuhi Salah Satu
Kriteria Penilaian Mata Kuliah Perspektif Global Serta Untuk Mengetahui
Mengenai OPEC Sebagai Organisasi Kerja Sama Internasional.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat Dari Penulisan Makalah Ini Adalah Dapat Mengetahui Tentang
Sejarah, Tujuan, Organisasi Dan Manajemen OPEC Dan Dapat Mengetahui
Peranan Indonesia Sebagai Anggota OPEC.
D. Rumusan Masalah
Yang Menjadi Pokok Permasalahan Dari Makalah Ini Antara Lain Sebagai
Berikut :
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan OPEC ?
2. Apa Tujuan Dari Organisasi OPEC ?
3. Bagaimana Struktur Organisasi Dan Manajemen Dalam OPEC ?
4. Bagaimana Peranan Indonesia Sebagai Anggota OPEC ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan OPEC
OPEC Adalah Organisasi Negara – Negara Pengekspor Minyak.
OPEC Dibentuk Sebagai Akibat Jatuhnya Harga Minyak Pada Perusahaan
Raksasa Seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon Mobil, Socal,
Dan Gulf. Mereka Melakukan Penurunan Harga Minyak Secara Drastis
Sehingga Mereka Mampu Memenuhi Kebutuhan Negara – Negara
Industri Besar.
Untuk Mengatasi Hal Tersebut, Negara – Negara Timur Tengah
Berusaha Merebut Pasaran Harga Minyak Internasional Dengan Cara
Mengadakan Perundingan Pada Tanggal 11 – 14 September 1960 Di
Baghdad ( Irak ). Mereka Sepakat Mendirikan OPEC Yang Anggotanya
Terdiri Dari Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait Dan Venezuela.
B. Tujuan Organisasi OPEC
OPEC Didirikan Dengan Tujuan Sebagai Berikut :
1. Tujuan Ekonomi, Yaitu Mempertahankan Harga Minyak Dan
Menentukan Harga Sehingga Menguntungkan Negara – Negara
Produsen.
2. Tujuan Politik, Yaitu Mengatur Hubungan Dengan Perusahaan –
Perusahaan Minyak Asing Atau Pemerintah Negara – Negara
Konsumen.
4
C. Struktur Organisasi Dan Manajemen OPEC
Sesuai Dengan Statuta OPEC Pasal 9, Organisasi OPEC Terdiri Dari :
1. Konferensi
Adalah Organ Tertinggi Yang Bertemu Dua (2) Kali Dalam Setahun. Tetapi
Pertemuan Extra – Opecrdinary Dapat Dilaksanakan Jika Diperlukan. Semua
Negara Anggota Harus Terwakilkan Dalam Konperensi Dan Tiap Negara
Mempunyai Satu Hak Suara. Keputusan Ditetapkan Setelah Mendapat
Persetujuan Dari Negara Anggota ( Pasal 11 – 12).
Konperensi OPEC Dipimpin Oleh Presiden Dan Wakil Presiden OPEC
Yang Dipilih Oleh Anggota Pada Saat Pertemuan Konperensi ( Pasal 14 ).
Pasal 15 Menetapkan Konperensi OPEC Bertugas Merumuskan Kebijakan
Umum Organisasi Dan Mencari Upaya Pengimplementasian Kebijakan Tersebut.
Sebagai Organisasi Tertinggi, Pertemuan Konperensi OPEC Mengukuhkan
Penunjukan Anggota Dewan Gubernur Dan Sekretaris Jenderal OPEC.
5
2. Dewan Gubernur
Dewan Gubernur Terdiri Dari Gubernur Yang Dipilih Oleh Masing-Masing
Anggota OPEC Untuk Duduk Dalam Dewan Yang Bersidang Sedikitnya Dua
Kali Dalam Setahun. Pertemuan Extraordinary Dari Dewan Dapat Berlangsung
Atas Permintaan Ketua Dewan Sekretaris Jenderal Atau 2/3 Dari Anggota Dewan
( Pasal 17 Dan 18 ).
Tugas Dewan Adalah Melaksanakan Keputusan Konferensi
Mempertimbangkan Dan Memutuskan Laporan – Laporan Yang Disampaikan
Oleh Sekretaris Jenderal Memberikan Rekomendasi Dan Laporan Kepada
Pertemuan Konferensi OPEC Membuat Anggaran Keuangan Organisasi Dan
Menyerahkannya Kepada Sidang Konferensi Setiap Tahun Mempertimbangkan
Semua Laporan Keuangan Dan Menunjuk Seorang Auditor Untuk Masa Tugas
Selama Satu (1) Tahun Menyetujui Penunjukan Direktur – Direktur Divisi,
Kepala Bagian Yang Diusulkan Negara Anggota Menyelenggarakan Pertemuan
Extraordinary Konferensi OPEC Dan Mempersiapkan Agenda Sidang ( Pasal 20 )
Dewan Gubernur Dipimpin Oleh Seorang Ketua Dan Wakil Ketua Yang Berasal
Dari Para Gubernur OPEC Negara – Negara Anggota Dan Yang Disetujui Oleh
Pertemuan Konferensi OPEC Untuk Masa Jabatan Selama 1 Tahun ( Pasal 21 ).
3. Sekretariat
Adalah Pelaksana Eksekutif Organisasi Sesuai Dengan Statuta Dan
Pengarahan Dari Dewan Gubernur. Sekretaris Jenderal Adalah Wakil Resmi Dari
Organisasi Yang Dipilih Untuk Periode Tiga (3) Tahun Dan Dapat Diperpanjang
Satu Kali Untuk Periode Yang Sama. Sekretaris Jenderal Harus Berasal Dari
Salah Satu Negara Anggota. Dalam Melaksanakan Tugasnya Sekjen Bertanggung
Jawab Kepada Dewan Gubernur Dan Mendapat Bantuan Dari Para Kepala Divisi
Dan Bagian.
6
D. Peranan Indonesia Sebagai Anggota OPEC
Sejak Menjadi Anggota OPEC Tahun 1962, Indonesia Ikut Berperan Aktif
Dalam Penentuan Arah Dan Kebijakan OPEC Khususnya Dalam Rangka
Menstabilisasi Jumlah Produksi Dan Harga Minyak Di Pasar Internasional.
Sejak Berdirinya Sekretariat OPEC Di Wina Tahun 1965, KBRI / PTRI
Wina Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Pemantauan Harga Minyak Dan Penanganan
Masalah Substansi Serta Diplomasi Di Berbagai Persidangan Yang
Diselenggarakan Oleh OPEC. Pentingnya Peran Yang Dimainkan Oleh Indonesia
Di OPEC Telah Membawa Indonesia Pernah Ditunjuk Sebagai Sekjen OPEC Dan
Presiden Konferensi OPEC.
Pada Tahun 2004, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral ( MESDM )
Indonesia Terpilih Menjadi Presiden Dan Sekjen Sementara OPEC. Namun Akhir
– Akhir Ini, Status Keanggotaan Indonesia Di OPEC Telah Menjadi Wacana
Perdebatan Berbagai Pihak Di Dalam Negeri, Karena Indonesia Saat Ini Dianggap
Telah Menjadi Negara Pengimpor Minyak ( Net – Importer ). Dalam Kaitan Ini,
Indonesia Sedang Mengkaji Mengenai Keanggotaanya Di Dalam OPEC Dan
Telah Membentuk Tim Untuk Membahas Masalah Tersebut Dari Sisi Ekonomi
Dan Politik.
Hambatan Dan Peluang Secara Ekonomi, Keanggotaan Indonesia Di OPEC
Membawa Implikasi Kewajiban Untuk Tetap Membayar Iuran Keanggotaan
Sebesar US$ Dua (2) Juta Setiap Tahunnya, Disamping Biaya Untuk Sidang –
Sidang OPEC Yang Diikuti Oleh Delegasi RI.
OPEC Melihat Bahwa Penurunan Tingkat Ekspor Di Beberapa Negara
Anggota OPEC, Termasuk Indonesia, Disebabkan Karena Kurangnya Investasi
Baru Di Sektor Perminyakan. Apabila Kondisi Tersebut Terus Berlangsung,
Maka Diperkirakan Indonesia Akan Mengalami Hambatan Dalam Meningkatkan
Tingkat Produksinya Dan Tetap Menjadi Pengimpor Minyak Di Masa Mendatang.
Disamping Hambatan – Hambatan Tersebut Di Atas, Keanggotaan
Indonesia Di OPEC Akan Memberikan Berbagai Keuntungan Politis, Yaitu
Meningkatkan Posisi Indonesia Dalam Proses Tawar – Menawar Dalam
Hubungan Internasional. Kedudukan Menteri ESDM Dalam Kapasitasnya
7
Sebagai Presiden Konferensi OPEC Sekaligus Acting Sekjen OPEC Pada Tahun
2004, Telah Memberikan Posisi Tawar Yang Sangat Tinggi Dan Strategik Serta
Kontak Yang Lebih Luas Dengan Negara – Negara Produsen Minyak Utama
Lainnya.
Peningkatan Citra RI Di Luar Negeri. Pemberitaan Mengenai Persidangan
Dan Kegiatan OPEC Lainnya Yang Sangat Luas Secara Otomatis Dapat
Mengangkat Citra Negara Anggota. Perhatian Media Massa Lebih Terfokus
Ketika Pejabat RI ( Menteri ESDM ) Memegang Jabatan Sebagai Presiden
Konferensi OPEC.
Peningkatan Solidaritas Antar Negara Berkembang. Di Dalam Forum –
Forum OPEC, Semua Negara Anggota Memiliki Visi Dan Misi Yang Sama Di
Bidang Energi Serta Menjadikan OPEC Sebagai Wahana Bersama Untuk
Meningkatkan Rasa Persaudaraan Sesama Negara Anggota Dan Negara
Berkembang Lainnya. Opec Fund ( Lembaga Keuangan OPEC ) Telah
Memberikan Bantuan Dana Darurat Sebesar 1,2 Juta Euro, Dimana Separuhnya
Diperuntukkan Bagi Indonesia, Untuk Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan
Sumatera Utara Yang Dilanda Gempa Bumi Dan Tsunami Pada Akhir Tahun
2004.
Akses Terhadap Informasi. Sebagai Anggota OPEC, Indonesia
Mendapatkan Akses Terhadap Informasi, Baik Yang Bersifat Terbuka Dari
Sekretariat OPEC Maupun Informasi Rahasia Mengenai Dinamika Pasar Minyak
Bumi.
Disamping Itu, Indonesia Memiliki Kesempatan Untuk Menempatkan
Sumber Daya ManusiaNya Untuk Bekerja Di Sekretariat OPEC. Hal Ini
Merupakan Investasi Jangka Panjang Karena Akan Dapat Menjadi Network Bagi
Indonesia Di Masa Datang.
Prakiraan Perkembangan Keadaan, Menurut Kajian Yang Dilakukan
OPEC, Peranan OPEC Dalam Menentukan Stabilitas Produksi Dan Harga Minyak
Dunia Akan Tetap Penting, Setidaknya Hingga Tahun 2025, Karena Pangsa Pasar
Negara – Negara OPEC Masih Lebih Besar Dari Negara – Negara Non – OPEC.
Pentingnya Peran OPEC Dapat Dilihat Dengan Jelas Selama Tahun 2004,
Ketika Harga Minyak Mentah Dunia Melambung Tinggi, OPEC Ikut Berperan
8
Menstabilkan Harga Antara Lain Dengan Menjaga Pasokan Minyak Dunia.
Keanggotaan Indonesia Masih Diperlukan Oleh Negara – Negara Anggota
Lainnya Karena Indonesia Dipandang Sebagai Negara Yang Selalu Menjaga
Solidaritas OPEC Dan Selalu Berusaha Membangun Dialog Konstruktif Serta
Konsensus Di Dalam OPEC.
OPEC Tetap Membutuhkan Indonesia Sebagai Faktor Penyeimbang Dalam
Komposisi Keanggotaannya. Indonesia Merupakan Satu-Satunya Negara Asia
Yang Menjadi Anggota OPEC. Keanggotaan OPEC Yang Didominasi Oleh
Negara – Negara Timur Tengah Tidak Akan Menguntungkan Dalam Sudut
Pandang Citra OPEC Di Dunia Internasional. Citra Indonesia Sebagai Negara
Demokratis Dan Berpenduduk Muslim Terbesar Dan Moderat Di Dunia Dapat
Membantu Perbaikan Citra OPEC.
Dalam OPEC Sendiri Belum Ada Tuntutan Agar Indonesia Mengkaji
Keanggotaannya Karena Turunnya Tingkat Produksi Minyak Bumi Indonesia
Serta Mulainya Indonesia Menjadi Negara Importir Minyak. OPEC Menyadari
Bahwa Kemungkinan Penurunan Ekspor Minyak Negara – Negara Anggota
Adalah Salah Satu Akibat Dari Kurangnya Investasi Di Sektor Perminyakan
Negara Tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerja Sama Ekonomi Internasional Mempunyai Cakupan Yang Lebih Luas
Daripada Perdagangan Internasional. Dengan Demikian Kerja Sama Ekonomi
Internasional Adalah Hubungan Antara Suatu Negara Dengan Negara Lainnya
Dalam Bidang Ekonomi Melalui Kesepakatan – Kesepakatan Tertentu, Dengan
Memegang Prinsip Keadilan Dan Saling Menguntungkan.
Dalam Era Globalisasi Saat Ini, Pelaksanaan Pembangunan Di Indonesia
Dan Negara – Negara Lain Berkaitan Erat Dengan Komitmen – Komitmen Global
Dalam Bidang Ekonomi, Perdagangan, Transaksi Keuangan, Dan Lain – Lain.
Indonesia Adalah Anggota PBB Dan Berbagai Lembaga Lain Di Bawahnya, Serta
Di Gerakan Non – Blok.
OPEC Adalah Organisasi Negara – Negara Pengekspor Minyak.
OPEC Dibentuk Sebagai Akibat Jatuhnya Harga Minyak Pada Perusahaan
Raksasa Seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon Mobil, Sosial,
Dan Gulf. Mereka Melakukan Penurunan Harga Minyak Secara Drastis
Sehingga Mereka Mampu Memenuhi Kebutuhan Negara – Negara
Industri Besar.
Semua Negara Anggota Harus Terwakilkan Dalam Konperensi Dan Tiap
Negara Mempunyai Satu Hak Suara. Keputusan Ditetapkan Setelah Mendapat
Persetujuan Dari Negara Anggota ( Pasal 11 – 12). Konperensi OPEC Dipimpin
Oleh Presiden Dan Wakil Presiden OPEC Yang Dipilih Oleh Anggota Pada Saat
Pertemuan Konperensi ( Pasal 14 ). Pasal 15 Menetapkan Konperensi OPEC
Bertugas Merumuskan Kebijakan Umum Organisasi Dan Mencari Upaya
Pengimplementasian Kebijakan Tersebut. Sebagai Organisasi Tertinggi,
Pertemuan Konperensi OPEC Mengukuhkan Penunjukan Anggota Dewan
Gubernur Dan Sekretaris Jenderal OPEC.
10
Indonesia Memiliki Kesempatan Untuk Menempatkan Sumber Daya
ManusiaNya Untuk Bekerja Di Sekretariat OPEC. Hal Ini Merupakan Investasi
Jangka Panjang Karena Akan Dapat Menjadi Network Bagi Indonesia Di Masa
Datang.
OPEC Tetap Membutuhkan Indonesia Sebagai Faktor Penyeimbang Dalam
Komposisi Keanggotaannya. Indonesia Merupakan Satu-Satunya Negara Asia
Yang Menjadi Anggota OPEC. Keanggotaan OPEC Yang Didominasi Oleh
Negara – Negara Timur Tengah Tidak Akan Menguntungkan Dalam Sudut
Pandang Citra OPEC Ddi Dunia Internasional. Citra Indonesia Sebagai Negara
Demokratis Dan Berpenduduk Muslim Terbesar Dan Moderat Di Dunia Dapat
Membantu Perbaikan Citra OPEC.
Dalam OPEC Sendiri Belum Ada Tuntutan Agar Indonesia Mengkaji
Keanggotaannya Karena Turunnya Tingkat Produksi Minyak Bumi Indonesia
Serta Mulainya Indonesia Menjadi Negara Importir Minyak. OPEC Menyadari
Bahwa Kemungkinan Penurunan Ekspor Minyak Negara – Negara Anggota
Adalah Salah Satu Akibat Dari Kurangnya Investasi Di Sektor Perminyakan
Negara Tersebut.
B. Saran
Penulis Hanya Mau Menyarankan Kepada Para Pembaca Sekalian Bahwa
Kerjasama Antar Suatu Negara Dengan Negara Lain Itu Sangat Di Pentingkan,
Dalam Hal Ini Untuk Kemajuan Ekonomi Bangsa. Dapat Kita Lihat Betapa
Pentingnya Organisasi OPEC Yang Di Dirikan Dengan Tujuan Tertentu
Khususnya Dalam Penanganan Minyak Dunia Agar Harga Minyak Dunia Itu
Tetap Stabil Dan Seluruh Masyarakat Dunia Bisa Dapat Menggunakan Minyak
Tersebut Dalam Kelangsungan Hidup Tiap Hari. Jadi, Betapa Pentingnya Suatu
Organisasi Yang Mengatur Perekonomian Secara Global.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://hafizazza.blogspot.com/2011_04_27_archive.html
http://www.opec
12
13