makalah-phorfirin
DESCRIPTION
makalah-phorfirinTRANSCRIPT
![Page 1: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Porfirin adalah suatu senyawa organik yang mengandung empat cincin pirol,
suatu cincin segi lima yang terdiri dari empat atom karbon dengan atom nitrogen
pada satu sudut. Senyawa ini ditemukan pada sel hidup hewan dan tumbuhan,
dengan berbagai macam fungsi biologis. Empat atom nitrogen di tengah molekul
porfirin dapat mengikat ion logam seperti magnesium, besi, seng, nikel, kobal,
tembaga, dan perak. Tiap-tiap logam yang diikat akan memberikan sifat yang
berbeda-beda. Jika logam yang diikat di pusat adalah besi, maka kompleks
porfirin disebut ferroporfirin, atau heme.
Empat gugus heme ini dapat bergabung menyusun hemoglobin, molekul
dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Sementara vitamin B12
mengandung molekul porfirin dengan ion kobal di tengahnya. Pada klorofil yang
merupakan molekul penting pada tanaman yang menangkap energi matahari dan
memberi warna hijau, molekul porfirin mengikat ion logam pusat magnesium
(Mg). Dalam makalah ini akan dijelaskan secara lengkap tentang struktur dan
fungsi porphirin dalam sistem biologis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum tentang porfirin ?
2. Bagaimana fungsi dan struktur dari porfirin ?
3. Bagaimana porfirin dalam kimia dan sistem biologis ?
C. Tujuan
1. Mengetahui gambaran umum porfirin.
2. Mengetahui fungsi dan struktur porfirin.
3. Mengetahui porfirin dalam kimia dan sistem biologis.
![Page 2: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB IIPEMBAHASAN
A. Porfirin
Asam amino merupakan prekursor dari banyak senyawa kompleks nitrogen
yang penting dalam fungsi fisiologis. Porfirin salah satu dari kompleks tersebut,
adalah suatu senyawa organik yang mengandung empat cincin pirol, suatu cincin
segi lima yang terdiri dari empat atom karbon dengan atom nitrogen pada satu
sudut. Sebagai gugus prostetik dari banyak protein, heme membentuk sejumlah
hemeprotein yang secara terus menerus mengalami proses sintesa dan degradasi.
Sebagai contoh, 6 sampai 7 gram hemoglobin disintesa setiap hari untuk
menggantikan heme yang hilang dalam proses katabolismenya. Pembentukan dan
pemecahan komponen porfirin dari hemoglobin berperan dalam menjaga
keseimbangan nitrogen tubuh (Rizkia, N. dkk, 2014).
Senyawa ini ditemukan pada sel hidup hewan dan tumbuhan, dengan berbagai
macam fungsi biologis. Empat atom nitrogen di tengah molekul porfirin dapat
mengikat ion logam seperti magnesium, besi, seng, nikel, kobal, tembaga, dan
perak. Tiap-tiap logam yang diikat akan memberikan sifat yang berbeda-beda.
Jika logam yang diikat di pusat adalah besi, maka kompleks porfirin disebut
ferroporfirin atau heme muncul pada sejumlah penyakit yang berkisar dari anemia
hemolitik hingga hepatitis serta kelainan sekresi empedu (gangguan obstruksi)
(Rizkia, N. dkk, 2014).
Di alam semesta, metaloporfirin terkonjugasi dengan protein membentuk
senyawa-senyawa antara lain:
1. Haemoglobin (Hb) : merupakan porfirin besi yang terikat pada protein globin,
berfungsi : mengangkut oksigen O2 di darah.
2. Eritrokruorin : terdapat pada beberapa invertebrate, fungsi: hampir sama
dengan Hb.
3. Mioglobin : pengangkut O2 di jaringan otot (pigmen pernafasan).
4. Sitokrom : berfungsi sebagai pemindah elektron pada proses redoks.
5. Katalase : enzim yang merubah 2H2O2 menjadi 2H2O2 + O2.
![Page 3: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/3.jpg)
6. Triptofan pirolase : mengkatalisa oksidasi triptofan menjadi formil kinurenin
( Prasiska, 2011 ).
B. Fungsi dan Struktur Porfirin
1. Fungsi Porfirin
Di dalam tubuh manusia, porfirin berfungsi untuk :
a. Membentuk senyawa sebagai pengangkutan O2
b. Membentuk senyawa sebagai pengangkutan elektron
c. Membentuk senyawa sebagai enzim enzim tertentu ( Prasiska, 2011 ).
2. Struktur Porfirin (C20H14N4)
Menyingkat rumus porfirin dengan menghilangkan jembatan metenil dan
setiap cincin pirol yang diperlihatkan sebagai tanda kurung dengan 8 tanda
substituent.
![Page 4: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/4.jpg)
( Prasiska, 2011 ).
C. Kimia Porfirin
Porfirin mengandung nitrogen tersier pada dua cincin pirolen sehingga
bersifat basa lemah dan adanya gugus karboksil pada rantai sampingnya
menyebabkan juga bersifat asam. Titik isoelektrisnya pada pH 3,0 – 4,0, mudah
diendapkan dalam larutan air. Semua porfirin berwarna. Dalam penelitian tentang
porfirin atau turunannya, spectrum absorpsinya khas yang diperlihatkan masing-
masing dalam region spectrum sinar tampak dan ultraviolet sangat bermanfaat.
Salah satu contohnya adalah kurva absorpsi untuk suatu larutan porfirin dalam 5%
asam hidroklorida. Jika porfirin yang dilarutkan dalam asam mineral kuat atau
dalam pelarut inorganic disinari oleh sinar ultraviolet, Porfirin tersebut akan
memancarkan Fluoresensi merah yang kuat. Fluoresensi ini sedemikian khasnya
sehingga sering digunakan mendeteksi adanya sejumlah kecil porfirin bebas
( Prasiska, 2011 ).
Ikatan yang menyatukan cincin – cincin pirol diporfirin merupakan penyebab
utama absorpsi dan fluoresensi khas senyawa golongan ini; ikatan rangkap ini
tidak terdapat dalam porfirinogen Hal yang menarik sifat fotodinamik porfirin
adalah kemungkinan pemakaiannya dalam terapi kanker jenis tertentu, suatu
prosedur yang disebut fototerapi kanker. Tumor sering membentuk lebih banyak
porfirin dibanding jaringan normal. Jadi, hematoporfirin atau senyawa terkait,
dapat diberikan kepada pasien yang mengidap tumor – tumor tertentu. Kemudian,
![Page 5: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/5.jpg)
tumor diberi laser asrgon yang akan menyebabkan eksitasi porfirin dan
menimbulkan efek–efek sitotoksik ( Prasiska, 2011 ).
D. Penyakit Kelainan Porfirin
Penyakit turunan atau bisa berupa penyakit yang didapat yang disebabkan
oleh defisiensi salah satu enzym pada jalur biosintesa heme dan mengakibatkan
penumpukan dan peningkatan porfirin atau prazatnya dijaringan atau didalam
urine. Kelainan ini jarang dijumpai tapi perlu dipikirkan dalam keadaan tertentu
misalnya sebagai diagnosa banding pada penyakit dengan keluhan nyeri abdomen,
fotosensitivitas dan gangguan psikiatri. Porfiria dikelompokkan menjadi 3
golongan yaitu:
1. Porfiria eritropoetik
2. Porfiria hepatik
3. protoporfiria
Porfiria eritropoetik, merupakan kelainan kongenital. Terjadi karena ketidak
seimbangan enzim kompleks uroporfirinogen sintase dan kosintase. Pada jenis
porfiria ini dibentuk uroporfirinogen I yang tidak diperlukan dalam jumlah besar.
Juga terjadi penumpukan uroporfirin I, koproporfirin I dan derivat simetris
lainnya. Penyakit ini diturunkan secara otosomal resesif dan memunculkan
fenomena berupa eritrosit yang berumur pendek, urine pasien merah karena
ekskresi uroporfirin I dalam jumlah besar, gigi yang berfluoresensi merah karena
deposisi porfirin dan kulit yang hipersensitif terhadap sinar karena porfirin yang
diaktifkan cahaya bersifat sangat reaktif . Porfiria hepatik dibagi menjadi beberapa
jenis antara lain :
a. Intermitten acute porfiria ( IAP )
b. Koproporfiria herediter
c. Porfiria variegata
d. Porfiria cutanea tarda
e. Porfiria toksik.
IAP terjadi karena defisiensi partial uroporfirinogen I sintase, diturunkan
secara otosomal dominan. Pada penyakit ini dijumpai ekskresi porfobilinogen dan
![Page 6: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/6.jpg)
asam amino levulenat yang meningkat menyebabkan urine berwarna gelap.
Koproporfiria herediter terjadi karena defisiensi partial koproporfirinogen
oksidase, diturunkan secara otosomal dominan. Terdapat peningkatan ekskresi
koproporfirinogen dan menyebabkan urine berwarna merah. Porfiria variegata
terjadi karena defisiensi partial protoporfirinogen oksidase, diturunkan secara
otosomal dominan. Terdapat peningkatan ekskresi hampir seluruh zat-zat antara
sintesa heme. Porfiria cutanea tarda terjadi karena defisiensi partial
uroporfirinogen dekarboksilasi, diturunkan secara otosomal dominan. Terdapat
peningkatan ekskresi uroporfirin yang bila terpapar cahaya menyebabkan urine
berwarna merah. Porfiria ini paling sering dijumpai dibanding yang lainnya .
Porfiria toksik atau akuisita disebabkan oleh obat atau zat toksik seperti
griseofulvin, barbiturat, heksachlorobenzene, Pb dan sebagainya. Protoporfiria
atau protoporfiria gabungan dikarenakan terjadinya defisiensi partial
ferrokatalase, diturunkan secara autosomal dominan. Terdapat peningkatan
ekskresi protoporfirin dalam urine. Gejala klinis yang dapat muncul dapat
dikelompokkan dalam dua patogenesa yaitu bila kelainan enzym sintesa heme
menyebabkan penumpukan asam amino levulenat dan porfobilinogen disel atau
cairan tubuh akan menghambat kerja ATP ase dan meracuni neuron sehingga
menimbulkan gejala-gejala neuro-psikiatri sedangkan bila kelainan enzym sintesa
heme menyebabkan penumpukan porfirinogen dikulit dan dijaringan lain akan
teroksidasi spontan membentuk porfirin yang apabila terpapar dengan cahaya,
porfirin akan bereaksi dengan O2 molekuler membentuk suatu radikal bebas yang
sangat reaktif dan merusak jaringan atau kulit dimana porfirin terdeposisi,
peristiwa ini memunculkan gejala-gejala fotosensitivitas. Therapi yang dapat
diberikan hanyalah bersifat symptomatik karena therapi kausal yang bersifat
genetik masih sulit dikerjakan. Obat yang dapat dipakai dan beberapa tindakan
yang dianjurkan seperti misalnya hindari preparat atau obat yang merangsang
aktifitas sitokrom P- 450 seperti obat anestesia, alkohol, steroid dan lain-lain.
Hindari zat-zat toksik penyebab porfiria. Pemberian zat-zat seperti glukosa dan
hematin yang menekan kerja ALA sintase untuk menghambat pembentukan pra
zat porfirin. Pemberian anti oksidan seperti karoten, vitamin E dan C juga dapat
![Page 7: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/7.jpg)
dianjurkan pemakaian tabir surya guna menggurangi pemaparan terhadap cahaya (
Prasiska, 2011 ).
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Porfirin adalah suatu senyawa organik yang mengandung empat cincin pirol,
suatu cincin segi lima yang terdiri dari empat atom karbon dengan atom nitrogen
pada satu sudut. Senyawa ini ditemukan pada sel hidup hewan dan tumbuhan,
dengan berbagai macam fungsi biologis.
Dalam tubuh manusia, porfirin berfungsi untuk membentuk senyawa sebagai
pengangkutan O2, membentuk senyawa sebagai pengangkutan elektron,
membentuk senyawa sebagai enzim enzim tertentu.
B. Daftar Pustaka
Rizkia, N. Dkk. (2014). Sintesis dan Karakterisasi Tetra (p-dimetilaminofenil)
porfirin dengan Metode Microwave-Assisted Organic Synthesis (MAOS).
![Page 8: makalah-phorfirin](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082315/5695d11c1a28ab9b029530e8/html5/thumbnails/8.jpg)
Research and Development on Nanotechnology in Indonesia, Vol.1, No.3,
2014, pp. 118-123.
Prasiska, Tomy Oki. 2011. Metabolisme Porfirin Dan Pigmen Empedu.
(disampaikan pada kuliah S1 keperawatan 22 Desember 2011)