makalah psikologi klinis anak dan pediatri

Upload: nabilah-afrini-rahmadani

Post on 09-Feb-2018

1.384 views

Category:

Documents


153 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    1/10

    PSIKOLOGI KLINIS

    PSIKOLOGI KLINIS ANAK DAN PEDIATRI

    DISUSUN OLEH:

    KELOMPOK II

    - WIRDAN- NABILAH AFRINI R D- SITI HARDIANTI ARISTIPUTRI- AGUNG WICAKSONO- EASTI PATRIANINGSIH R.- TAUFIK BUNYAMIN- HASTI RESTU SAPUTRA- JABIR

    UNIVERSITAS 45 MAKASSARFAKULTAS PSIKOLOGI

    MAKASSAR

    2014

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    2/10

    Seperti yang telah diketahui dalam latar belakang sejarah psikologi klinis,

    bahwa psikologi klinis berpijak pada jalur akademik dan praktik. Klinik pertama yang

    didirikan oleh Witmer adalah untuk membantu anak-anak yang mempunyai masalah

    belajar. Sebelum tahun 1900, anak-anak dianggap sama dengan orang dewasa.

    Perlu diketahui terlebih dahulu pengertian yang membedakan antara Psikologi

    Pediatrik dan Psikologi Klinis Anak. Psikologi Klinis Anak adalah psikologi terapan

    yang menangani penyimpangan-penyimpangan psikologis (perilaku) pada anak dan

    remaja. Yang mendasarinya adalah Psikologi Abnormal Anak atau pedologi, yaknilandasan-landasan Psikologi Abnormal atau Psikopatologi yang

    diterapkan/disesuaikan dengan kondisi psikologis anak-anak.

    Pada tahun 1966 ternyata ada 300 psikolog yang bekerja dalam setting pediatri-

    dilingkungan rumah sakit, klinik-klinik perkembangan, dan lain-lain. Yang dibantu

    adalah anak-anak yang tidak mengalami gangguan berat namun memerlukan

    perhatian dan nasihat yang berkaitan dengan perkembangannya di masa

    depan. Bidang ini dinamakanPediatric Psychology. Pada tahun 1967 ada dua divisi

    dalamAmerican Psychological Association, divisi 1 dan 2, yang membahas masalah

    anak-anak, yaitu Clinical Child Psychology danPediatric Psychology.

    Dalam Psikologi Anak Klinis, atau juga disebut Psikologi Klinis Anak, terdapat

    sejumlah aktivitas umum bersangkutan dengan anak dan remaja yang telah

    mengembangkan simtom psikopatologi. Para pasien bisa berupa pasien dalam

    maupun luar yang secara tradisional melibatkan psikolog, psikiater, dan pekerja

    sosial, bersama-sama berkolaborasi dengan dokter anak. Sebaliknya Psikologi

    Pediatrik atau juga disebut Psikologi Kesehatan Anak, digambarkan sebagai

    Psikologi Klinis Anak yang dilaksanakan setting medis, termasuk perumahsakitan,

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    3/10

    praktek klinik perkembangan, atau kelompok medis. Dari Journal of Pediatric

    Psychology sendiri mengajukan defenisi sebagai berikut:

    Psikologi Pediatrik merupakan suatu bidang interdisipliner yang menyangkut

    fungsi dan perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang berhubungan

    dengan masalah kesehatan dan sakit pada anak, remaja, dan keluarga.

    Perhatian yang besar pada kekhususan psikologi untuk anak berkembangkarena beberapa temuan, yaitu :

    Bertambah banyaknya kasus psikopatologi anak, yakni 22% Banyak gangguan yang terjadi pada anak-anak yang mempunyai

    konsekuensi serius pada usia dewasa.

    Kebanyakan gangguan pada masa dewasa mungkin berasal dari masalahpada masa kanak-kanak yang tidak terdiagnosis

    Perlu dilakukan intervensi untuk mencegah berlanjutnya suatu gangguanpada anak sampai dewasa.

    Bahkan meskipun tumpang tindih bisa terjadi, survei pediatrik dan psikolog

    klinis anak menyatakan beberapa perbedaan di antara keduanya. Pertama, klinikus

    pediatrik ditandai oleh orientasi cognitive-behavioral, dengan kecenderungan

    strategis jangka pendek dan intervensi segera. Sebaliknya, para psikolog klinis anak

    berbeda dalam orientasinya (orientasi psikodinamik dan keluarga/sistem lebih banyak

    digunakan pada spesialis klinis anak). Kedua, psikolog pediatrik cenderung memberi

    penekanan pada masalah-masalah biologis dan medis dalm pendekatannya, baik saat

    melakukan pelatihan, riset, maupun servis. Dalam penerapannya, spesialis klinis anak

    cenderung memberikan tekanan pada pelatihan asesmen, proses-proses

    perkembangan, dan terapi keluarga. Terakhir, psikolog pediatrik tampak lebih banyak

    melakukan kegiatan dalam perangkat medis dan akademis.

    Dilihat dari sudut perkembangannya, kegiatan yang menyangkut anak dan

    remaja memperlihatkan pentingnya sudut pandang perkembangan. Dari perspektif

    perkembangan ini, masalah-masalah yang dialami anak-anak dan remaja merupakan

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    4/10

    akibat dari penyimpangan dalam salah satu atau beberapa wilayah perkembangan,

    baik kognitif, biologis, fisik, emosional, keprilakuan, dan sosial. Pada waktu yang

    sama, bagaimanapun akan penting untuk memahami, bahwa: (a) perkembangan

    merupakan proses yang aktif, dinamis yang akan paling baik kalau diakses untuk

    jangka waktu panjang; (b) masalah-masalah perkembangan yang berbeda pada

    gangguan klinis; (c) sebaliknya, masalah-masalah perkembangan yang berbeda bisa

    jadi mengarah pada hasil yang sama; (d) proses dan kegagalan perkembangan bisa

    berinteraksi; dan (e) proses-proses perkembangan dan lingkungan saling tergantung-

    setiap pihak saling mempengaruhi sedemikian rupa sehingga mereka tidk dapat

    dilihat terpisah, seperti isolasi dan suatu laboratorium eksperimental.

    Dalam pemahaman dasar mengenai masalah Psikologi Pediatrik dan Psikologi

    Klinis Anak ini, sering kita berhadapan dengan, mengapa ada anak yang beradaptasi

    dengan baik, baik terhadap permasalahan yang sedikit noticeable? Jawaban umum

    yang sering ditemukan banyak ahli adalah apa yang disebut resilience, yakni

    menyangkut kualitas individual yang berhubungan dengan kemampuan menangani

    adversity dan mencapai perkembangan yang baik (Masten & Coatsworth, 1998).

    Karena itu, para psikolog tertarik untuk mempelajari faktor-faktor yang berkaitan

    dengan resilience, terutama di antara anak-anak yang berada dalam kondisi negatif

    ketika menghadapi lingkungan yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh, perilaku

    negatif tampil dalam bentuk pemarah atau menangis; toilet training; perkembangan

    yang terlambat muncul dalam bentuk bicara dan kegiatan berlebih; masalah kebiasaan

    buruk yang spesifik, seperti mengisap jempol atau tics.

    Aktivitas

    Aktivitas Psikologi Pediatrik dan Psikologi Klinis Anak dapat dikelompokkan

    ke dalam asesmen, intervensi, prevensi, dan konsultasi.

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    5/10

    Masalah-masalah yang terkait dengan tipe aktivitas itu antara lain adalah;

    epidermologi, situasi, pemahaman siapa yang berperan sebagai klien, serta diagnosis

    dan klasifikasi permasalahan.

    Termasuk dalam masalah epidemologi, terutama dalam dua dekade terakhir

    banyak dibicarakan mengenai gangguan lemahnya perhatian/hiperaktivitas (ADHD;

    bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah gangguan perilaku (conduct disorder) lebih

    banyak terjadi pada anak laki-laki atau pada perempuan? Juga penting untuk

    mengetahui perbedaan masalah yang bersangkutan dengan perbedaan umur. Misalnya

    pada umur antara satu dan dua tahun masalah yang muncul sering berupa masalah

    dalam makan. Hiperaktivitas lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada

    perempuan, dan lain sebagainya.

    Tentang siapa klien seorang psikolog spesialis ini, perlu dingat bahwa tidak

    selalu mudah untuk menentukan siapa klien secara eksak. Pada suatu kejadian, bias

    jadi anak yang bersangkutan yang tepat disebut klien sehingga menjadi objek

    pemberian treatment. Tetapi pada kejadian lain, yang ternyata lebih tepat dijadikan

    klien, adalah ibu, bapak, atau orang tua secara keseluruhan; bisa jadi seluruh

    keluarga. Kesalahan, ketidaktahuan atau miskonsepsi mengenai hal ini, bisa jadi

    mengarahkan psikolog pada tindakan yang tidak tepat. Dalam hal ini kita bisa

    bertindak dari masalah aktual yang terjadi.

    Masalah Klasif ikasi dan Diagnosis

    Di Indonesia, mengenai gangguan kejiwaan, termasuk pada anak-anak,

    mengacu pada PPDGJ (yang telah dikemukakan terdahulu). Merupakan kenyataan

    pula, bahwa PPDGJ itu, termasuk yang III yang terakhir kita miliki mengacu pada

    DSM IV yang didasarkan pemikiran dan penemuan para ahli psikiatri Amerika

    Serikat. Dengan demikian, kita perlu berhati-hati dalam membuat diagnostik, karena

    misalnya situasi di Indonesia belum tentu sama dengan di Amerika Serikat, sementara

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    6/10

    telah diutarakan bahwa situasi sangat berperan dalam gangguan pada jiwa dan

    perilaku anak. Demikian juga masalah genetik, atau juga masalah nutrisi. Meskipun

    demikian, terdapat beberapa hal yang sama, misalnya gangguan perilaku (conduct

    disorder), internalizing disorder yang ditandai oleh simtom-simtom cemas, depresi,

    kemurungan, dan menarik diri dari lingkungan sosial. Kemudian externalizing

    disordersyang ditandai oleh perilaku agresif, impulsif, dan masalah-masalah etika.

    Asesmen

    Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara asesmen untuk klinis dewasa dan

    klinis anak, karen kedua-duanya menggunakan prinsip yang sama. Namun tedapat

    beberapa cara dan tehnik yang berbeda antara pemeriksaan terhadap seorang anak dan

    terhadap seorang dewasa.Misalnya untuk anak dan remaja sering diperlukan

    keterangan dari orang tua atau orang-orang signifikan lainnya, sedangkan untuk orang

    dewasa kebanyakan keterangan didapat dari klien yang bersangkutan. Meskipun

    demikian, akan sangat diperlukan izin anak atau remaja untuk mencari informasi dari

    orang tua atau orang lainnya, terutama untuk membangun suasana yang baik dalam

    keseluruhan proses konsultasi atau terapi, di samping tentu saja isi informasi yang

    didapat juga sangat bermanfaat. Selain tu, juga diperlukannya keterangan dari orang

    lain, adalah karena anak dan remaja masih banyak yang belum mengetahui dengan

    tepat peranan profesional di bidang kesehatan mental, sehingga bisa mengalami

    resistensi atau mengalami rasa takut.

    Pada dasarnya asesmen untuk anak dan remaja tidak berbeda dengan untuk

    orang dewasa, yakni wawancara, observasi perilaku, dilanjutkan dengan tes

    inteligensi, tes prestasi, tes proyektif, kuesioner atau dan daftar pertanyaan,asesmen

    neuropsikologis, asesmen kognitif dan asesmen.Sering orang mengatakan asesmen

    pada anak dan remaja relatif lebih mudah dibandingkan dengan asesmen terhadap

    orang dewasa, karena orang orang dewasa mampu membangun berbagai macam

    pertahanan diri, misalnya rasionalisasi, sementara anak dan remaja biasanya lebih

    spontan untuk mengajukan masalah apa yang dihadapinya. Pendapat ini tidak selalu

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    7/10

    benar, karena seorang anak juga memiliki kesukaan untuk mengajukan permasalahan

    maupun akurasi masalah yang sebenarnya, berhubung dengan keterbatasan daya

    ingatnya. Oleh karena itu, lebih baik untuk mendapatkan hasil asesmen yang baik,

    akurat, dan bermanfaat, antara terapis atau aseseor dan klienatau asesi perlu dibangun

    hubungan yang baik,good rapport. Hubungan yang baik adalah setengah langkah ke

    arah diagnostika yang tepat; dan diagnostika yang tepat merupakan setengah langkah

    menuju perbaikan yang dikehendaki.

    I ntervensi

    Sepertipun bagi orang dewasa yang bermasalah atau terganggu secara kejiwaan,

    terdapat berbagai pendekatan dan teknik intervensi yang dapat diberikan kepada

    anak-anak dan remaja yang terganggu atau bermasalah. Secara umum dapat

    dikemukakan beberapa pendekatan, yakni : terapi psikodinamik, terapi perilaku, dan

    terapi kogitif perilaku, ditambah dengan teknik yang khas anak dan remaja atau terapi

    bermain dan terapi kelompok dan keluarga.

    Dalam pendekatan psikodinamik, menurut Anna Freud, meskipun tetap

    diperlukan kemampuan verbal, berpikir simbolis, dan pemahaman atas berbagai

    teknik pertahanan diri, diperlukan peruabahan dan penyesuaian. Hal itu disebabkan

    karena anak kecil maupun remaja belum memiliki kemampuan verbal yang tinggi,

    abstrak, proses intropeksi. Modifikasi yang dilakukan mulai dari seringnya

    pertemuan, yang kalau dalam psikoanalitik Freud bisa sampai 3 atau 4 kali seminggu,

    maka pada anak cukup satu atau dua kali saja. Kemudian pendekatan yang digunakan

    terhadap anak juga sebaiknya dengan teknik sampai betul-betul anak mendapatkan

    pemahaman atau insightdalam pertemuan terapis.

    Terapi bermain, merupakan terapi yang paling banyak dilakukan terhadap

    anak-anak. Dibandingkan dengan pendekatan psikoanalisis Freud dalam teknik

    analisis impian dan asosiasi bebas, terapi bermain ini jauh lebih memadai. Apa yang

    terjadi dalam terpai bermain, adalah anak-anak yang bermasalah itu berhadapan

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    8/10

    dengan berbagai macam alat permainan, seperti boneka-boneka, atau alat-alat

    lainnya. Proses yang terjadi dalam terapi ini bisa terjadi mulai dari anak seolah-olah

    menemukan identitas dirinya, menemukan orang atau figur yang dibutuhkannya, atau

    bahkan sampai menemukan tempat untuk katarsis yang berupaya objek untuk

    melampiaskan agresi yang selama ini terbendung. Bisa saja sangat ringan dalam

    bentuk terdapatnya kesempatan pada sesi terapi untuk melepaskan kelebihan

    energinya (sebagaimana diterangkan dalam jenis psikologi yang disebut psikologi

    daya-daya, vermogen psychologie).

    Terapi Perilaku pada anak dianggap penting dan khas karena anak-anak

    belum memiliki pemikiran yang dapat diandalkan untuk mencamkan apa yang

    sebaiknya dilakukan dan apa yang tidak. Misalnya, seorang anak yang kalau pulang

    sekolah, lari masuk ke dalam rumah sambil melemparkan sepatu ke arah tempat

    sepatu, tetapi tentu saja tidak rapi. Ini, katakanlah kebiasaan buruk yang telah lama

    berlangsung. Sang ibu sudah puluhan kali menyuruh anak untuk membuang

    kebiasaan itu dan menyimpan sepatu itu dengan rapi di tempat yang disediakan. Jadi,

    tidak sekedar menyuruh, walaupun misalnya dengan mengemukakan alasan apa

    sebab dan manfaatnya, melainkan dengan mengawasi sampai ia sendiri

    melakukannya.

    Pelatihan untuk menjadi Psikolog Klinis Anak dan Pediatrik

    Setelah menjalani pendidikan/pelatihan menjadi psikolog klinis anak dan

    pediatrik, diperlukan pendidikan tambahan berupa pelatihan-pelatihan, yang antara

    lain dikemukakan Robert dkk. (1998), yang pada dasarnya meliputi:

    1. Psikologi perkembangan rentang kehidupan, untuk mendapatkan keahliandalam proses perkembangan yang meliputi segala aspek, dan bagaimana

    memahami proses itu berpengaruh terhadap aspek asesmen, diagnosis,

    penangan, dan hasil.

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    9/10

    2. Psikopatologi perkembangan rentang kehidupan, menyangkut informasimengenai perkembangan abnormal dan gangguan yang menyangkut mental dan

    emosional.

    3. Metode asesmen keluarga, remaja, dan, anak, menyangkut administrasi daninterpretasi asesmen dalam intelektual, kepribadian, perilaku, keluarga, dan

    konteks sosio-kultural.

    4. Strategi-strategi intervensi, yang berhubungan dengan anak, remaja, keluarga,orang tua, dan sekolah serta komunitas.

    5. Metode riset dan evaluasi sistem-sistem. Masalah-masalah ini dimaksudkanagar psikolog dalam membuat penelitian lanjutan akrab dengan metode riset

    agar mampu menangani hasil asesmen dan intervensi yang kritis.

    6. Masalah-masalah profesional, etik, dan hukum, baik menyangkut anak yangbermasalah itu sendiri, juga untuk psikolog sendiri seandainya ada satu dan lain

    hal yang menyangkut masalah-masalah itu.

    7. Masalah-masalah diversitas, yakni adanya perbedaan-perbedaan ataupluraliseme dalam banyak hal, seperti etnik dan kultur , yang sering

    berhubungan dengan, baik penafsiran data asesmen, jenis intervensi, bahkan

    sistem pemberian laporan kepada orang tua dan lain-lain.

    8. Sistem disiplin multiple dan servis penyampaian, karena penanganan masalahanak banyak menuntut multi atau interdisiplin. Psikolog seyogyanya mengerti

    bagaimana disiplin lain yang mengenai anak bekerja.

    9. Promosi prevensi, dukungan keluarga, dan kesehatan, terutama karena psikologperlu untuk memikirkan pula masa depan anak, selain menangani apa yang

    dialaminya saat ini.

    10.Masalah-masalah sosial yang berpengaruh pada anak, remaja dan keluarga,yang saat ini makin banyak dan kadang-kadang tidak terduga bakal

    mempengaruhi kehidupan anak sehari-hari. Masalah-masalah komersial yang

    mendasari tayangan televisi, misalnya bisa berpengaruh banyak terhadap anak

    dan remaja.

  • 7/22/2019 Makalah PSIKOLOGI KLINIS Anak Dan Pediatri

    10/10

    11.Pengalaman spesialis di bidang asesmen, intervensi, dan konsultasi, sehinggapsikolog ini dapat bekerja menangani anak dalam berbagai setting.