makalah sistem endokrin

41
MAKALAH “HISTOLOGI SISTEM ENDOKRIN” Disusun oleh: Angela Karenina Sastroamidjojo 04121001135 Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Upload: angela-karenina

Post on 11-Aug-2015

1.432 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

Sistem Endokrin Manusia, makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Endokrin

MAKALAH

“HISTOLOGI SISTEM ENDOKRIN”

Disusun oleh:

Angela Karenina Sastroamidjojo

04121001135

Pendidikan Dokter Umum

Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya

2013

Page 2: Makalah Sistem Endokrin

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan

Mahabaik, yang telah memberikan penulis kesehatan dan kemampuan untuk

menulis serta menyelesaikan makalah dengan judul “Histologi Sistem Endokrin”

dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai pengganti

ketidakhadiran penulis dalam mata kuliah yang diajarkan oleh dr. Zen Hafy serta

memperdalam wawasan penulis mengenai “Histologi Sistem Endokrin”. Penulis

menyusun makalah ini dengan urutan sebagai berikut:

1. Pendahuluan Histologi Sistem Endokrin

2. Tinjauan Pustaka Histologi Sistem Endokrin

3. Pembahasan Histologi Sistem Endokrin

4. Penutup

5. Saran dan Kesimpulan

Penulis berterimakasih kepada pihak FK Universitas Sriwijaya yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk menyusun tugas ini, dr. Zen Hafy

yang telah mengajarkan bahan “Histologi Sistem Endokrin”, serta ketua angkatan

PDU Reguler 2012 yang telah membantu kelancaran administrasi penulis. Selain

itu, penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

kelancaran penulisan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan demikian diharapkan makalah ini dapat memenuhi tugas dan dapat

memperluas wawasan pembaca mengenai yang telah mengajarkan bahan

“Histologi Sistem Endokrin”. Penulis memohon kritik dan saran untuk

pengembangan makalah ini ke arah yang lebih baik lagi.

Akhirnya, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan pengetikan atau

pun penulisan yang tidak berkenan bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.

Palembang, Januari 2013

2

Page 3: Makalah Sistem Endokrin

Daftar Isi

Sampul 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pendahuluan 4

Pembahasan 5

Penutup 26

Daftar Pustaka27

Lampiran 28

3

Page 4: Makalah Sistem Endokrin

1. Pendahuluan Histologi Sistem Endokrin

1.1. Latar Belakang

Histologi adalah ilmu kedokteran yang mempelajari jaringan

manusia. Histologi mempelajari struktur mikroskopis dari suatu jaringan

sistem organ. Histologi berkaitan dengan struktur anatomi manusia dan

tidak dapat terpisahkan. Maka ketika mempelajari histologi suatu sistem,

seorang mahasiswa harus juga memahami anatomi sistem tersebut. Hal

ini juga berlaku ketika mahasiswa mempelajari sistem endokrin, untuk

memahami histologi sistem endokrin, mahasiswa juga harus memahami

anatomi pada sistem endokrin.

Sistem Endokrin adalah sistem pengatur yang mengkoordinasi

berbagai proses dalam tubuh dengan cara melepaskan messenger kimiawi

yang disebut hormon. Endokrin melakukan sekresi ke dalam atau dapat

disebut sebagai sekresi internal ke dalam ruang ekstrasel di sekeliling sel

pensekresi. Sistem endokrin memiliki komponen-komponen pendukung,

baik kelenjar endokrin maupun sel endokrin. Untuk transportasi hormone

hasil sekresi, sistem endokrin menggunakan pembuluh darah.

Maka dalam pembelajaran mengenai histologi sistem endokrin,

mahasiswa mempelajari mengenai struktur mikroskopis dari sistem

endokrin beserta fungsi dan ciri khasnya.

1.2. Manfaat Makalah

1.2.1. Memahami pengertian histologi dan sistem endokrin

1.2.2. Memperdalam pengetahuan mengenai histologi dan sistem

endokrin

1.2.3. Mengerti dan mengetahui histologi sistem endokrin

1.2.4. Memahami dan mengetahui anatomi dan fisiologi sistem endokrin

sebagai pendukung dalam memahami histologi sistem endokrin

1.2.5. Mengetahui penyakit yang berkaitan tentang histologi sistem

endokrin

4

Page 5: Makalah Sistem Endokrin

1.3. Tujuan Makalah

1.3.1. Memenuhi tugas pengganti ketidakhadiran dalam mata kuliah dr.

Zen Hafy.

1.3.2. Memperdalam pengetahuan mengenai histologi sistem endokrin.

2. Pembahasan Histologi Sistem Endokrin

2.1. Histologi

Sebelum memperdalam mengenai histologi sistem endokrin, penulis harus

terlebih dulu mengetahui histologi.

2.1.1. Pengertian

Menurut Kamus Saku Dorland edisi 28, histologi

(histology) adalah cabang anatomi yang mempelajari struktur kecil,

komposisi, dan fungsi jaringan. Histologi juga dapat diartikan

sebagai ilmu yang mempelajari jaringan tubuh manusia.

Anatomi dan histologi adalah dua cabang ilmu yang tidak

dapat terpisahkan dan hamper sama. Perbedaan histologi dengan

anatomi adalah pada objek pembelajarannya, anatomi mempelajari

tubuh manusia yang dapat terlihat oleh mata (otot, pembuluh

darah, saraf, dan lain-lain) sedangkan histologi mempelajari

jaringan dan sel tubuh manusia atau dapat dibilang tidak terlihat

mata.

2.1.2. Tujuan histologi

2.1.2.1. Identifikasi struktur mikroskopis jaringan dan organ

sistem.

2.1.2.2. Hubungan struktur mikroskopis dengan fungsi

(histophysiologi)

2.1.2.3. Mengetahui struktur normal untuk mengetahui fungsi

normal sehingga ketika ada perubahan struktur dapat

diketahui gangguan fungsi yang terjadi

2.1.2.4. Histologi berhubungan dengan fisiologi, biokimia,

biologi, anatomi, patologi anatomi, dan klinik.

5

Page 6: Makalah Sistem Endokrin

2.1.2.5. Mengetahui komponen terkecil sel, matrix interselular,

dan cairan extraselular jaringan dasar organ

sistem.

2.1.2.6. Mengetahui asal perkembangan dari sel tunggal hingga

differensiasi (embrional sampai dewasa).

2.1.2.7. Mempelajari homeostasis

2.1.3. Metode Pembelajaran Histologi

2.1.3.1. Penggunaan mikroskop untuk pembelajaran struktur

mikroskopis

2.1.3.2. Penggunaan sediaan untuk mengetahui objek jaringan

2.1.4. Objek Pembelajaran

Histologi Dasar mempelajari :

2.1.4.1. Epitelium dan kelenjar-kelenjar

2.1.4.2. Jaringan penghubung

2.1.4.3. Otot

2.1.4.4. Saraf

Histologi organ dan sistem organ mempelajari :

2.1.4.5. Sistem Vaskularisasi

2.1.4.6. Sistem Imun dan pencernaan

2.1.4.7. Organ lymphoid

2.1.4.8. Sistem Endokrin

2.1.4.9. Integumen

2.1.4.10. Sistem respirasi

2.1.4.11. Sistem urinasi

2.1.4.12. Sistem reproduksi

2.1.4.13. Sistem sensoris

6

Page 7: Makalah Sistem Endokrin

2.2. Histologi Sistem Endokrin

Banyak aspek dalam tubuh manusia diatur oleh sistem endokrin

dan sistem saraf. Keduanya berperan dalam mempertahankan keadaan

homeostasis tubuh dan memungkinkan tubuh untuk merespons

perubahan dari lingkungan eksternal. Sistem endokrin melakukan hal ini

dengan menggunakan kelenjar-kelenjar yang mensekresikan secret

kimiawi atau hormon. Kata endokrin berkenaan dengan kelenjar yang

mengeluarkan sekret kimiawi langsung ke kompartmen ekstraseluler

kemudian ke dalam aliran darah.

Sistem endokrin dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai

berikut:

2.2.1. Fungsi Sistem Endokrin

2.2.1.1. Mengatur metabolism organik dan H2O serta

keseimbangan elektrolit

2.2.1.2. Menyebabkan perubahan adaptasi untuk membantu

tubuh dalam menghadapi tekanan stress

2.2.1.3. Mengatur perkembangan dan pertumbuhan tubuh

7

Page 8: Makalah Sistem Endokrin

2.2.1.4. Mengontrol reproduksi

2.2.1.5. Mengatur produksi sel darah merah

2.2.1.6. Bersama dengan sistem saraf otonom, mengontrol dan

menyatukan baik sirkulasi dan pencernaan seta absorbsi

makanan.

2.2.2. Hormon

Hormon merupakan penyalur bahan-bahan kimiawi yang

dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan

mengalirkannya melalui pembuluh darah menuju target organ dan

sel. Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah

laku, keseimbangan dan metabolisme. Jumlah hormone yang

dibutuhkan umumnya sedikit namun hormon memiliki kemampuan

kerja besar dan pengaruh yang lama karena hormon mempengaruhi

kerja organ dan sel.

Hormon dibagi tiga berdasarkan komponen penyusunnya,

2.2.2.1. Protein dan polipeptida, sebagian besar larut dalam air.

Contoh : Insulin, glucagon, dan FSH.

2.2.2.2. Derivat asam amino, sebagian besar larut dalam air.

Contoh : tiroksin dan epinefrin.

2.2.2.3. Derivat steroid dan asam lemak, sebagian besar larut

dalam lipid. Contoh : progesteron, estradiol, dan

testosteron.

Berdasarkan fungsinya, hormon dibagi atas:

2.2.2.4. Hormon perkembangan/Growth hormone – hormon yang

memegang peranan di dalam perkembangan dan

pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad

2.2.2.5. Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam

tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon, contoh

glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin

8

Page 9: Makalah Sistem Endokrin

2.2.2.6. Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam

pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise

sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH)

pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH)

2.2.2.7. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral –

kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur

metabolisme kalsium dan fosfor.

Mekanisme kerja hormon dipengaruhi oleh interaksi primer

dengan reseptor protein yang mengenali hormon apa yang

diperlukan dan melakukan seleksi terhadap hormon lalu

memutuskan hormon apa yang bekerja sebagai respon dari

rangsang. Hal ini menyebabkan terjadinya penyesuaian dalam

membran protein lainnya, sehingga mengaktifkan enzim-enzim

dalam sel dan menghasilkan (sintesis) second messenger yang

mengaktifkan enzim fosforilasi. Mekanisme dapat dilihat lebih

jelas pada Lampiran Mekanisme Kerja Hormon.

2.2.3. Kelenjar Endokrin

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, merupakan suatu kelenjar

yang tidak memiliki saluran pelepasan (ductless) untuk

mengeluarkan hasil sekresi ke luar dari tubuh kelenjar. Hanya

jaringan tertentu saja yang mampu memberikan tanggapan/respons

terhadap hormon tertentu.

Struktur kelenjar endokrin tersusun atas kelompok struktur

mikroskopis yang sangat sederhana. Kelompok ini terdiri atas

deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh

jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh kapiler.

9

Page 10: Makalah Sistem Endokrin

Kelenjar-kelenjar pada endokrin:

1. Hipotalamus

Hipotalamus merupakan bagian diencephalon yang membentuk lantai

dan sebagian dinding lateral ventrikel ketiga, mencakup chiasma opticum,

corpus mammillare, tuber cinereum, dan infundibulum; glandula hipofisis

juga terdapat pada bagian ini, tetapi fungsi fisiologisnya berbeda. Nuclei

hyphothalami membantu mengaktifkan, mengendalikan, dan memadukan

mekanisme autonomik perifer, aktivitas endokrin, dan berbagai fungsi

somatik (Dorland,2011:546).

10

Page 11: Makalah Sistem Endokrin

Hipotalamus memproduksi faktor pengatur kimia, pelepasan dan

penghambatan. Faktor pengatur ini bekerja pada kelenjar pituitary anterior.

2. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis kadang disebut master of glands karena hipofisis

mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.

Beberapa hormon hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya

secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ

lainnya. Hipofisis mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri

melalui mekanisme umpan balik, ketika kadar hormon endokrin lain dalam

darah memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memperlambat atau

mempercepat pelepasan hormonnya.

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-

macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu

kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu bagian anterior, pars intermedia, dan bagian posterior.

11

Page 12: Makalah Sistem Endokrin

Lobus anterior (adenohipofisis)

Adenohipofisis terdiri dari tiga bagian,

a. Pars distalis (pars anterior).

Berdasarkan kemampuan untuk pewarnaan, sel fungsional dari pars

distalis adenohipofisis dibagi menjadi dua, chromophils (kemampuan

untuk pewarnaan tinggi) dan chromophobes (kemampuan untuk

pewarnaan rendah).

Chromophils dibagi lagi menjadi acidopils (pewarnaan menggunakan

pencelupan asam) dan basophils (pewarnaan menggunakan basic dye)

keduanya merupakan sel sekresi utama dari pars distalis.

12

Page 13: Makalah Sistem Endokrin

Acidopils merupakan sel yang paling banyak terdapat di dalam pars

distalis dan bergranula, terdiri dari dua:

a. Somatotrophs yang berfungsi mensekresi somatotropin, distimulasi

oleh SRH dan dihambat oleh somatostatin dan mammotrophs.

b. Mammotrophs mengandung prolactin, untuk mengembangkan

kelenjar mammae selama kehamilan dan laktasi setelah kelahiran.

Distimulasi oleh PRH dan oksitosin serta dihambat oleh PIF.

Basophils merupakan sel bergranula yang terdiri dari tiga macam:

a. Corticotrophs mensekresikan ACTH dan LPH serta distimulasi

oleh CRH.

b. Thyrotophs mengandung TSH dan dikenal juga sebagai tirotropin.

Distimulasi oleh TRH dan dihambat dengan kehadira T3 dan T4

dalam darah.

c. Gonadotrophs mensekresi FSH dan LH. Distimulasi oleh LHRH

dan dihambat oleh berbagai hormon yang dihasilkan ovarium dan

testis.

b. Pars intermedia

c. Pars tuberalis

Secara singkat, hormon-hormon yang dihasilkan adenohipofisis adalah:

1. Hormon pertumbuhan-Human Growth Hormon/ somatotropin(STH).

2. Hormon tirotropin kendali kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin.

13

Page 14: Makalah Sistem Endokrin

3. Hormon adrenokortikotropin (ACTH)

4. Hormon Melanocytes Stimulating Hormone (MSH)

5. Hormon gonadotropik:

a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) merangsang perkembangan

folikel Graaf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam

testis.

b. LH (Luteinizing hormone) atau ICSH (Interstitial-Cell Stimulating

Hormone) mengendalikan sekresi estrogen, progesteron dalam

ovarium dan testosteron dalam testis.

c. Luteotropin, LTH atau prolactin mengendalikan sekresi ASI,

mempertahankan adanya korpus luteum selama kehamilan.

Lobus posterior (neurohipofisis)

Neurohypophysis terdiri dari 3 bagian,

a. Median eminence

b. Infundibulum

c. Pars nervosa, mensekresikan hormon:

1. Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi mengatur air dalam

ginjal/mengurangi output urin

2. Hormon oksitosin berfungsi mengatur kontraksi uterus, pengeluaran

ASI

14

Page 15: Makalah Sistem Endokrin

P : Sel pituitary, tanda panah : herring bodies merupakan perpanjangan serat saraf

dimana hasil sekresi neuron, vasopressin, dan ADH disimpan.

15

Page 16: Makalah Sistem Endokrin

3. Kelenjar pineal

Kelenjar pineal adalah

struktur kecil yang terletak di

dasar otak. Letak kelenjar pineal

adalah pada bagian atas ventrikel

ke-3 otak atau posterior terhadap

otak bagian tengah.

Dari kelenjar pineal terdapat

beberapa zat yang dapat diisolasi yakni melatonin, serotonin, norepinefrin,

dan histamin. Hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar pineal adalah

melatonin, suatu turunan dari asam amino tryptophan. Tetapi bahkan tanpa

isyarat visual, tingkat melatonin dalam darah naik dan jatuh pada siklus

(circadian) setiap hari dengan tingkat puncak terjadi di larut pagi

(mempengaruhi siklus bangun dan tidur manusia dan fotoperiodik).

Mekanisme kelenjar pineal dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

16

Page 17: Makalah Sistem Endokrin

4. Kelenjar gondok (tiroid)

Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok

terletak di kiri kanan trakhea (2 lobus)

dalam jaringan isthmus tiroid leher bagian

depan di bawah jakun di depan trakea.

Secara mikroskopis kelenjar terdiri dari

folikel-folikel berupa kantung. Kelenjar

gondok menghasilkan sekret berupa koloid tiroid mengandung senyawa

iodium (hormon tiroid), hormon lain yang disekresikan oleh kelenjar tiroid

adalah hormon tiroksin (T4), hormon triiodotironin (T3), dan tirokalsitonin.

Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH. Fungsi kelenjar tiroid

bekerja menstimulasi proses oksidasi, mengatur penggunaan O2, pengeluaran

CO2, mengatur metabolisme tubuh dan bertanggung jawab atas normalnya

kerja setiap sel tubuh.

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara

keduanya dapat daerah yang menggenting. Tiroid dan paratiroid saling

berkaitan satu sama lain, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

17

Page 18: Makalah Sistem Endokrin

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi

metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Tiroksin mengandung

banyak iodium. Fungsi hormon tiroksin antara lain:

1. Meningkatkan kecepatan metabolisme sel-sel untuk mencapai

kebutuhan fisiologi

2. Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan dan diferensiasi

organ-organ khususnya tulang dan otak

3. Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental

4. Mempengaruhi distribusi dan pertukaran air, elektrolit, serta

protein

5. Mempengaruhi glukoneogenesis

6. Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka,

kesadaran tinggi, jika tiroksin tinggi)

7. Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan pencernaan

(berhubungan dengan diare dan konstipasi)

8. Mempengaruhi sistem kardiovaskular yaitu meningkatkan

kecepatan denyut jantung

Fungsi hormon tirokalsitonin membantu memelihara kadar kalsium darah

mempengaruhi efek hormone paratiroid, menekan resorpsi kalsium dari tulang,

sehingga menurunkan pengambilan kembali kalsium dari tulang ke darah. Sekresi

hormone tirokalsitonin tergantung kadar kalsium tubuh, jika kadar kalsium tinggi,

maka sekresi hormone tirokalsitonin yang dihasilkan sedikit/rendah.

18

Page 19: Makalah Sistem Endokrin

Pembentukan hormone T3 dan T4 :

1. Iod diabsorpsi (dalam bentuk garam-garam iodida) disalurkan ke sel-

sel folikel lalu menjadi elemen iodium,

2. Saat yang sama, sel-sel akan mensekresi protein tiroglobulin ke dalam

folikel,

3. Elemen iod+ tiroglobulin lalu mengubah tirosin (as.amino) dalam

molekul tiroglobulin menjadi tiroksin.

Penyimpanan dan pelepasan tiroksin

1. Tiroksin yang terbentuk disimpan dalam folikel (bagian tiroglobulin),

2. Jika akan dibebaskan, hormone dipecah dari tiroglobulin (dengan

bantuan enzim proteolitik) lalu masuk ke darah (bentuk tiroksin

bebas),

3. Dalam darah, bergabung dengan protein plasma lalu terakhir

dibebaskan ke sel-sel jaringan.

19

Page 20: Makalah Sistem Endokrin

5. Kelenjar paratiroid

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Tiap lobus lateral tiroid terdapat

dua kelenjar kecil warna kuning kecoklatan. Kelenjar paratiroid dipersarafi

oleh serabut simpatikus dan parasimpatikus. Kelenjar Paratiroid

menghasilkan sekresi berupa hormonparatiroid (PTH) atau parathormon

dengan fungsi mengatur metabolism kalsium, fosfat dan mengendalikan

jumlahnya dalam darah dan tulang.

20

Page 21: Makalah Sistem Endokrin

Jika PTH tidak ada, maka kalsium darah akan menurun dan fosfat

meningkat. PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dengan merusak

kolagen, zat dasar dan kristal hidroksiapatit tulang, sehingga kalsium& fosfat

naik. Namun, dalam tubulus ginjal, PTH bekerja meningkatkan reabsorpsi

kalsium filtrate dan menurunkan reabsorpsi fosfat sehingga kalsium darah

menurun, fosfat darah meningkat.

Pengaturan fungsi PTH:

Sekresi PTH diatur oleh kadar kalsium darah. Jika kadar tinggi, sekresi

akan menurunmekanisme umpan balik negatif.

21

Page 22: Makalah Sistem Endokrin

6. Kelenjar timus

Kelenjar timus merupakan organ dalam sistem endokrin dan limfatik, kelenjar

ini mensekresikan hormon timosin, dan distimulasi produksi limfosit.

7. Kelenjar adrenal (medula dan korteks)

Kelenjar adrenal berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada

setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian,

yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kelenjar ini dilapisi

oleh lemak dan memiliki suplai darah yang luas.

Hormon yang disekresi:

Korteks adrenal (sebelah luar)

1. Zona glomerulosa : mineralokortikoid (aldosteron) dan

deoksikortikosteron

2. Zona fasciculate : glukokortikoid

3. Zona reticularis : androgen, estrogen

Medula adrenal

Katekolamin : epinefrin (adrenalin) 80-90%, norepinefrin10-20%

Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan

gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual,

muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau

dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut

22

Page 23: Makalah Sistem Endokrin

jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah

melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka

lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

8. Pankreas

Beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau

Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon

insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.

Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak

menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan

menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga

menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon

insulin.

23

Page 24: Makalah Sistem Endokrin

9. Ovarium (dan corpus luteum folikel)

Hormon-hormon yang dihasilkan ovarium adalah estrogen (estradiol,

estriol, estron) dan progesterone. Estradiol selain disekresi ovarium, disekresi

juga oleh plasenta, adrenal & testis dengan jumlah yang lebih sedikit

dibandingkan dengan ovarium. Hormon estrogen disebut juga hormon

folikuler, karena terus dihasilkan oleh folikel ovarium, esterogen distimulasi

oleh FSH.

Fungsi estrogen :

1. Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus, tuba

uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut aksila)

2. Mempengaruhi metabolisme elektrolit

3. Mempengaruhi tingkah laku

4. Memperbesar keinginan & pengendalian seksual

5. Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pada kelenjar mamae

6. Menstimulasi kontraksi uterus

Sedangkan progeteron pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi

menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.

Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna

mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini

dapat mempertahankan kehamilan.

10. Testis

Dalam testis, terdapat sel-sel interstitial (sel Leydig) yang mensekresi

androgen (androgenic hormone) dan hasil sekresi yang utama adalah

testosterone. Fungsi testosterone adalah :

1. Untuk perkembangan dan pemeliharaan organ seks pria

2. Sifat-sifat seksual sekunder

3. Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein, libido, dan

distribusi rambut

4. Menghambat sekresi ICSH

24

Page 25: Makalah Sistem Endokrin

Pengaturan sekresi testosterone diatur menggunakan mekanisme umpan balik

negatif antara ICSH & testosteron, kadar testosteron tinggi maka sekresi

ICSH menurun.

Kesimpulan dari kelenjar endokrin ini dapat dilihat pada tabel berikut :

25

Page 26: Makalah Sistem Endokrin

3. Penutup

Kesimpulan dari makalah ini, histologi sistem endokrin merupakan

pembelajaran mengenai struktur mikroskopis, fungsi, dan keabnormalan yang

dapat terjadi apabila terjadi kelainan dalam sistem.

Penulis memohon maaf apabila ada bagian yang kurang berkenan atau

kesalahan pengetikan yang dapat menyinggung pembaca.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memuaskan dan

bermanfaat bagi pembaca.

Terima kasih.

26

Page 27: Makalah Sistem Endokrin

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lia.2012.”Sistem Endokrin”.

http://diaharrazy.files.wordpress.com/2010/12/endokrin.pdf diakses 24

Januari 2013.

Anonim.2011.”Pendahuluan dan Prinsip Umum Sistem Endokrin”.

http://repository.binus.ac.id/content/L0044/L004449353.pdf diakses 24

Januari 2013.

Dorland, W.A. Newmann.2011.”Kamus Saku Kedokteran Dorand”.Jakarta:EGC.

Greenstein, Ben.1994.Endocrine at Glance.Inggris:Alden Group,Oxford.

Hafy, Zen.2012.”IT Blok 5 : Histology lecture, endocrine I : The Hypohisis”.

Palembang:UNSRI.

Hafy, Zen.2012.”IT Blok 5 : Histology lecture, endocrine II : Thyroid,

Parathyroid, Adrenal”.Palembang:UNSRI.

Mila.2011.”Sistem Endokrin Kelompok 9”.

http://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-endokrin-klp-9.pdf

diakses 24 Januari 2013.

Pubtz, R. dan R. Pabst.2003.”Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 21 Jilid

1”.Jakarta:EGC.

Williams,Robert Hardin.2003.Williams Textbook of Endocrinology.

USA:Saunders.

27

Page 28: Makalah Sistem Endokrin

LAMPIRAN

Mekanisme Kerja Hormon

28