makalah stress
TRANSCRIPT
MAKALAH PERILAKU ORGANISASI
STRESS
DISUSUN OLEH :
MEGAWATI (2011210882) ISTIQAMAH HARUNA (2011210912) NOVITA (2011210904) M.NASRI SYAMSUR (2011210890) MOAMMER BAHREZA (2011210883)
JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMENSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
NOBEL INDONESIAMAKASSAR
2011
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha
Sempurna pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridho-nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu makalah tentang
“Stress”. Dengan harapan semoga tugas makalah ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi
kita semua. Amin.
Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas makalah ini, karena penulis sadar sebagai
makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan
tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.
Akhirnya walaupun penulis telah berusaha dengan secermat mungkin. Namun sebagai
manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu penulis mengharapkan
koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.
Makassar , Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................................
i
Kata Pengantar...........................................................................................................................
ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................
iii
BAB I
Pendahuluan................................................................................................................................
1
BAB II
Pembahasan................................................................................................................................
3
BAB III
Penutup........................................................................................................................................
11
Daftar Pustaka..........................................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dewasa ini stres merupakan hal yang lumrah terjadi pada setiap individu ,bagaimana
tidak sebab kehidupan zaman sekarang yang serba maju di segala bidang menuntut manusia
harus mengikuti arus perkembangan yang serba pesat tersebut .Dinamika tersebut melahirkan
tuntutan-tuntutan yang tentunya menimbulkan dampak negatif bagi jiwa (psikis) dan rohani
(psikologis) seseorang .
Stres yang terlalu berat dapat mengancam dan menghambat kemampuan seseorang
untuk menghadapi lingkungan, karenanya secara umum stres sering diterapkan sebagai
tekanan umum terhadap perasaan hidup manusia. Dalam konteks organisasi, stres yang sering
dialami diri para pekerja dapat berkembang berupa gejala tekanan sebagai faktor pengganggu
terhadap prestasi kerja mereka.
Stress dapat juga membantu atau fungsional. Secara sederhana hal ini berarti bahwa
stress mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung
seberapa besar tingkat stress yang dialami oleh karyawan tersebut .
Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan menggali lebih dalam mengenai
stress ,faktor-faktor pemicu ,akibat ,dsb .
1.2.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam hal ini ialah :
Pengertian stress
Jenis-jenis stress
Faktor-faktor pemicu stress
Akibat stress
Cara mengatasi Stress (Mengelola stress)
1.3.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas ,maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengertian stress,jenis-jenis,faktor pemicu,akibat serta cara
mengatasi/mengelola stress tersebut .
1.4 METODE PENULISAN
Makalah ini ditulis dengan metode observasi yaitu pengamatan yang dilakukan
dengan pengumpulan data/fakta yang cukup efektif melalui internet dan referensi lain .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN STRES
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang , tuntutan , atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu
itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting . Stress adalah beban rohani yang
melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri , sehingga perbuatan kurang terkontrol
secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena
stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensihasil. Sebagai
contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat
waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan
kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan,
atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres
hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai
stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa
stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres
hambatan.
2.2.JENIS-JENIS STRESS
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan
juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan
adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan
destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga
organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism)
yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
2.3.FAKTOR-FAKTOR PEMICU STRESS
Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh
pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.Dalam faktor
lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu
ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian
terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress.
Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan
yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak
terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam
waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya.
Faktor Organisasi
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role
demand, interpersonal demands, dan organizational leadership.
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan
mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai
bersama dalam suatu organisasi tersebut.
b. Interpersonal Demands
Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam organisasi.
Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan karyawan lainnya akan
dapat menyeba bkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam
organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat
perkembangan sikap dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya.
c. Organizational Leadership
Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam suatu
organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins, 2001:316) dibagi
dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan
yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin
yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam mengukur tingginya
tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah muncul dari adanya kondisi-
kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul yang tidak diinginkan oleh individu dalam
mencapai suatu kesempatan, batasan-batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya
itu berhubungan dengan keinginannya dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang
tidak pasti tapi penting (Robbins, 2001:563).
Faktor pribadi
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antara keluarga
yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena
akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi
tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup
bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya.
Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress
terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu,
gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam
kepribadian seseorang.
Tiga faktor penyebab stres di atas dapat diilustrasikan pada gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1
Model Stres
Sumber-sumber potensial Konsekuensi
Sumber: Perilaku Organisasi Buku 2, hal 371.
2.4.AKIBAT STRESS
1. Gejala psikologis
Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis yang sering ditemui pada hasil penelitian
mengenai stres :
Faktor lingkungan
-Ketidakpastian ekonomi
-Ketidakpastian politik
Faktor organisasional
-Tuntutan tugas
-Tuntutan peran
Faktor personal
-Persoalan keluarga
-Persoalan ekonomi
Perbedaan individual
-Persepsi
-Pengalaman kerja
-Dukungan sosial
-Keyakinan diri
Gejala psikologis
-Sakit kepala
-Tekanan daran tinggi
Gejala perilaku
-Produktivitas
-Kemangkiran
Gejala psikologis
-Kecemasan
-Depresi
Stres yang dialami
* Kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung
* Perasaan frustrasi, rasa marah, dan dendam (kebencian)
* Sensitif dan hyperreactivity
* Memendam perasaan, penarikan diri, dan depresi
* Komunikasi yang tidak efektif
* Perasaan terkucil dan terasing
* Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
* Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi
* Kehilangan spontanitas dan kreativitas
* Menurunnya rasa percaya diri
2. Gejala fisiologis
Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres kerja adalah:
* Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit
kardiovaskular
* Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan noradrenalin)
* Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung)
* Meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan
* Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis
(chronic fatigue syndrome)
* Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada
* Gangguan pada kulit
* Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot
* Gangguan tidur
* Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi kemungkinan terkena kanker
3. Gejala perilaku
Gejala-gejala perilaku yang utama dari stres kerja adalah:
* Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari pekerjaan
* Menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas
* Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan
* Perilaku sabotase dalam pekerjaan
* Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan) sebagai pelampiasan, mengarah ke
obesitas
* Perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan
kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-tanda
depresi
* Meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti menyetir dengan tidak
hati-hati dan berjudi
* Meningkatnya agresivitas, vandalisme, dan kriminalitas
* Menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman
* Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri
2.5.CARA MENGATASI STRESS (MENGELOLA STRESS)
Diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu
pendekatan individu dan pendekatan organisasi.
1. Pendekatan Individual
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mcngurangi level stresnya. Strategi
yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan
relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang
karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-
gesa.
Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga
mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi sires yang
dihadapi pekerja pcrlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai stratcgi terakhir untuk
mengurangi stres adalah dengan roengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan dapat
memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya.
2. Pendekatan Organisasional
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi
yang scmuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh
karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres
karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan,
pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan.
Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta
adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.
Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan mcnjadi strategi
penanganan individual, organisasional dan dukungan sosial (Margiati, 1999:77-78):
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Bahwa stress yang dialami oleh seseorang di picu oleh faktor lingkungan
(ekonomi ,politik dan teknologi ) ,faktor organisasi (role demand, interpersonal demands, dan
organizational leadership) ,serta faktor pribadi (yang berasal dari dalam keluarga) dapat
mengakibatkan gangguan psikologis,fisiologis dan perilaku seseorang dalam suatu organisasi
dan lingkungan .
Stres tidak dengan sendirinya harus buruk. Walaupun stres lazimnya dibahas dalam
konteks negatif, stres juga mempunyai nilai positif. Stres merupakan suatu peluang bila stres
itu menawarkan perolehan yang potensial .
Adalah menjadi tugas manajemen agar karyawan mengelola stres kerja (pendekatan
individual dan organisasional) dan memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet
dalam bekerja. Biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan
akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki
kinerjanya. Dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan dan terhindarnya stres kerja maka
produktivitas pun akan meningkat.
Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun
perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Stres ,
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/stress-kerja-definisi-dan-faktor.html ,
http://kasturi82.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis-stres.html ,
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/penanganan-stress-kerja.html ,
http://widiastutidyah.wordpress.com/2011/01/20/makalah-dampak-stres-dan-tingkat-
kepuasan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan/ .