makalah susu kedelai fix.docx
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber protein utama masyarakat di Indonesia sangat bergantung pada
tingkat ekonominya. Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas,
biasanya mengkonsumsi daging, ayam, telur, susu dan ikan sebagai sumber
protein. Sedangkan masyarakat yang kurang mampu, biasanya mengkonsumsi biji
- bijian dan kacang-kacangan terutama kedelai sebagai sumber protein.
(Winarno,1993). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
konsumsi kedelai adalah dengan membuat kedelai menjadi susu. Protein susu
kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip dengan susu sapi, sehingga
sangat baik untuk mengganti susu sapi bagi mereka yang alergi (lactose
intolerance) atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi (Koswara, 1992).
Selain itu susu kedelai mempunyai kelebihan diantaranya harganya lebih
murah dan dapat dibuat sendiri. Susu kedelai juga dapat digunakan sebagai
alternatif minuman bergizi tinggi bagi masyarakat yang kurang mampu. Kacang-
kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro,
kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati
yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung
dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain
seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan
asam amino tersebut.
Biji jagung dan biji wijen yang telah dihilangkan lemaknya, mengandung
asam amino metionin yang lebih tinggi dari kedelai. Karena itu biji jagung dan
biji wijen dapat digunakan untuk melengkapi produk dari kedelai, termasuk
meningkatkan protein susu kedelai. Sebaliknya biji jagung mempunyai
kekurangan asam amino essensial triptofan dan biji wijen mengandung asam
amino lisin yang rendah. Bila keduanya dicampur dengan kacang kedelai, maka
kekurangan triptofan pada biji jagung dan lisin pada biji wijen akan tercukupi.
Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin)
sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan
tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik,
tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar
proteinnya dapat mencapai 40 % - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung,
tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai
mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein
susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau
sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat
dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai.Protein sangat
penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang
berkaitan dengannya.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida,
lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk
hidup. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana tanaman kedelai itu ?
2. Apa saja produk olahan dari kedelai ?
3. Bagaimana kandungan gizi pada susu kedelai ?
4. Bagaiamana kandungan protein pada susu kedelai ?
5. Apa manfaat dari mengonsumsi susu kedelai bagi kesehatan ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menambahkan pengetahuan tentang produk olahan dari
kedelai .
2. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan gizi yang ada pada susu kedelai .
3. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan protein apa saja yang ada di susu
kedelai .
II. MENGENAL TANAMAN KEDELAI
Kedelai, (Glycine max (L) Merril), sampai saat ini diduga berasal dari
kedelai liar China, Manchuria dan Korea. Rhumphius melaporkan bahwa pada
tahun 1750 kedelai sudah mulai dikenal sebagai bahan makanan dan pupuk hijau
di Indonesia. Kedelai (Glycine max L. Merr) adalah tanaman semusim yang
diusahakan pada musim kemarau, karena tidak memerlukan air dalam jumlah
yang besar. Umumnya kedalai tumbuh di daerah dengan ketinggian 0 - 500 meter
dari permukaan laut. Kedelai termasuk tanaman berbiji ganda, berakar tunggang.
Pada akhir pertumbuhan, tumbuh bintil-bintil akar yang berisi Rhizobium
japonicum yang dapat mengikat nitrogen dari udara. Polong kedelai berisi 1-5 biji
kedelai, di Indonesia umumnya berbiji 2 per polong. Tanaman ini merupakan
tanaman berumur pendek, dengan umur 90 hari .
Kedelai yang dikenal sekarang termasuk dalam famili Leguminosa, sub
famili Papilionidae, genus Glycine dan spesies max, sehingga nama Latinnya
dikenal sebagai Glycine max. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah dengan pH 4,5
masih dapat memberi hasil. Daerah pertumbuhannya tidak lebih 500 m di atas
permukaan laut dengan iklim panas dan curah hujan rata-rata 200 mm/bulan.
Umur tanaman kedelai berbeda-beda tergantung varietasnya, tetapi umumnya
berkisar antara 75 - 100 hari . Kacang kedelai memegang peranan yang amat
penting sebagai bahan makanan, baik di masa lampau, masa kini maupun masa
yang akan datang. Hal ini disebabkan nilai nutrisinya, baik secara kualitatif
maupun secara kuantitatif lebih baik dari pada bahan nabati lainnya. Karena sifat
demikianlah maka para ahli gizi dunia memasukkannya ke dalam 5 kelompok
makanan yang mengandung protein tinggi.
Adapun bahan pangan yang termasuk dalam kelompok tersebut adalah
daging, ikan, telur, susu dan kedelai . Kedelai banyak diperdagangkan dalam
bentuk biji kering. Kegunaan kedelai bermacam-macam yaitu untuk bahan
industri makanan dan untuk bahan industri bukan makanan. Contoh-contoh
penggunaannya sebagai berikut : 1. Dalam industri bahan makanan : bermacam-
macam kue, susu, daging buatan, vetsin, shortening, margarin, dan minyak
goreng. 2. Dalam industri bukan makanan : industri minyak cat, vernis, tinta,
insektisida, plastik, industri kulit dan farmasi .
Komposisi zat gizi kacang kedelai antara lain : kacang kedelai
mengandung sekitar 9% air, 40 gr/100 gr protein, 18 gr/100 gr lemak, 3,5 gr/100
gr serat, 7 gr/100 gr gula dan sekitar 18% zat lainnya. Minyak kedelai banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh (86%) terdiri dari asam linoleat sekitar 52%,
asam oleat sekitar 30%, asam linoleat sekitar 2% dan asam jenuh hanya sekitar
sekitar 14% yaitu 10% asam palmitat, 2% asam stearat dan 2% asam arachidat.
Dibandingkan dengan kacang tanah dan kacang hijau maka kacang kedelai
mengandung asam amino essensial yang lebih lengkap. Kedelai mengandung
protein rata-rata 35%, bahkan dalam varietas unggul kandungan proteinnya dapat
mencapai 40-44%. Protein kedelai sebagian besar (85-95%) terdiri dari globulin.
Dibandingkan dengan kacang-kacangan yang lain, susunan asam amino pada
kedelai relatif lebih tinggi dari protein biji - bijian lain terutama asam amino lisin,
sehingga protein kedelai dapat digunakan untuk mensubstitusi kekurangan yang
terdapat pada makanan pokok yaitu jagung dan padi-padian.
Kandungan asam amino essensial pada kedelai meliputi : lisin sebesar
56,9 gr, metionin sebesar 11,0 gr, total AAS sebesar 19,6 gr, treonin se-besar 41,3
gr dan triptofan sebesar 11,5 gr (Anonim, 1995). Kedelai mengandung sekitar 18-
20% lemak dan 85% dari jumlah tersebut terdiri dari asam tidak jenuh yang bebas
kolesterol. Secara umum kedelai me-rupakan vitamin B, karena kandungan
vitamin B1, B2, niasin, piridoksin dan golongan vitamin B lainnya banyak
terdapat di dalamnya. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak
ialah vitamin E dan K. Kedelai juga banyak mengandung kalsium dan posfor
Sumber protein utama masyarakat di Indonesia sangat bergantung pada
tingkat ekonominya. Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas,
biasanya mengkonsumsi daging, ayam, telur, susu dan ikan sebagai sumber
protein. Sedangkan masyarakat yang kurang mampu, biasanya mengkonsumsi
biji-bijian dan kacang-kacangan terutama kedelai sebagai sumber protein.
(Winarno,1993). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
konsumsi kedelai adalah dengan membuat kedelai menjadi susu. Protein susu
kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip dengan susu sapi, sehingga
sangat baik untuk mengganti susu sapi bagi mereka yang alergi (lactose
intolerance) atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi .
Selain itu susu kedelai mempunyai kelebihan diantaranya harganya lebih
murah dan dapat dibuat sendiri. Susu kedelai juga dapat digunakan sebagai
alternatif minuman bergizi tinggi bagi masyarakat yang kurang mampu. Untuk
meningkatkan protein pada susu kedelai dapat ditambahkan pula biji jagung dan
biji wijen yang telah dihilangkan lemaknya, karena mengandung asam amino
metionin yang lebih tinggi dari kedelai. Sebaliknya biji jagung mempunyai
kekurangan asam amino essensial triptofan dan biji wijen mengandung asam
amino lisin yang rendah. Bila keduanya dicampur dengan kacang kedelai, maka
kekurangan triptofan pada biji jagung dan lisin pada biji wijen akan tercukupi.
Penambahan biji wijen dan kecambah jagung berpengaruh terhadap sifat fisik dan
sifat organoleptik susu kedelai.
III. MENGENAL OLAHAN KEDELAI ( SUSU KEDELAI )
Susu adalah makanan pertama yang dikenal seorang bayi lewat air susu
ibu (ASI). Masyarakat sudah maklum bahwa kualitas ASI lebih unggul dibanding
susu sapi, susu formula, dan susu bubuk. Air susu merupakan bahan pangan yang
tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi yang seimbang. Dari sudut lain air
susu juga dapat dipandang sebagai bahan mentah yang mengandung sumber-
sumber makanan yang penting. Susu merupakan bahan pangan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Hal ini sudah diketahui pula oleh orang-orang
yang hidup jauh sebelum Masehi, bahwasanya susu dapat mendorong
pertumbuhan manusia dengan sangat baik dari bayi sampai dewasa. Menurut
Buckle, K.A, Edward, RA, Flett, G.H., dan Wootton, M (1987:269), susu
merupakan minuman yang hampir sempurna serta merupakan minuman alamiah,
dan juga sebagai sumber makanan pemberi kehidupan sesudah kelahiran.
Susu merupakan bahan makanan yang seimbang dan bernilai gizi tinggi,
karena mengandung hampir semua zat-zat makanan seperti karbohidrat, protein,
mineral, dan vitamin. Perbandingan zat-zat tersebut sempurna sehingga cocok
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan
akan susu hewani, menyebabkan harga susu sapi semakin mahal. Dan disinyalir
susu hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol sehingga tidak dianjurkan
dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi seseorang yang menderita beberapa
penyakit tertentu dan alergi terhadap protein hewani.
Selain itu, beberapa balita alergi terhadap laktosa sehingga dianjurkan
mengkonsumsi produk pangan lain yang mempunyai kandungan gizi hampir sama
dengan susu hewani. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging
atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari
dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Oleh
karena itu orang mulai mencari alternatif lain untuk mengganti susu sapi. Sampai
orang menemukan susu nabati yang terbuat dari bahan baku kedelai. Susu kedelai
adalah hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam
amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai dapat digunakan
sebagai pengganti susu sapi bagi orang yang alergi terhadap protein hewani. Susu
kedelai merupakan minuman yang bergizi karena kandungan proteinnya tinggi.
Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor,
zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. (Radiyati,
1992).
Susu kedelai merupakan salah satu produk kedelai yang memiliki
kelebihan, antara lain relatif lebih murah dibanding susu sapi, bernilai gizi tinggi,
sesuai bagi penderita lactose intolerance, tidak mengandung kolesterol, dan tidak
menyebabkan alergi. Dilaporkan bahwa mutu protein susu kedelai 80% mutu
susu sapi dengan nilai nisbah keefisienan protein (PER) 2,30 (Winarno 1985).
Namun, tingkat konsumsi susu kedelai di Indonesia masih relatif rendah, terutama
bila dibandingkan dengan Cina, Filipina atau Thailand. Salah satu penyebab
kurang berkembangnya konsumsi susu kedelai adalah karena adanya cita rasa
langu (beany flavour) yang kurang disukai. Cita rasa langu tersebut timbul akibat
aktivitas enzim lipoksigenase yang secara alami terdapat pada biji kedelai. Enzim
ini aktif saat biji kedelai pecah pada proses pengupasan kulit dan penggilingan
karena kontak dengan udara (oksigen).
Menuut Adie (1997), kandungan enzim lipoksigenase bervariasi
antarvarietas/galur kedelai. Hal ini menyebabkan intensitas langu masing-masing
varietas kedelai juga bervariasi. Di samping varietas, mutu susu kedelai juga
dipengaruhi oleh cara pengolahan, seperti perendaman, pengupasan biji, inaktivasi
enzim lipoksigenase dengan pemanasan dan pemberian bahan kimia, seperti
NaOH 0,05% atau NaHCO3 0,15% (Winarno 1985; Santosa et al. 1994;
Widowati 2007), sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan rendemen dan
kandungan protein susu kedelai. Ginting dan Antarlina (2002) telah melakukan
penelitian pembuatan susu kedelai dari empat varietas dan satu galur kedelai
dengan cara basah (perendaman 8 jam) dan cara kering (pengupasan kulit secara
mekanis).
Kadar protein tertinggi diperoleh pada susu kedelai varietas Bromo yang
diolah dengan cara kering (4,89%). Pengolahan cara kering menghasilkan susu
kedelai dengan kadar protein 1,50-2 kali lebih tinggi dibanding cara basah,
demikian pula untuk total padatan terlarut (TPT). Padatan terekstrak, terutama
protein dan karbohidrat berkurang jumlahnya pada pengolahan cara basah akibat
hilang atau tercuci selama proses perendaman. Namun, rendemen susu yang
dihasilkan dengan cara kering rata-rata relatif lebih rendah 17,60%. Pada cara
basah, terjadi peningkatan kadar air biji akibat perendaman, sehingga berat akhir
susu kedelai meningkat. Pengolahan susu kedelai cara kering prospektif untuk
dikembangkan, terutama bila alat pengupas biji kedelai tersedia. Sementara untuk
varietas, kedelai yang bijinya berwarna kuning dengan kadar protein tinggi dan
intensitas langu rendah sesuai untuk bahan baku susu kedelai.
IV. KANDUNGAN GIZI PADA SUSU KEDELAI
Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama
kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali
B12), dan air. Kedelai dipilih sebagai bahan baku susu karena memiliki
kandungan gizi yang tinggi. Di antara kacang-kacangan, kadar protein kedelai
memang paling tinggi. Kandungan gizi kedelai ditunjukkan pada Tabel 1. Pada
dasarnya semua biji-bijian dapat diproses menjadi susu. Dengan diolah menjadi
susu akan menaikkan nilai cerna dari biji-bijian tersebut.
Susu kedelai memiliki bentuk menyerupai susu sapi, cara menyiapkannya
mudah sehingga memungkinkan untuk menjadi minuman bergizi di negara-negara
berkembang. Pembuatan susu kedelai pada dasarnya adalah memproses biji
kacang kedelai untuk diambil sarinya. Proses pembuatan susu kedelai meliputi
tahap-tahap: penyortiran, pencucian, perendaman, penghancuran hingga berbentuk
bubur, kemudian penyaringan sehingga diperoleh sari kacang kedelai, kemudian
pemanasan.
1. Penyortiran, dengan tujuan untuk memilih biji-biji kedelai yang
berkualitas baik.
2. Pencucian, dengan tujuan menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat
pada biji kedelai.
3. Perendaman, dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses
pelepasan kulit ari agar memudahkan proses penggilingan.
4. Penggilingan. Penggilingan dilakukan dengan air dengan perbandingan 1 :
6 (b/v), dengan menggunakan perbandingan ini akan dihasilkan kekentalan
seperti pada susu sapi dan juga akan didapatkan protein susu yang tinggi.
5. Penyaringan, dengan tujuan untuk memperoleh sari kedelai. Filtrat inilah
yang nantinya akan menjadi susu kedelai.
6. Pemanasan, dilakukan pada proses akhir pembuatan susu dengan tujuan
untuk mematikan semua organisme yang bersifat patogen dan sebagian
mikroorganisme yang ada sehingga tidak merubah cita rasa maupun
komposisi susu (Mochammad Adnan, 1984:77).
Tabel 1: Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Biji Kedelai Kering
Kandungan Gizi Proporsi nutrisi dalam biji
Kalori (kal) 268,00
Protein (gram) 30,90
Lemak (gram) 15,10
Karbohidrat (gram) 30,10
Kalsium (mg) 196,00
Fosfor (mg) 506,00
Zat besi (mg) 6,90
Vitamin A (SI) 95,00
Vitamin B1(mg) 0,93
Vitamin C (mg) 0,00
Air (gram) 20,00
Bagian yang dapat dimakan (%) 100,00
Sumber : Rahmat Rukmana, 1997 : 16-17
Susu kedelai yang dibuat secara tradisional memiliki flavor karakteristik
yang tidak disukai konsumen. Beany flavor ini merupakan faktor intrinsik yang
disebabkan oleh kerusakan oksidatif asam lemak tak jenuh karena aktivitas enzim
lipoksigenase (Smith dan Circle, 1972:107). Salah satu cara untuk melunakkan
dan menghilangkan bau langu adalah dengan merendam biji kedelai dengan
larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) 1,1% selama 8 jam (Artha dan Dhira,
2003:1173).
Komposisi dan Nutrisi Susu Kedelai
Susu kedelai yang mengandung protein nabati tidak kalah gizinya dengan
susu yang berasal dari hewan (susu sapi). Komposisi gizi di dalam susu kedelai
dan susu sapi dapat dilihat pada Tabel 2. Dapat dilihat bahwa kandungan protein
dalam susu kedelai hampir sama dengan kandungan protein dalam susu sapi.
Tabel 2: Komposisi Gizi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi (dalam 100 gram)
Komponen Susu Kedelai Susu Sapi
Kalori (Kkal) 41,00 61,00
Protein (gram) 3,50 3,20
Lemak (gram) 2,50 3,50
Karbohidrat (gram) 5,00 4,30
Kalsium (mg) 50,00 143,00
Fosfor (gram) 45,00 60,00
Besi (gram) 0,70 1,70
Vitamin A (SI) 200,00 130,00
Vitamin B1 (tiamin)
(mgram)
0,08 0,03
Vitamin C (mgram) 2,00 1,00
Sumber : Aman dan Hardjo, 1973 : 158
Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu
sapi. Protein efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu
sapi 2,5. PER 2,3 artinya, setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan
pertambahan berat badan pada hewan percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 g pada
kondisi percobaan baku (Cahyadi, 2007). Susu kedelai tidak mengandung vitamin
B12 dan kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit daripada susu sapi.
Oleh karena itu dianjurkan penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin pada
susu kedelai yang diproduksi oleh industri besar (Anonim, 2008).
Kedelai mengandung sekitar 18-20% lemak dan 85% dari jumlah tersebut
terdiri dari asam lemak tidak jenuh yang bebas kolestrol. Disamping itu, di dalam
lemak kedelai terkandung beberapa posfolipida penting yaitu lesitin, sepalin dan
lipositol (Koswara, 1992). Kedelai mengandung karbohidrat sekitar 35%. Dari
kandungan tersebut, berarti hanya 12-14% saja yang dapat yang digunakan tubuh
secara biologis. Karbohidrat pada kedelai terdiri atas golongan oligosakarida dan
golongan polisarida. Golongan oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa dan
raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan golongan polisakarida terdiri dari
arabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut dalam air dan alkohol
(Koswara, 1992).
Secara umum kedelai merupakan sumber vitamin B, karena kandungan
vitamin B1, B2, nisin, piridoksin dan golongan vitamin B lainnya banyak terdapat
di dalamnya. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah yang cukup banyak
ialah vitamin E dan K. Sedangkan vitamin A dan D terkandung dalam jumlah
yang sedikit. Dalam kedelai muda terdapat vitamin C dengan kadar yang sangat
rendah (Koswara, 1992).
Susu kedelai baik dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi susu sapi,
yaitu orang-orang yang tidak punya atau kekurangan enzim laktase
(galaktosidase) dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna
laktosa yang terkandung dalam susu sapi (Sutrisno Koswara, 1997:5). Ketahanan
tubuh masing-masing orang terhadap susu hewani yang mengandung laktosa
berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kandungan enzim laktase dalam
mukosa usus. Enzim laktase ini berguna untuk menghidrolisis laktosa menjadi
gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa agar dapat digunakan untuk
metabolisme dalam tubuh manusia. Bila kekurangan enzim laktase maka laktosa
tidak dapat dicerna dengan baik, sebagai akibatnya laktosa akan tertimbun dalam
jaringan tubuh manusia sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh. Lebih
dari 70% orang-orang dewasa di Afrika, Asia, dan Indian Amerika menunjukkan
adanya kekurangan enzim laktase (Buckle, 1987:276).
Daya asmosis laktosa sangat tinggi dan dapat menarik air dari cairan tubuh
masuk usus kecil, dan dapat merangsang gerakan peristaltik dinding usus lebih
cepat sehingga laktosa yang masuk tidak berhasil dipecah oleh enzim pencernaan.
Ini dapat mendorong isi usus kecil secara cepat menuju usus besar. Di usus besar
bakteri akan memfermentasi laktosa menjadi berbagai asam organik dan gas,
kemudian timbullah gejala-gejala sakit perut, mulas, kejang perut dan diare. Oleh
sebab itu peru dikembangkan suatu produk yang mempunyai nilai gizi mirip susu
hewani tetapi tidak mengandung laktosa yaitu susu kedelai.
V. PROTEIN SUSU KEDELAI
Protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi
sehingga dapat dijadikan pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi (lactose
intolerance) atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi. Komposisi asam
amino di dalam susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan protein susu
kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai yang digunakan sebagai bahan, jumlah
air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan
panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu
maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh.
Menurut Winarno (2002) protein merupakan sumber asam-asam amino
yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak
maupun karbohidrat. Bila suatu protein dihidrolisa dengan asam, alkali, atau
enzim, akan dihasilkan campuran asam-asam amino. Mutu protein dinilai dari
perbandingan asam-asam amino yang terkandung dalam protein tersebut. Pada
prinsipnya suatu protein yang dapat menyediakan asam amino essensial dalam
suatu perbandingan yang menyamai kebutuhan manusia, mempunyai mutu yang
tinggi.
Sebaliknya protein yang kekurangan satu atau lebih asam-asam amino
essensial mempunyai mutu yang rendah. Asam-asam amino yang biasanya sangat
kurang dalam bahan makanan disebut asam amino pembatas. Dalam serealia asam
amino pembatasnya adalah lisin, sedang pada kacang-kacangan asam amino
pembatasnya biasanya metionin. Kedua rotein tersebut tergolong bermutu rendah.
Sedangkan protein hewani seperti daging, telur dan susu dapat menyediakan
semua asam-asam amino essensial karenanya digolongkan protein yang bermutu
tinggi. Menurut Sediaoetama (2000) untuk meningkatkan mutu protein dapat
dilakukan dengan suplementasi, yaitu dengan cara meningkatkan kadar asam
amino pembatas. Dalam prakteknya cara ini dapat dilakukan dengan :
(1) Menambahkan asam amino pembatas yang murni dan
(2) Mencampurkan dua atau lebih sumber protein yang berbeda jenis asam amino
pembatasnya
Tabel 3: Komposisi asam amino susu kedelai (mg/gram nitrogen total)
Asam Amino Susu Kedelai (mg)
Nitrogen
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Sistin
Fenilalanin
Treonin
Triptofan
Valin
Arginin
Histidin
Alanin
Asam aspartat
Asam glutamat
Glisin
Prolin
Serin
0,49
330
470
330
86
46
330
210
85
360
400
140
280
710
1.100
310
470
350
Sumber: Santoso, 1994 : 15-16
Atas dasar ketersediaannya dikenal 2 kelompok asam amino, yaitu asam
amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial adalah asam
amino yang sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis dari bahan
makanan dengan kecepatan yang memadai (sesuai dengan kebutuhan), oleh
karena itu harus disediakan dalam bentuk jadi (sudah ada dalam bahan makanan
yang dikonsumsi). Termasuk dalam kelompok asam amino esensial yaitu: lisin,
triptopan, fenilalanin, leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin. Jika dilihat
komposisi asam amino yang terkandung dalam susu kedelai menunjukkan bahwa
susu kedelai mengandung kedelapan asam amino esensial. Asam amino non
esensial juga sangat diperlukan oleh tubuh sama pentingnya seperti asam amino
esensial. Akan tetapi asam amino non esensial ini dapat disintesis oleh tubuh
dalam jumlah yang memadai dari bahan-bahan yang ada dalam makanan.
VI. MANFAAT SUSU KEDELAI
1. Mengatasi Intoleransi Laktosa
Intoleransi Laktosa adalah suatu kondisi di mana sistem pencernaan tidak
mampu mencerna dan menyerap laktosa (lemak susu) dengan baik akibat
terbatasnya enzyme laktase dalam tubuh- yang berfungsi memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida) agar lebih mudah dicerna usus.
Dan ini tentu tidak baik untuk memberikan susu sapi yang mana mengandung
laktosa susu kepada anak balita yang mengalami intoleransi laktosa. Gejalanya
berupa mual, muntah, diare, dan gejala sakit perut yang lain. Sebagai solusinya
untuk anak balita anda yang berusia di atas 1 tahun ke atas, anda bisa
memberikannya susu kedelai sebagai nutrisi pendamping ASI karena susu kedelai
tidaklah mengandung laktosa susu. Dan berikan dalam porsi sewajarnya saja
cukup 1-2 gelas per hari. Dan tak hanya pada anak-anak yang mengalami
intolerensi laktosa, orang dewasa pun yang mengalami alergi susu sapi bisa
mencoba mengonsumsi susu kedelai.
2. Bisa digunakan sebagai minuman pengganti susu sapi bagi penderita
autisme
Manfaat susu kedelai yang lain adalah sebagai minuman bergizi tinggi bagi
anak penderita autis. Anda mungkin pernah mendengar istilah autis. Autisme
dapat diartikan sebagai suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat
masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau
komunikasi yang normal.
Para penderita autis disarankan agar tidak mengonsumsi makanan yang
mengandung Kasein (Protein susu) dan Glutein (protein tepung). Kenapa? Karena
kedua jenis protein tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan bisa
menyebabkan si penderita autis menjadi lebih hiperaktif. Susu sapi dan keju
adalah salah satu sumber kasein, jadi alih-alih memberikan susu sapi lebih baik
apabila penderita autis diberi susu kedelai karena tidak kasein dan glutein. Hal
tersebut supaya bisa mendapatkan pasokan nutrisi seperti protein, vitamin, dan
mineral dalam jumlah cukup meski tanpa minum susu sapi.
3. Pengganti susu sapi bagi para vegetarian
Vegetarian adalah orang yang tidak suka memasukkan masakan olehan yang
mengandung daging ke dalam menu masakannya, mereka lebih memilih
mengonsumsi produk seperti sayur dan buah untuk makanan sehari-hari. Nah,
agar memperoleh gizi yang tidak kalah dengan gizi susu sapi maka vegetarian
disarankan mengonsumsi susu kedelai. Karena kandungan gizi susu kedelai
sangatlah besar, diantaranya vitamin (B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber
mineral (Kalsium, Magnesium, Selenium, Fosfor), sumber Karbohidrat, sumber
Protein, dan sumber Lemak).
4. Mengurangi kadar kolesterol darah
Seperti yang anda ketahui bahwa di dalam tubuh, kolesterol akan bergabung
dengan protein dan akan membentuk suatu seny\awa yang disebut lipoprotein.
Lipoprotein sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu kolesterol baik atau HDL dan
kolesterol jahat atau LDL. Jika kadar LDL dalam darah terlalu banyak maka dapat
menyumbat arteri serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Sedangkan kebalikannya apabila level HDL yang rendah malah dapat
meningkatkan resiko penyakit jantug. Kandungan lesitin dalam susu kedelai akan
berfungsi untuk menghalau LDL sedangkan kandungan isoflavon akan mampu
berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan level HDL yang baik untuk
kesehatan jantung.
5. Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke
Kandungan lainnya dalam susu kedelai adalah Vitamin E yang mampu
mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Penelitian pada
Harvard University; menunjukkan mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/
hari; risiko mendapat gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %.
Selain itu susu kedelai juga mengandung asam Folat dan Vitamin B6 yang juga
bermanfaat mencegah penyakit jantung. Tak cukup sampai di ditu, kandungan
magnesiumnya juga mampu mengatur tekanan darah seseorang.
6. Mencegah kencing manis / diabetes mellitus
Kencing manis biasanya timbul karena tubuh kekurangan insulin yang
berakibat kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit.
Beruntung, karena kandungan Asam Amino Glisin dan Asam Amino Arginin
ternyata mampu menjaga keseimbangan insulin. Kandungan protein dalam susu
kedelai pun ternyata lebih mudah untuk diterima oleh organ ginjal dibandingkan
protein yang berasal dari hewan.
7. Menghambat menopause dan mencegah osteoporosis
Kandungan isoflavon dalam susu kedelai mampu mengatasi sindroma
menopause dan juga mencegah osteoporosis. Kandungan lainnya yang dapat
menghambat menopause adalah vitamin E.
8. Mencegah migrain
Anda pasti sering menyaksikan iklan obat di televisi yang menunjukkan
seseorang yang megalami sakit kepala sebelah, ya itulah migrain. Sakit kepala
sebelah atau yang sering pula disebut migrain ini biasanya bersifat kambuhan
lebih banyak menyerang wanita dibanding pris dengan prosentase 3:1. Dengan
mengonsumsi susu kedelai yang kaya akan kandungan Vitamin B-Complek
(kecuali B12), Mineral (terutama Kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin)
akan mampu untuk mencegah dan meredakan migrain.
9. Sebagai minuman anti kanker
Susu kedelai banyak mengandung zat antioksidan yang dapat menangkal
seragan radikal bebas pemicu kanker. Diantaranya adalah seleniu, vitamin E,
isoflavon dan Genistein.
10. Untuk mencegah penuaan dini
Anda pasti pernah bertemu denga seseorang yang wajahnya terlihat lebih
tua dibanding usia yang sebenarnya. Mungkin orang tersebut mengalami apa yang
dinamakan penuaan dini. Salah satu penyebab timbulnya penuaan dini adalah
karena paparan radikal bebas. Nah, untuk melawannya dibutuhkan antioksidan.
Itulah kenapa orang yang hidup di pedesaan dan suka memakan makanan yang
mengandung antioksidan terlihat awet muda. Susu kedelai selain mengandung
protein yang tinggi juga kaya akan zat senyawa Anti Aging. Jadi, tak ada lagi
alasan bagi anda untuk tidak mengonsumsi susu yang terbuat dari kacang kedelai
ini apabila ingin terlihat awet muda.
VII. PEMBAHASAN
Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik
kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan
penghilangan unsur air dari gugus amino danguguskarboksil. Jika bobot molekul
senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Protein
banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia.
Seperti pada tempe, tahu, ikan, susu dan lain sebagainya. Secara umum, sumber
dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani.
Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena
ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan
hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Protein adalah suatu senyawa yang penting dalam pembentukan tubuh
manusia dan sebagai suatu komponen penyusun sel, dan sel juga merupakanunit
terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Molekul protein itu sendiri mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein
merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot,
seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya ada di jaringan lain dan cairan tubuh. Protein mempunyai fungsi khas
yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah salah satu unsur zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh kita.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan, dan meningkatkan daya
tahan tubuh. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti
obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus,
dan obesitas. Protein yang terdapat pada susu kedelai mempunyai susunan asam
amino yang mendekati asam amino pada susu sapi, sehingga dapat digunakan
sebagai pengganti susu sapi atau sebagai pengganti bagi orang-orang yang tidak
tahan terhadap susu hewan. Penelitian penggunaan susu kedelai merupakan
sumber protein yang baik.
Susu ini baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang-
orang yang tidak punya atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya,
sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi . Kepada balita yang
kekurangan gizi, 2 gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% kebutuhan
protein sehari-hari, karena kandungan asam amino lisin sangat tinggi (Susanto dan
Saneto, 1994). Dibandingkan dengan susu sapi, komposisi asam amino dalam
protein susu kedelai ini kekurangan jumlah asam amino metionin dan sistein.
Tetapi, karena kandungan asam amino lisin yang cukup tinggi, maka susu kedelai
dapat ditingkatkan nilai gizi proteinnya dengan menambahkan nasi dan makanan
sereal lainnya dalam diet.
Susu kedelai juga mengandung lesitin yang sangat tinggi. Lesitin
digunakan sebagai pengemulsi pada margarin, pembuatan roti dan lainnya. Lesitin
dari kacang kedelai mempunyai sifat lebih unggul sebagai peremaja sel tubuh, jika
dibandingkan lesitin dari bahan-bahan lain. Kandungan lesitin bersama dengan
zat-zat lain pada kacang kedelai merupakan senyawa yang sangat berkhasiat
sebagai obat awet muda, dan mempertinggi daya tahan tubuh . Mutu protein
dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Misalnya, protein
efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah 2,3, sedangkan PER susu sapi 2,5. PER
2,3 artinya, setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan pertambahan
berat badan pada hewan percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 g pada kondisi
percobaan baku.
Susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya
terutama kalsium lebih sedikit dari pada susu sapi, karena itu dianjurkan
penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin pada susu kedelai yang
diproduksi oleh industri besar. Protein yang dikonsumsi lewat makanan atau
minuman akan diurai oleh tubuh menjadi bentuk dasar, yaitu asam amino esensial
dan non esensial. Asam amino esensial, antara lain: lisin, triptopan, fenilalanin,
leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, antara lain dibutuhkan untuk
pembentukan sel, termasuk sel antibodi. Asam amino esensial tersebut didapat
dari makanan sehari-hari. Sementara asam amino non esensial, antara lain:
Tyrosine, Valine, Arginine, Serine, dan sebagainya dapat diproduksi sendiri oleh
tubuh. Jika dilihat komposisi asam amino yang terkandung dalam susu kedelai
menunjukkan bahwa susu kedelai mengandung kedelapan asam amino esensial.
Susu sapi merupakan sumber protein terbaik, karena secara alami sudah
mengandung lengkap delapan jenis asam amino, seperti termasuk asam amino
esensial di atas. Seluruh zat gizi dalam susu mudah diserap dan dapat langsung
digunakan oleh tubuh. Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer
protein terdiri atas rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan
ikatan-ikatan peptida (peptide linkages). Beberapa protein spesifik menyusun
protein susu, kasein. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam
susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai
80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha-casein, dan
kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang berlimpah
dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa.
Kasein penting dikonsumsi karena mengandung komposisi asam amino
yang dibutuhkan tubuh. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap
karena memiliki kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam. Susu adalah
bahan makanan penting, karena mengandung kasein yang merupakan protein
berkualitas juga mudah dicerna (digestible) saluran pencernaan. Kasein asam
(acid casein) sangat ideal digunakan untuk kepentingan medis, nutrisi, dan
produk-produk farmasi. Selain sebagai makanan, acid casein digunakan pula
dalam industri pelapisan kertas (paper coating), cat, pabrik tekstil, perekat, dan
kosmetik.
Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat
memisahkan kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat
pula digunakan untuk memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka
protein lain yang tersisa dalam susu disebut whey protein. Whey protein
merupakan protein butiran (globular). Betha-lactoglobulin, alpha-lactalbumin,
Immunoglobulin (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA) adalah contoh dari
whey protein. Alpha-lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis
laktosa dan keberadaannya juga merupakan pokok dalam sintesis susu. Dalam
whey protein terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor
pertumbuhan (growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter).
Sebagian besar whey protein kurang tercerna dalam usus. Ketika whey protein
tidak tercerna secara lengkap dalam usus, maka beberapa protein utuh dapat
menstimulasi reaksi kekebalan sistemik. Peristiwa ini dikenal dengan alergi
protein susu (milk protein allergy).
Alergi susu merupakan kasus alergi makanan yang paling populer pada
anak-anak. Selain susu sapi, susu kambing, domba, kerbau juga dapat
menimbulkan reaksi alergi. Biasanya, anak-anak mulai mengalami alergi pada
usia 3 tahun. Alergi susu biasanya terjadi beberapa menit sampai beberapa jam
setelah anak mengkonsumsi susu. Gejala alergi susu bervariasi dari ringan sampai
parah. Gejala alergi bisa berupa sesak napas, muntah, bintik kemerahan yang gatal
pada kulit dan masalah pada pencernaan. Pada kasus yang langka, alergi susu
dapat menyebabkan anaphylaxis –reaksi parah yang mengancam jiwa.
Intoleransi Laktosa adalah suatu kondisi di mana sistem pencernaan tidak
mampu mencerna dan menyerap laktosa (lemak susu) dengan baik akibat
terbatasnya enzyme laktase dalam tubuh- yang berfungsi memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida) agar lebih mudah dicerna usus.
Dan ini tentu tidak baik untuk memberikan susu sapi yang mana mengandung
laktosa susu kepada anak balita yang mengalami intoleransi laktosa. Gejalanya
berupa mual, muntah, diare, dan gejala sakit perut yang lain. Sebagai solusinya
untuk anak balita anda yang berusia di atas 1 tahun ke atas, anda bisa
memberikannya susu kedelai sebagai nutrisi pendamping ASI karena susu kedelai
tidaklah mengandung laktosa susu. Dan berikan dalam porsi sewajarnya saja
cukup 1-2 gelas per hari. Dan tak hanya pada anak-anak yang mengalami
intolerensi laktosa, orang dewasa pun yang mengalami alergi susu sapi bisa
mencoba mengonsumsi susu kedelai.
VIII. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kacang kedelai memegang peranan yang amat penting sebagai bahan
makanan, baik di masa lampau, masa kini maupun masa yang akan datang. Hal ini
disebabkan nilai nutrisinya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif lebih
baik dari pada bahan nabati lainnya. Produk olahan kedelai yakni tempe, disukai
karena rasanya enak. Tempe mempunyai sifat hipokolesterolemia yang artinya
dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh. Kini tempe diketahui berperan besar
sebagai pangan sumber vitamin B12 dan kaya antioksidan. Senyawa yang terakhir
ini memungkinkan tempe dapat digunakan untuk penangkal radikal bebas,
mencegah penyakit degeneratif, dan menangkal proses penuaan dini. Produk
olahan kedelai lainnya adalah tahu. Tahu adalah makanan yang empuk, lezat dan
bergizi. Total protein yang dapat dimanfaatkan tubuh sebesar 65%.
Susu kedelai adalah hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai
memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu
kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi orang yang alergi
terhadap protein hewani. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak,
karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks
(kecuali B12), dan air. Susu kedelai mempunyai Kalori sebesar 41,00 Kkal,
Protein sebesar 3,50 gram, Lemak 2,50 gram, Karbohidrat 5,00 gram, Kalsium
50,00 mg, Fosfor 45,00 gram, Besi 0,70 gram, Vitamin A 200,00 SI, Vitamin B1
(tiamin) 0,08 mg, Vitamin C 2,00 mg.
Susu kedelai mempunyai kandungan protein yang tinggi. Didalam protein
tersebut terdapat asam amino esensial yang berguna bagi tubuh. Kandungan
protein susu kedelai tersebut diantaranya yaitu Nitrogen sebesar 0,49, Isoleusin
sebesar 330, Leusin sebesar 470, Lisin sebesar 330, Metionin sebesar 86, Sistin
sebesar 46, Fenilalanin sebesar 330, Treonin sebesar 210, Triptofan sebesar 85,
Valin sebesar 360, Arginin sebesar 400, Histidin sebesar 140, Alanin sebesar 280,
Asam aspartat sebesar 710, Asam glutamat sebesar 1.100, Glisin sebesar 310,
Prolin sebesar 470, Serin sebesar 350.
B. Saran
Harapan kami dalam menulis makalah ini, pembaca dan penulis lebih
mengetahui kandungan gizi dan protein dalam susu kedelai. Dimana bagi mereka
yang menderita lactose intolerance dapat mengkonsumsi susu yang tinggi protein
yang kandungannya juga tidak kalah dengan susu sapi atau susu hewani. Bagi
pembaca diharapkan dapat lebih cermat dalam memilih minuman untuk asupan
nutrisi dengan kandungan nilai gizi tinggi, serta mengetahui juga kandungan zat
gizi yang ada pada susu kedelai dan manfaat apa saja yang kita peroleh dalam
mengkonsumsi susu kedelai.
DAFTAR PUSTAKA
Aman dan Harjo. 1973. Perbaikan Mutu Susu Kedelai di dalam Botol. Bandung: Departemen Perindustrian Bogor
Anief, M., 2000. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Anonim, 1995. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Anonim. 2008. Susu Sapi vs Susu Kedelai. http://valinano.multiply.com. Diakses tanggal 3 November 2013
Anonim. 2009. Unsolved Problem in Chemistry. www.forumsains.com. Diakses tanggal 3 November 2013
Buckle. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia Press
Cahyadi, W., 2007. Teknologi dan Khasiat Kedelai. Jakarta: Bumi Aksara
Cahyadi, W., 2008. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara
Chapman, V.J. Chapman. 1980. Seaweed and Their Uses. Chapman and Hall. London. P.223-240
Ferlina, S., 2009. Khasiat Susu Kedelai. www.khasiatku.com . Diakses tanggal 2 November 2013
Ginting, E. dan S.S. Antarlina. 2002. Pengaruh varietas dan cara pengolahan terhadap mutu susu kedelai. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 21(2): 48−57
Hieronymus, Santoso Budi. 1994. Susu dan Yogurt Kedelai. Yogyakarta : Kanisius
Hastuti, P., 1983. Pengolahan Hasil Tanaman Serealia dan Palawija, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kirk and Othmer. 1994. Encyclopedia of Chemical Technology. Fourth Edition. Volume 12. John Wiley & Sons, New York
Koswara, S., 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Koswara, S. 2006. Isoflavon Senyawa Multi Manfaat Dalam Kedelai. www.ebookpangan.com . Diakses tanggal 1 November 2013
Masun L, dkk. , 2002. Sifat Hipoglikemik dan Hipokolesterolemik Protein Kedelai pada Tikus Model Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) Induksi Alloksan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol.XIII. N0. 2
Mochammad Adnan. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Yogyakarta : Andi Offset
Nishide, E., H. Anzal and N. Uchida, 1987. A Comparative Investigation on The Water- Soluble and The Alkali-Soluble Alginates From Vrious Japanese Brown Algae. Nippon Suison Gakkaishi, 53(7): 1215-1219
Nugraheni, Artha dan Dhira Satwika. 2003. Pengaruh Penambahan Natrium Bikarbonat dan Perlakuan Inokulasi dalam Pembuatan Yoghurt Susu Kacang Tanah. Buletin Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Bogor. TP-86 : 1173 – 1183
Radiyati, T., 1992. Pengolahan Kedelai. Subang : BPTTG Puslitbang Fisika Terapan-LIPI
Rahmat Rukmana. 1997. Kacang Hijau dan Budi Daya Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius
Rosemont I. 1990. Yoghurt Its Nutritional and Helth Benefits. Journal Dairy Counc.Dig
Sediaoetama, A.D., 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat
Smith, A. K., dan Circle, S. J. 1972. Soybean Chemistry and Technology. Connecticut : The AVI Publishing Co
Sutrisno Koswara. (1997). Susu Kedelai Tidak Kalah dengan Susu Sapi. http://www.indomedia.com/intisari/diet htm. Diakses tanggal 2 November 2013
Winarno F.G. 1992 .Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Winarno, F.G, 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yitnosumarto, Suntoyo, 1993. Percobaan Perancangan Analisa dan Interpretasinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
MAKALAH KIMIA PANGAN
KANDUNGAN PROTEIN DALAM SUSU KEDELAI
Disusun oleh :
Fitri Wulandari A1M012003
Rizki Mawarny A1M012004
Tiffany Gumilang W A1M012005
Nila Nor Hidayah A1M012006
Riri Maisevela A1M012007
Ajeng Pusparani F A1M012008
Lilik Shofwatunnisa A1M012009
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2013