makalah toksik
TRANSCRIPT
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 1/12
TUGAS MAKALAH
Migrasi Timbal (Pb) dari Mangkuk Keramik ke Makanan yang Diolah
dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Manusia
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Toksikologi dan Keamanan Pangan
Oleh :
MUDRIKAH
10/296473/TP/09661
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini,M.S.
Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2012
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 2/12
Migrasi Timbal (Pb) dari Mangkuk Keramik kea Makanan yang Diolah
dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Manusia
I. PENDAHULUANTimah hitam (Pb) tergolong kedalam logam berat, yang dalam sistem periodik unsur ini
terletak pada unsur golongan IV A, dan periode ke 6. Di alam Pb terdapat dalam bentuk
senyawa sulfat (PbSO4), karbonat (PbCO3) dan sulfida (PbS) (Clarke, 1981). Timah hitam
(Pb) merupakan bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan fungsi ginjal, gangguan sistem
saraf, dan otak dan kulit (Kumar, De, 1979).
II. ISIA. Migrasi Timbal (Pb) dari Perabot Keramik (Glazed-Ceramicware) ke Makanan
yang Diolah
Sumber kontaminasi timbal ke dalam makanan sebenarnya dapat melalui berbagai
cara, seperti migrasi partikel dari alat dapur ke makanan, dari pipa ke cairan yang
diminum, serta mengonsumsi hewan dan tumbuhan yang sudah tercemar logam berat
timbal dari lingkungan.
Pada makalah ini, dibahas secara spesifik tentang migrasi partikel timbal (Pb) dari
mangkuk keramik yang dapat mengontaminasi makanan yang dimasak dengan mangkuk
keramik. Karena makanan pada dasarnya merupakan bahan yang dikonsumsi manusia,
migrasi timbal ini dapat menjadi masalah serius karena mempengaruhi kesehatan
konsumen secara akut maupun kronis.
Sumber pembahasan tentang pencemaran timbal adalah jurnal yang berjudul Release
of Lead from Glaze-Ceramicware into Foods Cooked by Open Flame yang ditulis oleh
A.A.K Abou-Arab, dipublikasikan oleh Elsivier Ltd, pada tahun 2001.
Penelitian ini mengambil objek berupa 36 mangkuk keramik yang diambil secara
random dari 6 pasar lokal yang berbeda di Great Cairo Governorates, Mesir, dari tiap
pasar lokal diambil 6 sampel. Kemudian, mangkuk-mangkuk itu diuji oleh peneliti untuk
diketahui pada level berapa kelarutan timbal yang terjadi dari mangkuk keramik, dan
juga level migrasi timbal dari mangkuk keramik ke masakan yang bersifat asam maupun
non asam, pada penelitian ini berupa pasta tomat (salsa) dan buncis (beans).
Perlu diketahui, kebanyakan mangkuk keramik yang digunakan orang Mesir terbuat
dari tanah liat dan dibakar pada temperatur yang tinggi. Mangkuk-mangkuk itu kemudian
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 3/12
dilapisi dengan material seperti lead silicate. Jika mangkuk-mangkuk tersebut dibakar
kembali, mangkuk-mangkuk tersebut tidak akan mencemari makanan yang dimasak
sampai pada konsenstrasi yang membahayakan. Jika tidak, maka sebaliknya. Untuk itu,
perlu diketaahui tingkat kelarutan timbal mangkuk keramik yang ada di pasar lokal diMesir.
Eksperimen pertama, 24 mangkuk keramik yang sama yang diambil dari Misr El-
Kadema, Kairo, Mesir, diuji dengan larutan asam asetat dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%,
dan 8% (masing-masing konsentrasi diuji pada 6 mangkuk keramik) untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi asam asetat terhadap migrasi timbal (Pb) pada suhu kamar. Metode
pengukuran yang digunakan adalah metode AOAC dan ASTM Standard untuk menguji
kelarutan timbal, selama 24 jam, dan 10 kali ekstraksi. Hasil yang didapat adalah sebagai
berikut.
Table 1. Lead concentrations released from glazed ceramic bowls (single manufactured lot)
extracted by acetic acid solutionsa
Extraction no.
(time/day)
Mean lead concentration (ppm±S.D.) in acetic acid solutions
2% 4% 6% 8%
1 15.5±4.2 19.7±7.8 17.1±4.8 16.1±3.7
2 7.8±3.2 15.2±2.2 14.8±2.4 10.9±4.3
3 13.0±3.0 16.5±3.4 15.9±2.5 14.8±3.2
4 1.1±0.6 3.2±1.7 1.8±1.0 1.4±1.0
5 2.1±1.2 2.7±1.2 2.5±1.3 2.3±1.1
6 1.4±1.0 2.1±1.1 3.1±1.4 2.9±1.2
7 1.1±0.8 3.1±1.2 1.9±1.0 1.6±1.0
8 2.4±1.1 2.8±1.1 2.4±1.1 2.6±1.1
9 1.8±1.0 1.9±1.0 1.6±1.0 1.2±1.0
10 1.6±1.0 2.1±1.0 1.8±1.0 1.4±1.0
Total 47.8 69.3 62.9 55.2
a Mean, six samples for each concentration.
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 4/12
Berdasarkan data Tabel.1 tersebut diketahui ekstraksi timbal tergolong tinggi setelah
24 jam dengan konsentrasi asam asetat yang berbeda dan didapat pada kelarutan/migrasi
timbal pada mangkuk keramik paling tinggi terjadi pada konsentrasi asam asetat 4%,
diikuti konsentrasi 6%, 8%, dan 2%, pada suhu kamar.
Table 2. Lead concentrations released from glazed material (lead silicate) extracted by acetic acid
solutionsa
Extraction no.
(time/day)
Mean lead concentration (ppm±S.D.) in acetic acid solutions
2% 4% 6% 8%
1 592±20.2 850±17.9 753±36.1 730±26.9
2 133±7.7 179±8.5 108±6.3 103±6.1
3 28.1±3.2 51.0±4.6 21.0±3.1 28.5±3.4
4 29.4±3.6 13.2±3.0 20.6±3.0 26.5±3.6
5 12.6±3.1 15.8±2.9 8.6±2.8 3.9±2.1
6 9.1±2.5 6.1±2.1 4.5±2.4 3.9±1.8
7 7.3±2.8 5.1±2.3 4.5±2.6 6.2±2.4
8 8.0±3.1 3.1±1.8 5.5±2.4 3.6±1.8
9 2.9±1.1 3.1±1.4 3.3±1.6 4.2±2.0
10 2.6±1.0 2.2±1.2 3.4±1.5 1.8±1.0
Total 825 1129 932 912
a Mean, six samples for each concentration.
Tabel.2 ini juga menunjukkan bahwa pada larutan konsetrasi asam asetat 4%
merupakan konsentrasi paling efektif untuk mengekstraksi timbal dari bahan berlapis
timbal silikat. Perbedaan tingkat ekstraksi timbal dari mangkuk keramik dari satu
manufaktur dan bahan berlapis timbal silikat pada konsentrasi asam asetat yang
bervariasi ini disebabkan oleh perbedaan pH yang disebabkan perbedaan konsentrasi
asam asetat tersebut. Masing-masing konsetrasi asam asetat akan menghasilkan pH
larutan yang berbeda dan mempengaruhi tingkat ekstraksi timbal dari bahan.
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 5/12
Table 3. Lead concentrations released from glazed ceramic bowls collected from great Cairo
governorates (from six different locations)a
Extraction no.
(time/day)
Mean lead concentration (ppm±S.D.) in 4% acetic acid
Location 1 Location 2 Location 3 Location 4 Location 5 Location 6
1 17.4±4.5 55.1±13.4 508±113.9 19.7±4.2 130±32.5 103±25.8
2 16.0±3.1 42.2±12.1 419±106.6 17.1±4.3 104±25.8 72.9±18.6
3 17.1±2.3 43.9±13.1 391±89.2 16.5±3.8 66.5±16.6 74.7±18.5
4 14.8±3.5 34.5±12.5 255±59.9 16.8±3.2 40.2±11.8 70.7±17.9
5 15.0±3.2 35.2±11.7 213±31.5 15.1±3.8 36.1±9.1 54.8±13.56 14.3±2.1 27.5±11.7 241±46.6 15.4±3.3 28.2±7.3 52.1±13.1
7 14.7±2.7 23.5±12.5 184±38.8 16.0±3.7 24.8±6.6 19.3±4.8
8 15.2±3.6 26.3±12.9 160±30.3 14.7±3.2 20.5±5.3 15.5±3.6
9 15.5±3.9 14.1±6.6 179±31.3 13.6±3.6 16.0±5.1 12.8±3.8
10 3.1±1.5 8.6±3.9 153±31.2 15.4±3.5 18.1±4.8 9.7±2.6
11 2.1±1.1 11.4±3.1 129±32.3 3.8±1.1 10.2±3.1 4.8±2.1
12 0.9±0.4 3.5±1.2 110±27.5 1.1±0.3 5.2±1.6 1.5±0.5
13 0.5±0.2 0.5±0.2 84.0±21.0 0.3±0.1 2.3±0.8 0.4±0.1
14 0.4±0.2 0.4±0.2 60.0±15.0 0.3±0.1 0.9±0.3 0.3±0.1
15 0.3±0.1 0.4±0.2 41.0±10.3 0.2±0.1 0.4±0.2 0.3±0.1
16 0.4±0.2 0.4±0.2 15.0±3.8 0.4±0.2 0.4±0.2 0.2±0.1
17 0.2±0.1 0.3±0.1 9.5±2.4 0.2±0.1 0.3±0.2 0.3±0.1
18 0.2±0.1 0.4±0.2 3.6±0.9 0.2±0.1 0.3±0.2 0.4±0.1
19 0.3±0.1 0.4±0.1 0.6±0.3 0.3±0.1 0.4±0.2 0.3±0.1
20 0.2±0.1 0.3±0.1 0.6±0.2 0.2±0.1 0.4±0.1 0.2±0.1
Total 149 329 3156 167 505 494
a Mean, six samples for each location.
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 6/12
Gambar.1. Jumlah konsentrasi timbal yang termigrasi dari glazed-ceramicware dari 6 lokasi yangberbeda dan diekstraksi oleh larutan asam asetat 4% dengan 20 kali ekstraksi.
Tabel.3 dan Gambar.1 tersebut menunjukkan hasil uji untuk keenam jenis mangkuk
dari 6 tempat yang berbeda, dengan larutan asam asetat konsetrasi 4% (konsentrasi paling
efektif untuk ekstraksi timbal). Pada kedua itu sama-sama menunjukkan bahwa total
timbal yang terekstraksi dengan 20 ekstraksi, mulai dari 149 ppm hingga 3156 ppm
dengan ekstraksi tertinggi dari mangkuk keramik dari lokasi 3, yakni 3156 ppm. Data
tersebut menunjukkan variansi yang besar antara lokasi asal mangkuk keramik dengan
level timbalnya. Hal ini kemungkinan disebabkan karepa perbedaan perlakuan pelapisan
pada saat pembuatan keramik, dan karena pembuatan mangkuk keramik itu dengan cara
dibakar, dimungkinkan temperatur untuk berbagai keramik itu bervariasi (tidak sama),
berbeda antara lokasi satu dengan lokasi yang lain juga.
Eksperimen selanjutnya, yakni pengujian terhadap migrasi timbal ke makanan secara
langsung. Pada penelitian ini, digunakan sampel asam berupa pasta tomat (salsa) dan
sampel non-asam atau netral berupa buncis (beans) yang dimasak dengan mangkuk
keramik (glazed ceramicware) dengan dua metode pemasakan yakni secara tradisional
dengan tungku (open flame) dan dioven (microwave). Pada pengujian ini, akan diketahui
pengaruh dari suhu dan lamanya pemasakan dengan migrasi timbal dari keramik ke pasta
tomat dan buncis pada masing-masing metode. Hasilnya adalah sebagai berikut.
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 7/12
Table 4. Lead concentration (ppm) in tomatoes and beans cooked in lead-glazed ceramicware by
traditionala and microwave methodsb
Time min Tomatoes Beans
Traditional method Microwave method Traditional method Microwave method
pH Mean conc.
±S.D.
pH Mean conc.
±S.D.
pH Mean conc.
±S.D.
pH Mean conc.
±S.D.
0.0 5.11 0.38±0.13 5.11 0.38±0.13 6.11 0.09±0.03 6.11 0.09±0.03
5.0 5.10 0.98±0.33 5.00 0.44±0.15 6.11 1.23±0.46 6.11 2.05±0.68
10.0 5.01 2.46±0.82 4.92 2.90±0.97 6.11 1.62±0.55 6.21 2.10±0.80
15.0 5.00 5.95±1.98 4.90 3.24±1.08 6.22 2.37±0.81 6.30 2.55±0.94
20.0 4.90 7.19±2.40 4.56 6.92±2.36 6.22 2.43±0.84 6.32 3.00±1.20
25.0 4.82 8.39±2.80 6.23 2.49±0.84 6.42 3.04±1.40
30.0 4.81 9.68±3.23 6.31 2.56±0.88 6.48 3.21±1.07
35.0 4.61 11.46±3.82 6.31 2.72±0.94 6.64 3.26±1.60
40.0 4.56 13.24±4.41 6.42 2.88±0.96 6.88 3.30±1.10
45.0 4.54 15.02±5.60 6.46 3.03±1.14
50.0 6.47 3.25±1.10
55.0 6.66 3.47±1.16
60.0 6.92 3.70±1.23
a Cooking over an open flame.
b Mean, six samples for each method.
Tabel.4 tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari migrasi timbal dari
keramik ke pasta tomat (sampel bersifat asam) seiring dengan semakin lamanya
pemasakan, dan diketahui pH-nya cencerung turun, baik pada pemasakan tradisional
maupun dengan microwave. Tingkat migrasi timbal pada pemasakan dengan cara
tradisional lebih tinggi dari pada dengan microwave. Hal ini kemungkinan disebabkan
oleh lamanya pemasakan pada pemasakan tradisional selama 45 menit yang lebih lama
daripada ketika dikonversi ke lama pemasakan dengan microwave yang hanya menjadi
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 8/12
20 menit. Meksipun begitu, tetap didapat bahwa ada hubungan antara lamanya
pemasakan pada metode tradisional open flame dengan tingkat migrasi timbal yang
terjadi, yakni hampir linear. Dari pengujian ini juga diperoleh bahwa konsentrasi akhir
timbal pada pasta tomat yang dimasak dengan open flame (15 ppm) lebih tinggi daripadayang dimasak dengan mengggunakan microwave (6,92 ppm).
Sementara itu, meski pemasakan buncis (beans) dengan metode open flame lebih
panjang (60 menit) daripada dengan microwave (40 menit), ternyata tidak ada perbedaan
yang signifikan pada level ekstraksi timbal yang terjadi. buncis merupakan contoh
sampel makanan yang bersifat netral dan tidak asam.
Berdasarkan dua sampel di atas, diketahui level ekstraksi timbal lebih tinggi terjadi
pada makanan yang bersifat asam yakni pasta tomat daripada makanan yang bersifat
netral yakni buncis. Hal ini disebabkan karena tingkat keasaman yang lebih tinggi padapasta tomat. Semakin tinggi tingkat keasamannya, tingkat ekstraksi timbal atau migrasi
timbal dari keramik ke makanan yang diolah menjadi lebih tinggi. Pada dasarnya, juga
dapat diamati terjadi erosi pada permukaan keramik akibat ekstraksi timbal dari keramik.
Kondisi asam biasnya dapat melarutkan logam.
Pada penelitian lain juga diketahui bahwa produk asam yang disimpan dalam bahan
keramik berlapis timbal mempunyai potensi besar untuk terjadi absorbsi timbal oleh
produk karena kelarutan timbal akan meningkat seiring dengan meningkatnya keasaman.
Pada penelitian yang lain pada anak-anak dijelaskan, pemasakan buncis dengan bahan
keramik berlapis timbal dapat meningkatkan kadar timbal dalam darah anak-anak
ketika dikonsumsi, dengan rata-rata level timbalnya sekitar 1,18 ppm.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat berbahan keramik yang umumnya dilapisi
dengan timbal (glazed ceramicware) untuk preparasi makanan maupun pengolahan dapat
menimbulkan ancaman kesehatan (health hazard) karena bahan semacam itu merupakan
sumber yang timbal sangat potensial, terutama untuk makanan yang asam maupun yang
basa karena dapat meningkatkan kelarutan timbal. Pemasakan makanan dengan glazed
ceramicware dengan metode tradisional yakni open flame akan menghasilkan
kontaminasi timbal yang lebih tinggi dibandingkan memasak dengan microwave
dimungkinkan karena waktu pemasakan lebih lama.
B. Toksisitas Timbal pada Tubuh Manusia
Keracunan timbal, meskipun dengan cara tidak langsung, yakni melalui makanan
yang terkontaminasi selama pemasakan, dapat mengakibatkan toksisitas dalam tubuh
karena timbal akan terakumulasi dalam tubuh. Timbal bersifat larut dalam lemak dan
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 9/12
minyak, tidak larut dalam air sehingga dapat ikut mengendap dan terakumulasi.
Konsumsi makanan yang sudah tercemar timbal memang dapat meningkatkan kadar
timbal dalam darah atau tubuh, seperti penjelasan sebelumnya. Hingga kadar tertentu
dalam darah atau tubuh, keracunan timbal dapat menginduksi terjadinya gangguankesehatan dalam tubuh.
Pada jurnal yang berjudul Toxicity of Lead at Low Dose, diterbitkan oleh British
Kournal of Industrial Medicine (1989), penulis, P.J. Landrigan mengemukakan beberapa
efek keracunan logam berat berupa timbal dilihat dari beberapa segi, antara lain :
1. Haematological toxicity (Keracunan pada Sel Darah)
Adanya efek keracunan timbal dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem sel darah.
Salah satu gejala yang mungkin terjadi adalah anemia. Berdasarkan penelitian,
terdapat hubungan antara tingkat keparahan anemia dengan konsentrasi timbal dalamdarah, yakni semakin tinggi konsentrasi timbal dalam darah, maka anemia yang
terjadi semakin parah.
Anemia yang diakibatkan oleh keracunan efek timbal, disebabkan oleh tidak
sejalannya antara biosintesis darah dengan kecepatan penguraian sel darah merah.
Terutama pada gangguan biosintesis darah, timbal berperan dalam menghambat
enzim-enzim yang diperlukan selama proses biosintesis.
Timbal (Pb) akan menjadi inhibitor enzim sitoplasma yakni 6-aminolaevulinic
acid dehydratase (ALA-D). Proses inhibisi dapat berlangsung pada konsentrasi timbal
dalam darah mulai cdfsfdfsdf dan optimum pada konsentrasi .
Enzim kedua yang dihambat kinerjanya dalam proses biosintesis adalah enzim
mitokondria berupa ferrochelatase. Enzim ini sebetulnya berperan dalam transfer
atau pemindahan Fe dari fernitin ke protoporphyrin untuk membentuk sel darah.
Penghambatan oleh ferrochelatase disebabkan oleh naiknya ekskresi dari
coproporphyrin pada urin dan akumulasi protoporphyrin pada sel darah merah.
Protoporphyrin pada sel darah merah akan naik konsentrasinya pada konsentrasi
timbal dalam darah sekitar 25-30 .
Akibatnya, dengan konsentrasi yang cukup, keberadaan timbal dalam darah dapat
meningkatkan protoporphyrin pada sel darah merah, enzim mitokondria terhambat,
biosintesis terganggu dan memperparah anemia.
2. Neurological toxicity (Keracunan pada Sel Syaraf)
Pada sistem saraf periferal, axon merupakan target utama yang diserang oleh
timbal. Timbal akan menginduksi terjadinya perubahan pada axon-axon ini, termasuk
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 10/12
segmental demyelination dan axonal degenaration. Akibatnya, gejala yang timbul
dapat berupa kelumpuhan otot yang disebut dengan wrist drop atau angkle drop.
Pada konsetrasi timbal sekitar 70 terjadi pelemahan dan pelambatan
keecepatan saraf motorik pada saraf asymptomatik. Pada penelitian lainnyamenunjukkan, timbal dapat menimbulan ketidakserasian (impairment ) fungsi-fungsi
saraf asymptomatic yang dapat mempengaruhi intelegensi visual dan koordinasi
motorik-visual dari penderita. Timbal juga ternyata juga meningkatkan level
kelelahan dan mengakibatkan mudah lelah, serta hilangnya short term memory.
Tingkat keparahan abnormalitas juga meningkat seiring dengan naiknya konsentrasi
timbal dalam darah. Timbal mampu menyebabkan insidious, sebuah kerusakan
asymptomatic pada sistem saraf pusat (merupakan bagian dari penyakit dimensia)
jika terlalu lama terekspose dengan timbal dan mengakibatkan gejala kronis.
3. Renal toxicity (Keracunan pada Ginjal)
Efek keracunan timbal pada bagian yang lain dapat ditandai dengan adanya
nephropathy kronis yang memacu kegagalan fungsi ginjal, terjadi terutama akibat
paparan timbal yang pada dosis yang tinggi.
Bagian ginjal yang paling sensitif terhadapa timbal adalah sel-sel yang menyusun
jaringan tubulus proksimal. Pada konsentrasi timbal dalam darah di bawah 25
saja, timbal sudah dapat menjadi inhibitor pada proses aktivasi metabolis
vitamin D yang terjadi pada sel-sel tersebut. Sementara itu, pada sel-sel ini juga
untuk konsentrasi timbal dalam darah 40-80 timbal dapat memacu
pembentukan dense intranuclear inclusion bodies yang mengandung kompleks
protein-timbal.
Metabolisme lain yang dipengaruhi oleh keracunan timbal adalah hyperuraemic
gout yang dakibatkan oleh kenaikan absorbsi asam urat pada sel tubulus. Jadi,
kontaminasi timbal yang dapat masuk ke tubuh pada dasarnya dapat menginduksi
terjadinya kerusakan pada ginjal.
4. Hipertensi (Darah tinggi)
Kontaminasi timbal dalam tubuh dalam dosis tinggi ternyata dapat menyebabkan
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan terjadinya kerusakan cerebrovascular. Pada
dasarnya, absorbsi timbal meski dalam dalam dosis yang relatif rendah akan
menaikkan tekanan darah secara signifikan yang menyebabkan terjadinya hipertensi.
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 11/12
5. Reproductive toxicity of Lead (Gangguan Reroduksi)
Timbal yang masuk dala tubuh juga dapat menjadi racun pada fungsi reproduksi
pada hewan uji coba laboratorium, baik jantan maupun betina.
Menurut penelitian ini, pada pekerja laki-laki yang banyak terekspos dengantimbal sehingga menyebabkan konsentrasi timbal dalam darah sekitar 74-75
dan mengalami peningkatan absorbsi timbal dalam tubuh hingga konsentrasi timbal
dalam darah mencapai 52-58 , terjadi penurunan jumlah sperma dan
meningkatkan tingkat abnormalitas pada sperma dari segi morfologi. Padahal,
sperma ini penting dalam hal menjaga kelangsungan hubungan dan kaitannya dengan
kualitas keturunan. Hasil ini diperkirakan juga akan mempengaruhi pada manusia
yang mengonsumsi makanan dengan paparan timbal cukup tinggi.
Di sisi lain, timbal juga dapat menyebabkan keruskan saraf pada fetus yangdikandung oleh wanita, yakni pada konsentrasi timbal dalam darah sekitar 15-20
melalui plasenta dan kerusakan ini bersifat irreversible, atau tidak dapat
diobati.
Meski toksisitas timbal yang dipaparkan oleh jurnal ini cenderung mengarah
pada semua jenis sumber pencemaran timbal, kemungkinan jika manusia
mengonsumsi makanan yang secara spesifik tercemari logam timbal dari perabot
keramik seperti penelitian sebelumnya, dapat terjadi toksisitas seperti yang telah
dipaparkan dalam jurnal ini karena jurnal ini, meski pada dosis pencemaran yang
rendah.
III.KESIMPULAN
Secara umum, dapat ditarik kesimpulan dari keseluruhan makalah ini. Penggunaan alat
berbahan keramik yang umumnya dilapisi dengan timbal (glazed ceramicware) untuk
preparasi makanan dapat menimbulkan ancaman kesehatan (health hazard) karena bahan
semacam itu merupakan sumber yang timbal sangt potensial, terutama untuk makanan yang
asam maupun yang basa karena dapat meningkatkan kelarutan timbal. Pemasakan makanan
dengan glazed ceramicware dengan metode tradisional yakni open flame akan menghasilkan
kontaminasi timbal yang lebih tinggi dibandingkan memasak dengan microwave
dimungkinkan karena waktu pemasakan lebih lama. Kontaminasi ini, meskipun dalam dosis
yang rendah dapat menimbulkan toksisitas dalam tubuh manusia yang memakannya, antara
lain gangguan pada sel darah, sel saraf, ginjal, reproduksi, dan menyebabkan hipertensi
dengan mekanisme tertentu.
5/12/2018 Makalah Toksik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-toksik-55a4d212c92de 12/12
IV. SARAN
Penulis menyarankan sebaiknya intensitas penggunaan peralatan dapur terutama yang
kontak langsung dengan makanan itu diperhatikan bahan pembuatnya. Penggunaan peralatan
dengan bahan yang inert, misal bahan gelas dan kaca, lebih diutamakan daripada bahan yangmempunyai potensial toksisitas logam berat maupun cemaan kimia yang lain, seperti kaleng,
logam, keramik berlapis, dll. Peralatan dapur yang kemungkinan cocok untuk kontak
langsung dengan makanan, adalah yang inert, tidak bereaksi meski diberi perlakuan
pemasakan pada suhu tinggi, tidak bereaksi dengan kondisi asam maupun basa dari produk,
sehingga tidak memigrasikan logam berat maupun partikel dari bahan peralatan ke makanan
yang diolah maupun disimpan. Masyarakat juga sebaiknya hati-hati dengan maraknya
penjualan perabot dapur dengan harga murah karena biasanya kualitas belum tentu terjamin.
Hal ini penting karena mau tidak mau kita harus mengonsumsi pangan dan jika terdapatcemaran dalam makanan, hal itu akan mempengaruhi kesehatan kita sendiri. Pencegahan dari
keracunan timbal yang lain adalah dengan mengonsumsi makanan yang terjamin kebersihan
dan kehigienisannya sehingga keamanan pangan terjadi dan tidak menimbulkan ancaman
bagi tubuh.
V. DAFTAR PUSTAKA
Abou-Arab, A.A.K. 2001. Release of Lead from Glaze-Ceramicware into Foods Cooked by Open
Flame. Elsivier Ltd, Vol 73, pages 163-168.
Clarke, M.L., D.G.Harvey. 1981. Lead in: Veterinary Toxicology 2nd “The English Language Book
Society, Bailliere Tindall.
Kumar De Anil. 1979. Environmental Chemistry . New Delhi Bangalore Bombay Calcuta : Wiley and
Sons.
Landrigan, P.J. 1989. Toxicity of Lead at Low Dose. British Kournal of Industrial Medicine, 46 : 593-
596.