makalah toleransi nabi muhammad saw 100%

16
Kata Pengantar ىﺓﺓﺓﺓﺓﺓﺓ ﺓﺓﺓﺓﺓد ﺓﺓﺓﺓﺓﺓدﺓ ﺓﺓﺓﺓﺓ ﷲ ﺓﺓدﺓﺓﺓﺓﺓ ﺓﺓﺓﺓﺓﷲ ﺓﺓﺓﺓﺓﺓﺓ ﺓﺓﺓﺓﺓ ﺓﺓﺓ ﺓﺓﺓّﺓﺓ ﺓ ﺓﺓّ ﺓﺓﺓﺓﺓﺓﺓّ ﺓﺓPuji dan syukur panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan selamnya kepada Nabi Muhammad SAW.AMIN. Untuk dapat mengetahui, memahami, serta lebih mengenal tentangapaitutoleransidantoleransi yang dipraktekanolehNabi Muhammad SAW, untuk inilah makalah disusun dan dibuat Di dalam makalah ini terdapat berbagai informasi dan penjelasan atau gambaran tentang toleransi, juga penjelasan,fungsinya. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada saudara yang sudah membaca makalah ini,pada kesempatan ini pula saya ucapkan permohonan maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan mohon di maklumi.

Upload: taufikramadhn

Post on 24-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Kata Pengantar

والعبادة لتوحيد الذىامرنابا هللا الحمدابعد ام� واله ومن وصحبھ رسولاهللاوعىلالھ المعىل لص� و الة الص�

Puji dan syukur panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan selamnya kepada Nabi Muhammad SAW.AMIN. Untuk dapat mengetahui, memahami, serta lebih mengenal tentangapaitutoleransidantoleransi yang dipraktekanolehNabi Muhammad SAW, untuk inilah makalah disusun dan dibuat Di dalam makalah ini terdapat berbagai informasi dan penjelasan atau gambaran tentang toleransi, juga penjelasan,fungsinya. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada saudara yang sudah membaca makalah ini,pada kesempatan ini pula saya ucapkan permohonan maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan mohon di maklumi.

Page 2: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................Hal 2

Daftar Isi ......................................................................................................Hal 3

BAB 1 Pendahuluan ....................................................................................Hal 4

Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB 2 Pembahasan .....................................................................................Hal 5 - 11

Toleransi yang dipraktekkan Nabi Muhammad SAW Islam Perkenalkan Toleransi kepada Umat Manusia

BAB 3 Penutup ............................................................................................Hal 12

Kesimpulan

Daftar Pustaka ..............................................................................................Hal 13

Page 3: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

BAB I

PENDAHULUAN

Latar BelakangToleransi merupakan sikap untuk mengayomi orang-orang yang berbeda keyakinan

dan kedudukan yang tidak menebar permusuhanDalam Islam sangat menghormati,menjunjung tinggi toleransi terhadap siapapun yang

ingin hidup  secara damai dengan umat Islam .Toleransi dalam Islam tidak hanya dipraktekkan dalam suasana damainya saja,tetapi juga dalam suasana umat Islam terancam dan sedang  menghadapi  invasi pasukan musyrik Mekkah ,Romawi,Parsia dan lainnya.

Selanjutnya lihatlah bagaimana Rasulullah saw mengajarkan kepada kita semua tentang semangat toleransi, kebebasan beragama dan berkeyakinan

Contoh lain yang sangat baik tentang toleransi, AlQuran Suci menjelaskan bahwa bagaimanapun keadaannya, Anda tidak boleh meninggalkan toleransi

Rumusan Masalah1. Apa itu toleransi ?2. Bagaimana sikap toleransi yang dipraktekan oleh Nabi Muhammad SAW ?3. Bagaimana kita menyikapinya ?

Tujuan1. Mengetahui apa itu toleransi2. Sikap Nabi Muhammad SAW dalam toleransi3. Pengetahuan islam dalam mengenalkan teloransi

Page 4: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

BAB II

PEMBAHASAN

Toleransi yang dipraktekkan Nabi Muhammad SAW

Rasulullah adalah tokoh teladan terbaik dalam mengajarkan sikap toleransi kepada umatnya. Toleransi merupakan sikap untuk mengayomi orang-orang yang berbeda keyakinan dan kedudukan yang tidak menebar permusuhan. Rasulullah tidak hanya sebagai Nabi, beliau juga kepala keluarga, panglima perang, dan kepala negara. Kedudukan dan kekuasaan yang diperolehnya tidak menjadikannya sebagai orang yang bertindak kasar dan keras.

Sebagai Nabi, sikap toleransi yang beliau tunjukkan ialah memaafkan dan bahkan mendoakan kaum yang telah berbuat jahat kepada beliau ketika berdakwah. Setelah wafatnya paman beliau, Abu Thalib, Nabi SAW berkunjung ke perkampungan Thaif. Beliau menemui tiga orang dari pemuka suku kaum Tsaqif, yaitu Abdi Yalel, Khubaib, dan Mas'ud. Nabi mengajak mereka untuk melindungi para sahabatnya agar tidak diganggu oleh suku Quraisy. Namun, kenyataan pedih yang dialami beliau. Nabi diusir dan dilempari batu oleh kaum Tsaqif. Akibatnya, darah pun mengalir dari tubuh beliau.

Menyaksikan kejadian itu, Malaikat Jibril memohon izin untuk menghancurkan kaum Tsaqif karena telah menyiksa Nabi. Namun, apa jawaban Nabi? “Jangan! Jangan! Aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.”

Beliau pun berdoa untuk kaum Tsaqif. "Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena mereka belum mengetahui (kebenaran).” (HR Baihaqi).

Pada lain kesempatan, sebagai pemimpin negara, Rasulullah SAW juga menunjukkan sikap tolerannya. Ketika terjadi keributan antara kaum Muslim dan kaum Quraisy serta Yahudi, Rasul menawarkan solusi dengan membuat Piagam Madinah untuk mencari kedamaian dan ketenteraman kehidupan di masyarakat. Seperti yang terdapat pada pasal 16 yang tertulis, “Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan santunan, sepanjang (kaum mukminin) tidak terzalimi dan ditentang.”

Selain Piagam Madinah, pada peristiwa penaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah), Rasulullah SAW juga menunjukkan toleransi yang sangat indah. Penduduk Makkah yang selama ini memusuhi Rasulullah, ketakutan ketika umat Islam berhasil menaklukkan Kota Makkah. Sebab, sebelum penaklukan itu, umat Islam sering ditindas oleh kaum kafir Quraisy Makkah. Tak jarang, mereka juga menghalang-halangi dakwah Rasul, bahkan hingga bermaksud membunuhnya. Namun, setelah penaklukkan Kota Makkah itu, Rasul memaafkan sikap mereka. Tidak ada balas dendam. Kekuasaan yang dimilikinya, tak menjadikan diri

Page 5: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Rasul menjadi sombong atau bertindak sewenang-wenang. Ketika penduduk Quraisy menanti keputusan beliau, Rasul bersabda, “Saya hanya katakan kepada kalian sebagaimana ucapan Nabi Yusuf kepada para saudaranya, 'Tiada celaan atas kalian pada hari ini'. Pergilah! Kalian semua bebas.” (HR Baihaqi).Itulah di antara contoh toleransi Rasulullah. Pantaslah bila beliau menjadi suri teladan bagi umat Islam dalam berbagai hal. (QS al-Ahzab: 21).

Islam Perkenalkan Toleransi kepada Umat Manusia

Karena sekelompok kecil orang yang mengaku muslim melakukan berbagai aksi-aksi kekerasan ,sehingga sedikit banyak nama Islam  turut terbawa-bawa kearah arah konotasi yang negatif.Padahal aksi-aksi teroris seperti itu tidak dibolehkan,serta sangat dilarang oleh ajaran Islam.Namun demikian karena aksi-aksi itu dilakukan oleh  orang-orang yang mengaku muslim lalu   komunitas yang tidak memahami Islam ataupun “Islam Phobia” menjadikannya sebagai amnunisi untuk menghina Islam.

Dalam Islam sangat menghormati,menjunjung tinggi toleransi terhadap siapapun yang ingin hidup  secara damai dengan umat Islam .Toleransi dalam Islam tidak hanya dipraktekkan dalam suasana damainya saja,tetapi juga dalam suasana umat Islam terancam dan sedang  menghadapi  invasi pasukan musyrik Mekkah ,Romawi,Parsia dan lainnya.

Pada  masa pemerintahan Rasulullah Muhammad SAW di Madinah,beliau membentuk perjanjian dengan komunitas non muslim di kota Madinah(Deklarasi Madinah)yang mengakui kebebasan beragama dan menjalanakan ajaran agama mereka masing-masing.Namun demikian saat  nabi Muhamamad SAW dan umat Islam dikepung oleh pasukan sekutu(Al Ahzab),komunitas Yahudi yang tinggal di Madinah mengkhianati Piagam Madinah yang sudah mereka tandatangani tersebut.Dalam keadaan kritis itu, masalah dengan komunitas Yahudi itu diabaikan  karena  harus menghadapi invasi sekutu dari luar Madinah sambil juga umat islam berupaya menghentikan para pengkhinatan Yahudi yang berada di Madinah.Nabai Muhamamad SAW kemudian baru mengentaskan masalah itu setelah pasukan sekutu mengundurkan diri dari Madinah,lalu Rasulullah menyuruh komunitas Yahudi yang mengkhianati Piagam Madinah dengan adil.Nabi Muhamamad SAW meskipun sebagai pemenang dalam peperangan  melawan sekutu   dari luar Madinah,tetapi dengan toleransi tinggi memberikan permintaan  komunitas Yahudi yang sudah menyerahkan diri kepada umat islam.Komunitas Yahudi itu menyadari kesalahannya karena mengkhianati perjanjian saat umat islam  menghadapi serangan pasukan sekutu,karenanya  mereka minta kepada Rasulullah SAW agar mengadili mereka dengan hakim Yahudi dan juga  hukum -hukum dari kitab Yahudi.Permintaan itu dikabulkan oleh Nabi Muhammad SAW ,maka dilakukan suatu pengadilan berdasarkan hukum dari kitab Yahudi,dan mereka semua laki-laki dewasa  divonis hukuman mati kecuali anak-anak,perempuan dan juga  orang tua menjadi tawanan umat Islam yang diperlakukan dengan baik.Nabi Muhammad SAW tidak menganjurkan peperangan kecuali untuk mempertahankan diri dari serangan yang hendak membinasakan umat,itupun bukan untuk menghancurkan karenanya dalam setiap Rasulullah SAW memimpin  umat islam sebagai defensif bukan

Page 6: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

ofensif itu selalu sesuai ajaran Islam.Kepada setiap pasukan muslim selalu Rasulullah SAW dan juga Khalifah Rasyidin memesankan beberapa aturan yang harus ditaati.Pesdan itu adalah sebagai berikut:1.Jangan engkau berkhianat.2.Jangan engkau berlaku serong.3.Jangan engkau menebang pohon atau membinasakan hutan.4.Jangan engkau melalukan kecurangan.5.Jangan mengganggu gereja-gereja dan rumah ibadah lainnya.6.Jangan mengusik keyakinan non muslim,hormati dan jungjung tinggi kebebasan beragama.7.Jangan menyembelih binatang ternak  kecuali sekadar untuk dimakan.8.Jangan engkau membunuh orang yang sudah menyerah,dan obati yang terluka dengan baik.9.Jangan mengganggu anak-anak kecil,wanita dan juga orang tua.10.Perlakukan tawanan perang dengan baik,sebagaimana engkau perlakukan saudaramu sendiri.Hal itu sudah dipraktikan Rasulullah SAW dan Khalifah Rasyidin 15 abad silam,karenanya  jika ada komunitas yang melakukan sesuatu yang berlawanan dengan ajaran Islam itu maka jangan dikaitkan dengan Islam.

Toleransi dalam Islam dan kebebasan beragama adalah topik yang penting ketika dihadapkan pada situasi saat ini ketika Islam dihadapkan pada banyaknya kritikan bahwa Islam adalah agama intoleran, diskriminatif dan ekstrem. Islam dituduh tidak memberikan ruang kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, sebaliknya Islam sarat dengan kekerasan atas nama agama sehingga jauh dari perdamaian, kasih sayang dan persatuan.

Memang tidak dapat dipungkiri kesimpulan keliru oleh para pengkritik Islam tersebut terbentuk dari fakta-fakta sebagian kecil umat Islam yang melakukan tindakan yang mengatasnamakan jihad Islam yang tidak tepat. Tetapi meski demikian kita akui juga bahwa kekuasaan yang sewenang-wenang yang diterapkan oleh negara-negara adidaya terhadap negara-negara miskin dan negara berkembang serta standar ganda yang mereka terapkan ketika terjadi kesepakatan antara mereka dengan negara-negara berkembang yang juga termasuk negara-negara Islam- adalah penyebab alami reaksi kekerasan yang timbul. Tentu saja ini bukanlah cara-cara Islam dan benar-benar bertentangan dengan ajaran Islam. 

Kata makna Islam sendiri mengandung makna antidote dari kekejaman, disharmonisasi dan intoleransi. Salah satu artinya adalah damai, penyerahan diri dan ketataatan, dan juga berarti menciptakan kerukunan dan perdamaian. Salah satu makna lainnya adalah menghindari orang yang menyakiti, arti lainnya adalah hidup bersama secara harmonis. Tujuan dari penjelasan tentang kata Islam yang diberikan oleh Allah taala pada agama Islam ini adalah karena seluruh ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang dibawa oleh Rasulullah saw penuh dengan cinta, Toleransi, kesabaran, dan kebebasan hati nurani dan berbicara dan hak untuk mengungkapkan pendapat.

Selanjutnya lihatlah bagaimana Rasulullah saw mengajarkan kepada kita semua tentang semangat toleransi, kebebasan beragama dan berkeyakinan

Ketika Rasulullah (saw) mengklaim bahwa beliau adalah utusan Allah dan atas bimbingan Allah taala menyatakan bahwa beliau adalah seorang nabi dengan membawa syariat terakhir dan satu-satunya sarana keselamatan adalah dengan menerima Islam dan menyesuaikan diri dengan perintah-perintah Allah yang Mahakuasa - pengumuman ini kemudian dibuat oleh Allah yang Mahakuasa:

Page 7: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Dan katakanlah, “Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; maka barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah.” ( Q.S 18: 30 ) Selanjutnya, adalah urusan Allah taala sendiri untuk memberi balasan pada orang yang tidak beriman, di dunia maupun diakhirat. Oleh karena itu, wahai Nabi dan wahai orang-orang yang beriman pada nabi ini, tugas kalian hanyalah menyampaikan pesan tersebut.  Untuk kepentingan menciptakan lingkungan yang penuh cinta dan kasih sayang serta toleransi, kalian harus menyebarkan pesan ini dengan penuh kebaikan. Karena Anda yakin bahwa dengan ajaran Tuhan yang diberikan kepadamu, agama kalian adalah benar dan berdasarkan pada kebenaran, Ini adalah persyarakat bagi terciptanya kebaikan bagi orang lain, bahwa apa yang kalian anggap benar untuk diri kalian, kalian harus menyebarkannya juga pada seluruh umat manusia dan juga melibatkan mereka dalam perintah ini.

Mungkin bisa saja orang lain akan mengajukan keberatanan seperti ini bahwa pilihan untuk beriman atau tidak beriman yang diberikan kepada orang-orang Mekah itu diberikan pada saat posisi umat Islam masih sangat lemah. Maka kalimat itulah yang dipergunakan sehingga orang-orang kafir Mekkah tidak membinasakan umat Islam secara kejam.

Keberatan ini adalah argumen yang lemah. Walaupun adanya perintah ini, Kaum kafir Makkah tidak berhenti dalam hal kekejaman mereka terhadap umat Islam. Mereka menganiaya orang Islam disebabkan karena keimanan umat Islam. Beberapa diletakkan diatas batu yang membara, beberapa lainnya disuruh berbaring diatas pasir yang panas dibawah terik matahari siang. Beberapa mereka diikat kakinya pada dua unta dan unta tersebut ditunggangi ke arah yang berlawanan yang menyebabkan kaki orang Islam terpotong menjadi dua bagian. Bahkan wanita-wanita yang dipukuli tidak terhindar dari penyiksaan ini. Jadi jika ayat sebelumnya yang saya kutip dimaksudkan untuk menyelamatkan umat Islam dari kekejaman, maka sejarah membuktikan bahwa hal itu tidak mengarah pada tujuan itu. Perintah ini tidak terbatas pada saat itu saja tapi hal itu juga berlaku dalam Quran Suci untuk saat ini.

    Tidak tahan dengan kekejaman yang ditimbulkan oleh orang-orang sebangsa sendiri, kaum Muslim hijrah ke Madinah. Setelah kedatangan mereka perjanjian dibuat dengan orang-orang Yahudi Madinah yang bukan Islam pada saat itu, yang menunjukkan bagaimana masyarakat bisa hidup bersama dan tetap bebas, dan menunjukkan bagaimana hak-hak satu sama lain diperhatikan.

Namun sebelum itu ajaran Alquran suci menyatakan:'Tidak boleh ada paksaan dalam agama.” ( Q.S Al-Baqarah(2) : 257 )

Perintah ini diturunkan di Madinah. Pada saat itu mayoritas penduduk Madinah telah menjadi Muslim, sebagian lagi adalah orang-orang yang tidak tertarik pada agama dan mereka bergabung dengan kaum Muslim seperti burung-burung pada kawanan yang sama. Bila dilihat dari sudut pandang ini, penduduk Muslim mewakili mayoritas. Di sisi lain orang-orang Yahudi yang berkuasa sebelum kedatangan Rasulullah ke madinah sekarang mereka telah berkurang dan menjadi minoritas. Sebagai konsekuensinya, dengan menjadi Kepala Negara, pemerintahan Rasulullah (saw) telah terbentuk dengan kuat. Meskipun demikian perintah tersebut menyatakan bahwa "Kalian tidak akan menggunakan paksaan dalam agama, juga tidak akan menggunakan kekuatan terhadap orang-orang lemah walaupun mereka bukan Islam yang telah bergabung dengan kalian sebagai kawan dan saudaramu, atau tidak akan menggunakan kekuatan terhadap orang Yahudi yang hidup di bawah wilayah kalian. ’

Page 8: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Kita dapat melihat dari Perjanjian yang disusun, bagaimana suasana cinta dan kasih sayang, kebebasan beragama dan toleransi tercipta. Perjanjian itu berbunyi sebagai berikut:

Umat Islam dan Yahudi akan hidup bersama satu sama lain dalam kebaikan dan ketulusan dan tidak akan melakukan perbuatan yang berlebihan atau kekejaman apapun terhadap satu sama lain.

Orang-orang Yahudi akan terus menjaga iman mereka sendiri dan umat Islam dengan imannya;

Kehidupan dan hak milik semua warga negara harus dihormati dan dilindungi keamanannya dalam kasus kejahatan yang dilakukan oleh seseorang

Semua perselisihan akan mengacu keputusan Nabi Allah karena dia memiliki otoritas yang menentukan, tetapi semua keputusan yang menyangkut pribadi akan didasarkan pada aturan masing-masing.

Standar Toleransi Islam

Contoh lain yang sangat baik tentang toleransi, AlQuran Suci menjelaskan bahwa bagaimanapun keadaannya, Anda tidak boleh meninggalkan toleransi. Terlepas dari kekejaman yang ditimbulkan pada kalian, kalian jangan bertindak selain dengan keadilan dan tidak membalas dendam dengan cara yang sama kejamnya. Jika kalian melakukannya, maka kalian adalah sesat, kata lain untuk sebutan keislaman kalian menjadi tidak berarti. AlQuran Suci menyatakan:

”...janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada takwa.” (Q.S Al- Maidah(5) : 9)

Ini adalah standar toleransi dan keadilan dalam Islam. Islam menganjurkan untuk tidak menanggapi tuduhan rendah dan hina dari lawan,  karena dengan melakukan itu maka akan membuat kita sendiri menjadi kejam. Sebaliknya memaafkan adalah tindakan yang lebih baik dan kalaupun diharuskan untuk membalas maka kita balas dengan catatan tidak melebihi luka yang telah ditimbulkan kepada kita.

Sebuah contoh luar biasa tentang toleransi dan pengampunan adalah seperti yang diperlihatkan oleh Rasulullah saw yang yang mengampuni semua penganiaya pada saat Fattah Mekkah. Sejarah telah mencatat peristiwa ini. Ikramah adalah musuh terbesar Islam. Meskipun amnesti umum telah diproklamasikan oleh Rasulullah saw pada hari kemenangan tersebut, Ikramah memilih melawan kaum muslimin, ia akhirnya kalah dan kemudian melarikan diri. Ketika istri Ikramah memohon pengampunan, Rasulullah saw pun mengampuni. Segera setelah pengampunan, ketika Ikramah muncul ke hadapan Rasulullah saw, Ikrimah berkata kepada Rasulullah saw dengan sombongnya bahwa 'Jika Engkau berpikir bahwa karena pengampunan Engkau saya juga akan menjadi seorang Muslim, maka biarkan hal ini jelas bahwa saya tidak menjadi Muslim. Jika Anda dapat memaafkan saya sementara saya tetap teguh pada keimanan saya, maka itu baik, tetapi jika sebaliknya saya akan pergi. Rasulullah (saw) bersabda: Tidak diragukan lagi Engkau bisa tetap teguh dengan keimanan Engkau. Engkau bebas dalam segala hal. Tambahan pula, ribuan orang-orang Mekkah pada waktu itu juga belum menerima Islam dan meskipun kalah mereka tetap mendapatkan hak kebebasan mereka dalam beragama. Jadi ini adalah ajaran AlQuran Suci dan contoh yang diberikan oleh Rasulullah saw mengenai hal ini.

Page 9: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Kemudian beberapa contoh lain dari kebebasan berbicara dan toleransi. Suatu ketika Rasulullah saw membeli unta dari seorang Badui yang ditukar dengan sekitar 90 kilo kurma kering. Ketika Rasulullah saw sampai dirumah, ia menemukan bahwa semua kurma telah hilang. Dengan penuh kejujuran dan kesederhanaan, beliau mendatangi orang Badui tersebut dan berterus terang padanya, Wahai hamba Allah! Saya telah membeli unta dengan ditukar dengan kurma kering dan saya merasa bahwa saya memiliki banyak kurma tetapi ketika saya sampai dirumah, saya menemukan bahwa saya tidak memiliki kurma yang banyak. Orang Badui itu berkata: Dasar penipu! Orang-orang mulai memberitahu Badui untuk berhenti berbicara seperti itu terhadap Rasulullah saw, tetapi Rasulullah saw bersabda: Biarkan dia. (Masnad Ahmad bin Hanbal Vol.6 p.268 diterbitkan di Beirut)

Sekarang lihatlah, bagaimana cara seorang penguasa waktu tu berurusan dengan orang biasa. Ini adalah standar jaminan kebebasan berbicara dan standar kesabarannya.

Kemudian contoh toleransi dan kebebasan beragama mengacu pada orang-orang dari agama lain. Suatu ketika delegasi Kristen dari Najaran datang kepada Nabi Suci (saw). Dalam pertemuan dengan Rasulullah saw di Masjid Nabi di Madinah itu, waktu bagi peribadatan Kristen telah tiba dan mereka ingin segera berangkat. Rasulullah saw menawarkan kepada mereka untuk beribadah di masjid. Kemudian Setelah itu  terbentuklah persetujuan dengan orang-orang Kristen Najran yang menjamin kebebasan mereka dalam beragama dan menetapkan kewajiban bagi umat Islam untuk melindungi gereja-gereja mereka. Tidak ada gereja yang harus dihancurkan dan juga tidak akan ada satupun imam yang akan diusir atau dikeluarkan. Hak-hak mereka juga tidak akan dikurangi dan takkan ada satupun orang Kristen yang diminta untuk mengubah imannya. Pernyataan ini menyatakan bahwa Nabi (saw) memberikan jaminan pribadinya. Perjanjian ini selanjutnya menyatakan bahwa jika umat Islamingin membantu membiayai perbaikan gereja-gereja Kristen, itu akan menjadi tindakan kebajikan bagi mereka.

Berkenaan dengan keadilan, kebenaran dan kebebasan beragama, pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad(as) menyatakan bahwa terbukti bahwa setelah perselisihan antara seorang Muslim dengan seorang Yahudi di bawa ke hadapan Rasulullah saw. Rasulullah saw)  memutuskan bahwa orang Yahudi yang benar dan  menolak pernyataan seorang muslim. Kemudian mengutip sebuah ayat Alquran, beliau menyatakan bahwa ayat ini berarti 'Wahai nabi, Ajaklah orang-orang ahli kitab dan orang-orang yang tidak tahu ke dalam Islam. jika mereka masuk Islam, mereka akan mendapatkan bimbingan tetapi jika mereka berpaling maka pekerjaan mu hanyalah menyampaikan pesan dari Allah taala. di dalam ayat ini tidak tertulis bahwa tugas kalian adalah berperang melawan mereka.

Jelas dari ayat ini bahwa perang hanya diizinkan terhadap musuh yang membunuh orang Islam atau mengganggu terciptanya perdamaian dan sibuk dalam pencurian dan perampokan. Dan perang ini adalah dilakukan dari kapasitas beliau sebagai seorang panglima dan bukan karena kenabiannya. Allah berfirman 'berperanglah di jalan Allah terhadap mereka yang memerangimu', hal itu menyatakan bahwa 'tidak ada kepentingan pada hal lainnya dan tidak melampaui batas' karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Jadi ini adalah ajaran yang indah dari Islam dan contoh yang sempurna dari Nabi Muhammad saw, contoh-contoh yang telah saya gambarkan sebelumnya. Adalah cemoohan yang besar dengan menuduh bahwa tidak ada konsep toleransi kebebasan beragama berkeyakinan dalam

Page 10: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Islam. Kita tidak boleh menafsirkan kepentingan beberapa kepentingan dari beberapa individu Islam dan juga tidak tidak bisa ditafsirkan seperti itu.Dalam kasus apapun, hal ini akan menjadi sangat jelas bahwa sementara ada kebebasan berbicara dan toleransi dalam Islam, ada juga rasa hormat bagi umat manusia dan kesabaran

Page 11: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

BAB III

PENUTUP

KesimpulanBerdasarkan pembahasan dapat disimpulakan bahwa toleransi artinya adalah damai,

penyerahan diri dan ketataatan, dan juga berarti menciptakan kerukunan dan perdamaian. Salah satu makna lainnya adalah menghindari orang yang menyakiti, arti lainnya adalah hidup bersama secara harmonis. Tujuan dari penjelasan tentang kata Islam yang diberikan oleh Allah taala pada agama Islam ini adalah karena seluruh ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang dibawa oleh Rasulullah saw penuh dengan cinta, Toleransi, kesabaran, dan kebebasan hati nurani dan berbicara dan hak untuk mengungkapkan pendapat.

Page 12: Makalah Toleransi Nabi Muhammad SAW 100%

Daftar Pustaka

www.google.com

http://www.e-dukasi.net