makalah triratna

27
1 BAB 1 PENDAHULUAN Tiratana secara keseluruhan adalah Tiga Permata (Tiga Mustika) yang nilainya tidak  bisa diukur; karena merupakan sesuatu yang agung, luhur, mulia, yang perlu sekali dimengerti (dipahami) dan diyakini oleh umat Buddha. Perlindungan kepada Tiratana  bukanlah sepe rti mendapatkan perlindungan dari perisai atau benteng yang dibangun di luar diri kita. Maksud perlindungan di sini adalah bahwa Tiratana yang terdiri dari Buddha, Dhamma, dan Sangha yang bersifat simbolis. Tindakan pertama ke arah keselamatan dan kebebasan ialah dengan “berlindung” secara benar, yaitu suatu tindakan sadar daripada keyakinan, pengertian dan pengabdian. Berlindung kepada Buddha bukan berarti pasrah dan bergantung pada sosok Buddha, tapi dengan melihat dan meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kesabaran, cinta kasih, kebijaksanaan, dsb. Berlindung kepada Dhamma bukan hanya sekedar bawa atau baca paritta bisa selamat, melainkan dengan menjalankan hidup sesuai dengan Dhamma yang telah diajarkan oleh Sang Buddha. Misalnya saja, berkumpul dengan orang bijaksana dan menjauhi pergaulan dengan orang yang tidak  bijaksana, jauhi kejahatan (sila), tambah kebajikan (dana), dsb. Berlindung pada Sangha  bukan berarti jika kita ada masalah meminta tolong kepada bhiksu atau bhiksuni dan memohon pada arahat, tapi dengan meneladani kehidupan para Arahanta seperti yang dimuat dalam Sanghanussati. Arahanta adalah siswa Sang Bhagava yang telah bertindak baik, lurus,  benar dan patut. Oleh karena itu, seseorang yang melaksanakan ketiga perlindungan di atas, tentu saja akan mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun yang akan datang, bahkan sangat mungkin mencapai kesucian dalam kehidupan ini pula. Jadi, perlindungan kepada

Upload: ihu4s3

Post on 11-Oct-2015

650 views

Category:

Documents


71 download

DESCRIPTION

buddha

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    1/27

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Tiratana secara keseluruhan adalah Tiga Permata (Tiga Mustika) yang nilainya tidak

    bisa diukur; karena merupakan sesuatu yang agung, luhur, mulia, yang perlu sekali

    dimengerti (dipahami) dan diyakini oleh umat Buddha. Perlindungan kepada Tiratana

    bukanlah seperti mendapatkan perlindungan dari perisai atau benteng yang dibangun di luar

    diri kita. Maksud perlindungan di sini adalah bahwa Tiratana yang terdiri dari Buddha,

    Dhamma, dan Sangha yang bersifat simbolis. Tindakan pertama ke arah keselamatan dan

    kebebasan ialah dengan berlindung secara benar, yaitu suatu tindakan sadar daripada

    keyakinan, pengertian dan pengabdian.

    Berlindung kepada Buddha bukan berarti pasrah dan bergantung pada sosok Buddha,

    tapi dengan melihat dan meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh Sang Buddha dalam

    kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kesabaran, cinta kasih, kebijaksanaan, dsb. Berlindung

    kepada Dhamma bukan hanya sekedar bawa atau baca paritta bisa selamat, melainkan dengan

    menjalankan hidup sesuai dengan Dhamma yang telah diajarkan oleh Sang Buddha. Misalnya

    saja, berkumpul dengan orang bijaksana dan menjauhi pergaulan dengan orang yang tidak

    bijaksana, jauhi kejahatan (sila), tambah kebajikan (dana), dsb. Berlindung pada Sangha

    bukan berarti jika kita ada masalah meminta tolong kepada bhiksu atau bhiksuni dan

    memohon pada arahat, tapi dengan meneladani kehidupan para Arahanta seperti yang dimuat

    dalam Sanghanussati. Arahanta adalah siswa Sang Bhagava yang telah bertindak baik, lurus,

    benar dan patut.

    Oleh karena itu, seseorang yang melaksanakan ketiga perlindungan di atas, tentu saja

    akan mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun yang akan datang, bahkan

    sangat mungkin mencapai kesucian dalam kehidupan ini pula. Jadi, perlindungan kepada

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    2/27

    2

    Tiratana bukanlah di luar diri kita, melainkan ada dalam perbuatan kita setiap saatnya. Tidak

    hanya dengan membaca doa atau paritta dan pergi ke vihara.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    3/27

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Tiratana

    Tiga Permata,juga disebut Tiga Treasures,Triple Siemese,

    atau tiga perlindungan.Kata Tiratana terdiri dari kata Ti, yang

    artinya tiga dan Ratana, yang artinya permata/ mustika; yang

    maknanya sangat berharga. Jadi, arti Tiratana secara keseluruhan adalah Tiga Permata

    (Tiga Mustika) yang nilainya tidak bisa diukur, karena merupakan sesuatu yang agung,

    luhur, mulia, yang perlu sekali dimengerti (dipahami) dan diyakini oleh umat Buddha.

    Pali: Pali Tiratana, tisarana

    Sanskrit: Sanskerta ( triratna ), ( ratna-traya )

    Thai: Thailand (trairat),(rattanatrai)

    Lao: Lao ti ku ti lt

    Sinhalese: Sinhala (teruwan)

    Burnese: Burma (Burma pengucapan:[jadan u ba] )

    Chinese: Cina ,snbo

    Vietnamese: Vietnam Tam bo

    Khmer: Khmer (Preah Ratanak-trey)

    Korean: Korea (sambo)

    Japanese: Jepang samb, samp

    Mongolian: Mongolia urban erdeniperkotaan erdeni

    Tibetan: Tibet ,,

    (dkon mchog gsum)

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B9%2584%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B9%258C&usg=ALkJrhgM-LHSt2fnnUsSQrRS072oMf9bcghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B9%2584%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B9%258C&usg=ALkJrhgM-LHSt2fnnUsSQrRS072oMf9bcghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B9%2584%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B9%258C&usg=ALkJrhgM-LHSt2fnnUsSQrRS072oMf9bcghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%25A2&usg=ALkJrhjOxDw-oZi-8zvLEy6DCTPX2KBuWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%25A2&usg=ALkJrhjOxDw-oZi-8zvLEy6DCTPX2KBuWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%25A2&usg=ALkJrhjOxDw-oZi-8zvLEy6DCTPX2KBuWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%25A2&usg=ALkJrhjOxDw-oZi-8zvLEy6DCTPX2KBuWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_for_Burmese&usg=ALkJrhi_V2D3apxdGL48tfJ2_3rdUozsoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://zh.wikipedia.org/wiki/%25E4%25B8%2589%25E5%25AE%259D_%28%25E4%25BD%259B%25E6%2595%2599%29&usg=ALkJrhj-o81AeDWWhcDeBBkbWh5FHi60LQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://zh.wikipedia.org/wiki/%25E4%25B8%2589%25E5%25AE%259D_%28%25E4%25BD%259B%25E6%2595%2599%29&usg=ALkJrhj-o81AeDWWhcDeBBkbWh5FHi60LQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://vi.wikipedia.org/wiki/Tam_b%25E1%25BA%25A3o&usg=ALkJrhiWOq7il9fx2yq-rhisZpXNp8k9kwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://vi.wikipedia.org/wiki/Tam_b%25E1%25BA%25A3o&usg=ALkJrhiWOq7il9fx2yq-rhisZpXNp8k9kwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://km.wikipedia.org/wiki/%25E1%259E%2596%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2587%25E1%259E%259A%25E1%259E%258F%25E1%259E%2593%25E1%259E%258F%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2590%25E1%259E%2599&usg=ALkJrhi7VOpBkdH7ALp3SlZdsYrK8U0MvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://km.wikipedia.org/wiki/%25E1%259E%2596%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2587%25E1%259E%259A%25E1%259E%258F%25E1%259E%2593%25E1%259E%258F%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2590%25E1%259E%2599&usg=ALkJrhi7VOpBkdH7ALp3SlZdsYrK8U0MvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://km.wikipedia.org/wiki/%25E1%259E%2596%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2587%25E1%259E%259A%25E1%259E%258F%25E1%259E%2593%25E1%259E%258F%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2590%25E1%259E%2599&usg=ALkJrhi7VOpBkdH7ALp3SlZdsYrK8U0MvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://ko.wikipedia.org/wiki/%25EC%2582%25BC%25EB%25B3%25B4&usg=ALkJrhjaVn1KxB4YFHiIWVprz9JNCNCnMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://ko.wikipedia.org/wiki/%25EC%2582%25BC%25EB%25B3%25B4&usg=ALkJrhjaVn1KxB4YFHiIWVprz9JNCNCnMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://ja.wikipedia.org/wiki/%25E4%25B8%2589%25E5%25AE%259D&usg=ALkJrhjLdzHLEFiDCuHk5ZSYf4VSWLMcJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://ja.wikipedia.org/wiki/%25E4%25B8%2589%25E5%25AE%259D&usg=ALkJrhjLdzHLEFiDCuHk5ZSYf4VSWLMcJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://bo.wikipedia.org/wiki/%25E0%25BD%2591%25E0%25BD%2580%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2593%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2598%25E0%25BD%2586%25E0%25BD%25BC%25E0%25BD%2582%25E0%25BC%258B%25E0%25BD%2582%25E0%25BD%25A6%25E0%25BD%25B4%25E0%25BD%2598&usg=ALkJrhgOKq_w6Yi9n-cVbB2w8BFOPlc7CAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://ja.wikipedia.org/wiki/%25E4%25B8%2589%25E5%25AE%259D&usg=ALkJrhjLdzHLEFiDCuHk5ZSYf4VSWLMcJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://ko.wikipedia.org/wiki/%25EC%2582%25BC%25EB%25B3%25B4&usg=ALkJrhjaVn1KxB4YFHiIWVprz9JNCNCnMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://km.wikipedia.org/wiki/%25E1%259E%2596%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2587%25E1%259E%259A%25E1%259E%258F%25E1%259E%2593%25E1%259E%258F%25E1%259F%2592%25E1%259E%259A%25E1%259F%2590%25E1%259E%2599&usg=ALkJrhi7VOpBkdH7ALp3SlZdsYrK8U0MvAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://vi.wikipedia.org/wiki/Tam_b%25E1%25BA%25A3o&usg=ALkJrhiWOq7il9fx2yq-rhisZpXNp8k9kwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://zh.wikipedia.org/wiki/%25E4%25B8%2589%25E5%25AE%259D_%28%25E4%25BD%259B%25E6%2595%2599%29&usg=ALkJrhj-o81AeDWWhcDeBBkbWh5FHi60LQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_for_Burmese&usg=ALkJrhi_V2D3apxdGL48tfJ2_3rdUozsoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%25A2&usg=ALkJrhjOxDw-oZi-8zvLEy6DCTPX2KBuWQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://th.wikipedia.org/wiki/%25E0%25B9%2584%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%2595%25E0%25B8%2599%25E0%25B9%258C&usg=ALkJrhgM-LHSt2fnnUsSQrRS072oMf9bcg
  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    4/27

    4

    English: Bahasa Inggris Three Jewels, Three Refuges, Three Treasures,

    Triple Gem/ Tiga Permata, tiga perlindungan,

    Marathi: Marathi (trisharan)

    B. Isi Tiratana

    Sesuai dengan arti katanya, yaitu Tiga Mustika atau Tiga Permata, maka isi Tiratana

    memang terdiri dari 3 permata atau tiga ratana, yaitu: Buddha Ratana; Dhamma Ratana;

    dan Sangha Ratana. Rumusannya berbunyi:

    Buddham saranam gacchmi - Aku berlindung kepada Buddha

    Dhammam saranam gacchmi - Aku berlindung kepada Dhamma

    Sangham saranam gacchmi - Aku berlindung kepada Sangha

    Versi Kamboja:

    1.

    .

    I go for refuge in the Buddha, the Greatest in the world, the Guru of human beings

    and Devada, whom was enlightened and teaching to men. Aku pergi untuk berlindung

    pada Buddha, yang terbesar di dunia, Guru manusia dan Devada, yang tercerahkan

    dan mengajar manusia.

    .

    Membimbing ke jalan benar, cara yang dapat menghilangkan semua penderitaan.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    5/27

    5

    . 2.

    .

    Ajaran-Nya saat ini, manusia dengan takdir dari masa lalu mencoba untuk belajar dan

    mendengarkan, dan praktek untuk kebahagiaan.

    .

    Tidak ada kebahagiaan seperti yang asli sebagai salah satu yang bebas dari

    penderitaan, dari dunia ini sekarang, kebahagiaan berlaku karena Dharma.

    . 3.

    Aku pergi untuk berlindung pada Dharma dan Sangha, semua digabungkan sebagai

    Tiga Permata, naungan dingin dunia.

    .

    Semoga Tiga Permata menjadi panduan Kamboja (dan rakyatnya) menuju

    kebahagiaan selamanya

    .

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    6/27

    6

    Versi Cina, Korea, Jepang

    ,,,.

    Aku berlindung pada Buddha, berharap semua makhluk hidup untuk memahami Jalan

    terbaik dan membuat tekad terbesar.

    ,,

    ,.

    Aku berlindung pada Dharma, berharap semua makhluk hidup untuk menggali dalam

    Sutra Pitaka,menyebabkan kebijaksanaan mereka seluas laut.

    ,,

    ,.

    Aku berlindung pada Sangha, berharap semua makhluk hidup untuk memimpin

    jemaat dalam harmoni, sepenuhnya tanpa halangan.

    Versi Buddhisme Tibet

    Sang-Gye cho-dang tsog-Kyi cho-nam-la

    Aku berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha

    Jang-chub bar-du dag-ni kyab-su-chi Jang Chub bar-du dag-ni-su kyab-chi

    Sampai aku mencapai pencerahan.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sutta_Pitaka&usg=ALkJrhiZ2egqBjiUn3dqEQUnalbCWBSCoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sutta_Pitaka&usg=ALkJrhiZ2egqBjiUn3dqEQUnalbCWBSCog
  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    7/27

    7

    Dag-gi jin-sog gyi-pe so-nam-kyi Dag-gi jin-SOG Gyi-pe-nam-sehingga Kyi

    Dengan prestasi yang telah saya kumpulkan dari melatih kedermawanan dan

    kesempurnaan yang lainnya

    Dro-la pan-chir sang-gye drub-par-shog Dro-la pan-Chir bernyanyi-Gye mengalahkan

    par-shog

    Mungkin saya mencapai pencerahan, untuk kepentingan semua migrator.

    C. Asal

    Rumusan Tiratana ini disabdakan oleh Sang Buddha sendiri (bukan oleh para

    siswaNya atau mahluk lain) pada suatu ketika di Taman Rusa Isipatana dekat Benares,

    pada enam puluh orang arahat siswa Beliau, ketika mereka akan berangkat menyebarkan

    Dhamma demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat menusia. Sang Buddha bersabda :

    "Para bhikkhu, ia (yang akan ditahbiskan menjadi smanera dan bhikkhu) hendaklah:

    setelah mencukur kepala dan mengenakan jubah kuning . . . bersujud di kaki para

    bhikkhu, lalu duduk bertumpu lutut dan merangkapkan kedua tangan di depan dada, dan

    berkata: "Aku berlindung kepada Buddha", "Aku berlindung kepada Dhamma", "Aku

    berlindung kaprda Sangha" (Vinaya Pitaka I, 22).

    Sang Buddha menetapkan rumusan tersebut bukan hanya bagi mereka yang akan

    ditahbiskan menjadi samanera dan bhikkhu, tetapi juga bagi umat awam. Setiap orang

    yang memeluk agama Buddha, baik ia seorang awam ataupun seorang bhikkhu,

    menyatakan keyakinannya dengan kata-kata rumusan Tisarana tersebut. Nampaklah

    betapa luhurnya kedudukan Buddha, Dhamma dan Sangha. Bagi umat Buddha

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    8/27

    8

    'berlindung kepada Tiratana' merupakan ungkapan keyakinan, sama seperti 'syahadat' bagi

    umat Islam dan 'credo' bagi umat Kristen.

    D. Lambang Triratna

    Terdiri dari:

    c Sebuahterataibunga dalam lingkaran.

    Teratai(Sansekerta dan Tibetpadma)adalah salah

    satu dariDelapan Simbol Kejayaan dan salah satu

    representasi paling pedih dari ajaran Buddha. Meskipun

    ada tanaman air lain yang mekar di atas air, hanya teratai

    yang karena kekuatan batangnya, teratur naik delapan sampai dua belas inci di atas

    permukaan. Dalam beberapa gambar Buddha berdiri, masing-masing kaki berpijak

    pada teratai terpisah. Warna teratai memiliki pengaruh penting pada simbologi yang

    terkait dengan itu:

    Teratai Putih:Ini merupakan keadaan kesempurnaan rohani dan kemurnian jiwa

    total (bodhi). Hal ini terkait denganTara Putih dan menyatakan sifat yang sempurna,

    kualitas yang diperkuat oleh warna tubuhnya.

    Lotus merah muda(Skt.padma;Tibpad ma dmar po.):Ini teratai tertinggi,

    umumnya dicadangkan untuk dewa tertinggi. Sehingga secara alami hal ini terkait

    dengan Buddha Agung sendiri.

    Lotus Merah:ini menandakan sifat asli dan kemurnian hati (hrdya). Ini adalah teratai

    cinta, kasih sayang, semangat, dan semua kualitas lain dari jantung. Ini adalah bunga

    dari Avalokiteshvara, bodhisattva yang welas asih.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sacred_lotus&usg=ALkJrhjafPDMl2iZh22FgoOjdfO8bj9vaghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.religionfacts.com/buddhism/symbols/eight_auspicious_symbols.htm&usg=ALkJrhiF9eJqzKMmK6B10DxNSnHzDA-Mughttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.religionfacts.com/buddhism/deities/tara.htm&usg=ALkJrhiNSfFTdZ7WKCa3Kj3BZ0fQ8MRvmQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.religionfacts.com/buddhism/deities/tara.htm&usg=ALkJrhiNSfFTdZ7WKCa3Kj3BZ0fQ8MRvmQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.religionfacts.com/buddhism/symbols/eight_auspicious_symbols.htm&usg=ALkJrhiF9eJqzKMmK6B10DxNSnHzDA-Mughttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sacred_lotus&usg=ALkJrhjafPDMl2iZh22FgoOjdfO8bj9vag
  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    9/27

    9

    LotusBiru: Ini adalah simbol dari semangat kemenangan atas indra, dan menandakan

    kebijaksanaan pengetahuan. Tidak mengherankan, itu adalah bunga yang disukai

    Manjushri, bodhisattva yang bijaksana.

    c Sebuah berlian batang atau vajra

    Vajra diyakini untuk mewakili keteguhan jiwa dan kekuatan rohani.

    c Sebuah ananda-chakra

    c Sebuah trisula dengan tiga cabang, yang mewakili tiga permata Buddha: Buddha,

    Dhamma, dan Sangha.

    Para trihsula (juga dieja Trishul atau trisula, bahasa Sansekerta untuk "tombak

    tiga") adalah sebuah tombak trisula yang

    merupakan lambang dewaSiwa.Senjata

    melambangkan kekaisaran dan kekuatan yang tak

    tertahankan realitas transendental.

    Tiga gigi dari trishula mewakili tiga aspek Shiva, yaitu: pencipta, pemelihara, dan

    perusak. Serta tiga shaktis (kekuatan), yaitu: kehendak, tindakan, dan kebijaksanaan.

    Dewi Durga yang menakutkan juga mengacung-acungkan sebuah trishula di salah

    satu dari tujuh tangannya.

    Pada representasi darijejak Buddha , Triratna biasanya juga berada pada roda Dharma.

    Simbol triratna juga disebut nandipada,atau "kuku banteng", olehHindu .

    Sang Buddha adalah orang yang "memutar roda dharma" dan

    dengan demikian simbol roda adalah Dharmachakra,atau roda

    hukum. Gerak roda adalah metafora untuk perubahan spiritual yang

    cepat ditimbulkan oleh ajaran Buddha: wacana pertama Buddha di Taman Rusa di Sarnath

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.religionfacts.com/hinduism/deities/shiva.htm&usg=ALkJrhjQPRVAaNqkQHK4vf7HurzoKwhrtwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Buddha_footprint&usg=ALkJrhgf10WTxkn7J57JQPsssl4aOHzYpAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dharmacakra&usg=ALkJrhjDLaKtOaJqrSAhcE087y7JiV1ocwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hindus&usg=ALkJrhiE2B20SAGqcl0jlGOOjRbvVFErLQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hindus&usg=ALkJrhiE2B20SAGqcl0jlGOOjRbvVFErLQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dharmacakra&usg=ALkJrhjDLaKtOaJqrSAhcE087y7JiV1ocwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Buddha_footprint&usg=ALkJrhgf10WTxkn7J57JQPsssl4aOHzYpAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3DTri%2BRatna%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D520%26prmd%3Dimvnso&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.religionfacts.com/hinduism/deities/shiva.htm&usg=ALkJrhjQPRVAaNqkQHK4vf7HurzoKwhrtw
  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    10/27

    10

    dikenal sebagai balik pertama dari roda dharma.Wacana selanjutnya di Rajgir dan

    Shravasti dikenal sebagai liku kedua dan ketiga dari roda dharma.Delapan jari-jariroda

    melambangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan yang ditetapkan oleh Sang Buddha dalam

    ajaran-ajarannya.

    Roda juga merupakan siklustak berujung dari samsara,atau kelahiran kembali, yang

    hanya dapat melarikan diri dengan cara ajaran Buddha.

    E. Buddha Ratana

    Sang Buddha adalah guru suci junjungan kita. Yang telah memberikan ajarannya kepada

    umat manusia dan para dewa. Untuk mencapai kebebasan mutlak (Nibbana).

    i. Pengertian

    Kata Buddha berasal dari kata Budh yang artinya bangun atau sadar. Buddha bukanlah

    nama diri seperti nama seseorang, melainkan merupakan sebuah gelar kesucian bagi

    mereka yang telah mencapai kesempurnaan. Jadi Buddha itu berarti orang yang telah

    sadar / bangun dari kegelapan bathin atau orang yang telah mencapai atau mendapatkan

    penerangan sempurna (Bodhi), yang menjadi guru manusia dan para dewa.

    Sifat utama seorang Buddha adalah Maha Panna ( bijaksana), Maha Parisuddhi (suci), dan

    Maha Karuna (pengasih dan penyayang). Buddha yang menjadi guru kita saat ini adalah

    Buddha Sakyamuni,, memiliki sifat utama dalam hal bijaksana; karena itu beliau disebut

    juga Sakyamuni, yang artinya suku Sakya yang bijaksana.

    Kemampuan seorang Buddha antara lain adalah memilik 6 kekuatan gaib (Abhinna),

    yaitu memiliki kekuatan gaib, telinga dewa, penembus hati orang lain, ingatan pada

    kelahiran-kelahiran yang masa lalu, mata dewa, dan kemampuan untuk melenyapkan

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    11/27

    11

    semua ikatan Abhinna pertama hingga kelima.

    Selain itu seorang Buddha memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai sifat

    manusia dengan penuh bijaksana. Menguraikan kesalahan mereka yang sedang berada di

    jalan kehidupan yang salah dan membimbing mereka mencapai kesucian. Seorang

    Buddha juga memiliki kemampuan utnuk membimbing para dewa atau Brahma untuk

    menghapuskan kegelapan bahtin mereka, dalam usahannya mencapai kesucian. Selain

    manusia dan para Dewa, hewan-hewan juga tunduk dan mengasihi Sang Buddha.

    ii.

    Arti Buddha (dalam Khuddaka Nikaya) adalah:

    Dia Sang Penemu (Bujjhita) Kebenaran

    Ia yang telah mencapai Pengerangan Sempurna

    Ia yang memberikan penerangan (Bodhita) dari generasi ke generasi

    Ia yang telah mencapai kesempurnaan melalui 'penembusan', sempurna penglihatannya,

    dan mencapai kesempurnaan tanpa bantuan siapapun.

    iii.

    Sembilan Buddhaguna

    Di dalam Anguttara Nikaya Tikanipata 20/265, disebutkan tentang sifat-sifat mulia

    Sang Buddha, atau disebut Buddhaguna. Ada sembilan Buddhaguna, yaitu:

    Araham: manusia suci yang terbebas dari kekotoran batin.

    Sammasambuddho: manusia yang mencapai penerangan sempurna dengan

    usahanya sendiri.

    Vijjacaranasampanno: mempunyai pengetahuan sempurna dan tindakannya juga

    sempurna.

    Sugato: yang terbahagia.

    Lokavidu: mengetahui dengan sempurna keadaan setiap alam.

    Anuttaro purisadammasarathi: pembimbing umat manusia yang tiada bandingnya.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    12/27

    12

    Satta devamanussanam: guru para dewa dan manusia.

    Buddho: yang sadar.

    Bhagava: yang patut dimuliakan (dijunjung).

    iv. Macam Buddha

    Tingkat kebuddhaan adalah tingkat pencapaian penerangan sempurna. Menurut tingkat

    pencapaiannya, Buddha dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

    1. Sammasambuddha

    Tingkat ke-Buddha-an ini dicapai dengan usaha / kekuatan sendiri tanpa bantuan

    makhluk lain, dan dapat mengajarkan Dhamma kepada para dewa dan manusia. Yang

    diajar tersebut bisa mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya.Terdiri dari

    Pannadhika Buddha ( Sammasambuddha sempurna dalam kebijaksanaan), Saddhadhika

    Buddha (Sammasambuddha sempurna dalam keyakinan), Viriyadhika Buddha

    (Sammasambuddha sempurna dalam semangat)

    2. Pacceka Buddha

    Tingkat ke-Buddha-an ini dicapai dengan usaha / kekuatan sendiri, tetapi tidak

    menurunkan ajaran / tidak mengajarkan Dhamma kepada para Dewa dan Manusia.

    3. Sutta Buddha

    Tingkat ke-Buddha-an ini dicapai setelah mendengarkan Dhamma yang langsung

    diberikan oleh Sammasambuddha dan melasanakannya.

    4. Anu/Savaka Buddha

    Tingkat ke-Buddha-an yang dicapai dengan melaksanakan Dhamma / ajaran

    Sammasambuddha. Mampu mengajarkan ajaran yang ia peroleh kepada mahluk lain,

    dan yang diajar bisa mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya.

    v.

    Prinsip dasar ajaran Buddha

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    13/27

    13

    Para Buddha pada dasarnya mempunyai tiga prinsip dasar ajaran, yaitu seperti yang

    tercantum di dalam Dhammapada 183 sebagai berikut:

    Sabbapapassa akaranam = tidak melakukan segala bentuk kejahatan

    Kusalasupasampada = senantiasa mengembangkan kebajikan

    Sacittapariyodapanam = membersihkan batin atau pikiran

    Etam buddhana sasanam = inilah ajaran para Buddha

    Ajaran Sang Buddha memberikan bimbingan kepada kita untuk membebaskan batin

    dari kemelekatan kepada hal yang selalu berubah (anicca), yang menimbulkan

    ketidakpuasan (dukkha); karena semuanya itu tidak mempunyai inti yang kekal, tanpa

    kepemilikan (anatta). Usaha pembebasan ini dilakukan sesuai dengan kemampuan dan

    pengertian masing-masing individu.

    Jadi, ajaran Buddha bukan merupakan paksaan untuk dilaksanakan. Sang Buddha

    hanya penunjuk jalan pembebasan, sedangkan untuk mencapai tujuan itu tergantung

    pada upaya masing-masing. Bagi mereka yang tidak ragu-ragu lagi dan dengan

    semangat yang teguh melaksanakan petunjuk-Nya itu, pasti akan lebih cepat sampai

    dibandingkan dengan mereka yang masih ragu-ragu dan kurang semangat.

    vi. Pedoman Buddha

    Sang Buddha sebagai penunjuk jalan tidak menjanjikan sesuatu hadiah ataupun

    hukuman bagi para pengikutnya, sebab Beliau mengajarkan Dhamma atas dasar cinta

    kasih, tanpa pamrih apapun bagi dirinya. Beliau berpedoman kepada 3 dasar

    kebijaksanaan yang bebas dari pamrih, yaitu:

    Beliau tidak girang atau gembira bilamana ada orang yang mau mengikuti ajarannya.

    Beliau tidak akan kecewa atau menyesal bilamana tidak ada orang yang mau mengikuti

    ajarannya.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    14/27

    14

    Beliau tidak merasa senang atau kecewa bilamana ada sebagian orang yang mau

    mengikuti ajaran-Nya, dan ada sebagian lagi yang tidak mau mengikuti ajaran-Nya.

    vii. Lambang Triratna pada telapak kaki Buddha

    F. Dhamma Ratana

    Dhamma adalah kebenaran mutlak, dan juga merupakan ajaran Buddha. Yang

    menunjukkan umat manusia dan para dewa ke jalan yang benar, yaitu yang terbebas dari

    kejahatan, dan Membimbing mereka mencapai kebebasan mutlak (Nibbana).

    i.

    Pengertian

    Dhamma (bahasa Pali) atau Dharma (bahasa Sansekerta) bila diterjemahkan ke dalam

    bahasa Indonesia adalah berarti ajaran, agama. Falsafah, hukum, pandangan hidup, ilmu

    jiwa, peraturan-peraturan dan lain lain. Dhamma yang diuraikan dalam ajaran Sang

    Buddha bukanlah ciptaan Sang Buddha, tetapi adalah hukum kesunyataan, hukum-

    hukum alam yang telah berlaku di alam semesta ini. Buddha adalah seorang yang telah

    mencapai Penerangan Sempurna sehingga mampu melihat jalannya hukum-hukum

    Kesunyataan ini. Kemudian mengajarkan kepada kita, agar kita dapat menyesuaikan

    diri dalam memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup serta kesucian. Untuk

    penyesuaian ini Sang Buddha membuat Sila untuk ditaati umat Buddha.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    15/27

    15

    Jadi, Dhamma adalah ajaran yang telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagava,

    berada di sekeliling / sangat dekat, tidak terkekang oleh waktu, mengundang untuk

    dibuktikan, sahih, dan dapat diselami para bijaksana dalam batin masing-masing.

    ii. Macam Dhamma

    1. Pannati Dhamma: kenyataan yang bukan ada dengan sendirinya, sebutan, konsep

    untuk dijadikan panggilan atau keberadaannya karena dibuat / diberikan nama sesuai

    dengan keinginan manusia, misalnya: kalung, kuali, dll.

    2. Paramattha Dhamma: Kenyataan tertinggi, ada 4, yaitu citta (kesadaran), cetasika

    (faktor batin), rupa (materi), dan Nibbana.

    a. Sankhata Dhhamma, Yang mempunyai ciri-ciri "Muncul (uppado pannayati),

    berubah (thitassa annathattan pannayati), lenyap (vayo pannayati)" atau "Berawal,

    berubah dan berakhir".

    b. Asankhata Dhamma, Yang mempunyai ciri-ciri "Tidak muncul (na uppado

    pannayati), tidak berubah (na thitassa annathattan pannayati), tidak lenyap (na vayo

    pannayati)" atau "Tidak berawal, tidak berakhir".

    iii. Tiga aspek Dhamma bila ditinjau dari mutu, adalah:

    1. Kusala Dhamma = Keadaan baik.

    2. Akusala Dhamma = Keadaan yang tidak baik.

    3. Abyakata Dhamma = Keadaan yang netral, tidak baik dan tidak jahat.

    iv. Tiga aspek Dhamma ditinjau dari pelaksanaan:

    1. Pariyatti DhammaMempelajari Dhamma secara teori, dalam hal ini, yaitu

    mempelajari dengan tekun Kitab Suci Tipitaka(Dhamma-Vinaya). Terdiri atas: Vinaya

    pitaka, Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka.

    2. Patipatti DhammaMelaksanakan Dhamma dan Vibnaya dalam kehidupan sehari-

    hari. Terdiri atas: Sila, Samadhi, Panna.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    16/27

    16

    3. Pativedha DhammaPenembusan Dhamma, yaitu hasil menganalisa dan

    merealisasi kejadian-kejadian hidup melalui meditasi pandangan terang (vipassana)

    hingga merealisasi Kebebasan Mutlak (Nibbana).Terdiri atas: Magga, Phala, Nibbana.

    v. Enam Dhammaguna

    Di dalam Anguttara Nikaya Tikanipata 20/266, disebutkan tentang sifat Dhamma, atau

    Dhammaguna. Ada enam Dhammaguna, yaitu:

    Svakkhato Bhagavata Dhammo Dhamma: Ajaran Sang Bhagava telah sempurna

    dibabarkan.

    Sanditthiko: Berada sangat dekat (kesunyataan yang dapat dilihat dan dilaksanakan

    dengan kekuatan sendiri).

    Akaliko: Tak ada jeda waktu atau tak lapuk oleh waktu

    Ehipassiko: Mengundang untuk dibuktikan

    Opanayiko: Menuntun ke dalam batin (dapat dipraktikkan)

    Paccattam veditabbo vinnuhi: Dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin

    masing-masing.

    Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkan Dhamma. Praktik Dhamma

    akan membawa kebahagiaan. Barang siapa mengikuti Dhamma, maka tidak akan jatuh

    ke alam penderitaan.

    G. Sangha Ratana

    Sangha mengajarkan Dhamma kepada orang lain untuk ikut melaksanakannya sehingga

    bisa mencapai kebebasan mutlak (Nibbana).

    i.

    Pengertian

    Sangha adalah kumpulan siswa Sang Bhagava yang telah bertindak baik, lurus, patut,

    dan benar. Mereka merupakan empat pasang siswa mulia, terdiri dari delapan jenis

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    17/27

    17

    siswa mulia. Mereka disebut Ariya Sangha: mahluk-mahluk yang telah mencapai

    Sotapatti Maga dan Phala, Sakadagami Magga dan Phala, Anagami Magga dan Phala

    dan Arahatta Magga dan Phala sebagai pengawal dan pelindung Dhamma. Itulah

    Sangha siswa Sang Bhagava. Patut menerima persembahan yang layak; tempat

    bernaung yang layak; penghormatan yang layak, serta merupakan lapangan untuk

    menanam jasa yang tiada taranya di dunia. Secara singkat, Sangha adalah persaudaraan

    agung para Bhikkhu suci yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian dengan jumlah

    minimal 5 (lima) orang Bhikkhu.

    ii.

    Jenis Sangha

    1. Sammuti Sangha (Magga-Sangha) = persaudaraan para Bhikkhu biasa, artinya yang

    belum mencapai tingkat-tingkat kesucian. Umat Buddha yang melepaskan ikatan

    duniawi untuk menjalankan sila-sila tertentu, sebagai suatu usaha untuk

    mempercepat tercapainnya kesucian.

    2. Ariya Sangha = persaudaraan para Bhikkhu suci, artinya yang telah mencapai

    tingkat-tingkat kesucian.

    iii. Tugas Sangha

    Sangha bertugas untuk memelihara keutuhan Ajaran Sang Buddha, Sangha juga

    bertugas untuk menyebarkan Dhamma / Ajaran Sang Buddha. Oleh sebab itu, Sangha

    juga dapat disebut sebagai wakil Sang Buddha dari masa ke masa. Setiap orang yang

    menjadi Bhikkhu atau Bhikkhuni dengan sendirinya menjadi anggota Sangha.

    iv. Di dalam ajaran Agama Buddha, dikenal adanya mahluk suci, yang disebut dengan

    istilah Ariya Puggala. Ariya puggala ini ada 4 tingkat, yaitu:

    y Sotapanna = orang suci tingkat pertama yang terlahir paling banyak tujuh kali lagi.

    y Sakadagami = orang suci tingkat kedua yang akan terlahir sekali lagi (di alam

    nafsu).

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    18/27

    18

    y Anagami = orang suci tingkat ketiga yang tidak akan terlahir lagi (di alam nafsu).

    y Arahat = orang suci tingkat keempat yang terbebas dari kelahiran dan kematian.

    v. Untuk dapat mencapai tingkat-tingkat kesucian, maka mereka harus dapat mematahkan

    'belenggu' (disebut Samyojana) yang mengikat mahluk pada roda kehidupan. Ada 10

    jenis belenggu yang harus dipatahkan bertahap sehubungan dengan pencapaian tingkat-

    tingkat kesucian, yaitu:

    1. Sakkayaditthi = kepercayaan tentang adanya diri / kepemilikan / atta yang kekal dan

    terpisah.

    2. Vicikiccha = keraguan terhadap Buddha dan ajarannya.

    3. Silabbataparamasa = kepercayaan tahyul, bahwa dengan upacara sembahyang saja,

    dapat membebaskan manusia dari penderitaan.

    4. Kamachanda / kamaraga = hawa nafsu indera

    5. Byapada / patigha = kebencian, dendam, itikad jahat.

    6. Ruparaga = keinginan untuk hidup di alam yang bermateri halus.

    7. Aruparaga = keinginan untuk hidup di alam tanpa materi.

    8. Mana = kesombongan, kecongkakan, ketinggihatian.

    9 Uddhacca = kegelisahan, pikiran kacau dan tidak seimbang.

    10.Avijja = kegelapan / kebodohan batin.

    Mereka yang telah terbebas dari 1 - 3 adalah Sotapanna.

    Mereka, yang disamping telah terbebas dari 1 - 3, dan telah dapat mengatasi /

    melemahkan no. 4 dan 5, disebut Sakadagami.

    Mereka yang telah sepenuhnya bebas dari no. 1 - 5, adalah Anagami.

    Mereka yang telah bebas dari kesepuluh belenggu tersebut, disebut mahluk suci tingkat

    keempat (Arahat), yang telah merealisasi Nibbana (Kebebasan Mutlak).

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    19/27

    19

    vi. Mahluk suci juga dapat ditinjau dari segi Kekotoran batin (kilesa)-nya, yang telah

    berhasil mereka basmi. Ada 10 kilesa yang harus dibasmi sehubungan dengan

    pencapaian tingkat-tingkat kesucian tersebut, yaitu:

    1. Lobha = ketamakan

    2. Dosa = kebencian

    3. Moha = kebodohan batin

    4. Mana = kesombongan

    5. Ditthi = kekeliruan pandangan

    6. Vicikiccha = keraguan (terhadap hukum kebenaran / Dhamma)

    7. Thina-Middha = kemalasan dan kelambanan batin

    8. Uddhacca = kegelisahan

    9. Ahirika = tidak tahu malu (dalam berbuat jahat)

    10.Anottappa = tidak takut (terhadap akibat perbuatan jahat)

    Sotapanna, dapat membasmi no. 5 dan 6; Sakadagami, dapat membasmi nomor 5 dan 6

    serta melemahkan kilesa yang lainnya; Anagami, dapat membasmi nomor 5, 6 dan 2

    serta melemahkan kilesa yang lainnya; Arahatta, dapat membasmi kesepuluh kekotoran

    batin tersebut.

    vii. Sifat Sangha

    Di dalam Anguttara Nikaya, Tikanipata 20/267, disebutkan tentang sifat-sifat mulia

    Sangha, yang disebut Sanghaguna. Ada 9 jenis Sanghaguna, yaitu:

    Supatipanno: Bertindak / berkelakuan baik.

    Ujupatipanno: Bertindak jujur / lurus.

    Nayapatipanno: Bertindak benar (berjalan di 'jalan' yang benar, yang mengarah pada

    perealisasian Nibbana).

    Samicipatipanno: Bertindak patut, penuh tanggung jawab dalam tindakannya.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    20/27

    20

    Ahuneyyo: Patut menerima pemberian / persembahan.

    Pahuneyyuo: Patut menerima (diberikan) tempat bernaung.

    Dakkhineyyo: Patut menerima persembahan / dana.

    Anjalikaraniyo: Patut menerima penghormatan (patut dihormati).

    Anuttaram punnakhettam lokassa: Lapangan (tempat) untuk menanam jasa yang

    paling luhur, yang tiada bandingnya di alam semesta.

    viii.

    Sangha di Indonesia terdiri atas 3 kelompok, yaitu:

    1.

    Sangha Agung Indonesia

    a. Sangha Agung Sangha Theravada Indonesia

    b. Sangha Agung Sangha Mahayana Indonesia

    c. Sangha Agung Sangha Wanita Indonesia

    d. Sangha Agung Sangha Tantrayana Indonesia

    2. Sangha Theravada Indonesia

    3. Sangha Mahayana Indonesia

    Setelah Perwalian Umat Buddha (WALUBI) dibubarkan, maka ketiga Sangha yang ada di

    Indonesia membentuk Konfrensi Agung Sangha Indonesia atau yang disebut dengan KASI

    yang hingga kini merupakan pemberi fatwa tertinggi umat Buddha di Indonesia.

    H. Aspek dalam kata berlindung

    Trisarana adalah ungkapan keyakinan (saddha) bagi umat Buddha. Saddha yang

    diungkapkan dengan kata 'berlindung' itu mempunyai tiga aspek :

    1) Aspek kemauan :Seorang umat Buddha berlindung kepada Tiratana dengan penuh

    kesadaran, bukan sekedar sebagai kepercayaan teoritis, adat kebiasaan atau tradisi belaka.

    Tiratana akan benar-benar menjadi kenyataan bagi seseorang, apabila ia sungguh-

    sungguh berusaha mencapainya. Karena adanya unsur kemauan inilah, maka saddha

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    21/27

    21

    dalam agama Buddha merupakan suatu tindakan yang aktif dan sadar yang ditujukan

    untuk mencapai Pembebasan, dan bukan suatu sikap yang pasif, 'menunggu berkah dari

    atas'.

    2) Aspek Pengertian : ini mencakup pengertian akan perlunya perlindungan yang

    memberi harapan dan menjadi tujuan bagi semua mahluk dalam samsara ini, dan

    pengertian akan adanya hakekat dari perlindungan itu sendiri.

    Adanya Tiratana sebagai Perlindungan telah diungkapkan sendiri oleh Sang Buddha.

    Tetapi hakekat Tiratana sebagai Perlindungan Terakhir hanya dapat dibuktikan oleh

    setiap orang dengan mencapainya dalam batinnya sendiri. Dalam diri seseorang,

    Perlindungan itu akan timbul dan tumbuh bersama dengan proses untuk mencapainya. "

    Dengan daya upaya, kesungguhan hati dan pengendalian diri, hendaklah orang yang

    bijaksana membuat untuk dirinya pulau yang tidak akan tenggelam oleh air bah"

    (Dhammapada, V : 25).

    3) Aspek Perasaan (emosionil) :yang berlandaskan aspek pengertian di atas, dan

    mengandung unsur-unsur keyakinan, pengabdian dan cinta kasih. Pengertian akan adanya

    Perlindungan memberikan kayakinan yang kokoh dalam diri sendiri, serta menghasilkan

    ketenangan dan kekuatan. Pengertian akan perlunya Perlindungan mendorong pengabdian

    yang mendalam kepada-Nya; dan pengertian akan hakekat Perlindungan memenuhi batin

    dengan cinta kasih kepada Yang Maha Tinggi, yang memberikan semangat, kehangatan

    dan kegembiraan.

    Ketiga aspek daripada 'berlindung' ini sesuai dengan aspek kemauan, aspek rasionil dan

    aspek emosionil dari batin manusia. Oleh karena itu untuk mendapatkan perkembangan

    batin yang harmonis, ketiga aspek ini harus dipupuk bersama-sama.

    I.

    Tiratana dalam kehidupan sehari-hari

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    22/27

    22

    Kebudayaan Buddhis telah meresap ke dalam setiap aspek kehidupan kita.

    Buddhisme merupakan satu agama yang membimbing kita menuju kehidupan yang lebih

    baik di alam ini dan selanjutnya. Menjadi tugas kita untuk menyisati, mempelajari,

    memahami serta melaksanakan apa yang disediakan untuk kita oleh agama ini. Kita

    memerlukan bimbingan agama untuk kehidupan sehari-hari. Kemajuan batin merupakan

    aspek terpenting di dalam agama. Untuk mencapai kemajuan batin, kita harus bermula

    dengan memupuk asas moral yang kuat supaya kita mempunyai satu dasar yang teguh.

    Dengan memahami ajaran Buddha kita akan mendapat inspirasi batin yang diperlukan.

    Untuk itulah kita harus berterima-kasih dan memberi penghormatan kepada Buddha,

    Ajarannya dan Sanghanya.

    Pencapaian kemajuan batin dan penghormatan kepada Tiratana adalah jalan terbaik

    yang dapat membimbing kita agar memiliki cara hidup yang benar menuju kedamaian,

    kebahagian dan keselamatan mutlak, yang merupakan keinginan setiap Buddhis. Melalui

    bimbingan Tiratana kita harus memperkaya kehidupan kita dengan melaksanakan ajaran

    murni dan luhur dari pemimpin agama kita untuk hidup secara terhormat, sopan dan

    berguna, berbuat kebajikan bila mungkin dan selalu menjauhkan diri dari perbuatan jahat.

    Ketika kita sedang dalam berduka, banyak masalah, bingung, takut, maka kita harus

    selalu mengingat ajaran Sang Buddha pada saat itu, sehingga dapat muncullah

    kebijaksanaan, keyakinan serta ketegaran dalam menghadapi berbagai macam derita. Jadi,

    setiap hari kita harus selalu meningkatkan keyakinan kita kepada Sang Triratna sehingga

    batin kita tidak mudah tergoyahkan, menjadi lebih tenang, tentram, damai, dan bahagia.

    J.

    Tiratana dalam Perkawinan

    Pada hakikatnya, hanya sebagian kecil saja umat Buddha (upasaka/upasika) yang

    dapat menyelaraskan diri mengikuti jejak langkah Sang Buddha dengan menempuh

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    23/27

    23

    kehidupan Pabbajja (petapa/ samana) dengan menjadi bhikkhu, bhikkhuni, samanera,

    samaneri, meici, ayya, sayale, dan lain sebagainya. Sebagian besar umat Buddha,

    upasaka/upasika menempuh jalur kehidupan normal sebagai perumah tangga

    gharvsa.Sang Buddha menganjurkan dan menunjukkan kepada pasangan suami-

    istri yang akan menempuh kehidupan rumah tangga agar mendapat keharmonisan dan

    kebahagiaan.

    Dalam kehidupan sehari-hari, saddha/keyakinan suami istri yang baik tentu saja

    adalah kepada Tiratana Buddha, Dhamma, dan Sagha, sebagai pengejawantahan

    Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga kita dapat mengetahui keberadaan Tuhan Yang

    Maha Esa dan tentang Dhamma Niyama (Hukum Universal) yang mengatur alam

    semesta di jagad raya ini beserta isinya. Untuk memperkuat saddhkeyakinan pada

    Tiratana, pasangan suami istri yang baik harus sering melakukan perenungan tentang

    adanya Hukum Kamma. Majjhima Nikya, 135

    K.

    Makna Berlindung kepada Tiratana

    1.Aku Berlindung kepada Buddha

    Di samping kita berlindung kepada Buddha Gotama yang merupakan Buddha

    yang sekarang (Paccupanna-Buddha), kita juga berlindung kepada Buddha-Buddha

    yang telah lampau (Atita-Buddha) dan Buddha-Buddha yang akan datang (Anagata-

    Buddha).

    Aku berlindung kepada Sang Buddha, hingga tercapainya Nibbana.

    Kepada para Buddha yang lampau,

    Kepada para Buddha yang akan datang,

    Kepada para Buddha yang sekarang ini,

    Setiap hari aku menyampaikan hormatku,

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    24/27

    24

    Aku tidak mencari perlindungan lain,

    Sang Buddha Pelindungku yang tiada bandingannya,

    Semoga demi kebenaran dalam kata-kata ini,

    Kebahagiaan dan kejayaan menjadi bagianku,

    Secara hidmat dengan menundukkan kepala,

    Pada kaki Yang Maha Suci, aku menghormati Beliau.

    2.

    Aku Berlindung kepada Dhamma

    Di samping kita berlindung kepada Dhamma yang sekarang (Paccuppanna-

    Dhamma), kita juga berlindung kepada Dhamma yang telah lampau (Atita DhamIria)

    dan Dhamma yang akan datang (Anagata-Dhamma).

    Aku berlindung kepada Sang Dhamma, hingga tercapai Nibbana.

    Kepada Dhamma yang lampau,

    Kepada Dhamma yang akan datang,

    Kepada Dhamma yang sekarang ini,

    Setiap hari aku menyampaikan hormatku.

    Aku tidak mencari perlindungan lain,

    Sang Dhamma Pelindungku yang tiada bandingannya,

    Semoga demi kebenaran dalam kata-kata ini,

    Kebahagiaan dan kejayaan menjadi bagianku

    Secara hidmat dengan menundukkan kepala,

    Aku menghormati Dhamma Tiga Masa yang Agung.

    3.

    Aku Berlindung kepada Sangha

    Di samping kita berlindung kepada Sangha yang sekarang (Paccuppanna-

    Sangha), kita juga berlindung kepada Sangha yang telah lampau (Atita-Sangha) dan

    Sangha yang akan datang (Anagata-Sangha).

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    25/27

    25

    Aku berlindung kepada Sang Sangha, hingga tercapai Nibbana.

    Kepada Sangha yang lampau,

    Kepada Sangha yang akan datang,

    Kepada Sangha yang sekarang ini,

    Setiap hari aku menyampaikan hormatku.

    Aku tidak mencari perlindungan lain,

    Sang Sangha Pelindungku yang tiada bandingannya,

    Semoga demi kebenaran dalam kata-kata ini,

    Kebahagiaan dan kejayaan menjadi bagianku.

    Secara hidmat dengan menundukkan kepala,

    Aku menghormati Sangha Tiga Masa yang Agung.

    BERLINDUNG KEPADA SANGHA adalah dimaksudkan kita berlindung

    kepada Ariya-Sangha (Persaudaraan Bhikkhu Suci) dan kita tidak berlindung kepada

    SammutiSangha (Persaudaraan Bhikkhu Biasa), hanya menghormati para beliau karena

    mengemban Amanat Sang Buddha Gotama sebagai Pelindung dan Penyebar Dhamma.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    26/27

    26

    BAB III

    KESIMPULAN

    Buddha, Dhamma dan Sangha dalam aspeknya sebagai Perlindungan mempunyai sifat

    mengatasi keduniaan (lokuttara). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Buddha, Dhamma dan

    Sangha merupakan manifestasi daripada Yang Mutlak, Yang Esa, yang menjadi tujuan

    terakhir semua makhluk. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai Tiratana adalah bentuk

    kesucian tertinggi yang dapat ditangkap oleh pikiran manusia biasa, dan oleh karena itu

    diajarkan sebagai Perlindungan yang Tertinggi oleh Sang Buddha.

    Tiratana adalah perlindungan sejati. Jadi, untuk mendapatkan perlindungan sejati

    bukan hanya bertekad dan melakukan ritual penghormatan tetapi dengan mempraktikkan

    ajaran-ajaran yang telah disampaikan oleh Sang Buddha.

  • 5/21/2018 Makalah TriRatna

    27/27

    27

    DAFTAR PUSTAKA

    Dhammananda, K. Sri.Religion in a multi Religious Society. 1988. Malaysia: Buddhist

    Missionary Society.

    Dhammananda, K. Sri.Amalan Harian Seorang Buddhis. Kelantan: Persatuan Buddha Wakaf

    Baru.

    http://www.indoforum.org

    http://www.religionfacts.com

    http://khemakalyani.blogspot.com

    http://buddhaschool_blogspot.com

    http://www.buddhistonline.com

    http://www.dhammacakka.org

    http://www.indoforum.org/http://www.indoforum.org/http://www.religionfacts.com/http://www.religionfacts.com/http://khemakalyani.blogspot.com/http://khemakalyani.blogspot.com/http://buddhaschool_blogspot.com/http://buddhaschool_blogspot.com/http://www.buddhistonline.com/http://www.buddhistonline.com/http://www.dhammacakka.org/http://www.dhammacakka.org/http://www.dhammacakka.org/http://www.buddhistonline.com/http://buddhaschool_blogspot.com/http://khemakalyani.blogspot.com/http://www.religionfacts.com/http://www.indoforum.org/