makalah ujian geriatri
TRANSCRIPT
MAKALAH UJIAN GERIATRI
Disusun oleh :
Santiko Restuadhi108103000064
Penguji :
dr. Marina, Sp.KFR
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT GERIATRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
nikmat yang diberikan, makalah ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini:
1. dr. Hadianti Sp.PD selaku PJ modul geriatri
2. dr. Marina, Sp.KFR selaku penguji ujian kasus Geriatri
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan
4. Teman-teman kelompok yang telah banyak membantu
penulis
5. Dan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari terdapat banyak
kekurangan dan mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan.
Wabillahitaufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr wb
Jakarta, 23 Januari 2013
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................. 3
Bab I Laporan Kasus .......................................................................................... 4
1.1 Identitas ................................................................................................ 4
1.2 Anamnesis............................................................................................. 4
1.3 Pemeriksaan Fisik................................................................................. 7
1.4 Pemeriksaan dengan menggunakan Scoring Tools .............................. 15
1.5 Diagnosis .............................................................................................. 20
Bab II Pembahasan ............................................................................................. 21
2.1 Sindrom Geriatri .................................................................................. 21
2.2 Daftar Masalah ..................................................................................... 21
2.3 Kerangka Masalah ............................................................................... 21
2.4 Pengkajian Masalah ............................................................................. 22
Instabilitas postural ec. hemipaerese sinistra pasca stroke .................. 22
Parese N.VII & N.XII sinistra sentral .................................................. 23
Katarak Imatur ODS ............................................................................ 23
Hipertensi grade I ................................................................................. 23
Depresi ................................................................................................. 24
Skabies ................................................................................................. 25
Impecunity ........................................................................................... 25
3
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1 IDENTITAS
• Nama pasien : Ny. S
• Status perkawinan : menikah
• Alamat : Panti Werdha
• Umur : 66 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Suku : Jawa
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Ruang rawat : Ruang Cempaka
• Masuk sejak : 2006
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak 4 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak 4 tahun
yang lalu. Kelemahan anggota gerak ini terjadi sejak pasien dinyatakan
mengalami stroke 4 tahun yang lalu, saat pasien sudah tinggal di Panti Werdha
slama 2 tahun. Menurut pasien serangan stroke terjadi pada saat pasien sedang
beraktifitas ringan, ketika itu pasien tiba tiba terjatuh saat berjalan hendak
menjemur pakaian di dekat kamarnya. Setelah terjatuh, pasien merasa tangan dan
4
kaki kirinya sulit untuk digerakkan. Sebelumnya pasien tidak merasakan ada rasa
tidak enak pada kaki dan tangannya, tidak terasa baal dan tidak kesemutan.
Saat dibawa ke RS pasien dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi
walaupun bibirnya pelo. Tidak ada sakit kepala, mual, muntah, maupun
penglihatan ganda. Pasien di rawat di RS selama 1 bulan.
Semenjak serangan stroke pasien menjadi tidak seimbang. Pasien jadi
lebih banyak diam di tempat tidur. Semenjak stroke pasien juga sering jatuh,
selama di panti pasien jatuh lebih dari 10 kali, baik di kamar ataupun di kamar
mandi. Terakhir kali pasien terjatuh 3 bulan yang lalu, pasien jatuh terpeleset
dikamar mandi dengan posisi duduk. Saat ini pasien menggunakan alat bantu jalan
berupa quadripot.
Pasien juga mengeluhkan kedua matanya kabur. Hal ini dirasakan sejak 2
tahun yang lalu. Awalnya pasien merasa pandangannya tertutup kabut putih. Mata
merah dan perih disangkal.
Pasien juga mengeluhkan lipat siku, ketiak dan sela jarinya gatal sejak 1
bulan yang lalu. Timbul bentol kecil yang semakin bertambah banyak. Gatal
dirasakan terutama pada malam hari. Teman sekamar pasien juga mengeluhkan
gatal yg sama.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat darah tinggi 10 tahun lalu yang tidak terkontrol.
Pasien mengetahuinya ketika sedang berobat di puskesmas. Pasien mendapat obat
dari puskesmas, tetapi tidak dilanjutkan. Pasien baru melanjutkan pengobatan
setelah pasien terserang stroke, pasien mendapat obat dari panti.
Riwayat rawat inap selama 1 bulan akibat stroke. Riwayat diabetes, asma,
jantung, dan alergi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit stroke, diabetes asma, alergi dan penyakit
jantung pada keluarga.
Riwayat Pengobatan
5
Saat ini pasien sedang mengonsumsi obat Captopril 1x12,5mg.
Riwayat Kebiasaan dan Kemasyarakatan
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok. Dahulu, pasien bekerja sebagai
ibu rumah tangga dan jarang berolahraga. Saat ini pasien jarang mengikuti
kegiatan panti seperti olahraga maupun pengajian bersama yang diadakan rutin.
Pasien berkomunikasi dengan teman sebelahnya. Pasien tidak memiliki anak dan
tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya.
Analisis Keuangan
Saat ini pasien tinggal di panti tanpa penghasilan Untuk kehidupan sehari
hari ditanggung oleh panti.
Analisa Lingkungan Panti
Kamar pasien gedung Cempaka lantai 1. Lantai terbuat dari keramik yang
terkadang licin, penerangan cukup. Pasien tidur menggunakan bed RS, beralaskan
kasur menggunakan sprei dan terdapat pegangan di tepinya.. Kasur pasien berada
6 meter dari kamar mandi. Kloset duduk, penerangan kamar mandi cukup,
terdapat pegangan di tembok kamar dan tembok kamar mandi.
6
Asupan Gizi
• Karbohidrat : nasi 1 piring 3 X/ hari , snack (biskuit/roti) 1x/hari
• Protein nabati, hewani selalu dikonsumsi setiap hari sebagai lauk.
• Jarang memakan buah-buahan.
Anamnesis Sistem
Menurut pasien, keadaan kesehatannya saat ini secara umum cukup baik.
Penglihatan : Pasien mengeluh pandangannya buram seperti tertutup
kabut.
Pendengaran : Pasien tidak mengeluhkan gangguan pada pendengaran
Kardiovaskular : Pasien dengan riwayat hipertensi.
Pernafasan : Pasien mengeluhkan gangguan pada pernafasan.
Pencernaan : Pasien mengeluhkan mual muntah dan nyeri ulu hati.
Saluran kemih : Pasien tidak mengeluhkan kesulitan BAK ataupun
nyeri saat BAK.
Hematologi : Pasien tidak mudah timbul lebam di kulit, bila luka
perdarahan cepat berhenti dan tidak ada pembengkakan
kelenjar getah bening.
Endokrin : Pasien tidak memiliki keluhan sering lapar dan mudah
haus, riwayat diabetes disangkal.
Saraf : Pasien pernah mengalami stroke.
Tulang dan otot : Pasien mengeluh kaki dan tangan kirinya sulit
digerakkan.
Kulit : Pasien mengeluhkan gatal di lipat siku, ketiak, dan sela
jari terutama pada malam hari.
Psikiatri : Pasien tidak mudah lupa, masih bersemangat menjalani
hidupnya
1.3 PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
7
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M5V6
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Status gizi : BB 45 TB 150 BMI 20
LLA 25 mm
Tanda Vital : TD duduk : 150/90 mmHg
TD Berbaring : 150/90 mmHg
Nadi : 100x/menit,regular,isi cukup
Suhu : 36,5o C
Pernafasan : 28x/menit regular
Keadaan Lokal
Trauma Stigmata : -
Perdarahan perifer : Capillary refill time < 2 detik
KGB : Tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Columna Vertebralis : Lurus ditengah, tidak ada nyeri tekan
2. Kulit
Status dermatologis : Pada regio interdigitalis manus bilateral, kubiti
bilateral, dan aksilaris bilateral terdapat papul
berukurn milier hingga lentikuler, multipel,
sewarna dengan kulit, disertai dengan eskoriasi
dan skuama kasar disekitarnya.
3. Kepala : Normochepal Rambut sebagian putih tidak
mudah dicabut; Jejas (-) Nyeri tekan perikranial
(-)
4. Mata : Conjungtiva anemis (-) / (-)
Sklera Ikterik (-) / (-)
RCL (+) / (+)
RCTL (+) / (+)
Pupil Bulat Isokhor
(Lihat status oftalmologis)
5. THT
8
Telinga : Deformitas (-)/ (-): serumen minimal, MAE
lapang AD et Sinistra, MT ADS TVD
Hidung : Pernafasan cuping hidung ( - ):
Deformitas (-);Sekret -/-,
hiperemis -/-, deviasi septum (-), edema -/-
Tenggorokan : T1/T1 Tidak hiperemis
6. Leher : Trakea di tengah, Tiroid tidak teraba, JVP
meningkat ; Penggunaan otot pernafasan
tambahan m.csternokleidomastoideus (-):
pembesaran KGB (- ) nyeri tekan (-)
7. Mulut : Oral hygiene baik, gigi palsu (-),
faring tidak hiperemis, oral trusth (-)
8. Paru
Inspeksi : Dada simetris baik statis ataupun dinamis.
Palpasi : Nyeri tekan (-), emphysema subkutis (-)
Vokal fremitus simetris.
Perkusi : Sonor disemua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, wh -/-
9. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : teraba Ictus ordis pada 2 jari medial MCL ICS
5 sinistra
Perkusi : Pinggang jantung ICS III PSL sinistra
Batas kanan ICS 4 PSL dextra
Batas Kiri 1 jari medial MCL ICS 5 sinistra
Auskultasi : BJ I & II Regular, Murmur (-), Gallop (-)
10. Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Nyeri tekan (-), defanse muscular (-),
Hepatoslenomegali (-)
Nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani
9
Auskultasi : BU (+) normal
11. Punggung : Deformitas (-), gibus (-)
12. Genitalia Eksterna : Tidak diperiksa
13. Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai (-)
(Lihat pemeriksaan neurologis)
14. Status Oftalmologis
OD PEMERIKSAAN OS
3/60 Visus 2/60
Orthoposisi Posisi bola mata Orthoposisi
Bebas ke segala arah Pergerakan bola mata Bebas ke segala arah
Tenang Palpebra Tenang
Tenang Konjungtiva Tenang
Jernih, arcus senilis (+) Kornea Jernih, arcus senilis (+)
Jernih, dalam Kamera okuli anterior Jernih, dalam
Coklat tua, kripti teratur Iris Coklat tua, kripti teratur
Bulat, isokor, 3mm,
shadow test (+)Pupil
Bulat, isokor, 3mm,
shadow test (+)
Kekeruhan (+) Lensa Kekeruhan (+)
Tidak dapat dinilai Cairan vitreus Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai Tekanan bola mata Tidak dapat dinilai
15. Pemeriksaan Neurologis
Saraf Kranialis
• N. I : Tidak ada kelainan dalam penghidu
• N.II
- Visus : OD : 3/60 OS :2/60
- Lapang pandang : tidak terbatas
• N.III, IV, VI
- RCL/RCTL : +/+ (OD/OS)
- Gerakan bola mata
- OD : Normal OS : Normal
• N.V
10
- Cab. Motorik
Otot pengunyah kuat dan simetris kanan dengan kiri
- Cab. Sensorik
Opthalmicus : baik/baik
Maksilaris : baik/baik
Mandibularis : baik/baik
• N.VII :
- Motorik orbitofrontal : Dapat mengangkat alis dengan
simetris
- Motorik orbikularis oculi : Dapat menutup mata dengan
sempurna pada kedua kelopak
mata
- Motorik orbikularis oris : Sudut nasolabial kiri lebih rendah
• N. VIII
- Vestibular : Vertigo (-/-), nistagmus (-/-)
- Koklear : Rinne (+/+), Webber tidak ada
lateralisasi, swabach sama dengan
pemeriksa
• N.IX,X :
- Arcus faring : Simetris
- Uvula : Di tengah
• N. XI
- M. sternokleidomastoideus : Dapat menahan tahanan dengan
baik kanan dan kiri
- M. trapezius : Dapat menahan tahanan dengan
baik kanan dan kiri
N.XII
- Lidah : Fasikulasi (-) tremor (-) atrofi (-),
deviasi ke kiri
11
Pemeriksaan Motorik
Anggota
tubuh
Kekuatan Tonus Trofi R.Fisiologis R.Patologis
D S D S D S (++/+++) Hoffmann-Tromner
(-/+),
Openheim(-/+)
Chaddock(-/+),
Gordon(-/+)
Gonda(-/+)
Rosolimo(-/+)
Mendelbechtru(-/+)
Babinsky(-/+)
Klonus (-)
Patela (-/-)
Achiles (-/-)
Bahu 5 4 N ↑ Eu Eu Bisep
(++/+++)
Siku 5 4 N ↑ Eu Eu
Perg. Tangan 5 4 N ↑ Eu Eu Trisep
(++/+++)
Jari tangan 5 4 N ↑ Eu Eu
Paha 5 4 N ↑ Eu Eu Patella
(++/+++)
Lutut 5 4 N ↑ Eu Eu
Perg. Kaki 5 4 N ↑ Eu Eu Achilles
(++/+++)
Jari kaki 5 4 N ↑ Eu Eu
Pemeriksaan tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk -
Laseque -/-
Kernig -/-
Brudzinski I -/-
BrudzinskiII -/-
Patrick -/-
Kontrapatrick -/-
Pemeriksaan sensorik
Raba +/+
Proprioseptif +/+
12
16. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Otot dan
kerangka
Tl.belakang Bahu Siku Perg.
tangan
Jari
tangan
Deformitas - - - - -
Nyeri - - - - -
Benjolan/radang - - - - -
ROM Normal Normal Normal Normal Normal
Otot dan
kerangka
Panggul Lutut Perg. Kaki Jari kaki
Deformitas - - - -
Nyeri - - - -
Benjolan/radang - - - -
ROM Normal Normal Normal Normal
17. Pemeriksaan ROM
Bahu Siku Perg. tangan Jari tangan
Fleksi Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif
Ekstensi Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif
13
Abduksi Maksimal/Pasif Maksimal/Pasif
Adduksi Maksimal/Pasif
Endorotasi Maksimal/Pasif
Eksorotasi Maksimal/Pasif
Pronasi Maksimal/Pasif
Supinasi Maksimal/Pasif
Spastisitas (-)/(+) (-)/(+) (-)/(+) (-)/(+)
18. Pola dan analisis jalan
Fase jalan :
– Kaki kanan : Heel strike & swing fase
– Kaki kiri : Hemiplegic gait ( tanpa heel strike, push off &
swing phase)
Get up and go test : >20 detik
Sikap tubuh : Condong kedepan , kaki kiri kaku.
Mobilisasi dengan : Quadripod
19. Status Mental
Kesadaran
Compos mentis
Penampilan Umum
Pasien seorang perempuan, berusia 65 tahun, sesuai dengan usianya. Kulit
putih rambut hitam beruban pendek seleher. Pasien mengenakan daster
berwarna putih. Kontak mata baik. Pasien terlihat murung
Sikap
Kooperatif
Prilaku
Tenang
Pembicaraan
14
spontan menjawab
Afek
Terbatas
Mood
Hipotim
1.3 PEMERIKSAAN DENGAN MENGGUNAKAN SCORING TOOLS
1. MNA
15
Berdasarkan IMT
IMT = 20 (Normal)
16
Perhitungan kebutuhan gizi pada pasien
BB ideal : (TB-100)- 10% (TB-100)
BBI : (150 – 100) – 10%(150-100)
50 - 5 = 45 kg
Status gizi : 50/45 X 100 % = 111,1%
90%-120% BBIà BB cukup
Penentuan kebutuhan kalori perhari
Kebutuhan basal : 50X25 = 1125 KKalori
Koreksi : usia > 40 tahun : -5%, aktivitas ringan + 10%,
Tambahan kebutuhan kalori = 5% X 1125 = 56,25
Total kebutuhan kalori : 1125 + 56,25 = 1181,25 ~ 1200 KKal/hari
Kebutuhan karbohidrat : 60% x 1200 = 720 Kkal ~ 195g karbohidrat
Kebutuhan protein : 20% x 1200 = 240 Kkal ~ 65g protein
Kebutuhan lemak : 20% x 1200 = 240 Kkal ~ 28,8g lemak
2. Uji Mental Singkat
No. Pertanyaan Jawaban Skor
1. Umur .......... tahun Benar 1
2. Waktu / jam sekarang .......... .......... Benar 1
3. Alamat tempat tinggal .......... Benar 1
4. Tahun ini .......... Benar 1
5. Saat ini berada di mana .......... Benar 1
6. Mengenali orang lain di RS Benar 1
7. Tahun kemerdekaan RI .......... Salah 1
8. Nama Presiden RI .......... Benar 1
17
9. Tahun kelahiran pasien Benar 1
10. Menghitung terbalik (20 s/d 1) .......... Salah 1
Skor AMT
0-3: Gangguan ingatan berat
4-7: Gangguan ingatan sedang
8-10: Normal
Total: 10
11. Perasaan hati (afeksi) Terbatas
Total skor: tidak terdapat gangguan ingatan dan afeksi terbatas.
3. MMSE
No. Pertanyaan Nilai
Orientasi
1. Sekarang ini (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) 5
2. Kita berada di mana? (negara), (propinsi), (kota), (RS),
(lantai)
5
Registrasi
3. Sebutkan 3 objek: tiap satu detik, pasien disuruh mengulangi
nama ketiga objek tadi. Nilai 1 untuk tiap nama objek yang
disebutkan benar. Ulangi lagi sampai pasien menyebut dengan
benar: buku, pensil, kertas
3
Atensi dan Kalkulasi
4. Pengurangan 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang
benar. Hentikan setelah 5 jawaban, atau eja secara terbalik
kata “B A G U S” (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum
kesalahan).
5
Mengenal Kembali
5. Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama objek di atas tadi 3
Bahasa
6. Pasien disuruh menyebut: pensil, buku 2
7. Pasien disuruh mengulangi kata: “Jika tidak, dan atau tapi” 1
8. Pasien disuruh melakukan perintah: “Ambil kertas itu dengan
tangan anda, lipatlah menjadi 2, dan letakkan di lantai”
3
18
9. Pasien disuruh membaca, kemudian melakukan perintah
kalimat “pejamkan mata”
1
10. Pasien disuruh menulis dengan spontan 1
11. Pasien disuruh menggambar bentuk 1
TOTAL 30
Mini Mental-Status Examination (MMSE) didapatkan total skor 30 (tidak terdapat
gangguan fungsi kognitif)
4. Geriatric Depression Scale
No. Pertanyaan Jawaban Skor
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan
anda?
Ya 0
2. Apakan anda telah meninggalkan banyak kegiatan
dan minat atau kesenangan anda?
Ya 1
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Ya 1
4. Apakah anda merasa bosan? Ya 1
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap
saat?
Tidak 1
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda?
Tidak 0
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar
hidup anda?
Tidak 1
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? Tidak 0
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada
pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu yang baru?
Ya 1
10. Apakah anda merasa punya banyak masalah dengan Tidak 0
19
daya ingat anda dibandingkan dengan kebanyakan
orang?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
menyenangkan?
Tidak 1
12. Apakah anda merasa kurang dihargai? Tidak 0
13. Apakah anda merasa penuh semangat? Tidak 1
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
harapan?
Ya 1
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya dari anda?
Tidak 0
TOTAL 9
Penapisan depresi dengan Geriatric Depression Scale (GDS) didapatkan
total skor: 9 (Kemungkinan depresi).
5. Indeks ADL Barthel
No. Jenis Kegiatan
1. Mengendalikan rangsang pembuangan tinja 2
2. Mengendalikan rangsang berkemih 2
3. Membersihkan diri 1
4. Menggunakan jamban 1
5. Makan 2
6. Berubah sikap dari berbaring ke duduk 3
7. Berpindah / berjalan 2
8. Memakai baju 1
9. Naik turun tangga 0
10. Mandi 1
TOTAL 15
12-19 à Ketergantungan ringan
6. Berg Balance Scale
20
Resiko jatuh tinggi
1.5 DIAGNOSIS
• Diagnosis medik
Instabilitas postural ec Hemiparesis sinistra pasca stroke
Parese XII & XII sinistra
Hipertensi stage I
Katarak imatur ODS
Skabies
• Diagnosis Psikiatri
Depresi
• Diagnosis Fungsional
Ketergantungan ringan
BAB II
21
PEMBAHASAN
2.1 SINDROM GERIATRI
• Instabilitas postural ec hemiparese sinistra pasca stroke iskemik
• Impairment of vision ec katarak imatur ODS
• Impecunity
2.2 DAFTAR MASALAH
• Instabilitas postural ec hemiparese sinistra pasca stroke
• Parese N.VII & XII sinistra sentral
• Katarak imatur ODS
• Hipertensi stage 1
• Depresi
• Skabies
• Impecunity
2.3 KERANGKA MASALAH
2.4 PENGKAJIAN MASALAH
22
Instabilitas postural e.c Hemiparese sinistra Pasca Stroke Iskemik
Dasar Diagnosis :
A: Kelemahan anggota gerak kiri sejak pasien stroke 4th yang lalu. Pasien
terjatuh saat berjalan, tanpa didahului rasa tidak enak di lengan dan tungkai, tidak
ada baal dan tidak ada kesemutan. Saat terjadi serangan pasien sadar, dapat
berkomunikasi, mual dan muntah disangkal.
Semenjak serangan stroke pasien menjadi tidak seimbang dan sering jatuh, selama
di panti pasien jatuh lebih dari 10 kali, baik di kamar ataupun di kamar mandi.
Terakhir kali pasien terjatuh 3 bulan yang lalu, pasien jatuh terpeleset dikamar
mandi dengan posisi duduk. Saat ini pasien menggunakan alat bantu jalan berupa
quadripot.
PF : kekuatan otot 5555 | 4444
5555 | 4444
refleks patologis -/+
spastisitas -/+
BERG SCALE à resiko jatuh tinggi.
Tata laksana medikamentosa: (-)
Terapi non medika mentosa:
- Mengontrol faktor resiko stroke
- Edukasi pasien untuk tetap melatih tangan dan kaki kirinya yang lemah
dan stretching supaya tidak kaku.
- Pindahkan pasien ke tempat tidur yang lebih dekat dengan kamar mandi.
- Bersihkan kamar dan kamar mandi dari air yang menggenang, berikan
penerangan yang cukup
- Rujuk ke Rehab Medik untuk rencana program latihan keseimbangan.
Prognosis:
Quo ad vitam : bonam
Quo ad funtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Parese N.VII & XII sinistra sentral
23
Dasar diagnosis :
Pasien bicara pelo.
Pemeriksaan Fisik :
Sudut naso labial kiri lebih rendah.
Lidah deviasi ke kiri
Tatalaksana :
Rujuk ke rehab medik untuk terapi wicara.
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad funtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Katarak imatur ODS
Dasar diagnosis :
Pasien juga mengeluhkan kedua matanya kabur. Hal ini dirasakan sejak 2 tahun
yang lalu. Awalnya pasien merasa pandangannya tertutup kabut putih. Mata
merah dan perih disangkal
Pemeriksaan fisik :
Visus : 3/60 2/69
Shadow test +/+
Tatalaksana :
Rujuk ke spesialis mata untuk pemeriksaan funduskopi dan rencana operasi.
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Hipertensi grade I
Dasar diagnosis :
Pemeriksaan fisik:
TD berbaring : 140/90 mmHg
TD duduk : 140/90 mmHg
24
Berdiri : 140/90 mmHg
Tatalaksana :
Captopril 2 x 12,5 mg sehari
Tatalaksana non medika mentosa :
Diet rendah garam
Aktifitas fisik
Edukasi minum obat secara teratur
Follow up secara teratur
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Depresi
Dasar diagnosis :
Berdasarkan scoring GDS pasien menunjukan kemungkinan depresi. Saat
pemeriksaan pasien menunjukan afek yang terbatas dan mood yang hipotim.
Pasien kadang menangis sambil menjawab pertanyaan.
Tata laksana medikamentosa :
Fluoxetine 1 x 20mg
Tata laksana non medika mentosa :
Motivasi hidup aktif
Siraman rohani.
Rujuk ke psikiater untuk psikoterapi suportif dan terapi kelompok.
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad funtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Skabies
25
Dasar diagnosis :
Pasien mengeluhkan lipat siku, ketiak dan sela jarinya gatal sejak 1 bulan
yang lalu. Timbul bentol kecil yang semakin bertambah banyak. Gatal dirasakan
terutama pada malam hari. Teman sekamar pasien juga mengeluhkan gatal yg
sama.
Pemeriksaan fisik :
Pada regio interdigitalis manus bilateral, kubiti bilateral, dan aksilaris bilateral
terdapat papul berukurn milier hingga lentikuler, multipel, sewarna dengan kulit,
disertai dengan eskoriasi dan skuama kasar disekitarnya.
Tata laksana medikamentosa :
Permetrin 5 %, digunakan seluruh tubuh, malam sebelum tidur.
Tata laksana non medika mentosa :
Cuci semua pakaian, handuk, dan sprei dengan air panas.
Jemur kasur.
Obati penghuni panti lain yang mengalami keluhan yang sama.
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Impecunity
Dasar diagnosis :
Pasien tidak bekerja dan tidak mempunyai sumber penghasilan dari manapun dan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya hanya bergantung pada panti.
Tata laksana non medika mentosa:
Motivasi untuk ikut kegiatan membuat keterampilan
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
26