makhsus fadly 2040.9100 - institutional repository uin...
TRANSCRIPT
PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES
PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN
ANEKA D PAMULANG
MAKHSUS FADLY
2040.9100.2540
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
i
PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN ANEKA D PAMULANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh :
MAKHSUS FADLY
2040.9100.2540
Menyetujui,
Pembimbing I
Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 2001122 001
Pembimbing II
Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
ii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES
PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN ANEKA D PAMULANG
yang ditulis oleh Makhsus Fadly, NIM 204091002540 telah diuji dan dinyatakan
lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 agustus 2011. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, agustus 2011
Menyetujui :
Penguji I
Victor Amrizal, M. Kom
NIP. 150 411 288
Penguji II
Hendra Bayu Suseno, M. Kom
NIP. 19821211 200912 100
Pembimbing I
Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 2001122 001
Pembimbing II
Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002
Mengetahui:
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
Makhsus Fadly
2040 9100 2540
iv
ABSTRAK
MAKHSUS FADLY , Penerapan Sistem Barcode Dalam Proses Peminjaman
Buku Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang. (di bawah bimbingan Khodijah
Hulliyah dan Herlino Nanang).
Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi tidak menjadikan peran buku sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan tergantikan sepenuhnya oleh semua kemajuan tersebut. Buku sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan dan informasi tetap dipilih sebagai bentuk sarana penyampaian ilmu pengetahuan dan informasi. Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang, ditemukan permasalahan pencatatan peminjaman. Seperti kurang efektifnya pencatatan yang dilakukan secara manual yang memungkinkan adanya kesalahan atau human error. Penulis memberikan suatu solusi dengan pembuatan aplikasi peminjaman yang terintegrasi dengan database untuk mencatat semua data transaksi peminjaman dengan pemakaian barcode scanner sebagai alat inputnya. Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik yang disebut barcode scanner/reader. Standarisasi barcode yang digunakan adalah barcode tipe code-39 dengan standar verifikasi barcode reader ANSI X3.182 yang merupakan UPC Code yang digunakan di US ANSI/UCC5 dan merupakan standar Amerika yang banyak digunakan pada beberapa sistem pembacaan barcode. Aplikasi ini dibuat menggunakan PHP dan Mysql sebagai database yang terintegrasi di dalam XAMPP. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari pengumpulan data dan pengembangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi literatur sejenis. Dalam metode pengembangan sistem penulis menggunakan RAD (Rapid Application Diagram) yang terdiri dari empat fase yaitu fase tujuan dan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan.
Kata kunci : Barcode, Aplikasi Sistem Peminjaman, DFD, Flowchart.
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, rasa syukur tiada terkira penulis panjatkan kepada Allah
Subhanahu Wataala
Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut
beliau (amin). Hanya berkat petunjuk dan pertolongan Allah
menyelesaikan skripsi yang berjudul :
Peminjaman Buku Pada Taman Bac
Terwujudnya tulisan dalam bentuk skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih penulis ucapkan
kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Bapak Yusuf Durrachman
Informatika.
3. Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si
4. Bapak Herlino Nanang,
memberikan bimbingan, waktu
ini.
v
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, rasa syukur tiada terkira penulis panjatkan kepada Allah
ubhanahu Wataala. Rahmat dan salam semoga tercurahkan selalu kepada
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut
Hanya berkat petunjuk dan pertolongan Allah-lah penulis dapat
skripsi yang berjudul : Penerapan Sistem Barcode Dalam Proses
Peminjaman Buku Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang.
Terwujudnya tulisan dalam bentuk skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih penulis ucapkan
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains
Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT, selaku Ketua Program Studi
Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si, selaku dosen pembimbing I, dan
Herlino Nanang, MT, selaku dosen pembimbing II, yang telah
bimbingan, waktu, dan perhatiannya dalam penyusunan skripsi
Alhamdulillah, rasa syukur tiada terkira penulis panjatkan kepada Allah
. Rahmat dan salam semoga tercurahkan selalu kepada
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut
lah penulis dapat
Penerapan Sistem Barcode Dalam Proses
Terwujudnya tulisan dalam bentuk skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih penulis ucapkan
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains
Program Studi Teknik
, dan
T, selaku dosen pembimbing II, yang telah
atiannya dalam penyusunan skripsi
vi
5. Seluruh Dosen dan staf karyawan Program Studi Teknik Informatika,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mengajar atau membantu penulis selama kuliah.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari
sempurna dan tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan
senang hati penulis akan menerima semua saran dan kritik maupun ide-ide yang
membangun dari rekan-rekan pembaca. Akhir kata semoga Allah membalas
kebaikan mereka yang telah membimbing penulis dalam membuat skripsi ini.
Semoga skripsi ini berguna bagi penulis dan pada pembaca umumnya.
Wassalaamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, Agustus 2011
Penulis
Makhsus Fadly
NIM. 2040 9100 2540
vii
Terimakasih Penulis untuk :
Kedua orang tua tercinta: Mama dan Bapak (sungguh ingin ku membahagiakan kalian)
Saudara2ku: Rahmat Maksum, Alfian Haris, Farhan Buntaran (Smoga kita bisa menjadi kebanggaan mama
dan bapak ya) Jay (Terima kasih tangan dinginnya, smoga Allah
senantiasa membalas kebaikanmu) Nita, Riki, Dimas, Heru, Maneh (wisuda bareng ya kita)
Dawimah, hamimah, Umi, Razka, Iyas, Sigit, Ariyadi, Nana, Yanti, Ade (Ti.b slalu kompak ya)
Edoy, Pipit, Mamet, Topik, Jeje, Ari (mkasih bgt CPUnya), Rijal (barcode scannernya bekerja!!thanks!!)
Rissa, Zhai, Mika, Nuril, Dilla (prok3) makasih buat semua anak TI B angkatan 2004..
(hidup jadi berwarna banget.) terimakasih untuk keluarga besar TI/SI angkatan 2004
yang telah berteman dan berbagi semuanya kepada penulis..
dan banyak lagi yang tidak dapat saya tuliskan di sini.. terimakasih semuanya..
dan juga terimakasih untuk : uin syarif hidayatullah jakarta & Taman Bacaan
Aneka D
viii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ......................................................................................... ii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.6. Metodologi Pengumpulan Data ....................................................... 5
1.7. Pengembangan Sistem ..................................................................... 6
1.8. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7
BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 10
2.1. Pengertian Sistem Informasi.......................................................... 10
2.2. Barcode .......................................................................................... 11
2.2.1. Sejarah barcode ............................................................... 11
2.2.2. Tipe Barcode ................................................................... 12
2.2.3. Barcode Reader ............................................................... 14
2.2.4. Manfaat Barcode ............................................................. 16
2.2.5. Cara Kerja Barcode Scanner ........................................... 17
2.3. Konsep Database Management Sistem ......................................... 17
2.3.1. Definisi ............................................................................ 18
2.3.1.1. Entity ................................................................ 18
2.3.1.2. Atribut ............................................................... 18
2.3.1.3. Data Value (Nilai atau Isi Data) ....................... 19
ix
2.3.1.4. Record/Tuple .................................................... 19
2.3.1.5. File .................................................................... 19
2.3.1.6. Database ........................................................... 20
2.3.1.7. DBMS (Database Management Sistem) ........... 20
2.3.2. Perancangan Database .................................................... 22
2.3.2.1. Merancang Model Konseptual Database ......... 22
2.4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak ..................................... 25
2.4.1. Model RAD ..................................................................... 26
2.5. Bagan Alir ..................................................................................... 28
2.5.2. Flow Chart ....................................................................... 28
2.5.3. Data Flow Diagram (DFD) ............................................. 29
2.5.3.1. Tahapan Data Flow Diagram ............................ 32
2.6. PHP ................................................................................................ 33
2.6.2. Sejarah singkat PHP ........................................................ 33
2.6.3. Kemampuan PHP ............................................................ 34
2.6.4. MySQL ............................................................................ 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 37
3.1. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 37
1. Metode Observasi ............................................................ 37
2. Metode Interview ............................................................ 38
3. Studi Pustaka ................................................................... 38
4. Studi Literatur ................................................................. 38
3.2. Metode Pengembangan Sistem...................................................... 39
1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat ...................................... 41
2. Fase Perancangan ............................................................ 42
a. Perancangan Proses ................................................ 43
b. Perancangan Basis Data ......................................... 43
c. Perancangan Antarmuka (User Interface) ............. 43
3. Fase Konstruksi ............................................................... 43
4. Fase Pelaksanaan ............................................................. 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 45
x
4.1. Gambaran umum Aneka D ............................................................ 45
4.1.1. Visi dan Misi ................................................................... 46
4.1.1.1. Visi ................................................................... 46
4.1.1.2. Misi ................................................................... 46
4.2. Fase menentukan Tujuan Dan Syarat ............................................ 47
4.2.1. Analisa Kebutuhan Masalah ............................................ 47
4.2.1.1. Analisa Sistem Berjalan ................................... 47
4.2.1.2. Identifikasi Masalah ......................................... 48
4.2.1.3. Solusi Pemecahan Masalah .............................. 49
4.2.1.4. Analisa Sistem Usulan ...................................... 49
4.2.2. Tujuan .............................................................................. 50
4.2.3. Syarat-syarat .................................................................... 50
4.3. Fase Perancangan .......................................................................... 51
4.3.1. Perancangan Proses ......................................................... 51
4.3.1.1. Perancangan DFD (Data Flow Diagram) ......... 51
4.3.1.2. Flowchart .......................................................... 55
4.3.2. Perancangan Basis Data .................................................. 62
4.3.2.1. Struktur Entity Relationship Diagram (ERD) .. 62
4.3.2.2. Logical Record Structure .................................. 64
4.3.2.3. Normalisasi ....................................................... 64
4.3.2.4. Spesifikasi Tabel .............................................. 67
4.3.3. Perancangan Antar Muka (User Interface) ...................... 69
4.4. Fase Konstruksi ............................................................................. 76
4.4.1. Pemrograman .................................................................. 77
4.4.2. Spesifikasi Hardware dan Software ................................ 77
4.4.2.1. Perangkat Keras (Hardware) ............................ 77
4.4.2.2. Perangkat Lunak (Software) ............................. 77
4.4.2.3. Pencetakan Barcode .......................................... 78
4.5. Fase Pelaksananaan ....................................................................... 79
BAB V PENUTUP............................................................................................... 80
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 80
xi
5.2. Saran .............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambaran DBMS (Database Management Sistem).......................... 21
Gambar 2.2. Fase RAD .......................................................................................... 27
Gambar 2.3. Workshop Desain RAD ..................................................................... 27
Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD ....................................................... 41
Gambar 4.1. Bagan alir sistem yang sedang berjalan ............................................ 48
Gambar 4.2. Diagram konteks sistem yang diusulkan ........................................... 52
Gambar 4.3. Diagram zero sistem yang diusulkan ................................................ 53
Gambar 4.4. Diagram level satu proses 1.0 (login)................................................ 53
Gambar 4.5. Diagram level satu proses 2.0 (tambah anggota) .............................. 54
Gambar 4.6. Diagram level satu proses 3.0 (tambah buku) ................................... 54
Gambar 4.7. Diagram level satu proses 3.0 (peminjaman) .................................... 55
Gambar 4.8. Flowchart input user ........................................................................ 56
Gambar 4.9. Flowchart Hapus User ...................................................................... 57
Gambar 4.10. Flowchart Cetak Barcode................................................................ 57
Gambar 4.11. Flowchart Cetak Barcode................................................................ 58
Gambar 4.12. Flowchart Input Member ................................................................ 59
Gambar 4.13. Flowchart Input koleksi .................................................................. 60
Gambar 4.14. Flowchart Input Kategori ................................................................ 61
Gambar 4.15. Flowchart Edit/Hapus Kategori ...................................................... 62
Gambar 4.16. ER Diagram Database Aplikasi Peminjaman dengan metode
Barcode .................................................................................................................. 63
Gambar 4.17. Logical Record Structure (LRS) ...................................................... 64
xiii
Gambar 4.18. Relasi tabel dalam bentuk 2 NF ...................................................... 67
Gambar 4.19. Rancangan Halaman Login ............................................................. 70
Gambar 4.20. Rancangan Halaman Home ............................................................. 71
Gambar 4.21. Rancangan Halaman Tambah Anggota ........................................... 72
Gambar 4.22. Rancangan Halaman Tambah Koleksi ............................................ 73
Gambar 4.23. Rancangan Halaman Tambah Kategori ........................................... 73
Gambar 4.24. Rancangan Halaman Edit/Hapus Kategori ...................................... 74
Gambar 4.25. Rancangan Halaman Tambah User ................................................. 75
Gambar 4.26. Rancangan Halaman Hapus User .................................................... 75
Gambar 4.27. Rancangan Halaman Cetak Barcode ............................................... 76
Gambar 4.28. Proses pencetakan Barcode ............................................................. 78
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel ASCII .......................................................................................... 11
Tabel 2.2. Simbol Flowchart .................................................................................. 27
Tabel 3.1. Literatur Penelitian Sejenis ................................................................... 39
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Aplikasi dengan Black Box Testing ........................... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi tidak
menjadikan peran buku sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan
tergantikan sepenuhnya oleh semua kemajuan tersebut. Buku sebagai
jembatan antara ilmu pengetahuan dan informasi tetap dipilih sebagai
bentuk sarana penyampaian ilmu pengetahuan dan informasi.
Perpustakaan adalah tempat disediakannya buku bacaan yang selalu
disediakan pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus. Selain
perpustakaan, taman bacaan mulai banyak didatangi sebagai tempat
alternatif menyediakan berbagai jenis buku yang menyediakan jasa
peminjaman.
Dengan munculnya beberapa taman bacaan yang dekat dengan area
perumahan memungkinkan bagi para penggemar buku untuk mencari
koleksi buku bacaan dengan lebih mudah, khususnya bagi para pecinta
novel terlaris dunia bisa lebih meringankan biaya tanpa harus membeli
novel-novel tersebut. Selain menyediakan buku-buku baru, taman bacaan
juga menyediakan koleksi buku lama yang sudah jarang ditemukan.
Cukup menyewa dengan harga yang terjangkau para penikmat novel atau
bacaan tertentu bisa mendapatkan bacaan yang diinginkan.
2
Taman bacaan yang ada saat ini umumnya masih melakukan
pencatatan secara manual, salah satunya adalah Aneka D. Namun dengan
bertambahnya koleksi buku dan data peminjam membuat pencatatan
peminjaman dan administrasi yang sebelumnya dilakukan dengan cara
manual menjadi kendala. Banyaknya data dan informasi yang akan
diolah dengan sistem manual tersebut dirasa kurang memadai, karena
akan banyak menyita waktu dan hasilnya kurang akurat untuk
pengolahan data seperti data buku yang dipinjam dan data para
peminjam.
Penerapan sistem informasi berbasis komputer dengan sistem
barcode akan sangat memudahkan dalam proses pencatatan, sehingga
dapat melindungi aset taman bacaan tersebut ke depan kelak. Dengan
berdasarkan masalah tersebut penulis bermaksud mengambil judul :
PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM
PROSES PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN
BACAAN ANEKA D PAMULANG
1.2. Rumusan Masalah
Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan
merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem peminjaman
buku berdasarkan sistem pencatatan manual yang sudah ada dan
membuat sistem basis data yang akan digunakan dalam aplikasi yang
3
terkomputerisasi, User Interface untuk mengelola basis data tersebut, dan
User itu sendiri dengan penambahan sistem barcode.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dia atas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan keakuratan yang rendah dalam proses
pencatatan data peminjaman buku.
2. Bagaimana membuat sistem database yang dapat menyimpan data
secara efisien dan praktis sehingga dapat memudahkan dalam
proses pengolahan data.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan tugas akhir ini,
maka penulis membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut:
1. Aplikasi ini digunakan oleh pihak internal (pemilik Taman Bacaan
dan staf operasional).
2. Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari proses
pencatatan data peminjaman dan pembuatan laporan data
peminjaman.
3. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan MySql sebagai databasenya.
4. Aplikasi dibuat untuk diimplementasikan pada Taman Bacaan
Aneka D Pamulang.
4
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penulisan, perancangan, dan pembuatan
aplikasi sistem informasi manajemen taman bacaan ini adalah:
1. Meningkatkan keakuratan dalam proses pencatatan data
peminjaman buku.
2. Membangun aplikasi sistem informasi manajemen Taman Bacaan
yang dapat membantu dalam pengelolaan data-data Taman Bacaan
dan membuat data peminjam lebih tersusun rapih sehingga dapat
melindungi asset Taman Bacaan tersebut.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dalam menulis skripsi ini adalah :
1. Bagi Penulis
a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
b. Dapat mendalami sistem penerapan sistem barcode dan
sistem basis data, serta pengimplementasiannya.
2. Bagi Pengelola Taman Bacaan
a. Memberikan kemudahan dalam pengecekan data peminjam,
pengecekan buku-buku yang menjadi aset Taman Bacaan
tersebut, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi
operasional Taman Bacaan tersebut.
3. Bagi Universitas
a. Menjadi referensi untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.
5
b. Sebagai acuan untuk membuat aplikasi sistem informasi yang
lebih baik.
1.6. Metodologi Pengumpulan Data
Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan
dan pengembangan sistem aplikasi barcode ini adalah dengan
menggunakan beberapa cara, yaitu:
a. Observasi
Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang
dilakukan dan pengenalan data yang ada sehingga dapat diadakan
evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran dari data
tersebut.
b. Interview
Koentjaraningrat (1985:167) mengartikan interview sebagai sebuah
tindakan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula
yang akan digunakan dalam tahap analisa.
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang bersumber dari berbagai buku yang
menjadi referensi, pedoman penulisan riset, penelitian, skripsi atau
diktat yang menunjang pemecahan permasalahan yang tidak
didapatkan dalam penelitian lapangan.
6
d. Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi
yang sejenis. Penulis melakukan kunjungan ke perpustakaan dan
mencari skripsi sejenis untuk melakukan perbandingan, sehingga
penulis bisa mengetahui hal-hal apa saja yang belum dilakukan
dalam penelitian sebelumnya dan terhindar dari kesalahan-
kesalahan dalam penelitian sebelumnya.
1.7. Pengembangan Sistem
Sistem pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah
sistem RAD (Rapid Application Development) yang dikembangkan oleh
James Martin. Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall & Kendall,
2003:239):
1. Fase Menentukan Syarat-Syarat
Pada fase ini pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi apa saja
yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.
2. Fase Perancangan
Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem
dan perancangan antar muka.
3. Fase Konstruksi
Yaitu tahap dimana dilakukan pengkodean terhadap rancangan-
rancangan yang telah didefinisikan.
4. Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem.
7
1.8. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyajikan tulisan ini
menjadi beberapa bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang beberapa hal umum tentang maksud dan
tujuan penulisan skripsi serta pelaksanaan penelitian pada
Taman Bacaan Aneka D sebagai acuan dalam pembuatan
aplikasi sistem peminjaman buku dengan sistem barcode,
yang terdiri dari latar belakang dilaksanakannya penelitian,
tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan
pembuatan aplikasi sistem peminjaman buku dengan sistem
barcode dalam menunjang penulisan skripsi, manfaat
penulisan, sistem pelaksanaan dan penulisan skripsi, serta
sistematika dalam penyusunan skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang konsep dasar aplikasi peminjaman
buku, penjelasan singkat tentang konsep barcode, sejarah
singkat PHP sebagai aplikasi pembangun utama, dan
konsep database serta penjelasan singkat tentang MySql
sebagai aplikasi database yang akan digunakan dalam
pembuatan aplikasi peminjaman ini.
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan tentang sistem yang digunakan dalam
menyelesaikan kasus pendataan dan pengaplikasian sistem
peminjaman pada taman bacaan tersebut, perancangan yang
berisi semua sistem yang berhubungan dengan topik yang
dibahas dan akan digunakan dalam pembuatan aplikasi
sistem peminjaman ini, serta penganalisaan masalah yang
ada dalam perusahaan sehingga dapat diberikan suatu solusi
optimal terhadap permasalahan yang ada.
BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
Menjelaskan tentang sistem yang berisikan konsep, alur,
dan pola pikir program dalam bentuk flowchart, bagaimana
sistem peminjaman ini nantinya akan berjalan, dan tahap-
tahap yang diperlukan dalam menjalankan sistem
peminjaman ini dengan disertai dengan sistem atau teknik
yang digunakan dalam melaksanakan penelitian serta
menyelesaikan masalah yang dimulai dari pengumpulan
data sampai kepada terselesaikannya masalah.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan hasil akhir
dari pemecahan masalah setelah dibuat aplikasi peminjaman
dengan barcode ini serta saran yang dianggap penting atau
9
dijalankan pada masa yang akan datang untuk
kesempurnaan hasil penelitian atau pemecahan masalah,
sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi serta antisipasi
terhadap timbulnya masalah lain setelah pengaplikasian
sistem peminjaman ini dapat berjalan dengan baik pada
taman bacaan tempat penelitian untuk penulisan skripsi ini
dilakukan.
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris
yaitu sistem yang berarti susunan, cara, jaringan (Echols dan Shadily,
2000:575). Menurut Jogiyanto Hartono (1999:683), Suatu kesatuan
yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian sistem dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas.
Jogiyanto Hartono (1999:697) mendefinisikan sistem informasi
sebagai: Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-
prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi
sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal
dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan yang baik.
11
2.2. Barcode
Mengutip Wikipedia, Barcode atau dalam bahasa Indonesia
seringkali disebut kode batang adalah an optical machine-readable
representation of data. Kode berbentuk garis dan berwarna hitam putih
tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang berlainan ukuran,
dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga dapat
diterjemahkan oleh mesin pembacanya (Wahyono, 2010 : 2).
2.2.1. Sejarah barcode
Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang
mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan
Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan
inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut
dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996,
penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada
kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca
1980an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine
readable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode
berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak
tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola
tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah
12
gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca
optik yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode
reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard
atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat
minimum.
Bersamaan dengan pesatnya penggunaan barcode, kini
barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi
sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi
kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi
baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang
berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.
Tabel 2.1. Tabel ASCII
2.2.2. Tipe Barcode
Ada tiga tipe barcode yang banyak digunakan, yaitu
Linear barcode, Stacked Barcode dan 2D barcodes. Linear
13
Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya
adalah untuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk
klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada
kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk
program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke
agen seperti GS1(http://www.gs1.org/) agar mendapat kode
UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah
produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode barcodenya di
website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di
http://www.gs1.co.id.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan
linear barcode, termasuk untuk kode ISBN (International
Standard Book Number). CIFOR Library, menggunakan True
Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39
ini tersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di
http://www.barcodesinc.com/free-barcode-font/. Simbol Code
39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta
banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan lain
dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser
pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan
barcode reader.
Pada Perpustakaan CIFOR, barcode digunakan untuk
mewakili data inventaris nomor induk buku. Komposisi nomor
14
induk adalah kombinasi nomor urut akuisisi dokumen dan tahun
proses data entri (proses deskripsi bibliografi). Sebagai contoh:
kode 121 99, berarti buku ke 121 tahun 1999, demikian
seterusnya. Kode tersebut dicetak pada label Tom & Jerry
ukuran no.109 dengan menggunakan fasilitas mailmerge MS
Word. Perangkat cetak yang digunakan adalah printer HP
LaserJet 4050 Series PCL 6.
Beberapa contoh barcode linear antara lain : Plessey,
Codabar, UPC, Code 128, Code 25, CPC Binary, Pharmacode,
POSTNET, PLANET, PostBar, Latent Image Barcode, dan
lainnya
Sedangkan contoh barcode 2 dimensi antara lain :
Codablock, Code 16K, Code 49, PDF417, dan Micro PDF417,
MaxiCode, 3-DI, AnayTag, VeriCode, WaterCode, dan lainnya.
2.2.3. Barcode Reader
Barcode reader atau barcode scanner adalah perangkat
untuk membaca kode-kode garis visual barcode. Hanya dengan
menyapukan segaris sinar laser, barcode reader membaca
fragmen terang gelap pada barcode yang tercetak di kertas
dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan
selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk
15
garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga
mampu membaca barcode dari sudut manapun.
Pada awalnya sebuah barcode scanner dibuat dengan
menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal
dimana penggunaannya adalah dengan cara menggosok kode
barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner
pada barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca
galvanometer untuk melakukan scanning pada barcode.
Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks dua
dimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu
menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat
diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca
oleh kita.
Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader,
antara lain:
A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US
ANSI/UCC5. merupakan standar Amerika
B. ISO/IEC 15416 (barcode linear) dan ISO/IEC 15415 (2D
bar codes) adalah standar internasional
C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan
ISO/IEC 15416
16
D. ISO 15426-1 (linear bar code verifier compliance
standard) atau ISO 15426-2 (2d bar code verifier
compliance standard)
2.2.4. Manfaat Barcode
Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcode
scanner adalah sebuah alat input data yang meminimalkan
intervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yang
paling utama dari penggunaan barcode adalah kecepatan dan
ketepatan data. Pada perpustakaan yang frekuensi
peminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak,
penggunaan barcode akan mempercepat proses pelayanan dan
mengurangi kesalahan input data peminjaman. Bagi
pustakawan, penggunaan sistem barcode juga meringankan
beban kerja di pelayanan. Sehingga mereka dapat
mengalokasikan waktunya untuk pekerjaan yang lain.
Dalam sisi Point of Sale, penggunaan barcode sangat
membantu dalam menganalisa data trend penjualan dengan
cepat. Atau dalam terminologi perpustakaan, data historis
peminjaman koleksi dapat tersaji dengan cepat dan akurat.
17
2.2.5. Cara Kerja Barcode Scanner
kode barcode pada barcode label akan dibaca oleh barcode
scanner, kemudian computer akan menangkap hasil bacaan
tersebut dan memasukannya ke dalam aplikasi database yang
dimilikinya. Dalam proses pembacaan oleh Barcode Scanner,
masing-masing batang pada barcode memiliki makna sendiri
sesuai dengan ketebalan yang berbeda-beda. Ketebalan itulah
yang akan diterjemahkan pada suatu nilai dan menentukan
waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh
alat pembaca (Wahyono, 2010:52).
2.3. Konsep Database Management Sistem
Suatu DBMS (Database Management Sistem) berisi satu koleksi
data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data
tersebut. Jadi DBMS terdiri dari Database dan Set Program pengelola
untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data
(Kristanto, 1999:25)
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi
tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu
database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dala satu
lingkup perusahaan atau instansi (Kristanto, 1999:9).
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar,
sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record
18
terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan
bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam
dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka digunakan atribut
atau merupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnya atribut
Alamat menunjukkan entity alamat dari siswa. Entiti adalah suatu objek
yang nyata yang akan direkam.
Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat
agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukkan atau perekaman
informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam
database.
2.3.1. Definisi
2.3.1.1. Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep
yang informasinya direkam. Pada bidang
Administrasi Siswa misalnya, entity adalah siswa,
buku, pembayaran, nilai test. Pada bidang
kesehatan, entity adalah pasien, dokter, obat,
kamar, diet.
2.3.1.2. Atribut
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk
mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat
dari atributnya, misalnya nama, nomor siswa,
19
alamat, nama orang tua, hobi. Atribut juga disebut
sebagai data elemen, data field, data item.
2.3.1.3. Data Value (Nilai atau Isi Data)
Data value adalah data aktual atau informasi yang
disimpan pada tiap data elemen atau atribut.
Atribut nama karyawan menunjukkan tempat
dimana informasi nama karyawan disimpan,
sedang data value adalah Icha Fitriyanti, Adam
Pratama, merupakan isi data nama karyawan
tersebut.
2.3.1.4. Record/Tuple
Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu entity secara
lengkap. Satu record mewakili satu data atau
informasi tentang seseorang misalnya, nomor
karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal
masuk.
2.3.1.5. File
Kumpulan record record sejenis yang mempunyai
panjang elemen yang sama, atribut yang sama,
namun berbeda beda data valuenya.
20
2.3.1.6. Database
Kumpulan file file yang mempunyai kaitan antara
satu file dengan file yang lain sehingga membentuk
satu bangunan data untuk menginformasikan satu
perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau
dihubungkan dengan file yang lainnya berarti file
tersebut bukanlah kelompok dari satu database, ia
akan dapat membentuk satu database sendiri.
2.3.1.7. DBMS (Database Management Sistem)
Kumpulan file yang saling berkaitan bersama
dengan program untuk pengelolaannya disebut
sebagai DBMS. Database adalah kumpulan datanya,
sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam
satu paket program yang komersial untuk membaca
data, mengisi data, menghapus data, melaporkan
data dalam database.
Hubungan antara definisi di atas dapat dilihat pada gambar
2.1 berikut :
21
Gambar 2.1 Gambaran DBMS (Database Management Sistem)
Entity Siswa
No. Induk Nama
105091029613 Icha Fitriyanti
103091029589 Adam Pratama Record/Tuple
Entity Mata kuliah
Kode Nama Mata kuliah MT01 Kalkulus 1 AA01 Analisa Algoritma BA01 Bahasa Automata TK01 Teknik Kompilasi
Relasi
Data Entri Retrieve
Program Aplikasi Query Language Menu-menu
PAKET PROGRAM PENGELOLA
DATABASE UNIVERSITAS
22
2.3.2. Perancangan Database
Merancang Database merupakan suatu hal yang sangat
penting. Kesulitan utama dalam merancang Database adalah
bagaimana merancang sehingga suatu database dapat
memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang.
Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping
perancangan model fisik. Pada perancangan konseptual akan
menunjukkan entity dan relasinya berdasarkan proses yang
diinginkan oleh organisasi. Ketika menentukan entity dan
relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada
dalam spesifikasi di masa mendatang.
Pada pendekatan model konseptual, beberapa konsep
pendekatan Relational digunakan, namun tidak berarti konsep
ini nantinya diimplementasikan ke model Relational saja tetapi
dapat juga dipakai pada model Hierarchical dan model Network.
2.3.2.1. Merancang Model Konseptual Database
Pada perancangan model konseptual
penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data dan
relasi antara file. Tidaklah perlu dipikirkan tentang
23
terapan dan operasi yang akan dilakukan pada
database.
Pendekatan yang dilakukan pada perancangan
model konseptual adalah menggunakan model data
relational, Terdapat dua buah teknik yaitu :
1. Teknik Normalisasi
Proses Normalisasi merupakan proses
pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya.
Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa
kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah/insert,
menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrieve
pada satu database. Bila ada kesulitan pada pengujian
tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa
tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah
mendapat database yang optimal.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai
Normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui
lebih dahulu yaitu :
A. Field/atribut kunci, yang terdiri dari Candidate Key,
Primary Key, Alternate Key, dan Foreign Key
B. Kebergantungan fungsi (functional dependency)
24
2. Teknik Entity Relationship
A. Perancangan Database Teknik Entity Relationship
Database adalah kumpulan file yang saling
berkaitan. Pada model data relational hubungan
antar file direalisasikan dengan kunci relasi (relation
key), yang merupakan kunci utama dari masing-
masing file. Perancangan Database yang tepat akan
menyebabkan dBASE III atau FoxBASE atau paket
program relational lainnya akan bekerja secara
optimal.
B. Entity Relationship Concept
Relasi antara dua file atau tabel dapat
dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula
untuk membantu gambaran relasi secara lengkap,
terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan
atribut dalam satu file, yaitu antara lain :
1) One To One Relationship 2 File
Hubungan antara file pertama dengan file kedua
adalah satu berbanding satu
2) One To Many Relationship 2 File
Hubungan antara file pertama dengan file kedua
adalah satu berbanding banyak atau dapat pula
dibalik banyak berbanding satu
25
3) Many To Many Relationship 2 File
Hubungan antara file pertama dengan file kedua
adalah banyak berbanding banyak.
2.4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Ada beberapa model proses pengembangan perangkat lunak,
namun pada skripsi ini hanya akan dibahas tentang RAD (Rapid
Aplication Development) sebagai metode yang penulis pakai.
Beberapa alasan mengapa digunakan metode Rapid Application
Development (RAD) adalah :
1. Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang
sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam
pengembangannya. Metode RAD mendukung untuk merancang
aplikasi dalam jangka waktu yang pendek.
2. Aplikasi simulasi ini dalam implementasinya tidak memerlukan
pemeliharaan, sehingga sangat cocok apabila digunakan metode
RAD, karena metode ini tidak memiliki fase pemeliharaan.
3. Alasan utama penggunaan model pengembangan RAD adalah
model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan
pada aplikasi berskala kecil.
26
2.4.1. Model RAD
Menurut Martin (Pressman, 2002: 42), Rapid Aplication
Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan
perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan pada siklus
perkembangan cepat dengan menggunakan pendekatan
konstruksi berbasis komponen. Sehingga apabila kebutuhan
dipahami dengan baik, maka sistem fungsional yang utuh dapat
diselesaikan dalam waktu kira-kira 60 90 hari. Menurut
Martin (Kendall & Kendall, 2003:239), fase dalam RAD dibagi
menjadi empat, yaitu :
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Pada fase ini pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi
apa saja yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.
2. Fase Desain Pengguna
Pada fase ini pengguna diminta membahas aspek-aspek
desain non-teknis dari sistem dengan bimbingan
penganalisis. Kerena tingginya sifat interaktif, fase ini
sering digabungkan dengan fase konstruksi pada workshop
desain RAD.
3. Fase Konstruksi
Pada fase ini setiap desain yang diciptakan dalam fase
sebelumnya selanjutnya ditingkatkan untuk dilakukan
pengkodean sistem. Kemudian setelah tahap ini selesai
4.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3. Workshop Desain RAD (Kendal &
Fase Perencanaan Syarat
Bekerja dengan pengguna untuk
perancangan
dilakukan uji kemampuan untuk mendapatkan komentar,
dan revisi dari pengguna tingkat tinggi.
Fase Pelaksanaan
Tahap terakhir adalah dimana aplikasi baru diuji coba dan
pengenalan terhadap aplikasi.
Gambar 2.2. Fase RAD Martin (Kendal & Kendal, 2003:
Gambar 2.3. Workshop Desain RAD (Kendal & Kendal, 2003:
Fase Perencanaan Syarat-syarat
Fase Perancangan
Pengguna
Fase Konstruksi
Menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi
Bekerja dengan pengguna untuk
perancangan sistem
Membangun sistem
Memperkenalkan sistem
Umpan balik
pengguna
Menggunakan masukan
dari pengguna
27
dilakukan uji kemampuan untuk mendapatkan komentar,
akhir adalah dimana aplikasi baru diuji coba dan
Fase RAD Martin (Kendal & Kendal, 2003: 238)
Kendal, 2003: 240)
Fase Pelaksanaan
28
Menurut Butler (Pressman 2002: 41), seperti semua model
proses yang lain, pendekatan RAD memiliki kekurangan :
1. Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan
sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan
jumlah tim RAD yang baik.
2. RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki
komitmen di dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan
untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu
yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak
ada dari tiap kontituen, proyek RAD akan gagal.
2.5. Bagan Alir
2.5.2. Flow Chart
Flow Chart (Bagan Alir Sistem) adalah bagan yang
menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara
logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan dokumentasi. (Jogiyanto, 2001: 795)
29
Tabel 2.2 Simbol Flowchart
2.5.3. Data Flow Diagram (DFD)
Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh
DeMarco (1978) dan Gane Sarson (1979) melalui buku
metodologi struktur analisis dan desain sistem informasi.
Mereka menyarankan untuk menggunakan data flow diagram
(DFD) dalam menggambarkan atau membuat model sistem.
DFD (Data Flow Diagram) adalah sebuah teknik grafis
yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang
diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output
yang digambarkan dalam bentuk diagram yang menggunakan
notasi-notasi yang berupa simbol-simbol tertentu yang
Simbol Arti Simbol Arti
Dokumen Penghubung
Kegiatan Manual Input / Output
Proses Komputer Display
Disket Arsip
Keyboard Hubungan
30
menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat
penyimpanan data, dan entitas eksternal (Pressman,1997: 364).
Terdapat dua bentuk DFD yang ada sekarang ini, yaitu
DFD Fisikal (Diagram Arus Data Fisik) dan DFD Logikal
(Diagram Arus Data Logika).
DFD fisikal lebih tepat digunakan untuk menggambarkan
sistem (sistem yang lama). Penekanannya yaitu bagaimana
proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh
siapa dan dimana) termasuk proses-proses manual, dengan
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengealir (misanya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimanadata tersebut akan disimpan (misalnya
file kartu, hardisk, tape disk, dan sebagainya).
DFD adalah alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur (Struktur Analys and
Design) dan merupakan alat bantu yang cukup populer sekarang
ini, karena dapat menggambarkan arus data dalam sistem
dengan struktur yang jelas.
Beberapa simbol dalam DFD dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
1. Kesatuan Luar :
Merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar
sistem yang dpat berupa orang, organisasi atau sistem
31
lainnya yang berad dilingkungan luarnya yang
memberikan input atau menerima output dari luar.
2. Arus Data :
Arus Data (Data Flow) di DFD yang bersimbol suatu
panah, arus data ini mengalir diantara proses, simpanan
data (Data store) dan kesatuan luar (External Entity). Arus
data ini menunjukan arus data yang berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses :
Suatu kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang akan
keluar dari proses.
4. Simpanan Data :
Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan
dari data yang dapat berupa :
A. Suatu file atau database di sistem komputer
B. Suatu arsip atau catatan manual
C. Suatu kotak tempat data dimeja seseorang
D. Suatu tabel acuan manual
E. Suatu agenda atau buku
32
2.5.3.1. Tahapan Data Flow Diagram
Langkah-langkah di dalam membuat data flow
diagram dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai
berikut:
1. Context Diagram
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
sumber serta tujuan data yang akan diproses
atau dengan kata lain diagram tersebut
digunakan untuk menggambarkan sistem
secara umum dari keseluruhan sistem sistem
yang ada.
2. Diagram Zero
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
tahapan proses yang ada didalam
context diagram, yang penjabarannya lebih
terperinci.
3. Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
arus data secara lebih mendetail lagi dari
tahapan proses yang ada didalam zero
diagram.
33
2.6. PHP
PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHPPersonal HomePage,
FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoft. PHP
awalnya meruakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input
melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini di sebarkan
dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source. PHP secara resmi
merupakan kependekan dari PHP:HyperText Preprocessor, merupakan
bahasa script server-side yang disisipkan dalam dokumen HTML (Sidik,
2004: 3)
2.6.2. Sejarah singkat PHP
PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh
Rasmus Lardoff, awalnya digunakan pada websitenya untuk
mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi
pertama yang dirilis tersedia pada awal tahun 1995, dikenal dengan
tool Personal Home Page, yang terdiri atas engine parser yang
sangat sederhana yang hanya mengerti beberapa makro khusus dan
sejumlah utilitas yang sering digunakan pada halaman-halaman
web, seperti buku tamu, counter pengunjung, dan lainnya. Parser
diprogram ulang pada pertengahan 1995 dan di beri nama PHP/FI
versi 2.0. FI berasal dari paket Rasmus lainnya yang ditulis untuk
menginterpretasi data dari form, yang kemudian dikombinasikan
dengan tool Personal Home Page dan ditambahkan dengan
dukungan database mSQL (mini SQL) (Sidik, 2004: 4-5).
34
2.6.3. Kemampuan PHP
PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat
dikerjakan oleh prgram CGI, seperti mendapatkan dari form,
menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima
cookies. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan
adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web
yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat
dilakukan, database yang didukung oleh PHP diantaranya Adabas
D, dBase, Empress, FilePro, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2,
Informix, Ingres, Interbase, MSQL, Direct MS SQL, MySQL,
ODBC, Oracle (OC17 dan OC18), Ovrimos, PostgreSQL, Solid,
SQLite, Sybase, Velocis, dan Unix DBM.
PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan
lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP,
dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrograman juga dapat
membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan
menggunakan protokol lainnya (Sidik, 2004: 5-6).
2.6.4. MySQL
MySql adalah Relational Database Management Sistem
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License), MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL
(Structure Query Language), SQL adalah sebuah konsep
35
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data
dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server
yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak
sekali keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang
dimiliki oleh MySQL (Sidik, 2003: 1-3):
1. Portability, dapat berjalan stabil pada berbagai sistem
operasi.
2. Open Source, dapat digunakan secara cuma-Cuma.
3. Multi User, dapat digunakan oleh banyak user dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik.
4. Performace Tuning, memiliki kecepatan dalam menangani
query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih
banyak SQL per satuan waktu.
5. Column Type, memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.
6. Command dan Fuctions, memiliki operator dan fungsi
secara penuh yang mendukung SELECT dan WHERE
dalam query.
7. Security, memiliki beberapa lapisan keamanan seperti
level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan
sistem perizinan yang mendetail secara password.
36
8. Scalability dan Limits, mampu menangani database dalam
skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan
60 ribu tabel serta 5 miliar baris.
9. Connectivity, dapat melakukan koneksi dengan client
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (Unix), atau
Named Pipes (NT).
10. Localisation, dapat mendeteksi pesan kesalahan (error
code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua
puluh bahasa.
11. Interface, memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi
dan bahasa perrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programming Interface).
12. Client dan Tools, dilengkapi dengan berbagai tool yang
dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada
setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur Tabel, memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan
database lainnya semaca PostgreSQL ataupun Oracle.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan penulis dalam
menyusun skripsi, diantaranya adalah:
3.1. Metode Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode yang dapat mendukung penulis, baik dalam pengumpulan data
maupun informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran
materi uraian pembahasan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :
1. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan di
lapangan untuk mengetahui secara langsung keadaan objek
penelitian yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
penjelasan mengenai data-data dan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian dengan Taman Bacaan Aneka D. Observasi ini
dilaksanakan selama bulan Maret 2010, bertempat di Taman
Bacaan Aneka D Jl. Surya Kencana No.61 Pamulang Barat.
38
2. Metode Interview
Wawancara memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya-jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan narasumber telah dilakukan pada tanggal 15
Maret 2010 dengan narasumber Bapak Sudrajat Suriadinata. Hasil
wawancara dapat dilihat pada lampiran A.
3. Studi Pustaka
Pada metode studi pustaka, penulis mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
Adapun buku-buku yang dipakai dalam skripsi ini dapat dilihat
pada daftar pustaka. Pencarian data lewat internet juga dilakukan
untuk memperoleh data-data tambahan, penulis mengunjungi situs
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
Adapun situs-situs yang dikunjungi dalam skripsi ini dapat dilihat
pada daftar pustaka.
4. Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi
yang sejenis dengan masalah pemasaran produk. Penulis
melakukan kunjungan ke perpustakaan dan mencari skripsi sejenis
untuk di kumpulkan dan dilakukan perbandingan, sehingga penulis
bisa mengetahui hal-hal apa saja yang belum dilakukan dalam
39
penelitian sebelumnya dan terhindar dari kesalahan-kesalahan
dalam penelitian sebelumnya.
Di bawah ini adalah beberapa studi literatur yang penulis jadikan
referensi dalam pembuatan aplikasi.
1. Adam Pratama, 2007, Aplikasi Sistem Absensi Karyawan
Dengan Menggunakan Metode Barcode Pada PT.
Kemenangan Jaya.
2. Rijal Haqiqi, 2010, Aplikasi Pembayaran Member Futsal
Dengan Menggunakan Barcode (Studi Kasus: Brumbun
Futsal).
Tabel 3.1. Literatur Penelitian sejenis
No
Perbandingan
1
(Adam Pratama)
2
(Rijal Haqiqi)
1 Metode Spiral RAD
2 Tools Delphi 7 Delphi 7
3 Output yang dihasilkan
Laporan harian, bulanan, dan tahunan daftar hadir karyawan
Data pembayaran member futsal
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode membangun sistem adalah metode-metode, prosedur-
prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem infomasi (Sutabri, 2004: 68).
Metode membangun sistem terdiri dari beberapa model dari proses
perangkat lunak yang umum digunakan, diantaranya: Model Sekuensial
40
Linear (Waterfall), Model Prototipe, Model RAD (Rapid Application
Development), dan Model Spiral (Pressman, 2002: 27).
Penulis memilih penelitian dengan menggunakan metode
membangun sistem model pendekatan RAD (Rapid Application
Development). Penulis menggunakan model RAD karena melihat dari
aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang sederhana dan tidak
membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang
diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang
dikembangkan.
Model RAD yang pada awalnya diusulkan oleh James Martin
(1991) (http://en.wikipedia.org/wiki/Rapid_application_development),
merupakan suatu pendekatan berorientasi objek terhadap membangun
sistem yang mencakup suatu metode membangun perangkat-perangkat
lunak.
Tujuannya adalah mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta
proses yang dihasilkan didapat secara cepat dan tepat. Berikut merupakan
gambar dari model RAD, yang terlihat pada gambar 3.1 (Kendall &
Kendall, 2003: 237), di bawah ini :
41
Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD
Model RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-
syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan (Kendall
& Kendall, 2003: 238). Berikut adalah penjelasan masing-masing fase
dalam penelitian ini.
1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian tujuan-tujuan
aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat
informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Secara
terperinci yang penulis lakukan pada tahap Tujuan dan Syarat-
syarat Informasi adalah:
Menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi
Membangun sistem Bekerja dengan pengguna untuk sistem perancangan
Memperkenalkan sistem
Fase Perancangan syarat-syarat
Menggunakan masukan dari pengguna
Fase Perancangan Fase Konstruksi
Umpan balik pengguna
Fase Pelaksanaan
42
a. Menganalisa sistem yang berjalan pada Taman Bacaan Aneka
D Pamulang.
b. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada Taman Bacaan
Aneka D Pamulang.
c. Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi pada Taman
Bacaan Aneka D Pamulang.
Hasil yang penulis dapatkan dari tahap Tujuan dan Syarat-
syarat Informasi adalah:
a. Memperoleh informasi mengenai sistem pencatatan transaksi
dan peminjaman buku yang berjalan.
b. Memperoleh informasi dari permasalahan staf operasional
dalam melakukan pencatatan secara manual.
c. Dibutuhkan aplikasi yang dapat mencatat dan menyimpan
data transaksi dan data peminjman dengan menerapkan
sistem barcode.
2. Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu
perancangan proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem.
43
a. Perancangan Proses
Perancangan proses-proses yang akan dilakukan
didalam sistem menggunakan bagan alir seperti flowchart dan
DFD (Data Flow Diagram) yakni dengan membuat diagram
konteks, diagram level nol, dan diagram level satu pada
sistem yang akan diusulkan.
b. Perancangan Basis Data
Pada aplikasi sistem barcode ini digunakan database
sebagai pelengkap program seperti proses input ID member,
input ID buku dan proses penyimpanan data peminjaman
buku. Database yang digunakan adalah database MySQL.
c. Perancangan Antarmuka (User Interface)
Pada perancangan antarmuka (user interace) dilakukan
langkah menganalisis atau merencanakan tampilan untuk tata
letak sesuai dengan fungsi aplikasi.
3. Fase Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program terhadap
rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Pembuatan program
yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang
dibuat dengan menggunakan text editor editplus.
44
4. Fase Pelaksanaan
Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi
sistem barcode yang telah dibuat, pada pengujian terhadap aplikasi
ini, penulis menggunakan pengujian black-box yaitu suatu
pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak (Pressman, 2002: 551). Sebagai akhir dari fase pelaksanaan
penulis juga meminta tanggapan user tentang aplikasi ini untuk
bahan evaluasi.
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran umum Aneka D
Taman bacaan Aneka adalah sebuah taman bacaan yang didirikan
pada tahun 1985 di bandung. Usaha milik pribadi yang dikelola secara
mandiri oleh sang pemilik ini kemudian diteruskan oleh anak-anaknya
dengan membuka cabang di jakarta, depok, dan tangerang. Penamaan
setiap cabang diikuti dengan penambahan huruf abjad pada bagian
belakang nama taman bacaan tersebut seperti Aneka A, Aneka B sampai
dengan Aneka D.
Taman bacaan Aneka D menyediakan beberapa jenis bacaan
seperti komik, novel, majalah, dan serial ilmu pengetahuan berupa
ensiklopedi dengan sistem penyewaan untuk pemijaman buku yang akan
di bawa kerumah pelanggan dalam jangka waktu tertentu.
Jumlah anggota yang tercatat saat ini adalah 2321 anggota dengan
jumlah koleksi yang dimiliki lebih dari sembilan ribu dari berbagai jenis
bacaan.
46
4.1.1. Visi dan Misi
4.1.1.1. Visi
Visi aneka D sebagai taman bacaan adalah
menjadi sebuah sarana meningkatkan minat baca
bagi para pengnjungnya dan sebagai alternatif
hiburan tempat pertukaran informasi bagi para
kalangan muda.
4.1.1.2. Misi
Misi aneka D adalah:
a. Meningkatkan minat baca kepada generasi
muda
b. Menyediakan berbagai jenis bacaan yang bisa
dinikmati para penggemar buku
c. Meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
dapat selalu menjadi tempat alternatif anak
muda berkumpul dan saling menukar
informasi.
47
4.2. Fase menentukan Tujuan Dan Syarat
4.2.1. Analisa Kebutuhan Masalah
4.2.1.1. Analisa Sistem Berjalan
Dari hasil observasi dan wawancara diperoleh
analisa dari sistem yang dijalankan sebelumnya.
1. Pelanggan yang baru pertama kali datang akan
dicatat sebagai anggota baru untuk bisa
meminjam buku.
2. Pelanggan yang sudah menjadi anggota dapat
meminjam buku sesuai ketentuan.
3. Staf operasional yang bertugas mencatat data
buku yang dipinjam oleh anggota dalam
sebuah buku besar secara manual.
Bagan alir sistem yang sedang berjalan
digambarkan pada Gambar 4.1. dibawah ini.
4.2.1.2.
Gambar 4.1. Bagan alir sistem yang sedang berjalan
4.2.1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisa sistem berjalan di atas
dapat diidentifikasikan masalah yang ada sebagai
berikut:
1. Pencatatan secara manual akan membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama pada saat
terdapat kunjungan yang
pelanggan.
2. Data transaksi dan data peminjaman yang
dicatat secara manual juga berpotensi terjadi
48
sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan analisa sistem berjalan di atas
dapat diidentifikasikan masalah yang ada sebagai
Pencatatan secara manual akan membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama pada saat
banyak oleh
Data transaksi dan data peminjaman yang
dicatat secara manual juga berpotensi terjadi
49
kesalahan oleh staf operasional atau human
error.
3. Banyaknya koleksi buku yang terus bertambah
membutuhkan pencatatan yang akurat dan
teratur untuk menjaga aset Taman bacaan dan
akan sulit dilakukan dengan pencatatan
manual.
4.2.1.3. Solusi Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang penulis lakukan
dalam menyelesaikan masalah adalah dengan
pembuatan aplikasi peminjaman dengan penggunaan
barcode sistem. Barcode yang telah dicetak akan
ditempelkan pada setiap buku dimana data setiap
buku yang telah ditempelkan barcode telah
tersimpan di dalam database yang telah dibuat.
4.2.1.4. Analisa Sistem Usulan
Cara kerja sistem Aplikasi yang penulis
usulkan adalah mencatat semua data peminjaman
yang dilakukan oleh seorang anggota dengan
menggunakan input sebuah barcode scanner. Staf
operasional akan melakukan pemindaian barcode
50
pada kartu anggota sebelum seorang anggota
melakukan peminjaman.
Untuk setiap buku yang akan dipinjam oleh
seorang anggota, seorang staf operasional akan
melakukan pemindaian barcode yang akan langsung
tercatat pada database dari aplikasi yang telah
tersedia.
4.2.2. Tujuan
Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah membuat aplikasi
peminjaman yang dapat menyimpan semua data transaksi dan
data administrasi peminjaman buku yang sebelumnya masih
dilakukan dengan cara manual dengan menggunakan barcode
scanner.
4.2.3. Syarat-syarat
Fungsi-fungsi sebagai syarat yang akan disertakan pada
aplikasi peminjaman dengan sistem barcode ini adalah sebagai
berikut:
a. Membuat tampilan aplikasi yang mudah dimengerti dan
mudah digunakan oleh user (friendly user), seperti pada
tampilan web.
51
b. Membuat database untuk menyimpan semua data koleksi
buku yang dimiliki dan menyimpan semua data
peminjaman.
c. Mencetak barcode untuk setiap nomor keanggotaan yang
disertakan pada pembuatan kartu anggota.
d. Mencetak barcode untuk setiap buku.
e. Menyajikan data transaksi yang bisa dilaporkan setiap
bulannya.
4.3. Fase Perancangan
Tahapan selanjutnya dalam RAD setelah menganalisis masalah
pada sistem yang berjalan adalah tahap perancangan sistem yang
bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dan
memberikan usulan rancangan sistem. Pada tahap ini gambaran sistem
yang diusulkan digambarkan dengan menggunakan bagan alir flowchart
dan DFD dengan tools sebagai berikut :
4.3.1. Perancangan Proses
4.3.1.1. Perancangan DFD (Data Flow Diagram)
DFD (Data Flow Diagram), merupakan suatu
bagan yang menggambarkan bagaimana suatu data
akan mengalir pada suatu sistem yang dibu
tahap perancangan.
1. Diagram konteks sistem yang diusulkan
Gambar 4.2. Diagram konteks sistem yang
Dalam konteks diagram pada gambar 4.1 terdapat dua
entity yang menunjang proses aplikasi ini yaitu user staff
operasional dan owner yang sekaligus juga sebagai admin.
52
akan mengalir pada suatu sistem yang dibuat dalam
Diagram konteks sistem yang diusulkan
istem yang diusulkan
Dalam konteks diagram pada gambar 4.1 terdapat dua
entity yang menunjang proses aplikasi ini yaitu user staff
sekaligus juga sebagai admin.
2. Diagram zero sistem yang diusulkan
Gambar 4.3. Diagram zero sistem yang
3. Diagram level satu sistem yang diusulkan
Gambar 4.4. Diagram level satu proses 1.0 (login)
53
Diagram zero sistem yang diusulkan
istem yang diusulkan
Diagram level satu sistem yang diusulkan
proses 1.0 (login)
Gambar 4.5. Diagram level satu proses 2.0 (tambah anggota)
Gambar 4.6. Diagram level satu proses 3.0 (tambah buku)
54
2.0 (tambah anggota)
level satu proses 3.0 (tambah buku)
4.3.1.2.
Gambar 4.7. Diagram level satu proses 3.0 (peminjaman)
4.3.1.2. Flowchart
Pada tahap ini dilakukan perancangan
flowchart aplikasi peminjaman dengan barcode
Pada tahapan ini akan digambarkan alur proses
pencatatan data peminjaman pada aplikasi yang
dibuat dengan menggunakan flowchart
55
level satu proses 3.0 (peminjaman)
Pada tahap ini dilakukan perancangan
aplikasi peminjaman dengan barcode.
Pada tahapan ini akan digambarkan alur proses
pencatatan data peminjaman pada aplikasi yang
flowchart.
1.
Flowchart input user
Gambar 4.8. Flowchart Input User
56
Input User
2.
Flowchart hapus user
Gambar 4.9. Flowchart Hapus User
3. Flowchart cetak Data
Gambar 4.10. Flowchart Cetak Data
57
User
Cetak Data
4. Flowchart cetak Barcode
Gambar 4.11. Flowchart Cetak Barcode
58
Cetak Barcode
5. Flowchart input member
Gambar 4.12. Flowchart Input Member
59
Input Member
6. Flowchart input koleksi
Gambar 4.13. Flowchart Input koleksi
60
koleksi
7. Flowchart input kategori
Gambar 4.14. Flowchart Input Kategor
61
Input Kategor
4.3.2. Perancangan Basis Data
menggunakan
4.3.2.1.
8. Flowchart edit/hapus kategori
Gambar 4.15. Flowchart Edit/Hapus Kategori
erancangan Basis Data
Basis data dalam aplikasi absensi ini diimplementasikan
menggunakan Mysql yang terintegrasi dengan PHP
4.3.2.1. Struktur Entity Relationship Diagram (ERD)
perancangan basis data ini termasuk
didalamnya meliputi bentukan E/R Diagram yang
berikutnya akan diimplementasikan dalam bentuk
62
Edit/Hapus Kategori
Basis data dalam aplikasi absensi ini diimplementasikan
yang terintegrasi dengan PHP.
Struktur Entity Relationship Diagram (ERD)
perancangan basis data ini termasuk
didalamnya meliputi bentukan E/R Diagram yang
berikutnya akan diimplementasikan dalam bentuk
Gambar 4.16.
tabel-tabel dengan keterkaitan atau
keterhubungannya diantara tabel tersebut.
Perancangan DFD yang telah digambarkan
sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan
perancangan database yang akan digunakan pada
aplikasi ini dengan penggambaran
(Entity Relationship) Diagram seperti terlihat pada
gambar 4.16.
Gambar 4.16. ER Diagram Database Aplikasi Peminjaman dengan
metode Barcode
63
tabel dengan keterkaitan atau
diantara tabel tersebut.
D yang telah digambarkan
kemudian dilanjutkan dengan
yang akan digunakan pada
dengan penggambaran database ER
) Diagram seperti terlihat pada
Peminjaman dengan
64
4.3.2.2. Logical Record Structure
Gambar 4.17. Logical Record Structure (LRS)
4.3.2.3. Normalisasi
a. Bentuk Awal/Bentuk Tidak Normal (Un
Normalized Form/UNF)
Bentuk ini merupakan data yang akan
disimpan, tidak ada aturan untuk mengikuti
format format tertentu, data yang belum
normal ini boleh adadata yang tidak lengkap
atau bahkan ada data yang terduplikasi.
KodeBuku judul jenis tahun tglPembelian
0000009 detektifKindaichi23 Komik 2001 10/03/2005
0000010 Aku novel 1987 09/01/2010
65
stok total idAnggota namaAnggota noTeleponAnggota
5 5 20100001 Zaenal Muttaqin 021987654321
5 5 20110001 Dodi Ramadhan 098789876252
tanggalKeanggotaan Username password Level
18/12/2010 maxus **** admin
25/03/2011 jay **** user
b. Bentuk Normal Pertama (First Normal
Form/1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan
beberapa grup elemen yang berulang agar
menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi
diantara setiap baris pada suatu table, dan
setiap atribut harus mempunyai nilai data yang
atomic. Atom adalah zat terkecil yang masih
mempunyai sifat induknya, bila dipecah lagi
maka ia tidak memiliki sifat infuknya.
*KodeBuku judul jenis tahun tglPembelian
0000009 detektifKindaichi23 Komik 2001 10/03/2005
0000010 Aku novel 1987 09/01/2010
stok total *idAnggota namaAnggota noTeleponAnggota
5 5 20100001 Zaenal Muttaqin 021987654321
5 5 20110001 Dodi Ramadhan 098789876252
66
tanggalKeanggotaan Username password Level
18/12/2010 mxus **** admin
25/03/2011 jay **** user
c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal
Form/2NF)
Syarat dari bentuk normal kedua adalah
bentuk data telah memenuhi kriteria, bentuk
normal kesatu, dan atribut bukan kunci (non-
key) haruslah memiliki ketergantungan
sepenuhnya pada kunci utama/primary key.
4.3.2.4.
Gambar 4.18. Relasi tabel dalam bentuk
4.3.2.4. Spesifikasi Tabel
1. Nama Database : aneka_d
Nama Tabel : buku
Primary Key : kodeBuku
Foreign Key : -
field type attributes
67
2 NF
extra
68
kodeBuku mediumint(8) unsigned auto_increment
Judul varchar(50)
kodeJenis tinyint(3)
Tahun varchar(4)
tanggalPembelian date
Stok varchar(10)
total varchar(10)
idUser smallint(6)
2. Nama Tabel : peminjaman
Primary Key : idAnggota
Foreign Key : kodeBuku
field type attributes extra
idAnggota varchar(10) unsigned auto_increment
kodeBuku varchar(30)
tanggalPinjam Date
tanggalKembali Date
Bayar smallint(5)
Pinalti smallint(5)
kembali char(1)
idUser smallint(6)
3. Nama Tabel : user
Primary Key : idUser
69
Foreign Key : -
field type attributes extra
idUser smallint(6) unsigned auto_increment
username varchar(20)
password varchar(50)
level char(1)
4. Nama Tabel : member
Primary Key : idAnggota
Foreign Key : -
field type attributes extra
idAnggota varchar(8) unsigned auto_increment
namaAnggota varchar(30)
alamatAnggota varchar(100)
noTeleponAnggota varchar(15)
tanggalKeanggotaan date
idUser smallint(6)
4.3.3. Perancangan Antar Muka (User Interface)
Perancangan yang dilakukan meliputi halaman-halaman
yang ada di dalam sistem, seperti melakukan perancangan antar
muka aplikasi dan tata letak web yang akan dibangun.
70
1. Halaman User Login
Halaman login merupakan tampilan untuk login.
Pengguna telah terdaftar diharuskan untuk mengisikan
username dan password.
Logo Aneka D
Footer
Menu Utama
User Login
Masuk
Username:
Password:
Gambar 4.19 Rancangan Halaman Login
2. Halaman Menu Utama (Home)
Halaman utama home ini menampilkan pencarian anggota
dan buku, karena fungsi utama aplikasi ini adalah
pencatatan peminjaman maka form yang akan ditampilkan
71
adalah memasukkan id anggota terlebih dahulu sebelum
anggota dapat melakaukan peminjaman.
Logo Aneka D
Footer
Menu UtamaHalaman Anggota
Halaman Koleksi
ID Anggota:
Cari Koleksi:
Image
Image
Cari!
Cari!
Gambar 4.20 Rancangan Halaman Home
3. Halaman Tambah Anggota
Pada perancangan halaman tambah anggota ditampilkan
form untuk mengisi data-data anggota baru seperti nama,
alamat dan nomor telepon. Untuk nomor keanggotaan
telah disesuaikan atau diatur oleh program dengan
menambahkan nomor dari anggota terakhir.
72
Logo Aneka D
Footer
Menu UtamaTambah Anggota
ID Anggota :
Nama Anggota :
Alamat :
No Telepon :
(Tercetak)
Gambar 4.21 Rancangan Halaman Tambah Anggota
4. Halaman Tambah Koleksi
Menampilkan form isian data-data buku yang akan
disimpan dalam database.
73
Gambar 4.22 Rancangan Halaman Tambah Koleksi
5. Halaman Tambah Kategori
Halaman tambah kategori menampilkan form untuk
penambahan jenis buku pada koleksi taman bacaan.
Gambar 4.23 Rancangan Halaman Tambah Kategori
74
6. Halaman Edit/Hapus Kategori
Pada halaman ini, user dapat mengubah atau menghapus
harga sewa atau jenis bacaan yang tersedia dalam taman
bacaan.
Gambar 4.24 Rancangan Halaman Edit/Hapus Kategori
7. Halaman Tambah User
Halaman tambah user menampilkan form untuk pengguna
atau user yang dapat mengakses aplikasi ini. Halaman ini
hanya bisa diakses oleh owner yang sekaligus juga sebagai
administrator yang menentukan username dan password
untuk pengguna aplikasi ini.
75
Gambar 4.25 Rancangan Halaman Tambah User
8. Halaman Hapus User
Halaman hapus user menampilkan form penghapusan
user.
Gambar 4.26 Rancangan Halaman Hapus User
76
9. Halaman Cetak Barcode
Pada halaman cetak barcode menampilkan form untuk
proses pencetakan barcode. Pencetakan barcode ini untuk
mencetak barcode pada kartu anggota dan juga barcode
pada buku.
Gambar 4.27 Rancangan Halaman Cetak Barcode
4.4. Fase Konstruksi
Pada tahap ini penulis melakukan pembangunan sistem aplikasi
yang telah dirancang sebelumnya. Pembangunan aplikasi meliputi
pemenuhan kebutuhan hardware (perangkat keras) dan Software
(perangkat lunak) yang digunakan.
77
4.4.1. Pemrograman
Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman
dengan PHP, sedangkan software yang digunakan dalam
pembuatan aplikasi ini yaitu menggunakan Adobe
Dreamweaver CS3, dan sebagai software yang menunjang
database, penulis menggunakan MySQL.
4.4.2. Spesifikasi Hardware dan Software
4.4.2.1. Perangkat Keras (Hardware)
1. Processor Genuine Intel(R) Core(TM) 2 Duo
CPU T6570 @ 2.1GHz.
2. Harddisk 320 GB.
3. Memory DDR 2 GB.
4. Monitor dengan resolusi 1280x800 pixel.
4.4.2.2. Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi perangkat lunak (software) yang
penulis gunakan dalam perancangan aplikasi ini
dijelaskan sebagai berikut :
1. Xampp v 1.6.6a (Apache 2.0, PHP 5.2.5,
MySQL 5.0.5.1)
2. Adobe Photoshop CS3.
3. EditPlus 2.12.
78
4. Mozilla Firefox 3.5.2.
5. Windows XP Service Pack 3.
4.4.2.3. Pencetakan Barcode
Standarisasi barcode yang digunakan adalah
barcode tipe code-39 dengan standar verifikasi
barcode reader ANSI X3.182 yang merupakan UPC
Code yang digunakan di US ANSI/UCC5 dan
merupakan standar Amerika yang banyak digunakan
pada beberapa sistem pembacaan barcode.
Aplikasi ini memproses kode ASCII menjadi
barcode pada saat memasukkan member baru atau
buku baru.
Proses pencetakan Barcode dapat dilihat pada
gambar 4.26 berikut ini:
Gambar 4.28. Proses pencetakan Barcode
Data Member baru
Masuk Database
Code 39
Barcode
Print Barcode
Data Buku baru
Masuk Database
Code 39
Barcode
Print Barcode
79
4.5. Fase Pelaksananaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan
pengenalan terhadap sistem. Penulis menggunakan metode pengujian
dengan pendekatan black box testing. Dengan melakukan testing tanpa
melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user untuk
mengamati program apakah telah menerima input, memproses, dan
menghasilkan output, dan ternyata berjalan dengan benar. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1 Hasil Pengujian Aplikasi dengan
Black Box Testing.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Aplikasi dengan Black Box Testing
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Klik menu Login user Masuk halaman Login, isi
nama