manajemen jalan napas cpr

8/19/2019 Manajemen Jalan Napas CPR

1/57


2/57

TU JUAN

1. Mampu mengenali dan membebaskansumbatan jalan napas

2. Mampu memelihara jalan napas tetapbebas dan memberikan pernapasanbuatan

3. Mampu mengelola jalan napas dengan

alat bantu dan memberikanpernapasan buatan dengan alat


3/57

Pasien sadar ajak bicara, jika suara jelas airway bebas

Tidak ada nafas berikan nafas buatan

berikan oksigen

Pasien tak sadar, bebaskan jalannafas chin lift, head tilt!

"da nafas# $ihat gerak nafas

%engar suara nafas

&aba udara nafas

"da nafas

Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa

Ada suara tambahan?snoring - pangkal lidah

gargling - cairan

crowing - edema/ spasme plica vocalis


4/57


5/57


6/57

'ika pasien sadar, ajak bicara bicara jelas ( tak ada sumbatan

)erikan oksigen jika ada! masker * lpm

'aga tulang leher baring datar, wajah ke depan, leher posisi netral

+ilai apakah jalan nafas bebas adakah suara crowing, gargling, snoring

PRIORITA !TA"A A#A$A%

&A$A' 'A(A )*)A


7/57


8/57

Tanda sum batan/ obstruksi

mendengkur 8 pangkal lidahsnoring!

suara berkumur 8 cairangurgling!

stridor 8 kejang 9 edema pitasuara crowing!

gelisah karena hipoksia!gerak otot nafas tambahan

tracheal tug, retraksi sela iga!gerak dada perut paradoksalsianosis tanda lambat!

MAKIN

PARAH


9/57

M em bebaskan jalan nafas

6umbatan pangkal lidah chin lift

jaw thrust

jalan nafas oropharyn:

jalan nafas nasopharyn:

intubasi trachea 9 $M"

)ersihkan cairan penghisap 9 suction 6umbatan di plica ;ocalis

cricothyroidotomy


10/57


11/57


12/57


13/57


14/57


15/57


16/57

M em bebaskan jalan nafas tanpa alat

CHIN LIFT

HEAD TILT

HEAD TILT jangan dilakukan pada trauma


17/57

NECK LIFT

JAW THRUT

CHIN LIFT

HEAD TILT


18/57

O rop!ar"n#eal tube

'angan dipakai jika reP? atau @6 A1B!


19/57

N asop!ar"n#eal tube

Tidak merangsang muntah-atihati pada pasien dengan fraktura basis cranii?kuran u9 dewasa C mm atau jari kelingking kanan


20/57

SAPUAN JA$% & '%N G E$ S( EEP)


21/57

)AI .RA'II

atap nasopharn0tulang tipis mudah patah

ARA% T!)* naso-pharngeal

Plica

vocalis


22/57

$indungi leher dari gerakan

Previously recommended hand

positions for manual in-line

stabilisation of the cervical

spine.

Currently recommended hand

positions for manual in-line

stabilisation of the cervical

spine.


23/57


24/57


25/57


26/57


27/57

Pen#elolaan jalan nafas teknik lanjut

1. ntubasi trakea

dengan laringoskopi2. @ricothyroidotomy

needle 9 surgical

3. Laryngeal mask


28/57

%ndikasi %ntubasi

Endotrakea 6egala kondisi dimana diperlukan kontrolterhadap jalan napas secara deDnitif

0eadaan tersebut adalah8 Prosedur anestesi umum

Perawatan pasien kritis dengan gangguan multisistematau trauma

%alam bidang kedaruratan8 -enti napas atau henti jantung

0egagalan proteksi jalan napas, termasuk pada resikoaspirasi

>entilasi atau oksigenasi yang tidak adekuat

6erta antisipasi akan kemungkinana adanya obstruksi jalan napas


29/57

*ontra %ndikasi %ntubasiEndotrakea

6ecara umum tidak ada kontraindikasi terhadap prosedur ini

-atihati pada trauma transeksiparsial trakea penanganan secarapembedahan

@edera cer;ical yang tidak stabil

intubasi dengan in line position


30/57


31/57

Peralatan

6arung tangan

Masker

6uction

)ag;al;e mask /ksigen

Pipa 4ndotrakealdengan stylet

6poit 1B m$ Plester

6tetoskop

$aringoskop

STATICS

6cope $aringoskop!

Tube 4TT!

"irway Mayo9uedel!

Tape Plester!

ntraducer 6tylet!

@onnector

6uction


32/57

Persiapan

Peralatan yang dibutuhkan siap dan berfungsibaik

nformed consent

Pastikan balon 4TT tidak bocor 'ika tidak ada kontraindikasi, posisikan kepala

pasien dalam posisi snifng

)ila situasi memungkinkan, preoksigenasi

dengan oksigen 1BBE minimal selama 3 menit 0ompresi kartilago krikoid manu;er 6ellick!

untuk mengurangi kemungkinan aspirasiskaligus membantu ;isualisasi glottis


33/57

Penggunaan sedati;e, analgetik danpelumpuh otot dapat membantukelancaran intubasi

-"T-"T

Penyulit ntubasi $eher pendek

Mandibula kecil 0eterbatasan membuka mulut

%istorsi anatomi tumor, edema, infeksi,

trauma!

Persiapan


34/57

Potensi kesulitan intubasi Perencanaan teknik alternatif

umelastic bougie, $aryngeal Mask "irway,

ntubasi dengan 7iberoptic

Pembedahan krikotiroidotomi atautrakeostomi!

Persiapan


35/57

Prosedur

Posisikan tubuh sehingga memudahkanpandangan

"tur posisi kepala pasien untuk memudahkan

posisi sniFng Tangan kiri memegang laringoskop, tangan

kanan digunakan membuka mulut

Masukkan bilah laringoskop disebelah kananlidah pasien, lalu secara bertahap gerakkan bilahke tengah mulut sambil menggeser lidah ke kiri

)ilah dimasukkan sehingga ujungnya beradapada pangkal epiglottis ;alekula!


36/57

Posisi 6niFng


37/57

Posisi +ila! Larin#oskop


38/57

)ila posisi bilah sudah tepat,laringoskop diangkat ke arah depanatas GHo hingga nampak pita suara

"rah gerak laringoskop selaras denganaksis gagang laringoskop

-indari gerakan pada sendi

pergelangan tangan atau mencongkelbilah dapat mencederai gigi dan

jaringan lunak sekitarnya sertamenyulitkan ;isualisasi pita suara.

Prosedur


39/57

Ara! #erakan larin#oskop


40/57


41/57

6ambil memegang 4TT dengan tangan kanan danmempertahankan ;isualisasi pita suara, 4TTdimasukkan dari sisi kanan mulut pasien.

4TT jangan sampai menghalangi pandangan pada

pita suara. Masukkan 4TT melewati pita suara hingga balon

masuk ke trakea sedalam 3 sampai G cm dari pitasuara

0embangkan balon dengan udara hingga tekananminimum yang mencegah kebocoran udara selama;entilasi

"sisten tetap mempertahankan tekanan pada krikoidhingga yakin posisi 4TT dalam trakea.

Prosedur


42/57

'ika pita suara9 epiglottis tidak nampaksetelah memposisikan bilah8 )ilah terlalu dalam

)ilah tidak berada pada posisi garis tengahmidline!

eser mundur biasanya akan membantu ataumanipulasi tekanan krikoid oleh asisten )ackward,?pward and &ightward PressureI )?&P!

Terkadang juga tekanan berlebihan mempersulit;isualisasi

Pastikan ;isualisasi terhadap pita suarasebelum memasukkan 4TT

Prosedur


43/57

%ntubasi Endotrakea


44/57

*onfirm asi

6elalu konDrmasi posisi 4TT

0edalaman 4TT pada dewasa sekitar1J2B cm pada batas bibir

Pada anak biasa digunakan rumus8Kumur92L=12 dalam satuan cm!

"uskultasi


45/57

*om plikasi

0omplikasi yang paling serius adalah intubasiesofageal yang tidak terdeteksi yang dapatmenyebabkan hipoksemia, hiperkapnia dankematian.

$aringoskopi dapat merangsang muntah danaspirasi cairan lambung yang menyebabkanpneumonitis atau pneumonia.

0omplikasi lain adlah bradikardi, laringospasme,

bronkospasme dan apnu akibat stimulasi faring Trauma pada gigi, bibir dan pita suara

4ksaserbasi cedera ser;ikal

Peningkatan TIK….!!!


46/57

Patients will not die i they are notintubated; they will die i their lungsare not ventilated and their blood is

not oxygenated

The most important initial airway

intervention may be to ask or help.

Maxim


47/57

'le,tip Lar"n#os-ope

&M -.o")


48/57

+ullard Lar"n#os-ope


49/57

Airtra


50/57

G lides-ope


51/57

.M a- 0 1ideo

Lar"n#os-ope


52/57

Air2 a" S-ope Penta,


53/57


54/57

$arngeal "ask Airwadipasang tanpa laringoskopi


55/57

Lar"n#eal M ask Air2 a"


56/57

.om bitube


57/57

manajemen jalan napas cpr

Documents