manajemen keuangan
TRANSCRIPT
MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Setiap kegiatan usaha, baik yang dilakukan oleh orang
perorangan maupun yang dilakukan oleh sekelompok
orang atau badan usaha yang bersifat komersil maupun non
komersil pasti menghadapi masalah baik dari dalam
maupun dari luar usaha itu sendiri
Biaya dan PendapatanSifat-sifat biaya usahatani dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)Biaya tetap adalah biaya yang
penggunaannya tidak habis satu masa produksi.
3. Biaya Total (Total Cost)Biaya total (Total cost) merupakan penjumlahan dari
biaya tetap dan biaya variabel, secara matematis dirumuskan sebagai berikut (Hernanto, 1995).
TC = TFC + TVC
Dimana :TC = Total Cost / Total Biaya (Rp)TFC = Total Fixed Cost / Total Biaya Tetap (Rp)TVC = Total Variable Cost / Total Biaya Variabel (Rp)
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Menurut Rangkuti (2006) biaya variabel adalah semua biaya yang sifatnya berubah-ubah, tergantung pada jumlah unit yang dihasilkan, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya (Soekartawi,
1995).
Untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh pelaku usaha dari usah yang
dijalankan, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
I = TR - TC Dimana :
I = Pendapatan (Income)TR = Total return atau total penerimaan (Rp)TC = Total cost atau total biaya (Rp)
Kelayakan Usaha
Untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan tersebut layak atau tidak maka dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan R/C ratio.
R/C ratio adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah)
antara penerimaan dan biaya. Secara teoritis dengan rasio R/C = 1 artinya tidak untung dan
tidak rugi, jika nilai R/C > 1 usahatani yang dilakukan adalah layak sedangkan jika R/C < 1
maka usahatani yang dilakukan tidak layak (Soekartawi, 1995).
Titik Impas atau Break Even Poin (BEP)
Impas (Break Even) adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita
rugi. Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan sama dengan
jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
Analisis impas adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga
belum memperoleh laba (dengan kata lain labanya sama dengan nol) (Mulyadi, 1993).
Menurut Firdaus (2008), Analisa Titik Impas (Break Even Poin Analysit) adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara
biaya (biaya tetap dan biaya variabel), keuntungan dan volume kegiatan, sehingga
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Total Biaya ProduksiBEP Volume Produksi = Harga Jual Produk
Total Biaya Produksi BEP Harga Produksi = Total Produksi
Terima Kasih.......! Ke Heula