manajemen keuangan bab 25

34
BAB 25 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Manajemen keuangan internasional sering diartikan sebagai manajemen keuangan dalam konteks perusahaan multinasional. Karena itu manajemen keuangan internasional mempunyai dua kata kunci: perusahaan multinasional dan manajemen keuangan. 1. Perusahaan Multinasional (MNC) 1.1. Perusahaan Multinasional dan Teori Keunggulan Komparatif Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara. Perusahaan tersebut melakukan transaksi trans-nasional, transaksi yang melewati batas-batas geografis negara.

Upload: lia-ivvana-safitri

Post on 23-Jun-2015

2.503 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen keuangan bab 25

BAB 25 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Manajemen keuangan internasional sering diartikan sebagai manajemen keuangan dalam konteks perusahaan multinasional. Karena itu manajemen keuangan internasional mempunyai dua kata kunci: perusahaan multinasional dan manajemen keuangan.

1. Perusahaan Multinasional (MNC)1.1. Perusahaan Multinasional dan Teori

Keunggulan Komparatif Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang

beroperasi di lebih dari satu negara. Perusahaan tersebut melakukan transaksi trans-nasional, transaksi yang melewati batas-batas geografis negara.

Page 2: Manajemen keuangan bab 25

Perusahaan multinasional "menyalahi" doktrin keunggulan komparatif. Jika ekonomi klasik mengasumsikan bahwa faktor produksi tidak mudah berpindah, perusahaan multinasional dibangun dengan asumsi bahwa faktor produksi sangat mobile.

Faktor produksi tidak dibatasi oleh batas-batas negara, tetapi sudah melintas batas-batas negara. Koordinasi dalam alokasi sumberdaya menjadi kunci pengelolaan perusahaan multinasional, dan membedakannya dari perusahaan domestik.

Pertumbuhan perusahaan multinasional sebagian disebabkan oleh perkembangan teknologi yang pesat disamping oleh berubahnya situasi sosial dan politik dunia.

Page 3: Manajemen keuangan bab 25

1.2. Motivasi Perusahaan Multinasional

1.2.1. Mencari Bahan Mentah

Motivasi mencari bahan mentah merupakan motivasi klasik. Kolonialisasi pada mulanya didorong oleh motivasi mencari bahan mentah. Belanda dengan VOC-nya datang ke Indonesia bertujuan mencari rempah-rempah. Perusahaan seperti Exxon, Caltex, merupakan perusahaan yang mencari bahan baku (minyak dalam hal ini) ke luar negeri. Perusahaan pertambangan juga merupakan contoh perusahaan yang mencari bahan baku ke luar negeri.

Page 4: Manajemen keuangan bab 25

1.2.2. Mencari Pasar Motivasi pasar saat ini mendominasi pertumbuhan

perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional seperti IBM, Unilever, Toyota, Coca-Cola, anak perusahaan luar negeri untuk mendorong penjualan mereka. Perusahaan multinasional seperti McDonald's, Dunkin Donut, memasuki pasar Indonesia untuk memanfaatkan pasar Indonesia yang besar.

1.2.3. Meminimalkan Biaya Perusahaan multinasional berusaha mencari tempat dimana

biaya produksi bisa menjadi lebih rendah. Perusahaan elektronik banyak yang memproduksi komponennya di negara dengan tenaga kerja murah.

Page 5: Manajemen keuangan bab 25

1.2.4. Motif Lain

Banyak perusahaan multinasional melakukan ekspansi ke luar negeri dengan motif lain, seperti memperoleh akses ke perkembangan teknologi dunia , memperoleh keamanan dari pergolakan politik. Perusahaan Jepang atau Eropa banyak yang membeli perusahaan Amerika Serikat atau bekerja sama dengan universitas di Amerika Serikat, dengan tujuan memperoleh akses ke perkembangan teknologi dunia yang terbaru.

Page 6: Manajemen keuangan bab 25

2. Lingkungan Perusahaan Multinasional

2.1. Pasar Valuta Asing

Pasar valuta asing ada karena ada perbedaan mata uang dunia, dan ada kebutuhan akan valuta asing. Pasar valuta asing memungkinkan transaksi valuta asing bisa dilakukan dengan efisien. Transaksi yang terjadi di pasar keuangan pada dasarnya adalah transfer daya beli dengan denominasi mata uang tertentu ke daya beli dengan denominiasi mata uang lainnya.

Pasar pasar valuta asing tersebar lokasinya di dunia. Transaksi praktis terjadi setiap saat selama 24 jam seharinya, karena lokasi tersebut mencakup jam kerja dunia.

Page 7: Manajemen keuangan bab 25

Pusat pasar valuta asing mencakup kota Wellington dan Sydney (di belahan benua Australia), bergerak ke Singapura, Hongkong, dan Tokyo (di belahan Asia Timur), bergerak ke Bahrain (di belahan Asia Barat), bergerak lagi menuju benua Eropa, yaitu Frakfurt, Zurich, Paris, dan London, dan kemudian bergerak ke benua Amerika, yaitu kota New York, San Fransisco, dan Los Angeles.

Perdagangan valuta asing jauh melebihi perdagangan instrumen keuangan lainnya. Perkembangan pasar valuta asing merupakan konsekuensi lanjutan perdagangan internasional.

Page 8: Manajemen keuangan bab 25

2.1.1. Tipe Transaksi

Spot. merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan (delivery) saat itu juga (secara teroritis, meskipun dalam praktek transaksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari), dan dengan kurs ditetapkan saat ini.

Forward. merupakan transaksi dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain. Kurs ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang. Kurs forward biasanya dikutip dengan jangka waktu satu, dua, tiga, enam, dan dua belas bulan. Tetapi jika jangka waktu yang lain diperlukan (misal empat bulan atau bahkan 55 hari), negosiasi bisa dilakukan.

Page 9: Manajemen keuangan bab 25

Swap. merupakan transaksi pembelian dan penjualan sejumlah mata uang tertentu secara simultan pada dua tanggal (value date) tertentu. Kedua transaksi tersebut dilakukan dengan bank lain yang sama. Beberapa jenis swap bisa dilakukan seperti swap terhadap forward atau forward atas forward.

2.1.2. Pasar Spot

Kutipan Spot. Kutipan kurs spot bisa dijumpai hampir pada setiap surat kabar. Pada beberapa surat kabar yang besar, seperti Wall Street Journal, untuk beberapa mata uang tertentu yang besar ada beberapa jenis kutipan disamping kutipan spot, yaitu kutipan kurs forward untuk 30-hari, 90-hari, dan 180-hari.

Page 10: Manajemen keuangan bab 25

2.1.3. Pasar Forward Adalah kontrak pembelian atau penjualan mata uang asing

sejumlah tertentu dengan penyerahan (delivery) tanggal tertentu beberapa waktu mendatang, dengan kurs ditetapkan saat terjadinya perjanjian (sekarang).

Kutipan Forward. Kutipan forward bisa ditulis ke dalam dua bentuk, yaitu outright rate dan swap rate. Kurs forward terdiri dari tiga macam forward yaitu forward 30-hari, 90-hari, dan 180-hari.

2.2. Faktor-faktor yang Menentukan Kurs Mata Uang

Apresiasi berarti meningkatnya nilai mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang lainnya. Depresiasi berarti sebaliknya, yaitu menurunnya nilai mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang lainnya.

Page 11: Manajemen keuangan bab 25

Secara umum, negara yang mengalami inflasi tinggi cenderung mengalami depresiasi mata uangnya. Faktor lain yang mempengaruhi nilai mata uang suatu negara adalah perbedaan tingkat bunga riil antar negara. Semakin menguatnya perekonomian suatu negara cenderung akan meningkatkan nilai mata uang tersebut. Kondisi politik juga akan mempengaruhi mata uang suatu negara. Negara yang mempunyai stabilitas politik tinggi dan risiko ekonomi yang rendah akan cenderung mempunyai nilai mata uang yang kuat. Disamping faktor-faktor yang disebutkan di atas, pengharapan (ekspektasi) memainkan peranan yang penting dalam penentuan kurs atau harga suatu mata uang.

Page 12: Manajemen keuangan bab 25

3. Keputusan Investasi Internasioanal

3.1. Penganggaran Modal Internasional

Analisis penganggaran modal internasional pada dasarnya sama dengan analisis penganggaran modal domestik. Kriteria investasi seperti NPV (Net Present Value) dan APV (Adjusted Present Value) bisa dipakai untuk mengevaluasi investasi internasional. Dengan demikian, perusahaan multinasional perlu melakukan estimasi aliran kas, menentukan biaya modal (tingkat keuntungan yang disyaratkan), dan menghitung NPV. Ada beberapa perbedaan dibandingkan penganggaran modal dometik, seperti sudut pandang yang terlibat: apakah proyek (anak perusahaan) atau kantor pusat, penyesuaian terhadap risiko.

Page 13: Manajemen keuangan bab 25

3.1.3. Sudut Pandang Proyek Vs Sudut Pandang Kantor Pusat

Secara teoritis sudut pandang kantor pusat lebih kuat dibandingkan dengan sudut pandang proyek. Investor pada akhirnya akan mengevaluasi aliran kas yang dihasilkan oleh perusahaan multinasional secara keseluruhan (dengan kata lain kantor pusat).

Untuk menganalisis investasi internasional, pendekatan tiga tahap bisa dilakukan. Pertama, sudut pandang proyek dilakukan dalam menganalisis investasi. Kedua, fokus berpindah ke sudut pandang perusahaan kantor pusat. Langkah ketiga adalah melakukan penyesuaian-penyesuain yang timbul karena keputusan investasi tersebut.

Page 14: Manajemen keuangan bab 25

Pada analisis pertama, analisis investasi bisa dilakukan seperti analisis investasi domestik lainnya (dengan menggunakan kacamata lokal). Denominasi bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang lokal. Keputusan investasi dan keputusan pendanaan dipisahkan, sama seperti investasi domestik lainnya.

Pada analisis kedua, beberapa penyesuaian terhadap aliran kas perlu dilakukan. Dari sudut pandang kantor pusat, ada empat jenis aliran kas masuk yang relevan:

(1) Dividen yang dikirimkan ke kantor pusat. Aliran kas yang dihasilkan proyek bukan merupakan aliran kas bagi kantor pusat, sampai aliran kas tersebut dikirimkan ke kantor pusat (dalam bentuk dividen).

Page 15: Manajemen keuangan bab 25

(2) Hutang internal. Kantor pusat bisa memberikan hutang ke cabang untuk pendanaan investasi. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman ke kantor pusat merupakan aliran kas masuk bagi kantor pusat.

(3) Penjualan internal. Investasi internasional bisa menciptakan penjualan internal. Sebagai contoh, seringkali kantor pusat atau cabang lain bisa memasok cabang yang mengerjakan proyek investasi.

(4) Royalti dan Lisensi. Kantor pusat bisa membebani cabang dengan royalti atau lisensi. Dari sudut pandang proyek, royalti semacam itu merupakan biaya. Dari sudut pandang kantor pusat, royalti semacam itu merupakan aliran kas masuk.

Aliran kas tersebut kemudian dievaluasi dengan menggunakan biaya modal kantor pusat.

Page 16: Manajemen keuangan bab 25

3.1.4. Penyesuaian Terhadap Risiko Politik dan Ekonomi

Risiko politik dan ekonomi berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Untuk menyesuaikan risiko tersebut, perusahaan bisa melakukan beberapa cara:

(1) Memperpendek periode pay-back,

(2) Menaikkan discount rate (biaya modal), dan

(3) Menyesuaikan aliran kas.

Dua pendekatan pertama sering dipakai dalam praktek. Tetapi kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan teoritis yang lebih lemah dibandingkan metode ketiga, menyesuaikan aliran kas.

Page 17: Manajemen keuangan bab 25

4. Keputusan Pendanaan Internasional 4.1.1. Saham Internasional Perusahaan multinasional bisa menjual dan mencatatkan

sahamnya di pasar domestik. Bisa juga menjual saham dan mencatatkan di beberapa negara (pasar) luar negeri.

Perolehan dana dari Bursa luar negeri mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

1. Meningkatkan reputasi perusahaan, yang kemudian bisa meningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan.

2. Meningkatkan basis investor sehingga bisa meningkatkan likuiditas saham.

3. Meningkatkan reputasi serta pengenalan (recognition) perusahaan di mata publik asing.

Page 18: Manajemen keuangan bab 25

4. Menetapkan basis untuk tujuan strategis seperti pembelian atau penggabungan dengan perusahaan lain di luar negeri.

5. Untuk perusahaan dari negara kecil, dana dari luar negeri bahkan merupakan keharusan.

6. Mengeluarkan saham di Bursa luar negeri bisa menurunkan kerawanan terhadap risiko politik.

Disamping keuntungan semacam itu, perusahaan harus mengikuti standar yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dari negara luar negeri. Sisi negatif lain adalah biaya transaksi yang cenderung lebih mahal bila perusahaan mengeluarkan sahamnya di Bursa luar negeri. Manajer dengan demikian perlu memperhitungkan untung-rugi mengeluarkan saham di Bursa luar negeri.

Page 19: Manajemen keuangan bab 25

4.1.2. ADR (American Depository Receipts) Jika perusahaan mengeluarkan sahamnya di Bursa luar

negeri, biasanya bukan saham tersebut yang diperdagangkan, melainkan ADR (American Depository Receipts) perusahaan tersebut yang diperdagangkan. ADR (American Depository Receipts) merupakan surat berharga yang mewakili saham asing yang diperjualbelikan di pasar modal Amerika Serikat. Biasanya saham luar negeri mempunyai nilai nominal yang kecil jika dikonversikan ke dolar AS. Di Amerika Serikat, ADR pertama kali diperdagangkan pada tahun 1927 dengan tujuan menghilangkan beberapa risiko, kelambatan, ketidakefisienan, dan biaya transaksi yang berkaitan dengan perdagangan saham yang sesungguhnya.

Page 20: Manajemen keuangan bab 25

4.2. Obligasi Internasional 4.2.1. Obligasi Asing (Foreign Bond) Obligasi asing adalah obligasi yang diterbitkan di luar

negeri dengan menggunakan denominasi tempat dijualnya obligasi tersebut.

Otoritas moneter atau yang berkaitan di negara tempat diterbitkannya obligasi asing biasanya mengenakan peraturan tertentu terhadap emisi obligasi tersebut. Aturan tersebut antara lain:

1.Pembatasan struktur obligasi, seperti obligasi konvertibel, obligasi tanpa bunga (zero-coupon bond), obligasi tanpa jaminan (unsecured debt)

2.Pembatasan jumlah minimum atau maksimum emisi atau frekuensi yang diperbolehkan bagi peminjam (perusahaan) untuk memasuki pasar

Page 21: Manajemen keuangan bab 25

3.Berapa lama penerbit obligasi harus menunggu sebelum memasuki pasar keuangan lagi. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi oversupply obligasi

4.Standar kualitas minimum dari perusahaan yang menerbitkan obligasi

5.Keharusan memberikan laporan secara periodik atau disclosure lainnya, dan

6.Pembatasan terhadap lembaga keuangan yang bisa mengemisi (underwrite) obligasi tersebut.

Pembatasan semacam itu tidak menguntungkan karena cenderung meningkatkan biaya efektif emisi surat berharga tersebut.

Page 22: Manajemen keuangan bab 25

4.2.2. Obligasi Euro (Eurobond) Eurobond merupakan obligasi yang dikeluarkan di luar

negeri (di luar negara tempat beroperasinya perusahaan), dengan denominasi mata uang yang berbeda dengan tempat dijualnya obligasi tersebut. Sebagai contoh adalah perusahaan Amerika Serikat menjual obligasi di Eropa dengan denominasi US dolar.

Eurobond sering disebut sebagai pasar obligasi offshore atau obligasi eksternal. Eurobond dengan denominasi dolar disebut sebagai obligasi eurodolar. Obligasi dengan denominasi yen bisa disebut sebagai obligasi euroyen.

Semakin lama, semakin sulit membedakan obligasi asing atau eurobond. Karakteristik penting eurobond adalah sindikasi internasional. Karakteristik eurobond lainnya yang penting adalah minimalnya atau tidak ada peraturan yang mengatur pasar tersebut.

Page 23: Manajemen keuangan bab 25

4.3. Bank Internasional

4.3.1. Bank Asing

Beberapa negara melakukan pembatasan terhadap pinjaman ke perusahaan asing. Di percaturan pinjaman bank asing dunia, bank Jepang menduduki tempat pertama sebagai penyuplai perusahaan multinasional.

4.3.2. Eurobank dan Eurodolar

Eurodolar (dolar euro) merupakan mata uang yang didepositokan di bank di luar negara yang bersangkutan. Bank yang menerima deposit dolar tersebut dinamakan sebagai bank euro (eurobank). Bank tersebut kemudian memberikan pinjaman berdasarkan deposito tersebut.

Page 24: Manajemen keuangan bab 25

4.4. Eurobond Vs Eurocurrency

Eurobond berbeda dengan eurocurrency dalam hal intermediasi. Dalam eurobond, perusahaan langsung menjual obligasi ke pasar, tanpa melalui bank (intermediasi); sedangkan dalam eurocurrency, investor menabung atau menaruh deposit di eurobank yang berjangka pendek, kemudian eurobank mentransformasikan tabungan tersebut ke dalam pinjaman jangka panjang ke perusahaan. Proses intermediasi terjadi di eurocurrency.

Page 25: Manajemen keuangan bab 25

Perbedaan antara keduanya secara lebih spesifik adalah sebagai berikut ini.

1. Bunga pinjaman. Obligasi euro diterbitkan baik menggunakan tingkat bunga tetap maupun tingkat bunga variabel. Sedangkan eurocurrency menggunakan tingkat bunga variabel.

2. Jangka waktu pinjaman eurocurrency cenderung lebih pendek dibandingkan dengan jangka waktu eurobond, meskipun jangka waktu pinjaman eurocurrency cenderung semakin panjang dari waktu ke waktu.

3. Besarnya emisi. Biasanya besarnya pinjaman eurocurrency lebih besar dibandingkan dengan eurobond.

Page 26: Manajemen keuangan bab 25

4. Fleksibilitas. Pinjaman eurocurrency lebih fleksibel dibandingkan dengan eurobond.

5. Waktu. Pinjaman eurocurrency bisa diproses dengan cepat. Untuk perusahaan dengan reputasi terkenal, pinjaman bisa turun dalam waktu 2-3 minggu setelah permintaan. Eurobond cenderung memakan waktu yang lebih lama, meskipun ada kecenderungan waktu pemrosesan yang semakin pendek.

Page 27: Manajemen keuangan bab 25

5. Pendanaan Jangka Pendek

5.1. Beberapa Jenis Pendanaan

Dari segi eksportir, tehnik pendanaan berikut ini bisa dipakai, diurutkan dari risiko yang paling kecil: (1) Kas dimuka, (2) L/C, (3) Draft, (4) Konsinyasi, dan (5) Piutang dagang.

Tentunya dari segi importir, urutan tersebut harus dibalik jika importir menginginkan urutan dari cara pembayaran dengan risiko yang paling kecil.

Page 28: Manajemen keuangan bab 25

5.2. Letter of Credit (L/C)

5.2.1. Manfaat L/C

L/C merupakan contoh instrumen keuangan yang menggunakan jasa bank untuk menjembatani dua pihak yang terlibat dalam transaksi internasional. L/C pada dasarnya merupakan surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir, yang menjanjikan pembayaran jika dokumen tertentu (draft) ditunjukkan. Bank mempunyai kewajiban membayar L/C berdasarkan dokumen.

Page 29: Manajemen keuangan bab 25

Bank tidak bertanggung jawab terhadap cacat dalam dokumen, seperti: bank tidak bertanggung jawab terhadap dokumen palsu, memastikan bahwa kuantitas, kualitas, berat, atau kondisi barang yang dikirim berbeda dengan apa yang dinyatakan dalam dokumen; tidak bertanggung jawab terhadap verifikasi reputasi pihak yang terlibat dalam transaksi; tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan penerjemahan; dan tidak bertanggung jawab terhadap kejadian pemogokan, perang, atau huru-hara. Untuk pelayanan tersebut,bank akan memperoleh fee jasa L/C.

Secara umum L/C bermanfaat bagi eksportir karena bisa menghilangkan risiko dari pihak lawan (importir). Bagi importir, L/C bermanfaat karena importir bisa terlindungi melalui kepastian mengenai kapan barang dikirim dan jenis barang yang dikirim.

Page 30: Manajemen keuangan bab 25

5.2.2. Cara/Prosedur Mengeluarkan L/C

Misalkan perusahaan Indonesia mengekspor barang ke Amerika Serikat.

Ada tiga atau empat pihak yang terlibat dalam transaksi L/C:

1. Importir

2. Bank importir

3. Eksportir

4. Bank eksportir.

Tergantung jenisnya, kadang-kadang L/C melibatkan hanya tiga pihak: importir, bank importir (yang mengeluarkan L/C) dan eksportir. Bank eksportir tidak terlibat dalam beberapa L/C seperti unconfirmed L/C

Page 31: Manajemen keuangan bab 25

Secara spesifik, langkah dalam pembuatan LC adalah sebagai berikut ini:

(1)Importir Amerika Serikat mengirimkan order pembelian ke eksportir Indonesia, meminta informasi harga, persyaratan, dan apakah setuju dibayar dengan L/C atau tidak.

(2)Jika importir Indonesia setuju dibayar dengan menggunakan L/C, importir AS akan mengontak banknya di AS untuk mengeluarkan L/C. Misalkan lamanya periode kredit ditetapkan enam bulan.

(3)L/C tersebut kemudian dikirimkan oleh bank-nya importir ke bank-nya eksportir. L/C dengan demikian bisa sebagai jaminan oleh bank importir bahwa ia akan bertindak atas nama importir (reputasinya relatif belum dikenal), membayar barang yang dikirim jika barang tersebut sesuai dengan perjanjian yang tertera di L/C.

Page 32: Manajemen keuangan bab 25

(4)Bank eksportir kemudian memberitahu eksportir bahwa L/C sudah diterima.

(5)Eksportir Indonesia kemudian mengirimkan barang ke importir AS.

(6)Sesudah barang dikirim, eksportir Indonesia kemudian menyerahkan dokumen pengiriman dan draft waktu (time draft) ke banknya. Draft waktu merupakan perintah tertulis agar importir atau agennya (pihak yang ditunjuk) atau bank importir untuk membayar sejumlah uang tertentu yang tertera dalam draft, pada tanggal tertentu.

(7)Bank eksportir kemudian mengirimkan L/C, draft waktu, dan dokumen pengiriman ke bank importir.

(8)Bank importir membayar sejumlah uang melalui diskonto akseptansi bank ke bank eksportir.

(9)Selanjutnya eksportir mempunyai beberapa hal dalam kaitannya dengan akseptansi bank.

Page 33: Manajemen keuangan bab 25

(10)Importir kemudian menandatangani hutang wesel yang menyatakan bahwa ia bersedia membayar sejumlah uang seperti yang tertera dalam akseptansi bank, pada tanggal yang telah ditentukan (60 hari kemudian dalam hal ini).

(11)Bank importir kemudian menyerahkan dokumen pengiriman ke importir yang diperlukan untuk memperoleh hak atas barang tersebut.

(12)Jika akseptansi tidak dikirim ke bank importir, bank importir kemudian bisa menjual akseptansi tersebut ke pasar keuangan melalui diskonto.

(13)Bank tersebut menerima uang hasil penjualan akseptansi bank.

(14)Pada saat jatuh tempo, importir membayar sejumlah uang yang dijanjikan ke bank importir.

Page 34: Manajemen keuangan bab 25

(15)Pada saat jatuh tempo, akseptansi bank kemudian diserahkan kembali oleh investor (yang membeli akseptansi bank) di pasar keuangan ke bank importir.

(16)Bank importir kemudian membayar kas sejumlah nilai yang tertera pada akseptansi bank (face value), yang berarti bunga diskonto plus harga pembelian akseptansi bank, ke pihak investor.