manajemen mutu rspp juli 2021
TRANSCRIPT
1www.pertamedika.co.id
Manajemen Mutu RSPP
Juli 2021
NO NAMA INDIKATOR (2021) TARGET JAN FEB MAR APR MEI JUNIRATA-
RATA
1Kepatuhan Identifikasi
Pasien100% 100 100 100 100 100 100 100
2
Emergency Respon Time
(Waktu Tanggap
Pelayanan Gawatdarurat
≤ 5 menit).
100% 100 100 100 100 100 100 100
3Waktu Tunggu Rawat
Jalan60 Menit 117.87 119.99 127.92 119.76 120.11 116.94 120.43
4Penundaan Operasi
Elektif5% 4.76 0.61 0.49 1.23 1.45 0.47 1.50
5Kepatuhan Jam Visite
Dokter Spesialis80% 68.08 56.97 60.34 61.78 60.79 56 60.66
6Waktu Lapor Hasil Tes
Kritis Laboratorium100% 74.57 78.78 88.34 88.65 89.88 85.08 84.22
7A
Kepatuhan Penggunaan
Formularium Nasional
Bagi RS Provider BPJS
80% 100 100 100 99.75 99.43 100 99.86
NO NAMA INDIKATOR (2021) TARGET JAN FEB MAR APR MEI JUNIRATA-
RATA
7B
Kepatuhan Penggunaan
Formularium RS Non
Provider BPJS
80% 93.64 93.44 94.36 94.7 99.91 94.64 95.11
8 Kepatuhan Cuci Tangan 100% 95.1 92.37 92.59 69.92 76.83 93.99 85.36
9
Kepatuhan Upaya
Pencegahan Risiko
Cedera Akibat Pasien
Jatuh pada pasien Rawat
Inap
100% 100 100 98.761 100 100 100 99.79
10Kepatuhan Terhadap
Clinical Pathway 100% 0 0 0 29.41 17.31 12.64 9.89
11Kepuasan Pasien dan
Keluarga80% 84.27 83.92 82.98 83.88 85.88 86.92 84.64
12Kecepatan respon
Terhadap Komplain100% - 100 100 100 100 100 100
13
Waktu Tanggap Seksio
Caesaria Emergency ≤30
Menit
100% 100 100 - 60 83.33 80 84.67
14Kepatuhan Penggunaan
APD 100% - - - 67.57 91.78 82,88 80.74
Analisa
Rata-rata pencapaian kepatuhan identifikasipasien telah mencapai target yaitu 100%,sedangkan RS di DKI Jakarta mencapai99,49%.
Rencana Tindak Lanjut
1. Pertahankan pelaksanaan identifikasipasien sebelum pemberian obat sesuaidengan SPO.
2. Re-sosialisasi mengenai identifikasipasien, termasuk penggunaan minimaldua identitas yaitu nama lengkap dantanggal lahir, serta pemenuhan saranagelang identitas pasien.
3. Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik.
Jan Peb mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
Pencapaian RSPP 100 100 100 100 100 100
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 99.32 98.61 0 99.93 99.59 100
0
20
40
60
80
100
120
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Angka Kepatuhan Identifikasi PasienDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode April - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian angka emergencyrespon time (waktu tanggap pelayanangawat darurat ≤5 mencapai 100% (mencapaitarget).
Rencana Tindak Lanjut:
1. Pertahankan respon time tanggapdarurat < 5 menit/ pasien.
2. Resosialisasi SPO penanganan pasiengawat darurat.
3. Tetap melakukan monitoring danevaluasi pencapaian pengukuransecara periodik.
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator Waktu Tunggu
Rawat Jalan di RSPP mencapai 120,43 menit,
lebih lama bila dibandingkan dengan
pencapaian RS Lain di Provinsi DKI Jakarta
sebesar 69,50 menit. Rata-rata mencapai
28,31% yang mencapai waktu tunggu 60 menit.
Beberapa kendala yang menyebabkan fluktuasi lamanya waktu tunggu rawat jalan disebabkan karena:
1. Pasien registrasi lebih awal sebelum jam praktek dokter mulai.
2. Ada beberapa dokter yang melakukan rapat koordinasi yang tidak terencana.
3. Ada beberapa dokter melakukan visit dalam jam praktek.
4. Ada dokter yang melakukan tindakan di dalam jam praktek.
5. Ada dokter yang belum patuh untuk melaksanakan jam praktek sesuai dengan ketentuan.
6. Indikator ketepatan jam praktek dokter di poliklinik yang masih rendah (79,03%).
7. Adanya sistem komputer yang error.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 60 60 60 60 60 60
Pencapaian RSPP 117.87 119.99 127.92 119.76 120.11 116.94
RS Lain Prop. DKI JAKARTA 76.95 66.87 0 75.89 70.65 57.13
020406080
100120140
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Waktu Tunggu Rawat JalanDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode April - Juni 2021
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Sosialisasi capaian waktu tunggu dan kepatuhan jam praktek dokter di
meeting medis (sudah terlaksana).
2. Koordinasi dengan IT untuk penarikan data pengukuran waktu tunggu
melalui sistem IT agar lebih akurat.
3. Meningkatkan komitment dokter sesuai dengan slot jam praktek dokter.
4. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik untuk
memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian dari Ongoing
Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi para staf medis.
5. Menjadikan salah satu penilaian untuk program “Doctor of Month”
6. Melakukan survei khusus mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap
waktu tunggu di rawat jalan. Adapun pengukuran ini akan dilakukan pada
minggu ke-2 Juni 2021, dengan alamat link:
http://bit.ly/KepuasanwaktutungguRSPP.
7. Tim IT akan memfasilitasi aplikasi wa blast (mengukur tingkat kepuasan
pelanggan terhadap waktu tunggu rawat jalan), namun masih menunggu
perangkatnya.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 5 5 5 5 5 5
Pencapaian RSPP 4.76 0.61 0.49 1.23 1.45 0.47
RS Lain Provinsi DKIJAKARTA
1.39 6.77 0 5.91 4.69 0.18
012345678
Pre
sen
tase
Pencapaian Angka Penundaan Operasi ElektifDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian angka penundaan operasi elektif
mencapai 1,50% (mencapai target). Adapun penyebab masih
terjadinya batal operasi disebabkan:
1. Kondisi pasien yang kurang stabil (menunggu gula darah
stabil)
2. Ada dokter operator yang terlambat datang operasi karena
terhambat banjir.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Sosialisasi kepada dokter operator tentang pencapaian
indikator tersebut pada morning meeting medis.
2. Monitoring dan supervisi angka kejadian batal/ tunda
operasi oleh Ka. Instalasi Kamar Bedah.
3. Lakukan koordinasi dengan dokter yang melakukan
operasi agar lebih ketat lagi dalam ketepatan waktu
operasi.
4. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian
pengukuran secara periodik.
5. Optimalisasi dan koordinasi untuk penerimaan pasien.
6. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik
untuk memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian
dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi
para staf medis.
Adapun tidak tercapainya kepatuhan jam visite dokter
spesialis dikarenakan:
1. Dokter belum patuh untuk melaksanakan visite sesuai
dengan ketentuan.
2. Dokter ada jadual praktek di Poliklinik/ MCU/ JKN
atau ada kegiatan lain seperti rapat.
3. Dokter ada tindakan medis.
4. Dokter praktek di luar RS.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Informasikan pencapaian kepatuhan jam visite dokter
spesialis di ruang rawat inap pada morning meeting
medis.
2. Sosialisasikan kembali ketentuan jam visite yang
berlaku.
3. Optimalisasi jadual praktek dokter baik di Poliklinik/
MCU/ JKN maupun jadual rapat, dan lain-lain.
4. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite
Medik untuk memasukkan capaian indikator ini
sebagai bagian dari Ongoing Professional Practice
Evaluation (OPPE) bagi para staf medis.
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator Kepatuhan Jam Visite
Dokter Spesialis (visite sebelum jam 14:00 WIB)
mencapai 60,66%, sedangkan pencapaian RS Lain di
Provinsi DKI Jakarta (68,27%).
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 80 80 80 80 80 80
Pencapaian RSPP 68.08 56.97 60.34 61.78 60.79 56
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 79 72.74 0 71.31 72.96 45.33
0102030405060708090
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepatuhan Jam Visite Dokter SpesialisDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator Angka Waktu Lapor Hasil Tes
Kritis Laboratorium di RSPP mencapai 84,22% dan lebih tingga
jika dibandingkan pencapaian RS. Lain di Prop DKI Jakarta
mencapai 74,52%.
Tidak tercapainya pencapaian indikator tersebut karena:
1. Rawat Jalan: pemeriksaan ulang (duplo) dan dokter peminta
pemeriksaan tidak ada di tempat (poli) sebesar 14,9%.
2. Rawat Inap: pemeriksaan ulang (duplo) dan kurang
disiplinnya petugas sebesar 14,9%.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan supervisi kepatuhan Pet. Lab dan melakukan
coaching kepada petugas terkait.
2. Melakukan revisi SPO Pelaporan Hasil Kritis Lab dimana
pelaporan sebelumnya melalui telp ditambah melalui wa.
3. Monev secara periodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
Pencapaian RSPP 74.57 78.78 88.34 88.65 89.88 85.08
RS Lain Provinsi DKI JAKARTA 87.55 87.33 0 92.17 89.09 90.97
0
20
40
60
80
100
120
Pre
sen
tasi
Pencapaian Angka Waktu Lapor Hasil Tes Kritis LaboratoriumDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa
Rata-rata pencapaian kepatuhanpenggunaan formularium Nasional bagiRS Provider BPJS mencapai 99,86%sedangkan pencapaian di RSP DKIJakarta mencapai 96,63%, dari target80%.
Rencana Tindak Lanjut
Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEBMAR
APR MEIJUN
I
Target 80 80 80 80 80 80
Pencapaian RSPP 100 100 100 99.75 99.43 100
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 95.93 96.16 0 97.05 96.97 97.04
020406080
100120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepatuhan PenggunaanFormularium Nasional Bagi RS Provider BPJS
Dibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI JakartaPeriode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian kepatuhan penggunaan formularium RS
Non Provider BPJS mencapai 95,11%. Capain ini belum bisa
mencapai 100%, dikarenakan:
1. Beberapa pasien khusus membutuhkan obat non
formularium, misalnya pasien covid, pasien tunai, dan
pasien Burn unit.
2. Obat2 covid branded dan generik fast moving kosong
sehingga harus membeli obat non formularium contoh
azithromycin inj, vit C 1000 mg inj, levofloxacin infus,
fosfomycin inj, vit D3.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan upload Formularium RS ter-update di Offline
RSPP agar dapat diakses oleh semua dokter penulis resep.
2. Sosialisasi ulang ke para dokter spesialis untuk meresepkan
sesuai fornas/ restriksi formulariun nasional.
3. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik
untuk memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian
dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi
para staf medis.
Jan Peb mar Apr Mei Jun
Target 80 80 80 80 80 80
Pencapaian RSPP 93.64 93.44 94.36 94.70 99.91 94.64
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 97.84 97.63 0 98.12 98.21 94.68
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepatuhan PenggunaanFormularium RS Non Provider BPJS
Dibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI JakartaPeriode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator Angka Kepatuhan Cuci
Tangan di RSPP mencapai 85,36%, namun masih di atas
rata-rata pencapaian RS Lain di Provinsi DKI Jakarta sebesar
82,37%. Adapun penyebab tidak tercapainya indikator
tersebut disebabkan karena:
1. Petugas belum patuh dalam melakukan kebersihan
tangan.
2. Banyaknya aktifitas pelayanan yang menyebabkan
petugas tidak sempat melakukan kebersihan tangan
3. Kondisi pasien yang perlu penanganan cepat dan
tindakan yang banyak.
4. Tidak ada sistem reward and punishment.
5. Pengetahuan kebersihan tangan sudah baik namun
kurang dalam pengaplikasiannya.
6. Masih ada beberapa fasilitas kebersihan tangan yang
belum lengkap.
7. Ada beberapa fasilitas kebersihan tangan (Hand Rub)
yang hilang terutama di ruang rawat inap.
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 85 85 85 85 85 100
Pencapaian RSPP 95.10 92.37 92.59 69.92 76.83 93.99
RS Lain Prop. DKI JAKARTA 86.78 84.92 0 79.02 78.76 84.04
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepatuhan Cuci TanganDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Rencana tindak Lanjut:
1.Memperbanyak fasilitas kebersihan tangan semakin dekat dengan
pelayanan pasien.
2.Melakukan sosialisasi rutin secara berkala terhadap petugas tentang
penting melakukan kebersihan tangan di 5 moment.
3.Melakukan re-edukasi kepada seluruh petugas baik petugas lama
maupun baru.
4.Melakukan feedback pada unit terkait agar dijadikan indikator kinerja
penilaian individu dan unit.
5.Memperbanyak poster informasi tentang kebersihan tangan di area
pelayanan.
6.IPCLN di unit kerja melakukan reminder rutin tentang kebersihan
tangan sebelum melakukan aktifitas kerja.
Analisa
Rata-rata pencapaian kepatuhan upaya pencegahanrisiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawatinap mencapai 99,79% sedangkan RS di DKIJakarta mencapai 99,72%.
Adapun penyebab tidak tercapainya dikarenakanmasih kurangnya kesadaran dan inisiatif dalammengisi form risiko jatuh terutama pada pasien-pasien paska operasi
Rencana Tindak Lanjut
1. Resosialisasi Panduan dan SPO risiko jatuh danmengingatkan pentingnya mengisi form risikojatuh sebagai bukti telah melakukan observasidan dokumentasi.
2. Melakukan coaching bila dilakukan oleh orangyang sama.
3. Monitoring dan supervisi implementasipengkajian ulang pasien risiko jatuh di rawatinap.
Jan Peb mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
Pencapaian RSPP 100 100 98.80 100 100 100
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 99.82 99.52 0 99.82 99.44 100
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh Pada Pasien Rawat InapDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian kepatuhan terhadap Clinical Pathway mencapai 9,89% sedangkan RS di DKI Jakarta mencapai 72,99%.
Adapun penyebab tidak tercapainya indikator kepatuhanterhadap Clinical Pathway disebabkan karena:
• Ada tiga Clinical Pathway terbesar yaitu DHF (83 kasus), Covid-19 sedang (56 kasus) dan SeksioCaesarea (25 kasus).
• Pada Clinical Pathway DHF hanya 24,10% yang patuhterhadap Clinical Pathway, ketidakpatuhan terjadipada ketidaksesuaian terhadap lama hari rawat.
• Pada Clinical Pathway Covid-19 hanya 1,79% yang patuh terhadap Clinical Pathway, ketidak patuhanterjadi pada ketidaksesuaian terhadap lama harirawat dan pemberian medikamentosa.
• Pada Clinical Pathway Seksio Caesarea hanya 28% yang patuh terhadap Clinical Pathway, ketidakpatuhan terjadi pada ketidaksesuain lama harirawat (seperti: pasien dengan HB rendah, keinginanpasien, bayi kuning).
Rencana Tindak Lanjut:
1. Sosialisasi standarisasi proses asuhan klinis (Clinical Pathway).
2. Monitoring dan supervisi pengumpulan data indikator pengukuran kepatuhan terhadap Clinical Pathway.
Analisa
Rata-rata pencapaian angka kepuasan pasien dan
keluarga mencapai 84,64%, sedangkan pencapaian RS
Lain di DKI Jakarta mencapai 95,95%. Adapun hal-hal
yang menjadi perhatian adalah terkait sarana
prasarana, profesional dan keramahan petugas,
kecepatan layanan dan lain-lain
Rencana Tindak Lanjut
1. Optimalisasi peningkatan jumlah kuesioner di semua
unit (rawat inap, rawat jalan, IGD dan MCU).
2. Revisi formulir Umpan Balik agar lebih memudahkan
waktu bagi pelanggan untuk memberikan feedback.
3. Upaya perbaikan di semua unit layanan terkait
komplain pelanggan di unit terkait.
4. Upload e-questioner pada aplikasi google form melalui
sistem barcode dan juga melalui web alamat:
(bit.ly/QuestionerRI_RSPP,
bit.ly/QuestionerRJ_RSPP,
bit.ly/QuestionerMCU_RSPP,
bit.ly/QuestionerIGD_RSPP).
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 80 80 80 80 80 80
Pencapaian RSPP 84.27 83.92 82.98 83.88 85.88 86.92
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 88.34 92.4 0 94.17 105.37 99.45
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepuasan Pasien dan Keluarga Dibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa
Rata-rata pencapaian angka kecepatanrespon terhadap komplain mencapai100% (mencapai target). Pada bulanJanuari 2021 tidak ada data dikarenakanterjadi force majeure di bagian Humas,sebagian besar pekerja tekena covid 19.
Rencana Tindak Lanjut
Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
Pencapaian RSPP 0 100 100 100 100 100
RS Lain Provinsi DKI JAKARTA 100 98.84 0 98.9 98 100
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kecepatan Respon Terhadap KomplainDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa
Rata-rata pencapaian waktu tanggap seksiocaesaria emergency ≤30 menit sudahmencapai 84,67%. Adapun penyebab tidaktercapainya dikarenakan dari 20 pasien ada4 pasien yang diantar ke ruang kamarbedah melebihi waktu 30 menit.
Rencana Tindak Lanjut
1. Mengingatkan kembali kepada perawatruangan/ IGD untuk secepatnyamengantar pasien cito ke ruang kamarbedah.
2. Tetap melakukan monitoring danevaluasi pencapaian pengukuran secaraperiodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 80 80 80 80 80 80
Pencapaian RSPP 100 100 0 60 83.33 80
0
20
40
60
80
100
120
Pencapaian Waktu Tanggap Seksio Caesaria Emergency ≤ 30 Menit Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Pengukuran Kepatuhan penggunaan APD baru diukur sejak
bulan April - Juni 2021. Rata-rata pencapaian kepatuhan
penggunaan APD hanya mencapai 80,47%,
Adapun penyebabnya adalah karena:
1. Petugas belum patuh dalam menggunakan APD.
2. Kondisi pasien yang perlu penanganan cepat dan tindakan
yang banyak.
3. SPO tidak disosialisasikan dengan optimal, pengawasan
penggunaan APD yang kurang.
4. Belum ada sistem reward and punishment.
Rencana Tindak Lanjut
1. Nilai kepatuhan penggunaan APD petugas dapat dimasukkan dalam penilaian indikator penilaian kinerja
individual.
2. Memperbanyak fasilitas APD di area pelayanan sehingga memudahkan pekerja menggunakan APD.
3. Reminder dan edukasi tentang pentingnya penggunaan APD untuk semua pekerja dilakukan secara kontiniu.
4. Melakukan sosialisasi rutin secara berkala terhadap petugas tentang pentingnya penggunaan APD.
5. Melakukan Training PPI untuk pekerja secara berkala dan kontiniu.
21www.pertamedika.co.id
Manajemen Mutu
Juli 2021
Analisa
Rata-rata pencapaian indikator lama (durasi)
pemeriksaan MCU mencapai 93,83%.
Tidak tercapainya pencapaian indikator tersebut
karena: adanya pemeriksaan yang dilakukan di luar
ruang MCU (papsmear, mamografi, barium meal, USG
Mammae, dll).
Rencana Tindak Lanjut
1. dr. Obgyn harus konsisten dengan manajemen slot
di MCU untuk melakukan papsmear, agar pasien
tidak perlu diantar ke poliklinik Obgyn.
2. Ada beberapa sarana yang tidak tersedia di MCU,
seperti mamografi, USG Mamae, Barium Meal,
ECHO, agar disediakan di MCU atau tidak masuk
layanan paket MCU.
3. Pada umumnya pasien wanita cenderung ingin
diperiksa oleh dokter yang wanita.
4. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
2021 94.67 91.58 92.93 88.37 97.41 98
2020 87 90 93 100 100 100
2019 88.32 88.82 92.93 79.19 93.73 78.48
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Lama (Durasi) Pemeriksaan MCU Maksimal 4 jam
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian hasil/ resume MCUmaksimal 5 hari kerja mencapai 91,65%.Adapun penyebab tidak tercapainya hasil/resume MCU selesai dalam 5 hari disebabkankarena adanya pemeriksaan tertunda(papsmear yang sedang haid).
Rencana Tindak Lanjut:
1. Koordinasi dengan Wadir Medis dan KetuaKomite Medik untuk memasukkan capaianindikator ini sebagai bagian dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagipara staf medis.
2. Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 74.56 89.47 97.47 91.86 96.55 100
2020 93 97 98 100 100 99
2019 90.44 97.15 95.86 96.51 92.33 94.62
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Hasil/ Resume MCU Selesai Maksimal 5 hari Kerja
Periode Januari - Juni 2019 -2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian hasil diagnostik sediaan
kecil selesai dalam 3 hari kerja di Instalasi
Laboratorium Patologi Anatomi sebesar 93,25%.
Adapun penyebab tidak tercapainya
dikarenakan ada 3 sampel dari 27 sampel yang
diterima di poliklinik lebih dari 3 hari
dikarenakan diagnosa dokter > dari 3 hari.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Percepatan penyelesaian pembacaan hasil lab
PA.
2. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua
Komite Medik untuk memasukkan capaian
indikator ini sebagai bagian dari Ongoing
Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi
para staf medis.
3. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 93.94 100 100 85 91.67 88.9
2020 96.30 92.31 94.12 100 100 100
2019 86.67 98.63 95.12 94.74 88.06 95.92
75
80
85
90
95
100
105
Per
sen
tase
Pencapaian Hasil Diagnostik Histopatologi Sediaan Kecil Selesai Dalam 3 Hari Kerja
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian pengukuran paparan
radiasi pasien ablasi ≤ pukul 08:00 sebesar
88,89%.
Adapun penyebab tidak tercapainya
dikarenakan alat untuk mengukur paparan
radiasi belum siap saat visite ke pasien
ablasi.
Pada bulan Mei dan Juni 2021 tidak pasien
ablasi.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan persiapan alat pengukur
paparan radiasi lebih awal.
2. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
2021 0 100 66.67 100 0 0
2020 100 67 100 0 0 100
2019 0 0 87 97 97 98
0
20
40
60
80
100
120
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Pengukuran Paparan Radiasi Pasien Ablasi pukul 08:00 WIB Tahun 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian hasil pemeriksaan in-
vitro ≤ pukul 14:00 sebesar 95,87%.
Adapun penyebab tidak tercapainya
indikator tersebut disebabkan waktu
menunggu yang agak lama pasien dalam
mandi dan buang air kecil/ besar.
Rencana Tindak Lanjut
1. Mengedukasi pasien untuk
mempersiapkan diri (seperti mandi, BAK,
BAB) sebelum dilakukannya pemeriksaan.
2. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 93 88 97 97.73 100 100
2020 95.41 94.16 96.33 100 94 98
2019 0.00 0.00 87.22 97 97 98
0
20
40
60
80
100
120
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Hasil Pemeriksaan In-Vitro ≤ Pukul 14:00 WIB
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian jumlah porsi makanan pasien yang bersisa
< 20% sebesar 13,50%.
Adapun penyebab tidak tercapainya indikator tersebut
disebabkan:
1. Sebagian besar terjadi penurunan nafsu makan karena
penyakitnya.
2. Adanya pasien yang mendapatkan diet khusus. Contohnya
vertigo, pasien merasa pusing, mual, nafsu makan turun,
demam/ febris pasien merasa mulut pahit, pasien jantung
dengan disertai sesak nafas dan nafsu makan juga turun.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan
makanannya.
2. Melakukan modifikasi menu makanan.
3. Menganjurkan untuk langsung memakan makanan saat
masih hangat.
4. Ada beberapa pasien yang diatur dengan porsi makan kecil
tapi sering (6x pemberian).
5. Edukasi makanan yang boleh dibawa dari luar jika di
izinkan DPJP.
6. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian
pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 20 20 20 20 20 20
2021 14.64 6.06 12.99 10.53 17.22 19.55
2020 15.34 16.38 7.04 12.85 15.52 20.05
2019 18.37 17.14 18 19.44 18.42 23.08
0
5
10
15
20
25
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Jumlah Porsi Makanan Pasien yang Bersisa < 20%
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa
Rata-rata pencapaian ketepatan jam praktek dokter gigi umum
di Poliklinik sebesar 97,73% (mencapai target). Adapun
penyebab ketidaktepatan jam praktek dokter gigi umum terjadi
pada bulan Pebruari 2021 mencapai 86,36 %, dikarenakan
dokter “S” datang terlambat 15 menit dari jadwal yang telah
ditentukan sebanyak 3 hari.
Rencana Tindak Lanjut
1. Informasikan pencapaian kepatuhan jam praktek dokter
pada morning meeting medis.
2. Mengingatkan para dokter terkait jam praktek poliklinik
maupun jam visite.
3. Koordinasi dengan Wadir Medis terkait kepatuhan jam
praktek dokter di poliklinik.
4. Direktur mengeluarkan memorandum tentang ketepatan
jam praktek dokter di poliklinik.
5. Sosialisasikan kembali ketentuan jam praktek yang
berlaku.
6. Optimalisasi jadual praktek dokter baik di Poliklinik/
MCU/ JKN maupun jadual rapat, dan lain-lain.
7. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik
untuk memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian
dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi
para staf medis.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 100 86.36 100 100 100 100
2020 90.91 100 100 100 100 100
2019 63.64 63.16 28.57 88.24 95.24 80
020406080
100120
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Ketepatan Jam Praktek Dokter Gigi Umum di Poliklinik Gigi dan Mulut
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian penyelesaian Discharge Summary dalamwaktu 1 x 24 jam (1 hari) sejak pasien dinyatakan pulang rawatsebesar 98,68%. Adapun penyebab tidak tercapainya indikatortersebut disebabkan karena:
1. Dokter yang merawat tidak langsung membuat dischargesummary sejak pasien dinyatakan pulang rawat.
2. Disc. Summary tidak langsung dilakukan eksekusi olehDokter Umum Ruangan.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Sosialisasi pentingnya pembuatan discharge summarysebagai kelengkapan penagihan dan pencapaiannya kepadaDPJP pada morning meeting medis.
2. Dokter Umum Ruangan harus segera melakukan eksekusiuntuk setiap discharge summary yang belum dibuat olehDPJP.
3. Melakukan monitoring pencapaian pembuatan dischargesummary setiap bulannya, dengan melampirkanperbandingan yang dibuat oleh DPJP pada saat pasienpulang dan yang dieksekusi dan memberikan laporankepada Manajemen.
4. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medikuntuk memasukkan capaian indikator ini sebagai bagiandari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagipara staf medis.
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 99.35 98.5 99.45 99.11 96.73 98.95
2020 99.19 98.27 98.73 99.51 99.22 97.46
2019 97.21 96.94 97.92 97.49 93.16 94.81
889092949698
100102
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Angka Penyelesaian Discharge Summary DalamWaktu 1 x 24 jam (1 hari) Sejak Pasien Dinyatakan Pulang
Rawat Periode Januari - Juni 2019 - 2021
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 91.39 95.78 92.43 95.69 96.19 92.90
2020 76.83 93.31 96.54 90.00 90.91 95.65
2019 87.78 80.18 75.39 80.62 79.35 81.76
0
20
40
60
80
100
120
Pe
rse
nta
se
Waktu Tunggu Pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator waktu tunggu
pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik mencapai
94,06%.
Tidak tercapainya pencapaian indikator tersebut
karena: ada beberapa alat-alat fisioterapi yang
rusak sehingga menghambat dalam pelayanan
menjadikan waktu tunggu lama.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Membuat memo ke wadir penunjang medis
dalam penambahan alat-alat fisioterapi.
2. Menambah tempat penunggu untuk pasien
dan pengantar pasien.
3. Akan ada rencana renovasi ruangan
fisioterapi
Analisa:
Rata-rata pencapaian identifikasi pasien
sebelum pemberian obat injeksi di Instalasi
Hemodialisa mencapai 100% (mencapai
target).
Rencana Tindak Lanjut:
1. Mempertahankan capaian indikator.
2. Tetap melakukan monitoring dan
evaluasi pencapaian pengukuran secara
periodik
0
20
40
60
80
100
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 100 100 100 100 100 100
2020 100 100 100 100 100 100
2019 100 100 100 100 100 100
Per
sen
tase
Pencapaian Identifikasi Pasien Sebelum PemberianObat Injeksi di Instalasi HD
Periode Januari - Juni 2019 - 2020
Analisa:
Rata-rata pencapaian angka ketidakpatuhan jadual
hemodialisa mencapai 1,74% (belum mencapai
target). Adapun penyebab ketidakpatuhan pasien
sesuai dengan jadual hemodialisa dikarenakan
pasien yang dirawat dengan kondisi hemodinamik
yang belum stabil sehingga dokter belum bisa
memberikan jadual rutin pelaksanaan hemodialisa.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Kolaborasi dengan dokter untuk
mempertahankan hemodinamik yang stabil.
2. Koordinasi dengan DPJP terkait kepastian
jadual HD bagi pasien.
3. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 0 0 0 0 0 0
2021 1.23 4.21 0.79 0.20 2.23 1.79
2020 4.04 3.54 2.90 4.37 1.94 2.52
2019 2.11 2.54 3.05 3.37 4.43 1.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
Per
sen
tase
Angka Ketidakpatuhan Jadual Hemodialisa Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian angka kejadian infeksi CDL
(Catheter Double Lument) mencapai 2,04% (belum
mencapai target). Adapun penyebabnya dikarenakan:
1. Pasien menjalani HD 1 minggu sekali maka ganti
balut hanya dilakukan 1 minggu sekali.
2. Pasien yang menggunakan sarana catheter
dobel/ triple lumen yang terjadi infeksi karena
pasien usia tua sehingga kurang dalam merawat
dirinya serta pasien tersebut juga mempunyai
penyakit penyerta (endokrin).
3. Belum mendapatkan edukasi tentang perawatan
diri dan perawatan catheter lument.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan edukasi kepada pasien tentang
perawatan diri dan perawatan catheter lument
dan personal hygiene.
2. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 0 0 0 0 0 0
2021 1.65 1.60 3.08 0.63 2.77 2.52
2020 0.56 0.60 13.07 0.65 0.93 1.62
2019 0 13.51 0.77 0.89 0.31 1.81
02468
10121416
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kejadian Infeksi CDL (Catheter Double Lument)
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian angka kejadian clothing
pasien hemodialisa infeksi CDL (Catheter Double
Lument) mencapai 0,10% (belum mencapai target).
Adapun penyebabnya dikarenakan selama proses
HD tidak diberikan terapi antikoagulan karena
adanya perdarahan. Dan kadang-kadang
pemasangan CDL yang dilakukan oleh dokter saat
ke mesin tidak kuat dengan putaran tinggi.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Observasi sirkuit HD, bila timbul tanda-tanda
pembekuan pada AVBL dan dialiser dan
pemberian cairan NaCl secara bertahap untuk
pembilasan sirkuit.
2. Kolaborasi dengan dokter KGH dalam program
HD.
3. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 0 0 0 0 0 0
2021 0.097 0 0.20 0.29 0 0
2020 0 0.23 0 0.08 0.93 0.23
2019 0 0.32 0.10 0.43 0.11 0.35
00.10.20.30.40.50.60.70.80.9
1
Pe
rse
nta
se
Pencapaian Angka Kejadian Clothing Pasien Hemodialisis Periode Januari - Juni 2019-2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian instrument Expire date
yang kembali ke kamar bedah mencapai 18,20%.
Adapun kejadian instrumen yang expire
disebabkan karena petugas kurang teliti
mengecek instrumen yang jarang pemakaiannya.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan edukasi ke semua unit untuk
menggunakan alat sterilisasi yang lebih lama
dahulu.
2. Membuat permintaan instrumen sesuai
dengan kebutuhannya.
3. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 20 20 20 20 20 20
2021 18.42 13.55 15.76 11.58 17.84 21.26
2020 19 17 17 18 10 19
0
5
10
15
20
25
Per
sen
tase
Pencapaian Instrumen Expire Date yang Kembali ke CCSDPeriode Januari - Juni 2020-2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian perbaikan hardware paling
lambat 2 hari sejak hardware mencapai 99,16%.
Adapun penyebab tidak tercapainya
dikarenakan:
1. JKN bill excellent belum sesuai settingan
printernya membutuhkan waktu selama 3
hari untuk setting oracle ulang.
2. Unit medical record meminta penginstalan
aplikasi SIHA.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 100 100 98.31 96.67 100 100
2020 100 100 100 100 100 100
2019 96.30 100 90.32 93.91 90.72 98.39
8486889092949698
100102
Per
sen
tase
Pencapaian Perbaikan Hardware Paling Lambat 2 hari Sejak Hardware Diterima oleh TIPeriode Januari - Juni 2019-2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian perhitungan dan
pembayaran PPh 21 ≤ tanggal 10 setiap bulan
mencapai 100% (mencapai target).
Rencana Tindak Lanjut:
1. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.0102030405060708090
100
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 100 100 100 100 100 100
2020 100 100 100 100 100 100
2019 100 100 100 100 100 100
Per
sen
tase
Pencapaian Penghitungan dan Pembayaran PPh 21 ≤ Tanggal 10 Setiap Bulan
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian perhitungan dan
pelaporan PPh 21 ≤ tanggal 20 setiap bulan
mencapai 100% (mencapai target).
Rencana Tindak Lanjut:
1. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian pengukuran secara periodik.
Analisa
Rata-rata pencapaian angka kepuasan pasien dan
keluarga mencapai 84,64%, sedangkan pencapaian RS
Lain di DKI Jakarta mencapai 95,95%. Adapun hal-hal
yang menjadi perhatian adalah terkait sarana
prasarana, profesional dan keramahan petugas,
kecepatan layanan dan lain-lain
Rencana Tindak Lanjut
1. Optimalisasi peningkatan jumlah kuesioner di semua
unit (rawat inap, rawat jalan, IGD dan MCU).
2. Revisi formulir Umpan Balik agar lebih memudahkan
waktu bagi pelanggan untuk memberikan feedback.
3. Upaya perbaikan di semua unit layanan terkait
komplain pelanggan di unit terkait.
4. Upload e-questioner pada aplikasi google form melalui
sistem barcode dan juga melalui web alamat:
(bit.ly/QuestionerRI_RSPP,
bit.ly/QuestionerRJ_RSPP,
bit.ly/QuestionerMCU_RSPP,
bit.ly/QuestionerIGD_RSPP).
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 80 80 80 80 80 80
Pencapaian RSPP 84.27 83.92 82.98 83.88 85.88 86.92
RS Lain Prop.DKI JAKARTA 88.34 92.4 0 94.17 105.37 99.45
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepuasan Pasien dan Keluarga Dibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa
Rata-rata pencapaian angka kecepatanrespon terhadap komplain mencapai100% (mencapai target). Pada bulanJanuari 2021 tidak ada data dikarenakanterjadi force majeure di bagian Humas,sebagian besar pekerja tekena covid 19.
Rencana Tindak Lanjut
Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 100 100 100 100 100 100
Pencapaian RSPP 0 100 100 100 100 100
RS Lain Provinsi DKI JAKARTA 100 98.84 0 98.9 98 100
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kecepatan Respon Terhadap KomplainDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator Kepatuhan dalam pelaksanaan
Asesmen Pra Bedah mencapai 92%.
Adapun penyebab rendahnya pencapaian indikator tersebut
disebabkan karena dokter operator belum semuanya patuh
terhadap prosedur visit pra bedah.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Resosialisasi kepada dokter operator tentang pentingnya
Visit Pra Bedah, dan informasikan pencapaian indikator
tersebut pada morning meeting medis.
2. Monitoring dan supervisi pelaksanaan pengisian prosedur
Visit Pra Bedah oleh Tim PAB.
3. Perawat ruangan mengingatkan para dokter bedah untuk
melakukan Visit Pra Bedah.
4. Monitoring dan supervisi pelaksanaan Visit Pra Bedah
secara kontiniu.
5. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik
untuk memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian
dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi
para staf medis.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 89.80 96.34 95.10 92.98 84.78 93.02
2020 93.75 92.73 92.69 93.94 82.95 92.31
2019 84.59 87.44 90.87 86.32 86.13 85.47
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Angka Pelaksanaan Asesmen Pra BedahPeriode Januari – Juni 2019 - 2021
Analisa:
• Rata-rata pencapaian indikator kepatuhan angkapelaksanaan Surgical Safety Checklist (SSC) di KamarBedah mencapai100%.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik.
2. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua KomiteMedik untuk memasukkan capaian indikator inisebagai bagian dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi para staf medis.
0
10
2030
40
50
60
70
80
90
100
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 100 100 100 100 100 100
2020 100 100 100 100 100 100
Per
sen
tase
Pencapaian Kepatuhan Angka Pelaksanaan Surgical Safety Checklist (SSC)
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
• Rata-rata pencapaian indikator kepatuhan angkapelaksanaan Surgical Safety Checklist (SSC) di KamarBedah mencapai100%.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Tetap melakukan monitoring dan evaluasipencapaian pengukuran secara periodik.
2. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua KomiteMedik untuk memasukkan capaian indikator inisebagai bagian dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi para staf medis.
0
10
2030
40
50
60
70
80
90
100
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 100 100 100 100 100 100
2020 100 100 100 100 100 100
Per
sen
tase
Pencapaian Kepatuhan Angka Pelaksanaan Surgical Safety Checklist (SSC)
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 5 5 5 5 5 5
Pencapaian RSPP 4.76 0.61 0.49 1.23 1.45 0.47
RS Lain Provinsi DKIJAKARTA
1.39 6.77 0 5.91 4.69 0.18
012345678
Pre
sen
tase
Pencapaian Angka Penundaan Operasi ElektifDibandingkan dengan RS. Lain di Prop. DKI Jakarta
Periode Januari - Juni 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian angka penundaan operasi elektif
mencapai 1,50% (mencapai target). Adapun penyebab masih
terjadinya batal operasi disebabkan:
1. Kondisi pasien yang kurang stabil (menunggu gula darah
stabil)
2. Ada dokter operator yang terlambat datang operasi karena
terhambat banjir.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Sosialisasi kepada dokter operator tentang pencapaian
indikator tersebut pada morning meeting medis.
2. Monitoring dan supervisi angka kejadian batal/ tunda
operasi oleh Ka. Instalasi Kamar Bedah.
3. Lakukan koordinasi dengan dokter yang melakukan
operasi agar lebih ketat lagi dalam ketepatan waktu
operasi.
4. Tetap melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian
pengukuran secara periodik.
5. Optimalisasi dan koordinasi untuk penerimaan pasien.
6. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik
untuk memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian
dari Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi
para staf medis.
Analisa:Rata-rata pencapaian indikator Angka Kepatuhan Site Marking/
penandaan daerah operasi yang dilakukan di Kamar Bedah
mencapai 53,56%.
Adapun penyebab rendahnya pencapaian indikator tersebut
disebabkan karena dokter operator belum semuanya patuh
terhadap prosedur site marking.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Resosialisasi kepada dokter operator tentang pentingnya site
marking dan informasikan pencapaian indikator tersebut pada
morning meeting medis.
2. Jika site marking belum dilakukan sampai pasien di ruang
persiapan maka petugas kamar bedah mengingatkan dokter
operator untuk melakukan site marking sebelum operasi
dimulai, dilakukan di ruang persiapan.
3. Sebelum ada site marking, pasien tidak boleh masuk ruang
kamar bedah.
4. Monitoring dan supervisi pelaksanaan pengisian prosedur site
marking secara kontiniu oleh Ka. Instalasi Kamar Bedah dan
Tim PAB.
5. Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik untuk
memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian dari Ongoing
Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi para staf medis.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 53.95 52.59 45.45 59.35 51.02 58.99
2020 28.42 41.14 30.81 50 27.27 24.24
2019 45.77 53.27 52.99 53.76 59.06 60.83
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Angka Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Site Marking Pada Pasien Operasi
Periode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator kepatuhan dalam pelaksanaan
asesmen pra sedasi mencapai 91,24%.
Adapun belum tercapainya indikator tersebut sesuai dengan target
disebabkan karena:
• Operasi cito, dimana pasien langsung diturunkan ke OK
sehingga penjelasan pra anestesi dilakukan di OK.
• Pasien dari poliklinik yang dilakukan One Day Care (ODC),
dijelaskan pra anestesi di OK.
Rencana Tindak Lanjut:
• Sosialiasi ulang Panduan tentang Anastesi dan Bedah agar
selalu melakukan visite pra anastesi sebelum dilakukan operasi.
• Petugas kamar bedah mengingatkan dokter anastesi untuk
melakukan visite sebelum melakukan operasi elektif.
• Pada saat serah terima pasien di ruang serah terima, petugas
anestesi menghubungi dokter anestesi untuk melakukan pra
anestesi.
• Monitoring secara kontiniu pelaksanaan visite pra anastesi.
• Koordinasi dengan Wadir Medis dan Ketua Komite Medik untuk
memasukkan capaian indikator ini sebagai bagian dari Ongoing
Professional Practice Evaluation (OPPE) bagi para staf medis.
JAN PEB MAR APR MEI JUN
Target 100 100 100 100 100 100
2021 96.52 89.86 96.30 88.89 81.88 94
2020 88.03 83.85 94.62 98.46 87.18 93.94
2019 94.71 91.60 90.85 94.17 93.53 93.59
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
Pencapaian Pelaksanaan Asesmen Pra SedasiPeriode Januari - Juni 2019 - 2021
Analisa:
• Rata-rata pencapaian indikator pelaksanaan evaluasi
ulang bila terjadi konversi tindakan dari lokal/ regional
ke general anestesi mencapai 0% karena tidak pernah
terjadi konversi tindakan dari lokal/ regional ke general
anestesi.
Rencana Tindak Lanjut:
Tetap melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian
pengukuran secara periodik.0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
JAN PEB MAR APR MEI JUNI
Target 100 100 100 100 100 100
2021 0 0 0 0 0 0
2020 0 0 0 0 0 0
Per
sen
tase
Pencapaian Pelaksanaan Evaluasi Ulang Bila TerjadiKonversi Tindakan Dari Lokal/ Regional ke General
Periode Januari - Maret 2020-2021
Analisa:
Rata-rata pencapaian indikator angka kejadian pasien
hematoma setelah tindakan Cardio Invasive di instalasi
Cathlab mencapai 0% (tidak terjadi hematoma).
Rencana Tindak Lanjut:
Tetap melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian
pengukuran secara periodik.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Target 0 0 0 0 0 0
2021 0 0 0 0 0 0
2020 2.04 0 0 0 0 0
2019 18.52 3.45 1.00 6.25 2.44 0
02468
101214161820
Axi
s Ti
tle
Pencapaian Angka Kejadian Pasien Hematoma Setelah Tindakan Cardio Invasive di Instalasi Cathlab
Periode Januari - Juni 2019 - 2021