manisnya iman & cinta
TRANSCRIPT
&
By: Anggi Iman Sari
CINTA
MANISNYA IMAN
Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari, mengindikasikan bahwa tidak semua orang bisa merasakan manisnya iman.
Sebagaimana manisnya madu hanya akan dirasakan oleh orang yang sehat, sedangkan orang yang sakit kuning tidak mampu merasakan manisnya.
Demikian pula manisnya iman. Ia hanya didapatkan oleh orang-orang yang imannya “sehat”.
�يم�ان� اإل �و�ة� ح�ال و�ج�د� ف�يه� !ن� ك م�ن# �ث% �ال ث ق�ال�Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya
iman.
Dari Anas, dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: “Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.”
و�اه!م�ا س� م�م�ا #ه� �ي �ل إ �ح�ب� أ !ه! ول س! و�ر� �ه! الل !ون� �ك ي ن#� سأ
menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya
Seorang mukmin haruslah menyempurnakan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya, baru ia mendapati manisnya iman.
Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak cukup hanya sekedarnya, tetapi harus melebihi dari yang selainnya.
1
�ه� �ل ل � �ال إ Hه! ب !ح� ي � ال ء� #م�ر# ال !ح�ب� ي �ن# و�أDan mencintai seseorang semata-mata karena Allah
Jika kecintaan kepada Allah adalah yang pertama dan tidak boleh terkalahkan oleh selainnya, demikian pula Rasulullah sebagai manusia yang paling dicintai, bukan berarti kita tidak diperkenankan mencintai sesama.
Cinta itu fitrah manusia. Maka mencintai kedua orang tua, anak, saudara, sahabat, dan sesama mukmin juga dibutuhkan. Dan tatkala cinta itu karena Allah semata, maka iman akan manisnya iman akan bisa dirasakan.
2
!ق#ذ�ف� ي �ن# أ ه! #ر� �ك ي �م�ا ك !ف#ر� #ك ال ف�ى �ع!ود� ي �ن# أ ه� #ر� �ك ي �ن# وأ�ار� الن ف�ى
Dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api
neraka
Jika dua hal yang pertama adalah pekerjaan mencintai, hal ketiga yang membawa manisnya iman ini adalah pekerjaan sebaliknya: membenci
Yakni membenci kekufuran. Khususnya kekufuran yang telah ditinggalkannya dan diganti dengan Islam.
3
Wassalamu’alaikum