manusia dan kehidupan1

39
Kata Pengantar Alhamdulillahirabbil’ alamien.Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan kemampuan dan hati untuk merasa. Shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad yang telah mendidik para pemuda dijamannya untuk mengenal islam dan memperjuangkannya hingga titik darah penghabisan. Mahasiswa menjadi tolak ukur dalam kesuksesan dosen dalam memberikan pelajaran disetiap kuliah yang dilakukan. Al- Islam dan Kemuhammadiyaan merupakan mata kuliah wajib dalam setiap Perguruan tinggi Muhammadiyah. Oleh karena itu, makalah ini kami sajikan dalam penguraian yang sangat lengkap dari pilihan materi yang diberikan oleh Dosen. Kami haturkan terima kasih kepada Bapak Drs. M.Pd sebagai dosen yang memberikan tugas untuk membuat makalah ini. Semangat luar biasa juga saya tujukan kepada semua teman mahasiswa yang telah meberikan konstribusinya dalam penyusunan makalah ini. Kami harapkan makalah ini dapat menjadi bahan pengajaran yang bisa memberikan pemahaman kepada mahasisiwa untuk menambah pengetahuan. Terakhir, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat begi para pembaca, dan selalu mampu untuk berkata “untukmu semangatku” Malang,06

Upload: dietha-sempre-felice

Post on 11-Aug-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia Dan Kehidupan1

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’ alamien.Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan

kemampuan dan hati untuk merasa. Shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad yang telah

mendidik para pemuda dijamannya untuk mengenal islam dan memperjuangkannya

hingga titik darah penghabisan.

Mahasiswa menjadi tolak ukur dalam kesuksesan dosen dalam memberikan

pelajaran disetiap kuliah yang dilakukan.

Al- Islam dan Kemuhammadiyaan merupakan mata kuliah wajib dalam setiap

Perguruan tinggi Muhammadiyah. Oleh karena itu, makalah ini kami sajikan dalam

penguraian yang sangat lengkap dari pilihan materi yang diberikan oleh Dosen.

Kami haturkan terima kasih kepada Bapak Drs. M.Pd sebagai dosen yang

memberikan tugas untuk membuat makalah ini. Semangat luar biasa juga saya tujukan

kepada semua teman mahasiswa yang telah meberikan konstribusinya dalam penyusunan

makalah ini.

Kami harapkan makalah ini dapat menjadi bahan pengajaran yang bisa

memberikan pemahaman kepada mahasisiwa untuk menambah pengetahuan. Terakhir,

semoga makalah ini bisa memberikan manfaat begi para pembaca, dan selalu mampu

untuk berkata “untukmu semangatku”

Malang,06 maret 2013

Kelompok I

Page 2: Manusia Dan Kehidupan1

Makalah

Al-Islan Dan Kemuhammadiyahan

"Manusia Dan Kehidupan"

Disusun Oleh:

Firdaus Ardiansyah

Miftakhul Jannah (201210340311197)

Muhammad ridho

Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Sipil

Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Page 3: Manusia Dan Kehidupan1

MANUSIA DAN KEHIDUPAN

I. Definisi Manusia :

1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan

supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.

2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat

dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai

kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–,

sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur

tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial,

kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan

3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol;

Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami

aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan

mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada

permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar

penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati

batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan

masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat

pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu

zat yg lebih mulia daripada eksistensi.

4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk

hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari,

manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.

5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan

dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini

menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg

memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya,

memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya

pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.

Page 4: Manusia Dan Kehidupan1

6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah

puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya.

Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak

memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan

inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki,

mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.

Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau

dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin

dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang

merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri,

dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia

memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk

memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.

Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti

kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social.

Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia

sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan

dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.

Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat

dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan pada dua hal,

yaitu potensi fisik dan potensi ruhaniah.

Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang

berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah akal, gaib,

dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al

Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan

demikian di dalam Al Qur’an akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan

lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana.

Page 5: Manusia Dan Kehidupan1

Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang pertama

pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk bulatpanjang, terletak

di dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah

pengertian yang halus yang bersifat ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang

dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan, dan arif.

Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat Tuhan

adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.

Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai

keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena sifatnya

yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering disebut sebagai

dorongan kehendak bebas.

II.Asal Usul Manusia

A) Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin

Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk

yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5

atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara

manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat

ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:

Page 6: Manusia Dan Kehidupan1

1 Australophithecines

2 Homo habilis

3 Homo erectus

4 Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh

evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus,yang berarti "kera dari selatan".

Australophitecus,yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan

dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara

yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai

tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,"

evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek

moyang jenis selanjutnya.

B) Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)

Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita”

tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan

berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan,

".. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku

akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur

hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan

telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya

dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).

Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap

dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang

pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan

tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka.

Page 7: Manusia Dan Kehidupan1

Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada

Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda

mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah

menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan

Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap

dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa

menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan

manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan

memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh

permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan

yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung,

gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman

Allah SWT yang berbunyi:

"Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan

dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan

mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami

ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70)

Nabi Adam a.s adalah manusia pertama di muka bumi dan Nabi Adam a.s merupakan

nenek moyang kita.Dan Nabi Adam a.s adalah nenek moyang manusia.Teori Darwin

merupakan sebuah kesalahan, Dan pembuktian kesalahan Teori Darwin berdasarkan

kepercayaan ilmiah dan rasional. Ada tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa

manusia bukan berasal dari kera:

1. Mata

Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat berfungsi jika tersusun

sepenuhnya. Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat. Jika kehilangan lensa mata saja,

maka mata akan rusak dan tidak dapat melihat sama sekali. Teori evolusi menyatakan

bahwa manusia terjadi melalui proses secara bertahap secara kebetulan. Maka akan

terjadi proses setengah jadi lalu jadi. Hal ini tidak bisa terjadi pada mata, karena mata

tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak tersederhanakan. Oleh karena itu teori

evolusi dinyatakan runtuh.

Page 8: Manusia Dan Kehidupan1

2. Temuan Fosil

Dalam bukunya, The Origin of Species, Darwin menulis,

"Jika setiap spesies berasal dari spesies lain secara bertahap, mengapa dimana-mana kita

tidak melihat bentuk transisi yang amat banyak? Akan tetapi, dikawasan antara, yang

mempunyai kondisi antara kehidupan, mengapa kita sekarang tidak menemukan jenis

yang kemungkinan besar merupakan perantara? Kesulitan ini cukup membingungkan

saya dalam waktu lama."

Disana terlihat jelas bahwa Darwin menyadari kelemahan teorinya. Ia menyatakan jika

tidak ditemukan bentuk transisi dan ada bentuk yang tidak mungkin terjadi karena evolusi

karena tak tersederhanakan maka teorinya runtuh.Penemuan fosil dari waktu kewaktu

belum menemukan adanya bentuk transisi. Sehingga secara otomatis Teori Darwin runtuh

dengan sendirinya.

3. Sel

Menuru Darwin manusia dan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang

sama yang berupa makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus berevolusi

hingga menjadi kera, dari kera menjadi manusia dalam waktu yang lama. Namun

nyatanya dulu, Darwin bisa melihat sel hanya permukaannya saja yang berupa kotak

sederhana. Darwin juga tidak mampu menjelaskan asal usul sel tersebut. Oleh karena itu,

lagi-lagi Teori Darwin dinyatakn runtuh.

Tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera. Jadi jelas

Page 9: Manusia Dan Kehidupan1

bahwa teori evolusi hanyalah mitos belaka yang kemudian dijadikan sebuah dogma

melalui gencarnya propaganda. Kini tidak ada alasan ilmiah yang kuat yang bisa

membuktikan kebenaran ilmiah teori evolusi. Apalagi ditambah dengan penjelasan dari

kitab suci Al-Qur'an, hal ini tentunya menambah kepercayaan kita bahwa teori evolusi

merupakan sebuah kesalahan.

Tahapan kejadian manusia :

a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering

kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna

maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan

oleh Allah di dalam firman-Nya :

"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan

manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering

(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama

itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah".

(HR. Bukhari)

b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam

keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak

menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh

Allah dalam salah sati firman-Nya :

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa

yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka

Page 10: Manusia Dan Kehidupan1

ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’

ayat 1 yaitu :

"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari

seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya

Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An

Nisaa’ (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-

Muslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung

hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk

menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam

bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan

meneruskan generasinya.

c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)

Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi

Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat

pula ditinjau secara medis.

Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci

melalui firman-Nya :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal)

dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat

yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal

darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang

belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan

ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling

Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).

Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

Page 11: Manusia Dan Kehidupan1

"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya

seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim

ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)

dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan

sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh

kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal

(umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)

Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian

bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia.

Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah"

sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita

makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses

metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma),

kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara

sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga

mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).

Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada

tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits

yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi

salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau

mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang

diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al

Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk

mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang

terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).

Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada

abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan

genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh

ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan

kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama

Page 12: Manusia Dan Kehidupan1

embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding

abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di

dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang

menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa

yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :

"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga

kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam

selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

KELEBIHAN & KELEMAHAN MANUSIA

A) Kelebihan Manusia

"Sesungguhnya KAmi telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ."

(QS.95:4)

Pada diri manusia di anugerahkan organ-organ yang dapat digunakan untuk mencapai kua

litas hidup terbaik.

Pertama, Sarana yang berkaitan dengan fisik yaitu tubuh yang tegak dan kedua tangan ya

ng proportional, tidak seperti hewan yang umumnya bungkuk dan tangannya lebih panjan

g dari tubuhnya.

Kedua, Organ rohani. Organ ini adalah organ yang paling utama, yaitu berupa akal pikira

n, hati nurani dan kebebasan memilih. Akal digunakan untuk berpikir, menalar, mencari h

al-hal yang baik sehingga manusia selalu berkembang, berubah, tidak statis. Oleh sebab it

u jika ada orang yang kehidupannya tidak berubah dan tidak berkembang, maka dia terma

suk orang yang merugi. Sebaliknya Allah tidak memberikan akal pikiran kepada hewan, s

ehingga hewan tidak pernah berkembang dalam berperilaku. 

Fungsi organ hati nurani memberikan cahaya bagi manusia untuk mengetahui kebenaran, 

sehingga ketika manusia mendapatkan masalah, kata hati yang pertama itulah yang meru

pakan respon kebenaran yang ada dalam diri manusia. Hati bagaikan cermin, jika cermin

itu jernih, ia akan memantulkan obyek yang ada dihadapannya dengan jelas, seindah 

aslinya. Jika hati bersih, ia akan memantulkan cahaya kebenaran yang sesungguhnya. 

Hidayah Allah yang diterima-pun akan masuk kedalam hati dan akan dipantulkan dengan 

Page 13: Manusia Dan Kehidupan1

baik sehingga yang akan muncul adalah keinginan berbuat kebajikan. Hati yang kotor 

akan memberikan dampak negative pada diri seseorang sehingga orang tersebut melulu 

ingin melakukan perbuatan buruk.

Oleh Allah, manusia diberikan kebebasan memilih. Dengan kebebasan inilah manusia be

bas untuk menentukan masa depan dan takdirnya sendiri. Seungguhnya takdir itu telah dit

etapkan oleh Allah, namun tak satupun manusia yang mengetahui takdir tersebut. Oleh se

bab itu manusia diberikan kesempatan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan.

B) Kekurangan Manusia

-Pertama, Manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan lemah. Ketika lahir ia tidak bisa 

berbuat apapun juga dan tidak mempunyai sesuatu apapun juga.Ketika dia beranjak

dewasa, barulah ia memiliki potensi-potensi diri sehingga tampaklah kelebihan dan 

kekurangannya itu. Kelemahan-kelemahan ini tidak dapat dibiarkan, sebab bisa membuat 

manusia tidak bermanfaat dimata orang lain. Padahal Rasulullah Saw bersabda : 

"Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat pada orang lain."

-kedua, manusia adalah makhluk yang selalu berkeluh kesah (menggerutu) dan kikir.

Allah berfirman: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. 

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia

amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang menzakatkan hartanya, 

yang mempercayai hari akhir dan yang takut terhadap Tuhannya (QS.70:19-21). 

Sesunguhnya keluh kesah dan kekikiran yang dimiliki oleh semua manusia adalah ujian 

atau cobaan dari Allah Swt. Orang yang beriman bisa mengalihkan sifat keluh kesah dan 

kekikiran kepada hal-hal yang positif, sehingga akan menambah ketebalan imannya.

-ketiga, Manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah (bertengkar).Seringkali 

manusia  itu tidak mau menerima nasehat atau kritikan. Manusia selalu mencari alasan

 agar orang lain mengakui pendapatnya meskipun dia tahu bahwa pendapatnya itu tidak 

benar. Hal ini sering dijumpai pada kasus-kasus di pengadilan dimana para pengacara yan

g menjadi pembela selalu mengelak atas tuduhan, bahkan membenarkan perbuatan klienn

ya, meskipun kliennya itu nyata-nyata bersalah. Sifat membantah ini adalah sifat iblis. 

Page 14: Manusia Dan Kehidupan1

Iblis menolak sujud hormat kepada Nabi Adam, dia merasa dirinya lebih tinggi karena 

diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah.

-keempat, adalah sifat pelupa dan sering melakukan kesalahan. Lupa adalah sifat yang 

melekat pada diri manusia yang sering menyebabkan penderitaan, kerusakan dan hal-hal 

negative lainnya. Allah memberikan ampunan pada manusia selagi dirinya dalam 

keadaan lupa atau melakukan perbuatan yang tidak disengaja. Misalnya orang yang 

sedang melaksanakan ibadah puasa tetapi ia melakukan makan dan minum karena lupa 

dan tidak disengaja, maka dirinya dianggap tidak berdosa dan perbuatannya  itu tidak

membatalkan puasanya. Walaupun manusia sering lupa dan melakukan perbuatan yang

tidak disengaja, manusia bahkan lebih sering melakukan kesalahan-kesalahan dengan dis

engaja. Mengapa? Karena sesungguhnya kesalahan dan kemaksiatan itu membuat kesena

ngan serta kenikmatan pada diri manusia.

Allah berfirman: ''Bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus-menerus'' (QS.75:5)

.

Tujuan Penciptaan Manusia

Allah SWT berfirman dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:”Allah tidak

menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya”mengabdi dalam bentuk apa?

ibadah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum

dalam Al-qur’an.

“Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.”

Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu

macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar

dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam

menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan

terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu

adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang

terjerumus kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik

Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah

sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia

Page 15: Manusia Dan Kehidupan1

dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan

surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah

bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-

larangannya.Sehingga mereka bertolak belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba

Allah yang ditugasi untuk beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup

bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

Fungsi Dan Peranan Manusia

Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah sebagai

pelaku ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah.

Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah,

seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan

Allah, diantaranya adalah :

1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)

belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah

yaitu Al Qur’an.

2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)

ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja,

tetapi juga ilmu Allah.

3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )

Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan

dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa yang telah

dicontohkan oleh Nabi SAW.

Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan.

Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan

caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang

tak dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang

amat terbatas pikirannya.

Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa senang

sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan mengambil

Page 16: Manusia Dan Kehidupan1

sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak

terjang hidup kita dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak

penting lagi.

Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan

mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah

pemain sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang

menentukan permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara

manusia yang memainkan perannya itu.

Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar, Kalau tidak pandai dan baik

permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun sang sutradara memberi peran kecil tak

berarti Peran sebagai seorang pelayan atau rakyat jelata Kalau pemegang peran itu

memainkannya dengan sangat baik Tentu ia akan sangat terpuji dimata Tuhan juga dimata

manusia.

Apalah artinya seorang pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia lalim rakus dan

melakukan hal hal yang hina. Maka ia akan hanya direndahkan dimata manusia Dan juga

dimata Tuhan. Sebaliknya betapa mengagumkan hati manusia Yang menyenangkan

Tuhan Bila seorang biasa yang bodoh miskin Dan dianggap rendah namun mempunyai

sepak terjang Dalam hidup ini penuh dengan kebajikan Yang melandaskan kelakuannya

pada jalan kebenaran. Maka mereka itulah yang paling mulia dimata Tuhan.

“Wahai orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang

bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat malaikat yang

bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan kepada mereka, dan

mereka melakukan apa yang diperintahkan”

Itulah firman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya

selama hidup di muka bumi.Peran terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali dari

peran untuk keluarga atau pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri sendiri

sebelum berperan untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari dalam diri

sendiri secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal,ketika sebuah

pribadi telah menguasai peranannya untuk diri sendiri, barulah bisa berperan untuk orang

lain,terutama keluarga.Ada sebuah kata kata dari seorang teman yang pernah berbagi

Page 17: Manusia Dan Kehidupan1

dengan saya tentang masalah berderma. Dia berkata pada saya”kawan untuk kita bisa

memberikan sesuatu kepada orang lain tentunya kita harus dalam kondisi lebih terlebih

dahulu, tidak mungkin kita dalam kondisi kekurangan terus kita meberi untuk orng

lain”.Jadi untuk bisa membangun sebuah keluarga, kelompok, negara dan mungkin yang

lebih besar lagi maka haruslah menjadi kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu

membangun diri kita.

TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Tanggung jawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan

bersifat fluktuatif ( naik-turun ), yang dalam istilah hadist Nabi SAW dikatakan yazidu

wayanqusu (terkadang bertambah atau menguat dan terkadang berkurang atau melemah).

Tanggung jawab terhadap keluarga merupakan lanjutan dari tanggungjawab terhadap diri

sendiri. Oleh karena itu, dalam al-Qur’an dinyatakan dengan quu anfusakum waahliikum

naaran (jagalah dirimu dan keluargamu, dengan iman dari neraka).

Allah dengan ajaranNya Al-Qur’an menurut sunah rosul, memerintahkan hambaNya atau

Abdullah untuk berlaku adil dan ikhsan. Oleh karena itu, tanggung jawab hamba Allah

adlah menegakkan keadilanl, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga.

Dengan berpedoman dengan ajaran Allah, seorang hamba berupaya mencegah kekejian

moral dan kenungkaran yang mengancam diri dan keluarganya. Oleh karena itu, Abdullah

harus senantiasa melaksanakan solat dalam rangka menghindarkan diri dari kekejian dan

kemungkaran (Fakhsyaa’iwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai bagian dari ummah

yang senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk mengajak yang lain berbuat

ma’ruf dan mencegah kemungkaran (Al-Imran : 2: 103). Demikianlah tanggung jawab

hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran Allah menurut Sunnah

Rasul.

TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus

dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka

Page 18: Manusia Dan Kehidupan1

bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi,

serta pengelolaan dan pemeliharaan alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan

kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif,

yang memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk

kepentingan hidupnya.

Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan,

sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai

khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimilikitidak

menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.

Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-

ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik

yang baik yang tertulis dalam kitab suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam

kandungan alam semesta (al-kaun). Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang

diwakili adalah wakil yang mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati

kepercayaan yang diwakilinya. Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap

penggunaan kewenangannya di hadapan yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah

dalam QS 35 (Faathir : 39) yang artinya adalah :

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa yang kafir,

maka (akibat) kekafiranorang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah

kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak

lainhanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”.

Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga sebagai hamba allah,

bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak

terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari pengabdian kepada allah yang

menciptakannya.

Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa.

Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang

menyebabkan derajad manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti

fiman-Nya dalam QS (at-tiin: 4) yang artinya

Page 19: Manusia Dan Kehidupan1

“sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Ragam Orientasi Manusia

Hidup di dunia ini tidak berjalan lurus dan abadi. Allah menciptakan kehidupan penuh

dengan warna-warni yang pasti dirasakan oleh setiap manusia. Ada rasa sedih dan duka,

ada pula rasa senang dan gembira yang mewarnai hidup manusia silih berganti. Tak ada

yang tetap. Dari waktu ke waktu pasti lambat laun terus mengalami perubahan.

Kalau diperhatikan orientasi dunia dan akhirat manusia maka akan terbagi menjadi tiga

kelompok besar :

Pertama, kelompok yang menganggap bahwa hidup ini hanya satu kali. Oleh karena itu

mereka beranggapan bahwa hidup ini harus dinikmati sepuas-puasnya. Mereka tidak

meyakini ada kehidupan sesudah mati. Bila nyawa sudah tak lagi berada di raga, maka

berakhirlah dan tak ada kelanjutannya. Demikian yang termaktub dalam Al Qur’an Surat

Al Jatsiyah : 24.

Kedua, kelompok yang memburu dunia dengan meninggalkan akhirat, padahal mereka

tahu ada kehidupan setelah mati. Akhirnya yang didapat hanyalah kesia-siaan. Sebab

dunia tidak berlaku abadi, pada akhirnya semua akan musnah. Dunia yang dikejar tak

dapat, akhirat yang ditinggalkan pun hilang begitu saja. Mereka tak memperoleh apa-apa.

Ketiga, kelompok yang menjadikan dunia sebagai sawah ladang untuk bercocok tanam

dan hasilnya akan dinikmati di akhirat nanti. Mereka beranggapan bahwa dunia hanyalah

sebagai tempat persinggahan. Segalanya akan kembali dan abadi di alam akhirat (QS. Al

An’am : 32). Oleh karena itu hidup di dunia tidak boleh disia-siakan. Untuk menikmati

hasil di akhirat harus melalui dunia sebagai sawah ladangnya.

Pada hakekatnya, hidup di dunia ini hanyalah sebuah antrian panjang menuju pada

kehidupan akhirat yang abadi. Sedangkan akhirat hanya bisa dicapai melalui pintu

kematian. Namun jenis antrian yang satu ini saya yakin, tak ada seorangpun yang senang

mendapat gilirannya. Bahkan kalau mungkin dihindari sejauh-jauhnya.

Bagaimanapun, ajal tak akan pernah bisa dihindari, sebab waktunya telah ditetapkan

Allah dan tak bisa diubah lagi. Kita ini hanyalah sekelompok manusia yang sedang

mengalami antrian panjang. Menunggu saatnya berada di barisan terdepan. Yang lebih

Page 20: Manusia Dan Kehidupan1

dulu dipanggil bukan mereka yang sudah tua usia. Banyak orang muda segar bugar malah

mendahului yang tua. Bahkan bayi yang baru lahir malah berangkat lebih dahulu.

Sedangkan manusia tidak tahu sudah di baris terdepan atau di barisan yang keberapa. Tak

ada yang mengetahui waktu kematian seseorang selain Allah.

Allah berfirman : “…Setiap yang berjiwa pasti merasakan mati…” (QS. Ali Imran : 185)

Demikian pula dengan dunia beserta seluruh isinya, planet-planet dan seluruh semesta

yang telah diciptakan Allah tak ada yang kekal. Semuanya pasti mengalami kehancuran,

pada saatnya akan musnah.

Firman Allah : “Segenap apa yang dibumi akan musnah, sedangkan Dzat Tuhanmu akan

tetap kekal selamanya. Yang penuh dengan Kebesaran dan Kemuliaan” (QS. Ar

Rahman : 26-27).

Hanya Allah, Sang Maha Pencipta saja yang tidak pernah berada dalam baris antrian.

Allah kekal dan abadi, tidak akan musnah ditelan masa. Allah yang mematikan, Allah

pula yang menghidupkan atau membangkitkan seluruh makhluk setelah hari akhir nanti.

Allah Maha Hidup, Menghidupkan dan Menghidupi seluruh makhluk yang

diciptakannya. Demikian pula sebaliknya, Allah yang memanggil setiap manusia untuk

menghadap pada-Nya.

Setiap manusia pasti merasakan dan akan mengalaminya. Kalaupun belum sampai

saatnya, paling tidak kita akan merasakan kehilangan orang yang dicintai. Orang yang

telah bersama kita sekian waktu. Orang yang telah membesarkan dan memelihara kita.

Orangtua, saudara, sahabat, tetangga, keluarga dan yang lainnya. Kita pasti akan

merasakan kehilangan mereka semua.

Tak ada yang bisa menghindar dari hal itu. Ketentuan Allah mutlak dan tak bisa ditawar-

tawar. Yang tetap kekal dan abadi hanyalah Dzat Allah semata. Hal ini dipertegas oleh

Allah dalam firman-Nya : “…Segala sesuatu akan binasa kecuali Dzat Tuhan…” (QS. Al

Qashash : 88).

Ketika orang meninggal dunia maka putuslah semua amalnya, kecuali tiga hal yaitu

1) amal jariyah atau amal kebaikan yang dikerjakan selama hidup,

2) ilmu yang bermanfaat, yang dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat dan

3) anak yang sholeh, yang selalu mendoakan kedua orangtuanya.

Hanya tiga itulah yang pahalanya selalu mengalir bagi mereka yang telah meninggal

Page 21: Manusia Dan Kehidupan1

dunia. Insya Allah doa yang baik dari seorang anak untuk orangtuanya pasti sampai.

Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur'an

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang

khusyu' dalam sembahyangnya, Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan

dan perkataan) yang tiada berguna, Dan orang-orang yang menunaikan zakat, Dan orang-

orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang

mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa. Barangsiapa

mencari yang di balik itu. Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.”

(Al-Mu’minun [23] : 1-7).

Semua manusia di muka bumi ini pasti menginginkan satu hal ini: sukses. Entah itu

dalam hal berdagang, belajar, atau berkompetisi dan lainnya yang sifatnya duniawi

maupun ukhrowi. Tak ada satu pun orang yang berpaling dari kesuksesan dalam

hidupnya. Apabila kita lihat, sukses menurut Kamus Ilmiah Populer berarti berhasil,

beruntung, dan hasil baik (Maulana, dkk., 2008). Berbicara terkait sukses ini, ada lima (5)

indikator yang menunjukkan bahwa seseorang dapat dikatakan sukses menurut Al-

Qur’an, yaitu :

1) Khusuk dalam sholatnya;

Mendirikan sholat merupakan kewajiban seorang Muslim. Namun, hal itu tidaklah

cukup bagi seorang Mukmin. Seorang Mukmin dapat diasumsikan sebagai seseorang

yang sukses apabila ia telah mendirikan sholatnya dengan penuh kekhusyukan. Khusyuk,

secara etimologi, diartikan dengan tunduk, rendah hati, takluk, dan mendekat, baik hati

maupun badannya. Jika dikaitkan dengan suara, khusyuk berarti diam. Dan jika

dikorelasikan dengan pandangan mata berarti rendah (Depdikbud, 1998). Imam Al-

Ghazali memberikan ikhtisar pendapat yang berkembang dalam korelasinya dengan

hakikat khusyuk ini, antara lain mencakup:

(1) Kehadiran hati;

(2) Mengerti apa yang dibaca dan diperbuat;

(3) Mengagungkan Allah SWT;

(4) Merasa gentar terhadap Allah SWT;

(5) Merasa malu kepada-Nya.

Page 22: Manusia Dan Kehidupan1

Kekhusyukan dalam sholat akan membawa hati menjadi muthmainah (tenang). Orang

yang berhati tenang akan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Berbeda

dengan orang gelisah. Karena hati yang tenang mengalirkan darah yang menstimulasi

daya pikir jernih dan cerdas. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa orang yang berhati

muthmainah akan kembali kepada Allah SWT dengan rasa senang hati dan mendapatkan

ridlo-Nya, lalu dimasukkan ke dalam golongan hamba-Nya yang baik, dan dimasukkan

ke dalam surga. (Al-Fajr [89]: 27-30). Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyatakan

bahwa khusyuk merupakan pekerjaan hati. Dengan kata lain, seandainya seseorang

hatinya khusyuk, maka sungguh akan khusyuk pula anggota badannya. Dalam hal ini,

Rasulullah SAW sering berdoa dengan kalimat : “Ya Allah! Aku mohon perlindungan-Mu

dari hati yang tidak khusyuk”.

2) Meninggalkan tindakan-tindakan yang sia-sia;

Haruslah kita ketahui bahwa waktu itu sangatlah urgen, bahkan lebih berharga dari

sekedar uang. Karena waktu tak dapat habis dibeli dengan uang. Setiap detik yang kita

injak haruslah memiliki makna. Sebuah makna yang mengalir dan bermuara pada target

kita (baca : sukses). Hindari tindakan-tindakan yang non sense, seperti tidur-tiduran

sehari-semalam, ngobrol yang tak berguna, nge-gosip, dan lain-lain. Ingat pula, bahwa

hidup tak hanya hari ini. Masa depan itu ada, dan pasti ada. Kalau tidak menyiapkannya

sejak dini, maka yang didapat adalah masa depan suram, dan kita akan hidup merana di

masa itu.

Mengetahui bahwa dunia terus berubah dan berkembang menuju masa depan,

hendaknya kita berpacu untuk memperoleh kesuksesan. Sebagai agent of change dan

tulang punggung suatu bangsa, para pemuda muslim pun harus tidak menunggu

dorongan, untuk membenahi karakter bangsa ini dengan ide-ide kreatif dan inovatif yang

mereka miliki. Apalagi dengan lima indera yang dimiliki: mesti dimafaatkaan as well as

possible (sebaik mungkin).

3) Selalu menunaikan kewajiban berzakat;

Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah SWT semata, termasuk harta.

Segala yang kita punya akan kembali kepada pemiliknya: Allah SWT. Harta yang kita

Page 23: Manusia Dan Kehidupan1

punya wajib kita sisihkan untuk zakat dan shodaqoh. Banyak instruksi Allah SWT dalam

Al-Qur’an yang berkorelasi dengan zakat ini, di antaranya, Surah At-Taubah ayat 103,

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan

(mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih terhadap harta) dan menyucikan mereka

(menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka)...”

Dengan kita berzakat, berarti kita mendapatkan kesuksesan berikut :

(1) Kita telah membersihan dan menyucikan hati dari sifat tamak, kikir, dan cinta kepada

harta benda;

(2) Kesalahan atau dosa kita dipadamkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai

manusia tidak dapat lepas dari salah maupun dosa. Namun, dengan berzakat dan

bershodaqoh, maka kesalahan dan dosa itu akan dipadamkan, bak air memadamkan api,

sebagaimana redaksi hadits nabi Muhammad SAW yang berarti: “Shodaqoh

memadamkan (menghapus) kesalahan seperti air memadamkan api.”;

(3) Kita telah dilipatgandakan harta kekayaan kita sebagaimana janji Allah SWT : “Jika

kamu bersyukur atas karunia-Ku, pasti Aku tambah untukmu. Jika kamu berlaku ingkar,

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim [14]:7);

(4) Menghilangkan atau setidak-tidaknya dapat mengurangi kesenjangan sosial antara si

kaya dan si miskin. Agama Islam sangat mementingkan adanya pemerataan (baca :

keadilan) sosial;

(5) Meningkatkan rasa solidaritas antara golongan kaya dan golongan miskin (faqir).

4) Selalu menjaga kehormatannya;

Orang yang sukses adalah orang yang mampu menjaga kehormatannya (baca :

kemaluan). Kecuali kepada istrinya atau perempuan hamba sahayanya (QS. Al-Mu’minun

[23]:6). Begitu pula dengan para wanita. Hendaknya menutupi auratnya di hadapan laki-

laki yang bukan merupakan muhrimnya. Sehingga harga diri mereka tidak akan jatuh.

Wanita yang mengumbar auratnya adalah wanita yang tidak punya rasa percaya diri

bahwa tubuh yang dimilikinya itu cantik!. Akibatnya? harga diri wanita itu mengalami

degradasi, baik secara otomatis ataupun gradual.

5) Selalu menjaga amanat dan janji yang dibuat (Al-Mu’minun [23] : 1-7).

Belumlah cukup seseorang dikatakan sukses bila ia belum menjalankan amanat dan

Page 24: Manusia Dan Kehidupan1

janji-janji yang dibuatnya itu. Seorang pemimpin yang sukses, misalnya, adalah mereka

yang mampu mengemban amanat dan aspirasi rakyatnya. Seorang pemimipin pun

haruslah memberikan kepuasan tersendiri bagi rakyatnya. Dan, di zaman sekarang ini,

rakyat sedang menantikan seorang pemimpin yang mampu membuktikan janji-janji itu.

Tak akan ada rakyat yang menghormati pemimpin yang ingkar janji. Yang ada hanyalah

cemoohan, hinaan, dan pemberontakan dari rakyatnya bila pemimpin itu tetap berkhianat

pada rakyatnya. Tak hanya bagi seorang pemimpin atau yang akan memimpin saja.

Namun, kita semua, sebagai seorang hamba yang beriman kepada Allah SWT, pun punya

kewajiban untuk mengemban amanat dan janji-janji yang telah kita buat. Adapun, amanat

Allah SWT yang harus kita perhatikan di antaranya: menjaga, memelihara dan

melestarikan alam, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, menghormati dan menghargai

sesama agama maupun antarumat beragama, menghormati orang yang lebih tua,

menghargai pendapat orang lain, mencintai sesama manusia dan makhluk lain, serta

menjalankan perintah Allah SWT.

Akhirnya, siapapun yang mengoptimalkan dirinya untuk memenuhi lima indikator

suskses Al Qur’an ini:

(1) Khusyuk dalam sholat;

(2) Meninggalkan tindakan yang sia-sia;

(3) Menunaikan zakat;

(4) Menjaga kehormatan;

(5) Menjaga amanat dan janji yang dibuat, Insya Allah, kenikmatan dan harapan yang

diasakan akan segera tercapai, baik yang bersifat sekejap ataupun jangka panjang. Baik di

dunia ataupun di akhirat kelak. Amin.

KESIMPULAN

Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-

Page 25: Manusia Dan Kehidupan1

ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan

dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada

manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai

khalifah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala

apa yang telah Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya.

Tugas utama manusia adalah beribadah kepada Allah SWT.Semua ibadah yang kita

lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk

siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal

lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang

ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang sampai

mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan dalam

hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan

nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia.

Jadi, asal-usul manusia adalah Nabi Adam a.syang diciptakan oleh Allah SWT dan

diturunkan dari surga. Asal usul manusia dari kera hanyalah mitos yang direka-reka.

Manusia bukan dari kera melainkan dari manusia pertama bernama ADAM.

Daftar Pustaka

* http://f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html

Page 26: Manusia Dan Kehidupan1

* http://www.mungkinblog.com/2012/05/asal-mula-manusia-teori-evolusi-darwin.html * http://www.kholidmawardi.com/2011/09/hakikat-manusia.html * http://halamanputih.wordpress.com/tag/orientasi-hidup-manusia/ * http://pesantren.uii.ac.id/content/view/203/53/