mapri trisno
TRANSCRIPT
STUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
AMBACANG KURANJI
Makalah Pribadi
OLEH:
FADHIL ALFINO AZMI
BP 1010312024
PRESEPTOR:
dr. Edison, MPH
dr. Rima Semiarty, MARS
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Konsep Puskesmas mulai diperkenalkan sejak tahun 1968,
dilatarbelakangi oleh tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4, yakni untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan nasional
tersebut dituangkan dalam pembangunan kesehatan yang menjadi visi dari
Puskesmas, yakni mewujudkan Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas, yakni terwujudnya Kecamatan Sehat menuju
MDGs 2015, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah Kecamatan setempat
Untuk mewujudkan visi MDGs tersebut, Puskesmas yang merupakan unit
pelayanan kesehatan primer tentunya harus memiliki struktur organisasi yang
baik. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, struktur organisasi Puskesmas tergantung dari
kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur
organisasi Puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju MDGs 2015, Puskesmas bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan program-program yang berupaya untuk
meningkatkan kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat, yang merupakan
pelayanan tingkat pertama dari sistem kesehatan nasional. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib meliputi upaya promosi
1
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan
pengobatan. Sementara itu, upaya kesehatan pengembangan ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Puskesmas Kecamatan Ambacang Kuranji merupakan salah satu dari
banyaknya Puskesmas yang ada di Indonesia yang juga menerapkan struktur
organisasi dan program kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
Kementrian Kesehatan. Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk mengetahui
bagaimana struktur organisasi dan program Puskesmas di Kecamatan Ambacang
Kuranji tersebut.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah pribadi ini antara lain sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Mengetahui struktur organisasi dan Manajemen puskesmas secara
umum.
b. Tujuan Khusus
Mengetahui struktur organisasi di Puskesmas Kecamatan
Ambacang Kuranji.
Mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis program kegiatan
di Puskesmas Kecamatan Ambacang Kuranji.
1.3 BATASAN PENULISAN
Makalah ini membahas tentang struktur organisasi dan Manajemen
puskesmas secara umum, dan secara khusus di Puskesmas Kecamatan Ambacang
Kuranji, Padang.
1.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari
berbagai literatur.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan
demikian, Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
3.2 ORGANISASI PUSKESMAS
3.2.1 Struktur Organisasi Puskesmas
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, setiap Puskesmas di
Indonesia memiliki struktur organisasi yang seragam, namun dapat dimodifikasi
menurut wilayah masing-masing tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas
sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan. Sebagai unsur pimpinan, Kepala Puskesmas mempunyai tugas
3
pokok dan fungsi untuk memimpin, mengawasi dan mengoordinasi kegiatan
Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.
2. Unit Tata Usaha
Unit Tata Usaha adalah unit yang bertanggungjawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Umum dan kepegawaian
3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas adalah unit yang berfungsi
dalam upaya kesehatan masyarakat (termasuk pembinaan terhadap UKBM/Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) dan upaya kesehatan perorangan, yaitu
unit yang terdiri atas tenaga atau pegawai dalam jabatan fungsional. Jumlah unit
tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah. Terdiri atas unit I, II,
III, IV, V, VI, VII.
Unit I, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana dan
perbaikan gizi.
Unit II, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit terutama imunisasi,
kesehatan lingkungan dan laboratorium.
Unit III, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan gigi dan mulut, serta kesehatan tenaga kerja dan
lanjut usia (lansia).
Unit IV, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan
olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus
lainnya.
4
Unit V, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan di bidang pembinaandan pengembangan upaya kesehatan
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
Unit VI, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap (Puskesmas
perawatan).
Unit VII, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
pengelolaan farmasi.
4. Jaringan pelayanan puskesmas
Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi Unit Puskesmas Pembantu, Unit
Puskesmas Keliling dan Unit Bidan di Desa/Komunitas.
Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
Puskesmas Keliling, yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor
dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga
yang berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya
yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan
Puskesmas Keliling adalah:
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah
terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau
Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka
rujukan bagi kasus gawat darurat.
5
Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat
audio-visual.
3.2.2 Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas.
Khusus untuk kepala puskesmas dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3.2.3 Eselon Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran
kepala Puskesmas dalam peyelengaraan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan, maka jabatan kepala puskesmas setingkat dengan eselon IV-A.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk
menjabat eselon IV-A , ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria
kepala puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulun
pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat.
3.3 MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana
teknis dinas serta aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang
merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan
masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan,
mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta
mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Untuk terselenggaranya
berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman
Puskesmas yang baik.Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan
efisien.Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas
6
membentuk fungsi-fungsi manajeman.Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas
yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian serta pengawasan
dan pertanggungjawaban.Ketiga fungsi ini harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
3.3.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut.Dengan perencanaan
itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan
sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas
yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan
primer, dimana visi dan misi digunakan sebagia acuan dalam melakukan setiap
kegiatan pokok puskesmas. Selain itu, kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau
setiap akan melakukan perencanaan program, kebijakan tersebut meliputi
kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanya fungsi dan upaya puskesmas yang
berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25
tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari
kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi
kemitraan, unit kesehatan mandiri dan teknologi tepat guna.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan
Puskesmas dibedakan atas dua macam.Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan
wajib.Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
a.Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas yakni
Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular serta Pengobatan.
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah :
Menyusun usulan kegiatan
7
Usulan disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan rincian
kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta
perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan
Mengajukan usulan kegiatan
Langkah kedua yang dilakukan Puskesmas adalah mangajukan usulan
kegiatan ke Dinas Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaannya
Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang telah disetujui oleh
Dinas Kabupaten/Kota (Rencana Kerja Kegiatan/Plan of Action)
dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yanag dilengkapi dengan Pemetaan
Wilayah (mapping).
b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan
Puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.
Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan
oleh puskesmas mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
b. Menyusun usulan kegiatan
c. Mengajukan usulan kegiatan
d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
3.3.2 Pelaksanaan dan Pengendalian
Pelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan,
pemantauan, serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan
Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan
upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas.
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan
pengorganisasian.Ada dua macam pengorganisasian yang harus
8
dilakukan.Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab
dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja
dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas Puskesmas dengan
mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Kedua, pengorganisasian
berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada dua bentuk
penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu penggalangan kerjasama
bentuk dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara puskesmas
dengan sektor tenaga kerja pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan kerja
dan penggalangan kerjasama bentuk banyak pihak yakni antar berbagai sektor
terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor pendidikan, serta agama, sektor
kecamatan pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan sekolah.
Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan secara langsung yakni
antar sektor-sektor terkait dan secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan
pertemuan koordinasi kecamatan.
Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah
menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para
penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada
pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Untuk dapat diselenggarakannya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang
menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja, dan
rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksanaan.
2. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana
pelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis
dan merata kepada seluruh petugas.
3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Kendali mutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam
penyelenggaraan Puskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan
9
masalah yang menyebabkan masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang
telah ditetapkan, menerapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai
dengan kemampuan yang tersedia serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun
saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. Sedangkan kendali
biaya adalah upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis,
objektif dan terpadu dalam menetapkan kebijakan dan tatacara penyelenggaraan
upaya kesehatan termasuk pembiayaannya, serta memantau pelaksanaannya
sehingga terjangkau oleh masyarakat.
Penilaian
Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang
dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Sumber data
yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data
lain yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun Kedua,
sumber data sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulan.
2. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun
berikutnya.
3.3.3 Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh
kepastian atas kesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas
terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban
yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan
eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.
Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota
10
serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek
adminstratif, keuangan, dan teknis pelayanan.
2. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat
laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta
perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan
tersebut disampaikan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak
terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas.
Apabila terjadi penggantian Kepala Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang
lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.
11
BAB III
ANALISIS SITUASI
2.1 KONDISI GEOGRAFIS
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan meliputi seluruh Wilayah
Kecamatan Pauh, pada 0o 58’ Lintang Selatan, 1000 21’ 11’ Bujur Timur
Sebelah timur pusat Kota Padang yang terdiri 9 (sembilan) kelurahan dengan
luas wilayah 146,2 km2 yang terdiri dari 7 kelurahan dengan luas:
2.2 KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Kecamatan Pauh adalah 61.442 Jiwa yang terdiri dari
Laki – laki 30.967 jiwa dan perempuan 30.475 dengan jumlah 11.328 rumah
tangga atau rata-rata 5 sampai 6 anggota keluarga setiap rumah. Dengan rincian
sebagai berikut:
a. Kelurahan Cupak Tangah : 9.027 jiwa dan 1.341 KK
b. Kelurahan Piai Tangah : 5.035 jiwa dan 866 KK
c. Kelurahan Pisang : 7.738 jiwa dan 1.084 KK
d. Kelurahan Kapalo Koto : 6.693 jiwa dan 1.105 KK
e. Kelurahan Limau Manis : 5.560 jiwa dan 839 KK
f. Kelurahan Lumbung Bukit : 3.560 jiwa dan 814 KK
g. Kelurahan Koto Luar : 7.923 jiwa dan 1.618 KK
h. Kelurahan L.M Selatan : 9.458 jiwa dan 1.916 KK
i. Kelurahan L.M Selatan : 6.448 jiwa dan 1.005 KK
2.4 SARANA DAN PRASARANA
1. SARANA PENDIDIKAN
No Kelurahan TK SD SMP SMA
1 Bandar Buat 10 6 3 0
2 Padang Besi 2 4 0 0
3 Indarung 3 6 1 2
4 Koto Lalang 3 3 0 0
5 Batu Gadang 1 2 0 1
12
6 Baringin 1 1 0 0
7 Tarantang 1 1 0 0
Jumlah 18 23 4 3
2. SARANA KESEHATAN
NOJENIS SARANA
DAN PRASARANA JLH
KONDISI
BAIK
RUSAK
ISARANA KESEHATAN
RINGAN SEDANG BERAT
1 Puskesmas Induk 1 1
2Puskesmas Pembantua. Indarung 1 1b. Batu Gadang 1 1c. Baringin 1 1
3 Rumah Dinas dokter 1 1
4Rumah Dinas Paramedis
1 1
5Mobil Pukesmas Keliling
1 1
6 Sepeda Motor 4 4
II
SARANA PENUNJANG
1 Komputer 2 1 12 Mesin Tik 2 1 13 Laptop 1 14 LCD/Infocus 1 1
Jumlah 17 12 2 2 1
3. PRASARANA KESEHATAN
Posyandu Balita : 43 Buah
Posyandu Lansia : 14 Buah
Kader Kesehatan : 164 Orang
Praktek Dokter Swasta : 5 orang
Praktek Bidan Swasta : 21 orang
Pos UKK : 3 Pos
13
Pengobatan Tradisional : 38 Buah
Toga : 27 Buah
2.5 KETENAGAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
1. KETENAGAAN
NO JENIS KETENAGAAN PNS PTTHONOR/
SUKARELA
KET
1 Dokter Umum 32 Dokter Gigi 2
3Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
4 Sarjana Keperawatan 15 Akper 46 Akbid 12 17 Akzi 18 AAK 19 AKL 2
10 Rekam Medis 111 Perawat Gigi 312 SPK 5 113 Bidan (D I) 8 214 Aisisten Apoteker 215 Pekarya Kesehatan 316 SMA 2
Jumlah 52 3 1
2.6 SASARAN PUSKESMAS
Jumlah penduduk : 50.032 Jiwa
Bayi (0-11 Bulan) : 1024`
Bayi (6-11 Bulan) : 614
Batita (24-60 Bulan) : 2080
Baduta (0-60 Bulan) : 2048
Ibu Hamil (Bumil) : 1146
Ibu Nifas (Bufas) : 1091
Ibu Bersalin : 1091
14
Ibu meneteki (Buteki) : 2048
Lansia : 4853
WUS : 14.129
2.7 VISI, MISI PUSKESMAS
1. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah menuju Kecamatan Lubuk Kilangan Sehat Menuju
MDGs 2015.
2. MISI PUSKESMAS
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian sehat bagikeluarga dan masyarakat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan
2.8 KONDISI SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI PENDUDUK
a. Kondisi Sosial dan Budaya
Suku terbesar yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan adalah Suku
Minang, juga ada beberapa suku lainnya yaitu Jawa dan Batak. Mayoritas
agama yang dianut masyarakatnya adalah :
Islam :
43.451 Jiwa
Katolik : 39
Jiwa
Kristen : 41
Jiwa
b. Kondisi Ekonomi
Mata Pencaharian Penduduk:
a. Pegawai Negeri
15
b. Swasta
c. Buruh
d. Tani
BAB IV
PEMBAHASAN
Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan telah dibentuk
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, yakni sebagai berikut:
16
DEWAN PENYANTUN
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Desmiavita.D
SP2TPMayriza, Amd.Kep
CAMATPIMPINAN PUSKESMASdr. Hj. May Happy M.
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKATdrg. Yefni
Pj. Promkes Frisna Devi,SKM Pj. Kesehatan Lingkungan Ernawati,AmKl Pj. Gizi Renita, SKM P2M
Pj. Imunisasi Damsiar, S.ST Pj. Campak Marina Yulia N. Amd.Keb Pj. DBD Widia Hariati, Amd.Keb Pj. Malaria Adsemar Tati Budi Pj. Diare Marina Yulia N, Amd.Kep Pj. Surveilans Marina Yulia N, Amd.Keb Pj. Filariasis Marina Yulia N, Amd.Kep Pj. Rabies Marini Ms, Amd.Kep Pj. TB/Kusta Yuarleng Yusmaita Pj. ISPA Trisnawati
INOVATIFo Pj. Kesehatan Olah Raga Marini MS, Amd.Kepo Pj. UKS Ernawati. H, Amd.Kebo Pj. Lansia Fitri Dewi, MD
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PERORANGANdr. Dessi
Pj. BP Elva Nora Pj. KIA Ibu Rima Yudha N., Amd.Keb Pj. KIA Anak Nilda Syafyani, Amd.Keb Pj. BP Gigi Drg. Euis Yoyo Pj. Apotik Titin Haryani Pj. Gudang Obat Kurmila Sari Pj. Laboratorium Esi Susanti,AmAk Pj. MR Fitriani, Amd.RM Pj. KB Sefnita, Amd.Keb Pj. P3K/IGD Marini MS, Amd.Kep Pj. Kesehatan Jiwa Helfi Husna, S.Kep Pj. Kesehatan Mata Trisnawati
TATA USAHAYessi
Gusminarti, SKM
PERENCANAANdr. Hj. May Happy M.
KEUANGAN Hj. Afridawarni, Amd.Keb Ermayani, S.ST
Berdasarkan struktur di atas, Puskesmas Lubuk Kilangan memilki total 56
orang tenaga kerja yang dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang bergelar
Dokter (dr), dan membawahi bagian Tata Usaha yang bergelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM). Selain itu, Kepala Puskesmas juga membawahi Unit
Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas yang terdiri dari seorang Koordinator
Upaya Kesehatan Perorangan dan seorang Koordinator Upaya Kesehatan
Masyarakat.
Puskesmas Lubuk Kilangan juga memiliki beberapa jaringan pelayanan,
yakni 1 buah Puskesmas induk dan 3 buah Puskesmas Pembantu (Pustu) yang
tersebar di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan dan merupakan
perpanjangan tangan Puskesmas. Selain itu Puskesmas ini juga memiliki Pos
Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di setiap kelurahannya, yang berada dibawah
tanggung jawab satu orang bidan Poskeskel yang terlatih dan dua orang kader.
Poskeskel berbeda dari Pustu yang selalu membuka pelayanan setiap pagi,
sementara Poskeskel bertugas untuk memantau kesehatan masyarakat di wilayah
kelurahan dan tidak diwajibkan untuk melakukan pengobatan kuratif, akan tetapi
jika diminta maka Poskeskel juga dapat memberikan pelayanan kuratif tersebut.
Penanggung jawab jaringan pelayanan ini dibawahi langsung oleh Kepala
Puskesmas Lubuk Kilangan.
Dilihat dari segi programnya, Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan juga
telah melaksanakan upaya kesehatan sesuai dengan arahan dari Kepmenkes RI
No.128 tahun 2004. Program tersebut meliputi:
1. Upaya Kesehatan Wajib
17
Upaya kesehatan wajib menjadi kegiatan pokok di Puskesmas
Lubuk Kilangan. Puskesmas ini memiliki 7 kegiatan pokok sesuai
arahan Kemenkes, antara lain:
a. Promosi Kesehatan
Kegiatan Promkes di Puskesmas Lubuk Kilangan terdiri dari PHBS
(Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat) dan UKBM (Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Antara lain sebagai
berikut:
1) PHBS
Terdiri dari:
a) Linakes (Persalinan dengan Tenaga Kesehatan)
b) ASI Eksklusif
c) Menimbang Balita
d) Air Bersih
e) CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
f) Jamban
g) Memberantas Jentik
h) Makan Buah dan Sayur
i) Aktifitas Fisik
j) Tidak Merokok
2) UKBM
Terdiri dari :
a) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
b) Pondok Bersalin Desa ( Polindes )
c) Pos Obat Desa ( POD )
d) Dana Sehat
e) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
f) Upaya Pengobatan Tradisional (Batra):
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
- Tanaman Dapur Keluarga (TADAGA)
g) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
h) Upaya Kesehatan Dasar Swasta
18
i) Kemintraan LSM dan Dunia Usaha
j) Kader Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
- Survey perumahan
- Survey tempat umum
- Survey tempat pengolahan makanan
-
c. Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (KIA – KB)
- MTBS
- Kelas ibu balita
- K1-K4
- Fe1-Fe3
d. Gizi Masyarakat
- Penimbangan Massal (tiap bulan Februari)
- Bulan vitamin A
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Imunisasi
- DBD
- TB/Kusta
- Rabies
- Malaria
- Diare
- Campak
- Filariasis
- ISPA
f. Program Pengobatan Dasar
g. Perkesmas
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas Lubuk Kilangan
antara lain:
19
- Usaha Kesehatan Sekolah
- Kesehatan Olah Raga
- Kesehatan Gigi dan Mulut
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Mata
- Kesehatan Usia Lanjut
- Kesehatan Haji
3. Program Penunjang
- Medical Record
- Apotek
- Gudang Obat
- Laboratorium rutin sederhana
- Pengambilan Sampel Sputum SPS
- Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)/ Unit Gawat
Darurat (UGD)
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Struktur organisasi dan program Puskesmas di Indonesia diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan adalah salah
satu Puskesmas di Indonesia yang menerapkan sistem yang telah ditetapkan
tersebut. Hal tersebut dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut:
1. Struktur organisasi di Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan
meliputi Kepala Puskesmas yang membawahi bagian Tata Usaha,
Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas, dan Unit Jaringan
Pelayanan yang meliputi 3 Pustu dan 7 Poskeskel.
2. Jenis Program Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan meliputi 7
upaya kesehatan wajib yakni: Promkes, Kesling, KIA – KB, Gizi
Masyarakat, P2PM, Pengobatan dan Perkesmas, serta beberapa usaha
pengembangan kesehatan dan program penunjang.
5.2 SARAN
1. Setiap subbagian harus menjalankan tugas dan fungsi masing-masing
sesuai job description yang ada.
21
2. Diperlukan optimalisasi komunikasi yang efektif antara sub bagian
untuk pelayanan yang lebih efektif.
3. Program pengembangan puskesmas sebaiknya lebih disesuaikan
dengan wilayah kerja puskesmas masing-masing.
4. Tidak adanya perangkapan jabatan pada berbagai bidang sehingga
kinerja masing-masing bidang dapat berjalan dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Kebijakan Dasar Puskesmas (Menuju Indonesia Sehat 2010).
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.
Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004.
Puskesmas Lubuk Kilangan, 2012. Laporan Tahunan Puskesmas Lubuk Kilangan
tahun 2012. Padang: Puskesmas Lubuk Kilangan.
22