mapri ukbm (fix)

Upload: agi-prasadhana

Post on 11-Oct-2015

141 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPuskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata satu tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat sehingga Puskesmas dapat memberdayakan setiap masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan perannya dalam segala bidang pembangunan. Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta masyarakat berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang jenisnya bermacam-macam. Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan perkembangan masyarakat.Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5 Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungannya.Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Menurut WHO peran serta masyarakat merupakan prasyarat utama untuk keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Yang dimaksud dengan peran serta masyarakat disini adalah suatu proses individu, keluarga atau kelompok masyarakat dalam ikut bertanggungjawab atas kesehatan dan kesejahteraan demi keluarga dan masyarakat, serta peningkatan kemampuannya untuk berkomunikasi dalam pembangunan melalui penghayatan keadaan dan masalah dengan lebih baik sehingga masyarakat termotivasi untuk memecahkan masalahnya dan secara khusus menjadi upaya peningkatan peran serta masyarakat yang diwujudkan dalam program pembangunan kesehatan masyarakat kota dan desa melalui pendekatan Primary Health Care.

1.2 Batasan MasalahMakalah ini membahas mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1.Tujuan UmumMakalah ini dibuat untuk mengetahui gambaran peran serta masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.1.3.2.Tujuan Khusus1.Untuk mengetahui peran serta aktif masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.2.Untuk mengetahui permasalahan yang menghambat kelancaran peran serta masyarakat dan upaya kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.3.Untuk mengetahui UKBM aktif di wilayah kerja Puskesmas Pauh.4.Untuk mengetahui permasalahan yang menghambat kelancaran pelaksanaan UKBM di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

1.4 Metode PenulisanMetode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur,laporan tahunan dan tengah semester Puskesmas Pauh, serta diskusi dengan pemegang Program Promosi Kesehatan dan Pimpinan Puskesmas Pauh.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran Serta Masyarakat2.1.1DefinisiPeran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya serta wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor, dan lembaga terkait.1,4

2.1.2Dasar Hukum Peran Serta MasyarakatPeran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada umumnya dan penbangunan kesehatan pada khususnya. Hal ini terbukti dengan dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. 5,8Pasal 5Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga, dan lingkungannya.Pasal 8Pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan fungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap terjamin.Pasal 711. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber daya masyarakat.2. Pemerintah membina, mendorong, dan menggerakkan swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.3. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara peran serta masyarakat di bidang kesehatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

2.1.3 Tujuan Peran Serta MasyarakatTujuan program peran serta masyarakat adalah 41. Meningkatkan peran, kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat3. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat.

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat 41. Manfaat kegiatan yang dilakukanJika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar.2. Adanya kesempatanKesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan dilakukan.3. Memiliki keterampilanJika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang yang mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tersebut akan tertarik untuk berperan serta.4. Rasa memilikiRasa memiliki akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik, maka peran serta masyarakat dapat dilestarikan.5. Faktor tokoh masyarakatJika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh-tokoh masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta, maka mereka akan tertarik pula untuk berperan serta.

2.1.5Lingkup Peran Serta Masyarakat Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak terbatas. Namun demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat dikelompokkan menjadi : 41. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh masyarakat umum.2. Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)3. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 4. Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)5. Kemitraan LSM dan dunia usaha.6. Dana sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)7. Peran wanita pembangunan kesehatan8. Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan 9. Kader kesehatan.

2.1.6Prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat Kesehatan merupakan kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di arahkan melalui tiga macam utama, sebagai berikut. 1,4a. Kepemimpinanb. Pengorganisasianc. Pendanaan. Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta masyarakat di bidang kesehatan adalah sebagai berikut.1. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal mempunyai wawasan kesuma (kesehatan untuk semua).2. Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi, mempunyai bentuk UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, dengan kualitas yang baik.3. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakan pola yang sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai. Dana sehat pola PKMD untuk masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk masyarakat anggota KUD, dana sehat pada UKS untuk para murid sekolah dan lain-lain

2.1.7 Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan sebagai berikut: 11. Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedokteran, implementasi program kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Kesehatan masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.2. Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak mungkin menerapkan suatu keharusan yang sifatnya mutlak.

2.1.8Tingkatan Peran SertaMengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan mudah. Partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai tingkatan partisipasi atau peran serta masyarakat antara lain: 41. Peran serta karena perintah atau karena terpaksa.2. Peran serta karena imbalan, baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan kedudukan.3. Peran serta karena rasa ingin memiliki.4. Peran serta karena kesadaran, tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan.5. Peran serta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab.

2.1.9Wujud Peran Serta MasyarakatPeran serta masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk: 41. Tenaga, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbangkan tenaganya, misalnya menyiapkan tempat, peralatan, dan sebagainya.2. Materi, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbangkan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut, misalnya uang, pinjaman tempat, dan sebagainya.

2.1.10Peran Kader Masyarakat sebagai Wujud Peran Serta MasyarakatKader posyandu adalah warga masyarakat yang terlibat dalam seksi 7 dan seksi LKMD (Tim penggerak PKK) yang tegabung dalam Pokja IV yang membidangi masalah kesehatan dan KB dan aktif dalam kegiatan posyandu. Kader gizi adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dan mampu melaksanakan upaya peningkatan gizi keluarga (UPGK) serta mampu menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan UPGK.Masih banyak conton-contoh lain tentang macam atau jenis kader di masyarakat, seperti kader UKS (disekolah), kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan lain-lain.4

2.2Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)2.2.1DefinisiUpaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) adalah wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas puskesmas, lintas sektor, dan lembaga terkait. 3

2.1.2Tujuan Terbentuknya UKBM 31.Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM2.Meningkatnya kemampuan pemimpin/Tokoh masyarakat dalam merintis dan mengembangkan UKBM3.Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKBM4.Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun, dan mengelola pendanaan masyarakat untuk menumbuhkembangkan UKBM.

2.1.3Tingkat Perkembangan UKBM 3Pada umumnya, UKBM dibagi berdasarkan tingkat perkembangannya menjadi 4 strata, yaitu:1. Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk.2. Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya masih rendah.3. Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya sudah tinggi.4. Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan >50% masyarakatnya telah menjadi anggota dana sehat.

2.1.5 Sasaran UKBMSasaran UKBM, yaitu: 31. Individu atau tokoh masyarakat berpengaruh2. Keluarga3. Kelompok masyarakat: generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dan lain-lain.4. Organisai masyarakat: organisai profesi, LSM, dan lain-lain.5. Masyarakat umum: desa, kota dan pemukiman khusus.

2.2.3Jenis-jenis UKBM 2.2.3.1Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)Posyandu adalah salah saru bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan masyarakat level bawah, sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksi permasalahan gizi, busung lapar, dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan secara menyeluruh.6 Prinsip dasar posyandu:a) Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara pelayanan profesional dan non profesional (oleh masyarakat). b) Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi. Imunisasi, penangulangan diare) maupun lintas sektoral .c) Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos tumbang, pos imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain). d) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5 tahun, ibu hamil, PUS). e) Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC.

Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi : a) Meja 1 : Pendaftaran b) Meja 2 : Penimbangan c) Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehatd) Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pemberian oralit, vitamin A ,dan tablet besi e)Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.6

Klasifikasi Posyandu6Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu: a) Posyandu Pratama (Warna Merah) Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan kali dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai gawat. Intervensi nya antara lain:pelatihan kader, penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader.b) Posyandu Madya (Warna Kuning) Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah lebih baik tetapi masih rendah cakupan nya, untuk itu perlu di lakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.c) Posyandu Purnama (Warna Hijau) Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader lima orang atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. d) Posyandu Mandiri (Warna Biru) Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) serta mampu berswasembada.2.2.3.2Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat setempat (berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel melayani kesehatan masyarakat secara umum sebagai perpanjangan dari Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa Posyandu di lingkungannya.3Kegiatan poskeskel lainnya merupakan pengembangan dari promosi kesehatan,penyehatan lingkungan dan sebagai revitalisasi berbagai UKBM2.2.3.2.1 Fungsi Poskeskel 31. sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan2. sebagai wahana pelayanan dasar, guna lebih mendekatkan pelyanan kepada masyrakat serta untuk meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan 3. sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yang ada di kelurahan4. sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan dalam penanggulangan pasca bencana2.2.3.2.2 kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan Poskeskel31. pengamatan epidimiologis sederhana terhadap penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB,dan factor risikonya(termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil2. penanggulangan penyakit dan pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensi 3. promosi kesehatan peningkatan keluarga sadar gizi dan PHBS

2.2.3.3Tanaman Obat Keluarga (TOGA)Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisional.3 Fungsi TOGA adalah:31. Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari beberapa penyakit yang ringan2. Memperbaiki gizi masyarakat3. Upaya pelestarian dan memperindah lingkungan4. Menambah penghasilan keluarga.

2.2.3.4Upaya Kesehatan Kerja (UKK)Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan pekerja, merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok kerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.3UKK menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya tetap diiringi oleh banyaknya tenaga kerja informal. Salah satu wujud UKK adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan Kerja (Pos UKK) di sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal.3Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :1. Pertemuan Tingkat Pekerja (ptp):mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di tempat kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan musyawarah masyarakat pekerja2. Survey Mawas Diri (SMD) :pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja3. Musyawarah Masyarakat Pekerja (MMP):mengenal masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja, petugas puskesmas, aparat pemerintah4. Membentuk Pos UKK :menentukanpengurus pos UKK, jadwal kegiatan, rencana kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja5. Perencanaan UKK :menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD, menentukan prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan6. Penyuluhan UKK :materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi, risiko bahaya, penggunaan APD (alat pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit dan kecelakaan akibat kerja7. Pemeriksaan Kesehatan, p3k dan p3p :membantu petugas kesehatan, pemeriksaan ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan kartu kunjungan, formulir status kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit akibat kerja, pemberian obat bebas pada penyakit ringan8. Upaya Rujukan :merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak bisa tertangani.9. Pencatatan Pelaporan :membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan10. Kerjasama Lintas Sektoral :pertemuan berkala dengan anggota pos UKK, pertemuan ruitn teratur dengan petugas, kunjungan rumah kepada pekerja, membantu kesulitan pekerja11. Mengelola Sumber Keuangan UKK:mengatur sumber pemasukan dan pengeluaran pos UKK12. Membantu Pemberdayaan Ekonomi Pekerja :integrasi kegiatan ekonomi yang menguntungkan, pembentukan dan pengelolaan dana simpan pinjam (koperasi), pemberiaan kredit modal usaha, penyediaan alat kesehatan kerja.13. Membina Kemampuan Diri :meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan penataran, pertemuan rutin anggota UKK, kunjungan lapangan, melaksanakan kegiatan secara kontinyu

2.2.3.5Pos kesehatan Persantren (Poskestren)Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren dalam bidang kesehatan secara berkala.Kegiatan dari poskestren adalah :31. Pos obat pondok pesantren 2. Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri)3. Pusat informasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah kesehatan secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat.4. Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.2.2.3.6Pos Binaan Terpadu (Posbindu)Posbindu berbeda dengan posyandu, karena posbindu dikhususkan unutk pembinaan pada orang tua, baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah memasuki masa lansia.2Program posbindu ini diperuntukkan untuk usia 45 tahun ke atas dengan pembagian 45 tahun sampai 59 tahun adalah usia pralansia, 60 sampai 70 tahun usia lansia, dan 70 tahun keatas adalah lansia yang beresiko. Posbindu ini diharapkan bagi usia pralansia adalah untuk mempersiapkan dalam memasuki usia lansianya agar tetap produktif, mandiri dan bisa berperan aktif.2 Kegiatan yang dilaksanakan di posbindu diantaranya:2,31. Pendataan Sasaran, masyarakat yang berusia diatas 18 tahun 2. Pemeriksaan Kesehatan3. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, maka setiap satu bulan sekali diadakan pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, penimbangan berat badan, dan pemberian obat-obatan yang diperlukan.4. Penyuluhan, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.5. Olah raga atau kesehatan jasmani6. Olahraga yang dilakukan di posbindu yaitu senam lansia, jalan kaki. 7. Pemberian makanan tambahan8. Pemeriksaan laboratorium darah pada pasien yang beresiko.9. Pembinaan pada keluarga lansia unutk meningkatkan kemampuannya mengatasi masalah kesehatan lansia.

2.2.4Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai berikut2,31. Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya pramuka dalam bidang kesehatan.2. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupakan wujud peran serat masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.3. Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam penangulangan penyakit menular yang banyk di derita penduduk setempat.4. Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta masyarakat dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan pemukiman. Melalui kegiatan ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan rumah sehat menjadi semakin tinggi.5. Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi masyarkat pondok pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren ini muncul kegiatan, antara lain pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada ( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi kesehatan di pondok pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.

BAB IIIANALISIS SITUASI3.1. Peran serta masyarakat di Puskesmas PauhTabel III.1.1Peran Serta Aktif Masyarakat (kader) Menurut Kelurahan Tahun 2013NoKelurahanJujumlah (orang)Posyandu

1Limau Manis Selatan4010

2Cupak Tangah328

3Piai Tangah328

4Pisang4812

5Kapalo Koto287

6Limau Manis287

7Binuang Kp Dalam287

8Koto Luar328

9Lambung Bukit123

Puskesmas14070

Grafik III.1.2Peran Serta Aktif Masyarakat (Kader) Menurut Kelurahan Tahun 2013

Pada Bulan april Promkes Puskesmas PAUH juga melaksanakan kegiatan penyegaran kader posyandu yang di bina sebanyak 140 Kader dari 70 Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas PAUH.

Tabel III.1.3Peran Serta Aktif Masyarakat (kader) Menurut Kelurahan Triwulan I 2014

3.2. Posyandu Puskesmas PauhTabel III.2.1Tabel Strata Posyandu Tahun 2013NoKelurahanPratamaMadyaPurnamaMandiri

1Limau Manis Selatan0262

2Cupak Tangah0143

3Piai Tangah0152

4Pisang0363

5Kapalo Koto0232

6Limau Manis0142

7Binuang kp Dalam0232

8Koto Luar0152

9Lb Bukit0111

Jumlah0143719

Dari data diatas menunjukan strata Posyandu Puskesmas Pauh pada tahun 2013 adalah Strata Mandiri 19 (27,14%), Strata Purnama 37 (52,85 %) dan Strata Madya 14( 20%)

Tabel III.2.2Pencapaian D/S dan N/D Tahun Triwulan I 2014

Dari data diatas menunjukan pencapaian D/S, N/D Triwulan I 2014 Puskesmas Pauh adalah D/S 82.03 dan N/D 76.3 .

3.3. TOGA

Tabel III.3.1Strata Toga Menurut Kelurahan Tahun 2013NoKelurahanPratamaMadyaPurnamaMandiri

1Limau Manis Selatan35900

2Cupak Tangah15000

3Piai Tangah40500

4Pisang30500

5Kapalo Koto20000

6Limau Manis37700

7Binuang kp Dalam35500

8Koto Luar451000

9Lb Bukit29300

PUSKESMAS2664400

Grafik III.1.3Strata Toga Menurut Kelurahan Triwulan I 2014

Dari data di atas menunjukan bahwa Strata toga Pratama sebanyak 266 dan Strata Madya sebanyak 44 sedangkan purnama dan mandiri masih 0.

3.4. Pos Kelurahan Siaga

Tabel III.4.1Data Kelurahan Siaga Triwulan I 2014

NoKelurahanJumlah Jumlah Sarana PoskesdesKondisi Kelsi

BidanBangunanAlatAktifTdk Aktif

DilatihAdaBlmAdaBlm

1Limau Manis Sltan3VVV

2cpk tgh1VVV

3kap koto1VVV

4piai tgh1VVV

5Lm1VVV

6koto lua1VVV

7binuang kp dalam1VVV

8Pisang1VVV

9lb bukit1VVV

Puskesmas11362754

Selama tahun 2013 Program Promkes juga telah melaksanakan pembentukan Kelurahan Siaga di tingkat Kecamatan dan dilanjutkan ditingkat Kelurahan yaitu pembentukan Organisasi Kelurahan Siaga pada 9 Kelurahan dengan kegiatan pendataan Survei Mawas Diri (SMD), PHBS, dan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) dengan masalah perilaku yang tidak sehat tertinggi yaitu Kebiasaan merokok, Kurangnya Konsumsi sayuran dan buah, cpts serta memberantas jentik nyamuk.

3.5. Penyuluhan masyarakat dan PHBS

Tabel III.5.1kegiatan penyuluhan masyarakat tahun 2013KegiatanJanFebMarAprilMeiJuniJuliAgsSepOktNovDes

Dalam Gedung

1. Individu352515302728323528253027

2. Kelompok888888758675

Luar Gedung

1. Posy. Balita707070707070707070707070

2. Posy. Lansia131313131313131313131313

3. SD1410911131210816111210

4. SLTP335433523454

5. SMU321121643432

6. Kel.Pntesial1078976866878

7. Remaja312212342432

8. Kel. PKK423332002342

9. Siaran Kellg111111111111

Tabel III.5.2Data perilaku hidup bersih dan sehat ( phbs) tahun 2013NoKelurahanJml KKJumlah RT di SurveyRumah Tangga yang Ber PHBS% RT Sehat

1Pisang158721014669.52%

2Binuang Kp Dalam128821014569.5%

3Piai Tangah98821013765.23%

4Cupak Tangah152121015071.42%

5Kapalo Koto129321015071.42%

6Koto Luar174121014167.14%

7Lambung Bukit85121013061.90%

8Limau Manis Selatan204321014669.52%

9Limau Manis 114921014066.66%

Jumlah12.4521.8901.44076.19%

Data pembinaan PHBS menurut tatanan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 pada Puskesmas Pauh berjumlah 1890 Rumah Tangga. Dari jumlah tersebut rumah tangga sehat yang telah dibina adalah 1440, dan rumah tangga tidak sehat yang dibina adalah 450. Jumlah sekolah keseluruhan 46, yang dibina PHBS adalah 4 sekolah. Jumlah tempat kerja keseluruhan adalah 64, yang dibina PHBS adalah 38 tempat kerja. Jumlah sarana kesehatan yang dibina PHBS adalah 8.

BAB IVPEMBAHASAN4.1. Peran serta masyarakatDari tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah kader di sembilan kelurahan di Wilayah kerja Puskesmas Pauh sebanyak 280 orang dengan jumlah kader paling banyak terdapat di Kelurahan Limau Manis Selatan yaitu sebanyak 48 orang dan paling sedikit di kelurahan Lambung bukit sebanyak 12 orang.Dari hasil diskusi dengan pemegang program promosi kesehatan, dari 280 orang kader, hanya 261 orang yang aktif. Hal ini dikarenakan kesibukan dari masing-masing kader dan kurangnya motivasi dari kader sendiri sebagai peran aktif sebagai agen kesehatan di masyarakat.

4.2. PosyanduDari gambar 3.1 dapat diketahui bahwa strata Posyandu Puskesmas Pauh pada Januari Maret 2014 yang terbanyak adalah Strata Purnama sebanyak 53 %, sedangkan target yang ditentukan oleh dinas kesehatan adalah 40 %, sehingga dapat dikatakan bahwa pencapaian unit posyandu dengan strata purnama di wilayah kerja puskesmas pauh sudah mencapai target.Dari tabel 3.2 menunjukkan pencapaian D/S pada triwulan I 2014 di Puskesmas Pauh adalah 82 %, pencapaian ini belum mencapai target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan yaitu sebesar 85 %. Dari hasil diskusi dengan pemegang program, penyebab tidak tercapainya target D/S di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah pencatatan SIP posyandu belum semua terlaksana, kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan yang masih kurang, dan kurangnya dukungan lintas sektoral terhadap pelaksanaan Posyandu.

4.3. TOGA Dapat diketahui bahwa di wilayah kerja Puskesmas Pauh terdapat 209 KK yang memiliki TOGA, dimana KK dengan TOGA terbanyak terdapat di kelurahan Cupak Tangah, yaitu sebanyak 32 KK dan kelurahan Lambung Bukit dan Binuang sebanyak 17 KK sebagai kelurahan dengan TOGA paling sedikit.Dari hasil diskusi dengan pemegang program, permasalahan utama adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang jenis tanaman serta pemakaian TOGA sebagai tanaman obat keluarga. Selain itu belum adanya pedoman baku dari DKK Padang tentang pembinaan TOGA juga masih menjadi kendala lain.4.4. PHBSDari tabel 3.5 dapat diketahui bahwa pencapaian rumah tangga yang menerapkan PHBS di wilayah kerja puskesmas Pauh hanya 76,19 %. Angka ini masih belum mencapai target dari yang ditentukan oleh kemenkes , yaitu 80 %. Dari hasil diskusi, permasalahan yang dihadapi adalah belum tercatatnya KK yang menerapkan PHBS dan masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya PHBS.

4.5. UKBM lainnyaUntuk UKBM lainnya seperti poskeskel, posbindu, UKS, Saka bakti husada, dan Poskestren juga telah terlaksana, namun masih memerlukan pengembangan dan inovasi yang lebih baik. Untuk pelaksanaan UKS sendiri masih terkendala dalam hal penyesuaian jadwal dengan jadwal sekolah yang merupakan target utama dalam UKS. Tingginya minat siswa masih tidak diimbangi dengan peran serta guru dan pihak sekolah dalam hal kerjasama lintas sektoral. Selain itu pemantauan jangka panjang terhadap program UKS ini masih terkendala dalam hal kurangnya sumber daya manusia/tenaga kesehatan di puskesmas. Banyaknya tenaga puskesmas yang memiliki double job sehingga program UKS ini seperti mati suri apabila tidak dilakukan pemantauan secara continue.Pelaksanaan Saka bakti Husada di wilayah kerja Puskesmas Pauh juga telah terlaksana. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Persami atau Perjusami yang dilakukan oleh pihak sekolah atau kecamatan. Untuk pelaksanaan program ini sangat membutuhkan dukungan kerjasama lintas program.Pelaksaaan Poskestren tidak dapat dilakukan secara rutin karena di wilayah kerja Puskesmas Pauh tidak ada sekolah pesantren yang merupakan sasaran dari program ini. Namun demikian, dalam menghadapi pesantren ramadhan, puskesmas biasanya mendapat undangan dari pihak pelaksana program pesantren ramadhan untuk mengisi materi kesehatan. Sehingga program ini pun juga memerlukan kerjasama lintas program yang lebih baik.

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1.Jumlah kader di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah 280 orang, dimana jumlah kader aktif sebanyak 261 orang.5.1.2.Permasalahan yang menghambat kelancaran peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah kesibukan dari masing-masing kader dan kurangnya motivasi dari kader sendiri sebagai pemegang peran aktif sebagai agen kesehatan di masyarakat.5.1.3.UKBM aktif di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah Posyandu, TOGA, Kelurahan siaga, PHBS, UKS, Posbindu, dan Saka Bakti Husada.5.1.4.Permasalahan yang menghambat kelncaran pelaksanaan UKBM di wilayah kerja Puskesmas Pauh antara lain adalah kurangnya minat masyarakat untuk berpartisipasi, kurangnya kemampuan dan pengetahuan kader, kurangnya jumlah sumber daya manusia/ tenaga kesehatan di puskesmas dan kurangnya dukungan lintas sektoral.

5.2. Saran

5.2.1.Mensosialisasikan kembali fungsi dan peranan posyandu ke masyarakat.5.2.2. Melakukan penyuluhan kembali ke masyarakat mengenai pentingnya PHBS dalam keluarga.5.2.3.Memberikan reward kepada kader untuk meningkatkan motivasi dan mengadakan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader.5.2.4.Meningkatkan kerja sama lintas sektoral melalui promosi dan rapat lintas sektoral, untuk mendapatkan dukungan dana maupun tenaga dari lintas sektor.

DAFTAR PUSTAKA1. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. ARRIF: Pedoman Manajemen Peran Serta Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat; 2006.2. Pusat Promosi Kesehatan . Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Suplemen. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2011. Available from: http://www.promosikesehatan.com.3. Pramudho Kodrat. Pengembangan UKBM Melalui Poskesdes. Available from: http://buk.depkes.go.id/index.php.4. Peran Serta Masyarakat (Kader Kesehatan). Available from: http://syakira-blog.blogspot.com/2009/01/peranserta-masyarakat-kader-kesehatan.html.5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Available from: http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf. 6. Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Available from: http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf. 7. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan 2013. Padang. 2013. Available from: http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2013/04/lap-tahunan-yes-10.pdf.8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Available from: www.hukor.depkes.go.id.9. Indikator Kinerja SPM Kota Padang tahun 2013. Available from: http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2013/03/data-spm-2013.pdf. 10. Laporan Tahunan 2013 puskesmas Pauh.11. Lokakarya Mini Semester 1 Tahun 2014 Puskesmas Pauh.

1

GRAFIK STRATA POSYANDU PUSKESMAS PAUH TH 2013