maqashid al-syar’iyah

Upload: fikriey-bawabah-tiga

Post on 17-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    1/33

    Maqashid Al-Syariah

    Oleh:Deden Muhammad Makhyaruddin

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    2/33

    Pengertian Maqashid Al-

    Syariah

    Tujuan Allah SWT dan Rasul-Nya dalam

    merumuskan hukum Islam

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    3/33

    Menurut Wahbah al-Zuhaili, Maqasid Al Syariahberarti nilai-nilai dan sasaran syara' yang tersirat

    dalam segenap atau bagian terbesar dari hukum-

    hukumnya. Nilai-nilai dan sasaran-sasaran itu

    dipandang sebagai tujuan dan rahasia syariah, yang

    ditetapkan oleh al-Syari' dalam setiap ketentuan

    hukum

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    4/33

    Pembagian Maqashid Menurut al-Syathibi

    Maksud Syari(qashdu al-syari)

    Maksud Mukallaf(qashdu al-mukallaf).

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    5/33

    Pembagian Maksud Syari

    Tujuan Syari' dalam menetapkan

    syariah

    Penetapan syariah sebagai sesuatuyang harus dipahami

    Penetapan syariah sebagai hukum

    taklifiyang harus dilaksanakan.

    Penetapan syariah pembawa manusiake bawah lindungan hukum.

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    6/33

    Tujuan Syari'dalam menetapkan syariah

    hanyalah untuk kemaslahatan manusia

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    7/33

    Maslahat Menurut al-Syathiby:

    1. Dharuriyyat(primer)

    2. Hajiyyat (skunder)3. Tahsinat(tersier,lux)

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    8/33

    Maslahat Dharur iyyatadalah sesuatu yang mesti

    adanya demi terwujudnnya kemaslahatan agama

    dan dunia. Apabila hal ini tidak ada, maka akan

    menimbulkan kerusakan bahkan hilangnyahidup dan kehidupan seperti makan, minum,

    shalat, shaum dan ibadah-ibadah lainnya

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    9/33

    Maqashid Dharur iyyat:

    1. Agama (al-Din)

    2. Jiwa (al-Nafs)

    3. Keturunan(an-Nasl)

    4. Harta(al-Mal) dan

    5.Aqal(al-Aql)

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    10/33

    Cara untuk menjaga Mashlahah Dharur iyah:

    1. Dari segi adanya (min nahiyyati al-wujud)

    2. Dari segi tidak ada (min nahiyyati al-adam)

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    11/33

    Dari segi adanya (min nahiyyati al-wujud) yaitu

    dengan cara manjaga dan memelihara hal-hal

    yang dapat melanggengkan keberadaannya

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    12/33

    Dari segi tidak ada (min nahiyyati al- adam)

    yaitu dengan cara mencegah hal-hal yang

    menyebabkan ketiadaannya

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    13/33

    Contoh I:a. Menjaga agama dari segi al-wujudmisalnya

    shalat dan zakat

    b. Menjaga agama dari segi al-adammisalnya

    jihad dan hukuman bagi orang murtad

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    14/33

    Contoh II:

    a. Menjaga jiwa dari segi al-wujudmisalnya

    makan dan minum

    b. Menjaga jiwa dari segi al-adammisalnyahukuman qishash dan diyat

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    15/33

    Contoh III:

    a. Menjaga aqal dari segi al-wujudmisalnya

    makan dan mencari ilmu

    b. Menjaga aqal dari segi al-adammisalnya had

    bagi peminum khamr

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    16/33

    Contoh IV:

    a. Menjaga an-nasl dari segi al-wujudmisalnya

    nikah

    b. Menjaga an-nasl dari segi al-adammisalnya

    had bagi pezina dan muqdzif

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    17/33

    Contoh V:

    a. Menjaga al-mal dari segi al-wujudmisalnya

    jual beli dan mencari rizkib. Menjaga al-mal dari segi al-adammisalnya

    riba, memotong tangan pencuri

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    18/33

    Maslahah Hajiyyatadalah sesuatu yangsebaiknya ada agar dalam melaksanakannya

    leluasa dan terhindar dari kesulitan. Kalau

    sesuatu ini tidak ada, maka ia tidak akanmenimbulkan kerusakan atau kematian hanya

    saja akan mengakibatkan masyaqah dan

    kesempitan. Misalnya, adanya rukhsah; shalat

    jamadan qasharbagi musafir

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    19/33

    Maslahah Tahsinatadalah sesuatu yangsebaiknya ada demi sesuainya dengan keharusan

    akhlak yang baik atau dengan adat. Kalau

    sesuatu ini tidak ada, maka tidak akan

    menimbulkan kerusakan atau hilangnya sesuatu

    juga tidak akan menimbulkan masyaqahdalam

    melaksanakannya, hanya saja dinilai tidak

    pantas dan tidak layak manurut ukurantatakrama dan kesopanan.

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    20/33

    Contohnya:

    Thaharah, menutup aurat dan hilangnyanajis

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    21/33

    Syariah harus Dipahami:1. Syariahini diturunkan dalam Bahasa Arab,

    sehingga untuk dapat memahaminya harus

    terlebih dahulu memahami seluk beluk dan uslub

    bahasa Arab

    2. Syariatini ummiyyah, maksudnya untuk

    dapat memahaminya tidak membutuhkan

    bantuan ilmu-ilmu alam seperti ilmu hisab,kimia, fisika dan lainnya.

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    22/33

    Syariahadalah Taklif untuk Dilaksanakan:1. Taklif yang di luar kemampuan manusia (at-

    takl i f bima laa yuthaq)

    2. Taklif yang di dalamnya terdapat masyaqah,

    kesulitan (al-takl i f bima fi ihi masyaqqah)

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    23/33

    Masyaqah:

    1. Mutadah

    2. Ghair Mutadah

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    24/33

    Masyaqah Mutadah(Kul fah)

    Sesuatu yang tidak mungkin dapat dipisahkan

    dari kegiatan manusia

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    25/33

    Masyaqah Ghair Mutadahatau Ghair Adiyyahyaitu masyaqahyang tidak lazim dan tidak dapat

    dilaksanakan atau apabila dilaksanakan akan

    menimbulkan kesulitan dan kesempitan.

    Misalnya, keharusan berpuasa bagi orang sakit

    dan orang jompo

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    26/33

    Syariah Pembawa Manusia ke BawahLindungan Hukum:

    Maksudnya untuk mengeluarkan mukallaf dari

    tuntutan dan keinginan hawa nafsunya sehingga

    ia menjadi seorang hamba yang dalam istilah

    Imam Syathibi disebut: hamba Allah yang

    ikhtiyarandan bukan yang idthiraran

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    27/33

    Din (Agama)

    Undang-undang Tuhan untuk

    mengarahkan setiap yang berakal

    kepada kebaikan di dunia dan

    kebahagiaan di akhirat tanpa

    paksaan

    Yang dimaksud Din di sini adalah

    Islam

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    28/33

    Nafs (Jiwa)

    Jiwa orang muslim

    Jiwa orang kafir ahli kitab yang

    membayar jizyah

    Jiwa orang yang mengadakan akad

    aman dengan muslimin

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    29/33

    Aql(Akal)

    Penjaga dari uca(pan dan perbuatanyang tercela

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    30/33

    Nasab/Nasl

    Anak /keturunan

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    31/33

    Mal (Harta)

    Sebutan bagi segalasesuatu selain manusiayang diciptakan untukkemaslahatan manusia

    serta dapat dipelihara dandipergunakan sesuai

    keinginan

    KEMBALI

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    32/33

    Urutan Dharuriyat

    Menurut al-Syathibi dalam al-MuwafaqatI/38, II/10, III/10 dan IV/27 urutannya :

    Din(Agama), Nafs(Jiwa), Nasl(Keturunan),Mal(Harta) dan Aql(Akal). Dalam al-

    MuwafaqatIII/47: Din, Nafs, Aql, Nasl danMal.Dan dalam al-ItishamII/179 dan al-

    MuwafaqatII/299: Din, Nafs, Nasl, Aql danMal.

    Menurut al-Zarkasyi: Nafs, Mal, Nasab, Dindan Aql.

    Menurut al-Amidi: Din, Nafs, Nasl, AqldanMal.

    Menurut al-Qarafi: Nufus, Adyan, Ansab,Uqul, AmwalatauAradh.

    Menurut al-Ghazali: Din, Nafs, Aql, Nasl danMal

    LANJUT

  • 5/27/2018 Maqashid Al-Syar iyah

    33/33

    1. Pembicaraan mashlahah, pengertian, tingkatan,karakteristik, dan relativitas atau keabsolutannya2.Pembahasan dimensi linguistik dari problem taklif

    yang diabaikan olehjurislain. Suatu perintah yangmerupakan taklifharus bisa dipahami oleh semuasubjeknya, tidak saja dalam kata-kata dan kalimattetapi juga dalam pengertian pemahaman linguistik dankultural. Al Syathibi mendiskusikan problem ini dengancara menjelaskan dalalah asliyah(pengertian esensial)dan ummumiyah(bisa dipahami orang awam)3. Analisa pengertian taklifdalam hubungannya dengankemampuan, kesulitan dan lain-lain

    4. Penjelasan aspek huzuzdalam hubungannya denganhawa dan ta'abud.

    KEMBALI