market brief - itpc.or.jpitpc.or.jp/wp-content/uploads/2012/07/jamur-final.pdf · osaka, jenis...
TRANSCRIPT
2012
ITPC Osaka
Market Brief
2
Daftar Isi
Kata Pengantar 3 Peta Jepang 4 I. Pendahuluan 5
1. Pemilihan Negara 5 2. Pemilihan Produk 6 3. Profil Jepang 7
II. Potensi Pasar Jepang 10 1. Ekspor Impor Jamur Jepang -‐ Dunia 14 2. Potensi Pasar Ekspor Jamur di Jepang 17 3. Kebijakan Impor Jamur di Jepang 19 4. Saluran Distribusi Jamur di Jepang 23 5. Hambatan Lainnya 23
III. Peluang dan Strategi 24 1. Peluang 24 2. Strategi 26
IV. Informasi Penting 29 1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia 29 2. Kamar Dagang Jepang 29 3. Asosiasi Jamur di Jepang 30 4. Daftar Pameran Jamur di Jepang 31 5. Perwakilan Indonesia di Jepang 31 6. Daftar Importir Jamur di Jepang 31
Referensi 34
Daftar Tabel dan Gambar
Tabel 2.1. Jenis-‐jenis Jamur Konsumsi 10 Tabel 2.2. Negara Pengekspor Jamur ke Dunia Periode 2007-‐2011 13 Tabel 2.3. Negara Pengimpor Jamur dari Dunia Periode 2007-‐2011 14 Tabel 2.4. Ekspor Jamur Jepang ke Dunia Periode 2007-‐2011 15 Tabel 2.5. Impor Jamur Jepang dari Dunia Periode 2007-‐2011 16 Tabel 2.6. Potensi Ekspor Jamur Indonesia ke Jepang Tahun 2010 19 Tabel 3.1. Harga Ekspor Jamur ke Jepang Tahun 2011 24 Tabel 3.2. Tarif Bea Masuk Jamur di Jepang Per 1 April 2012 25 Tabel 3.3. Ekspor Jamur Indonesia ke Dunia Periode 2007-‐2011 27 Gambar 2.1. Pangsa Pasar Eksportir Jamur ke Jepang Thn 2011 18 Gambar 2.2. Alur Distribusi Jamur di Jepang 23
3
ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang
Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: HS 2003
Jamur” untuk Edisi pada bulan Juni 2012 ini. Market brief (MB)
merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan
potensi pasar komoditi Jamur di Jepang. Adapun isi dari MB ini dibuat
berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang
disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian
Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar
negeri, MB disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar
suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi
pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting
lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung MB ini dapat menjadi
informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi Jamur
Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.
Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB
ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para
pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.
Osaka, Juli 2012
Kata Pengantar
4
Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).
Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.
Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
Peta Jepang
5
1. Pemilihan negara
Jepang merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi
Indonesia karena Jepang menduduki peringkat pertama sebagai
tujuan ekspor non-migas Indonesia dan urutan kedua sebagai
negara asal impor non-migas setelah China. Selain itu, Jepang juga
merupakan partner pertama Indonesia dalam perjanjian
perdagangan bebas secara bilateral. Pada tahun 2010 Indonesia
merupakan negara asal impor di peringkat ke-7 dan negara tujuan
ekspor di peringkat ke-12 bagi Jepang.
Berdasarkan data statistik Japan Customs, menyatakan bahwa
nilai ekspor non-migas Jepang ke Indonesia pada tahun 2010 adalah
sebesar US$ 15,84 milyar dan impor non-migas Jepang dari
Indonesia sebesar US$ 18,32 milyar, sehingga Jepang mengalami
defisit sebesar US$ 2,48 milyar. Neraca perdagangan Jepang-
Indonesia secara keseluruhan selama periode 2006 sd 2010 untuk
migas dan non-migas selalu mengalami surplus bagi Indonesia.
Impor non-migas Jepang dari Indonesia selama periode 2006 sd
2010 mengalami peningkatan sebesar 32% dengan trend sebesar
18,32.
Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi:
(1) copper ores and concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and
BAB I. PENDAHULUAN
6
similar solid fuels manufactured from coal; (3) nickel mattes; (4)
natural rubber,balata,gutta-percha; (5) refined copper and copper
alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels and similar
laminated wood; (7) paper and paperboard, uncoated, for writing; (8)
insulated wire, cable and other insulated electrical conductors; (9)
crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought
aluminium. (Kemendag)
Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa
produk seperti: (1) incompletely knocked down motor vehicles; (2)
parts of accessories of the motor vehicles of headings no.8701 to
8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4) parts, suitable
for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for
the transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing
housings; (7) flat-rolled products of iron or non-alloy steel; (8) refined
copper and copper alloys, unwrought; (9) tubes, pipes and hollow
profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely or
principally with the machinery. (Kemendag)
2. Pemilihan produk
Adapun latar belakang ITPC Osaka memilih komoditi ini dalam
pembahasan MB Edisi Juni 2012 ini karena :
a. Tahun 2012 ini ITPC Osaka akan banyak membahas produk
makanan dan minuman dalam Market Brief, sehingga komoditi
7
jamur yang sangat prospektif di pasar Jepang patut dibahas
dalam MB kali ini.
b. HS 2003 Jamur olahan merupakan salah satu komoditi yang
berada dalam 10 produk potensial Indonesia dengan trend
terbesar selama periode 2007-2011, yaitu 121,70. Hal tersebut
merupakan indikasi pertumbuhan ekspor jamur yang pesat
dalam periode dimaksud.
c. Selain daripada itu, terjadi pula peningkatan nilai ekspor jamur
Indonesia selama periode 2007-2009 yaitu sebesar 2000% dari
semula hanya US$ 0,02 juta pada tahun 2007 menjadi US$
0,42 juta di tahun 2011.
Analisa komoditi jamur di Jepang akan kami bahas lebih rinci lagi
pada Bab II.
3. Profil Jepang
a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47
prefektur di Jepan dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu:
Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku,
Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan
adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik. Daerah
pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang. Kota-
kota utama Jepang terletak di tanah datar, yang meliputi: Tokyo,
Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan
Fukuoka.
8
b. Pemerintahan. Jepang merupakan negara constitutional
monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kedudukan
Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi seluruh
rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada
Perdana Menteri (PM). Badan Legislatif Jepang adalah National
Diet, yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan
House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah
mendapat persetujuan dari Diet.
c. Demografi. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127.3 juta jiwa,
dimana 98.5% merupakan etnis asli Jepang, dan sisanya imigran
asing berasal dari Korea, China, Filipina, Brazil, dan Peru.
Jepang merupakan negara yang penduduknya berumur panjang
di dunia. Pada tahun 2009 sekitar 22.7% populasi Jepang sudah
berumur 65 tahun ke atas, sehingga diperkirakan pada tahun
2050 populasi tersebut akan meningkat menjadi 40%. Pemerintah
sedang berusaha keras mencari solusi untuk menyelesaikan isu
ini antara lain dengan memberikan bantuan kepada anak dan
imigran.
d. Infrastruktur. Berdasarkan Data tahun 2008, 46.4% energi di
Jepang berasal dari minyak bumi, 21.4% batubara, 16.7% gas
alam, 9.7% tenaga nuklir dan 2.9% tenaga air. Sebesar 25.1%
listrik Jepang dipasok dari tenaga nuklir. Namun sejak gempa
bumi Tohoku dan bencana Fukushima Daiichi Nuclear, beberapa
reaktor nuklir telah diberhentikan sehingga kebutuhan akan
9
bahan bakar fosil meningkat. Kota besar satu dengan yang lain
disambungkan dengan jalan tol yang memampukan pengendara
berkecepatan tinggi. Kereta juga merupakan transportasi utama
di Jepang yang terkenal dengan tepat waktu dan aman. Jepang
mempunyai 173 bandara, terbesar untuk domestik adalah
Haneda Airport, sedangkan untuk penerbangan internasional
antara lain Narita International Airport, Kansai International
Airport and Chūbu Centrair International Airport. Pelabuhan
terbesarnya adalah Nagoya Port.
e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3
ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari
segi nominal GDP. Negara ini merupakan basis dan penghasil
industri besar dan berteknologi tinggi seperti kendaraan bermotor,
elektronika, peralatan mesin, baja dan logam, kapal, bahan kimia,
produk tekstil dan makanan olahan. Selain itu, Jepang adalah
produser mobil No. 2 di dunia. Industri pertanian mencakup 13%
dari lahan Jepang. Jepang mencakup 15% penangkapan ikan
dunia atau No. 2 setelah China. Sektor jasa menyumbang 75%
GDP Jepang.
10
Definisi Harmonized System (HS) Code 2003 menurut Bukut Tarif
Indonesia adalah “Jamur dan cendawan tanah, diolah atau diawetkan
selain dengan cuka atau asam asetat”. Dalam Tabel 2.1 akan dipaparkan
berbagai jenis jamur yang lazim dikonsumsi masyarakat dunia dan secara
spesifik banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jepang.
Tabel 2.1. Jenis-‐jenis Jamur Konsumsi
No. Gambar Jamur Keterangan 1. Jamur Kancing
atau Champignon (Agaricus bisporus)
Sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti “daging”. Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potassium serta rendah kalori
2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)
25% dari total produksi jamur dunia Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih.
BAB II. POTENSI PASAR JEPANG
11
3. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
16% dari total produksi jamur dunia. Salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.
4. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)
Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake. Shiitake disebut juga ‘Chinese Black Mushroom’. Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina.
5. Jamur Kuping
Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-‐judae).
6. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)
Jamur ini tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun.
12
7. Jamur Maitake (Grifola frondosa)
Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of woods
8. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)
Jamur langka yang dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. Matsutake adalah bahan makanan mewah yang sangat mahal di Jepang. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).
9. Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, danTuber brumale)
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph), digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.
10. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)
Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-‐diabetes, anti-‐hipertensi, anti-‐alergi, antioksidan, anti-‐[inflamasi], anti-‐hepatitis, analgesik, anti-‐HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-‐tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).
13
Berdasarkan pengamatan kami di supermarket-supermarket kota
Osaka, jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat Jepang adalah
Shiitake, Enokitake, Kancing, Kuping, Tiram, Merang, dan Matsutake.
Tabel 2.2. memaparkan negara pengekspor jamur ke Dunia selama
lima tahun terakhir yaitu periode 2007 sd. 2011. Selama periode dimaksud
terlihat bahwa trend ekspor jamur ke dunia mengalami penurunan yaitu
3,33, hal ini terbukti dengan dari nilai ekspor yang semula US$ 1,23 milyar
pada tahun 2007 menjadi US$ 1,22 milyar di tahun 2011.
Dalam Tabel tersebut terlihat bahwa China merupakan eksportir
terbesar dengan pangsa 46,4%, disusul oleh (2) Belanda dengan 21,35%,
(3) Perancis dengan 8,92%, (4) Spanyol dengan 7,60% dan (5) Polandia
dengan pangsa sebesar 3,53%. Sementara itu posisi Indonesia berada
pada peringkat ke-8 dengan pangsa sebesar 1,03%, peringkat yang cukup
baik sebagai eksportir jamur melihat latar belakang Indonesia yang
merupakan negara tropis yang kurang kondusif untuk bertumbuhnya
jamur.
Tabel 2.2. Negara Pengekspor Jamur ke Dunia Periode 2007-‐2011
Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-‐11
Pangsa 2011
World 1.23 1.42 0.93 1.03 1.22 -‐3.33 100.00% 1 China 0.66 0.66 0.38 0.47 0.57 -‐6.15 46.40% 2 Netherlands 0.25 0.36 0.26 0.24 0.26 -‐3.43 21.35% 3 France 0.07 0.06 0.06 0.06 0.11 10.59 8.92% 4 Spain 0.07 0.08 0.07 0.08 0.09 4.33 7.60% 5 Poland 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04 5.35 3.53% 6 India 0.00 0.02 0.01 0.02 0.03 52.94 2.72% 7 Italy 0.03 0.03 0.02 0.03 0.03 -‐2.43 2.53% 8 Indonesia 0.03 0.03 0.02 0.01 0.01 -‐21.01 1.03% 9 Germany 0.02 0.05 0.02 0.02 0.01 -‐18.56 0.97% 10 Viet Nam 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 -‐4.54 0.62%
Sumber: ITC (Satuan Milyar US$)
14
Selanjutnya pada Tabel 2.3. yang memaparkan daftar Negara
Pengimpor Jamur di Dunia pada tahun 2007 sd. 2011, terlihat bahwa
Jerman merupakan negara pengimpor jamur terbesar yang kemudian
disusul oleh (2) Amerika Serikat, (3) Perancis, (4) Jepang, dan (5) Rusia.
Impor dunia terhadap jamur selama periode tersebut mengalami trend
negative atau penurunan sebesar 2,53. Hal ini terbukti dari penurunan
yang terjadi pada tahun 2009 dan 2010.
Tabel 2.3. Negara Pengimpor Jamur di Dunia Periode 2007-‐2011
Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-‐11
Pangsa 2011
World 1.03 1.20 0.86 0.91 1.04 -‐2.53 100.00% 1 Germany 0.20 0.27 0.19 0.16 0.16 -‐8.82 15.25% 2 USA 0.16 0.18 0.12 0.12 0.14 -‐6.83 13.63% 3 France 0.08 0.11 0.10 0.09 0.10 1.47 9.29% 4 Japan 0.07 0.07 0.06 0.07 0.08 3.60 8.14% 5 Russian Federation 0.06 0.08 0.03 0.05 0.06 -‐4.22 5.29% 6 Netherlands 0.02 0.03 0.02 0.02 0.03 2.71 2.44% 7 Portugal 0.03 0.03 0.02 0.02 0.03 -‐1.96 2.44% 8 Belgium 0.02 0.03 0.03 0.03 0.02 -‐1.42 2.34% 9 United Kingdom 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 -‐5.60 2.30% 10 Canada 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 -‐6.29 2.25%
Sumber: ITC (Satuan Milyar US$)
1. Ekspor dan Impor Jamur Jepang - Dunia
Jepang sebagai negara pengimpor jamur no. 4 dunia tidak
begitu banyak mengekspor jamur, karena produksinya diutamakan
untuk memenuhi kebutuhan domestik khususnya sebagai bahan
pangan.
Meskipun tidak begitu besar, namun Jepang juga mengekspor
Jamur ke dunia terutama ke negara-negara seperti (1) Taipei dimana
mencakup 42,03% pangsa ekspor jamur Jepang ke dunia, (2)
15
Selandia Baru dengan pangsa 22,63%, (3) Amerika Serikat
mencakup pangsa 16,17%, (4) Hong Kong dengan pangsa 5,54%,
dan (5) Australia dengan pangsa 5,08%. Ekspor negara tersebut
selama lima tahun terakhir mengindikasikan trend penurunan
sebesar 1,64%. Hal ini tercermin dari penurunan nilai ekspor
sebanyak 2,25%, dari semula sebesar US$ 0,89 juta pada tahun
2007 menjadi US$ 0,87 juta di tahun 2011.
Tabel 2.4. Ekspor Jamur Jepang ke Dunia
Periode 2007-‐2011 Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
07-‐11 Pangsa 2011
World 0.89 0.88 0.96 0.79 0.87 -‐1.64 100.00% 1 Chinese Taipei 0.36 0.31 0.21 0.24 0.36 -‐2.36 42.03% 2 New Zealand 0.10 0.11 0.14 0.18 0.20 20.81 22.63% 3 USA 0.22 0.23 0.29 0.20 0.14 -‐9.30 16.17% 4 Hong Kong, China 0.02 0.02 0.02 0.04 0.05 31.53 5.54% 5 Australia 0.00 0.01 0.01 0.03 0.04 5.08% 6 Republic of Korea 0.03 0.01 0.04 0.02 0.03 16.64 3.46% 7 Malaysia 0.00 0.00 0.00 0.02 0.01 1.15% 8 Netherlands 0.00 0.00 0.02 0.00 0.01 0.81% 9 United States
Minor Outlying Islands
0.01 0.00 0.01 0.01 0.01 0.69%
10 Israel 0.01 0.03 0.00 0.00 0.01 0.69% Sumber: ITC (Satuan Juta US$)
Selanjutnya Tabel 2.5. memaparkan rincian kegiatan impor
jamur Jepang dari Dunia selama lima tahun terakhir. Trend impor
jamur Jepang selama periode tersebut mengalami trend positif
sebesar 3,6% yang mengindikasikan pertumbuhan. Hal tersebut
terbukti dengan peningkatan sebanyak 15,7% dari semula US$
73,22 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 84,75 juta di tahun 2011.
16
Tabel 2.5. Impor Jamur Jepang dari Dunia Periode 2007-‐2011
Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-‐11
Pangsa 2011
World 73.22 66.69 59.38 70.87 84.75 3.60 100.00% 1 China 69.30 62.98 55.72 67.08 80.41 3.67 94.88% 2 Viet Nam 1.33 1.14 1.21 1.48 1.44 4.30 1.70% 3 Thailand 1.32 1.10 1.08 1.14 1.13 -‐2.88 1.33% 4 France 0.60 0.56 0.41 0.41 0.50 -‐6.67 0.59% 5 Indonesia 0.02 0.06 0.32 0.37 0.42 121.70 0.50% 6 Netherlands 0.14 0.40 0.26 0.09 0.36 4.40 0.42% 7 Italy 0.32 0.24 0.18 0.16 0.28 -‐6.74 0.33% 8 Taipei 0.08 0.06 0.08 0.05 0.12 8.30 0.14% 9 Rep. Korea 0.03 -‐ -‐ -‐ 0.08 0.09% 10 Spain 0.08 0.06 0.06 0.04 0.01 -‐32.83 0.02%
Sumber: ITC (Satuan Juta US$)
Negara asal impor jamur utama Jepang adalah China yang
dominan menguasai pasar Jepang sebanyak 94,88%. Negara
pengekspor lainnya ke Jepang adalah (2) Vietnam dengan pangsa
1,7%, (3) Thailand dengan pangsa 1,33%, (4) Perancis dengan
pangsa 0,59% dan (5) Indonesia dengan pangsa sebesar 0,5%.
Apabila diperhatian dari trend impor selama lima tahun terakhir,
impor Jepang dari Thailand dan Perancis menunjukkan penurunan,
sementara itu impor dari China, Vietnam dan Indonesia
mengindikasikan pertumbuhan masing-masing dengan trend 3,67;
4,30 dan 121,7.
Khusus dengan Indonesia, ekspor jamur Indonesia ke Jepang
selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan pesat sebesar
2000% dari semula hanya US$ 0,02 juta dengan pangsa 0,03% pada
tahun 2007 menjadi US$ 0,42 juta pada tahun 2011 dengan pangsa
meningkat 16 kali lipat yaitu sebesar 0,5%
17
2. Potensi Pasar Ekspor Jamur di Jepang
Setelah menganalisa ekspor dan impor Jepang terhadap Dunia
(lihat Tabel 2.4. dan 2.5.), dapat disimpulkan bahwa Jepang
merupakan negara pengimpor jamur, karena nilai ekspor Jepang
hanya 1% dari nilai impornya. Nilai perdagangan jamur Jepang
selama periode tersebut, terjadi peningkatan sebesar 15,53% dari
semula US$ 74,11 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 85,62 juta di
tahun 2011. Didukung dengan trend positif sebesar 3,54 dan
peningkatan rata-rata per tahun 4,68%, maka diperkirakan konsumsi
jamur di Jepang akan terus meningkat.
Gambar 2.1. pada halaman berikut akan memberikan
visualisasi pangsa pasar negara eksportir jamur ke Jepang pada
tahun 2011. Tampak jelas bahwa China mendominasi pasar jamur
Jepang sebanyak 94,9%. Sementara negara eksportir lainnya hanya
menguasai pangsa pasar antara 1,7% - kurang dari 1%. China
merupakan penguasa dominan pasar jamur Jepang selama lima
tahun terakhir.
18
Gambar 2.2. Pangsa Pasar Eksportir Jamur di Jepang Tahun 2011
Tabel 2.6. memberikan perhitungan indikatif potensi ekspor
Indonesia ke Jepang pada tahun 2011. Dari tiga HS turunan Jamur
Olahan, terlihat bahwa Jepang banyak mengimpor dari Indonesia
jamur dengan kode (1) HS 2003.10 Jamur dari genus Agaricus dan
(2) HS 2003.90 Lain-lain. Jepang mengimpor Jamur HS 2003.10
senilai US$ 0,42 juta dari Indonesia, sementara itu Jepang
mengimpor dari dunia sebanyak US$ 26,35 juta. Sedangkan
Indonesia mengekspor jamur jenis tersebut ke Dunia sebanyak US$
12,48 juta, sehingga dapat dihitung indikatif potensi ekspor Indonesia
ke Jepang untuk tahun 2011 adalah sebesar US$ 12,06 juta. Dengan
kata lain apabila Indonesia hanya memfokuskan seluruh ekspornya
ke Jepang, maka Indonesia dapat mengekspor 12,06 juta jamur lagi
ke Jepang.
94.9
1.7 1.3 0.6
0.5
1.0
1.5
China
Viet Nam
Thailand
France
Indonesia
Others
19
Tabel 2.6. Potensi Ekspor Jamur Indonesia ke Jepang Tahun 2011
Kode HS
Uraian Impor JPN dari
INA
Impor JPN dari Dunia
Ekspor INA ke Dunia
*Potensi Ekspor INA
ke JPN '200310 Mushrooms prepared or
preserved other than by vinegar or acetic acid
0.42 26.35 12.48 12.06
'200320 Truffles prepared or preserved other than by vinegar or acetic acid
0.00 0.52 0.00 0.00
'200390 Mushrooms, prepared or preserved otherwise than by vinegar or acetic a
0.00 57.88 0.08 0.08
Sumber: ITC (Satuan Juta US$) * Indicative
3. Kebijakan Impor Jamur di Jepang
A. Peraturan Impor terkait dengan impor Jamur adalah (1)
Plant Protection Act, (2) Food Sanitation Act, dan (3) Customs
Act.
i. Plant Protection Act (PPA). Jamur mentah yang sudah
dikeringkan tapi belum diproses ditangani sebagai kategori
“fresh produce” dan harus melalui proses karantina,
termasuk screening untuk mengetes kontaminasi hama
ataupun tanaman berbahaya yang tercakup dalam PPA.
Jamur yang sudah mengalami proses pengolahan tidak
termasuk dalam PPA namun diatur Food Sanitation Act.
ii. Food Sanitation Act (FSA). Sesuai dengan Peraturan
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan
No. 370 mengenai "Standards and Criteria for Food and
Additives" dalam kerangka Food Sanitation Act, mengatur
standar residu pestisida dalam makanan termasuk Jamur
20
olahan. Larangan impor dapat dilakukan apabila makanan
yang diimpor mengandung zat penyedap, pestisida atau zat
lainnya yang dilarang di Jepang, ketika kandungan zat
tersebut melebihi batas toleransi yang ditetapkan.
iii. Customs Act. Berdasarkan peraturan ini dilarang
mengimpor Cargo yang labelnya tidak sesuai dengan
kandungan didalamnya.
B. Peraturan Penjualan Produk
i. Food Sanitation Act (FSA). Peraturan ini antara lain
melarang penjualan produk yang mengandung zat beracun
ataupun produk tidak higienis. Label Jamur yang dijual dalam
wadah dan kemasan diatur oleh FSA, dimana label tersebut
wajib mencantumkan indikasi antara lain seperti penyedap
makanan, informasi alergi, bahan dasar, dan modifikasi
genetika.
ii. Product Liability Act. Peraturan ini antara lain mencakup
kewajiban perusahaan apabila terjadi kerusakan produk, dan
importir juga tercakup dalam kategori “perusahaan”. Jamur
yang dijual sebagai processed-food diatur dalam peraturan
ini dan tindakan wajib dilakukan terkait dengan manajemen
pengamanan dalam hal keracunan makanan, isi, dan wadah
serta kemasan.
21
iii. Act on Specified Commercial Transactions. Penjualan
Jamur melalui mail-order, pemasaran langsung (direct
marketing), telemarketing, dsb diatur dalam peraturan ini.
iv. Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and
Recycling of Containers and Packaging. Berdasarkan
peraturan ini penjualan yang menggunakan wadah dan
packaging yang diatur dalam peraturan ini harus dapat
didaur ulang. Namun perusahan skala kecil dikecualikan
dari peraturan ini.
C. Daftar Intansi Terkait Peraturan Jamur
Plant Protection Act Plant Protection Division, Food Safety and Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
TEL: +81-‐3-‐3502-‐8111 http://www.maff.go.jp
Food Sanitation Act Inspection and Safety Division, Department of Food Safety, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry of Health, Labour and Welfare
TEL: +81-‐3-‐5253-‐1111 http://www.mhlw.go.jp Customs Tariff Act
Customs and Tariff bureau, Ministry of Finance Japan TEL: +81-‐3-‐3581-‐4111 http://www.mof.go.jp
Act for Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forestry Products Labelling and Standards Division, Food Safety and Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
TEL: +81-‐3-‐3502-‐8111 http://www.maff.go.jp
Measurement Act Measurement and Intellectual Infrastructure Division, Industrial Science and Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-‐3-‐3501-‐1511 http://www.meti.go.jp
Health Promotion Act Food and Labeling Division, Consumer Affairs Agency TEL: +81-‐3-‐3507-‐8800
http://www.caa.go.jp Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations Representation Division, Consumer Affairs Agency TEL: +81-‐3-‐3507-‐8800
http://www.caa.go.jp
22
Product Liability Act Consumer Safety Division, Consumer Affairs Agency TEL: +81-‐3-‐3507-‐8800
http://www.caa.go.jp
Act on Specified Commercial Transactions Consumer Advice Office, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-‐3-‐3501-‐1511 http://www.meti.go.jp
Consumer Safety Division, Consumer Affairs Agency TEL: +81-‐3-‐3507-‐8800 http://www.caa.go.jp
Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers and Packaging/Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources Recycling Promotion Division, Industrial Science and Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-‐3-‐3501-‐1511 http://www.meti.go.jp
Office for Recycling Promotion, Waste Management and Recycling Department, Ministry of the Environment
TEL: +81-‐3-‐3581-‐3351 http://www.env.go.jp
Food Industry Policy Division, General Food Policy Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
TEL: +81-‐3-‐3502-‐8111 http://www.maff.go.jp
Unfair Competition Prevention Act/Trademark Act Intellectual Property Policy Office, Economic and Industrial Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-‐3-‐3501-‐1511 http://www.meti.go.jp
General Affairs Division, Japan Patent Office, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-‐3-‐3581-‐1101 http://www.jpo.go.jp
23
4. Saluran Distribusi Jamur di Jepang
Gambar 2.2. Alur Distribusi Jamur di Jepang
5. Hambatan Lainnya
Kurangnya Modal Usaha. Banyak pembudidaya jamur di Indonesia
masih tergolong dalam Usaka berskala Kecil dan Menengah,
sehingga banyak diantaranya memerlukan dukungan modal untuk
meningkatkan kapasitas produksi jamurnya sementara itu
permintaan akan jamur secara domestik dan internasional terus
meningkat.
24
1. Peluang
a. Harga Per Unit. Dari data yang terdapat dalam Tabel 3.1.
dipaparkan bahwa harga rata-rata satuan jamur dunia adalah
US$ 3.049/ton. China menjual dengan harga US$ 3.041/ton,
Vietnam dengan harga 1.925/ton, Thailand US$ 5.952/ton,
Perancis US$ 55.556/ton dan Indonesia US$ 1.888/ton. Harga
pasaran jamur asal Indonesia dapat dibandingkan dengan
Vietnam karena jenis jamur yang diekspor hampir sama.
Melihat persaingan kedua negara, terlihat bahwa harga ekspor
jamur dari Indonesia lebih rendah US$ 37,-/ton dari Vietnam.
Namun demikian untuk Perancis, China dan Thailand jenis
jamur yang diekspor adalah jenis jamur langka dengan harga
mahal.
Tabel 3.1. Harga Ekspor Jamur ke Jepang Tahun 2011
Rank Eksportir Harga/ton Tarif dikenakan Jpn
World 3,049
1 China 3,041 11.5
2 Viet Nam 1,925 11.7
3 Thailand 5,952 2.3
4 France 55,556 11.6
5 Indonesia 1,888 2.5
6 Netherlands 4,235 11.6
7 Italy 12,000 11.6
8 Chinese Taipei 7,059 11.7
9 Republic of Korea 1,267 11.6
10 Spain 11.6
Sumber : ITC
BAB III. PELUANG DAN STRATEGI
25
b. Perjanjian Dagang (FTA). Tarif impor Jamur di Jepang yang
berlaku sejak tanggal 1 April 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Apabila eksportir Indonesia menggunakan skema Indonesia-
Japan Enhanced Partnership Agreement (IJEPA) dan ASEAN-
Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) maka
tarif impor komoditi jamur sudah dieliminasi, khususnya untuk
HS 2003.10 unggulan Indonesia. Namun apabila menggunakan
skema WTO, masih dikenakan tarif bea masuk sebesar 9,60% -
13,40% untuk HS 2003.10
Tabel 3.2. Tarif Bea Masuk Jamur di Jepang Per 1 April 2012
H.S. code
Description WTO IJEPA ASEAN JCEP
20.03 Mushrooms and truffles, prepared or preserved otherwise than by vinegar or acetic acid
2003.10 Mushrooms of the genus Agaricus
100 1 Containing added sugar 13.40% Free Free
2 Other
(1) In airtight containers not more than 10kg each including container
211 -‐ French mushrooms 13.60% 7.40% 7.40%
219 -‐ Other 9.60% Free Free
220 (2) Other 10.50% Free Free
2003.90 Other Free Free
1 Truffles
010 (1) In airtight containers not more than 10kg each including container
9.60%
020 (2) Other 10.50%
2 Other
100 (1) Containing added sugar 13.40%
(2) Other
210 A In airtight containers not more than 10kg each including container
9.60%
220 B Other 10.50% Sumber: Japan Customs
26
2. Strategi
Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Jamur
Indonesia dengan negara pesaing lainnya khususnya di Jepang,
maka pemerintah dan pengusaha Jamur hendaknya dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Diversifikasi Pasar Ekspor. Kegiatan ekspor jamur Indonesia
ke Dunia selama periode 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel
3.3. dibawah ini. Trend ekspor jamur Indonesia ke Dunia
selama lima tahun mengalami penurunan dengan trend
negative sebesar 21,01 dan penurunan nilai ekspor sebanyak
54,21%. Penurunan mulai terjadi sejak tahun 2009 hingga data
terakhir pada tahun 2011. Hal tersebut salah satunya
dipengaruhi karena terkonsentrasinya ekspor jamur Indonesia
ke Amerika Serikat yang mencakup 83,81% ekspor jamur
Indonesia ke seluruh dunia. Keadaan ekonomi AS yang sedang
sulit mempengaruhi kinerja ekspor jamur Indonesia ke Dunia.
Namun berbeda halnya dengan ekspor jamur Indonesia
ke Jepang, pada tabel dimaksud terlihat bahwa terjadi
pertumbuhan dengan trend positif sebesar 62,63. Meski
pangsanya hanya 3,36% dari seluruh ekspor jamur Indonesia
terhadap dunia, namun terjadi peningkatan sebesar 950%.
Pertumbuhan ekspor serupa juga terjadi untuk Arab Saudi, Uni
Emirat Arab dan Qatar.
27
Memperhatikan krisis di negara-negara maju saat ini,
pengusaha jamur Indonesia seyogyanya mengalihkan
ekspornya (diversifikasi pasar) ke Jepang dan negara-negara
non tradisional seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan
Kuwait.
Tabel. 3.3. Ekspor Jamur Indonesia ke Dunia
Periode 2007-‐2011 Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
07-‐11 Pangsa 2011
World 27.45 28.34 19.48 12.79 12.57 -‐21.01 100.00% 1 USA 22.99 22.33 16.29 10.92 10.53 -‐20.36 83.81% 2 Japan 0.04 0.23 0.32 0.31 0.42 62.63 3.36% 3 Saudi Arabia 0.01 0.07 0.11 0.21 0.41 130.02 3.25% 4 United Arab
Emirates 0.00 0.09 0.39 0.32 0.40 3.14%
5 Qatar 0.00 0.06 0.15 0.21 0.23 1.86% 6 Kuwait 0.04 0.09 0.17 0.11 0.21 44.41 1.69% 7 Singapore 0.43 0.00 0.00 0.00 0.17 1.32% 8 Bahrain 0.00 0.06 0.09 0.11 0.16 1.31% 9 Sudan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.20% 10 Malaysia 0.01 0.02 0.00 0.02 0.01 0.06%
Sumber: ITC (Satuan Juta US$)
b. Aliansi Bisnis. Akibat kurangnya modal, para petani jamur
ataupun pengusaha jamur Indonesia dapat melakukan aliansi
bisnis atau kerjasama dengan perusahaan Jepang untuk
memperkuat modal dalam meningkatkan usaha dan kapasitas
produksi jamurnya.
c. Aktif Mengikuti Pameran. Wakil dari petani ataupun
pengusaha jamur Indonesia diharapkan dapat secara aktif
berpartisipasi dalam mengikuti pameran tahunan terkait
industry makanan/jamur yang dilaksanakan di Jepang. Daftar
pameran dapat dilihat pada Bab IV.
28
d. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para
pengusaha jamur juga diharapkan proaktif menghubungi
Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Jepang untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai peluang pasar
jamur di Jepang, dalam hal ini dapat melalui Atase
Perdagangan di KBRI Tokyo maupun ITPC Osaka.
29
1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460 Website : www.id.emb-Jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193 Fax : (62-061) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460
Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882 Fax : (63-61) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008 Fax : (62-31) 503-0007
Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066
2. Kamar Dagang Jepang
Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan T : (813) 3283 7523 F : (813) 3216 6497 W : www.tokyo-cci.or.jp/ E: [email protected]
Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima-Prefecture 720-0067 Japan T : (818) 4921 2345 F : (818) 4922 0100 W : www.fukuyama.or.jp/e E: [email protected]
Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan
Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210
BAB IV. INFORMASI PENTING STRATEGI
30
T : (818) 2222 6610 F : (818) 2211 0108 W : www.hiroshimacci.or.jp/
Japan T : (814) 4211 4111 F : (814) 4211 4118 W : www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T : (817) 5212 6450 F : (817) 5255 0428 W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/ E: [email protected]
Okinawa Chamber of Commerce and Industry 15-20 Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) 8938 8022 F : (819) 8938 2755 W : www.okinawacci.or.jp E: [email protected]
Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-ku Osaka 540-0029 Japan T : (816) 6944 6400 F : (816) 6944 6293 W : www.osaka.cci.or.jp/e/
Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga 526-0037 Japan T : (817) 4962 2500 F : (817) 4962 8001 W : www.nagahama.or.jp E: [email protected]
3. Asosiasi Terkait Jamur dan Makanan di Jepang Japanesse Mushroom Growers Association Website: http://nittokusin.jp/wp/ Japan Fresh Produce Import and Safety Association (NISSEIKYO) 1-12-16, Kandaizumi-cho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0024 Tel +81-3-5833-5141 Fax +81-3-5833-5140 Website: http://www.fruits-nisseikyo.or.jp Japan Frozen Food Association Website: http://www.reishokukyo.or.jp/
31
4. Daftar Pameran Terkait Makanan di Jepang
Overall food products FOODEX http://www3.jma.or.jp/foodex/ja
TEL: +81-‐3-‐3434-‐3453 Supermarket Trade Show
http://www.smts.jp TEL: +81-‐3-‐5209-‐1056
Dessert, cake, beverage Dessert Sweets & Drink Festival
http://www.dainichiad.co.jp/html/fabex/deza_top.htm TEL: +81-‐3-‐5294-‐0071
5. Perwakilan Indonesia di Jepang
KBRI Tokyo Duta Besar : Muhammad Lutfi Atase Perdagangan : Djatmiko Bris Witjaksono 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022, Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email : [email protected] Website : www.indonesianembassy.jp
ITPC Osaka Kepala : Rosiane C. Frederick Wakil Kepala : Eko Priyantoro ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351 Website : http://www/itpc.or.jp
KJRI Osaka Konsul Jenderal : Ibnu Hadi Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email : [email protected] Website : www.indonesia-osaka.org
6. Daftar Importir Jamur di Jepang No Company
name Address Tel Fax URL
1 Fuji Nijhon Seito Corporation
1-‐4-‐9, Nihonbashi-‐Kayabacho, Chuoku,103-‐0025
03-‐3667-‐7811
03-‐3667-‐7811
www.fnsugar.co.jp
2 Fujishukin,K.K.
499-‐1, Arino, Minami Alps 400-‐0226 Yamanashi
055-‐2853111
055-‐2853114
www.fujishukin.co.jp
3 Hearts K.K. 429, Angenji Nakano 383-‐
0269-‐245 000
0269-‐230397
www.hearts.co.jp
32
0052 Nagano 4 Hokken
Co.,Ltd. 7-‐3, Ekihigashi-‐cho, Mibu-‐machi, 321-‐0222 Tochigi
0282-‐821100
0282-‐821119
www.hokken.co.jp
5 Ibi Co.,Ltd. 7841, Anayama-‐machi, Nirasaki, 407-‐0263 Yamanashi
0551-‐212239
0551-‐212238
www.ibi.co.jp
6 Kato Shokuyou Kinoko Kenkyusho Co.,Ltd.
2443-‐50, Yagoshima, Mianmi-‐apls, 400-‐0205 Yamanashi
055-‐2851777
055-‐2851613
www.katokinoko.ftw.jp
7 Toei Shinyaku Co.,Ltd.
1-‐11-‐23, Shimorenjaku, Mitaka 181-‐0013 Tokyo
0422-‐267310
044-‐0422-‐267230
http://toeishinyaku.com
8 World Co.,Ltd.
311, Iwafune, Nakano 383-‐0041 Nagano
0269-‐232727
0269-‐232728
www.world-‐mushroom.com
9 Yukiguni Maitake Co.,Ltd.
89, Yokawamuika-‐machi, Minami uonuma 949-‐6695 Niigata
025-‐7780111
025-‐7780112
www.maitake.co.jp
10 MA'AM Co.,Ltd.
10-‐31, 3-‐chome, Morishita, Etouku, Tokyo 135-‐0004
03-‐5625-‐2661
03-‐5625-‐2664
www.ma-‐am.jp
11 Hasegawa Nosan Co.,Ltd.
1320-‐9, Denpou, Fuji-‐city, Shizuoka Pref
0545-‐51-‐4611
0545-‐51-‐0053
www.hasegawa-‐nosan.co.jp
12 Sunyo-‐Do Co.,Ltd.
3-‐21,1-‐chome, Horidome-‐cho, Nihonbashi, Chuoku, Tokyo
03-‐3626-‐0234
03-‐3626-‐1908
www.sunyo-‐do.co.jp
13 Waq Trading Co.,Ltd.
4-‐24-‐17 Nakamachi, Machida-‐city Tokyo 194-‐0021
042-‐720-‐4187
042-‐720-‐4188
www.waq.jp
14 Okamoto Foods Co.,Ltd.
3-‐17, Youmachi, Minami-‐ku, Nagoya-‐city, Aichi Pref. 457-‐0802
052-‐611-‐5301
052-‐613-‐2607
www.ok-‐brand.co.jp
15 Mmeishoo Trading Co.,Ltd.
5-‐5-‐11, Narimasu, Itabashi-‐ku,
03-‐3930-‐3983
03-‐3930-‐3978
www.meishoo.net
33
Tokyo
16 Kinokkusu Corporation
13-‐33, 1-‐chome, Ochiai, Aoba-‐ku, Sendai-‐city, Miyagi-‐Pref 989-‐3126
022-‐392-‐2551
022-‐392-‐2556
www.kinokkusu.co.jp
17 Miyashiro-‐shiitake.Co.,Ltd.
1-‐27, Minami Nakamachi, Hyogoku, Kobe-‐city, Hyogo
078-‐652-‐0068
078-‐652-‐0068
www.miyashiro-‐shiitake.co.jp
18 Kanesada C-‐KEN Co.,Ltd.
5-‐43, 1-‐chome, Mii Asazuma, Kurume-‐city, Fukuoka
0942-‐43-‐5161
0942-‐43-‐2852
www.c-‐ken.co.jp
19 Santou Shoji Co.,Ltd.
7-‐39-‐3, Sugawara Dori, Nagataku, Kobe-‐city 653-‐0015
078-‐515-‐3995
078-‐515-‐3996
www.e-‐kanbutsu.com
20 Hokuto Corporation
1368-‐1 Minamibori, Nagano-‐city, Nagano 381-‐8533
026-‐243-‐3111
026-‐243-‐3111
www.hokto-‐kinoko.co.jp
34
1. International Trade Center, Juli 2012. www.trademap.org
2. Jamur Tiram Siap Jelajahi Pasar Ekspor. Juli 2012.
http://berbisnisjamur.com
3. Japan Customs, Juli 2012. www.customs.go.jp
4. Japan External Trade Organization, Juli 2012. www.jetro.go.jp
5. Jenis-jenis Jamur Konsumsi. Juli 2012. http://indojamur.com.
6. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Juli 2012. www.id.emb-
japan.go.jp
7. Kementerian Luar Negeri, Juli 2012, www.kemlu.go.id
8. Kementerian Perdagangan, Juli 2012, www.kemendag.go.id
9. Kompass: Connect business to business, Japan 2011.
10. Ministry of Finance Japan, Juli 2012. www.mof.go.jp
11. Ministry of Health, Labour and Welfare, Juli 2012. www.mhlw.go.jp
12. Wikipedia, Juli 2012. www.wikipedia.org
REFERENSI