market distribution strategy pt barokah indoselo

8/18/2019 Market Distribution Strategy PT Barokah Indoselo

1/26

Manajemen Rantai PasokMarket Distribution Strategy

P.T. Bumi Barokah Indoselo

KP AKelompok

!.Muhammad "ashi# Rhe$akes%ara &!&'()'

'.A*hmad +aud$i Adam &!&'&,'

&.Muhammad Ali# Al-ansyah &!&'&,&

).Kristian Tri Ardianto &!&'&!!

.Tommy Ardyanto &!&'&

/.A*hmad An%ar &!&'&0)


2/26

TA123 A4ARA3 ',!5',!/

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mengakomodasi kebutuhan customer, tidak ada aktivitas seseorang yang jauh

lebih penting dari yang lain, juga tidak ada satu perusahaan yang bisa memenuhi semua

aktivitasnya sendiri tanpa bantuan organisasi lain. Perusahaan yang terspesialisasi dapat

berkinerja lebih baik untuk melakukan aktivitas utama nya. Strategi yang bijak adalah

melepaskan ownership-based control dan berpindah kepada memadukan channel relationships

sehingga perusahaan tidak terbebani oleh birokrasi yang malah menurunkan kinerja aktivitas

utama.

Studi dari marketing channel mencakup jajaran luas dari berbagai cara operasi bisnis

dilakukan. Distribusi adalah salah satu susunan jaluran pemasaran. ” Market Distribution

Strategy berokus pada struktur, channel design, dan tipe hubungan diantara channel

participants.!

Dalam pelakasanaan aktivitas distribusi sendiri, perusahaan harus dihadapkan dengan

perantara"perantara, atau juga dapat disebut medleman yang dapat berungsi sebagai pemasok

bahan baku maupun perantara dalam penyampaian barang kepada konsumen. Dan selain itu

dalam pendistribusian perusahaan juga harus memiliki strategi"strategi yang tepat agar dalam

pena#aran produknya ke pasar dapat berjalan dengan lancer dan sesuai dengan harapan

perusahaan.

Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen hingga ke tanggan

konsumen, maka perusahaan harus benar"benar menentukan dan menyeleksi saluran distribusi

yang akan digunakan, karena kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat menghambat

bahkan menghentikan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.


3/26

1.$ %ompany Proile

P&. Bumi Barokah 'ndoselo berdiri pada tahun $((). Pada a#alnya, bidang usaha P&.

Bumi Barokah 'ndoselo bergerak di bidang perse#aan Dump &ruck*&ronton+. Pada tahun $((

usaha berkembang menjadi perse#aan alat alat berat. -ingga pada tahun $(1$ P&. Bumi

Barokah 'ndoselo mulai merintis ke usaha pertambangan batu. enginjak $(1) P&. Bumi

Barokah 'ndoselo sudah akti menambang batu belah dan mensuplai pabrik"pabrik penggilingan

batu*Stone %rusher+. Pada saat yang bersamaan P&. Bumi Barokah 'ndoselo mulai merintis

usaha penggilingan batu milik sendiri dan akhirnya ter#ujud pada tahun $(1/ beroperasi.

Pada saat ini, pabrik penggilingan batu*Stone %rusher+ sudah berdiri dan beroperasi yang

lokasi nya terletak di Desa Sumberejo, Banyubiru, 0ecamatan inongan, 0abupaten Pasuruan.

0apasitas mesin terpasang saat ini adalah sebesar 1(("1$/ ton2jam dan hasil produksi utamanya

adalah berupa 3


4/26

5 Batu Pecah ukuran $245 Batu Pecah ukuran 12$5 Batu Pecah ukuran 1215 Batu Pecah ukuran (2/

5 5bu Batu

-asil Produk tersebut adalah bahan"bahan dasar untuk dunia konstruksi seperti -ot

i625shpalt i6ing Plant *5spal Panas+, 7eady i6*Beton 0onstruksi+, 0onstruksi 8alan,

Pavingstone, Dll.

-ingga saat ini P&. Bumi Barokah 'ndoselo sudah mensuplai untuk beberapa pabrik

5shpalt i6ing Plant, 7eady i6 untuk 8alan &ol, Pabrik Precast, Dll.


5/26

Struktur Organisasi

KepalaKeuanganPabrik 6!7

KepalaKeamanan

6!7

KepalaStone 8

Petugas

A**ounti

Petugas

Keuanga

Kepala"udang 8

ManajerKauangan dan

PetugasKeamanan

ManajerPabrik 6!7

PetugasKeuangan

PetugasKeamanan

PetugasPemelihara

an 6!7

Petugas;perator alat

Mekanik6!7

Petugas:ogistik 6!7

Petugas"udang 6!7

PetugasStone


6/26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Supply Chain Management

Sebuah supply chain menurut Sunil %hopra dan Peter eindl terdiri atas semua pihak

yang terlibat didalamnya, langsung maupun tidak langsung, dalam memenuhi keinginan

konsumen. Supply chain tidak hanya terdiri dari manuaktur dan supplier, tetapi juga didalamnya

terdiri atas transportasi, gudang, penjual eceran, dan konsumennya sendiri. Didalam suatu

organisasi, seperti manuaktur, supply chain termasuk terhadap semua ungsi yang terlibat

didalamnya dalam memenuhi dan menerima keinginan konsumen. Semua ungsi ini termasuk,

yaitu penemuan produk baru, pemasaran, operasi, distribusi, keuangan, dan servis terhadap

konsumen.

Supply chain bersiat dinamis dan terdiri dari aliran inormasi yang terus menerus, yaitu

produk dan pendapatan diantara tingkatan yang berbeda, sebagai contohnya #all"art

menyediakan produk, begitu pula dengan dengan harga dan inormasi yang bisa diakses kapan

saja oleh konsumennya.

Sebuah supply chain bisa terdiri atas banyak variasi. &ingkatan supply chain terdiri atas3

" 0onsumen

" Pedagang eceran

" Distributor

" anuaktur 2 pabrikan

Setiap tingkatan pada gambar diatas harus ada dalam supply chain. 0etepatan desain dari supply

chain akan tergantung dari kebutuhan konsumen dan pergerakan dari tingkatan yang terlibat

didalamnya.


7/26

2.2 Market Distribution in the Supply Chain

Sekarang ini tidak ada individu yang mencukupi secara total kebutuhannya. 0arena hal

itu maka muncul aktivitas ekonomi untuk pertukaran antara produk dan jasa antar individu. Pada

kenyataannya, ketika perusahaan memulai untuk memproduksi suatu produk atau pelayanan

yang spesiik, ada mekanisme yang muncul untuk pertukaran antara produk dan jasa untuk

memuaskan kebutuhan konsumsi individu. 9ntuk melakukan hal ini dengan eisien dan eekti,

perusahaan harus mengatasi tiga perbedaan *discrepancy), yaitu perbedaan dalam ruang * space),

perbedaan dalam #aktu *time), perbedaan dalam kuantitas dan keragaman *quantity and

assortment).


8/26


9/26

2.3 Market Distribution Strategy Development

Strategi distribusi pasar dikembangkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mencari

upaya yang paling eekti untuk melakukan penetrasi kepada suatu segmen dan memenuhi

permintaan dari segmen yang dilayani perusahaan tersebut. -al ini menyebabkan adanya

perubahan susunan jalur ke arah yang lebih rumit. Di ba#ah ini adalah gambar jalur distribusi

secara umum.

2.4 Distribution Structure


10/26

Direct versus ndirect !hannel

Semakin customer requirement meningkat, maka akan dibutuhkan lebih banyak susunan

perantara. 5da

beberapa alternati dari

yang berkisar dari indirect

channel sampai ke direct

channel, dimana indirect

channel akan berarti lebih

banyak perantara yang

terlibat sedangkan direct

channel berarti semakin

sedikit pihak

perantara yang terlibat.

Pemilihan untuk

menggunakan indirect channel atau direct channel me#akili keputusan strategis yang

undamental.

:ang menentukan mana jalur yang lebih tepat untuk digunakan adalah requirement dari

end user yang berkisar pada 3

; Banyaknya jumlah permintaan *lot si"e);


11/26

$. ntensive Distribution

ntensive Distribution bisa diartikan menaruh produk pada sebanyak mungkin outlets atau

lokasi yang dimungkinkan. Pilihan yang cocok untuk kondisi dimana pelanggan seringkali

melakukan pembelian, dengan shopping effort yang minimum. 5lternati ini mena#arkan

customer convenience dan penjualan yang potensial. 7esiko yang bisa terjadi adalah perang

harga dan outlet tidak bisa mempertahankan after sales service yang berkualitas. 5lternati ini

biasanya lebih mengarah ke indirect channel.

%. Selective Distribution

Selective Distribution bisa diartikan menaruh produk pada outlet yang lebih terbatas

dalam suatu area geograis. =aktor yang mendasari hal ini adalah kenyamanan pelanggan dan pelanggan mau meluangkan #aktu dan tenaga untuk mendapatkan suatu produk. 0euntungannya

adalah outlet bisa mempertahankan level of service dan quality image.

&. '(clusive Distribution

'(clusive Distribution bisa diartikan menaruh produk hanya pada satu outlet dalam suatu

area geograis. 5lternati ini cocok jika pelanggan memiliki shopping effort yang besar dan

kenyamanan lokasi tidak menjadi pertimbangan utama pelanggan. 5lternati ini digunakan jika

perusahaan menginginkan high quality image. 5lternati ini biasanya lebih mengarah ke direct

channel.

2.5 Market Distributon Channel Design Process

Pengembangan strategi distribusi yang dibahas diatas didasari oleh pemahaman akan end

user requirement. Setelah strategi dikembangkan, maka desain dari jalur distribusi harus

dideinisikan. 5da dua tools yang akan membantu proses desain ini yaitu !hannel Mapping dan

Matri( pproach.


12/26

2. Channel

Mapping

!hannel Map

adalah flow diagram dari

jalur yang digunakan oleh suatu perusahaan. &ujuan dari channel mapping ini adalah untuk

menyajikan gambaran mendalam mengenai proses yang sudah berjalan dan menyajikan

blueprint untuk perubahan baru.

Dalam mengembangkan channel map harus dimulai dengan perancangan yang jelas

mengenai segmen pelanggan yang dilayani oleh perusahaan. Dalam gambar diatas adalah jalur

distribusi dari food manufacturer . Dalam hal ini diidentiikasikan 4 segmen yang berbeda 3 #$)

consumers, #%) institutional users, #&) military installations. 8ika diperlukan bisa dijelaskan lagi

lebih mendetail mengenai subsegment bila ada.

Selain itu perlu dijelaskan berapa volume yang berpindah ke masing"masing segmen

tersebut. ”Dari setiap hubungan yang ada perlu diperiksa apa ungsi spesiik dan aktivitas yang

ada, serta karakteristik ekonomi dari transaksi, misalnya harga, biaya, dan margin nya.”


13/26

-asil yang diharapkan dari channel mapping adalah menemukan area dimana terdapat

duplikasi dari pekerjaan, pemborosan sumber daya, dan pengalihan ungsi. 5tau, menyediakan

roadmap untuk jalan pintas yang dimungkinkan. !hannel map tidak memberikan solusi

langsung, hanya memberikan gambaran dan pemahaman mengenai aspek mana yang berjalan

baik atau tidak.

1. !hannel *elationshipsDari masing"masing channel participants yang masing"masing

mempunyai tugas

yang berbeda, mereka saling bergantung satu sama lain untuk menuntaskan suatu tugas dalam

marketplace. 5da 4 jenis dependensi yaitu 3 *1+ Single"transaction channels, *$+ conventional

channels, dan *4+ relational collaborative arrangements *7%5s+.

Dalam gambar diatas menyajikan ilustrasi graik dari penyusunan yang berbasiskan

depedensi. Dalam penyusunan secara transaksional * transactional structure, sebelah kiri+, hanya

ada sangat sedikit dependensi yang terjadi. :ang mendasari hubungan transaksional hanyalah

transer kepemilikan semata. Dalam relational channel # sebelah kanan+, partisipan menyadari

saling ketergantungan satu sama lain dan me miliki komitmen antara satu dengan yang

lainnya.&ujuan dari pengelolaan relational channel adalah untuk mengurangi konlik,

menghindari duplikasi, dan mengembangkan solusi kooperati untuk masalah yang umum.

$. Single-transaction !hannels

>egosiasi bisnis dengan asumsi bah#a pertukaran hanya terjadi satu kali *tidak repetitive+,

menyebabkan setiap transaksi merupakan transaksi yang unik, sehingga delivery yang dijanjikan

sulit untuk ditepati dan sulit diatasi secara teknikal. &erutama untuk barang dengan ukuran besar,


14/26

menyebabkan diperlukannya bantuan transportasi istime#a dan material khusus untuk

melakukan delivery. 8ika perusahaan terlalu berokus pada single transactions, maka setiap

transaksi yang terjadi menjadi sangat variati dan memerlukan penanganan khusus. 'ni

menyebabkan kinerja logistic perusahaan menjadi ra#an dan menyebabkan kenaikan biaya yang

signiikan.

%. !onventional !hannel

Dalam jalur konvensional ini, harga jual menjadi alasan utama untuk melakukan

transaksi, tidak ada komitmen dalam jangka panjang dan setiap pihak yang terlibat tidak

mempunyai ikatan apa pun sehingga bebas untuk keluar kapan saja sehingga hubungan tidak

diarahkan untuk lebih bersiat jangka panjang. Dengan jalur ini, kesempatan untuk melakukan

eisiensi dengan kerjasama antar pihak yang terlibat menjadi sulit untuk di#ujudkan karena lebih

mementingkan otonomi masing"masing pihak.

&. *elational !ollaborative rrangements

:ang membedakan jalur 7%5 dengan jalur konvensional dan single-transaction adalah

kesadaran dari masing"masing pihak mengenai dependensi.

2.! "elational Collaborative #rrangements

-al utama yang khusus dari 7%5 adalah bah#a perusahaan perserta mengakui #ilayah

nya dan mengembangkan keuntungan dari bekerjasama untuk mencapai hasil yang maksimal

dalam industri. 9ntuk berpasrtisipasi dalam system ini, masing ? masing setiap bagian anggota

harus bersedia untuk melakukan k#ajiban yang spesiik.

engakui #ilayah disini dapat menimbulkan konlik. anajer mungkin akan

merasabah#a perusahaan mereka tidak merasa diperlakukan adil dengan memberitahukan

keuntungan ? keuntungan atau mereka merasa di tempatkan pada suatu posisi yang beresiko

tinggi. 9tnuk memiliki 7%5 yang stabil, pemimpin harus menyelesaikan konlik dengan

perjanjian antar seluruh bagian anggota.

Dalam pengertian luas, semua channel systems yang melibatkan dua atau lebih

perusahaan independent memiliki struktur hubungan. 0etika hubungan diarahkan untuk


15/26

mencapai tujuan bersama dan perusahaan anggota merasa memliki ke#ajiban terhadap satu sama

lain, maka hubungan itu berkembang menjdadi supply chain. @mpat bentuk umum dari 7%5

adalah 3

$.dministrative systems

7%5 ormal yang terakhir adalah administered systems. -al yang menarik dari

pengaturan administrasi tersebut adalah bertipe tidak ormal atau berdiri sendiri yang diketahui

sebagai bagian dari para partisipan. Biasanya perusahaan yang dominan mengasumsikan

tanggung ja#ab pemimpinnya dan melakukan kerjasama pedagangan dengan partner dan suplier

nya.

%. +artnership and lliances

Perjanjian ? perjanjian bisnis yang baik biasanya dilakukan oleh perusahaan ? perusahaan

yang berpartisipasi melalui partnership. 0elemahan dari partnership ini adalah seringnya terjadi

perbedaan pendapat. -ubungan partnership yang sebenarnya harus melalui pendekatan rutin

dalam ormat pengambilan keputusan.

&. !ontractual Systems

Sesuai dengan namanya, banyak perusahaan mendambakan untuk menjalankan bisnis nya

dengan sebaik ? baiknya. Perjanjian kontrak yang palin a#am dalam hubungan distribusi adalah

ranchises, dealership dan persetujuan agreement diantara specialist service dan customer

mereka.

. oint entures

Beberapa perjanjian distribusi sangat sederhana dan di jalankan hanya oleh satu

perusahaan, #alaupun perusahaan tersebut sudah melakukan joint dengan dua perusahaan atau

lebih. Bertahannya sebuah hubungan bisnis dimana semua grup manajemen berpartisipasi untuk


16/26

mengurangi resiko, terutama ketika perjanjian yang lebih luas ditemukan.

2.$ Saluran Distribusi %arang &onsumen

5da beberapa alternative saluran yang dapat dipakai. Biasanya, altenati saluran tersebut

didasarkan pada golongan barang konsumen dan barang industrial. Dalam penyaluran barang

konsumen yang ditujukan untuk pasar konsumen, terdapat lima macam saluran. Pada setiap

saluran produsen mempunyai altenati yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang

penjualan. Selanjutnya, produsen juga dapat menggunakan lebih dari satu pedagang besar

sehingga barang" barang dapat mengalir dari satu pedagan besar kepada pedagang besar lainnya.

8adi dalam hal ini terdapat dua jalur pedagang besar. 5dapun macam"macam saluran distribusi barang konsumen adalah 3

!" Produsen # $onsu%en

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling sederhana adalah saluran distribusi

dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang

dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen *dari rumah ke rumah+.

Aleh karena itu, saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung atau saluran distribusi

pendek.

&" Produsen # Penge'er # $onsu%en

Seperti hal nya dengan jenis saluran yang pertama *produsen" konsumen+, saluaran ini

juga disebut sebagai saluran distribusi tidak langsung. Disini, pengecer besar melakukan

pembelian pada produsen. 5da pula beberapa produsen yang mendirikan took pengecer sehingga

dapat secara langsung melayani konsumen, dan tidak umum dipakai.

(" Produsen # Pedagang Besar # Penge'er # $onsu%en

Saluran disrtibusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai

saluaran distribusi tradisional. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar

kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani


17/26

pedagang besar, dan pembelian oleh konsumendlayani pengecer saja.

)" Produsen* Agen # Penge'er # $onsu%en

Disini, produsen memilih agen *agen penjualan atau agen pabrik+ sebagai penyalurnya. 'a

menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran

penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

+" Produsen # Agen # Pedagang Besar # Penge'er # $onsu%en

Dalam saluran distrbusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk

menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada took"yoko

kecil. 5gen yang terlihat dalam saluran distribusi in ' terutama agen penjualan.

Saluran Distribusi %arang 'n(ustrial

0arena karakteristik yang ada pada barang industrial berbeda dengan barang konsumen

maka saluran distribusi yang dipakainya juga agak berbeda. Seperti halnya pada saluran

distribusi barang konsumen, saluran distribusi untuk barang industrial juga mempunyai

kemungkinan2kesempatan yang sama bagi produsen untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. 0antor dan cabang penjualan ini dipakai untuk mencapai lembaga distribusi

berikutnya. 5da empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industrial.

0eempat macam saluran distribusi tersebut adalah 3

!" Produsen # Pe%akai Industrial

Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industrial ini merupakan saluran yang paling

pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen bilaman

transaksi penjualan kepada pemakai industrial relative cukup besar. Saluran disrtribusi semacam

ini cocok untuk barang"barang industrial seperti 3 lokomoti, kapal, pesa#at terbang, dsb .


18/26

&" Produsen # Distriutor Industrial # Pe%akai Industrial

Produsen barang"barang jenis ini perlengkapan operasi dan perlengkapan aksesori kecil

dapat menggunakan distributor industial untuk mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat

menggunakan distributor industrial sebagai penyalurnya, antara lain3 produsen barang bangunan,

produsen alat"alat untuk pembangunan, produsen alat pendingin udara *5%+ dan sebagainya.

(" Produsen # Agen # Pe%akai Industrial

Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki

departemen pemasaran. 8uga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin

memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.

)" Produsen # Agen # Distriutor Industrial # Pe%akai Industrial

Saluran distributor ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain

baha unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu, actor penyimpanan

pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen

pnyimpanan sangat penting peranannya.

BAB III

PE,BAHASAN

3.1 Market Distribution 'n Supply Chain


19/26


20/26

kemungkinan perusahaan kedepannya membangun pabrik baru untuk mempeluas market

coveragenya.

3.3 Channel "elationship

&erdapat 4 klasiikasi hubungan saluran distribusi yaitu single transaction channel,

conventional channel dan relational collaborative arrangement *7%5s+.

Beberapa hasil analisa channel relationship terhadap aliran distribusi P&. Bumi Barokah

'ndoselo adalah sebagai berikut 3

!"Produsen # Pe%akai Industrial

Biasanya para pemakai industrial langsung datang ke pabrik untuk langsung membeli bahan

untuk industrinya. Di dalam channel ini kadang menggabungkan antara transactional structure

yaitu conventional channel, karena ada beberapa kasus yang memang membuat pembeli

membeli dengan system eceran, biasanya orang"orang disekitar pabrik. Lalu, dengan *elational

!ollaborative rrangements yaitu, contractual system dimana pembeli langsung mengikat

kesepakatan dengan kontrak terhadap kuota bahan baku yang disepakati. 8enis pembeli bisa

perorangan dan perusahaan

&" Produsen # Distriutor Industrial # Pe%akai Industrial

Perusahaan besar dan pelaku industrial biasanya memerlukan banyak sekali material. aka

mereka mengikat dengan *elational !ollaborative rrangements yaitu partnership dan

alliances atau contractual system sehingga kesepatan tersebut mengikat dan diharapkan dapat

saling memenuhi ke#ajiban yang telah di sebutkan di dalam kontak atau kesepakatan

partnership. %ontoh kasus kesepakatan kontrak yang terjadi adalah P&. Bumi Barokah 'ndoselo

mensuplai produsen beton dengan kuota 1(.((( ton dalam satu tahun dan dapat diperbarui

seiring perkembangan proyek yang ada.

4. Produsen # Agen # Pe%akai Industrial

P&. Bumi Barokah 'ndoselo belum mempunyai departemen pemasaran. Sehingga, pemasaran

masih dipegang oleh Direktur sendiri dan anajer Aperasional. aka dari itu P&. Bumi Barokah


21/26

'ndoselo juga berkerjasama dengan agen dalam memasarkan produknya. Di channel map ini bisa

terjadi adanya contractual system, partnership and alliances, dan /oint venture. &ergantung

kesepakatan dengan agen tersebut. Sementara ini P&. Bumi Barokah 'ndoselo menggunakan

partnership and alliances di channel ini.

3.4 )eknologi 'n*ormasi (ari P). %umi %arokah 'n(oselo

&eknologi inormasi di P&. Bumi Barokah 'ndoselo sangat sederhana, di tambang terdapat

breaker, yaitu alat untuk memecah gunung batu yang dipasang di e6cavator, lalu bahan mentah

terserbut diba#a ke pabrik yang jaraknya km dr tambang. Di pintu masuk pabrik disediakan

adanya jembatan timbang untuk dump truck sehingga kita dapat mengetahui berat bersih dan

berat kotor pada saat truck memba#a muatan batu dari tambang. Lalu di pabrik ada stone

crusher yang terdiri dari 1 mesin primer untuk menghancurkan batu yang besar, lalu ) mesin

sekunder untuk menghancurkan batu sesuai ukuran yang diinginkan, dan yang terakhir pengayak

batu untuk mengelompokkan batu sesuai ukuran masing"masing.

3.4.1 +lo, Pro(uksi Pabrik P). %umi %arokah 'n(oselo


22/26

("+ Pri'ing Logisti'


23/26

Pricing =undamental yang digunakan oleh P& Barokah 'ndoselo menggunakan

multiple ? one pricing yang dapat diartikan bah#a harga berbeda ? beda menurut ona

atau letak geograis dari konsumen.

Pri'ing issues

Pricing issues dibagi menjadi ) antara lain3 Potential discrimination, Cuantity

discounts, pickup allo#ance, dan promotional pricing. P&. Bumi Barokah 'ndoselo tidak

menerapkan pickup allo#ances karena transportasi merupakan milik perusahaan sendiri.

("- $eteratasan dan $endala Perusahaan Terkait ,arket Distriution Strateg.

0endala yang ada dalam saluran distribusi perusahaan adalah kurangnya

bekerjasama dengan perantara dan tidak adanya bagian pemasaran. Perusahaan hanya

mengandalkan adanya kerjasama dengan relasi terdahulu dalam memasarkan produk.Lalu terkadang perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan pengiriman karena

kurangnya armada karena terkadang konsumen membutuhkan banyak kapasitas batu

untuk proyek.

("/ Cara Perusahaan ,engatasi $endala di Dala% ,arket Distriution Strateg.

Beberapa cara mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan 3

5. enambah 5rmada BaruDengan armada baru maka perusahaan dapat lebih cepat memenuhi kuota yang ada di

dalam kontrak dengan konsumen. Sehingga terdapat simbiosis mutualisme terhadap

kedua belah pihak dan mengurangi adanya barang tertumpuk di gudang, #alaupun

tidak ada treatment khusus dalam mememlihara produk yang telah jadi.

B. embangun 0emitraan Baru Dengan %alon 0onsumenDengan membangun kemitraan baru, maka diharapkan perusahaan dapat

memaksimalkan kinerja pabrik sehingga terdapat banyak saluran distribusi yang

tercipta.%. emperkerjakan anajer Pemasaran

Dengan adanya manajer pemasaran, perusahaan diharapkan dapat menjaring lebih

banyak mitra usaha dan saluran distribusi. Selain itu, manajer operasional dapat

berokus pada operasional pabrik.


24/26

BAB I0

$ESI,PULAN

P&. Bumi Barokah 'ndoselo telah menguasai usaha hulu ke hilir, dari supplier,

transportasi2logistic hingga proses pengolahan bahan mentah sehingga tercipta adanya eisiensi

dan keakuratan dalam bekerja. P&. Bumi Barokah 'ndoselo lebih okus kepada direct channel

karena perusahaan tidak manggunakan adanya perantara dalam mendistribusikan produknya. P&.


25/26

Bumi Barokah 'ndoselo termasuk dalam kategori e(clusive distribution karena produk yang

dihasilkan hanya khusus di bidang konstruksi dan industri saja *Saluran Distribusi Barang

'ndustri+. Perusahaan juga menerapakan 4 klasiikasi saluran distribusi, diantaranya adalah

menggabungkan antara transactional structure yaitu conventional channel, karena ada beberapa

kasus yang memang membuat pembeli membeli dengan system eceran, biasanya orang"orang

disekitar pabrik. Selain itu ada, contractual system dimana pembeli langsung mengikat

kesepakatan dengan kontrak terhadap kuota bahan baku yang disepakati. 8enis pembeli bisa

perorangan dan perusahaan hingga partnership dan alliances atau contractual system sehingga

kesepatan tersebut mengikat dan diharapkan dapat saling memenuhi ke#ajiban yang telah di

sebutkan di dalam kontak atau kesepakatan partnership.

S9B@7 3

" a#ancara terhadap narasumber

" http322library.binus.ac.id2e%olls2e&hesisdoc2Bab$2Bab$($E("$.pd " https322###.google.com2urlF

saGtHrctGjHCGHesrcGsHsourceG#ebHcdG1HcadGrjaHuactGHvedG(%B)I=j55ah90

@#jvgEndpP&-5h99o)0-IIB&(HurlGhttp45$=

$=#idyo.sta.gunadarma.ac.id$=Do#nloads$=iles$=4J)$($=S&75&@K'

$BD'S&7'B9S'$B.pdHusgG5=Ij%>=m5damEul#I1M:>%BD8e"

)@ESkgHsig$G)e/A5EDvSJC#l:9Kyvlkg

"

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_08-28.pdfhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAAahUKEwjvg_ndpPTHAhWUUo4KHQQMBT0&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F39420%2FSTRATEGI%2BDISTRIBUSI%2B.pdf&usg=AFQjCNFmAZdam_ulwQ16YNCBDJe-4E_Skg&sig2=W4e5OA_DvS9qwlYUGyvlkghttp://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_08-28.pdf


26/26

market distribution strategy pt barokah indoselo

Documents