materi 3 makalah ifrs-lanjutan.docx

29
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS - Lanjutan INDRIANI AZZAHRA SYAHRANI A311 12 022 Fakultas Ekonomi dan Bisnis i

Upload: indriani-sashetoon-syahrani

Post on 06-Dec-2015

353 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

Seminar Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

MAKALAH

SEMINAR AKUNTANSI

Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS

- Lanjutan

INDRIANI AZZAHRA SYAHRANI

A311 12 022

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

i

Page 2: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

2015

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga

selalu tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, Para sahabat serta

pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillahirabbil alamin, tiada kata yang

dapat kami sampaikan selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya

dengan ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Mata

Kuliah Seminar Akuntansi yang berjudul Standar Akuntansi Keuangan Berbasis

IFRS (Lanjutan).

Makalah ini berisikan tentang informasi yang membahas model dan

format SAK IFRS, perlakuan SAK IFRS dalam pelaporan keuangan, dan isu-isu

kritis terkait SAK IFRS.

Dalam penulisan makalah ini kami tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam

hambatan dapat teratasi. Untuk itu kami ingin menyampaikan ucapan terima

kasih, semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan

rahmat-Nya.

Akhir kata tak ada gading tak retak, begitu pun kami sebagai penulis

memiliki kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu kamu terima demi

kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah

pengetahuan khususnya bagi kami sebagai penulis dan pembacanya. Amin.

Makassar, September 2015

Penulis

ii

Page 3: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

DAFTAR ISI

Sampul Makalah ................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ..................................................................... 2

BAB II Pembahasan

2.1. Model dan format standar akuntansi keuangan berbasis IFRS. 3

2.2. SAK berbasis IFRS dalam pelaporan keuangan....................... 4

2.3. Isu-isu kritis terkait SAK berbasis IFRS................................... 13

BAB III Kesimpulan

3.1. Kesimpulan............................................................................... 15

Daftar Pustaka......................................................................................................16

iii

Page 4: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi

begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal,

mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam

pergerakan modal, hingga ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia.

Dengan kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan

miliaran investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh

penjuru dunia. Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara.

Perkembangan arus globalisasi dan teknologi informasi komunikasi seperti

ini mengakibatkan munculnya tuntutan sistem akuntansi dan pelaporan

keuangan yang seragam dan dapat diterima di berbagai negara untuk pasar

modal atau lembaga yang memiliki agency problem. Maka dari itu,

dibentuklah suatu standar yang bernama IFRS (International Financial

reporting standar) sebagai suatu pakem umum dalam usaha harmonisasi

standar akuntansi keuangan. Dengan adanya standar umum yang diterapkan

secara internasional diharapkan akan semakin memudahkan dalam

penyusunan laporan keuangan.

Saat ini IFRS belum menjadi one global accounting standard. Standar ini

telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China,

Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Negara-negara tersebut telah mewajibkan

laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan

domestik atau perusahaan yang tercatat (listed). Bagi Perusahaan yang go

international atau yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan

beberapa negara di Timur Tengah memang tidak ada pilihan lain selain

menerapkan IFRS.

Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS,

yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan

keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika

sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi

Page 5: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

2

bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat perusahaan (bisnis)

bisa dimengerti oleh pasar dunia. Namun, beralih ke IFRS bukanlah sekedar

pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin akan

mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam perusahaan. (Akuntan

Indonesia edisi 17:2009)

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana model dan format standar akuntansi keuangan berbasis IFRS?

2) Bagaimana perlakuan SAK berbasis IFRS dalam pelaporan keuangan?

3) Apa isu-isu kritis terkait standar akuntansi keuangan berbasis IFRS?

Page 6: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model dan format standar akuntansi keuangan berbasis IFRS

Laporan keuangan berbasis IFRS terdiri dari :

1) Laporan Posisi Keuangan

informasi yg disajikan dalam laporan posisi keuangan yaitu pembedaan

aset lancar dan tidak lancar, liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.

2) Laporan Laba Rugi Komprehensif

informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif yaitu laba

rugi selama periode dan pendapatan komprehensif selama periode.

3) Laporan Perubahan Ekuitas

4) Laporan Arus Kas

5) Catatan Atas Laporan Keuangan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi

yang signifikan.

Selain komponen laporan keuangan, International Financial Reporting

Standards (IFRS) memiliki struktur yang mencakup:

1) International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang

diterbitkan setelah tahun 2001.

2) International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan

sebelum tahun 2001.

3) Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting

Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001.

4) Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee

(SIC) – sebelum tahun 2001.

5) Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statement

( Kerangka Kerja persiapan dan Penyajian laporan Keuangan ).

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi.

Page 7: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

4

Pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau

informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi

untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan

dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.

Ke-dua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk

menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat

terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan

keuangan (pada tanggal neraca).

Ke-tiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang

digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen

tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

Ke-empat adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.

Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan

bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan

keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca,

Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai

laporan keuangan (Chariri, 2009).

2.2 SAK berbasis IFRS dalam pelaporan keuangan

1. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuagan atau yang sering disebut neraca, melaporkan asset,

liabilitas, dan modal entitas pada tanggal tertentu. Laporan ini merupakan

sumber informasi utama tentang posisi keuangan entitas karna merangkum

elemen-elemn yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi

keuangan, yaitu asset, liabilitas, adan ekuitas.

Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai

resiko-resiko entitas masa depan. Tujuan penggunaan laporan posisi

keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:

Mengevaluasi struktur pendanaan

Menganalisis likuiditas

Menilai solvabilitas

Menilai fleksibelitas keuangan. (Dwi Martini:2012)

Page 8: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

5

Pos-pos lini berikut, sebagai sesuatu minimum yang harus disajikan di

dalam laporan posisi keuangan :

Aset. Asset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh entitas sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa

depan diharapkan akan diperoleh entitas. Yang termasuk asset (IAS 1):

Properti, pabrik dan peralaan, investasi properti, aset tidak berwujud,

aset keuangan, investasi yang dicatat dengan metode ekuitas, aset

pertanian, aset pajak tangguhan, aset pajak kini, persediaan, piutang

dagang, piutang lain-lain, kas dan setara kas.

Ekuitas. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi

semua liabilitas. Yang termasuk ekuitas (IAS 1): Modal dan cadangan

modal yang diterbitkan yang diatribusikan kepada pemegang ekuitas

perusahaan induk, dan pemilik minoritas.

Liabilitas. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang

timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan

mengakibatkan arus keluar sumberdaya entitas yang mengandung

manfaat ekonomi. Yang termasuk liabilitas (IAS 1): Hutang pajak

tangguhan, hutang pajak kini,

hutang keuangan, provisi dan hutang usaha dan hutang lainnya.

Aset dan Liabilitas yang dimiliki unntuk dijual. Total aset yang

diklasifikasikasn sebagai dimiliki untuk dijual termasuk didalamnya

kelompok yang dihentikan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki

untuk dijual, dan liabilitas termasuk di dalam kelompok yang

dihentikan yang diklasifikasikan sebagaiyang memiliki untuk dijual

sesuai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) 5 mengenai

Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan Penghentia

Operasi. (Ankarath danMartani:2012)

Asset Lancar dan Tidak Lancar

Asset lancar menurut PSAK dan IFRS:

Page 9: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

6

Mangharapkan untuk merealisasikan asset, atau bermaksud untuk

menjual dan mengkonsumsinya dalam siklus operasi normalnya.

Asset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.

Asset yang diharapkan akan terealisai dalam jangka waktu 12 bulan

sejak periode pelaporan.

Berupa kas dan setara kas, kecuali dibatasi pertukaran atau

penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12

bulan setelah periode akuntansi.

Asset yang tidak termasuk dalam kategori diatas termasuk asset tidak

lancer antara lain:

Investasi jangka panjang

Asset tetap.

Aset tak berwujud

Asset lain yang bersifat tidak lancar.

Liabilitas Jangka Pendek (Lancar) Dan Jangka Panjang (Tidak Lancar)

Entitas mengklasifikasikan suatu utang lancer PSAK 1 (revisi 2009) dan

IFRS:

Mengharapkan akan diselasikan dalam siklus operasi normalnya.

Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan yang diperdagangkan misalnya

instrument derivative (PSAK 1), namun sebuah perubahan terhadap

IAS 1 akibat dari proyek perbaikan tahunan baru-baru

inimengklasifikasikan liabilitas yang dimiliki untuk dijual dan

derivative tidak memerlukan unutk diklasifikasikan sebagai liabilitas

lancar.

Liabilitas jatuh tempo untuk dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal

pelaporan.

Entitas tidak memiliki hak yang tidak kondisional untuk

menangguhakan penyelesaian liabilitas paling tidak un utk 2 bulan

setelah pelaporan.

Page 10: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

7

Liabilitas yang tidak termasuk kategori diatas diklasifikasikan sebagai

liabilitas jangka panjang.

Berikut Contoh Format “Laporan Posisi Keuangan” alias “Neraca” :

2. Laporan Laba-Rugi Komprehensif

Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur

keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Informasi kinerja

perusahaan digunakan untuk menilai dan memprediksi jumlah dan waktu

atas ketidak pastian arus kas masa depan.

IAS 1 menawarkan pilihan penyajian terhadap semua pendapatan dan

beban yang diakui di dalam suatu periode; dalam pelaporan tunggal; atau

dalam dua laporan; yaitu suatu laporan yang menggambarkan komponen

laba atau rugi, bersamaan dengan laporan yang berawal dengan laba atau

rugi dan menggambarkan komponen perdapatan atau rugi komprehensif

lain.

Page 11: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

8

Standar menetapkan, sebagai suatu yang minimum, pos-pos lini

berikut harus disajikan didalam suatu laporan laba-rugi komprehensif :

Pendapatan, biaya keuangan, bagian dari laba atau rugi dari

perusahaan asosiasi dan perusahaan patungan yang dicatat dengan

menggunakan metode ekuitas, beban pajak, jumlah yang diharuskan

untuk diungkapkan menurut Standar Pelaporan Keuangan International

( IFRS ) 5 yang terkait dengan penghentian operasi.

Laba atau rugi periode pelaporan.

Setiap komponen laba-rugi komprehensif lainnya diklasifikasikan

berdasarkan sifatnya.

Setiap bagian dari laba-rugi komprehensif lainnya dari perusahaan

asosiasi dan perusahaan joint renture yang dicatat dengan

menggunakan metode ekuitas, dan

Total laba-rugi komprehensif.

Laba atau rugi periode pelaporan sama halnya dengan total laba-rugi

komprehensif untuk periode yang diatribusikan kepada pemilik non-

pengendali dan pemilik perusahaan induk diharuskan untuk diungkapkan

secara terpisah.

Karena IAS 1 menguraikan pengungkapan minimum pos lini, maka

suatu entitas diijinkan menyajikan tambahan pos lini, dan subtotal di

dalam laporan laba-rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah (jika

entitas boleh memilih untuk menyajikan laporan ini). Tambahan

pengungkapan semacam ini diizinkan bilamana penyajian semacam ini

adlaah relevan dengan suatu pemahaman mengenai kinerja keuangan

entitas.

Suatu entitas harus mengakui semua pos pendapatan dan beban dalam

suatu periode yang memperoleh laba atau rugi, kecuali Standar Pelaporan

Keuangan Internasional (IFRS) mensyaratkan atau mengizinkannya. Suatu

entitas harus menyajikan suatu entitas analisis beban yang diakui dalam

laba atau rugi, dengan menggunakan suatu klasifikasi atas dasar sifat atau

fungsinya didalam entitas, memberikan informasi manakah yangdapat

diandalkan dan lebih relevan.

Page 12: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

9

Berikut contoh laporan laba-rugi komprehensif :

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Sebuah entitas diharuskan untuk menyajukan suatu laporan perubahan

ekuitas dengan memperlihatkan :

Total laba-rugi komprehensif untuk periode bersangkutan ( secara

terpisah mengungkapkan jumlah yang diatribusikan kepada pemilik

perusahaan induk dan kepada pemilik non-pengendali).

Untuk setiap komponen ekuitas, dampak dari penerapan berlaku surut

atau pernyataan kembali yang berlaku surut diharuskan oleh IAS 8

mengenai kebijakan akuntansi, perubahan entitas akuntansi, dan

kesalahan.

Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat

pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan

perubahan yang diakibatkan oleh laba atau rugi, setiap pos dari laba-

rugi komprehensif lain, transaksi dengan pemilik, yang

Page 13: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

10

memperlihatkan kontribusi secara terpisah oleh dan distribusi kepada

pemilik dan perubahan atas hak kepemilikan pada anak perusahaan

yang tidak menyebabkan kehilangan kendali.

Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan, laporan

perubahan ekuitas untuk suatu periode tertentu berisi informasi sebagai

berikut.

Total Laba Rugi Komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk

jumlah yang dialokasikan untuk pemilik induk perusahaan dan alokasi

untuk kepentingan nonpengendali.

Dampak setiap pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian

kembali unutk setiap komponen ekuitas.

Rekonsialiasi atau perubahan selama periode berjalan untuk setiap

komponen ekuitas yang dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari

pendapatan komprehensif lain, serta transaksi dengan pemilik, seperti

tambahan modal atau penarikan.

Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham. ( Dwi Martani:2012)

Contoh Laporan Perubahan Ekuitas :

Page 14: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

11

4. Laporan Arus Kas

Prisip Prinsip IAS7 (Statement Of Cash Flow) Sesuai dengan kesepakatan

pemerintah Indonesia sebagai anggota G20. IFRS/IAS yang akan diadopsi

ke dalam PSAK 2 pada Tahun 2010 salah satunya adalah IAS 7 tentang

cash flow statements. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna

bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Di

Indonesia informasi tentang arus kas diatur dalam PSAK 2, dimana

pernyataan tersebut mencakup pengaturan mengenai komponen,

pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan laporan arus kas

dalam laporan keuangan.

Menurut IAS7 ( statement of cash flows ), arus kas adalah arus

masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Kas sendiri terdiri dari kas di

tangan ( cash on hand ) dan rekening deposito.

Penyajian Laporan Arus Kas

Arus kas harus dianalisis antara operasi, investasi dan pendanaan. prinsip-

prinsip kunci yang ditetapkan oleh IAS 7 untuk penyusunan laporan arus

kas adalah sebagai berikut:

Operating activities / aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama

pendapatan-entitas yang tidak investasi atau pendanaan, arus kas

operasi sehingga mencakup kasyang diterima dari pelanggan dan kas

kepada pemasok dan karyawan.

Investing activities / aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan

aset jangka panjang dan investasi lainnya yang tidak dianggap sebagai

setara kas.

Financing activities / aktivitas pendanaan adalah kegiatan yang

mengubah struktur modal dan pinjaman dari badan.

Page 15: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

12

Arus kas bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan dapat

diklasifikasikan sebagaiaktivitas operasi, investasi, atau pembiayaan,

asalkan diklasifikasikan secara konsistendari waktu ke waktu.

Arus kas yang berasal dari pajak atas penghasilan biasanya

diklasifikasikan sebagaiaktivitas operasi, kecuali mereka secara khusus

dapat diidentifikasi dengan pembiayaanatau investasi aktivitas.

Untuk operasi arus kas, metode langsung penyajian dianjurkan, tetapi

metode tidak langsung diterima.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan adalah suau bagian yang sangat penting dan bagian yang integral

dari laporan keuangan karena memberikan rincian mengenai pos-pos yang

disajikan di dalam komponen lain dari laporan keuangan sebagai

tambahan dalam penyediaan informasi mengenai dasar penyusunan

laporan keuangan, dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan di

dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi

Suatu entirtas harus mengungkapkan secara ringkas kebijakan akuntani

yang signifikan :

Dasar pengukuran (atau basis) yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan, dan kebijkan akuntansi lainnya yang digunakan

adalah relevan bagi suatu pemahaman laporan keuangan.

Pertimbangan. Bagian dari estimasi yang terkait bahwa manajemen

melaksanakan proses penerapan kebijakan akuntansi dan yang paling

signifikan atas jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan.

Informasi mengenai asumsi yang terjadi di masa datang , dan sumber

utama lainnya mengenai ketidakpastian padaa khir periode pelaporan.

Pengungkapan lain-lain

Suatu entitas harus mengungkapkan didalam catatan :

Jumlah dividen yang diusulkan atau dideklarasikan sebelum laporan

keuangan diotorisasi untuk diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai suatu

Page 16: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

13

distribusi kepada pemilik selama periode yang bersangkutan, dan

terkait jumlah per lembar sham.

Jumlah akumulasi dividen saham preferan yang tidak diakui.

Informasi yang menjadikan pengguna laporan keuangnya untuk

mengevaluasi tujuan , kebijakan dan proses entitas untuk pengelolaan

modal.

Suatu entitas harus menggunakan hal berikut apabila tidak diungkapkan

dalam informasi yang diterbitkan dengan laporan keuangan :

Domisili dan bentuk hukum entitas, negara asal perusahaannya, alamat

kantor terdaftar (tempat bisnis utama).

Suatu deskripsi sifat kegiatan operasional entitas dan aktivitas

utamanya.

Nama perusahaan induk dan perusahaan induk utama dari kelompok.

2.3 Isu-isu kritis terkait SAK berbasis IFRS

Tiga permasalahan utama yang dihadapi oleh Indonesia dalam melakukan

adopsi penuh IFRS :

Kurang siapnya infrastruktur seperti DSAK (Dewan Standar Akuntansi

Keuangan) sebagai financial accounting standard setter di Indonesia.

Dewasa ini banyak munculnya perusahaan yg bergerak dalam

financial,dan mereka memiliki suatu sistem dlm mengatur financialnya

masing-masing. Sedangkan sistem tsb belum tentu memenuhi kriteria

SAK, seharusnya DSAK dan Pemerintah bekerjasama untuk dapat

mengaudit atau mengecek perusahaan tst agar memenuhi SAK.

Kondisi peraturan perundang-undangan yang belum tentu sinkron dengan

IFRS. Pemerintahan Indonesia dalam membuat RUU mempertimbangan

beberapa hal yang mempengaruhi perekonomian Indonesia, sehingga

perundang-undangan yang ada belum tentu sinkron dengan IFRS.

Kurang siapnya sumber manusia dan dunia pendidikan di Indonesia.

Pengaruh pendidikan, sumber daya manusia dan perekonomian sangat

Page 17: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

14

kuat, dalam hal ini peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan

SDM yang baik untuk memperlancar Pembangunan.

Permasalahan lainnya yang dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS

yaitu :

1. Translasi Standar Internasional

2. Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional

3. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional

4. Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti

contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical

value.

5. Seperti yang diketahui perekonomian Indonesia adalah berasaskan

kekeluargaan. Akan tetapi semakin ke depan perekonomian Indonesia

akan mengarah pada Kapitalis. Tidak bisa dipungkiri lagi kebudayaan

negara barat(negara capital) dapat mempengaruhi seluruh pola hidup dan

pola pikir masyarakat Indonesia dari kehidupan sehari-hari hingga

permasalahan ekonomi.

Page 18: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

15

BAB III

KESIMPULAN

Standar pelaporan akuntansi berbasis IFRS memiliki lima komponen yaitu

laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Masing-masing dari

komponen ini memiliki aturan masing-masing dalam penyusunan elemen dalam

tiap laporan. Aturan terkandung dalam PSAK yang berbasis IFRS.

Sedangkan terkait isu-isu kritis dalam penerapan IFRS yaitu kurang siapnya

infrastruktur, kondisi peraturan perundang-undangan yang belum tentu sinkron

dengan IFRS, ketidaksesuaian standar internasional dengan hukum nasional,

kurang siapnya sumber manusia dan dunia pendidikan di Indonesia dll.

Page 19: Materi 3 Makalah IFRS-Lanjutan.docx

16

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi, Jurnal. 2012. Conto format laporan posisi keuangan: http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/05/contoh-format-laporan-posisi-keuangan-neraca/ diakses pada 8 September 2015

Akuntansi, Magister. 2014. Contoh laporan keuangan sesuai IFRS: http://magisterakutansi.blogspot.com/2013/03/contoh-laporan-keuangan-sesuai-ifrs.html diakses pada 8 September 205

Ankarath, Nandakumar et al,2012, Memahami IFRS: Standar Pelaporan Keuangan lnternasional, Alih Bahasa: Priyo Darmawan, S.E, Ak, MBA, Indeks, Jakarta.

Asbel, Eza. 2012. Dampak penerapan IFRS di Indonesia tahun 2012: http://ezaasbel.blogspot.com/2012/11/dampak-penerapan-ifrs-di-indonesia.html diakses pada 8 September 2015

Martani, Dwi et al, 2012, Akuntansi Keuangan Menengah: Berbasis PSAK, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mytrf. 2013. Penyajian laporan keuangan: https://mytrf.wordpress.com/2013/10/03/penyajian-laporan-keuangan/ diakses pada 8 september 2015

Nurlola, Siti. 2012. Masala-masalah IFRS: http://hati-sitinurlola.blogspot.com/2012/03/masala-masalah-ifrs.html diakses pada 8 September 2015

Refreandi. 2011. Laporan posisi keuangan IFRS: http://refreandi.blogspot.com/2013/02/laporan-posisi-keuangan-ifrs.html diakses pada 8 September 2015

Rumahorbo, Andriani. 2013. Isu-isu dalam akuntansi internasional : IFRS dan PSAK: http://andrianihere.blogspot.com/2013_12_01_archive.html diakses pada 8 September 2015

Sagala, Wira. 2013. Perbedaan SAK ETAP VS PSAK IFRS: http://sagalawira92.blogspot.com/2013/09/perbedaan-sak-etap-vs-psak-ifrs.html diakses pada 8 September 2015