materi kuliah valuasi ekonomi sumber daya perikanan … · modal dasar bagi pariwisata bahari....
TRANSCRIPT
MATERI KULIAH VALUASI EKONOMI
SUMBER DAYA PERIKANAN DAN LINGKUNGAN
Oleh: E. Talakua, S.Pi, M.Si
Paradigma baru pengelolaan
wilayah pesisir dan laut
mengacu dengan konsep
pembangunan
berkelanjutan(sustainable development)
yang menitikberatkan pada
keseimbangan antara
pertumbuhan ekonomi
dan kualitas lingkungan
dan sumberdaya alam.
Kay and Alder (1999) dalam
Adrianto (2006)
menggambarkan perubahan
paradigma ini melalui sebuah
diagram yang dapat dilihat
pada Gambar 1.
1. Isu pertama adalah Wilayah Teluk X
memiliki potensi sumberdaya alam
yang dapat memberikan manfaat baik
manfaat langsung (perikanan dan
wisata bahari/rekreasi) maupun tidak
langsung (mis. terumbu karang
sebagai natural barrier bagi
keselamatan turis). Manfaat ini harus
dinilai secara ekonomi agar input
kebijakan pengelolaan wilayah pesisir
dan laut dilakukan secara menyeluruh
dalam konteks benefit and cost-nya.
2. Isu kedua adalah ketersediaan data
yang akan digunakan untuk
menganalisis manfaat sekaligus biaya
dari aktifitas pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan laut Teluk X.
Contoh, informasi tentang perubahan
kualitas terumbu karang yang dapat
mempengaruhi kelimpahan ikan
atau keindahan ekosistem sebagai
modal dasar bagi pariwisata bahari.
Sehingga, kolaborasi antara ilmu
sosial dan ilmu alam menjadi
sebuah keharusan.
3. Isu ketiga adalah isu institusi dan pandangan dari pengambil
keputusan. Pengelola Teluk X tentu saja menginginkan adanya
pembangunan ekonomi di wilayahnya, namun demikian pada saat
yang sama mereka memahami pentingnya kelestarian sumberdaya
alam pesisir dan laut di Teluk X. Dengan kata lain, pengelola Teluk X
diasumsikan memiliki tujuan untuk mengetahui benefits and costs
dari ekosistem Teluk X yang nantinya dapat didistribusikan secara adil
dan merata kepada seluruh stakeholder Teluk X. Dalam konteks ini
lah pendekatan valuasi ekonomi mulai digunakan.
Sumber: Grigalunas dan Congar (1995) dalam Adrianto (2006)
EKOSISTEM
Keanekaragaman
Hayati
Ekosistem
Spesies
Kesejahteraan
manusia
1
3
2
4
5
6
• Arus/link 1-6 di mana keanekaragaman hayati memberikan manfaat
kepada kesejahteraan manusia dalam konteks ecosystem life
support functions seperti misalnya manfaat penyediaan air bersih,
pengendali banjir, dan perpindahan nutrien.
• Arus/link 1-4-5 yang menunjukkan nilai keanekaragaman hayati
dalam konteks perlindungan habitat alam. Hal ini misalnya dapat
berupa manfaat wisata atau rekreasi alam di pesisir dan laut.
• Arus/link 2-5 di mana manfaat keanekagaman hayati dapat dilihat
dari sisi input bagi sistem produksi barang atau jasa. Contoh: kayu
yang berasal dari ekosistem mangrove merupakan input produksi
bagi industri arang bakau.
• Arus/link 3 menunjukkan nilai keanekaragaman hayati yang berasal
dari aspek non-use seperti aspek bio-etik (bioethics) yang
merefleksikan pandangan moral manusia terhadap
keanekaragaman hayati ((Turner, et.al, 2000 dalam Adrianto (2006).
Gimana cara
ukur manfaat air
bersih?
Manfaat wisata?
Kayu
mangrove?
Pendangan
manusia
terhadap
keanegarakan
hayati
KERANGKA PENDEKATAN
VALUASI EKONOMI PESISIR DAN
LAUT
Tipologi SD/
Endowment
Ekosistem
Spesies
Komunitas
Pulau-Pulau
Kecil
Total
Valuasi
Endowment
fee/deposit
Dimulai dari analisis terhadap tipologi pesisir dan laut yang meliputi tipe ekosistem, tipe
spesies dan komunitas yang ada di dalamnya. Dari ketiga sub-tipologi tersebut dilakukan
penilaian ekonomi yang berbasis pada teknik valuasi yang relevan untuk setiap sub-
tipologi. Total nilai ekonomi dari keterkaitan antar ketiga sub-tipologi tersebut merupakan
basis bagi perhitungan endowment fee yang berfungsi sebagai guarantee fee bagi penjaminan kelestarian ekosistem di pesisir dan laut melalui skema kebijakan
pembangunan pesisir dan laut berkelanjutan. Dalam konteks ini, setiap investor yang akan
mengelola sebuah pulau harus memperhatikan ‖nilai ekonomi‖ pulau tersebut yang
berbasis pada besarnya endowment fee dan dibayar di muka.
PENDEKATAN I (Tuner, et al, 1994 dan Navrud, 2000)
FUNGSI PERMINTAAN SELAIN FUNGSI PERMINTAAN
Dampak
Produksi
Respons
Dosis
Pengeluaran
preventif
Biaya
Pengganti
Valuasi
kontingensi
Biaya
Perjalanan
Nilai
Properti
Biaya
Pengobatan
Menghitung
manfaat
konservasi
lingkungan
dari sisi
kerugian
akibat
adanya
kebijakan
proteksi.
Pembayaran
kompensasi
bagi properti
masyarakat
yang dibeli
oleh
pemerintah
untuk tujuan
konservasi.
Nilai
Pembayaran
nya berapa
???
Menilai
pengaruh
perubahan
kandungan
zat kimia
atau bahan
polusi
tertentu.
Misalnya
tingkat
pencemaran
air akan
mempengaru
hi
pertumbuhan
/produksi
ikan,
menurunkan
kualitas
perairan.
Nilai tingkat
pencemaran
nya
berapa??
Nilai
eksternalitas
lingkungan
dari kegiatan
dihitung
melalui biaya
yang
disiapkan
masyarakat
untuk
menghindari
dampak
penurunan
kualitas
lingkungan.
Misalnya
biaya
pembuatan
terasering
untuk
mencegah
erosi
Nilai biaya
terasering
berapa??
Biaya ganti
rugi asset
produktif
yang rusak/
penurunan
kualitas
lingkungan.
Misalnya
pengurangan
luas hutan
bakau
berdampak
terhadap
penurunan
populasi
udang
Nilai
kerugian
berapa??,
jika kebijakan
pengelolaan
hutan bakau
dilaksanakan
Metode ini
menentukan
preferensi
konsumen
terhadap
pemanfaatan
SDA dan
lingkungan
dengan
mengemukak
an
kesanggupan
untuk
membayar
(WTP:willingn
es to pay)
yang
dinyatakan
dalam nilai
uang.
Nilai uang
beapa??
Asumsi yang
digunakan
adalah
semakin jauh
tempat
tinggal
seseorang
yang datang
memanfaatka
n fasilitas
rekreasi akan
semakin
menurun
permintaan
terhadap
produk
rekreasi
tersebut
karena biaya
perjalanan
yang mahal.
Nilai
perjalanann
ya berapa?
Metode ini
berdasarkan
perbedaan
harga sewa
lahan atau
harga sewa
rumah,
dengan
asumsi
bahwa
perbedaan ini
disebabkan
oleh
perbedaan
kualitas
lingkungan.
Selisih harga
merupakan
harga
kualitas
lingkungan
tersebut.
Nilai selisih
garga
berapa??
Metode ini
digunakan
untuk
memperkirak
an biaya
kesehatan
akibat
adanya
perubahan
kualitas
lingkungan
yang
menyebabka
n seseorang
sakit.
Nilai
pengobatan
nya
berapa??
Metode valuasi ekonomi SDA dan lingkungan secara umum dikelompokkan atas 2
pendekatan, yaitu fungsi permintaan dan tidak menggunakan fungsi permintaan.
PENDEKATAN II (Fauzi dan Anna (2005); KNLH (2009)
Kesejahteraan Prinsip Biaya Penuh Biaya Pemulihan Pendekatan
Produktivitas
Umumnya digunakan jika
kerusakan lingkungan
sudah menimbulkan
perubahan
kesejahteraan
masyarakat yang diukur
melalui income
(perubahan surplus
konsumen dan surplus
produsen).
Prinsip bahwa penggunaan
sumber daya alam dan
lingkungan harus membayar
seluruh biaya yang
diakibatkan oleh perubahan
sistem SDA dan lingkungan.
Dengan Teknik:
1. Teknik amplop (back of the
envelope), yaitu konsep
yang memperkirakan
secara kasar namun
mewakili untuk
mengestimasi nilai asset
yang rusak untuk ganti rugi.
2. Teknik pendekatan nilai
dasar (baseline approach),
dilakukan untuk
mengestimasi nilai kerugian
dengan menggunakan nilai
dasar yang sudah baku
untuk suatu kerusakan
lingkungan.
Perhitungan biaya yang
dikeluarkan untuk
melakukan restorasi
terhadap lingkungan
yang mengalami
kerusakan (injury).
Pengukuran kerusakan
lingkungan dan
penentuan ganti
kerugian yang
didasarkan biaya
pemulihan pada
dasarnya adalah
menghitung biaya yang
dikeluarkan untuk
melakukan restorasi
terhadap lingkungan
yang mengalami
pencemaran atau
perusakan.
Penentuan ganti rugi
berdasarkan
perubahan
produktivitas
sebelum dan setelah
terjadi kerusakan
lingkungan.
Nilai Sumber Daya Alam dan Lingkungan (SDAL)
Nilai Keguanaan (Instrumental value atau use value)
Kemampuan lingkungan apabila digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Seorang memanfaatkan atau berharap memanfatkannya di masa akan datang.
Nilai Tanpa Kegunaan
(Intrinsic Value atau
non use value)
Nilai yang terkandung di dalam
SDA dan lingkungan. Nilai
yang diberikan atas dasar
keberadaannya meskipun
tidak dimanfaatkan.
Nilai
Kegunaan
Langsung
(Direct Use
value)
Nilai
Kegunaan
Tidak
Langsung
(Indirect use
value)
Nilai Pilihan
(Option value) Nilai Warisan
(Bequest
value)
Nilai Warisan
(Bequest
value)
Nilai
Keberadaan
(Existance
value)
Murni
(pure optian
value)
Quasi (quasi
option value)
Nilai
Pemanfaatan
langsung
SDAL
Nilai
Pemanfaatan
tidak
langsung
SDAL
Nilai yang
dihadapi
individu
tentang
ketidakpastia
n
ketersediaan
SDAL dimasa
datang
Nilai
kebijakan
publik dari
penundaan
kebijakan
yang akan
merusak
SDAL hingga
ketidak
pastian dapat
dihadapi
Nilai manfaat
pelestarian
SDAL untuk
kepentingan
dimanfaatkan
generasi
masa depan.
Nilai manfaat
pelestarian
SDA Luntuk
kepentingan
yang tidak
dimanfaatkan
generasi
masa depan.
Nilai persepsi
keberadaan
SDA L.
Quasi option value = diukur ketika informasi yang bari diperoleh sehingga mengurangi ketidakpastian. Padahal ketika
individu/masyarakat dihadapkan pada ketidakpastian maka akan ada keinginan membayar. Sehingga JARANG
digunakan dalam valuasi ekonomi.
No Jenis Nilai Definisi Contoh
1 Direct Use
Value
Nilai ekonomi yang diperoleh dari pemanfataan
langsung dari sebuah sumberdaya/ekosistem
Manfaat perikanan, kayu
mangrove, genetic material, dll
2 Indirect Use
Value
Nilai ekonomi yang diperoleh dari pemanfaatan
tidak langsung dari sebuah sumberdaya/ekosistem
Fungsi ekosistem mangrove
sebagai natural breakwaters,
fungsi terumbu karang sebagai
spawning ground bagi jenis ikan
karang, dll
3 Option Value Nilai ekonomi yang diperoleh dari potensi
pemanfaatan langsung maupun tidak langsung dari
sebuah sumberdaya/ekosistem di masa datang
Manfaat keanekaragaman hayati,
spesies baru, dll
4 Bequest
Value
Nilai ekonomi yang diperoleh dari manfaat
pelestarian sumberdaya/ekosistem untuk
kepentingan generasi masa depan
Nilai sebuah sistem tradisional
masyarakat yang terkait dengan
ekosistem/sumberdaya; habitat,
keanekaragaman hayati
5 Existence
Value
Nilai ekonomi yang diperoleh dari sebuah persepsi
bahwa keberadaaan (existence) dari sebuah
ekosistem/sumberdaya itu ada, terlepas dari apakah
ekosistem/sumberdaya tersebut dimanfaatkan atau
tidak
terumbu karang yang terancam
punah; endemic species; dll
Sumber: Barton (1994) dalam Adrianto (2006)
HARGA PASAR SEBENARNYA NILAI BARANG PENGGANTI TEKNIK SURVEI
Langsung:
Harga neto (rente ekonomi).
Contoh: Harga ikan di pasar.
Nilai kekayaan (kondisi
lingkungan, kualitas lingkungan).
Contoh: 2 rumah yang sama di 2
lokasi berbeda dengan harga
berbeda, selisih/perbandingan
nilainya.
Lelang (kesediaan membayar
atau kesediaan menerima
pembayaran)
Tak langsung:
1.Modal manusia (Upah dari
tenaga kerja):
a. Perubahan produktivitas
(Kemampuan berproduksi
sesat dan sesudah)
b. Biaya sakit (Biaya seluruh
pengobatan)
c. Hilangnya waktu.
2. Biaya kesempatan (Hilangnya
kesempatan kegiatan A karena
melakukan kegiatan B)
3. Proyek bayangan
4. Biaya pencegahan
Tingkat upah
(Tingkat upah pekerjaan sama
dilakukan di tempat atau
lingkungan yang berbeda
mencerminkan nilai lingkungan
atau lokasi dimana pekerjaan itu
dilakukan).
Suvei langsung (kesediaan
membayar tau kesediaan
menerima pembayaran)
Biaya perjalanan (Biaya finansial
dan biaya waktu perjalanan).
Biaya waktu melalui tingkat
penghasilan per jam/hari/bulan.
Teknik delphi
Pendapat (pengetahuan dan
pengalaman) para ahli
TEKNIK VALUASI
Nilai Pasar Sebenarnya
Langsung
Renteekonomi
TidakLangsung
Perubahanproduktivitas
Proyekbayangan
Biayapencegahan
Biaya sakit
Biayakesempatan
Niali Pasar Pengganti
Harga asset
Upah
Biayaperjalanan
Nilai Survei
Permodelanpilihan
Valuasi kontingensi
Teknik Valuasi Ekonomi SDA dan Lingkungan (Suparmoko dkk, 2014)
Sumber: Barton
(1994) dalam
Adrianto (2006)
CONTOH: Teknik Valuasi pada
Penilaian Ekosistem Mangrove
TIPOLOGI NILAI EKONOMI TEKNIK VALUASIDirect Use Values
Kayu Market analysis
Produk Hutan Non Kayu Market analysis, price of substitutes, indirect
substitution approach, indirect opportunity cost
approach, value of changes in productivity,
barter exchange approach
Pendidikan, rekreasi Travel cost method, hedonic prices
Pemukiman Hedonic prices, replacement cost
Indirect Use Value
Perlindungan erosi (shoreline) Damage costs avoided
Perlindungan erosi (riverbanks) Preventive expenditure
Penyerap polutan dan limbah manusia Value of changes in production
Keanekaragaman hayati Relocation costs
Penyedia habitat bagi biota migrator Replacement costs
Penyedia breeding grounds Replacement costs
Suplai nutrien Replacement costs
Regenerasi nutrien Replacement costs
Perlindungan terumbu karang Replacement costs
Option Value Contingent Valuation Method (CVM)
Existance Value Contingent Valuation Method (CVM)
• Impact Analysis dilakukan dalam kerangka pendugaan nilai dampak dari sebuah
problem lingkungan spesifik, misalnya dampak akibat tumpahan minyak.
• Partial valuation adalah pendekatan valuasi terhadap alternatif pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan laut, seperti apakah ekosistem mangrove dibabat habis
untuk tambak atau dijadikan kawasan wisata konservasi.
• Total valuation adalah pendekatan valuasi total terhadap kontribusi sumberdaya
pesisir dan laut kepada perekonomian sebuah kawasan, seperti nilai ekonomi total
ekosistem mangrove sebagai kawasan wisata atau lindung.
Contoh:
Dalam konteks efek
pencemaran
perairan terhadap
sumberdaya
terumbu karang
akan menghasilkan
identifikasi yang
berbeda terhadap
batasan geografis
dan skala waktu
analisis karena
terkait dengan aliran
dampak
pencemaran.
Dalam tahap kedua analisis valuasi ekonomi sumberdaya ini,
paling tidak ada dua hal yang penting dan perlu diperhatikan
yaitu (1) dasar (baseline) evaluasi, dan (2) batasan geografis
dan analisis dari ekosistem yang akan dievaluasi.
3
Tahap berikutnya adalah penentuan teknik valuasi yang sesuai dengan problem dan
tujuan yang akan dilakukan.
Dalam konteks ini, beberapa alternatif yang mungkin untuk pengelolaan sumberdaya
pesisir dan laut kemudian diidentifikasi dan diuji. Secara konvensional, with-and-
without project decision dilakukan dengan alat Analisis Biaya dan Manfaat (Cost
Benefit Analysis), dimana parameter yang digunakan adalah Net Present Value (NPV)
dan Benefit-Cost Ratio (BCR). Namun dalam konteks ekosistem, analisis criteria
ganda (Multi Criteria Analysis) relevan digunakan. Dalam konteks ini, identifikasi
alternatif menggunakan kriteria efisiensi (benefit-cost ratio), keadilan (equity) dan
keberlanjutan (sustainability) bagi penentuan prioritasnya (Janssen and Padilla,
1999).
Gabungan 3 tahapan
dalam LANGKAH
VALUASI
LANGKAH-LANGKAH UMUM:
1. Identifikasi ekosistem yang
terkena dampak degradasi
(Contoh: Mangrove, Lamun,
Terumbu Karang).
2. Identifikasi media lingkungan
yang mengalami degradasi
(antara lain: Udara, air laut,
pasir pantai, tubuhan bakau,
tanaman lamun, karang)
3. Identifikasi fungsi dan manfaat
media lingkungan yang tekena
dampak
(antara lain: udara (emisi gas
CO2, emisi gas methan, emisi
debu), air (tercemar limbah).
4. Identifikasi dampak masing-
masing jenis degradasi media
lingkungan terhadap
produktivitas, kesehatan,
kesenangan, dan keberadaan.
No. Teknik Pengertian dan Penjelasan
Persamaan/
Rumus/Cara
Menghitung
1. Change-in-productivity
Approach/Effect of Production (EOP)
2. Loss-of-Earnings/Human Capital
Approach (HC)
3. Opportunity Cost Approach (OC)
4. Cost Effectiveness Analysis (CEA)
5. Preventive-Expenditure (PE)
6. Compensation Payments (CP)
7. Hedonic Value/Property-value
approach (PV)
8. Wage-differential Approach (WD)
9. Travel-cost Approach (TC)
10. Marketed Goods as Environmental
Surrogates (ES)
11. Replacement Cost (Rep. C)
12. Relocation Cost (Rel. C)
13. Shadow-Project Cost (SPC)
14. Contingent Valuation Method
15. Energy Theory of Value-Energy
Analysis (EA)
Tugas: Lengkapi Tabel berikut ini dengan Penjelasan dan
Persamaan/rumus Teknik Valuasi-Nya melalui survei pustaka
artikel ilmiah di Internet atau Buku yang relevan.
Jangan lupa disertai dengan DAFTAR PUSTAKA.
Terima KASIH...