materi pelatihan hydrant

Upload: yoav-carribana

Post on 08-Jul-2018

327 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    1/19

    INST L SI HIDR N

    KEB K R N

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    2/19

    INST L SI HIDR N KEB K R N

     A. PENGERTIAN :

    Hidran Kebakaran (Fire Hydrant) adalah suatu system/

    rangkaian instalasi/jaringan pemipaan untuk menyalurkan

    air (tekanan tertentu) yang digunakan sebagai saranapemadaman kebakaran

    Berdasarkan tempat/lokasinya sistem hidran kebakarandapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :

     A. MACAM-MACAM SISTEM HYDRANT KEBAKARAN

    1. Sistem Hidran Gedung;

    2. Sistem Hidran Halaman;

    3. Sistem Hidran Kota.

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    3/19

    Hidran gedung ialah hidran yang terletak atau dipasang didalam

    bangunan dan sistem serta peralatannya disediakan/dipasang oleh

    pihak pengelola bangunan/gedung tersebut.

    Berdasarkan penggunaannya hidran jenis ini diklasifikasikan

    kedalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut :

    a. Hidran Klas I

    1. Sistem Hidran Gedung

    Hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter 2,5”  yang

    penggunaannya diperuntukan secara khusus bagi petugas

    Pemadam Kebakaran atau orang yang telah terlatih.

    Hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter 1,5”  yangpenggunaannya diperuntukan bagi penghuni gedung atau para

    petugas yang belum terlatih.

    Hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter gabungan

    antara Hidran Kelas I dan Hidran Kelas II

    a. Hidran Klas II

    a. Hidran Klas III

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    4/19

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    5/19

    Hidran Halaman ialah hidran yang terletak

    diluar/lingkungan bangunan instalasi danperalatan serta sumber air disediakan oleh

    pihak pemilik / pengelola bangunan / gedung.

    1. Sistem Hidran Halaman

    Hidran Kota ialah hidran yang terpasang ditepi/sepanjang jalan pada daerah perkotaan yang dipersiapkan sebagai

    prasarana kota oleh Pemerintah Daerah setempat guna

    menanggulangi bahaya kebakaran

    Persediaan air untuk hidran jenis ini dipasok oleh

    Perusahaan Air Minum setempat (PAM)

    1. Sistem Hidran Kota

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    6/19

    1. Persediaan Air

    a. Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem hidran kebakarandapat berasal dari PAM, sumur dalam (artesis) atau kedua-duanya.

    b. Volume Reservoir, sesuai yang diatur dengan ketentuan yang

    berlaku, harus diperkirakan berdasarkan waktu pemakaian yangdisesuaikan dengan Klasifikasi Ancaman Bahaya Kebakaran bagibangunan yang diproteksi.

    c. Berdasarkan ancaman bahaya kebakaran, maka banyaknyadapat digunakan untuk lama waktu seperti ditentukan sebagaiberikut :

    # Kelas Ancaman Bahaya Kebakaran Ringan : 45 menit# Kelas Ancaman Bahaya Kebakaran Sedang : 60 menit

    # Kelas Ancaman Bahaya Kebakaran Berat : 90 menit

    a. Bak Penampungan (reservoir) untuk persediaan air pada sistemhidran dapat berupa reservoir bawah tanah (ground tank),

    tangki bertekanan (presure tank) atau reservoir atas (gravitytank)

     A. BAGIAN-BAGIAN DARI SISTEM HIDRAN KEBAKARAN

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    7/19

    Pompa-pompa yang terpasang dalam sistem hidrankebakaran merupakan perangkat alat yang berfungsiuntuk memindahkan air dari bak penampungan(reservoir) ke ujung pengeluaran (pipapemancar/nozzle).

    Pompa-pompa pada sistem hidran ini sekurang-kurangnya terdiri atas 1 unit Pompa Jockey, 1 unitPompa Utama dengan sumber daya listrik dangenerator serta 1 unit Pompa Cadangan dengansumber daya motor diesel.

    1. Pompa

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    8/19

    Berfungsi untuk mempertahankan tekanan statisdidalam jaringan sistem hidran. Pada saat terjadi

    pengeluaran kecil sejumlah air didalam jaringanpompa jockey ini akan bekerja guna mengembalikantekanan keposisi semula. Karenanya sekaligus pompa

     jockey juga akan berfungsi untuk memantaukebocoran-kebocoran pada jaringan sistem hidran.

    Operasi kerja pompa jockey didisain untuk hidup(start) secara otomatis pada saat salah satu katuppengeluaran dibuka atau terjadi kebocoran pada

     jaringan dan akan berhenti bekerja (stop) secara

    otomatis pada saat katup bukaan ditutup

    Fungsi dan Operasi Kerja masing-

    masing Pompa :1. Pompa Jockey

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    9/19

    Pompa ini berfungsi sebagai penggerak utama bekerjanya sistemhidran. Pompa Utama akan bekerja setelah kapasitas maksimalpompa jockey terlampaui

    Operasi kerja Pompa Utama didisain untuk hidup (start) secaraotomatis dan berhenti bekerja (stop) secara manual, melalui

    tombol reset pada panel Pompa Kebakaran

    1. Pompa Utama

    Berfungsi sebagai penggerak cadangan dari sistem hidran, yangtitik start bekerjanya setelah Pompa Utama. Pompa ini meskipunberfungsi sebagai cadangan, namun tetap dalam kondisi “siaga 

    operasi”. Dalam kondisi seperti ini Pompa Cadangan akanbekerja secara otomatis pada saat kapasitas maksimal pompautama terlampaui, mengalami kerusakan atau pada saat sumberdaya utama (PLN) padam

    Sama halnya dengan Pompa Utama, operasi kerja pompa

    cadangan didisain untuk hidup (start) secara otomatis danberhenti bekerja (stop) secara manual

    1. Pompa Cadangan

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    10/19

    SKEM TIK DI GR M POMP

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    11/19

    Rangkaian jaringan pemipaan pada sistem hidran terdiri atas

    pipa Hisap, Penyalur, Header,  Pipa Tegak (riser) dan Pipa

    Cabang.

    a. Pemipaan 

    1. Pemipaan dan Komponen

    Ialah hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter 2,5” 

    yang penggunaannya diperuntukan secara khusus bagi petugas

    Pemadam Kebakaran atau orang yang telah terlatih.

    Pipa Hisap (suction) 

    Pipa Penyalur adalah pipa yang terentang dari Pipa Header

    sampai ke Pipa Tegak atau ke Hidran Halaman. Diamater pipa

    berfariasi antara 4, 6 dan 8 inch sesuai dengan besar kecilnya

    sistem hidran yang dipasang

    Pipa Penyalur

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    12/19

    Pipa Header dapat dikatakan sebagai pipa antara yang ukuran

    diameternya biasanya lebih besar dari pipa lainnya didalam

    rangkaian sistem hidran. Pipa ini merupakan tempat bertemunya

    pipa pengeluaran (discharge) dari Pompa Jockey, Pompa Utamamaupun Pompa Cadangan sebelum kemudian ke Pipa Penyalur.

    Diameter Pipa Header ini berfariasi antara 6, 8 dan 10 inch.

    Tergantung dari besar kecilnya sistem hidran yang dipasang.

    Dari Pipa Header ini, selain berhubungan dengan Pipa Penyalur,biasanya dihubungkan juga dengan pipa-pipa yang menuju ke

    Tangki Bertekanan (pressure tank),  Tangki Pemancing (priming

    tank),  Sirkulasi / by pass ke Reservoir (safety valve),  Pressure

    Switch dan ke Manometer indikasi tekanan kerja pompa

    Pipa Header

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    13/19

    Pipa Tegak adalah pipa yang dipasang vertical dari lantai terbawah

    sampai dengan lantai teratas bangunan yang dihubungkan dari Pipa

    Penyalur. Diameter pipa berfariasi antara 3, 4 dan 6 inch sesuai

    dengan besar kecilnya sistem hidran yang dipasang

    Pipa Tegak (Riser)

    Pipa Cabang adalah pipa yang dihubungkan dari pipa tegak sampaike titik pengeluaran (outlet) hidran pada lantai-lantai bangunan.

    Diameter pipa berfariasi antara 3 dan 4 inch.

    Pipa Cabang

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    14/19

    a. Komponen Sistem Hidran

    Komponen yang merupakan kelengkapan Sistem Hidran terdiri

    dari :

    Katup-katup (valve)

    Saklar Tekanan (pressure switch)

    Tangki Tekanan (pressure tank)

    Tangki Pemancing (priming tnk)

    Manometer

    Kotak hidran isi 1 set Slang dan pipa pemancar (nozzle)

    Katup petugas Pemadam (landing valve)

    Sambungan Dinas Pemadam (siamese connection)

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    15/19

    1. Sistim Pipa Tegak

    a. Pipa Tegak Basah (wet riser)

    Pipa Tegak sistem basah adalah suatu sistem hidran dimana

    pada jaringan hidran tersebut telah terisi air dengan tekanan

    statis. Air akan keluar pada saat katup di lantai-lantai dibukadan pompa akan bekerja secara otomatis

    a. Pipa Tegak Kering (dry riser)

    a. Pipa Tegak Kering dengan sistem Remote Control

    Pada sistem jaringan Pipa Tegak tidak terisi air. Pasokan dan

    tekanan air disediakan oleh mobil unit Pemadam Kebakaran

    melalui sambungan siamese connection

    Pada sistem ini jaringan pipa tegak juga kosong, namun aliran

    air akan diperoleh dari sistem hidran itu sendiri melalui operasi

    manual dengan mengaktifkan tombol manual yang terpasang

    pada kotak-kotak hidran di lantai-lantai.

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    16/19

    1. Bagian-bagian yang Penting digunakan Pemadam

    Kebakaran

    a. Sambungan Pemadam Kebakaran

    Siamese Connection adalah merupakan masukan

    (inlet) bercabang dua yang berfungsi untuk

    memasukkan air kedalam jaringan sistem hidran

    apabila pompa kebakaran mengalami kerusakan

    atau air didalam reservoir telah habis

    Kopling ini biasanya terletak ditempat yang mudah

    dilihat dan mudah dijangkau oleh mobil unit

    Pemadam Kebakaran.

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    17/19

    Katup ini berupa kopling keluaran (outlet) yang jenis

    dan ukurannya sesuai dengan kopling yang

    digunakan oleh DPK. Terpasang ditiap lantai

    bangunan, dihubungkan pada Pipa Tegak sistem

    hidran

    Fungsi dari katup ini adalah menghubungkan slang

    DPK dengan Pipa Tegak yang pasokan airnya oleh

    Unit Mobil Pompa melalui Siamese Connection.

    Sistem Hidran yang diwajibkan katup jenis ini adalah

    bangunan dengan Klasifikasi Bangunan Menengah

    dan Bangunan Tinggi.

    a. Katup Petugas Pemadam Kebakaran (landing valve)

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    18/19

    PERSY R T N TEKHNIS HIDR N GEDUNG

    (SK. GUB. KDKI Jakarta No. 2525 / 1984)

    Diameter Slang 2 ½ Inchi 1 ½ Inchi

    Minimal Debet Air 900 liter / menit

    (500 gpm)

    380 liter / menit

    (100 gpm)

    Minimal Diameter

    Pipa Tegak

    • Untuk bangunan

    menengah 4 inchi

    • Untuk bangunan

    tinggi 4 inchi

    • Untuk bangunan rendah 2

    inchi

    • Untuk bangunan menengah

    2½ inchi

    • Untuk bangunan Tinggi 4

    inchi

    Tekanan Maksimal Tidak terbatas 6,8 kg / cm2 (199 psi)

    Tekanan Minimal 4,4 kg / cm

    2

    (65 psi) 4,4 kg / cm

    2

    (65 psi)Pemakaian Minimal 30 menit 30 menit

  • 8/19/2019 Materi Pelatihan Hydrant

    19/19

    Letak kotak hidran harus mudah dilihat dan dicapai serta kotaknya tidak

    boleh terkunci

    Panjang slang maksimal 30 meter (100 feet), harus tidak bocor dan tidak

    lapuk serta diatur sehingga tidak membelit jika ditarik (direntangkan)

    Pipa pemancar harus selalu terpasang pada slang

    Pipa hidran dan kotak hidran harus dicat merah, kotak hidran tersebutharus diberi tulisan “HYDRANT”  dengan  WARNA PUTIH  dan

    penempatannya tidak terhalang oleh benda-benda lain

    Harus disediakan “Sambungan Dinas Kebakaran”  (Fire Brigade

    Connection) yang berupa Kopling Kembar Siam (Siamesse Coupling)

    dengan jenis yang sama dengan untuk kopling yang digunakan Dinas

    Kebakaran serta ditempatkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh

    Unit Mobil Pompa Dinas Kebakaran

    Pada bangunan tinggi yang memakai pipa tegak 6 inches harus disediakan

    kopling pengeluaran (Landing Valve) yang berdiameter 2½inches dengan

    bentuk kopling yang sama dengan digunakan Dinas Kebakaran