matriks & spl

37
Matriks 1 @by:MurtiAstuti MATRIKS PENGERTIAN MATRIKS Matriks adalah beberapa elemen yang disajikan dalam bentuk jajaran segiempat yang terdiri dari m baris dan n kolom. Misalkan matriks A = 0 6 4 2 3 1 3 1 3 1 0 1 5 0 2 REPRESENTASI MATRIKS Secara umum, suatu matriks dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut : A = Amxn = mn m2 m1 2n 22 21 1n 12 11 a .......... a a . . .......... . . a .......... a a a .......... a a aij = elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A ; i = 1, 2, 3, …………, m j = 1, 2, 3, …………, n Jajaran mendatar disebut baris. Jajaran vertikal disebut kolom Matriks A yang terdiri dari m baris dan n kolom disebut matriks mxn, ditulis Amxn Notasi Matriks : Suatu matriks bisa ditulis dengan notasi : - Huruf besar : A, B, C, ………. - Huruf besar dengan indeks ukuran matriks, misalnya : Amxn ; Bnxp ; …….. - Huruf besar dengan notasi elemen : A = [aij] , dengan i = 1, 2, ……, m j = 1, 2, ……, n Matriks baris (vektor baris) matriks yang hanya terdiri dari satu baris Matriks kolom (vektor kolom) matriks yang terdiri dari satu kolom. Notasi untuk matriks baris atau kolom biasanya ditulis dengan huruf kecil yang dicetak tebal. Misalnya : a = [ a1 a2 an ] matriks baris yang terdiri dari n kolom b = m 2 1 b : b b matriks kolom yang terdiri dari m baris Matriks Bujur Sangkar matriks dengan banyak baris = banyak kolom Matriks bujur sangkar nxn dikatakan mempunyai orde atau ordo n.

Upload: bobon

Post on 17-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

matematika

TRANSCRIPT

  • Matriks 1

    @by:MurtiAstuti

    MATRIKS

    PENGERTIAN MATRIKS

    Matriks adalah beberapa elemen yang disajikan dalam bentuk jajaran segiempat yang

    terdiri dari m baris dan n kolom.

    Misalkan matriks A =

    06423

    13131

    01502

    REPRESENTASI MATRIKS

    Secara umum, suatu matriks dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

    A = Amxn =

    mnm2m1

    2n2221

    1n1211

    a..........aa

    ..............

    a..........aa

    a..........aa

    aij = elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A ; i = 1, 2, 3, , m

    j = 1, 2, 3, , n

    Jajaran mendatar disebut baris. Jajaran vertikal disebut kolom

    Matriks A yang terdiri dari m baris dan n kolom disebut matriks mxn, ditulis Amxn

    Notasi Matriks :

    Suatu matriks bisa ditulis dengan notasi :

    - Huruf besar : A, B, C, .

    - Huruf besar dengan indeks ukuran matriks, misalnya : Amxn ; Bnxp ; ..

    - Huruf besar dengan notasi elemen : A = [aij] , dengan i = 1, 2, , m

    j = 1, 2, , n

    Matriks baris (vektor baris) matriks yang hanya terdiri dari satu baris

    Matriks kolom (vektor kolom) matriks yang terdiri dari satu kolom.

    Notasi untuk matriks baris atau kolom biasanya ditulis dengan huruf kecil yang

    dicetak tebal.

    Misalnya :

    a = [ a1 a2 an ] matriks baris yang terdiri dari n kolom

    b =

    m

    2

    1

    b

    :

    b

    b

    matriks kolom yang terdiri dari m baris

    Matriks Bujur Sangkar matriks dengan banyak baris = banyak kolom

    Matriks bujur sangkar nxn dikatakan mempunyai orde atau ordo n.

  • Matriks 2

    @by:MurtiAstuti

    Contoh : A2x2 =

    20

    31 matriks bujur sangkar berordo 2

    Jika diberikan matriks Amxn , maka sub-matriks dari Amxn adalah sembarang matriks

    yang diperoleh dengan menghilangkan beberapa baris atau kolom dari matriks Amxn

    Misal :

    Matriks A2x3 =

    232221

    131211

    aaaaaa

    mempunyai 3 buah sub-matriks 2x2 sebagai berikut :

    2221

    1211

    aaaa

    ;

    2321

    1311

    aaaa

    ;

    2322

    1312

    aaaa

    Matriks padat (fully populated) matriks yang semua elemennya tidak nol

    Matriks jarang (sparse matrix) matriks yang sebagian kecil elemennya tidak nol

    dan elemen lainnya nol.

    Matriks nol (null matrix) adalah matriks dengan semua elemen nol, dinotasikan

    dengan 0mxn

    OPERASI ALJABAR DALAM MATRIKS

    1. Kesamaan Dua Matriks

    Matriks A = [aij] dan B = [bij] dikatakan sama jika ordonya sama dan aij = bij , untuk

    i = 1, 2, 3, , m dan j = 1, 2, 3, , n

    dan ditulis dengan

    Contoh : A =

    2221

    1211

    aaaa

    dikatakan sama dengan B =

    1304

    Jika dan hanya jika : a11 = 4 ; a12 = 0 ; a21 = 3 . a22 = -1

    2. Penjumlahan Matriks

    Penjumlahan 2 matriks hanya bisa dilakukan jika keduanya mempunyai ordo sama.

    Jika A = Amxn = [aij] dan B = Bmxn = [bij] ; maka

    A + B = [aij] + [bij] = [aij + bij]

    i = 1, 2, , m j = 1, 2, , n

    Contoh : A =

    1364

    ; B =

    1315

    ; maka : A + B =

    2659

    A = B atau [aij] = [bij]

  • Matriks 3

    @by:MurtiAstuti

    3. Invers Terhadap Operasi Penjumlahan (additive inverse)

    Jika A = [aij] , maka A adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap

    elemen dari matriks A dengan 1.

    A = [aij] = [aij]

    Contoh : Jika A =

    1364

    ; maka A =

    1364

    4. Pengurangan Matriks

    Pengurangan dua matriks hanya bisa dilakukan jika kedua matriks mempunyai ordo

    yang sama. Jika A = Amxn = [aij] dan B = Bmxn = [bij] ; maka

    A - B = A + (-B) = [aij] + [-bij] = [aij - bij]

    i = 1, 2, , m ; j = 1, 2, , n

    Contoh : A =

    1364

    ; B =

    1315

    ; maka : A B =

    00 71

    Sifat-sifat penjumlahan matriks :

    a. A + B = B + A ( sifat komutatif)

    b. (A + B) + C = A + (B + C) = A + B + C (sifat asosiatif)

    c. A + 0 = A (mempunyai elemen netral terhadap jumlahan, yaitu matriks nol 0)

    d. A + ( A) = 0 (mempunyai elemen invers terhadap operasi penjumlahan)

    5. Perkalian Matriks Dengan Skalar

    Hasil kali matriks Amxn = [aij] dengan skalar c , ditulis cA atau Ac adalah matriks mxn

    yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen dari matriks Amxn dengan skalar c.

    Jadi jika : A = Amxn =

    mnm2m1

    2n2221

    1n1211

    a..........aa

    :...........::

    a..........aa

    a..........aa

    = [aij]

    maka : cA = Ac =

    mnm2m1

    2n2221

    1n1211

    ac..........acac

    :...........::

    ac..........acac

    ac..........acac

    = c [aij] = [c aij]

    Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :

    a. c(A + B) = cA + cB ; c = sembarang skalar

    b. (c + k) A = cA + k A ; c dan k = sembarang skalar

    c. c(kA) = (ck) A

    d. 1(A) = A

  • Matriks 4

    @by:MurtiAstuti

    4. Perkalian Matriks Dengan Matriks

    Misalkan A = Amxn = [aij] ; B = Brxp = [bij]

    Perkalian antara matriks A dengan matriks B hanya bisa dilakukan jika r = n

    (banyaknya baris matriks B = banyaknya kolom matriks A), dan :

    Contoh :

    8124 x

    540132 =

    )5(8)1(1)4(8)3(10)(8)2(1)5(2)1(4)4(2)3(42(0)2)(4

    =

    4135214208

    Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks :

    a. (kA)(B) = k(AB) = A (kB) = kAB ; k = sembarang skalar

    b. A(BC) = (AB)C = ABC

    c. A(B+C) = AB + AC

    d. C(A+B) = CA + CB

    e. AB BA

    f. Jika AB = 0 tidak selalu A = 0 atau B = 0

    MATRIKS-MATRIKS KHUSUS

    Jika : A = Anxn = [aij] =

    nn

    22

    11

    a

    a

    a

    ..........aa

    ..............

    a..........a

    a..........a

    n2n1

    2n21

    1n12

    adalah matriks bujur

    sangkar, maka elemen : a11 ; a22 ; a33 ; . ; ann dari matriks A disebut elemen

    diagonal utama matriks A

    Matriks Segi Tiga

    Matriks Segitiga Bawah adalah matriks bujur sangkar dengan elemen di atas

    diagonal utama semuanya nol.

    Contoh : T1 =

    413020001

    A x B = Amxn x Brxp = Cmxp = [cij]

    dengan cij =

    n

    1k

    kjik ba = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + .+ ainbnj ; i = 1, 2, , m

    j = 1, 2, , n

  • Matriks 5

    @by:MurtiAstuti

    Matriks Segitiga Atas adalah matriks bujur sangkar dengan elemen di bawah

    diagonal utama semuanya nol.

    Contoh : T2 =

    400420051

    Matriks Diagonal

    Matriks Diagonal adalah matriks bujur sangkar dengan elemen di bawah dan di atas

    diagonal utama semuanya nol. Atau aij = 0 untuk i j

    Contoh : A =

    400020001

    ; B =

    7000000000200001

    Matriks Skalar

    Matriks Skalar adalah matriks diagonal dengan elemen dalam diagonal utama

    semuanya sama.

    Contoh : S =

    c0000c0000c0000c

    ; c = skalar

    Matriks Satuan (Matriks Identitas) = In

    Matriks identitas adalah matriks skalar dengan c = 1

    Contoh : In = Inxn =

    10.....00::::01.....0000.....1000.....01

    = matriks identitas berordo-n

    Transpos Matriks (Matriks Transposisi)

    Transpos dari matriks A = Amxn = [aij] ; ditulis AT = ATnxm adalah matriks berordo nxm

    yang diperoleh dengan mengganti kolom dari matriks A menjadi baris matriks AT dan

    baris dari matriks A menjadi kolom matriks AT. Jadi jika,

    A = Amxn = [aij] =

    mnm3m2m1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa

    ...............

    a..........aaa

    a..........aaa

    , maka

    AT = ATnxm = [aji] =

    mn3n2n1n

    m2322212

    m1312111

    a..........aaa

    ...............

    a..........aaa

    a..........aaa

  • Matriks 6

    @by:MurtiAstuti

    Sifat Matriks Transpos :

    a. (A + B)T = AT + BT

    b. (AB)T = BT AT

    c. (AT)T = A

    Matriks Ortogonal

    Matriks bujur sangkar A disebut matriks orthogonal jika memenuhi: A AT = AT A = I

    Contoh : A =

    21

    430

    43

    210

    001

    adalah matriks orthogonal, karena

    A AT =

    21

    430

    43

    210

    001

    21

    430

    43

    210

    001

    =

    100

    010

    001

    Matriks Bujur Sangkar Anxn = [aij] dikatakan Simetris jika :

    AT = A atau [aij] = [aji]

    untuk semua i = 1, 2, 3, .., n dan j = 1, 2, 3, .., n

    Contoh : A =

    425201513

    Matriks Bujur Sangkar Anxn = [aij] dikatakan Skew Simetris jika :

    AT = A atau [aij] = [ aji]

    untuk semua i = 1, 2, 3, .., n dan j = 1, 2, 3, .., n

    Sehingga elemen diagonal utamanya pasti nol, karena : aii = aii ; i = 1, 2, 3, ., n ajj = ajj ; j = 1, 2, 3, ., n

    Contoh : A =

    025201510

    Jika A adalah matriks dengan elemen bilangan kompleks dan jika semua elemen aij

    diganti dengan kompleks sekawannya ija , maka matriks yang diperoleh disebut

    matriks Kompleks Sekawan (Complex Conjugate) dari matriks A, ditulis A

    Contoh : Jika A = [aij] =

    i2i51i94i6

    5i2i5 ; maka

  • Matriks 7

    @by:MurtiAstuti

    A = [ ija ]=

    i2i51i94i6

    5i2i5

    Jika A = [aij] adalah matriks dengan elemen bilangan kompleks, maka

    AH = TA = [ jia ] disebut matriks Transpos Hermite (Hermitian Transpose) dari

    matriks A , yaitu transpos dari kompleks sekawan matriks A.

    Contoh : Jika A = [aij] =

    i94i6

    1i2i5 maka :

    AH = TA = [ jia ] =

    i914i2

    i6i5

    Matriks Bujur Sangkar A disebut Matriks Hermit (Hermitian Matrix) jika :

    AH = A atau [ jia ] = [aij]

    Contoh : A =

    4i32i5i320i21

    i5i213

    A =

    4i32i5i320i21

    i5i213

    AH = TA =

    4i32i5i320i21

    i5i213 = A

    Jika A = C + iD dengan C matriks simetris dan D matriks skew simetris maka A

    merupakan matriks Hermite.

    Dari contoh di atas:

    425201513

    + i

    031302120

    =

    4i32i5

    i320i21

    i5i213

    C + i D = A

    Jika diberikan matriks kolom (vektor kolom) :

    x =

    n

    2

    1

    x

    :

    x

    x

    dan y =

    n

    2

    1

    y

    :

    y

    y

    maka : xT y = [ x1 x2 .. xn ]

    n

    2

    1

    y

    :

    y

    y

    =

    n

    1i

    ii yx = yTx

    xT x = [ x1 x2 .. xn ]

    n

    2

    1

    x

    :

    x

    x

    =

    n

    1i

    2

    ix

  • Matriks 8

    @by:MurtiAstuti

    DETERMINAN MATRIKS

    Setiap matriks bujur sangkar Anxn mempunyai determinan, yaitu suatu nilai yang bisa

    dihitung dari elemen matriks Anxn yang dinotasikan dengan det A atau

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa.............................................

    a..........aaa

    a..........aaa

    ADet ; determinan dari matriks Anxn

    dengan aij = elemen baris ke-i dan kolom ke-j ; i = 1, 2, 3, ......, n j = 1, 2, 3, ......, n

    DETERMINAN MINOR

    Mij = determinan minor dari elemen aij ; i = 1, 2, 3, ......, n j = 1, 2, 3, ......, n

    = determinan orde-(n-1) yang diperoleh dari suatu determinan orde-n dengan meng-

    hapus baris ke-i dan kolom ke-j.

    Contoh :

    Jika diberikan determinan A seperti di atas, maka :

    nnn3n2n1

    n3333231

    2n232221

    1n131211

    21

    a..........aaa.............................................

    a...........aaa

    a..........aaa

    a..........aaa

    M =

    nnn3n2

    3n3332

    1n1312

    a..........aa..........................................a..........aaa..........aa

    DETERMINAN KOFAKTOR

    Kij = determinan kofaktor dari elemen aij ; i = 1, 2, 3, ......, n j = 1, 2, 3, ......, n

    = (-1)i+j Mij

    Contoh :

    nnn3n2n1

    n3333231

    2n232221

    1n131211

    1221

    12

    a..........aaa.............................................

    a...........aaa

    a..........aaa

    a..........aaa

    1M)1(K =

    nnn3n1

    3n3331

    2n2321

    a..........aa..........................................a..........aaa..........aa

  • Matriks 9

    @by:MurtiAstuti

    MENGHITUNG NILAI DETERMINAN

    Nilai determinan matriks bujur sangkar Anxn dapat ditentukan dengan rumus berikut :

    = det A = A =

    n

    1j

    ijij Ka =

    n

    1j

    ijijji Ma)1( ; untuk i tertentu diantara i = 1, 2, 3, , n

    atau =

    n

    1i

    ijij Ka =

    n

    1i

    ijijji Ma)1( ; untuk j tertentu diantara j = 1, 2, 3, , n

    dengan :

    Mij = determinan minor dari aij

    = determinan dari matriks (n1) x (n1) yang diperoleh dari matriks Anxn dengan

    menghilangkan baris i dan kolom j

    Kij = kofaktor dari aij = (1) i+j Mij

    a. Determinan Orde-2 atau (2x2) :

    2221

    1211

    aa

    aa = a11 a22 a12 a21

    +

    Contoh :

    1. 21

    32

    = 2(-2) (3)(-1) = - 4 + 3 = -1

    2. 23

    12 = -2(2) (-1)(3) = - 4 + 3 = -1

    3. 32

    21 = -1(3) (-2)(2) = - 3 + 4 = 1

    4. 12

    23

    = 3(-1) (2)(-2) = - 3 + 4 = 1

    b. Determinan Orde-3 atau (3x3) :

    Metoda Sarrus :

    3231

    2221

    1211

    333231

    232221

    131211

    aa

    aa

    aa

    aaa

    aaa

    aaa

    + + +

    = (a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32) (a13 a22 a31 + a11 a23 a32 + a12 a21 a33)

  • Matriks 10

    @by:MurtiAstuti

    Contoh :

    232

    116

    223

    =

    32

    16

    23

    232

    116

    223

    + + + = [(3)(1)(2) + (-2)(-1)(-2) + (2)(6)(-3)] [(2)(1)(-2) + (3)(-1)(-3) + (-2)(6)(2)]

    = [ 6 4 36 ] [ - 4 + 9 24 ] = 34 + 19 = 15

    c. Determinan Orde-n atau ( n x n ) :

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa.............................................

    a..........aaa

    a..........aaa

    =

    n

    1jijij Ka ; dengan mengambil salah satu baris i sembarang di antara

    i = 1, 2, 3, ........, n

    =

    n

    1iijij Ka ; dengan mengambil salah satu kolom j sembarang di antara

    j = 1, 2, 3, ........, n

    = Jumlah dari hasil kali elemen-elemen pada salah satu baris (atau kolom)

    dengan kofaktor-kofaktor yang bersesuaian dengan masing-masing elemen

    tersebut.

    Contoh :

    1. Menghitung = 3barispada)andikembangk(ekspansi*)

    1324

    2201

    0523

    3112

    *) Misalkan dipilih elemen baris ke-3 i = 3 , maka :

    =

    4

    1jj3j3 Ka =

    4

    1j

    j3j3

    j3 M)1(a =

    4

    1j

    j3j3j3 Ma)1(

    = (-1)3+1 a31 M31 + (-1)3+2 a32 M32 + (-1)3+3 a33 M33 + (-1)3+4 a34 M34

  • Matriks 11

    @by:MurtiAstuti

    = +1

    132

    052

    311

    0

    134

    053

    312

    2

    124

    023

    312

    2

    324

    523

    112

    = [(-5+0+18)(-30+0+2)] 0 2[(4+0+18)(24+0+3)] 2[(12-20+6)(8-20+9)]

    = (13 + 28) 2(22 - 27) 2(-2 + 3) = 41 + 10 2 = 49

    2. =

    *)

    32001

    23204

    12003

    12012

    31102

    =

    5

    1i2i2i Ka =

    5

    1i2i2i

    2i Ma)1(

    = (-1)1+2 0 M12 + (-1)2+2 1 M22 + (-1)3+2 0 M32 + (-1)4+2 0 M42 + (-1)5+2 0 M52

    = M22 =

    *

    3201

    2324

    1103

    3112

    =

    4

    1i2i2i Ka =

    4

    1i2i2i

    2i Ma)1(

    = (-1)1+2 (-1) M12 + (-1)2+2 0 M22 + (-1)3+2 (2) M32 + (-1)4+2 0 M42 = M12 2 M32

    =

    321

    234

    113

    - 2

    321

    113

    312

    = [(27 + 2 + 8) (-3 12 + 12)] 2 [(6 -1 18) (3 + 4 + 9)] = 40 + 58 = 98

    SIFAT-SIFAT DETERMINAN

    1. Jika setiap baris ditulis sebagai kolom dan setiap kolom ditulis sebagai baris, maka

    nilai determinan tidak akan berubah.

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

    =

    332313

    322212

    312111

    aaa

    aaa

    aaa

    Karena :

    = ( a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 ) ( a13 a22 a31 + a11 a23 a32 + a12 a21 a33 )

    = ( a11 a22 a33 + a21 a32 a13 + a31 a23 a12 ) ( a31 a22 a13 + a32 a23 a11 + a33 a12 a21 )

  • Matriks 12

    @by:MurtiAstuti

    Contoh :

    =

    *)

    2302

    1203

    0102

    1211

    = (-1)1+2 (-1)

    232

    123

    012

    = (8+2+0) (06+6) = 10

    =*)

    2101

    3212

    0001

    2321

    = (-1)2+1(-1)

    210

    321

    232

    = (8+0+2)(06+6) = 10

    2. Jika setiap elemen dalam satu baris atau kolom dikalikan dengan faktor k, maka nilai

    determinan yang dihasilkan adalah k kali nilai determinan sebelumnya.

    Contoh :

    a.

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    p

    p

    p

    = p

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    b.

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    pmmm

    p

    pkkk

    = kpm

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    c. *

    201

    031

    462 = 2

    *

    21

    21

    01

    0

    3

    3

    = 2. 3

    *

    01

    11

    11

    2

    2

    0

    =2.3.2

    101

    111

    011

    = 12 [(1 - 1 + 0) (0 + 0 + 1)] = -12

    3. Jika seluruh elemen dalam satu baris (atau kolom) adalah nol, maka nilai deter-

    minannya adalah nol.

    Contoh :

    *

    a0a

    a0a

    a0a

    3331

    2321

    1311

    = - 0

    3331

    2321

    aa

    aa + 0

    3331

    1311

    aa

    aa - 0

    2321

    1311

    aa

    aa = 0

    4. Jika seluruh elemen dalam satu baris (atau kolom) merupakan jumlahan dari 2 suku

    atau lebih, maka determinan bisa ditulis dalam bentuk jumlahan 2 atau lebih

    determinan.

  • Matriks 13

    @by:MurtiAstuti

    Contoh :

    33

    22

    11

    cb

    cb

    cb

    33

    22

    11

    da

    da

    da

    =

    33

    22

    11

    cb

    cb

    cb

    3

    2

    1

    a

    a

    a

    +

    33

    22

    11

    cb

    cb

    cb

    3

    2

    1

    d

    d

    d

    5. Jika 2 baris (atau kolom) ditukar, maka nilai determinan akan berubah tanda.

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    =

    111

    333

    cba

    cba

    222 cba =

    222

    111

    cba

    cba

    333 cba

    =

    333

    222

    cba

    cba

    111 cba

    =

    3

    2

    1

    c

    c

    c

    33

    22

    11

    ab

    ab

    ab

    =

    33

    22

    11

    ac

    ac

    ac

    3

    2

    1

    b

    b

    b

    =

    33

    22

    11

    ac

    ac

    ac

    3

    2

    1

    b

    b

    b

    6. Jika elemen-elemen yang bersesuaian dalam 2 baris atau kolom sebanding, maka

    nilai determinannya adalah nol.

    Contoh :

    a.

    33

    22

    11

    aa

    aa

    aa

    3

    2

    1

    b

    b

    b

    = (a1b2a3+ b1 a2 a3+ a1 b3 a2) (a1 b2 a3+ a2 b3 a1+ a3 a2 b1) = 0

    b.

    111 kckbka

    222

    111

    cba

    cba

    = k

    111

    111

    cba

    cba

    222 cba = k 0 = 0

    c.

    8126

    31-1

    463

    = 2

    463

    463

    31-1 = 2 . 0 = 0

    7. Jika setiap elemen dalam satu baris (atau kolom) dari determinan ditambah dengan

    m kali elemen yang bersesuaian dari baris (atau kolom) lain, maka nilai determinan

    tidak berubah ( bilangan m boleh positif atau negatif).

    Contoh :

    a.

    33

    22

    11

    cb

    cb

    cb

    33

    22

    11

    mba

    mba

    mba

    =

    33

    22

    11

    cb

    cb

    cb

    3

    2

    1

    a

    a

    a

    +

    33

    22

    11

    cb

    cb

    cb

    3

    2

    1

    mb

    mb

    mb

    =

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    + 0 =

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

  • Matriks 14

    @by:MurtiAstuti

    b.

    1B2/34B1Barisx)2/3(4Baris

    1B22B1Barisx)2/4(2Baris

    1983

    1620

    0454

    6102

    =

    102/1580

    1620

    12650

    6102

    = 2

    102/158

    162

    1265

    = 2 [(300 48 180) - (-576 37,5 + 120)] = 2 ( 72 + 493,5) = 2 (565,5) = 1131

    SOAL-SOAL LATIHAN :

    Hitung nilai determinan-determinan berikut :

    1.

    5200

    7402

    0086

    1020

    2.

    2/15728

    721213

    001714

    0001

    3.

    4600

    4570

    0235

    0012

    4.

    6352

    1011

    4202

    2131

    5.

    161429

    6323

    5506

    1023

    6.

    7382

    156168

    2485

    2414

  • Matriks 15

    @by:MurtiAstuti

    INVERS MATRIKS

    Invers suatu matriks hanya bisa ditentukan pada matriks bujur sangkar.

    Definisi :

    Invers dari matriks A = Anxn = [aij] , ditulis dengan A-1 adalah matriks nxn yang

    memenuhi : A A-1 = A-1 A = Inxn = I ( I adalah matriks identitas nxn).

    Jika matriks A mempunyai invers maka A disebut matriks Non Singular, jika tidak

    disebut matriks Singular. Jika A mempunyai invers maka inversnya pasti tunggal

    Menentukan Invers Matriks :

    Jika A = Anxn = [aij] =

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa

    :...........:::

    a..........aaa

    a..........aaa

    Invers dari matriks A = A-1 ditentukan dengan : A-1 = AintAdjoAdet

    1 = A

    ~

    A

    1

    det A = A = determinan matriks A

    A~

    = Adjoint A = adjoint dari matriks A = [Kij]T = [ (-1)i+j Mij]T

    =

    T

    K..........KKK

    ...............

    K..........KKK

    K..........KKK

    mnm3m2m1

    2n232221

    1n131211

    =

    mn3n2n1n

    m2332212

    m1322111

    K..........KKK

    ...............

    K..........KKK

    K..........KKK

    =

    mnnm

    2nn2

    1nn1

    m22m

    2212

    m11m

    2111

    M)1(..........M)1(M)1(

    ..............

    M)1(..........MM

    M)1(..........M-M

    Atau :

    A-1 = A

    1

    mn3n2n1n

    m2332212

    m1322111

    K..........KKK

    ...............

    K..........KKK

    K..........KKK

  • Matriks 16

    @by:MurtiAstuti

    = A

    1

    mnnm

    2nn2

    1nn1

    m22m

    2212

    m11m

    2111

    M)1(..........M)1(M)1(

    :...........::

    M)1(..........MM

    M)1(..........M-M

    Contoh :

    1. Jika A =

    121

    201

    213

    maka

    A = (0 2 4) (0 12 + 1) = 6 + 11 = 5

    M11 = 1220

    = 4 ; M12 = 1121

    = 3 ; M13 = 2101

    = 2

    M21 = 1221

    = 5 ; M22 = 11

    23 = 5 ; M23 = 21

    13

    = 5

    M31 = 2021

    = 2 ; M32 = 2123

    = 4 ; M33 = 0113

    = 1

    A-1 =A

    1

    332313

    322212

    312111

    MM-M

    MMM

    MM-M

    =5

    1

    152

    453

    254

    =

    5/115/2

    5/415/3

    5/215/4

    AA-1 =

    121201213

    5/115/2

    5/415/3

    5/215/4

    =

    100010001

    = I

    2. B =

    8124

    det B = 32 2 = 30

    M11 = 8; M12 = 1 ; M21 = 2 ; M22 = 4

    B~

    =

    T

    42-

    18

    =

    41

    28

    B-1 =

    41

    28

    30

    1

  • Matriks 17

    @by:MurtiAstuti

    SISTEM PERSAMAAN LINIER

    PENGERTIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER

    Sistem persamaan linier (SPL) adalah sekumpulan m persamaan linier yang simultan

    dengan n buah variabel ( x1 , x2 , .., xn) yang berbentuk :

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = b1

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = b2

    a31 x1 + a32 x2 + + a3n xn = b3

    : : : : : : : :

    am1 x1 + am2 x2 + + amn xn = bm

    Sistem Persamaan Linier yang terdiri dari m persamaan dan n besaran yang tidak

    diketahui (variabel) : x1 , x2 , x3, ., xn. bisa ditulis dalam bentuk perkalian matriks :

    n

    2

    1

    mnm3m2m1

    2n232221

    1n131211

    x

    .

    .

    .

    x

    x

    a..........aaa

    ...............

    ...............

    ...............

    a..........aaa

    a..........aaa

    =

    m

    2

    1

    b

    .

    .

    .

    b

    b

    atau : A X = B

    Penyelesaian dari SPL yaitu nilai dari semua xi harus memenuhi seluruh persamaan (m

    persamaan) secara simultan atau serentak, sehingga sering disebut dengan

    penyelesaian simultan dari SPL.

    Apabila semua bi untuk i = 1, 2, 3, .., m bernilai nol, maka SPL nya disebut Homogen

    Apabila terdapat nilai bi yang tidak nol, maka SPL nya disebut Non Homogen.

    SPL NON HOMOGEN DENGAN n PERSAMAAN dan n VARIABEL

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = b1

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = b2

    a31 x1 + a32 x2 + + a3n xn = b3

    : : : : : : : :

    an1 x1 + an2 x2 + + ann xn = bn

    =

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa.............................................

    a..........aaa

    a..........aaa

    = determinan koefisien = det A

  • Matriks 18

    @by:MurtiAstuti

    Jika dikalikan dengan salah satu variable , misalkan x1 , maka :

    . x1 =

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa.............................................

    a..........aaa

    a..........aaa

    x1 =

    nnn3n21n1

    2n2322121

    1n1312111

    a..........aaxa.............................................

    a..........aaxa

    a..........aaxa

    Nilai determinan ini tidak akan berubah jika elemen kolom 1 ditambah dengan x2 kali

    elemen kolom 2, x3 kali elemen kolom 3, , xn kali elemen kolom n, sebagai berikut :

    . x1 =

    nnn3n2nnn22n1n1

    2n2322nn2222121

    1n1312nn1212111

    a..........aaxa........xaxa

    ...............

    ...............

    a..........aaxa........xaxa

    a..........aaxa........xaxa

    . x1 =

    nnn3n2n

    2n23222

    1n13121

    a..........aab

    ...............

    ...............

    a..........aab

    a..........aab

    = 1

    Sehingga : . x1 = 1 x1 =

    1 ; dengan syarat 0

    Dengan cara yang sama akan diperoleh :

    x2 =

    2

    x3 =

    3

    :

    xn =

    n

    Atau :

    dengan :

    = determinan koefisien.

    i = determinan orde-n yang diperoleh dari determinan koefisien dengan meng-

    ganti elemen kolom ke-i dengan elemen ruas kanan atau suku konstan bi.

    Metoda penyelesaian SPL seperti ini disebut Metoda Cramer.

    xi =

    i ; dengan syarat 0

  • Matriks 19

    @by:MurtiAstuti

    Contoh :

    Selesaikan SPL :

    2 x + 3 y = 28

    3 y + 4 z = 46

    4 z + 5 x = 53

    Atau :

    zyx

    405430032

    =

    534628

    Penyelesaian :

    = 405430032

    = 3. 4 . 105110012

    = 12 (2 + 5 + 0 0 0 0 ) = 84

    x = 405343640328

    = 12 105311640128

    = 12 (28 + 53 46) = 420

    y = 453546400822

    = 4 153516400822

    = 4.2. 153516400141

    = 8 (46 + 70 53) = 504

    z = 530546308232

    = 3 530546108212

    = 3 (106 + 230 140) = 588

    Sehingga :

    x =

    x = 84

    420 = 5

    y =

    y =

    84

    504 = 6

    z =

    z = 84

    588 = 7

    Untuk SPL Non-Homogen dengan n persamaan dengan n variabel , berlaku :

    a. Jika 0 , maka SPL mempunyai penyelesaian tunggal.

    b. Jika 0 dan semua i = 0 , maka SPL mempunyai penyelesaian nol (trivial),

    yaitu xi = 0 untuk semua i.

    c. Jika = 0 dan terdapat i 0 , maka SPL tidak mempunyai penyelesaian

    (inconsistent).

    d. Jika SPL mempunyai penyelesaian yang banyaknya tak berhingga (tidak

    tunggal), maka = 0 dengan semua i = 0, untuk sebaliknya belum tentu

    berlaku.

  • Matriks 20

    @by:MurtiAstuti

    Contoh :

    1. SPL : x 3y + 2z = 4

    2x + y 3z = -2

    4x 5y + z = 5

    = 1543-12231

    = (1 + 36 20) (8 + 15 6) = 17 17 = 0

    x = 1553-12234

    = (4 + 45 + 20) (10 + 60 + 6) = 69 76 = -17

    Karena = 0 dan terdapat x = -17 0 maka SPL tidak mempunyai

    penyelesaian.

    Atau :

    (i) x 3y + 2z = 4 (*2) 2x 6y + 4z = 8

    (ii) 2x + y 3z = -2 2x + y 3z = -2 +

    4x 5y + z = 6

    Sementara dari persamaan (iii) : 4x 5y + z = 5, berarti inconsistent

    2. SPL : ntinconsiste

    4z3yx25z3yx28z6y2x4

    = 312312624

    = 2.3.(-1) 111111222

    = 0

    x = 314315628

    = -1. 3 114115228

    = 0

    y = 342352684

    = 2. 3 141151282

    = 0

    z = 412512824

    = -1. 2 411511822

    = 0

    SPL tidak mempunyai penyelesaian, karena persamaan (ii) dan (iii) inconsistent.

    3. SPL : 2x + y 2z = 4 (i)

    x 2y + z = -2 (ii)

    5x 5y + z = -2 (iii)

  • Matriks 21

    @by:MurtiAstuti

    = 155121212

    = (- 4 + 5 + 10) (20 -10 + 1) = 11 11 = 0

    x = 15212 2214

    = (-8 2 20 ) (-8 20 2) = 0

    y = 125121242

    = (-4 + 20 + 4) ( 20 4 + 4) = 0

    z = 255221412

    = (8 10 20) (- 40 + 20 2) = 0

    Tetapi :

    (i) : 2x + y 2z = 4

    (ii)*2 : 2x 4y + 2z = - 4

    5y 4z = 8

    5 y = 4z + 8

    y = )2z(54

    Dari persamaan (ii) : x = 2y z 2 = 2z)2z(58 =

    56

    53 z

    Persamaan (iii) : 5x 5y + z = -2

    5(56

    53 z ) 5. )2z(

    54 + z = - 2

    3z + 6 4z 8 + z = - 2

    - 2 = - 2 ( memenuhi / consistent )

    Sehingga penyelesaiannya :

    x = )2z(53

    y = )2z(54

    z = z

    Jadi terdapat banyak sekali penyelesaian (banyaknya penyelesaian tak

    terhingga), tergantung dari nilai z yang diberikan.

    Misalnya :

    Untuk z = 0 x = 56 ; y =

    58

    Untuk z = 3 x = 3 ; y = 4 dan seterusnya.

  • Matriks 22

    @by:MurtiAstuti

    SPL NON-HOMOGEN DENGAN m PERSAMAAN, n VARIABEL

    a. SPL dengan (n +1) persamaan dan n variabel

    Misalkan SPL : a1 x + b1 y = c1 (i)

    a2 x + b2 y = c2 (ii)

    a3 x + b3 y = c3 (iii)

    Umumnya SPL semacam ini inconsistent (tidak punya penyelesaian).

    Tetapi, jika 2 dari 3 persamaan tersebut consistent (punya penyelesaian) dan

    penyelesaiannya memenuhi 1 persamaan yang lain, maka SPL akan consistent.

    Jadi misalkan persamaan (i) dan (ii) independent dan consistent , berarti :

    = 22

    11

    ba

    ba 0

    x =

    22

    11

    bc

    bc

    ; y =

    22

    11

    ca

    ca

    Agar SPL mempunyai penyelesaian (consistent), maka x dan y harus memenuhi (iii),

    sehingga :

    a3

    22

    11

    bc

    bc

    + b3

    22

    11

    ca

    ca

    = c3 atau

    a3 22

    11

    bc

    bc + b3

    22

    11

    ca

    ca c3

    22

    11

    ba

    ba = 0 atau

    det K =

    333

    222

    111

    cba

    cba

    cba

    = 0

    Jadi syarat perlu dan cukup agar SPL dengan (n+1) persamaan dan n variabel akan

    mempunyai penyelesaian adalah :

    1. Determinan orde-(n+1) yang dibentuk dari determinan koefisien dan suku

    konstan (elemen ruas kanan) harus = 0 atau det K = 0

    2. Determinan orde-n yang elemen-elemennya terdiri dari koefisien sembarang n

    persamaan harus 0 atau 0.

    b. SPL dengan m persamaan dan n variabel (m >n).

    Jika diantara n persamaan dari SPL tersebut consistent dan penyelesaian xi ;

    untuk i = 1, 2, 3, .., n memenuhi (m-n) persamaan sisanya maka SPL akan

    consistent ; jika tidak maka SPL inconsistent.

  • Matriks 23

    @by:MurtiAstuti

    c. SPL dengan m persamaan dan n variabel (m < n).

    SPL ini akan mempunyai penyelesaian yang banyaknya tak terhingga. Dalam hal ini,

    m variabel bisa dinyatakan dalam bentuk (n-m) variabel sisanya.

    Contoh :

    1. SPL : x + y + z = 0

    x + y + 3z = 2

    2x 3y 5z = 8

    3x 2y 8z = 4

    SPL dengan 4 persamaan dan 3 variabel

    det K =

    4823853223110111

    =

    41153875222010001

    = 1 4115875220

    = -5(2) 4111871110

    = -10

    4111440110

    = - 10

    4411

    = -10 (4 4) = 0

    Jadi SPL mempunyai penyelesaian.

    Ambil 3 persamaan pertama : x + y + z = 0

    x + y + 3z = 2

    2x 3y 5z = 8

    = 532311111

    = (- 5 + 6 3) (2 9 5) = - 2 + 12 = 10

    x = 538312110

    = (0 + 24 6) (8 + 0 10) = 20

    y = 582321101

    = (-10 + 0 + 8) ( 4 0 + 24) = -30

    z = 832211011

    = (8 + 4 + 0) ( 0 6 + 8) = 10

    Jadi :

    x =

    x = 10

    20 = 2 masuk persamaan (iv) : 3(2) -2(-3) 8(1) = 4

    y =

    y =

    10

    30 = - 3 6 + 6 8 = 4

    z =

    z = 10

    10 = 1 4 = 4 (consistent)

  • Matriks 24

    @by:MurtiAstuti

    2. SPL : x1 + x2 + x3 = 3 SPL dengan 2 persamaan, 3 variabel 3 x1 + 4 x2 + 5 x3 = 13

    x1 + x2 = 3 - x3 x1 dan x2 dinyatakan dalam bentuk x3 3 x1 + 4 x2 = 13 - 5 x3

    = 4311

    = 4 3 = 1

    1 = 4x5311x3

    3

    3

    = 4(3 x3) (13 5 x3) = x3 1

    2 = 3

    3x5313x31

    = (13 5 x3) 3 (3 x3) = - 2 x3 + 4

    Jadi :

    x1 =

    1 = 1

    1x3 = x3 1

    x2 =

    2 = 1

    4x2 3 = - 2x3 + 4

    x3 = x3 (bisa diberi harga sembarang)

    Misalkan :

    x3 = 0 maka x1 = -1 ; x2 = 4

    x3 = 2 maka x1 = 1 ; x2 = 0

    x3 = 1 maka x1 = 0 ; x2 = 2 dan seterusnya.

    SISTEM PERSAMAAN LINIER HOMOGEN

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = 0

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = 0

    a31 x1 + a32 x2 + + a3n xn = 0

    : : : :

    am1 x1 + am2 x2 + + amn xn = 0

    SPL Homogen paling tidak pasti mempunyai penyelesaian trivial ( xi = 0 untuk semua i )

    a. SPL Homogen dengan n persamaan dan n variabel

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = 0

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = 0

    : : : :

    an1 x1 + an2 x2 + + ann xn = 0

    Atau :

  • Matriks 25

    @by:MurtiAstuti

    a11 x1 + a12 x2 + + a1 n-1 xn-1 = - a1n xn

    a21 x1 + a22 x2 + + a1 n-1 xn-1 = - a2n xn SPL dengan n persamaan

    : : : dan (n -1) variabel an1 x1 + an2 x2 + + a1 n-1 xn-1 = - ann xn

    Syarat SPL ini punya penyelesaian, jika dipenuhi :

    Det K =

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa

    ...............

    a..........aaa

    a..........aaa

    = 0

    Jika det K 0 , maka SPL tidak mempunyai penyelesaian non-trivial ( hanya

    mempunyai penyelesaian trivial)

    Penyelesaian selanjutnya, pilih (n -1) persamaan sembarang dengan (determinan

    koefisien) 0. Jika nilai xn diberi harga tertentu, maka x1, x2, .., xn-1 dapat

    ditentukan, sehingga SPL akan mempunyai penyelesaian yang banyaknya tak

    terhingga.

    Contoh :

    SPL Homogen : x y 3z = 0

    2x 2y 6z = 0

    2x + 3y z = 0

    Det K = 132622311

    = (2 + 12 18) (12 18 + 2) = 0

    SPL mempunai penyelesaian non-trivial

    Selanjutnya :

    Ambil 2 persamaan sembarang, misalnya 2 persamaan pertama :

    x y 3z = 0 x y = 3z

    2x 2y 6z = 0 2x 2y = 6z

    = 22

    11

    = -2 + 2 = 0, karena = 0 berarti kedua persamaan dependen linier.

    Sehingga kedua persamaan tersebut tidak bisa digunakan untuk menentukan

    penyelesaian SPL.

    Ambil 2 persamaan yang lain, misalnya 2 persamaan terakhir :

    2x 2y 6z = 0 2x 2y = 6z

    2x + 3y z = 0 2x + 3y = z

  • Matriks 26

    @by:MurtiAstuti

    = 3222

    = 6 + 4 = 10 0

    x = 3z2z6

    = 18z + 2z = 20z

    y = z2z62

    = 2z 12z = -10z

    Jadi : x =

    x = 10

    z20 = 2z Misal : z = 1, maka : x = 2 dan y = -1

    y =

    y =

    10

    z10 = -z Misal : z = -1 , maka : x = -2 dan y = 1

    z = z dan seterusnya.

    b. SPL Homogen dengan n persamaan dan (n + 1) variabel

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn + a1 n+1 xn+1 = 0

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn + a2 n+1 xn+1 = 0 : : : : : an1 x1 + an2 x2 + + ann xn + an n+1 xn+1 = 0

    Atau :

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = a1 n+1 xn+1

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = a2 n+1 xn+1 : : : : an1 x1 + an2 x2 + + ann xn = an n+1 xn+1

    Syarat SPL ini punya penyelesaian, jika dipenuhi :

    =

    nnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    a..........aaa

    ...............

    a..........aaa

    a..........aaa

    0 dengan

    1 =

    nnn3n2

    2n2322

    1n1312

    a..........aa

    ...............

    a..........aa

    a..........aa

    1n n

    1n2

    1n1

    a

    a

    a

    xn+1 x1 =

    1n1 x

    2 =

    nnn3n1

    2n2321

    1n1311

    a..........aa

    ...............

    a..........aa

    a..........aa

    1n n

    1n2

    1n1

    a

    a

    a

    xn+1 x2 =

    1n2 x

    : : : :

    dan seterusnya xn =

    1nn x

    Harga x1, x2, , xn dapat ditentukan dengan memberi nilai sembarang pada xn+1.

  • Matriks 27

    @by:MurtiAstuti

    Contoh :

    SPL : x + y + z + w = 0

    x 7y + z w = 0

    x + y 7z w = 0 ; SPL homogen dengan 3 persamaan dan 4 variabel

    x + y + z = - w

    x 7y + z = w

    x + y 7z = w

    = 711171111

    =

    801081001

    = 64 0

    x = 711171111-

    w =

    786182100

    w = (16 48) w = -32 w

    y = 711111111

    w =

    821021001

    w = 16 w

    z = 111171111

    w = 201281001

    w = 16 w

    x =

    x = 64

    w32 = w

    21

    y =

    y =

    64

    w16 = w

    41

    z =

    z = 64

    w16 = w

    41

    w = w

    Misal : w = 1 , maka : x = 21 ; y =

    41 dan z =

    41

    Misal : w = 4 , maka : x = 2 ; y = 1 dan z = 1

    Misal : w = -4 , maka : x = 2 ; y = 1 dan z = 1 dan seterusnya.

  • Matriks 28

    @by:MurtiAstuti

    PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DENGAN ELIMINASI

    Diketahui sistem persamaan linier (SPL) dengan m persamaan linier yang simultan

    dengan n buah variabel ( x1 , x2 , .., xn) yang berbentuk :

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = b1

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = b2

    : : : :

    am1 x1 + am2 x2 + + amn xn = bm

    Atau :

    n

    2

    1

    mnn3n2n1

    2n232221

    1n131211

    x

    .

    x

    x

    a..........aaa

    ...............

    a..........aaa

    a..........aaa

    =

    m

    2

    1

    b

    .

    b

    b

    atau : (Amxn) x (Xnx1)= (bmx1)

    dengan : Amxn = matriks koefisien

    Xnx1 = matriks variabel

    bmx1 = matriks ruas kanan

    Jika : bi = 0 untuk semua i SPL Homogen

    bi 0 untuk semua i SPL Non-Homogen

    Penyelesaian atau solusi SPL adalah nilai x1 , x2 , .., xn yang memenuhi SPL.

    Untuk SPL homogen paling tidak pasti mempunyai satu penyelesaian trivial, yaitu :

    xi = 0 untuk semua i

    MATRIKS PERLUASAN (AUGMENTED MATRIX)

    Dari SPL di atas bisa dirumuskan matriks perluasan dari matriks koefisien A menjadi :

    A~

    =

    m

    2

    1

    mn2m1m

    n22221

    n11211

    b

    :

    b

    b

    a.....aa

    ::::

    a.....aa

    a.....aa

    terakhirkolompadabkolommatriks

    nmenyisipkadengandiperluasAmatriks

    Jadi A~

    = A~

    m x (n+1)

    PENYELESAIAN SPL DENGAN METODA ELIMINASI GAUSS

    Metoda eliminasi Gauss metoda penyelesaian SPL yang dimulai dengan membentuk

    matriks perluasan A~

    , kemudian dilakukan operasi baris elementer sampai diperoleh

    bentuk matriks echelon, yaitu matriks segitiga atas yang berbentuk sebagai berikut :

  • Matriks 29

    @by:MurtiAstuti

    A~

    =

    1n

    barism

    baris)rm(

    barisr

    b~:

    b~b~:

    b

    b

    0..0..00

    ::::::

    0..0..00

    k..k..00

    ::::::

    c.....c0

    a......aa

    m

    1r

    r

    *2

    1

    rnrr

    n222

    n11211

    dengan : r m dan

    a11 0 ; c22 0 ; ; krr 0

    1rb~

    ; .............. ; mb~

    boleh nol , boleh tidak

    Selanjutnya dilakukan substitusi mundur (back substitution) untuk menentukan nilai

    variabel x1 ; x2 ; ; xn

    CONTOH :

    1. Selesaikan SPL :

    x1 + x2 + 2 x3 = 2

    3 x1 x2 + x3 = 6

    x1 + 3 x2 + 4 x3 = 4

    4

    6

    2

    x

    x

    x

    431

    113

    211

    3

    2

    1

    Bentuk A~

    dan lakukan operasi baris elementer sampai diperoleh bentuk mariks

    echelon

    A~

    =

    1313

    1212

    BBB)1/1(B

    B3BB)1/3(B

    4

    6

    2

    431

    113

    211

    =

    2323 BBB)2/2(B2

    12

    2

    220

    720

    211

    = echelonMatriks

    10

    12

    2

    500

    720

    211

    Substitusi mundur :

  • Matriks 30

    @by:MurtiAstuti

    5x3 = 10 x3 = 2

    2x2 + 7x3 = 12 2x2 + 14 = 12 x2 = 1

    x1 + x2 + 2x3 = 2 x1 1 + 4 = 2 x1 = 1

    2. Selesaikan SPL :

    3 x1 + 2 x2 + x3 = 2

    2 x1 + x2 + x3 = 0

    6 x1 + 4 x2 + 2 x3 = 0

    A~

    =

    1313

    12

    B2BB)3/6(B

    B)3/2(B

    0

    0

    2

    246

    112

    123

    =

    4

    3/4

    2

    000

    3/13/10

    123

    Substitusi mundur :

    0 x3 = - 4 0 = 4 (tidak mungkin) tidak ada solusi

    1/3 x2 + 1/3 x3 = 4/3

    3 x1 + 2 x2 + x3 = 2

    3. Selesaikan SPL :

    3 x1 + 2 x2 + 2 x3 5 x-4 = 8

    0,6 x1 + 1,5 x2 + 1,5 x3 5,4 x-4 = 2,7

    1,2 x1 0,3 x2 0,3 x3 + 2,4 x-4 = 2,1

    A~

    =

    13

    12

    B)0,3/4(B

    B)3/2(B

    7

    9

    8

    8114

    18552

    5223

    Atau:

    A~

    =

    1313

    1212

    B4,0BB)0,3/2,1(B

    B2,0BB)0,3/6,0(B

    1,2

    7,2

    0,8

    4,23,03,02,1

    4,55,15,16,0

    0,50,20,20,3

    =

    2313 BBB)1,1/1,1(B1,1

    1,1

    0,8

    4,11,11,10,0

    4,41,11,10,0

    0,50,20,20,3

    =

    echelonmatriks0,0

    1,1

    0,8

    0,00,00,00,0

    4,41,11,10,0

    0,50,20,20,3

    Substitusi mundur : 0 = 0

    1,1 x2 + 1,1 x3 4,4 x4 = 1,1 x2 = 1 x3 4 x4

  • Matriks 31

    @by:MurtiAstuti

    x2

    x1

    x2

    x1

    x2

    x1

    3,0 x1 + 2,0 x2 + 2,0 x3 5,0 x4 = 8,0 x1 = 2 x4

    Nilai x3 dan x4 bisa dipilih sembarang, misalnya x3 = 4 dan x4 = 1 sehingga :

    x1 = 2 1 = 1 dan x2 = 1 4 4(1) = 7

    Dalam hal ini dikatakan SPLnya mempunyai penyelesaian yang banyaknya tak

    terhingga (tidak tunggal).

    Kemungkinan Solusi Dari SPL :

    a. SPL tidak mempunyai solusi

    Misal :

    b. SPL mempunyai solusi tunggal

    Misal :

    c. SPL mempunyai solusi tidak tunggal

    Misal :

    Kemungkinan solusi dari SPL bisa diketahui dari bentuk matriks echelon :

    A~

    =

    1nn..r..21

    barism

    m

    :

    1r

    r

    :

    2

    1

    b~:

    b~b~:

    b

    b

    0..0..00

    ::::::

    0..0..00

    k..k..00

    ::::::

    c.....c0

    a......aa

    m

    1r

    r

    *2

    1

    rnrr

    n222

    n11211

    a. Jika r < m dan salah satu dari 1rb~

    ; .............. ; mb~

    0 SPL tidak

    mempunyai solusi

    b. Jika r = n dan 1rb~

    ; ......; mb~

    jika ada semua = 0 SPL mempunyai

    solusi tunggal

    c. Jika r < n dan 1rb~

    ; ......; mb~

    jika ada semua = 0 SPL mempunyai

    solusi yang banyaknya tidak berhingga (tidak tunggal).

    x1 + x2 = 1

    x1 + x2 = 0

    x1 + x2 = 1

    x1 x2 = 0

    x1 + x2 = 1

    2x1 + 2 x2 = 2

  • Matriks 32

    @by:MurtiAstuti

    MENENTUKAN INVERS MATRIKS DENGAN ELIMINASI GAUSS-JORDAN

    Bentuk SPL : Anxn Xnxn = Inxn (Inxn = matriks identitas berordo n)

    A-1 A X = A-1I I X = A-1 X = A-1

    Selanjutnya penyelesaian X = A-1 bisa diperoleh dengan menyelesaikan SPL : AX = I

    dengan metoda eliminasi Gauss. Dalam hal ini, augmented matrix A~

    = [ A I ] dengan

    Anxn dan Inxn

    Contoh :

    Tentukan invers matriks A =

    100

    001

    010

    dengan eliminasi Gauss-Jordan

    Bentuk augmented matrix A~

    = [ A I ] =

    100

    010

    001

    100

    001

    010

    Lakukan operasi baris elementer pada A~

    sehingga elemen dari matriks A dalam A~

    membentuk matriks identitas.

    A~

    =

    21 BB

    100

    010

    001

    100

    001

    010

    = 12 BB

    100

    010

    011

    100

    001

    011

    = )1(xB

    100

    001

    011

    100

    010

    011

    2

    =

    21 BB

    100

    001

    011

    100

    010

    011

    =

    1AI

    100

    001

    010

    100

    010

    001

    Jadi invers dari matriks A adalah A-1 =

    100

    001

    010

  • Matriks 33

    @by:MurtiAstuti

    NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN SUATU MATRIKS

    PENGERTIAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN

    Nilai Eigen (Eigen value) dan vektor Eigen (Eigen vector) suatu matriks memenuhi sifat

    bahwa jika vektor Eigen dikalikan dengan matriksnya akan menghasilkan vektor yang

    proporsional dengan vektor Eigennya. Nilai proporsionalitasnya disebut nilai Eigen atau

    nilai karakteristik dari matriks tersebut.

    Contoh :

    A =

    17189

    023

    182416

    Jika untuk matriks A dipenuhi persamaan :

    17189

    023

    182416

    0

    1

    2

    =

    0

    4

    8

    = 4

    0

    1

    2

    maka dikatakan bahwa 4 adalah nilai Eigen dari matriks A yang berkaitan dengan vektor

    Eigen

    0

    1

    2

    Secara umum :

    Jika diberikan matriks Anxn = [aij] ; maka persamaan untuk nilai Eigen dan vektor

    Eigen x dari matriks A adalah : Ax = x .

    Himpunan nilai Eigen dari matriks A disebut spectrum dari matriks A.

    Nilai terbesar dari harga mutlak nilai Eigen A disebut radius spektral dari matriks A.

    CARA MENENTUKAN NILAI EIGEN

    Dari persamaan Ax = x dengan A = Anxn

    a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = x1

    a21 x1 + a22 x2 + + a2n xn = x2

    : : : : an1 x1 + an2 x2 + + ann xn = xn

    Dibawa ke bentuk SPL homogen :

    (a11 ) x1 + a12 x2 + + a1n xn = 0

    a21 x1 + (a22 ) x2 + + a2n xn = 0

    : : : : an1 x1 + an2 x2 + + (ann ) xn = 0

  • Matriks 34

    @by:MurtiAstuti

    Atau :

    0

    :

    0

    0

    x

    :

    x

    x

    a.....aa

    :.....::

    a.....aa

    a.....aa

    n

    2

    1

    nn2n1n

    n22221

    n11211

    SPL homogen akan mempunyai solusi non-trivial jika nilai determinan koefisien = 0

    Atau : det[A I] = 0 atau :

    nn2n1n

    n22221

    n11211

    a.....aa

    :.....::

    a.....aa

    a.....aa

    = 0

    det[A I] = f() = 0 polynomial atau persamaan karakteristik

    Akar-akar dari f() = 0 merupakan nilai Eigen dari matriks A. Dari masing-masing nilai Eigen bisa ditentukan vektor Eigen dari matriks A

    Vektor Eigen satuan : vektor Eigen dengan jumlah kuadrat komponen-komponennya = 1

    Vektor Eigen satuan diperoleh dengan membagi vektor Eigen dengan akar dari jumlah

    kuadrat komponen-komponennya.

    CONTOH :

    1. Tentukan nilai Eigen dan vektor Eigen dari matriks A =

    021

    612

    322

    Dari Ax = x diperoleh SPL homogen [AI]x = 0 ;

    dengan matriks [AI] =

    021

    612

    322

    Det [AI] =

    021

    612

    322

    = [(-2-)(1-)(-)+12+12] - [(3(1-)-12(2+)-4]

    = 3 2 + 21 + 45

    Agar SPL homogen [AI]x = 0 mempunyai penyelesaian non-trivial, maka det [AI] = 0

    Sehingga diperoleh polynomial atau persamaan karakteristik :

    3 2 + 21 + 45 = 0 3 + 2 21 45 = 0 ( 5)( + 3)2 = 0

    Jadi nilai Eigen matriks A adalah : 1 = 5 dan 2;3 = 3

    Menentukan vektor eigen:

    Untuk nilai eigen 1 = 5 SPL homogen [AI]x = 0 menjadi :

  • Matriks 35

    @by:MurtiAstuti

    0

    0

    0

    x

    x

    x

    5021

    6512

    3252

    3

    2

    1

    0

    0

    0

    x

    x

    x

    521

    642

    327

    3

    2

    1

    SPL ini diselesaikan dengan eliminasi Gauss :

    A~

    =

    13

    1212

    B7/1B

    B7/2BB)7/2(B

    0

    0

    0

    521

    642

    327

    =

    23B3/2B0

    0

    0

    7/327/160

    7/487/240

    327

    =

    0

    0

    0

    000

    7/487/240

    327

    Substitusi mundur :

    24/7 x2 48/7 x3 = 0 x2 + 2x3 = 0 x2 = 2x3

    7x1 + 2 x2 3 x3 = 0 7x1 = 7 x3 x1 = x3

    Jadi vektor Eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai Eigen = 5 adalah :

    x =

    3

    2

    1

    x

    x

    x

    =

    3

    3

    3

    x

    x2

    x

    = x3

    1

    2

    1

    x3 bisa ditentukan secara sembarang

    Misalkan x3 diambil = 1 maka x =

    1

    2

    1

    adalah salah satu vektor Eigen matriks A

    yang bersesuaian dengan nilai Eigen = 5

    Untuk nilai eigen 2;3 = 3 SPL homogen [AI]x = 0 menjadi :

    0

    0

    0

    x

    x

    x

    3021

    6312

    3232

    3

    2

    1

    0

    0

    0

    x

    x

    x

    321

    642

    321

    3

    2

    1

    SPL ini diselesaikan dengan eliminasi Gauss :

    A~

    =

    13

    12

    BB

    B2B

    0

    0

    0

    321

    642

    321

    =

    0

    0

    0

    000

    000

    321

    Substitusi mundur :

    x1 + 2 x2 3 x3 = 0 x1 = 2x2 + 3x3

    x2 = x2 ditentukan sembarang

    x3 = x3 ditentukan sembarang

    Vektor Eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai Eigen = 3 adalah :

  • Matriks 36

    @by:MurtiAstuti

    x =

    3

    2

    1

    x

    x

    x

    =

    3

    2

    32

    x

    x

    x3x2

    ; misalkan x2 diambil = 1 dan x3 = 0; maka : x =

    0

    1

    2

    2. Tentukan nilai Eigen dan vektor Eigen dari matriks A =

    1311

    Dari Ax = x diperoleh SPL homogen [AI]x = 0 ;

    dengan matriks [AI] =

    13

    11

    Det [AI] =

    13

    11 = 2 1 + 3 = 2 + 2

    Agar SPL homogen [AI]x = 0 mempunyai penyelesaian non-trivial, maka det [AI] = 0

    Sehingga diperoleh polynomial atau persamaan karakteristik :

    2 + 2 = 0 1;2 = i2

    Jadi nilai Eigen matriks A adalah : 1 = i2 dan 2 = i2

    Menentukan vektor eigen:

    Untuk nilai eigen 1 = i2 SPL homogen [AI]x = 0 menjadi :

    00

    x

    x

    2i13

    12i1

    2

    1

    SPL ini diselesaikan dengan eliminasi Gauss :

    A~

    = 12 B

    2i1

    3B0

    0

    2i13

    12i1

    =

    00

    0012i1

    Substitusi mundur :

    (1-i2) x1 x2 = 0 x2 = (1-i2) x1

    x1 = x1

    Jadi vektor Eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai Eigen = i2

    adalah :

    x =

    1

    1x

    x)2i1( = x1

    1

    2i1 x1 bisa ditentukan secara sembarang

    Misalkan x1 diambil = 1 maka x =

    1

    2i1 adalah salah satu vektor Eigen

    matriks A yang bersesuaian dengan nilai Eigen = i2

  • Matriks 37

    @by:MurtiAstuti

    Untuk nilai eigen 2 = i2 SPL homogen [AI]x = 0 menjadi :

    00

    x

    x

    2i13

    12i1

    2

    1

    SPL ini diselesaikan dengan eliminasi Gauss :

    A~

    = 12 B

    2i1

    3B0

    0

    2i13

    12i1

    =

    00

    0012i1

    Substitusi mundur :

    (1+ i2) x1 x2 = 0 x2 = (1+ i2) x1

    x1 = x1

    Jadi vektor Eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai Eigen = i2

    adalah :

    x =

    1

    1x

    x)2i1( = x1

    1

    2i1 x1 bisa ditentukan secara sembarang

    Misalkan x1 diambil = 1 maka x =

    1

    2i1 adalah salah satu vektor Eigen

    matriks A yang bersesuaian dengan nilai Eigen = i2

    SOAL-SOAL:

    1. Tentukan Nilai Eigen dan Vektor Eigen yang bersesuaian dari matriks A =

    101

    131

    101

    2. Tentukan Nilai Eigen dan Vektor Eigen yang bersesuaian dari matriks A =

    003

    020

    100

    3. Tentukan Nilai Eigen dan Vektor Eigen yang bersesuaian dari matriks A =

    111

    210

    111