mcleod may092abhs
DESCRIPTION
Seminar presentation on reforms in public sector accounting, TangerangTRANSCRIPT
Peran Akuntansi Sektor Pemerintahan dalam Tata
Kelolaan Yang Baik: Ditinjau dari Segi Ekonomi
Ross H. McLeodIndonesia Project, ANU
19 May, [email protected]
Tata Kelolaan Baik
• Berarti pejabat-2 (yg terpilih maupun yg ditunjuk) mengutamakan kepentingan masyarakat luas– Eksekutif (presiden, wakil presiden,
menteri)– Birokrasi– Badan penegak hukum
• Kepolisian, Kejaksaan Agung, Jaksa Penuntut Umum, Hakim & Pengadilan
Tata Kelolaan Baik
Tetapi setiap orang tsb mempunyai insentif untuk
memanfaatkan kepercayaan yg diberikannya oleh masyarakat
untuk kepentingan sendiri.
Tata Kelolaan Baik
• Warga masing-2 secara individu tak mungkin memantau semua yg dilakukan orang-2 tsb
• Maka munculnya berbagai mekanisme untuk melindungi kepentingan warga itu (‘Checks and Balances’)
Checks and Balances Dalam Sektor Publik
• DPR/DPRD– Keterlibatan dalam menyusun kebijakan
pemerintah oleh eksekutif– Pemantauan kinerja eksekutif,
departemen/instansi pemerintah
• Proses pemilihan umum– Memungkinkan penggantian pemimpin
pemerintah– Memungkinkan penggantian perwakilan
rakyat
Checks and Balances Dalam Sektor Publik
• Badan Penegak Hukum– Menindak pejabat (terpilih/ditunjuk) yg
melanggar hukum
• DPR– Menindak hakim yg melanggar hukum
Checks and Balances Di Luar Sektor Publik
• Media– Mengabarkan perilaku pejabat terpilih/
ditunjuk– Pengaruhnya lewat proses pemilu serta
DPR/DPRD
• LSM (yg terorientasi pada tata kelolaan)– Memantau perilaku pejabat terpilih/ditunjuk– Mempengaruhi tanggapan DPR serta rakyat
terhadap pejabat tsb
Tata Kelolaan di Era Soeharto
• Pemerintah mengutamakan kepentingan elit terbatas (ketimbang masyarakat secara keseluruhan)
• Checks and balances yg seharusnya melindungi kepentingan rakyat sengaja dinetralisir
• Lembaga-2 sektor publik justru melindungi rezim serta elit, atas beban rakyat
Tata Kelolaan di Era Soeharto
• Partai-2 politik dikendalikan dengan ketat• Pemilihan presiden secara tidak langsung,
justru oleh orang-2 pendukungnya– Maka DPR/DPRD kurang efektif
• Badan penegak hukum dikuasai oleh rezim
• Media tertekan• LSM yg terorientasi pada good
governance ditindas
Tata Kelolaan di Era Soeharto
Terutama sekali, sebagian besar tugas penyimpanan catatan-2
dan penyusunan laporan keuangan dalam sektor publik
diabaikan
Reformasi
• Proses pemilu menjadi bebas dan terbuka– Kebebasan untuk mendirikan partai politik
baru– Pemilihan langsung pemimpin pemerintah– Mundurnya militer dari DPR
• Pendirian lembaga baru yg mendukung tata kelolaan yg baik– Komisi Yudisial– Kantor Ombudsman– Komisi Pemberantasan Korupsi
Reformasi
• Kebebasan pers (termasuk TV/radio)• Kebebasan mendirikan LSM• Diserahkannya kekuatan dan
kewenangan politik kepada pemerintah daerah
• Fokus baru atas fungsi akuntansi dalam sektor publik
Reformasi Akuntansi
• Tujuan: agar pemerintah-2 transparan serta bertanggung jawab dalam menggunakan uang dan aset rakyat– UU Keuangan Negara– UU Perbendaharaan Negara– UU Pemeriksaan Pengelolaan &
Tanggung Jawab Keuangan Negara– Pengembangan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP)
Reformasi Akuntansi
• Kemungkinan lain yaitu sistem laporan keuangan dipergunakan sebagai alat manajemen (utk meningkatkan efisiensi maupun efektivitas)
• Ini merupakan fokus utama di negara spt Australia dan Zelandia Baru
• Namun masalah yg paling berat di Indonesia adalah KKN, maka aspek inilah yg harus diutamakan
Aspek Mendasar SAP
• Pergeseran ke akuntansi akrual (double-entry) dari akuntansi cash-based– Realisasi APBN/APBD– Neraca– Laporan arus kas– Catatan atas laporan
Akuntansi Akrual
• Ide ini berasal dari sektor swasta, di mana pemangku kepentingan tertarik pada aspek laba maupun solvabilitas
• Laporan yg berdasarkan akrual memungkinkan penilaian kinerja seperti:– Return on assets– Return on equity– Likwiditas, solvabilitas dlsb
Akuntansi Akrual
• Namun tidak semua negara maju yg menerapkan sistem akrual: belum tentu ini merupakan ‘international best practice’
• Maka dari itu: sebaiknya Indonesia berpikir secara mendalam apakah sistem tsb sesuai dengan keadaan dan kebutuhan saat ini
Akuntansi Akrual
• Sebagian dari ini semua tidak begitu penting/relevan dalam urusan sektor publik
• Pemerintah tidak mengejar laba, maka ukuran return on assets/equity tidak begitu berguna
• Kepailitan tidak merupakan masalah yg harus dihadapi dalam praktek– ‘Kerugian’ dapat ditutupi dengan pendapatan
pajak
• Penyebaran biaya penggunaan aset tetap (penyusutan) selama beberapa tahun tidak begitu penting
Akuntansi Akrual
• Namun sistem akrual mempunyai berbagai unggulan dibanding sistem ‘cash based’
• Sistem double-entry jauh lebih sistematis, sehingga seharusnya tak ada selisih-2 angka yg sulit diperbaiki/dimengerti
• Angka-2 dapat dibenarkan demi internal consistency laporan keuangan– Mis. saldo rekening bank pada akhir periode
harus sama dengan saldo semula ditambah penerimaan dikurangi pengeluaran
Akuntansi Akrual
• Pencatatan setiap pembayaran maupun penerimaan secara sistematis merupakan alat yg sangat efektif dalam memberantas korupsi (lihat skandal Pemerintah Inggeris saat ini!)
• Pada pokoknya, setiap transaksi yg menyangkut instansi pemerintah apapun harus dicatat, dan dokumen-2 yg mendasarinya harus dapat dibenarkan oleh auditor, mis: – Dokumen yg mendasari pilihan pemenang lelang– Dokumen yg mendasari pengangkatan seseorang
sbg PNS
Paradoks Laporan Keuangan
• Laporan keuangan yg akurat serta tepat waktu sangat perlu utk tata keloloaan yg baik
• Namun hampir tidak ada yg baca laporan-2 tsb!
• Rakyat lebih cenderung memperhatikan tingkat pelayanan umum yg disediakan pemerintah, serta berita di pers mengenai korupsi
• Baru segelintir anggota DPR/DPRD yg memiliki ketrampilan yg memungkinkan mereka utk menelaah laporan tsb
Paradoks Laporan Keuangan
• Seperti halnya dengan pemerintahan sendiri, pekerjaan itu kita serahkan kepada sebuah lembaga khusus: BPK
• BPK melaksanakan tugas yg penting itu atas nama rakyat
• BPK melihat apakah yg wajib dilaporkan memang telah dilaporkan
• BPK meneliti dokumen/bukti lainnya utk mengetahui apa yg dilaporkan benar dan akurat
Badan Audit Menjadi Syarat Mutlak
• Tanpa ada sang auditor, laporan-2 keuangan hampir tidak ada gunanya– Orang lain kekurangan waktu utk
membaca laporan secara keseluruhan– Jadi yg betul-2 penting yaitu memeriksa
bukti dasar utk mengetahui apakah laporan serta catatan benar dan akurat
– Pengembangan aspek tata kelolaan baik ini lebih lanjut tergantung pada upaya memperkuat BPK secara terus-menerus
Tindak Lanjut Audit
• Proses audit yg kuat perlu tapi tak cukup (necessary but not sufficient) jika akuntansi diharapkan dapat mendukung good governance
• Para pemeriksa pasti menemukan kasus ketidakpatuan terhadap peraturan, maupun perilaku melanggar hukum
• Kalau tidak ada tindak lanjut yg tegas, upaya-2 akuntan serta pemeriksa jadi sia-sia
Tindak Lanjut Audit
• Ketidakpatuan terhadap peraturan sebab ketidaktahuan peraturan tsb seharusnya mengakibatkan teguran atau pelatihan tambahan bagi pejabat yg bersangkutan
• Dalam hal ada bukti korupsi, bukti tsb harus diserahkan kepada badan penegak hukum terkait utk ditindaklanjuti
Hambatan Reformasi Akuntansi
• Kekurangan ketrampilan yg dibutuhkan di birokrasi– Pada jaman Soeharto hampir tidak ada
transparansi serta akuntabilitas selama tiga dasawarsa
– Maka sedikit sekali jumlah akuntan profesionil yg ‘diwarisi’ rezim tsb
– Masa kini peraturan mengenai PNS tidak membolehkan pengangkatan akuntan yg berijasa serta berpengalaman (kecuali di golongan rendah)
Hambatan Reformasi Akuntansi
• Insentif yg kuat di kalangan PNS utk menghambat reformasi– Gaji pejabat tidak memadai– Banyak cara utk menambah pendapatan
para PNS dikembangkan selama berberapa dasawarsa belakangan
– Cukup banyak cara tsb tidak mematuhi peraturan yg ada
– Mengharapkan birokrasi menjadi terbuka/ transparan tidak realistis
Menangani Hambatan-hambatan
• Dengan kenyataan kekurangan ketrampilan yg dibutuhkan, lebih baik kita jangan terlalu ambisius– Pengukuran secara akurat nilai aset dan
kewajiban yg ‘susah’ sebaiknya sementara diundurkan
– Menciptakan sistem akuntansi yg sederhana dan seragam, yg terkomputerisasi
– Menitikberatkan pada penangkapan data keuangan pada saat terjadinya transaksi, serta pemrosesan dilaksanakan komputer (perangkat lunak)
Menangani Hambatan-hambatan
• Tingkat ketrampilan bidang akuntansi dikembangkan secepat mungkin– Pelatihan staf dalam tugas pembukuan
sederhana (terutama pemasukan data secara elektronik)
– Mempertimbangkan bidang akuntansi dijadikan fungsionil (bukan struktural), yg diberi tunjangan khusus supaya sebanding dengan pendapatan akuntan disektor swasta
Peran Akuntansi Sektor Pemerintahan dalam Tata
Kelolaan Yang Baik : Ditinjau dari Segi Ekonomi
Ross H. McLeodIndonesia Project, ANU
19 May, [email protected]