mdde audiovisual
DESCRIPTION
Komponen Elektronika, media belajar elektronikaTRANSCRIPT
Disusun oleh: Julkifli Manurung
Pendidikan Teknik Elektro Unimed
KOMPONEN ELEKTRONIKA
> Resistor
Televisi
Radio
Komputer
Printer
Handphone
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang
menggunakan komponen-komponen elektronika sebagai basis
teknologinya, seperti:
Ada beberapa jenis komponen elektronika yang sering digunakan
pada baerang-baran elektronik diatas , yaitu:
Resistor
Kapasitor/Konsendator
Dioda
Lilitan/induktor
Transistor
Transformator
IC (Integrated Circuit)
PENDAHULUAN
Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=bPaFYYDx-0g
Prinsip Kerja Resistor
Diadaptasi dari: http://www.youtube.com/watch?v=DUiNq7P_aK4
Berdasarkan konstruksinya dan prinsip kerjanya, resistor
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Resistor tetap, adalah resistor yang nilainya tidak dapat
diubah-ubah, jadi selalu tetap (konstan).
2. Resistor tidak tetap (variabel resistor), adalah resistor
yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut.
Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan
kebutuhan
3. Resistor tidak linier, yaitu resistor yang dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya
adalah thermistor dan Ligth Dependent Resistor (LDR).
JENIS-JENIS RESISTOR
• Biasanya terbuat dari bahan nikelin, karbon, film
karbon
• Besar daya resistor yang umum dijumpai adalah
resistor dengan daya 1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt.
• Berikut contoh fisik dan simbol dari resistor tetap:
Gambar bentuk fisik resistor tetap
Simbol resistor tetap
atau
Resistor Tetap
2. Resistor Tidak Tetap
• Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi potensiometer
dan trimpot (trimmer potensiometer).
• Potensiometer umumnya dijumpai pada pengatur volume
secara manual, dan trimpot biasanya di dalam pesawat
elektronik karena pengaturannya hanya oleh ahli
elektronik
• Berdasarkan jenis pergeseran nilai tahanannya resistor
ini dibagi dalam dua kelas, yaitu kelas A dan kelas B
• Pada kelas A, pergeseran toggle tidak sebanding
dengan besar nilai resistor (melompat-lompat atau tidak
linier). Contohnya 1, 4, 5ohm, dst….
Lanjutan “Resistor Tidak Tetap”….
Potensiometer dan Trimpot
• Pada resistor kelas B, pergeseran toggle sebanding
dengan besar nilai resistor. Apabila toggle diputar secara
berkala maka nilai resistor juga akan berubah secara
linier, contohnya 1, 3, 5, 7ohm, dst….
Bentuk fisik potensiometer Bentuk fisik trimpot
atau atau
Simbol potensiometer/trimpot
atau
3. Resistor Tidak Linier
Ada dua jenis resistor tidak linier, yaitu Thermistor dan
Light Dependent Resistor (LDR)
Thermistor merupakan resistor yang nilai tahananya
dipengaruhi oleh panas/suhu disekitarnya.
LDR adalah resistor tidak linier yang nilai tahannya
dipengaruhi oleh intensitas cahaya disekitarnya
Lanjutan “Resistor Tidak Linier”..Thermistor (NTC dan PTC)
Thermistor juga terdiri dari dua jenis, yaitu:
Simbol dan bentuk fisik NTC
Simbol dan bentuk fisik PTC
NTC (Negative Temperature
Coefficient), ialah Resistor
yang nilainya akan bertambah
kecil bila terkena suhu panas.
PTC (Positife Temperature
Coefficient), ialah Resistor
yang nilainya akan bertambah
besar bila temperaturnya
semakin besar
Diadaptasi dari: http://www.youtube.com/watch?v=WbHNLd3iqDg
Simbol LDR
atau
Bentuk fisik LDR
Lanjutan “Resistor Tidak Linier”..LDR (Light Dependent Resistor)
Sifat LDR adalah apabila cahaya gelap nilai tahanannya
semakin besar, sedangkan apabila cahayanya terang
nilainya tahananya menjadi semakin kecil.
Sumber: kucingfisika.com
KODE WARNA RESISTOR
Langkah pembacaan kode warnanya adalah dengan menentukan
urutan warna. Warna terakhir atau keempat adalah warna toleransi,
seperti emas, abu-abu dan putih.
Pembacaan kode warna resistor 4 gelang di diatas adalah:
o Gelang pertama warna kuning, nilainya 4
o Gelang kedua adalah warna ungu, nilainya 7
o Gelang ketiga adalah warna merah, nilainya x100Ω
o Gelang ke-empat adalah warna abu-abu, nilainya 10%
Jadi nilai resistor berdasarkan kode warna adalah:
= 47 x100 Ω 10% = 4700 Ω 10%
= 4,7 k Ω toleransi 10%
CARA MEMBACA KODE WARNA
Resistor pengganti dihitung dengan rumus:
Rtotal = R1 + R2 ….. + Rn
Arus pada tiap resistor adalah sama, sehingga
I = V/Rtotal
I = IR1 = IR2 ….. = IRn
Tegangan pada tiap resistor berbeda-beda, dapat dihitung
dengan rumus:
𝐕𝐑𝐧 =𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐧
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
Vtotal = I x R atau Vtotal = VR1 + VR2 …… + VRn
RESISTOR SERI
Contoh Soal 1 “Resistor Seri”
Perhatikan rangkaian dibawah ini, hitunglah:
a. Rtotal
b. I
c. VR1
d. VR2
e. VR3
f. Vtotal
a) Rtotal = R1 + R2 + R3 = 6 + 4 + 2 = 12 ohm
b) I = V/Rtotal
= 12 / 12 = 1 Ampere
𝐜) 𝐕𝐑𝟏 =𝐕 𝐱 𝐑𝟏
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏𝟐 𝐱 𝟔
𝟏𝟐= 6 volt
d) 𝐕𝐑𝟐 =𝐕 𝐱 𝐑𝟐
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏𝟐 𝐱 𝟒
𝟏𝟐= 4 volt
e) 𝐕𝐑𝟑 =𝐕 𝐱 𝐑𝟑
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏𝟐 𝐱 𝟐
𝟏𝟐= 2 volt
f) Vtotal = VR1 + VR2 + VR3 = 6 + 4 + 2 = 12 volt
Jawaban Contoh Soal 1 “Resistor Seri”
Vtotal = I x R
= 1 x 12
= 12 volt
Contoh Soal 2 “Resistor Seri”
Perhatikan rangkaian dibawah ini, hitunglah:
a. Rtotal
b. V
c. Itotal
d. IR1
e. IR2
f. IR3
a) Rtotal = R1 + R2 + R3 = 12 + 8 + 4 = 24 ohm
b) I = V/Rtotal
= 12 / 24 = 1/2 = 0,5 Ampere
𝐜) 𝐕𝐑𝟏 =𝐕 𝐱 𝐑𝟏
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏𝟐 𝐱 𝟏𝟐
𝟐𝟒=
𝟏 𝐱 𝟏𝟐
𝟐= 6 volt
d) 𝐕𝐑𝟐 =𝐕 𝐱 𝐑𝟐
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏𝟐 𝐱 𝟖
𝟐𝟒=
𝟏 𝐱 𝟖
𝟐= 4 volt
e) 𝐕𝐑𝟑 =𝐕 𝐱 𝐑𝟑
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏𝟐 𝐱 𝟒
𝟐𝟒=
𝟏 𝐱 𝟒
𝟐= 2 volt
f) Vtotal = VR1 + VR2 + VR3 = 6 + 4 + 2 = 12 volt
Jawaban Contoh Soal 2 “Resistor Seri”
Vtotal = I x R
= 0,5 x 24
= 12 volt
Resistor pengganti dihitung dengan rumus:𝟏
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏
𝐑𝟏+
𝟏
𝐑𝟐….. +
𝟏
𝐑𝒏
Tegangan pada tiap resistor adalah sama, sehingga
V = Itotal x R
V = VR1 = VR2 ….. = VRn
Arus pada tiap resistor berbeda-beda, dapat dihitung
dengan rumus:
𝐈𝐑𝐧 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝐧
Itotal = V / Rtotal atau IR1 + IR2 ….+ IRN
RESISTOR PARALEL
Contoh Soal 1 Resistor Paralel
Perhatikan rangkaian dibawah ini, hitunglah:
a. Rtotal
b. I
c. VR1
d. VR2
e. VR3
f. Vtotal
a) 𝟏
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏
𝐑𝟏+
𝟏
𝐑𝟐+
𝟏
𝐑𝟑=
𝟏
𝟔+
𝟏
𝟑+
𝟏
𝟐=
𝟐 + 𝟒 + 𝟔
𝟏𝟐
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏=
𝟏𝟐
𝟐 + 𝟒 + 𝟔=
𝟏𝟐
𝟏𝟐= 1 ohm
b) V = Itotal x R dimana Itotal = V / R = 12/1 = 12 A
c) 𝐈𝐑𝟏 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝟏=
𝟏𝟐 𝐱 𝟏
𝟔= 2 ampere
d) 𝐈𝐑𝟐 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝟐=
𝟏𝟐 𝐱 𝟏
𝟑= 4 ampere
e) 𝐈𝐑𝟑 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝟑=
𝟏𝟐 𝐱 𝟏
𝟐= 6 ampere
f) Itotal = IR1 + IR2 + IR2 = 2 + 4 + 6 = 12 ampere
Jawaban Contoh Soal 1 “Resistor Paralel”
Contoh Soal 2 Resistor Paralel
Perhatikan rangkaian dibawah ini, hitunglah:
a. Rtotal
b. I
c. VR1
d. VR2
e. VR3
f. Vtotal
a) 𝟏
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏
𝐑𝟏+
𝟏
𝐑𝟐+
𝟏
𝐑𝟑=
𝟏
𝟏𝟐+
𝟏
𝟔+
𝟏
𝟒=
𝟏 + 𝟐 + 𝟑
𝟏𝟐
𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏=
𝟏𝟐
𝟏 + 𝟐 + 𝟑=
𝟏𝟐
𝟔= 2 ohm
b) V = Itotal x R dimana Itotal = V / R = 12 / 2 = 6 A
c) 𝐈𝐑𝟏 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝟏=
𝟔 𝐱 𝟐
𝟏𝟐= 1 ampere
d) 𝐈𝐑𝟐 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝟐=
𝟔 𝐱 𝟐
𝟔= 2 ampere
e) 𝐈𝐑𝟑 =𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐑𝟑=
𝟔 𝐱 𝟐
𝟒= 3 ampere
f) Itotal = IR1 + IR2 + IR2 = 1 + 2 + 3 = 6 ampere
Jawaban Contoh Soal 2 “Resistor Paralel”
Disusun oleh: Julkifli Manurung
Pendidikan Teknik Elektro Unimed
KOMPONEN ELEKTRONIKA
> Kondensator/Kapasitor
Sumberi: http://www.youtube.com/watch?v=Gnh_irZzH08
Kondensator memiliki nilai kapasitas menyimpan muatan
listrik, juga memiliki batas tegangan kerja (working
Voltage) maksimum yang dicantumkan nilainya pada
komponen.
Tegangan kerja Kondensator/kapasitor AC untuk non
polar : 25 Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250 Volt 500 Volt, ...
Tegangan kerja kondensator DC untuk polar: 10
Volt; 16 Volt; 25 Volt; 35 Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250
Volt.
Lanjutan “Kondensator/Kapasitor”…
Ada dua tipe kapasitor berdasarkan polaritasnya, yaitu
bipolar dan nonpolar.
Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan
pemasangan kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar
ini harus sesuai dengan polaritasnya. Contohnya: elco
(electronic condensator), kapasitor tantalum.
Sedangkan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan
pemasangan polaritas kaki-kakinya, sehingga pada
kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.
Contohnya: kapasitor mika, keramik, polyester.
JENIS-JENIS KONDENSATOR
Berdasarkan konstruksinya ada dua jenis kondensator,
yaitu kondensator tetap dan kondensator tidak
tetap/variable.
Kondensator tetap adalah kondensator yang nilainya
tidak dapat di ubah-ubah. Contohnya: kapasitor tantalum,
elco, poliester, mika, keramik.
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang nilai
tahanannya dapat di ubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan. Contohnya: varco, dan trimer.
Lanjutan “Jenis-Jenis Kondensator”..Berdasarkan konstruksinya
Berdasarkan bahan dielektrikumnya kapasitor terdiri
atas kapasitor tantalum, elco, poliester, mika, keramik,
varco (dielektrikum udara)
Lanjutan “Jenis-Jenis Kondensator”..Berdasarkan Bahan Dielektrikum
BENTUK FISIK KONDENSATOR
SIMBOL KONDENSATOR
MEMBACA KODE KONDENSATOR
Untuk kondensator elektrolit, varco, trimer dan kertas
nilai kapasitasnya tertulis di badanya.
contoh : 100 µF/15V
artinya : kondensator itu berkapasitas 100 µF
dengan tegangan maksimum 15V.
Untuk kondensator keramik, mika, kertas cara
menghitung kapasitasnya sbb :
1. angka pertama merupakan angka pertama
2. angaka kedua merupakan angka kedua
3. angka ketiga merupakan jumlah nol
4. hasilnya dalam satuan pico farad (pF)
contoh : kondensator tertulis 103 = 10 x 1000 pF
KONDENSATOR SERI
Nilai kapasitansinya semakin kecil, tetapi
tegangan kerjanya semakin besar.
Muatan pada tiap-tiap kondensator adalah sama
qtotal = q1 = q2 ………..= qn
Kondensator pengganti dihitung dengan rumus:
𝟏
𝐂𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏
𝐂𝟏+
𝟏
𝐂𝟐……….. +
𝟏
𝐂𝐧
Tegangan pada kondensator dihitung dengan:
V = q/C
Contoh Soal 1 Kondensator Seri
Tiga buah kondensator masing-masing berkapasitas
2 µF, 3 µF, dan 4 µF dihubungkan secara seri.
Kemudian diberi sumber listrik sebesar 13 volt.
Tentukan:
a. Ctotal
b. V1
c. V2
d. V3
a) 𝟏
𝐂𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥=
𝟏
𝐂𝟏+
𝟏
𝐂𝟐+
𝟏
𝐂𝟑=
𝟏
𝟐+
𝟏
𝟑+
𝟏
𝟒=
𝟔 + 𝟒 + 𝟑
𝟏𝟐
𝐂𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏=
𝟏𝟐
𝟔 + 𝟒 + 𝟑=
𝟏𝟐
𝟏𝟑µ𝐅
Sebelum mencari tegangan tiap kondensator kita cari
dulu harga q:
q = Ctotal x V =𝟏𝟐
𝟏𝟑x 13 = 12 µC
b) 𝐕𝟏 =𝐪
𝐂𝟏=
𝟏𝟐
𝟐= 6 volt
c) 𝐕𝟐 =𝐪
𝐂𝟐=
𝟏𝟐
𝟒= 3 volt
d) 𝐕𝟑 =𝐪
𝐂𝟐=
𝟏𝟐
𝟑= 4 volt
Jawaban Contoh Soal 1 “Kondensator Seri”
KONDENSATOR PARALEL
Nilai kapasitansi kondensator semakin lebih
besar dan tegangan kerja tetap
Muatan pada tiap-tiap kondensator adalah sama
qtotal = q1 = q2 ………..= qn
Kondensator pengganti dihitung dengan rumus:
Ctotal = C1 + C2 ………+ Cn
Tegangan pada tiap kondensator adalah sama
V = q/C
V = V1 = V2 ……..= Vn
Contoh Soal 1 “Kondensator Paralel”
Tiga buah kondensator masing-masing berkapasitas
2 µF, 6 µF, dan 4 µF dihubungkan secara paralel.
Kemudian diberi sumber listrik sebesar 12 volt.
Tentukan:
a. Ctotal
b. qtotal
c. q1
d. q2
e. q3
a) Ctotal = C1 + C2 + C3 = 2 + 6 + 4 = 12 µF
b) q = Ctotal x V = 12 x 12 = 144 C
c) q1 = C1 x V = 2 x 12 = 24 C
d) q2 = C2 x V = 6 x 12 = 72 C
e) q3 = C3 x V = 4 x 12 = 48 C
Jawaban Contoh Soal 1 “Kondensator Seri”
PENGISIAN DAN
PENGOSONGAN KAPASITOR
Ada dua hal yang harus diperhatikan pada
Capasitor yaitu pada saat pengisian dan
pengosongan muatan.
Gambar . Rangkaian
Pengisian &
Pengosongan
CapasitorV = 10 volt
1
2
PENGISIAN CAPASITOR
(CHARGED)
Pada saat saklar S
dihubungkan ke posisi 1 maka
ada rangkaian tertutup antara
tegangan V, saklar S, tahanan
R, dan Capasitor C.
Arus akan mengalir dari sumber tegangan Capasitor melalui
tahanan R. Hal ini akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial
pada Capasitor. Dengan demikian, arus akan menurun sehingga
pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan
potensial pada Capasitor. Akan tetapi arus akan menurun sehingga
pada saat tegangan sumber sama dengan perbedaan potensial
pada Capasitor dan arus akan berhenti mengalir (I = 0).
Proses tersebut dinamakan pengisian Capasitor bentuk-bentuk
arus.
GRAFIK PENGISIAN KAPASITOR
Diadaptasi dari: https://www.youtube.com/watch?v=IvFVu7Jxa2I
Arus yang mengalir sekarang
adalah berlawanan arah
(negatif) terhadap arus pada
saat pengisisan, sehingga
besarnya tegangan pada R
(VR) juga negatif.
V = 10 volt
I
VC
PENGOSONGAN CAPASITOR
(DISCHARGED)
Capasitor akan mengembalikan kembali energi listrik yang
disimpannya dan kemudian disimpan ketahanan R.
Pada saat terjadi proses pengosongan Capasitor, tegangan
Capasitor akan menurun sehingga arus yang melalui tahanan R
akan menurun. Pada saat Capasitor sudah membuang seluruh
muatannya (Vc = 0) maka aliran arus pun berhenti (I = 0).
GRAFIK PENGOSONGAN KAPASITOR
Diadaptasi dari: https://www.youtube.com/watch?v=5D2cLj28Pc8
Terima kasih..!!!