media komunikasi internal presentasi kelompok

21
PROGRAM MEDIA INTERNAL PR (MEMPERKUAT MEREK/HOUSE STYLE CORPORATE) Untuk Memenuhi Mata Kuliah PR On Media Dosen Pengampu : Maya Diah Nirwana, S.Sos., M.Si Oleh : Claudia Maya 135120200111014 Cheryl Alvigayani 135120200111010 Juwidia Pranita S. 135120200111026 Septia Ryannisa 135120207111033 Farid Dwi P. 135120201111042 INCLUDEPICTURE "http://aksonmedia.com/file/2013/10/PORTOFOLIO- 5.png" \* MERGEFORMATINET JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Upload: cheryl-alvigayani

Post on 01-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Page 1: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

PROGRAM MEDIA INTERNAL PR (MEMPERKUAT MEREK/HOUSE STYLE

CORPORATE)

Untuk Memenuhi Mata Kuliah PR On Media

Dosen Pengampu :

Maya Diah Nirwana, S.Sos., M.Si

Oleh :

Claudia Maya 135120200111014

Cheryl Alvigayani 135120200111010

Juwidia Pranita S. 135120200111026

Septia Ryannisa 135120207111033

Farid Dwi P. 135120201111042

INCLUDEPICTURE "http://aksonmedia.com/file/2013/10/PORTOFOLIO-5.png" \*

MERGEFORMATINET

JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2015

Page 2: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

A. Hubungan Komunikasi Internal dalam Organisasi

Menurut Nova (2009) Komunikasi internal yaitu pertukaran informasi Antara manajemen

organisasi dengan publik internalnya. Menurut Assumpta (2013, h.89) publik internal adalah

orang-orang yang berada di dalam atau yang tercangkup dalam suatu organisasi, seperti

karyawan dari staf sampai karyawan terbawah. Menjalin hubungan komunikasi dengan publik

internal merupakan kegiatan PR yang merupakan komunikasi dua arah atau timbal balik.

Menurut Beard (2001, h. 18) tujuan komunikasi internal berkenaan dengan hubungan antara

suatu perusahaan dengan karyawan untuk memfasilitasi pekerja untuk memelihara hubungan

yang berkualitas tinggi, serta mampu memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan

organisasi. Tujuan menjalin hubungan komunikasi internal juga untuk meyakinkan bahwa para

pekerja tersebut akan selalu mendapat informasi dengan baik sehingga kinerja dan kepuasan

kerja dapat dimaksimalkan. Hubungan komunikasi internal yang baik akan menciptakan

lingkungan kerja yang menyenangkan dan lebih menunjang keberhasilan (Beard, 2001, h. 18).

Menurut Purwanto (2006, h.35) komunikasi yang terjalin baik Antara manajer yang satu

dengan manajer yang lain, Antara manajer dengan karyawan, atau Antara karyaawan dengan

karyawan, merupakan salah satu kunci keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan. Menurut Gregory (2005, h.40) Komunikasi internal merupakan kegiatan

yang dipandang sebelah mata. Komunikasi internal didalam perusahaan berupa jurnal internal,

dan yang paling buruk berupa memo di papan pengumuman yang ketinggalan jaman dan tidak

jelas siapa penulisnya. National Health Trust dan sebuah konglomerasi Eropa melihat bahwa

komunikasi internal memiliki pengaruh terhadap kinerja mereka (Gregory, 2005, h.40).

Menurut Gregory (2005) dewasa ini, karyawan mengharapkan sesuatu yang lebih daripada

gaji guna memotivasi karyawan yaitu dengan menyediakan komunikasi yang menghubungkan

kebutuhan organisasi akan suatu perubahan dan kebutuhan karyawan akan keamanan. Michelli

(2007, h.209) menyebut bahwa perusahaan yang membangun hubungan komunikasi internal

yang baik salah satunya yaitu Starbucks. Starbucks merupakan perusahaan yang menjual

minuman kopi yang mengedepankan pelayanan pada pelanggannya. Namun, Starbucks juga

mengedepankan komunikasi internalnya seperti mengaadakan evaluasi perusahaan dengan tim.

Komunikasi internal dilakukan guna mempertahankan sebuah kenyamanan untuk karyawannya.

Menurut manajer Starbucks, menjalin hubungan komunikasi internal dengan karyawan

Page 3: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

merupakan masukan dari “perasaan bawah sadar” yang dirasakan karyawan terhadap

perusahaan. Starbucks memiliki prinsip guna memotivasi semua anggota tim untuk

memperhatikan kinerja tim secara keseluruhan.

B. Pola Komunikasi Organisasi Internal

Pada dasarnya komunikasi dibutuhkan dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi, hal ini

berkaitang dengan agar didapatnya umpan balik (feedback) terutama dalam organsisasi atau

perusahaan tersebut hal ini sesuai menurut Robbins (2002, h. 148) bahwa “langkah terakhir

dalam proses komunikasi adalah umpan balik. Umpan balik diperlukan untuk memeriksa

seberapa sukses kita menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan semula”. Adapun

untuk mendapatkan feedback dalam perusahaan atau organisasi adalah dengan melakukan

komunikasi internal melalui beberapa media.

Adapun pengertian dari komunikasi internal sendiri menurut Brennan dalam Effendy (2005,

h. 122-130) yaitu :

“Pertukaran gagasan di antara para admistrator dan karyawan dalam suatu

perusahaan atau organisasi guna terwujudnya tujuan perusahaan dengan

strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan itu berlangsung

secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan yang menyebabkan

pekerjaan (oprasi dan manajemen) berlangsung (Ruliana, 2014, h. 94)”.

Menurut Assumpta (2013, h.91) komunikasi dengan rekan sekerja perlu disesuaikan dengan

lingkungan organisasi. Perlu diperhatikan bahwa didalam komunikasi dengan publik internal

hindarkan isu dan gossip mengenai kehidupan pribadi karyawan. Hindarkan mengucapkan kata-

kata atau ungkapan yang kurang pantas didengar (Assumpta, 2002, h.89). Oleh sebab itu, perlu

menggunakan hubungan vertical, horizontal, dan diagonal secara terbuka. Berikut penjelasan

lebih dalam terkait pola komunikasi vertikal dan horizontal.

a. Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang dilakukan dari bawah ke atas atau atas ke

bawah, dalam hal ini adalah komunikasi yang bisa dilakukan oleh atasan kepada karyawan dan

karyawan kepada atasan, seperti menurut Robbins (2002, h. 148) komunikasi ke bawah adalah

komunikasi dari tingkatan tertentu dalam suatu kelompok atau organisasi ke tingkatan yang

lebih rendah, komunikasi dengan pola ini biasanya digunakan pemimpin dalam perusahaan dan

manajer untuk dapat mencapai tujuannya seperti, memberikan intruksi kerja, informasi dan

peraturan serta prosedur-prosedur yang diberlakukan untuk karyawan ataupun seluruhnya

Page 4: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

publik dalam organisasi atau perusahaan tersebut, selanjutnya adalah komunikasi ke atas yang

ada pada tingkatan dari bawah atau karyawan dalam perusahaan kepada atasan ataupun untuk

organisasi tersebut, hal ini biasanya diberlakukan sebagai salah satu cara untuk memberikan

umpan balik bagi pemimpin atau organisasi atas informasi yang didapatkan hingga

penyampaian masalah yang ada.

b. Komunikasi leteral atau Horizontal menurut Robbins (2002) yaitu komunikasi dari

kelompok kerja yang sama atau pada tingkatan yang sama untuk dapat menghemat waktu dan

mempermudah koordinasi.

Kedua pola diatas, digunakan sebagai dasar penerapan media internal dalam organisasi.

Menurut Robbins (2002), media utama dalam pola komunikasi internal terutama dalam

organiasi dan perusahaan adalah komunikasi secara lisan seperti melakukan pidato-pidato,

diskusi secara formal atau non formal, seperti gossip atas isu-isu di dalam organisasi. Manfaat

yang diperoleh organisasi yaitu kecepatan informasi dan terdapat umpan balik secara langsung.

Pola komunikasi ke atas dan ke bawah juga baik dilakukan oleh organisasi dengan berbagai

cara, terutama melalui diskusi-diskusi langsung secara informal ataupun meluangkan waktu

untuk tatap muka (manajer dengan kelompok-kelompok karyawan (Argenti, 2010).

Hal lain juga dapat dilakukan dengan menggunakan pola komunikasi baik vertikal melalui

media internet, seperti menyalurkan ide-ide karyawan kepada atasan melaluin e-mail atau

internet namun tetap harus hati-hati dan topik tetap di batasi untuk para karyawan dan lingkup

tentang starategi dan juga tujuan-tujuan perusahaan (Argenti, 2010). Contohnya adalah yang

dilakukan oleh Starbucks yang membuka e-mail tentang ide-ide mereka kepada manajer dengan

program “Open Forum”.

Kemudian pola komunikasi media internal juga dapat dilakukan melalui media dalam

bentuk tertulis dalam organiasi dan perusahaan yang sering dilakukan. Dalam hal ini Robbins

(2002, h. 150) mennyatakan “komunikasi tertulis mencangkup, memo, surat, surat elektronik,

pengiriman, faks, bulletin organisasi, majalah dinding atau peralatan lain yang disampaikan

secara tertulis atau melalui simbol-simbol”.

C. Mengelola Komunikasi Organisasi Internal

Komunikasi internal atau komunikasi yang berlangsung di dalam suatu organisasi

merupakan cara untuk menjalin hubungan baik dikalangan publik internal sehingga tercapai

sinergi kerja (Satlita, 2005). Dalam membina hubungan dengan public, terutama public internal,

Page 5: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

seorang PR dapat memanfaatkan media komunikasi internal yang kelak akan mempengaruhi

citra perusahaan (Pasaribu & Agung, 2015).

Menurut Laksamana dalam Pasaribu & Agung (2010, h.50) terdapat lima media yang tepat

untuk aktivitas internal public relations, yaitu :

1) Media Verbal

a. Team Briefing

b. Weekly Briefing

c. Staff Meeting

d. Conferences

e. Walking The Job

f. Telephone

2) Printed Media Channels

a. Majalah Internal

b. Staff annual report

c. Direct mail

d. Bulletin Board

e. Pamflet

f. Poster

g. Suggestions Scheme

h. Staff Journal

3) Audio Visual

a. Video

b. In House TV

c. Teleconference Video Conference

4) E-Media

a. Internet

b. E-mail

c. Messenger

d. SMS & BBM Services

5) Mixed Media

a. Exhibitions

Page 6: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

b. Launching Event

c. Family atau Staff Event

d. Social Event

Elektronic public relations (e-PR) adalah inisiatif public relation yang menggunakan media

internet sebagai sarana publisitasnya. Public relation di dunia internet memiliki peran yang lebih

besar dan luas dibandingkan dengan public relation di dunia fisik. Berikut contoh media internal

yang digunakan oleh Bank Central Asia (BCA) sebagai cara untuk menjaga komunikasi internal.

a. Info BCA

InfoBCA adalah majalah bulanan internal BCA yang berfungsi sebagai media edukasi,

sosialisasi, hiburan, dan sarana untuk saling berbagi pengetahuan serta pengalaman dan

kegiatan seputar perusahaan bagi seluruh karyawan BCA. Majalah InfoBCA berisi

informasi perkembangan perusahaan, produk, layanan, jaringan, program, penghargaan,

teknologi, serta aktivitas di seluruh unit kerja dan cabang-cabang yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia, perusahaan anak, mitra kerja, maupun materi pengembangan

wawasan antara lain manajemen, ekonomi, bisnis dan investasi, pendidikan, kesehatan,

kuliner, resensi buku, film, musik, obyek wisata, modul-modul pembelajaran dan

motivasi serta informasi-informasi bermanfaat lainnya bagi karyawan. Untuk periode

tertentu InfoBCA juga menerbitkan Edisi Khusus yang berisi tentang informasi dan

kegiatan seputar Layanan. Sepanjang tahun 2013, telah diterbitkan 3 edisi khusus dan 10

edisi reguler.

b. BCA Update

Leaflet mengenai Kinerja Keuangan BCA, terbit 4 kali dalam setahun setiap triwulan

yang disampaikan ke seluruh manajemen, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang serta ke

lembaga terkait.

c. MyBCA

MyBCA adalah media komunikasi internal BCA yang berbasis internet. Jaringan internet

ini hanya dapat diakses oleh kalangan internal BCA dengan menggunakan fasilitas yang

diberikan oleh perusahaan. MyBCA dikelola oleh Grup Teknologi Informasi bersama Aspek

Humas dan unit kerja lain di kantor pusat. Masing-masing unit kerja memiliki portal sendiri-

sendiri yang dapat diakses melalui halaman utama MyBCA. Web internal ini berfungsi

sebagai sarana untuk menyampaikan informasi perusahaan dan program unit kerja terkait,

Page 7: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

sosialisasi produk, layanan, program, sarana edukasi dan pembelajaran, serta beragam

informasi penting lainnya. Melalui MyBCA karyawan dapat mengunduh data seperti sistem

aplikasi, teks, gambar dan video yang berguna untuk menunjang aktivitas kerja. MyBCA

telah dikembangkan fungsinya untuk pelayanan informasi dan administrasi ketenagakerjaan

Laporan Tahunan BCA 2013 256 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis secara online, seperti biaya kesehatan, pengajuan cuti,

lembur, perjalanan dinas, data karyawan, kompensasi, appraisal dan sebagainya.

d. TV Plasma

TV Plasma merupakan media komunikasi internal berbasis elektronik yang dipasang di

tempat-tempat strategis di dalam gedung atau area dalam kantor BCA. Media elektronik

audio visual ini berisi informasi mengenai perusahaan, produk, layanan, dan informasi

penting lainnya.

e. E-mail

BCA juga memanfaatkan email untuk media komunikasi internal. BCA menggunakan e-

mail blast untuk menyebarkan informasi perusahaan, produk, program kerja atau acara,

maupun informasi lainnya. Komunikasi internal lain yang dibangun melalui sarana e-mail

adalah forum komunikasi manajemen. Penyebaran informasi untuk forum manajemen ini

dilakukan melalui e-mail.

f. Microsoft Lync

Media komunikasi internal lainnya adalah berupa fasilitas komunikasi internal berbasis

software Microsoft Lync. Melalui fasilitas Microsoft Lync ini karyawan dapat mengirim

data atau informasi melalui PC (Personal Computer) masing-masing dan saling

berkomunikasi seperti halnya fasilitas obrolan (chatting) yang terdapat pada gadget

modern. Fasilitas Microsoft Lync sangat bermanfaat terutama untuk hal-hal yang bersifat

urgent karena pesan yang masuk langsung muncul di layar monitor disertai dengan tanda

pesan masuk. Selain itu fasilitas Microsoft Lync dapat digunakan untuk mengirimkan file

atau data yang berukuran besar.

g. Komunikasi internal yang dibangun melalui event internal BCA

1. HUT BCA

2. Analyst Meeting

3. Pembukaan atau relokasi kantor cabang

Page 8: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

4. Lunch Together Management

5. Silaturahmi: Natal/Tahun Baru, Idul Fitri dan Purnabhakti BCA

6. Rapat Kerja Nasional Level Pimpinan: Komisaris, Direksi, Kepala Kantor

Wilayah, Kepala Divisi, Wakil Kepala Divisi, Pemimpin Cabang BCA serta

Komisaris dan Direktur perusahaan anak.

7. Hiasan Lobby di banking hall Kantor Pusat untuk: Imlek, Idul Fitri, Natal dan

Tahun Baru.

8. Bakorseni (Badan Koordinasi Olah Raga, Seni dan Hobi).

9. Kegiatan dalam rangka meningkatkan engagement maupun pengembangan

wawasan seperti rekreasi tahunan unit kerja, Community of Practice (COP).

D. Media Internal Public Relations Bagi Citra Perusahaan

Komunikasi melalui bahasa merupakan alat pikiran yang penting untuk pengembangan

organisasi (Maddalena, dalam Onyiengo, 2014). Public relations menjadi penggerak yang

menggunakan alat komunikasi tersebut. Jenis komunikasi yang digunakan PR bukan hanya

sekedar memberi informasi, tetapi juga untuk membujuk orang, membentuk atau mengubah

opini, dan memberi respon. Dalam hal ini, informasi yang diberikan tidak hanya berlaku pada

publik eksternal, namun harus memberikan perubahan perilaku terhadap publik internal

organisasi (Maddalena, dalam Onyiengo, 2014). Maddalena (dalam Onyiengo, 2014)

memaparkan bahwa organisasi perlu mengembangkan citra internal yang positif sebagai

gambaran yang terlihat oleh pihak eksternal. Public relations harus membuat program yang

efektif dalam menyampaikan informasi bagi internal organisasi dengan memanfaatkan berbagai

media. Media menjadi wadah PR dalam berkreasi atau mengemas informasi-informasi terkait

internal organisasi.

E. Studi Kasus

1) Program Intranet “Hallo Online” PT Telkom Divre II Jakarta dalam Menjalin

Komunikasi Internal Satu Arah (Hadiani & Ritonga, 2010).

Penelitian oleh Hadiani dan Ritonga (2010, h. 83) menjelaskan tentang penerapan

komunikasi satu arah di media komunikasi internal antara manajemen dengan karyawan PT

Telkom Divre II Jakarta. Media internal yang digunakan oleh PT Telkom Divre II ialah

“Hallo Online” yang bersifat satu arah (2010, h. 83). “Hallo Online” milik PT Telkom Divre

II ini berbentuk viewdata house journal. Viewdata house journal merupakan media surat

Page 9: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

kabar elektronik yang mempergunakan perangkat saluran televisi atau komputer untuk

mengakses infomrasi atau berita-berita tertentu (Ruslan, 2006, h. 196). Viewdata house

journal di PT Telkom Divre II dikenal sebagai intranet. Intranet sebagai jalur informasi yang

digunakan public relations untuk menyampaikan pesan kepada publik internal dengan

menggunakan teknologi komunikasi baru melalui sarana media online (Hadiano & Ritonga,

2010, h. 84).

Media online “Hallo online” PT Telkom Divre II Jakarta, berisikan tentang kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan oleh manajemen perusahaan, informasi terkait ceremonial yang

diadakan perusahaan, info-info kegiatan yang dilaksanakan PT Telkom Divre II Jakarta,

tulisa mengenai renungan/kontempkasi, profil karyawan, berita keluarga karyawan PT

Telkom, serta tulisan dan gambar menarik berupa karikatur (Hadiano & Ritongan, 2010, h.

84). Hal lain yang menunjukkan “Hallo online” sebagai media komunikasi internal satu arah

ialah informasi mengenai manajemen perusahaan lebih mendominasi. Dengan begitu, bentuk

informasi yang ditampilkan cenderung statis atau baku, sehingga kurang memberikan ruang

bagi karyawan untuk memberikan perbaikan (feedback) terhadap informasi tersebut. Namun,

“Hallo Online” mencantumkan sebuah kontak yang dapat dihubungi apabila karyawan ingin

mengritisi tulisan dalam “Hallo Online”. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat feedback,

namun bersifat tidak langsung.

Penelitian Hadiani dan Ritonga (2010, h. 86) memaparkan bahwa public relation

menggunakan “Hallo Online” sebagai media komunikasi internal yang tidak hanya

menyampaikan informasi kepada karyawan. Namun informasi ditujukan kepada keluarga

saham dan pemegang saham. Sasaran PT Telkom Divre II dalam menggunakan intranet

melalui “Hallo Online” ialah pihak internal atau karyawan PT Telkom, sehingga pihak luar

tidak dapat mengakses media komunikasi internal “Hallo Online”. “Hallo Online” miliki PT

Telkom Divre II Jakarta berisi portal telkom, e-mail karyawan, slip gaji, dan Milis (Hadiani

& Ritonga, 2010, h. 93). Public Relations PT Telkom Divre II Jakarta menjelaskan kelebihan

“Hallo online”, yakni semua karyawan dapat mengakses informasi dengan mudah, karena

sistem bersifat online sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun (Hadiani & Ritonga,

2010, h. 94). Informasi dapat di update dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga karyawan

dapat memperoleh informasi yang aktual.

Page 10: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

Public Relations PT Telkom Divre II Jakarta menjelaskan pula kelemahan dari media

internal perusahaan “Hallo Online”, yakni karyawan tidak dapat menyampaikan umpan balik

secara langsung kepada manajemen (Hadiani & Ritonga, 2010, h. 95). Sehinga pola

komunikasi antara manajemen dengan karyawan dalam PT Telkom Divre II Jakarta berjalan

satu arah. Komunikasi internal berlangsung dari pihak atas ke bawah, dari pihak komunikan

kepada komunikator, atau dari pihak manajemen kepada pihak karyawan (Hadiani &

Ritonga, 2010, h. 95). Public Relations juga tidak menerima protes atau keluhan dari

karyawan terkait informasi yang berupa kebijakan dari pihak manajemen. Artinya, karyawan

menerima apa yang sampaikan melalui “Hallo Online”. Public Relation PT Telkom Divre II

Jakarta memaparkan pula bahwa melalui “Hallo Online”, kejelasan reaksi karyawan terhadap

informasi yang diberikan tidak dapat di kontrol secara optimal.

2) Program Intranet Portal PT Dirgantara Indonesia dalam Mewujudkan Komunikasi

Internal Organisasi (Pasaribu & Agung, 2015).

PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan kedirgantaraan pribumi di Asia dengan

fokus dalam pembuatan pesawat terbang, desain pengembangan, dan pembuatan pesawat

komuter regional sipil dan militer. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 memiliki

dampak bagi PT Dirgantara. Dampak terbesarnya adalah aliran dana dan pembiayaan

operasional perusahaan oleh pemerintah juga dihentikan. Akibatnya, terjadi PHK besar-

besaran, dan terjadi terjadi demo. Hal tersebutlah yang membuat PT. Dirgantara memiliki

pandangan buruk dari internal perusahaan yakni karyawan dan masyarakat Indonesia.

Namun PT. Dirgantara mampu bangkit menjadi lebih baik dan mampu membangun

kembali kepercayaan pemegang saham serta mengembalikan kepercayaan karyawan.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran public relation PT Dirgantara Indonesia yang

mampu menjaga dan membangun komunikasi internal dalam perusahaan. Public relation PT

Dirgantara Indonesia memanfaatkan teknologi intranet sebagai salah satu media komunikasi

internal perusahaan. Intranet adalah jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan

komunikasi data standar seperti dalam internet.

Intranet PT Dirgantara Indonesia kemudian disebut sebagai Portal PT Dirgantara

Indonesia, dibuat pada tahun 2009, dan diposisikan sebagai media internal perusahaan.

Supervisor Humas PT Dirgantara Indonesia, menyatakan bahwa Portal PT Dirgantara

Indonesia berfungsi sebagai media komunikasi dalam perusahaan. Tujuan dari portal tersebut

Page 11: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

adalah agar penyebaran informasi yang lebih cepat. Selain itu, Portal PT Dirgantara Indonesia

berfungsi juga sebagai jalur akses ke semua aplikasi dan sistem informasi yang ada dalam

perusahaan. Seluruh karyawan dalam perusahaan memperoleh informasi yang lengkap dan

akurat mengenai perusahaan baik itu tentang kegiatan, kebijakan baru, maupun prestasi yang

telah dicapai perusahaan melalui Portal PT Dirgantara Indonesia.

Page 12: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

Daftar Pustaka

Buku :

Argenti, P.A. (2010). Komunikasi korporat edisi 5. Jakarta: Selemba Humanika.

Assumpta. M. (2002). Dasar-dasar public relations : Teori dan praktek. Jakarta: Gramedia

Sarana Indonesia.

Beard, M. (2001). Manajemen departemen public relations. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gregory, A. (2005). Publlic relations dalam praktik. Jakarta: Erlangga.

Michelli, Joseph A. (2007). The starbucks experience: 5 prinsip untuk mengubah hal biasa

menjadi luar biasa. Jakarta: Erlangga.

Nova, F. (2009). Crisis public relations: Bagaimana pr menangani krisis perusahaan. Jakarta:

Grasindo.

Purwanto, D. (2006). Komunikasi bisnis. Jakarta: Erlangga.

Robbins, S.P. (2002). Prinsip-prinsip prilaku organisasi edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Ruliana, P. (2014). Komunikasi organisasi: teori dan studi kasus. Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal :

Hadiani, U.A., & Ritonga, M.J. (2010). Penerapan komunikasi satu arah di media komunikasi

internal “Hallo Online” pt telkom divre II jakarta. Jurnal Komunikologi, 7(1), 83-99.

Onyiengo, S. I. (2014). Effectiveness of communication media used by the public relations

department in facilitating effective internal public relations at the kerio valley development

authorithy in kenya. International Journal of Humanities and Social Science, 4(9), 108-117.

Pasaribu, Z & Agung, D. (2015). Pengaruh penggunaan media internal portal PT. Dirgantara

Indonesia terhadap citra perusahaan. Jurnal Sosioteknologi. 14 (1), 61-70.

Satlita, L. (2005). Program komunikasi internal untuk meningkatkan kinerja karyawan. Jurnal

Komunikasi, 5(1), 44-53.

Page 13: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok

Website :

Bank Central Asia. (2013). Laporan Tahunan BCA 2013. Diakses pada 17 November 2015, dari

http://www.bca.co.id/include/download/indeks_id/MediaKomunikasi_190-195.pdf

Page 14: Media Komunikasi Internal Presentasi Kelompok