media pendidikan - lingkungan sebagai media pembelajaran

22

Click here to load reader

Upload: afif

Post on 02-Aug-2015

168 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan

yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam

ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak

tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian,

terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor di sekolah. Salah satu faktor

tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai pleh

guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada

peserta didik secara baik berdaya guna dan berhasil.

Di dalam makalah ini kami akan membahas terkait dengan penjelasan diatas,

yaitu mengenai media pendidikan atau media pembelajaran. Tetapi dikarenakan dari

media pembelajaran itu banyak sekali macam dan pembahasannya, kami akan

membahas terkait media pembelajaran yaitu media lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Lingkungan yang bagaimana yang bisa menjadi media pembelajaran ?

2. Apa manfaat yang dapat diambil dari lingkungan sebagai media pembelajaran ?

3. Seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai media pembelajaran itu ?

C. Tujuan Masalah

1. Agar mengetahui lingkungan yang bagaimana yang bisa menjadi media

pembelajaran.

2. Agar mengetahui apa manfaat yang dapat diambil dari lingkungan sebagai

media pembelajaran.

3. Agar mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai media

pembelajaran.

1

Page 2: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

A. Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Pendidikan

Lingkungan yang berada disekitar kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat

dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi :

1. Masyarakat di sekeliling sekolah;

2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah;

3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang

bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar ,

seperti; tutup botol, batu-batuan, kerang, kalneg bekas, bahan yang tersisa

dari kayu dan sebagainya;

4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa anak didik atau siswa sebelum masuk sekolah

telah membawa pengalaman yang bermacam-macam yang merke atemui

dilingkungan mereka. Guru hanya berusaha agar murid lebih akrab dengan

lingkungan. Langkah awal yang dapat dilakukan kea rah itu adalah :

1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga.

2. Membawa tumbuh-tumbuhan atau hewan tertentu kedalam kelas.

3. Mengusahakan koleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium),

serangga (insektarium), ikan dan binatang air (akuarium).

4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semuanya itu dapat

dijadikan sumber pengajaran.

Disamping itu lingkungan luar sekolah juga dapat digunakan sebagai sumber

belajar baik berupa manusia atau masyarakat, tumbuh-tumbuhan, hewan/binatang

dan sumber-sumber alam lainnya. Topic-topik yang dipilih hendaklah memenuhi

syarat-syarat sebagai sumber belajar, antara lain :

2

Page 3: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

1. Harus sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP);

2. Dapat menark perhatian siswa;

3. Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat;

4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan;

5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan

6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.

Peristiwa alam juga dapat dijadikan sumber belajar seperti : banjir, topan,

gempa, letusan gunung berapi, hujan, petir. Kepala sekolah hendaknya

menyarankan kepada guru agar kreatif dalam mencari sumber belajar disekitar

sekolah. Karena itu perlu memperhatikan langkah-langkah, antara lain :

1. Menyelidiki lingkungan sekitar, mencari hal-hal yang diusahakan dapat

dijadikan sebagai sumber belajar.

2. Membuat perencanaan proses belajar mengajar berdasarkan topic yang

dipilih.

3. Mengorganisasi siswa secara berkelompok atau secara individual sesuai

dengan kebutuhan.

4. Menjelaskan kepada sisiwa mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan.

5. Memberikan tugas kepada kelompok dan individu.

6. Mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh.

7. Menyimpulkan hasil kerja.

8. Menilai kerja siswa dan

9. Tindak lanjut yang diperlukan.

Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya

untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada

sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri. Manfaat tersebut

antara lain :

1. Bagi Sekolah

3

Page 4: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

1. Sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses belajar mengajar yang

terintegrasi antara anak didik, pendidik dan masyarakat.

2. Mata pelajaran (bidang studi) yang diberikan akan bersifat fungsional,

bermafaat dan berguna bagi masyarakat.

3. Sekolah akan peka menghadapi kebutuhan masyarakat. Begitu juga terhadap

kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.

4. Sekolah akan menjauhi pengetahuan yang bersifat verbalitas.

5. Membangkitkan motivasi untuk mengadakan penelitian terhadap fakta-fakta

yang ada di masyarakat.

6. Memberikan pengalaman langsung dan praktis kepada anak didik tentang

problem-problem di masyarakat.

7. Anak didik dan pendidik akan lebih mengenal adat istiadat dan kebudayaan

lingkungan atau masyarakat sehingga mereka juga menyadari peranan

masyarakat dalam pembangunan.

8. Sekolah akan menyiapkan kader-kader pembangunan untuk daerah

pedesaan.

9. Lebih ekonomis, sebab suatu dapat dijadikan tujuan yang berbeda-beda dari

bermacam-macam bidang studi.

10. Membiasakan anak didik untuk mendekati suatu masalah secara

interdisipliner (masalah-masalah sosial dan masalah-masalah yang ada

disekitar lingkungannya).

11. Memberikan keseimbangan yang tepat antara perkembangan intelektual dan

keterampilan praktis.

12. Sekolah dapat terbantu dengan ikut sertanya masyarakat bertanggung jawab

sebagian terhadap pembiayaan dan penyediaan gedung-gedung.

13. Masyarakat bersama sekolah, dinas dan lembaga-lembaga lainnya akan lebih

bekerja sama dalam pelaksanaan pembangunan.

14. Anak didik akan lebih menyadari bahwa pendidikannya adalah untuk

kepentingan masyarakat.

15. Pendidik akan memperoleh pengalaman-pengalaman yang berharga untuk

penyempurnaan proses belajar mengajar.

4

Page 5: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

2. Bagi Masyarakat

Sedangkan untuk kepentingan masyarakat dapat bermanfaat, antara lain :

a. Pembangunan mesyarakat akan berjalan lancer, sebab setiap lapangan

kehidupan akan dapat bantuan tenaga terdidik dari anak didik yang ahli

dalam bidangnya.

b. Anggota masyarakat dapat secara jujur dan terbuka mengkritisi keadaan

sebenarnya yang terjadi dalam masyarakat, mislanya pemberantasan buta

huruf dan sebagainya.

c. Membantu pemecahan masalah pengangguran yang sering terjadi dalam

masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan Kelompok

Belajar Pengetahuan Dasar (KBPD), Kelompok Belajar Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga (KBPKK), dan Kelompok Belajar Pendidikan

Kejuruan (KBPK).

d. Membantu dalam usaha membendung terjadinya arus urbanisasi ke kota-

kota besar, sebab telah banyak anggota masyarakat yang telah mendapat

latihan-latihan atau kursus-kursus yang praktis dan fungsional di desa-

desa.

e. Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau karyawisata dapat

menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi mereka pada umunya

dan desa pada khususnya.

f. Dengan bantuan tenaga-tenaga yag terdidik maka anggot masyarakat

akan memiliki cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang lebih

sistematis terhadap program pembangunan.

g. Masyarakat aka dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan yang

mereka hadapi.

h. Masyarakat akan merasa bahwa sekolah adalah milik mereka sendiri,

karena mereka lebih mengenal fungsi sekolah untuk pembangunan

masyarakat dari tangga pertama.

5

Page 6: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

i. Dengan adanya kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat

maka akan tercipta suatu kondisi yang dapat mendorong masyarakat

untuk gemar belajar.

Beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah dalam memanfaatkan

masyarakat sebagai media pendidikan :

1. Melakukan kerja sama dengan orang tua murid;

2. Membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam sumber-sumber

yang diusahakan masyarakat seperti pertanian, perusahaan.

3. Mengajak anak didik ke lingkungan masyarakat untuk berpartisipasi

secara aktif dalam suatu kegiatan tertentu.

3. Karyawisata (Field Strip)

Karyawisata dolakukan dibawah bimbingan guru dengan membuat

perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas yang

harus dilakukan, misalnya mengunjungi pabrik, perkebunan, museum, dan

sebaginya.

Dalam menggunakan karyawisata perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

a. Tujuan harus jelas dan rencana cermat dan matang.

b. Anak didik mempelajari segala sesuatu yang akan dikunjungi tersebut.

c. Anak didik dapat melihat hubungan karyawisata dengan apa yang

mereka pelajari.

d. Anak didik mengerti apa tujuan yang akan dicapai dari karyawisata, dan

apa yang diharapkan dari masing-masing mereka sekembalinya dari

karyawisata tersebut.

e. Guru atau salah seorang utusan sebaiknya pergi terlebih dahulu untuk

mengunjungi objek karyawisata supaya dapat membuat perencanaan

yang lebih matang.

f. Setiap kegiatan karyawisata di diskusikan dan dinilai.

g. Anak didik diminta untuk membuat laporan.

6

Page 7: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

h. Diusahakan jangan sampai terlalu banyak mengganggu bidang studi

lainnya.

4. Kemping atau Perkemahan Sekolah

Anak didik diajak secara langsung kea lam lingkungan untuk berkemah.

Perkemahan ini banyak mempunyai nilai-nilai pendidikan, misalnya merasa

dekat dengan alam sekitar dan menimbulkan rasa kagum terhadap keindahan

alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan

pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong royong, dan

perasaan sosial. Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan

pembinan praktis untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur, dan berjiwa

sosial serta bertanggung jawab atas tugas yang diemban.1

B. Teknologi Komunikasi Sebagai Lingkungan Media Pembelajaran Dalam

Pengembangan Pendidikan

Teknologi komunikasi merupakan teknologi modern dalam bidang

komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronik dan bahan-bahan

(sofware) yang disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk

pendidikan, dan teknologi komunikasi pendidikan itu mempunyai suatu manfaat

dalam mempengaruhi dan mengetahui hal–hal yang ada di sekitar dan diperuntukan

kepada orang lain secara timbal balik, sehingga mampu untuk memecahkan suatu

masalah dalam kehidupan seperti halnya di indonesia sarana yang cukup memadai

dalam teknologi komunikasi adalah media radio, televisi dan lain–lain. Teknologi

komunikasi dapat digunakan untuk menimbulkan kepekaan terhadap keadaan, nasib

serta malapetaka yang menimpa pada suatu daerah, dengan adanya media teknologi

komunikasi maka keadaan yang demikian dapat menimbulkan suatu respon dan rasa

solidaritas (kesetiakawan) kepada orang lain apabila dalam pendidikan khususnya

pendidikan formal maka teknologi komunikasi seperti media komunikasi yang

dijadikan pelengkap untuk menambah intlektual dan emosianal dalam pendidikan

1 Asnawir. H, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, h. 114.

7

Page 8: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

misal: OHP video, televisi maka selain itu haruslah ada teknologi kemunikasi yang

lebih sentral atau menjadi pusat pengembangan dan pemahaman bagi anak didik

yaitu seorang pendidik (guru) yang dapat memberikan suatu pesan atau amanah

dalam menjadikan anak didik lebih dewasa, maka dari itu kami disini membahas

tentang manfaat dari lingkup teknologi dalam pengembangan pendidikan/proses

pembelajaran.

Komunikasi berasal dari bahasa latin : Communicatee yang berarti

memberitahukan, berpartisipasi atau menjadi milik bersama, misalnya komunikasi

diartikan : proses menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan atau nilai-nilai

dengan maksud menggunakan partisipasi agar hal-hal yang disampaikan itu menjadi

milik bersama antara komunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan

kemunikasi (orang yang menerima pesan).2

Komunikasi memegang peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi

antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat

diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar

mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid

(penerima).

Dalam proses / konsep teknologi pendidikan, tugas media bukan hanya

sekedar mengkomunikasikan hubungan antara sumber (pengajar) dan sipenerima

(anak didik), namun lebih dari itu merupakan bagian yang integral dan saling

mempunyai keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, saling

berinteraksi dan saling mempengaruhi.3

Pola komunikasi dalam interaksi pendidikan dibagi menjadi 2 bagian:

(1) Pola komunikasi satu arah

Seorang guru sebagai pusat belajar mengajar (teacher centered), guru

menyampaikan pelajaran dengan berceramah sianak didik mendengarkan dan

mencatat (si anak didik pasif) gurulah yang merencanakan, mengendalikan dan

melaksanakan segala sesuatu.2 Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, h. 2543 Prof. Dr. H. Asnawir dkk, Media Pembelajaran, Cipta Pers, Jakarta, 2002, h. 7 – 9

8

Page 9: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Tapi pola ini banyak kelemahan dibanding keuntungan, kelemahanya :

suasana kelas kaku, guru cenderung otoriter sebab hubungan guru dengan si anak

seperti majikan dengan bawahan, mengerti atau tidak mengertinya si anak didik

tidak dengan cepat diktehu guru dan guru akan berbicara terus menerus.

(2) Pola komunikasi dua arah

Pada pola ini sianak didik memperoleh pengetahuan didalam kelas di bawah

bimbingan guru atau dengan bantuan tenaga temannya sendiri, terjadilah suatu

proses saling bertukar pikiran atau saling membero informasi yang mematangkan si

anak didik dalam segala perbuatan belajar.

Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak didik, guru/ pengajar

haruslah tahu kriteria/karakteristik dari anak didiknya karena setiap individu itu

mempunyai perbedaan adanya itu karena pengaruh:

1. Pembawaan yaitu kepantasan intelegensi urat saraf dan benrtuk tubuh

2. Lingkungan yaitu pengaruh dari luar yang mempengaruhi perkembangan anak.

Misal: ekonomi keluarga, masalah keluarga.4

Didalam teknologi kominikasi yang penerapannya dalam pendidikan

banyak sekali aktivitasnya yaitu :

fasilitas dan media yang mengentarai transaksi dan informasi

metode pendidikan dimana fasilitas dan media merupakan komponen

integral

serangkaian pilihan yang menghendaki adanya :

a) Perubahan fisik kelas

b) Hubungan guru dan murid yang tidak langusng, artinya: bahwa ada

media pelengkap untuk memberi suatu pengetahuan lebih dalam

menangkap mata pelajaran

c) Aktiviras murid yang relatif independent di kontrol guru

d) Tenaga pembantu guru (juru ajar/para guru profesional)

e) Perubahan peranan dan kecakapan guru yang diperlukan

4 Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-Dasar Pendidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981, h. 71 – 73

9

Page 10: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Kita lihat dari teknologi komunikasi yang non verbal dan sepertinya bisa

digunakan dalam komunikasi instruksional, komunikasi instruksional dari komunikasi

secara keseluruhan yang bersifat metodis-teoritis, maksudnya kajian atau garapannya

berpola tertentu, sehingga akhirnya bisa diterapkan untuk kepentingan dilapangan,

adapun manfaat adanya komunikasi instruksional yaitu: efek perubahan tingkah laku

yang terjadi, sehingga hasil tindakan komunikasi instruksional bisa dikontrol atau

dikendalikan digunakan secara baik, misal : video dalam pengajaran, komputer untuk

mengembangkan ilmu yang lebih maju, tapi komunikasi instruksional juga lebih

ditekankan kepada pola perencanaan dan pelaksanaan secara operasional yang didukung

oleh teori-teori untuk keberhasilan efek perubahan perilaku pada pihak sasaran

pelaksanaan tersebut yaitu : guru, dosen, penyulung, pembimbing.5

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan teknologi komunikasi

pendidikan dipengaruhi aspek internal dan juga aspek eksternal, dan pada aspek internal

yaitu ada beberapa faktor :

Hambatan pada sumber yaitu komunikator/guru

a) Hambatan kejiwaan/psikologis yaitu simpati, ketidak senangan, benci

b) Hambatan bahasa yaitu gangguan sematik yang berhubungan digunakan

arti kata salah (bahasa/kata-kata yang belum dipahami)

c) Perbedaan pengalaman yaitu gangguan pada masalah kehidupan

(penyampaian dari komunikator apa yang disampaikannya tentu tidak

sebaik mereka yang mempunyai keahlian yang baik (kecongkakan,

kurang motivasi, kurang pergaulan)

Hambatan pada media/alat komunikasi

a) Hambatan/gangguan pada saluran terjadi karena adanya ketidakberesan

pada saluran komunikasi atau pada suasana sekitar berlangsungnya

proses komunikasi dalam pendidikan. Misalnya gangguan suara, tidak

jelas/sakah teknis, gambar tidak jelas, dan lain-lain.

b) Hambatan pada komunikan terjadi pada pihak komunikator atau pengajar

dan media/saluran tetapi pihak sasaran pun bisa berpeluang untuk

5 Drs. Dawit, M. Yusuf, Komunikasi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1990, h. 11-12

10

Page 11: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

menghambat bahkan kemungkinan lebih besar dari yang lain (timbul

kecurigaan) (menurut Cawley, 1982)

Untuk mengatasi hambatan di atas ada beberapa pelancar komunikasi,

memperlancar itu dengan halnya :

1. Kepercayaan/kredibilitas.

2. Kewenangan yang adil.

3. Kewibawaan.

4. Kondisi tehnik yang baik.

5. Penguasaan sematik/bahasa yang baik.

6. Status sosial seseorang guru yang baik dan profesional.

7. Menghindari lambang-lambang yang belum di pahami

oleh penerima pesan.

8. Penyajian yang di persiapkan secara mantap.

C. Manfaat Teknologi Komunikasi Dalam Pendidikan/Pembelajaran

Masuknya teknologi komunikasi pendidikan dalam garis besarnya akan

mempengaruhi strategi pengembangan kurikulum pola interaksi pendidikan dan

lahirlah berbagai bentuk lembaga pendidikan, dalam hal ini media mempunyai

peranan penting yang di laksanakan secara menyeluruh yaitu :

1. Sumber media berupa orang saja ( kebanyakan terjadi pada madrasah

sekarang ini) dalam pola interaksi ini guru kelas memegang penuh kendali

atas berlangsungnya pengajaran dan bahkan pendidikan.

2. Sumber berupa orang yang di bantu oleh sumber lain, maka guru masih

memegang kontrol hanya saja tidak mutlak, karena dia dibantu oleh sumber

lain.

3. Sumber orang bersama sumber lain berdasarkan suatu pembagian

tanggung jawab (terdapat kontrol bersama) misalnya media mengontrol

penyajian informasi serta efektifitas penerimaan pesan sedang guru kelas

mengontrol disiplin dan kegairahan belajar.

11

Page 12: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

Di lihat dari segi penggunaan media ada tiga kecenderungan untuk

penggunaan media yaitu:

a) Dipakai secara massa yang meliputi radio, televisi, internet, dll.

b) Dipakai dalam kelakuan, baik kecil maupun besar seperti :

proyektor film bingkai, overhead , kaset video, kaset suara.

c) Dipakai secara individual seperti mesin belajar misalnya

komputer.

Dalam dunia pendidikan teknologi komunikasi itu sedemikian penting

peranannya dalam proses pendidikan dan belajar mengajar, karena itu efektivitasnya

harus menjadi perhatian serius para praktisi pendidikan terutama guru. Agar proses

komunikasi lebih efktif dan dengan demikian tujuan pendidikan tercapai secara optimal.

Dan alat komunikasi juga penting sebagai pelengkap untuk mencapai pengembangan

intelektual dan kreativitas anak didik dan hanya media yang akan mengontrol penyajian

informasi bagi anak didiknya pula dan guru juga sebagai sumber sentral agar dapat

memberi suatu pengetahuannya.

D. Lingkup Internet Sebagai Media Pembelajaran

Internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran ? Internet telah

menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara bersamaan. Internet juga

dapat menjangkau student di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu.

Internet dapat memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, TV

ataupun CD-ROM. Internet dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik

seperti telepon ataupun video konverensi. Internet dapat memberikan informasi

secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau majalah.

Internet mempunyai beberapa keunggulan dibandingan media lain. Internet

mengkombinasikan kelebihan dari media lain sehingga penyampaian video dan

suara lebih baik dari buku, lebih interaktif dari videotape dan seperti halnya

CDROM, Internet dapat menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah

dan cepat. Keuntungan yang lain, Internet bukan hanya media penyampai tetapi juga

12

Page 13: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

dapat sebagai content provider. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa

Internet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini.6

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Lingkungan yang berada di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan

sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi : Masyarakat di sekeliling sekolah,

Lingkungan fisik di sekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai

dan yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam

belajar, Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya

untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada

sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri.

Komunikasi memegang peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi

antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat

diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar

mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid

(penerima).

B. Saran

Demikian pembahasan makalah kelompok kami. Semoga kiranya dapat

bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini tentunya masih banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi

perbaikan selanjutnya.

6 Cepi Riyana, M.Pd, Peranan Tekhnologi dalam Pembelajaran, http://www.cepiriyana.blogspot.com, 2008.

13

Page 14: Media Pendidikan - Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. H, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.

Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998.

Prof. Dr. H. Asnawir dkk, Media Pembelajaran, Cipta Pers, Jakarta, 2002.

Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-Dasar Pendidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981.

Drs. Dawit, M. Yusuf, Komunikasi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1990.

Cepi Riyana, M.Pd, Peranan Tekhnologi dalam Pembelajaran, http://www.cepiriyana.blogspot.com, 2008.

14