media pratama | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan...

11

Upload: dinhque

Post on 11-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per
Page 2: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 29

ANALYSIS SYSTEM INTERNAL CONTROL TO EXPENDITURE OF CASH AT CU.

ARTHA SWADAYA OF GOMBONG.

WAKHID YULIYANTO

Politreknik Dharma Patria

ABSTRACT

Cash is an important component in fluency the way activity of company operasional.

because nature of cash which is likuid, hence darkened easy cash is so that needed by internal

control to cash by dissociating depository functions and record-keeping. This research aim to

know directly regarding hit internal control to expenditure of cash at CU. Artha swadaya

Gombong. In this research the method is used a descriptive research method to know variable

value internal control of outing of cash without having to compare. And to the source of data use

primary data that is obtained data directly from its source.

Problem of faced by at CU.Artha Swadaya Gombong Self supporting is there is to no

insurance him to existing cash on hand and existing cash of on the way. For overcome existing

problems that is if cash of da on hand and existing cash journey of amount him big relative, hence

company better cover insurance of to avoid loss risk if when happened theft or robbery generating

loss.

Internal control to Expenditure of cash at Self Supporting CU.Artha Swadaya Gombong

can be seen from minimum supply of cash obtaining Rp. 20.174.318. The amount last for amount

of minimum supply of cash. But for internal control to expenditure of cash at Self Supporting

CU.Artha SwadayaGombong not yet walked better. Because elements internal control of

expenditure of cash which there is still not yet is fully done conducted by company of existing cash

on hand, cashier and journey do not be insured. Risk to happened if existing cash on hand and

existing cash is company hence if happened deviation to company cash do not guarantee to close

resulted loss it.

Keywords : System Internal Control, Expenditure of Cash

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat

yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan untuk

menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data

akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen yang telah ditetapkan.

Dalam neraca, kas dilihat dari sifatnya merupakan aset yang paling lancar dan setiap

hari transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen

penting dalam kelancaran jalannya kegiatan operasional perusahaan. Karena sifat kas

yang likuid, maka kas mudah digelapkan sehingga diperlukan pengendalian intern

terhadap kas dengan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan dan pencatatan. Selain itu

juga diadakan pengawasan ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluran kas. Tanpa adanya

pengendalian intern akan mudah terjadi penggelapan uang kas.

Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan

dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat

dilakukan melalui kas kecil. Jika berwenang untuk menandatangi cek didelegasikan

kepada seseorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan

Page 3: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 30

untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan

dalam pengeluaran kas yang tidak nampak dalam catatan akuntansi.

CU Artha Swadaya merupakan suatu koperasi impan pinjam yang memberikan

pelayanan secara khas sesuai dengan Visi dan Misi yang ditetapkan dengan

mengedepankan keberpihakan kepada anggota yang memiliki usaha kecil dan dukungan

keuangan dalam hal ini permodalan untuk pengembangan usahanya. Oleh karena itu

unsur pendidikan perkoperasian bagi para anggota menjadi perhatian yang selalu

diupayakan agar seluruh anggota bergotong-royong saling membantu satu sama lain

dalam upaya pengembangan usaha masing-masing yang pada gilirannya berdampak

positif bagi perkembangan CU Artha Swadaya.

Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang

memadai untuk melindungi pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur

tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus

terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab

menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatatan

transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank

secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan

cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahmya dimungkinkan untuk menggunakan

uang tunai, yaitu melalui kas kecil.

Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang

memadai untuk melindungi pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur

tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus

terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab

menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatatan

transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank

secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan

cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahmya dimungkinkan untuk menggunakan

uang tunai, yaitu melalui kas kecil.

2. Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengendalian intern

terhadap pengeluaran kas pada CU Artha Swadaya Gombong?

3. Pertanyaan Penelitian

Adapun beberapa pertanyaan penelitian yang dirumuskan oleh penulis dalam Tugas

Akhir ini antara lain:

a. Bagaimana pengendalian intern terhadap pengeluaran kas pada CU Artha Swadaya

Gombong?

b. Permasalahan apa yang ada pada Pengendalian Intern terhadap Pengeluaran kas pada

CU Artha Swadaya Gombong?

c. Apakah pengendalian intern pada CU Artha Swadaya Gombong sudah

berjalan dengan baik?

4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung mengenai

pengendalian intern terhadap pengeluaran kas pada CU Artha Swadaya Gombong.

B. KAJIAN PUSTAKA

Kajian Ilmiah

1. Pengertian Analisa

Analisa yaitu suatu usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda

dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen

tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Page 4: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 31

2. Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah salah satu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan

suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses

tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar

perusahaan.

3. Pengertian Pengendalian Intern

Pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber

daya manusia dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi

mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara

untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan

penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber

daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun yang tidak terwujud

(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).

Berdasarkan definisi pengendalian intern diatas, terkandung beberapa konsep dasar

sebagai berikut:

a) Pengendalian interen adalah suatu proses. Pengendalian ini merupakan cara untuk,

bukan tujuan itu sendiri.

b) Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern bukan hanya

terdiri dari buku pedoman kebijakan dan formulir-formulir terapi juga orang-orang

pada berbagai jenjang dalam suatu organisasi, termasuk dewan komisaris,

manajemen, serta personil lainnya.

c) Pengendalian intern diterapkan memberikan keyakinan memadai bukannya

keyakinan penuh, bagi manajemen dan dewan komisaris satuan usaha karena adanya

kelemahan bawaan yang melekat pada seluruh sistem pengendalian intern dan perlu

mempertimbangkan biaya dan manfaatnya.

d) Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan yaitu pelaporan, keuangan,

kesesuaian, dan operasi.

4. Tujuan Sistem Pengendalian Intern dan Komponen-komponen Pengendalian Intern

a) Tujuan Pengendalian Intern

Menurut (Mulyadi, 2008:178-179) tujuan dari pengendalian intern adalah sebagai

berikut:

1. Menjaga kekayaan perusahaan

a) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah

diterapkan.

b) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan

kekayaan yang sesungguhnya ada.

a) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

1) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah diterapkan.

2) Pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam dalam catatan akuntansi.

b.Komponen-komponen Pengendalian Intern

Komponen-komponen pengendalian intern menurut COSO tersebut (Haryono

Jusup, 2011:257) adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan struktur

pengendalian dalam sebuah perusahaan terdiri dari berbagai faktor, yaitu:

a) Nilai integritas dan etika.

b) Komitmen terhadap kompetensi.

c) Dewan komisaris dan komite audit.

d) Filosofi dan gaya operasi manajemen.

e) Struktur organisasi.

f) Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab.

g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

Page 5: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 32

2. Perhitungan resiko untuk tujuan laporan keuangan adalah identifikasi,

analisis, dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan

laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

3. Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang

mencangkup sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan-catatan yang

digunakan, menganalisis, menggolongkan, mencatat dan melaporkan transaksi

perusahaan (termasuk pula kejadian-kejadian dan kondisi) dan

menyelenggarakan pertanggung jawaban atas aktiva dan kewajiban yang

bersangkutan. Komunikasi ini mencakup sistem pelaporan penyimpanan kepada

pihak yang lebih tinggi dalam entitas.

4. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

menyakinkan bahwa perintah manajemen telah dijalankan.

5. Pemonitoran

Pemonitoran (monitoring) adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja struktur

pengendalian intern sepanjang masa yang menyangkut penilaian tentang

rancangan dan pelaksanaan operasi pengendalian oleh orang yang tepat untuk

setiap waktu periode tertentu. Unsur-unsur dalam Pengendalian Intern

Unsur-unsur yang ada dalam penelitian ini merupakan cara perusahaan untuk

mencapai tujuan pengendalian intern yang baik. Menurut (Mulyadi,2008:164-165) ada

tiga unsur pokok yang harus dipenuhi perusahaan untuk mewujudkan system

pengendalian intern yang baik yaitu sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi

a) Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

b) Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa

sejak awal sampai dengan akhir, tampa campur tangan dari fungsi lain.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.

b) Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan

dari pejabat yang berwenang.

c) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan

tertentu dalam register cek) harus dilakukan atas bukti kas keluar yang telah

mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan

dokumen pendukung yang lengkap yang telah diperoses melalui sistem

otorisasi yang berlaku.

3. Praktik yang sehat

a) Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian

atau penggunaan yang tidak semestinya.

b) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus di

bubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas

dilakukan.

c) Penggunaan rekening koran bank (bank statement) yang merupakan

informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh

fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.

d) Semua pengeluaran kas hanya menyangkut cek atas nama perusahaan

penerimaan pembayaran atau dengan pemindahan bukuan.

e) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil pengeluaran ini

dilakukan melalui dana kas kecil yang akuntansinya diselenggarakan

dengan imprest system.

f) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada ditangan

dengan jumlah kas menurut catatan.

g) Kas yang ada ditangan dan kas ada diperjalanan diasuransikan dari

kerugian.

h) Kasir diasuransikan (fidelly Bond Insurance).

Page 6: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 33

(fidely Bond Insurance)menjamin pengantian atas kerugian yang ditimbul

sebagai akibat penyelewengan yang dilakukan oleh kasir.

i) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian

terhadap kas yang ada ditangan.

j) Semua nomer cek harus dipertanggung jawabkan oleh bagian kasa.

E.Pengendalian Intern Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar bermacam-macam

transaksi. Pada sebuah bank pengeluaran kas terjadi karena adanya penarikan tunai dan

permintaan kredit dari masyarakat. Menurut Mulyadi (2008:509) “pengeluaran kas dalam

instansi dilakukan dengan menggunakan cek”. Pengeluaran kas yang tidak dilakukan

dengan menggunakan cek dilaksanakan melalui dana kas kecil. Apabila pengawasan tidak

dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya

digelapkan.

Ada dua sistem pengendalian intern yang digunakan untuk melaksanakan

pengeluaran kas dan pengendalian intern pengeluaran kas dengan cek dan pengendalian

intern pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sistem dana kas kecil.

1. Pengendalian internpengeluaran kas dengan cek

2. Pengendalian intern pengeluaran kas dengan dana kas kecil

Untuk menentukan berapa sebaiknya jumla kas yang harus dipertahankan oleh

suatu perusahaan tergantung kebijakan perusahaan masing-masing. Namun secara

umum penetapan persediaan minimum kas dapat dilaksanakan dengan langkah-

langkah sebagi berikut (menurut Asrii, 1987:255) :

a) Menentukan tingkat perputaran kas dalam satu tahun (dalam hari) kemudian

membangdingkan jumlah hari tersebut dengan jangka waktu perputaran kas.

Jangka waktu perputaran kas = penjualan per tahun

Jumlah kas

Tingkat perputaran kas = 360 hari

Jgk wktu perputaran kas

b) Menentukan besarnya persediaan minimum kas yang merupakan hasil

pembagian total pengeluaran kas dalam satu tahun dengan tingkat perputaran

kas.

Persed.min.kas = total peneluaran kas per tahun

Tingkat perputaran kas

C. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam metode observasi ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan

instansi yang terkait yaitu: CU Artha Swadaya Gombong meliputi : lokasi lembaga dan data-

data keuangan pada CU Artha Swadaya Gombong.

Dalam hal ini penulis melakukan pencarian dan juga pengumpulan data dengan membaca

buku-buku, laporan-laporan keuangan dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek

penelitian yang dapat dijadikan sebagai dasar teori serta dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan.

D. HASIL & PEMBAHASAN

1. Sejarah Singkat CU Artha Swadaya Gombong

Credit Union Artha Swadaya adalah sebuah Koperasi Simpan Pinjam yang berdiri sejak

tahun 2007 tepatnya pada tanggal 1 Juni 2007. CU Artha Swadaya adalah suatu koperasi

yang memberikan pelayanan secara khas sesuai dengan Visi dan Misi yang ditetapkan

dengan mengedepankan keberpihakan kepada para anggota yang memiliki usaha kecil dan

dukungan keuangan dalam hal ini permodalan untuk pengembangan usahanya. dapat masuk

sebagai anggota KSP, anggota hanya ditarik simpanan wajib sebesar 10.000 rupiah. Adapun

layanan yang diperoleh meliputi Simpanan Anak Sekolah (TAS), Simpanan Bunga Harian

(Sibuhar), Simpanan Hari Raya Umum (Sirayu), Simpanan Kapitalisasi (Sikapi), Simpanan

Page 7: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 34

Berjangka Terencana (Sikaren) dan Dana Perlindungan Bersama. Adapun tempat pelayanan

meliputi Kantor Pusat yang berada di Jalan Gereja No.10 Gombong, Kecamatan

Karanganyar di Jalan Kaleng Blok H-25 Karanganyar, Pasar Demangsari Kecamatan Ayah,

dan Kecamatan Sumpiuh di Gg. Pasar Kulon 24 Sumpiuh.

2. Pengendalian Intern terhadap Pengeluaran Kas pada CU. Artha Swadaya

Gombong.

Proses Pengeluran Kas di CU. Artha Swadaya Gombong

Gambar 1 Proses Pengeluran Kas di CU. Artha Swadaya Gombong

Sumber : Data diolah, 2016

Keterangan :

Karyawan melakukan kegiatan dengan membutuhkan kas dengan cara meminta kepada bendahara

pengeluaran

1. Bendahara pengeluaran menyerahkan kas dan meminta nota.

2. Karyawan menyerahkan nota kepada bendahara pengeluaran.

3. Bendahra pengeluaran mengimput data nota kedalam dokumen pengeluaran dan

membuat dokumen pengeluaran rangkap 2, rangkp 2 diarsip tetap

Page 8: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 35

4. Dokumen pengeluaran ikirim ke bagian keuagan. Bagian keuangan membuat laporan

pengeluaran kas rangkap 2, lap.pengeluaran kas 1 diserahkan ke kepala koperasi dari

lap.pengeluaran kas 2 diarsip tetap.

.Proses Penerimaan Kas dari Piutang di CU. Artha Swadaya Gombong

Gambar 2 Proses Penerimaan Kas dari Piutanga CU.Artha Swadaya Gombong

Page 9: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 36

Sumber : Data diolah

Keterangan :

1. Nasabah membayar hutang dengan menyerahkan STP kepada kasir.

2. Kasir mengecek jatuh tempo dan mengimput pembayaran hutang.

3. Kasir menandatangi STP dan mengecapnya, kemudian kasir menyerahkan kembali

STP yang sudah ditandatangani kepada nasabah.

4. Nasabah menerima kembali STP dari kasir.

5. Kasir menyerahkan dokumen pembayran piutang kepada bag.keuangan.

6. Bag.keuangan membuat laporan penerimaan kas dari piutang (LPKP) rangkap 2.

7. Bag.keuangan menyerahkan (LPKP 2) ke bagian kasir untuk diarsip.

8. Bag.keuangan mengarsip (LPKP 1).

Kemudahan menjadi dasar terhadap pembahasan dan penilaian pengendalian intern di CU. Artha

Swadaya Gombong yaitu sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi yang memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.

3. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi setiap Unit Organisasi.

3. Perhitungan dan Analis Data

a. Kompilasi data

Data yang digunakan untuk mengolah data dan menganalisa pengendalian intern

terhadap pengeluaran kas, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Pengeluaran Kas Tahun 2015

No Bulan Pengeluaran Kas

(PK)

1 Januari 95.970.060

2 Februari 86.426.335

3 Maret 91.893.738

4 April 91.229.181

5 Mei 87.461.905

6 Juni 88.157.302

7 Juli 87.249.502

8 Agustus 87.139.910

9 September 77.118.334

10 Oktober 82.350.115

11 November 74.994.119

12 Desember 72.605.365

Total 1.022.595.867

Sumber : Data diolah

b. Perhitungan dan Analisa data

Untuk mengetahui analisa pengendalian intern terhadap pengeluaran kas yang

ada pada CU Artha Swadaya Gombong maka digunakan perhitungan untuk mencari

persediaan minimum kas sebagai berikut:

Jangka waktu perputaran kas = Penjualan bersih

Rata-rata kas

= 1.022.595.867

12

= 85.216 kali per tahun

Page 10: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 37

Untuk mengetahui jangka waktu perputaran kas yaitu dengan membagi antara

penjualan pertahun (2015) dan jumlah kas (2015), jadi jangka waktu perputaran kas

pada CU Artha Swadaya adalah 85.216 kali per tahun.

Tingkat perputaran kas = 360 hari

Jgk wkt perputaran kas

= 360 _

85.216

= 4.224 kali per tahun

Untuk mengetahui tingkat perputaran kas yaitu dengan membagi antar 360 hari

dengan jangka waktu perputaran kas 85.216 kali per tahun. Jadi tingkat perputaran

kas pada CU Artha Swadaya Gombong adalah 4.224 kali pertahun.

Persediaan minimum kas = total pengeluaran kas per tahun

Tingkat perputaran kas

= 1.022.595.867

4.224

= 242.091.824

Untuk mengetahui persediaan minimum kas yaitu membagi antara total

pengeluaran kas per tahun (2015) dengan Tingkat perputaran kas 4.224 kali per

tahun. Jadi persediaan minimum kas pad CU Artha Swadaya Gombong untuk 1

tahun adalah 242.091.824.

Perhitungan Persediaan minimum kas per bulan adalah :

Persediaan minimum kas : Rp 242.091.824 = Rp 20.174.318

Untuk mengetahui persediaan minimum kas per bulan pada CU Artha Swadaya

Gombong yaitu dengan membagi antara persediaan minimum kas (Rp 242.091.824)

dengan 12 bulan (1 tahun ada 12 bulan). Jadi persediaan minimum kas per bulan

pada CU Artha Swadaya Gombong adalah 20.174.318.

Dari hasil analisa data diatas menunjukan tahun 2015 persediaan minimal kas

yang terdapat pada CU Artha Swadaya Gombong yaitu Rp 20.174.318.

4. Permasalahan yang ada dalam CU. Artha Swadaya Gombong CU. Artha Swadaya Gombong belum terdapat asuransi terhadap kas yang ada

ditangan dan kas yang ada diperjalanan. Maka jika terjadi penyelewengan terhadap

kas perusahaan tidak ada jaminan untuk menutup kerugian yang diakibatkannya.

5. Pemecahan masalah yang ada di CU. Artha Swadaya Gombong Jika kas yang ada ditangan dan kas yang ada diperjalanan jumlahnya relatif

besar, maka sebaiknya perusahaan menutup asuransi untuk menghindari resiko

kerugian bila terjadi perampokan atau pencurian yang menimbulkan kerugian.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan seperti dalam bab

sebelumnya, maka dapat disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

A. Pengendalian intern terhadap Pengeluaran kas pada CU.Artha Swadaya Gombong

dapat dilihat dari persediaan minimal kas yang memperoleh Rp. 20.174.318. Jumlah

tersebut cukup untuk jumlah persediaan minimal kas.

B. Permasalahan yang ada pada CU.Artha Swadaya Gombong belum terdapat asuransi

terhadap kas yang ada ditangan dan kas yang ada diperjalanan. Maka jika terjadi

penyelewengan terhadap kas perusahaan tidak ada jaminan untuk menutup kerugian

yang diakibatkannya.

C. Sistem pengendalian intern CU.Artha Swadaya Gombong belum berjalan dengan

baik. Karena masih ada unsur-unsur pengendalian intern pengeluaran kas yang belum

Page 11: MEDIA PRATAMA | 29 - poltama.ac.id · yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaaan dengan tujuan ... perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan ... kas = penjualan per

MEDIA PRATAMA | 38

sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan kas yang ada ditangan,diperjalanan dan

dibagian kasir tidak diasuransikan. Tetapi ada beberapa unsur-unsur pengendalian

F. DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU ILMIAH

Jusup, AL Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi, Edisi 7, Jilid 2, Yogyakarta: STIE

YPKN.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, edisi 3, Jakarta: Salemba empat. hml.

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi.

Sugiyono.(2012) Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

CV.Bandung

WEBSITE

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis

http://theartofaccontingok.blogspot.com/2013/03/pengendalian-intern-dan-kas.html