media seni pertunjukan

90
MEDIA SENI PERTUNJUKAN 1. PEMETAAN SENI 5. TUJUH KOMPONEN SENI PERTUNJUKAN. 2. DEFINISI SENI PERTUNJ. 6. SENI PERTUNJUKAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT 3. PENGARUH AGAMA THD SENI PERTUNJUKAN. 7. MENGENALI SENI PERTUNJ. DALAM SEBARAN WIL.IND. 4. PENGARUH ASING THD. SENI TRADISI . 8. MENDISKRIPSIKAN KEARIFAN LOKAL SENI PERTUNJUKAN.

Upload: nikita

Post on 06-Jan-2016

608 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

MEDIA SENI PERTUNJUKAN. S E N I Ki Hajar Dewantara. …yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Encycklopedia…. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

MEDIA SENI PERTUNJUKAN

1. PEMETAAN SENI5. TUJUH KOMPONEN

SENI PERTUNJUKAN.

2. DEFINISI SENI PERTUNJ.6. SENI PERTUNJUKAN DAN

KEHIDUPAN MASYARAKAT

3. PENGARUH AGAMA THD SENI PERTUNJUKAN.

7. MENGENALI SENI PERTUNJ.DALAM SEBARAN WIL.IND.

4. PENGARUH ASING THD. SENI TRADISI .

8. MENDISKRIPSIKAN KEARIFAN LOKAL SENI PERTUNJUKAN.

Page 2: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

MEDIA SENI PERTUNJUKAN

9. SENI PERTUNJUKAN DI MASA PERADABAN IND.

13. SENI PERTUNJUKAN DAN PERSO. ALIH GENERASI.

10. MANAJEMEN PERTUNJ. DALAM INDUSTRI HIBURAN

15. PERSOALAN SENI PERTUNJUKAN

11. SENI PERTUNJUKAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA.

17. MEMILIH MEDIA INFORMASI PUBLIK

12. SENI PERTUNJUKAN DALAM INDUSTRI TELEVISI.

18. TOKOH SENI DAN MANAJEMEN

SENI PERTUNJUKAN

Page 3: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Page 4: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

S E N IKi Hajar Dewantara

…yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.

Page 5: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Encycklopedia…

Seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan adalah apa saja yang dilakukannya semata-mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena dorongan kebutuhan spiritual.

Page 6: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Thomas Munro

Seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.

Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berujud pengamatan, pengenalan, imajinasi, yang rasional maupun emosional.

Page 7: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Pengertian Seni Pertunjukan

Seni Pertunjukan adalah:Suatu bentuk karya seni yang menggabungkan elemen-elemen bentuk seni lain, seperti lukisan, film, musik, tari, drama, yang dalam penyajiannya melibatkan pelaku/artis, dengan berbagai tema.

Karya seni yang dipertontonkan dengan didukung oleh elemen lain yaitu musik, gerak, suara, gambar, kostum, rupa untuk menghibur dan menyampaikan pesan kepada khalayak atau penonton.

Page 8: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Seni pertunjukan adalah : Seni di mana tindakan-tindakan individu atau

kelompok , di tempat tertentu dan pada waktu tertentu merupakan pekerjaan yang bisa terjadi di mana saja, kapan saja, atau untuk waktu yang lama.

Seni pertunjukan dapat dilakukan di setiap situasi, yang melibatkan empat elemen dasar: waktu, ruang, tubuh si artis dan hubungan antara penampil dan penonton.

(Hal ini bertentangan dengan lukisan atau patung misalnya, yang merupakan suatu obyek pekerjaan).

Page 9: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

KINERJA

Berbeda dengan seni pertunjukan tradisional, seni pertunjukan yang tidak konvensional (tidak berpakem pada aturan umum), kinerja seniman sering menantang para penonton untuk berpikir dalam cara-cara baru dan tidak konvensional tentang teater dan pertunjukan, melanggar konvensi pada seni pertunjukan tradisional.

Dengan demikian, meskipun dalam kebanyakan kasus, kinerja di depan audiens, dalam beberapa kasus, para penonton menjadi pemain. Mungkin kinerja scripted (penulis), atau improvisasi dengan menggabungkan musik, gerak, lagu, atau diam.

Page 10: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

RoseLee Goldberg (penulis dan kritikus seni dari Amerika) menulis sebuah studi tentang seni pertunjukan:

Kinerja telah menjadi cara menarik langsung ke publik yang besar, peninjauan kembali mengejutkan penonton ke pengertian mereka sendiri, seni dan hubungannya dengan budaya. Sebaliknya kepentingan umum dalam jangka menengah, khususnya di tahun 1980-an, berasal dari keinginan yang jelas bahwa masyarakat untuk mendapatkan akses ke dunia seni, untuk menjadi penonton dari ritual dan masyarakat yang berbeda, dan menjadi terkejut oleh yang tidak terduga.

Page 11: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Pekerjaan dapat disajikan sendiri, kelompok /group, dengan pencahayaan, musik atau gambar yang dibuat oleh artis sendiri, atau bekerja sama, dan dilakukan di tempat-tempat mulai dari sebuah galeri seni atau museum untuk sebuah "ruang alternatif", sebuah teater , kafe, bar atau sudut jalan.

Tidak seperti teater, para artis adalah seniman, seorang tokoh seperti seorang aktor, dan konten jarang mengikuti alur cerita tradisional.

Page 12: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

BEBERAPA PENDAPAT

Seni pertunjukan adalah: Sebuah media yang digunakan untuk

mengekspresikan/menyampaikan pesan moral dsb kepada penonton dalam bentuk dialog maupun gerak. (Anantarfi)

Sebuah media untuk mengekspresikan rasa dan karsa manusia. (Malaranganjaya)

Sebuah media untuk mengekspresikan cipta, rasa dan karsa. (Muhyani)

Page 13: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Isi (muatan)pesan

Pengirim pesan

(intention)

Penerima pesan

(attention)

Komponen pertunjukan

Page 14: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PERTUNJUKAN

Adalah sebuah proses komunikasi saat satu orang atau lebih mengirim pesan secara bertanggungjawab kepada penerima pesan dan kepada sebuah tradisi yang dipahami secara bersama melalui perangkat tingkah laku yang khas (a subset of behavior).

Komponen pertunjukan: pengirim pesan (intension), Isi/muatan pesan, penerima pesan (attention).

Page 15: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Pertunjukan mencakup : - pemain (performer) - penonton (audience) - pesan ( idea) dalam jalinan interaksi yang disengaja

dan disadari.

Page 16: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PERTUNJUKAN

ADALAH SEBUAH PROSES YANG MEMERLUKAN RUANG DAN WAKTU, MEMPUNYAI POLA/STRUKTUR SAJIAN AWAL, TENGAH, AKHIR.

MENGANDUNG TAHAPAN PENYAJIAN PERSIAPAN, PEMENTASAN, PENYELESAIAN/AFTERMATCH

Page 17: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

FUNGSI SENI PERTUNJUKAN

Hiburan pribadi

Presentasi Estetis

Sarana ritual

Page 18: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

1. Sebagai Sarana Ritual

Dengan ciri-ciri:

a. Diperlukan hari, waktu, tempat khusus dan terpilih,

yang dianggap sakral.

b. Diperlukan pemain yang terpilih pula, yang mereka

anggap suci atau membersihkan diri secara spiritual.

c. Diperlukan seperangkat sesaji yang banyak jenisnya.

d. Tujuan lebih dipentingkan dari pada penyajian

estetisnya.

e. Diperlukan busana yang khas.

Page 19: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

2. Sebagai Hiburan Pribadi

Fungsi ini biasa tidak ada penonton , karena penikmat seni pertunjukan hiburan pribadi melibatkan diri di dalam pertunjukan bersama penari/pemain putri, Jadi pihak pria sebagai penikmat, sedangkan pihak putri sebagai penghibur.

3. Sebagai presentasi estetis

Biasanya pertunjukan dilakukan dengan pendanaan produksi yang disandang oleh penonton dengan cara membeli tiket untuk menonton (pendanaan komersial) seperti wayang orang Sri Wedari, Ketoprak, Ludruk, Tari modern, Musik modern dan Sendratari Ramayana.

Page 20: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

JENIS SENI PERTUNJUKAN

(sebagai tontonan)

M u s I k

D r a m a

T a r i

Page 21: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

T A R I

Tari adalah: Gerak yang ritmis (Curt Sahch)

Gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. (Pangeran Suryodiningrat)

Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah dan berbudaya. (Soedarsono)

Page 22: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

FUNGSI

Sebagai sarana upacara keagamaan.

(di Bali upacara keagamaan yang ditujukan kepada leluhur).

Sebagai sarana dalam upacara adat.

(kelahiran, potong gigi, potong rambut, perkawinan maupun kematian).

Sebagai sarana ungkapan kegembiraan atau pergaulan.

(ungkapan rasa gembira: tari lenso, tari serampang duabelas, tari maengket, dsb).

Sebagai seni tontonan atau performing art.

(lebih mengarah pada santapan estetis, lebih banyak memberi hiburan kepada penonton).

Page 23: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

D R A M A

Drama adalah cabang dari seni pertunjukan yang bersangkutan dengan tindakan keluar cerita-cerita di depan penonton menggunakan kombinasi dari pidato, gerakan, musik, gerak, suara dan pemandangan.

Drama adalah suatu aksi atau perbuatan.

Menurut Ferdinan Brunetiere , drama adalah kesenian yang melukiskan sifat manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku.

Menurut Moulton drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.

Page 24: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

JENIS DRAMA

Drama yang dipentaskan Drama yang dibaca saja (Closet Drama)Pada jaman Romawi Kuno:- Tragedi- Komedi- Satir- Dsb.

Page 25: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

UNSUR- UNSUR DRAMA

Menurut Sapardi Djoko Damono (1983:149):Sutradara.Pemain.Penonton.

Page 26: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

DUA BAGIAN BESAR UNSUR DRAMA AGAR DAPAT DIPENTASKAN MENJADI SATU SENI

PERTUNJUKAN

1. UNSUR UTAMA Naskah Sutradara. Pemain. Teknisi (pekerja panggung) untuk tata panggung Penonton.

2. SARANA PENDUKUNG Pentas dan komposisi. Tata busana. Tata rias. Pencahayaan. Tata suara dan ilustrasi musik.

Page 27: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

M U S I K

Musik adalah bunyi yang dikeluarkan oleh satu atau beberapa alat musik yang dihasilkan oleh individu yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, budaya, lokasi dan selera seseorang.

Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:

Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.

Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik

Page 28: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.

Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

Page 29: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Alat-alat musik

Alat musik tradisional: Alat musik petik: gitar, kecapi, sasando, banjo

ukulele, mandolin, harpa, gabus Alat musik gesek: biola, rebab, cello Alat musik ketuk: organ, piano, harpsichord Alat musik tiup: seruling, terompet, trombone,

harmonica, pianika, recorder sopran Alat musik pukul: tamborin, jidor, rebana, gamelan

Alat musik moderen: gitar listrik, organ, akordeon, drum.

Page 30: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PERTUNJUKAN DALAM PENGARUH AGAMAPertunjukan Dalam Pengaruh Hindu

Adanya relief-relief yang terdapat pada candi Hindu dan Budha: Borobudur, Prambanan, Mendut, Dieng, Sewu, dan lain-lain.

Dari relief-2 tari yang ada dapat dilacak bahwa seni pertunjukan Istana di Jawa masih sangat kental pengaruh Indianya terutama seni gerak (tari).

Sumber cerita berasal dari Ramayana dan Mahabarata,

(bukti bisa dicermati lewat nama-nama tempat seperti Situbanda, jelas meminjam nama galangan yang menghubungkan antara daratan India dengan Pulau Sri Langka).

Page 31: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Bisa dicermati dalam Tari Bedhaya yang berjumlah 9 orang penari yang bisa dihubungkan dengan kosmologi Hindu, bahwa angka 9 dianggap sakral karena melambangkan sembilan arah mata angin.

Maksud utama penyelenggaraan Tari Bedhaya adalah untuk menjaga keseimbangan alam antara mikro kosmos dengan makrokosmos.

Pengaruh Hindu memudar sejak abad 10 hingga akhir abad 15, Pada relief-relief candi-candi di Jawa Timur sudah tidak tampak lagi adanya pengaruh tari dan musik India.

Relief-relief candi mulai menampilkan

cerita-cerita Jawa seperti Panji dan Calon Arang.

Page 32: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Pertunjukan dalam pengaruh Islam

Proses pembentukan produk budaya pada umumnya melewati proses akulturasi, wilayah Indonesia yang seni dan budaya islamnya sangat kuat adalah Sumatera dan daerah pesisir. Bentuk seni pertunjukan yang ada adalah Seudati, saman dari Aceh, randai, tari piring dan musik rebana dari pesisir.

Page 33: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Seni pertunjukan wayang: - Wayang Adam Ma’rifat untuk media berkhotbah - Wayang Wahyu ciptaan baru umat katolik - Wayang kulit purwa menampilkan cerita sejarah

Wayang orang menampilkan lakon dari Mahabarata dan Ramayana.

Page 34: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Seni Pertunjukan dalam pengaruh Cina

Wayang po the hi selalu dipentaskan di dalam kuil

karena untuk kepentingan ritual.

Musik Gambang Kromong (ensambel musik Bali, Jawa, Sunda. Kromong merupakan alat musik yang mirip dengan bonang yang dimainkan dengan duduk di atas kursi).

Barogsai menampilkan binatang mitologi dilakukan oleh dua orang yang memiliki kemahiran gerak secara akrobatik terutama yang memainkan bagian kepala.

Page 35: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

TUJUH KOMPONEN SENI PERTUNJUKAN

1. SUMBER CERITA /INFORMASI

2. PENCIPTA

3. PELAKU

4. PANGGUNG/ TEMPAT PERTUNJUKAN

5. PROPERTY

6. PENONTON

7. MANAJEMEN

Page 36: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

SUMBER CERITA

Seorang penata seni mendapatkan stimulus untuk menggarap pertunjukan bisa bermacam-macam: rangsang rupa, rungu, raba. Bisa pula berupa ide atau gagasan, apabila berupa ceritera sehingga mengarah kepada penataan seni pertunjukan drama atau drama tari/wayang orang

Beberapa di antaranya: Mahabarata, Ramayana, Panji, Legenda, cerita sejarah serta cerita rakyat lainnya.

Dalam proses penggarapan tidak harus mengikuti pola pembabakan seperti bentuk pertunjukan yang telah ada.

Page 37: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Yang dapat menjadi pertimbangan: bagaimana menentukan alur cerita yang memiliki kapabilitas untuk dituangkan dalam wujud pertunjukan.

Untuk disadari bahwa dalam menetapkan alur cerita, gerak sangat terbatas kemampuannya untuk mewujudkan isi cerita/mengungkapkan maksud.

Dialog dan akting akan lebih memungkinkan untuk dapat mewujutkan isi cerita dalam menggarap ide/gagasan.

Page 38: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PENCIPTA/PENATA PERTUNJUKAN

Seorang pencipta pertunjukan telah mencapai kesempurnaan dalam melahirkan karya seninya adalah mereka yang penuh dengan ilham akan imaji dan visi, berbakat dan menguasai ketrampilan serta memiliki pengalaman.

Empat (4) hal yang saling mempengaruhi terhadap penata pertunjukan:

1. Imajinasi. 2. Pengetahuan materi gerak, suara, action. 3. Pengetahuan metode konstruksi. 4. Pengalaman bentuk melalui pengalaman estetis lainya.

Page 39: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PELAKU

Pelaku Merupakan motor penggerak dalam mengungkapkan ide yang telah dibingkai dalam ruang dan waktu.

Pelaku dan pencetus ide harus saling kerjasama dan menyatu dalam memberikan kwalitas karya, proses berjalan pada saat latihan yang berkesinambungan, terarah dan teratur.

Page 40: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Pelaku harus memiliki kemampuan dalam memberikan kwalitas pada karya seni, agar dapat menjadi pengungkap yang baik dengan ketrampilan dan keluwesan dalam membawakan tubuhnya sebagai sarana atau media.

Page 41: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PANGGUNG/ TEMPAT PENYAJIAN

Panggung /tempat memiliki peran penting dalam sebuah seni pertunjukan, karena di tempat inilah suatu bentuk seni pertunjukan disajikan dan diekspresikan.

Panggung sebagai tempat pertunjukan seni tradisi berisi elemen-elemen pendukung berupa setting(penataan) dekorasi. Seperti: tata lampu, tempat music, tempat penonton, dan lainnya.

Page 42: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Panggung/tempat pertunjukan terkesan dinamis,(bergerak, berbeda dari waktu ke waktu), pencahayaan bisa berubah-ubah, pemusik dan penonton bisa berpindah-pindah sehingga akan berpengaruh terhadap rasa ruang/tempat penyajian.

Page 43: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Sifat panggung:

1. Sementara (non permanen).2. Semi permanen (setengah-setengah).3. Permanen.

Page 44: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

1. Panggung nonpermanen

Panggung nonpermanen dibuat unuk sementara saja, setelah pertunjukan usai, panggung tersebut dibongkar.

Biasanya menggunakan bahan-bahan (kayu-kayu bambu) yang dipinjam dari sesama warga.

Ukuran tidak ada standar

Page 45: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

2. Panggung semi permanen

Panggung yang dibuat bukan hanya untuk keperluan ketika saat itu saja, melainkan bisa dipakai untuk berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Ukuran waktunya tidak bisa ditentukan untuk berapa lama bangunan itu bisa bertahan.

Bangunan bisa dibongkar, sebagian besar bekas bangunan bisa dipindahkan atau dipakai lagi.

Page 46: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

3. Panggung permanen

Panggung/bangunan yang didirikan, dibangun untuk jangka waktu yang lama dan tidak dapat dipindahkan.

Tata ruang dirancang sebagai gedung pertunjukan, di dalamnya terdapat beberapa ruang yang harus ada di antaranya:

1. Ruang pementasan (panggung atau arena).

2. Ruang penonton (auditorium).

3. Ruang rias dan busana.

4. Ruang orkes/musik.

5. Ruang operator tata suara dan tata lampu.

Page 47: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

DENAH PANGGUNG PROSENIUMTAMPAK ATAS

KETERANGAN :

A = Back drop (layar belakang)

B = Area pentas (panggung pts)

C = Side wing (sisi kanan dan

kiri panggung)

D = Bingkai Prosenium

E = Tempat musik

F = Tempat duduk penonton

G = Lobby (ruang tunggu

penonton sebelum

memasuki auditorium)

Page 48: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

DENAH PANGGUNG ARENATAMPAK ATAS

KETERANGAN:

A = Ruang rias

B = Tempat musik

C = Arena pentas

D = Tempat duduk

penonton

E = Ruang pengatur

tata suara dan

tata cahaya

Page 49: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Property

Suatu alat yang digunakan (digerakkan) dalam pertunjukan di atas pentas/panggung, bisa berupa alat tersendiri, bisa pula bagian dari tata busana. Beberapa bagian kostum yang dipakai atau menempel pada tubuh ketika digerakkan ketika action, dengan demikian maka bagian kostum tersebut menjadi property pemain/pelaku/penari.

Page 50: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Penonton

Penonton sesungguhnya menjadi bagian dari yang ditonton, yang membuat suasana tontonan /pertunjukan menjadi “hidup”.

Penonton suatu saat kadang-kadang bisa menjadi tontonan singkatnya, peran penonton dan yang ditonton bisa berubah dari saat ke saat.

Page 51: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Manajemen

Struktur organisasi penyelenggaraan seni pertunjukan biasanya terdiri atas:

a. Ketua umum, manajer umum, direktur utama, dan lain

sebagainya. b. Bendahara. c. Sekretaris. d. Direktur artistik. e. Manajer produksi.

Page 52: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

a. Ketua umum, manajer umum, direktur utama dan lain sebagaiya.

Orang yang paling bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan jalannya organisasi. Ia adalah orang yang merancang segala aktivitas dari mulai prakegiatan (perencanaan, persiapan), pementasan (berlangsungnya pementasan), dan pasca pementasan (penyelesaian segala hal yang menyangkut tugas dan kewenangan, dan evaluasi).

Page 53: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

b. Sekretaris

Orang yang bertanggung jawab pada bidang administrasi secara umum seperti surat menyurat, undangan, dokumentasi dan hal-hal yang bersinggungan dengan administrasi.

Page 54: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

c. Bendahara

Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang bersifat keuangan, yakni orang yang mengatur system keluar-masuknya dana. Merencanakan besarnya anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan perbidang.

Membantu ketua dalam hal penanganan keuangan, termasuk kelebihan dan kekurangan dana yang mungkin terjadi.

Page 55: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

d. Direktur Artistik

Orang yang bertanggung jawab pada materi dan kualitas seni yang akan dipentaskan. Ia bertanggung jawab secara artistik dan melaksanakan koordinasi dengan seniman-seniman yang terlibat di dalamnya, baik koreografer, penata musik, pemain maupun pemusik, sejak perencanaan, latihan-latihan, kesiapan pementasan sampai pelaksanaan pementasan.

Kelancaran pelaksanaan pementasan di atas panggung merupakan tanggung jawabnya.

Page 56: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

e. Manajer Produksi

Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang bersifat umum dan menyeluruh untuk terlaksananya suatu kegiatan. Misalnya, tempat latihan dan gedung pementasan/pertunjukan, sekretariat, logistik, pemasaran, dan sebagainya.

Page 57: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Seni Pertunjukan di masa perubahan Indonesia

Seni Pertunjukan tradisi. Seni pertunjukan tontonan. Seni pertunjukan ritual. Seni pertunjukan ritual semu. Seni pertunjukan komersial.

Page 58: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

SENI PERTUNJUKAN TRADISI

Tradisi adalah kebiasaan yang telah ada secara turun temurun, berulang-ulang dari generasi ke generasi berikutnya dalam rentang waktu yang cukup panjang, di dalamnya terdapat norma-norma yang mengikat.

Seni tradisi adalah seni yang tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah atau suatu komunitas, sehingga kemudian menciptakan suatu identitas budaya dari masyarakat bersangkutan, (Sunda, Jawa, Bali, Kalimantan,…

Page 59: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

KATEGORI SENI PERTUNJUKAN

Seni Pertunjukan istana (klasik). Seni Pertunjukan rakyat .

Page 60: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

1. SENI PERTUNJUKAN ISTANA

Adalah seni yang hidup di kalangan istana

Bentuk seni tersebut berbeda dengan yang hidup di kalangan rakyat umum di desa.

Corak kebudayaan istana umumnya merujuk pada nilai-nilai monarki, dengan struktur social yang mengacu pada system atau kekuasaan.

Page 61: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

2. SENI PERTUNJUKAN RAKYAT

Adalah seni yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat /masyarakat umum.

Lebih menekankan pada nilai-nilai kebersamaan dan kepemilikan secara kolektif.

Berfungsi sebagai seni pertunjukan upacara, sebagai penguat sistem sosial-kekeluargaan, sebagai upacara ritual dan hiburan masyarakat.

Page 62: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

BEBERAPA SARAN/PENDAPAT

1.Dr. Udi Rosadi MS (dalam pengantar sarasehan pengembangan media tradisional):

Seni pertunjukan tradisional harus memiliki nilai atau pesan-pesan di dalamnya, yang berupa nilai pribadi, nilai individu, nilai kelompok kecil, nilai masyarakat hingga nilai negara. Agar ada nilai hubungan/kepentingan rakyat dengan negara bagaimana seni pertunjukan rakyat bisa digunakan untuk hal itu namun tidak merusak pakem.

Page 63: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

2.Dr. Ibnu Hamad (praktisi dari UI)

Untuk memahami Media Pertunjukan Rakyat perlu dibicarakan dahulu Media Tradisionalnya, untuk memahami Media Tradisional perlu dibicarakan dahulu Seni Pertunjukan Rakyat.

Dalam mengemas seni pertunjukan rakyat harus kreatif dengan memanfaatkan unsur-unsur kesenian rakyat seperti cerita rakyat (naskah), nyanyian (hiburan), tarian (daya tarik), banyolan (penyegaran suasana) dan pakaian (kostum).

Page 64: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Hal penting yang harus diperhatikan adalah:

Bahwa dalam seni pertunjukan rakyat harus tetap memperhatikan etika dan estetika, pelaksanaannya harus diserahkan kepada seniman setempat, karena dengan demikian media pertunjukan rakyat terbentuk bukan saja bermanfaat tetapi juga indah.

Page 65: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

JENIS SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL

1. Wayang

- Wayang beber - Wayang Orang

- Wayang Gedhog - Wayang Suluh

- Wayang Golek Menak - Wayang Wahyu

- Wayang Krucil - Wayang Kancil

- Wayang Kulit Purwa - Wayang Potehi

2. Ketoprak

3. Sendratari

4 .Ludruk

Page 66: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Gambar 1: Semar, Gareng, Bagong, Petruk

Page 67: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Gambar 2. Tokoh Punakawan Wayang Bali, dari kiri ke kanan, Sangut, Delem,Tualen dan Merdah

Page 68: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Karakter/watak a) Semar Pengasuh para Pandawa, ia juga bernama Hyang Ismaya.

Meskipun berwujud manusia jelek, namun memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa.

b) Gareng Putra Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan

memuja. Nalagareng adalah seorang yang tidak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang-kadang serba salah. Tetapi sangat lucu dan menggelikan. Pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan

bernama Pandubergola. Diangkat sebagai raja atas nama Dewi Sumbadra, kesaktiannya hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.

Page 69: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

c) Petruk Putra Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang

menarik hati, pandai berbicara dan juga sangat lucu. Petruk suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng.

D) Bagong Bagong berarti bayangan Semar. Ketika diturunkan ke dunia

Dewa bersabda pada Semar bahwa bayangannyalah yang akan menjadi temannya. Seketika itu juga bayangannya berubah wujud menjadi Bagong, yang memiliki sifat lancang dan berlagak bodoh, tapi sangat lucu.

Page 70: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Dari karakter yang dimiliki Punakawan tersebut, maka Punakawan merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan dan dengan sifatnya yang komunikatif serta fleksibel, diharapkan mampu untuk berkomunikasi dengan audience.

Page 71: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Gambar 3. Tokoh Punakawan yang ikut meramaikan pesta demokrasi 2004, diproduksi dalam bentuk T-Shirt, sticker dan barang cetakan yang lain oleh Dagadu Jogja

Page 72: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

2. Ketoprak

Adalah salah satu jenis kesenian rakyat tradisional jawa yang dipentaskan di atas panggung yang dilengkapi dengan dekor:

- Setting atau penataan dekor yang

berupa layar lebar berbentuk gambar

yang memberikan suasana atau nuansa

tertentu (kelir).

Page 73: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Gambar 4: Ketoprak

Page 74: MEDIA SENI PERTUNJUKAN
Page 75: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

3. Sendratari

Seni pertunjukan tari yng bercerita (drama dan tari) yang diungkapkan melalui gerak tari dan iringan gamelan, serta vokal, dalam penyajiannya tanpa menggunakan dialog apapun oleh pemainnya.

Page 76: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

4. Ludruk

Ludruk adalah seni pertunjukan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah kelompok kesenian di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan.

Page 77: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penonton tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkotan, etc).

Page 78: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.

Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.

Page 79: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

3. SENI PERTUNJUKAN RITUAL

Seni pertunjukan yang disajikan untuk sarana kebutuhan dan harapan akan keselamatan serta kesejahteraan hidup, di dalamnya terdapat:

- simbol-simbol - mantera-mantera - gerak yang ditarikan - pakaian dan rias - tempat dan waktu penyelenggaraan - warna-warni sesaji ……… tari hudoq…….

Page 80: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

4. SENI PERTUNJUKAN PRESENTASI ESTETIS

Menurut Soedarsono adalah: Jenis-jenis dan bentuk-bentuk yang

dinikmati nilai keindahannya, semata-mata dengan mengabaikan kepentingan yang lain.

Misal: - Orkestra musik - Tari kreasi baru - Wayang kulit

Page 81: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Oleh karena itu…Seni pertunjukan yang berfungsi sebagai sarana ritual, hiburan pribadi, dan presentasi estetis seperti dikemukakan oleh Soedarsono mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berperilaku sosial.

Aspek-aspek pembentuk sosok seni pertunjukan mengetengahkan norma-norma dan nilai-nilai yang dapat menjaga kesinambungan pembangunan moral bangsa.

Page 82: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

. Kejernihan mencerna seni pertunjukan diharapkan mampu membangunkan kearifan yang banyak tertumpang oleh kepentingan individu atau kelompok.

Page 83: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Arti Penting seni bagi kehidupan manusia:

Seni sebagai media untuk meraih penghargaan yang diharapkan.

Mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berperilaku sosial.

Salam yang bermakna untuk saling menghormati dapat dilakukan melalui musik dan gamelan, gerak-2 tari.

Page 84: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Tubuh dan anggota tubuh yang digerakkan dan dalam sikap tertentu merupakan instrumen penghantar berkomunikasi.

Anggota tubuh yang paling utama digunakan sebagai jembatan untuk berkomunikasi, dikemukakan oleh Desmond Morris, adalah tangan.

Gesture atau gerak isyarat yang dilakukan dengan tangan merupakan bagian yang penting untuk penyampaian salam.

Page 85: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Kedua belah tangan dengan jari jemari tegak vertikal yang ditangkupkan di atas dahi, di depan dahi, di depan wajah, atau di depan dada dapat dimengerti sebagai salam tanda penghormatan.

Menggerak-gerakkan kedua belah tangan dengan sikap satu tangan menggenggam tangan lainnya juga dimaksudkan untuk memberi penghormatan.

Page 86: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN

1. Unsur Pokok Organisasi - Struktur organisasi - Organisasi permanen dan non permanen. - Amatir dan profesional.

Page 87: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN

2. Sistem Pengelolaan - Sistem tanggapan - Festival desa - Sistem barangan - Sistem Modern

Page 88: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN

3. Pelaksanaan Pertunjukan - Pemanggungan

Keberhasilan suatu pertunjukan ditentukan oleh tiga unsur utama:

- Materi- Penonton- Tempat

Page 89: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

Produksi Drama

Naskah Drama Aktor Aktris Tata Panggung Tata Lampu dan audio Properti Wardrobe/make up Musik

Page 90: MEDIA SENI PERTUNJUKAN

DUA BAGIAN BESAR UNSUR DRAMA AGAR DAPAT DIPENTASKAN MENJADI SATU SENI PERTUNJUKAN

1.UNSUR UTAMASutradara.Pemain.Teknisi (pekerja panggung).Penonton.2. SARANA PENDUKUNGPentas dan komposisi.Tata busana.Tata rias.Pencahayaan.Tata suara dan ilustrasi musik.