media sukarso

Upload: ina-yatul-maula

Post on 07-Jul-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    1/7

    Tanaman Sekitar Sebagai Media Pengajaran Biologi (AA. Sukarso, dkk.)TANAMAN SEKITAR LINGKUNGAN SEKOLAHSEBAGAI MEDIA PENGAJARAN BIOLOGI

    AA. Sukarso" dan Cucum Sumiati"1) Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Unram

    2)Guru Biologi SMP Negeri 11 Mataram~bstrak :.Me~gajar Biologi mengharusk~~ b~yak melibatkan siswa pada aktivitas belajarsls~a ak~. LIngk~ngan sekolah dapat dijadikan pusat sumber belajar untuk mempelajaritopik-topik maten tertentu. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media alat bantupengajaran dapat membantu memperjelas konsep-konsep abstrak menjadi konkrit danmenjadika~ pr?s~s belajar ber~lih dari kebiasaan guru mengajar kepada siswa aktifb:lajar.Car~ belajar nu akan menIngkatka~ gairah belajar siswa dan berimplikasi padaperungkatan pemahaman dan pencapalan prestasi belajar siswa.

    Kata-kata kunci :Tanaman, lingkungan sekolah, media pengajaran, biologiAb.st~act : Teaching .Biology should involved many students in students active learningactivity. School environment can be the central learning to aquire certain topics. Theusing it as teaching aid is able to help in clarifying abstract consepts to concrete one, andmakes learnin~ proc7 ss .from teachers teaching bahits to students active learning. Thisway of learning will Increase students motivation and on increasing studentsunderstanding or students learning achievement.Key words: Plant, school environment teaching media, biology.

    PENDAHULUANPermasalahan utama duniapendidikan kita terutama ber-hubungan dengan tiga hal pokok,yakni masalah pemerataan, relevansi danmutu pendidikan. Dalam kaitan denganmasalah mutu pendidikan menimbulkanadanya berbagai kritik bahwa pendidikan kitakurang efektif, kurang efisien dan kurangmembangkitkan gairah belajar, Salah satuindikator lemahnya mutu pendidikandimaksud nyata terlihat dari rendahnya nilaiBvaluasi Belajar Tahap Akhir (BBTA) yangdiperoleh siswa hampir pada semua matapelajaran yang diujikan.Pelajaran MIPA di Sekolah merupakanrumpun mata pelajaran yang perolehan nilaiBBTA-nya rata-rata tergolong masih sangatrendah. Kenyataan ini menuntut penanganandan pengelolaan yang serius mengingat rum-pun mata pelajaran ini merupakan pelajaranyang rn.endapatperioritas untuk dikembangkan.

    Pengajaran IPA termasuk pelajaranBiologirnerupakan pelajaran yang cukup beratuntuk dikuasai oleh peserta didik (Wiranto,1994). G uru-guru IP A dituntut untuk mernahamidan mengembangkan diri dalam kemampuanintelektual, cara mengajar, serta kejelianmenggunakan metode dan keterampilanyang tepat bagi pengajaran IPA. Guru tidaksaja menyusun program pelajaran yangmampu membangkitkan belajar siswa tetapijuga hams mernbuat siswa berperan aktif dalarnkegiatan proses belajar mengajarnya. Dalamkeadaan demikian maka suasana belajarmengajar berubah dari pengalaman gurumengajar menuju pengalaman mudd belajar.Dengan kata lain aktivitas belajar mengajarharuslah semaksimal mungkin mengandungprinsip-prinsip belajar siswa aktif (Roestiyah,1985) . Sebagai salah satu upaya untukmencapai prinsip-prinsip di atas, guru IPAperlu menerapkan strategi yang tepat dalamhal perencanaan dan pengembangan proses

    53

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    2/7

    J . Dinamika Pettd. Vol. 3No. I, Mei 2006 : 53 - 60.ISSN 1829-5134belajar mengajarnya. Bentuk penerapanstrategi dimaksud diantaranya melaluipenerapan atau penggunaan media belajaryangtepat. Penggunaan media belajar sangatmembantu kelancaran proses belajar mengajardan juga dapat melipatgandakan hasil belajardan membuat proses belajar menjadi menarikdan menyenangkan. Media yang tepat dapatmembuat konsepsi atau isi pelajaran yangdisajikan kepada siswa menjadi nyata danjelas, mudah dipaharni dan diingat, menarikdan mengesankan serta membuat prosespenyajiannya menjadi efektif dan efisien.Banyak macarn media pengajaran dapatdiupayakan dan diterapkan daIam membantumenciptakan kegairahan yang tinggi dalamproses belajar mengajar. Lingkungan alam yangmenyenangkan dapatmempertinggiketekunandan kegairahan siswa berpartisipasi dalamproses belajar mengajar (Mappa, e t a l., 1 98 4) .Lingkungan alam di sekitar sekolahmencakup topografi, flora dan fauna dan lain-lain dapat menjadi sumber bahan belajar dansumber inspirasi bagi warga civitas akademikadalam menunjang berlangsungnya prosesbelajar mengajar yang bergairah.Bagi seorang guru bidang studi IPA, alatdan bahan pengajaran IPA merupakan saranayang sangat penting dalam melaksanakankegiatan belajar mengajar. Alat pengajaranIPA seperti alat peraga menjadi suatusubstansi pendidikan yang dapat menjadikanpokok bahasan IPA yang disampaikanmenjadi tepat guna dan bermakna. Mediapengajaran dalam proses belajar mengajarakan menimbulkan komunikasi dua arahyang optimal antara guru dengan siswa, siswadengan guru dan siswa dengan siswa.Komunikasi dua arah, akan memberikanmanfaat dalam memberikan peluang bagipara pengajar dan anak didik untuk salingtukar pengetahuan, hal iniberarti sikap pasifpada anak didik d ap at diatur untukdiminimalkan (Pcedjiadi, 1986) 0Berdasarkan kenyataan tersebut di atasmaka sudah sepantasnyalah bagi seorangguru IPA umumnya dan guru Biologi khusus-nya untuk menggalakkan dan memanfaatkanpotensi lingkungan sekitar sekolah sebagaimedia pengajaran dalam kegiatan belajar

    54

    mengajarnya di sekolah. Tulisan inimemba-has tentang prinsip pengaiaran IPA Biologi,pemanfaatan lingkungan sekitar sekolahuntuk pengajaran biologi dan potensitanaman taman dan pelindung sekitar sekolahsebagai sarana pusat belajar biologi bagisiswa.PEMBAHASAN

    Pengajaran IPA BiologiMenyadari keterbatasan-keter ba tasandunia pendidikan yang kita rniliki, tidakberarti harus stagnan dan statis dalam

    mengembangkan kreasi dan motivasi dalamupaya peningkatan pengajaran di sekolah.Seorang guru Biologi dituntut untuk terusmenciptakan bagaimana siswanya mem-peroleh ilmu dan pengetahuan yang tinggidan bermanfaat. Guru Biologi juga harusmampu mengelola proses belajar mengajarsedemikian rupa sehingga dapat terciptakondisi belajar yang reaktif dan interaktif.Bekal penguasaan materi yang cukup dankemampuan mengelola proses belajarmengajar yang baik dari seorang guru dapatdipastikan terjadinya kegiatan belajar berjalandengan efektif (Depdikbud, 1995). Guru yangkompeten akan lebih mampu menciptakanlingkungan belajar yang efektif dan lebihmampu mengelola proses belajar mengajar,sehingga hasil belajar siswa berada padatingkat yang optimal (Usman, 1990).Seorang guru profesionaI dalammelaksanakan tugasnya perlu mengetahuiberbagai macam metode dan media sebagaialat bantu dalam proses belajar mengajar.Media pendidikan merupakan alat, metodedan teknik yang digunakan dalam rangkamengefektifkan komunikasi dan interaksiantara guru dan siswa dalam proses pendidik-an dan pengajaran di sekolah (Hamalik, 1997).PerIu disadari bahwa walaupun media mem-punyai kemampuan-kemampuan yangsangatberguna sebagaimana dikemukakan diatas, kita tidak akan memperoleh manfaat-manfaat itu kalau kita tidak mengatur danmengusahakannya. Sekedar menggunakan

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    3/7

    Tanaman Sekitar Sebagai Media Pengajaran Biologi (AA. Sukarso, dkk.)media dalam proses belajar mengajar tidaklahmenjamin tercapainya hastl belajar yangoptimal dan terciptanya kegairahan belajaryang besar. Menurut Sudjarwo (1989) hasilbelajar yang optimal dan motivasi belajaryang yang besar hanya tercapai bilapemilihanmedia belajar mengajar kita pertimbangkan :(1) Tujuan pembelajaran (TIK), (2) Ciri-cirisiswa (minat, kebutuhan, kemampuan dayabelajar, kecepatan belajar, jurnlah siswa dsb),(3) Stimulus atau jenis perangsang yangdiperlukan siswa, dan (4)Ciri-ciri media yangakan dipergunakan (harus dipilih media yangmernpunyai kemampuan yang diperlukanuntuk mencapai tujuan pembelajaran dancocok bagi siswa yang bersangkutan)

    Saat ini banyak pendapat yangmenyatakan bahwa pendidikan IPA tidakhanya merupakan penanaman fakta-faktakepada siswa, tetapi juga merupakan satuusaha untuk mendidik siswa agar lebihmengambil manfaat dan cara-cara kerjailmuwan untuk memperoleh ilmu penge-tahuan baru. Oleh karena itu pendekatan-pendekatan yang biasa digunakan oleh parailmuwan untuk memperoleh suatu ilmupengetahuan tersebut bisa dijadikan dasar-dasar metode pengajaran IPA. Metodepengajaran dapat diartikan sebagai carapenyajian atau mengajarkan suatu pelajaran.Mengacukepada metode pengajaran dimaksudkegiatan belajar mengajar dengan mengguna-kan strategi cara belajar siswa aktif merupa-kan fenomena yang tidak terlepas dari besarkecilnya kadar keaktifan siswa dalam prosesbelajar mengajar. CBSAadalah suatu proseskegiatan belajar mengajar yang subyekdidiknya terlibat secara inteIektual danemosional sehingga betul-betul berperan danaktif dalam melakukan kegiatan belajar(Sritono, 1992).Metode CBSAmenempatkansiswasebagaiinti dalam prosesbelajarmengajar.

    Metode cara belajar siswa aktif padapengajaran Biologi khususnya perlu dikem-bangkan karena secara faktual dapatmening-katkan kadar keaktifan siswa dalam belajardan memungkinkan potensi anak berkembangsecara optimal dan efisien.Metode cara belajarsiswa aktif menuntut keaktifan siswa dalamkadar yang Iebih besar, kalau mungkinsampai seratus persen (Partika, 1987).

    Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagaipusat sumber belajar

    Sumber belajar menurut pandangantradisional identik dengan buku teks ataubahan cetakan. Pengertian itu terlalu sempit,karena nyatanya sumber belajar dapat lebihluas dari sekedar bahan cetakan dan prosesbelajar tidak hanya membaca saja. Dalampemahaman yang lebih luas, Watson (dalamArikunto, 1983)menjelaskan bahwa sumberbelajar adalah segala sesuatu yang berwujudbenda dan semua orang yang dapat menun-jang kegiatan belajar.

    Mengacu pada pengertian-pengertiantentang sumber belajar sebagaimana diung-kapkan di atas, jelas bahwa segala macamwujud yang dapat menunjang kelancaranproses belajar mengajar dapat diterapkan kedalam pengertian tersebut. Lingkungansekolah merupakan salah satu wujud sumberbelajar yang paling dekat dengan kehidupansiswa. Ketika seorang siswa berangkat darirurnah menuju sekolah, sepanjang perjalanan-nya tanpa disadari iaberada dalamlingkungansurnber balajar. Pengalaman itu akan semakinnyata ketika ada interaksi saat bertemu ternan,berlindung dari terik matahari dan sebagai-nya, walaupun kejadian itu tidak ia sadarinya.

    Proses pembelajaran mata pelajaranBiologi disarankan sebanyak mungkinmenggunakan media atau alat bantu yangdapat meningkatkan tingkat kemudahanpenguasaan isi pelajaran. Topik-topikbahasan Biologi sangat dekat dan hampirtidak dapat terpisahkan dengan benda-bendadi alam yang berkaitan dengan kehidupan"dari mulai tingkatan pengenalan, proses-proses fungsi fisiologi sampai pada tingkatanterapan. Sebagai contoh kecil, kurikulum"Biologf menterakan dan mengisyaratkanpokok bahasan yang berkaitan dengankeanekaragarrian mahluk hidup, topik inisering dianggap membosankan dan membuatsiswa menjadi malas mempelajarinya. Buku-buku teks pelajaran menguraikan danmencotohkan objek-objekmahluk hidup yangterlalu universaL Objek-objek yang dicontoh-kan sering terlalu abstrak dan sulit dibayang-kan siswa. Untuk mengatasi kendala danketerbatasan objek serta pengetahuan guru

    55

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    4/7

    t. Dinamika Peud. Vol. 3 No.1, Mei 2006 : 53 - 60.ISSN 1829-5134dalam membantu siswa belajar, seorang gu~uBiologi dapat memanfaatkan tanaman sekitarsekolah, tanaman pelindung jalan, tanamantaman dan lain-lain. Cara penyampaian yangdemikian itu akan lebih mudah karenamencontohkan dan menelaahnya langsungkepada wujud asli dari objek yang dipelajaridan telah tersedia di alamoBerkaitan denganhal tersebut Hanafi (1984) mengemukakanbahwa sumber belajar memungkinkan belajarseketika karena dapat mengurangi jurangpemisah antara pelajaran yang bersifat verbaldan abstrak dengan realitas yang sifatnyakonkrit serta memberikan pengetahuan yangsifatnya langsung.

    Tanaman sekitar sekolah memilikibanyak jenis dan memberi manfaat sertaperhatian tersendiri. J enis tanaman sekitarsekolahdapat berupa tanaman taman, tanamanpelindung, tanaman pagar serta tanamanobat-obatan. Berdasarkan posturnya jenistanaman di sekitar sekolah dapat berupapohon, herba, perdu atau yang lainnya.

    Taman merupakan sebidang lahanyang ditata sedemikian rupa sehinggamempunyai keindahan, kenyamanan dankemanan bagi penggunannya. Taman selainbernilai estetika tinggi juga berfungsi sebagairuang terbuka hijau dengan [enis-jenistanaman tertentu berperan dalam mempro-duksi oksigen, mengontrol iklim setempat,mencegah erosi serta menyimpan air(Benyamin, 1990). Arifin (1994)menambah-kan tentang fungsi taman sebagai pereduksipolusi debu dan kebisingan, menahan angin,serta menyerap dan melindungi terikmatahari.

    Taman sekolah sebagaimana tamanlainnya secara estetika dan fungsi ekologissarna. Keberadaan taman sekolah bahkanmenambah jenis media pembelajaran bagisiswa. [enis vegetasi taman sekolah pentingartinya bagi kepentingan pcmbelajaranbiologi disamping merupakan unsur fisikwilayah yang dapat meningkatkan daya tariktersendiri. Vegetasi tamal~sekolah sebaiknyadiusahakan memiliki karakter-karakter yangbervariasi sehingga nilai manfaatnya bagipengajaran menjadi lebih tinggi. Untuk itumaka sebelum pembangunan sebuah taman

    56

    sekolah hendaklah direnacakan untuk tujuanmulti fungsi.

    Selain adanya tanaman taman di sekitarlingkungan sekolah, keberadaan tanamanpelindung berupa pohon penting artinya.Tanaman pelind ung mengemban aspekpenting bagi perlindungan sekolah terhadapbanyak aspek. Tanaman pelindung berupapohon dapat menjaga kesetabilan tanah,menambah nilai estetika atau keindahan danmeningkatkan nilai properti, membantusuplai oksigen, penyaring kotoran dan debujalanan, menyerap radiasi sinar matahari danmenanggulangi masalah-masalah lingkunganhidup (Suripto dan [apa, 1998).

    Tanpa mengesampingkan fungsi-fungsidi atas, tanaman sekitar sekolah berupatanaman taman atau tenaman pelindung bagidunia pendidikan merupakan pusat sumberbelajar yang potensial dan dapat dijadikansebagai media pengajaran yang dapatmenjembatani atau mengatasi kesulitan-kesulitan guru Biologi dalam menyampaikantopik-topik bahan pelajaran tertentu yangrelevan. Fungsi itu juga sangat ditunjang olehkemudahan dan kedekatannya dengankehidupan langsung siswa sebagai subjekbelajar.Jenis-jenis tanaman taman dan tanamanpelindung di sekitar SMP Negeri 11Mataram sebagai media pengajaran Biologi

    Sebagaimana sekolah-sekolah lain padaumumnya, SMP Negeri 11 Mataram jugadibangun dan ditata dengan perencanaanyang baik. Lingkungan sekolah dibangundenganmempertimbangkan aspek lingkunganyang memadai serta dikondisikan padakepentingan belajar siswa. Lahan-lahan yangtidak terbangun ditata sedemikian rupamenjadi taman-taman sekolah denganberbagai jenis vegetasinya. Lahan-lahandengan daerah terbuka yang luas ditanamiberbagai jenis tanaman pelindungjenispohon. Keberadaan vegetasi taman ataupuntanaman pelindung, besar artinya dalammeredam terik matahari sehinggameningkatkan kenyamanan siswa, guru danperangkat sekolah lainnya dalam aktivitasbelajar mengajar.

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    5/7

    Tanaman Sekitar Sebagai Media Pengajaran Biologi (AA. Sukarso, dkk.)T b 11 J SMPN . 11Mt' ems-j ems tan am an aman s am 1 . "lUlgan egen ataram

    No. Nama (L1erahflulllun Nama Iatin/ihniah Fmnil i1. Adam da n hawa Rho eo d is co lo r Comm e llin ac en e2. Andong Co rd j1 li ne [ rn ti co sa l in n LilinceaeJ. Kroton t ra co e na sp. Lil incene4. L id nh m e rtu a s an se iv er a tr ifa sc ia ta P ra in . Lili aceae, Sttii P le ome le a ng u sU f oli a Liliaceae6. P ak is h nji C ic as r umpi i Cycadaceae7. Begonia Begoniasf>._ Begoniaceae8. B e lnuc in a Defenbhancia picta Araceae9. Keladi hias Ca la d ium b ic o lo r Araceae10. Anak nnknl tu rama erec ta L Verbenaceae1 1 . B l e ed in g h ea d C ler odend ron t omsone Verbennceae12. Lantana L antana cam ara L. Verbenaceae1 3 . K e n 1 l 1 1 l i l l , C t dna A gia ia o do ra ta Ruraceae14. Kemuning Mur ra J1 _ap an ic u la ta L . Ha cq . Rutaceae15. Ked cn da .lg la nt Ib lJ lc ias [rn ti cosa ( J . j _ Harms. Aral iacene16. Tapak dam C ath ara ntu s r ose us ( L). G. Don Apocynaceae17. L am e are uy .A l1amanda cathart ica Apocinaceae18. K nm bo ia m era h P ium er ia r ub ra Apocvnaceae19. Bunga pukul empa t J.. .1irabilisjaJapa Nyctaginaceae20. K em ba nz k erta s Bou }? a in v il le a s pe ct ab ili s W iUd. Nvta.~l laceae21. Pacing Ces tus specio sus Zingiberaceae2 2 . :Melnt i Jasm mum sam bac LA it. oleaceae13. Puring C od ia eu .m v ar ie ga tw n L (El). Eupha.:biaceae24. Kayu urip Eupho rb ia ti ru c al li Enpharbinceae25~ Samtx l1 l,? da rah B xo e ca ria c oc h in e ns is Euphrrbiacene26. Acnlyph i l A:alyl2 _hawilkesiana E nph orbia ce a e1"' Pdalt tulang Ped ian ihu s t it himalo ide s L. Euplrorbiacene1.28. Cemara kipas J un ip er us s p, Juniperaceae29. Waregn Rha jJ js e xel sa Arecaceae30. Adas-adasan Gomp hr en a g lo bo sa Ama ra nth a c ea e31. Kecidnk abana .Alternanthera.ficoidea A m n ra n t 1 1 ac ea e31. S em a k v io le t B rowa lli a e la ia solanaceae33. Lili Amn zo n Euchar is g t 'and ij lo ra Amaryllidaceae34. Bakunz cr tnum as ia ii cum Amaryl l idacene35. Landik Bar le r ia l upi li na Acanthaceae36. Poser P s eu d er an ih en um r et ic u io tum Aeanthacene37. J ar on g b ub uku an E ra nth emw n tr ic olo r A C I1 1 1th a c e a e38. Bn uga p e ta sa n c r os sand ra i n fu nd ibu li fo rmi s Acanthaceae39. Krokot blandn Ta li nwn t ri angu la re Prrtulaceae40. Bintana seribu eupnea hyssopifolia Portnlaceae41. Lil i paris Car ex m o row ii Grmuinae42. Lil i wmua D ia n el l a e ns ifo li a Grnminne43. Pisana lnas He li co n ia h um ili s Musacea e44. Pncar air Impa ti en b a ls am i na B al s nm in ac ea e45. K nm is k uc in g Orthos if !_hon ari sta ius Labiatae46. Kell tnngan Oleus hybrtdus Labiatae47. Salvia S11via sp lendens Labiatae48. Kemb nn g a lum in ium P i lea ca rd ie r i Urticaceae49. Marll l l ta A1arantale~oneura Marantaceae50. Ca l a ten Ca la th ea ma ko yana Marantnceae51. Calaten Ca la th ea o r na ta Marautnceae52 - Palem kuning Ch1)l Sa li doca rpus l u ie s cen s Palmae53. Kingkilaban . ~u.saendajrondosa Ruhinceae54. soka Ix or a ja va nic a (B L) IX: R ub ia ce a e5 . 5 . Kncnpiri l l_g Ga rd en ia a u gu s ta RubiaceaeS O . Kaktus Opun tia v u lR a ri s Cactaceaest. cemara Idpas 1 'hu ,jaor i en ta l is Cupressaceae

    5 7

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    6/7

    t. Dinaniika Pend. Vol. 3 No.1, Mei 2006: 53 - 60.rSSN 1829-5134

    T b 12 J ke . em s-jem s pe indung dise itar lokasi SMP Negeri J I M ataram tahun 2005, .

    No. N am a d ae ra h/umum Nama l at in /i lr niah Famili1 . Turi Sesbania grandiflora Fabaceae2 . Sonokeling Dalbergia latifolia (Roxb) Fabaceae3. Angsana Pteroc (1 I 'pus ind icus Fabaceae4. Beringin Ficus benjamina L. Moraceae5 . Nangka A rto ca rp us i nte gr a Moraceae6. Jarnbe A rec a c atec u Palmae7. Kelapa Cocos l1ucifera Palmae8. P alem k un in g Ch ry sa lid o ca rp us lu te sc en s Palmae9 . P ale m ra ja Ro is te nia r eg ia Palmae10. P alm P utri Vlet ch la mer r ll l PalmaeI t . Kasia Ca ss ia g ra nd ls L. Caesalplniaceae1 2. Trenzguli Cass ia f is tu la L. Caesalpiniaceae13. Tangkil G n etu m zn em o n Gnetinae14 . Kenari Can arium v ulg ar e Leenh. Burseraceae15 . Ketapang Term ln ali a c ata pa L. Combretaceae16. Mangga Mang ifer a in dic a L. Anacardiaceae17. WarLJ Hib is cu s t il ia ce u s L. Malvaceae18. C em ara k ipa s J un iper us s p. Juniperaceae19 . Pisang Musa parad ia si aca Musaceae20. Kelor Moring_a ole ifera Morinaaceae

    Hasil observasi yang dilaksanakanpada tahun 2005 terhadap jenis tanamantaman dan tanaman pelindung di sekitar SMPNegeri 11 Mataram, menunjukkan adanyavariasi yang besar. Panduan observasididasarkan pada Holtum dan Enoch (1991);Jensen (1998) dan van Steenis (1987). Hasilobservasi selengkapnya ditunjukkan padatabel 1 dan 2.Dari tabel di atas, tampak bahwa tamandan lingkungan sekitar SMP Negeri 11Mataram ditumbuhi oleh beragam jenistumbuhan yang potensial untuk dimanfaat-kan sebagai media pengajaran biologi. Secarakeseluruhan ditemukan sejumlah 59 spesiestanaman taman yang berbeda dari 30 familidan 20 spesies tanaman pelindung dari 12famili. Jumlah ini melebihi jurnlah spesiestanaman taman dan pelindung jalan didisekitar kota Mataram sebagaimana telahditeliti oleh Muhlim (2001). Jumlah macamjenis dan famili tadi juga setidaknya telahmewakili contoh-contoh jenis dan familitumbuhan sebagaimana tertera dalam bukupaket pengajaran Biologi SLTP atau SMAberdasar-kan kurikulum 1994 atau kurikulumKBK tahun 2004. Keragaman jenis tumbuhan

    58

    tersebut akan membantu mempermudahmengajarkan pokok bahasan yang membahastentang keanekaragaman tumbuhan ataupokok bahasan lainnya.KESIMPULAN

    Berdasarkan pada uraian di atas dapatditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:1. Pengajaran Biologi hendaknya disajikansedekat mungkin dengan melibatkan in-teraksi siswa belajar dengan lingkungan-nya sehingga tercipta pola pengajaranyang kondusif, konkrit dan menyenang-kan.2. Keterbatasan media pengajaran biologidapat diatasinya dengan memanfaatkanlingkungan sekitar seperti taman sekolahdengan berbagai jenis tumbuhannyauntuk penyampaian mated tertentu yangrelevan.3. Keanekaragarnan jenis tumbuhan sebagaitanaman taman dan pelindung di sekitarlingkungan SMP Negeri 11 Mataram da-pat dimanfaatkan sebagai media penga-jaran biologi untuk mengajarkan pokok-pokok bahasan tertentu yang relevan.

  • 5/8/2018 Media Sukarso

    7/7

    Tanaman Sekitar Sebagai Media Pengajaran Biologi (AA. Sukarso, dkk.)DAFf AR PUSTAKA

    Arifin, 1994, Taman dalam Ruang, PenebarSwadaya, Jakarta.Arikunto, 5.,1983, Pengelolaan Kelasdan Sistoa,Rajawali, Jakarta.

    Benyamin, 1995, Budidaya TanamanHoliikultura, Rajawali Press, Jakarta.Depdikbud, 1995, P etun ju k T ekn isM ataP e la ja ra n B io lo g i, Ditjen Dikdasmen,

    JakartaHamalik, 0., 1997, Media Pend id ikan , Alumni,Bandung.Hanafi, I., 1984, Pusat Sum ber B elajar,Depdikbud Direktorat PendidikanTinggi P2LPTK, Jakarta.Holtum, R.E. dan 1. Enoch, 1991, Gardeningin The Tropics, Times Editions Pte Ltd,Singapore.Jensen, B.A., 1997, Bibliograpy on SeedMorphology. Balkema Publisher,Rotherdam.Muhlim, 2001, In ven tarisasi J en is T an am anPelindung [alan dan Taman Kota d iKIJtamadyaMataram, (Skripsi). Mataram:Fakultas Keguruan dan llmu PendidikanUniversitas Mataram.

    Partika, M., 1987, C BSA A pa dan B agaim ana,Intan Pariwara, Klaten.Poedjiadi, A., 1986, Media Pendidikan,Universitas Terbuka, Jakarta.Roestiyah dan S. Yunarti, 1995, Strategi Bela jarMenga jar , Bina Aksara, Jakarta.Sritono, 1992, T ek nik B elajar M e ng ajar D alamCBSA , Rhizaka Cipta, Jakarta.Steenis, v.CG.G.J., 1987, F lo ra u ntu k S ek olahd i Indones ia , Pradya Paramita, Jakarta.Sudjarwo, 5., (Ed), 1989, B eb er ap a A sp ekPengem bangan Sum ber Belajar,Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.Suripto dan L. Iapa. 1998, Masa lah Ars it ek tu rdan Kerusakan Pohon d i KampusU niversitas M ataram dan T indakan-T indakan Segera yang D isarankan ,Laporan Penelitian UniversitasMataram, Mataram.Mappa, 5., Amir Achsin dan S.L. La Sulo,1984 , Teor i Be la ja r Menga jar , DepdikbudDirektorat Pendidikan Tinggi P2LPTK,Jakarta.Usman, U., 1990, Me njad i G uru P ro fesio nal,Rosda Karya, Bandung.Wiranto, 1994, D esain dan Pem buatan A latPeraga, Dirjen Dikdasmen Depdikbud,Jakarta .

    59