mekanisme penulisan kk pim4 agustus 2013 ke depan
TRANSCRIPT
contoh uraian lihat di mekanisme penulisan
1
2. keadaan yg diinginkan
TUPOKSI :
1. TUPOKSI A2. TUPOKSI B3. TUPOKSI C
KEGIATAN :
1. KEGIATAN TUPOKSI A2. KEGIATAN TUPOKSI B3. KEGIATAN TUPOKSI C
HASIL :
1. HASIL KEGIATAN A2. HASIL KEGIATAN B3. HASIL KEGIATAN C
MASALAH :1. MASALAH A2. MASALAH B3. MASALAH CMIN 3 MASALAH
DI PRIORITAS KAN DG MATRIK
USG
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Berisi semua teori terkait masalah
utama
MASALAH UTAMA
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar BelakangBerisi data fakta dan informasi yg mendukung terjadinya masalah A, masalah B, masalah C
BAB I PENDAHULUAN :
B. Isu aktualISU A, ISU B, ISU C
A. Gamabaran umum wilayah
Berisi semua data umum terkait masalah utama
B. Gambaran organisasi
1. keadaan sekarang
b. sumber daya- SDM- Biaya- Sarpras- Metode- Mesin- Lingkungan
b. sumber daya- SDM- Biaya- Sarpras- Metode- Mesin- lingkungan
a. Proses manajemen
- Planning- Organizing- Actuating- controlling
a. Proses manajemen
- Planning- Organizing- Actuating- controlling
PERBANDINGAN
MA
SA
LAH
PO
KO
K
MS
L
SP
ES
IFIK
ALUR PIKIR PENULISAN KERTAS KERJA
BAB III GAMBARAN KEADAAN
MEKANISME PEMBIMBINGAN PENULISAN KKP, KKK, KKOL,
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IVAGUSTUS TAHUN 2013
Oleh :TIM PKT BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH
BAB I : PENDAHULUANA. Latar belakang,
Memuat semua kerisauan – kerisauan yang sudah / akan terjadi pada
tupoksi peserta, sehingga dapat menjelaskan kenapa judul tsb dianggap
penting dan layak diangkat.
Contoh :
Derajat kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan
masyarakat, oleh karena itu dalam millenium depelovement Goals, derajat
kesehatan termasuk salah satu indikatornya. Sedangkan indikator derajat
kesehatan diantaranya adalah angka kematian, baik angka kematian
kasar, angka kematian usia tertentu (age spesific death rate) maupun
angka kematian sebab khusus (cause spesific death rate). Diantara angka
kematian sebab khusus tersebut adalah angka kematian karena penyakit
Demam berdarah dengue (DBD). Untuk menurunkan angka kematian
DBD tersebut berarti harus mengurangi faktor risiko kematian yaitu
menurunkan angka kesakitan DBD. Data di lapangan menunjukkan Di
wilayah puskesmas Brotowali kabupaten Pahit, angka kesakitan DBD
masih cukup tinggi yaitu 41 per 1000 penduduk. Angka tersebut masih
terbilang tinggi jika dibandingkan dengan target nasional sebesar 20 per
1000 penduduk.
Disamping itu, ....... masih tingginya angka Drop out pengobatan TB paru
.......... masih tingginya angka kejadian penyakit dengan diare
B. Isu Aktual, 1. Berisi rincian beberapa isu dikaitkan dengan Tema Diklatpim Tk.IV:
Contoh : “Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan dalam Pelayanan Publik untuk Menyukseskan Visit Jawa Tengah 2013 ”, dan di pilih satu
isu dengan menggunakan IAST harus 3 isu per peserta, bersumber dari
tupoksi peserta, semua isu harus memenuhi Aktual Problematik
Kekhalayakan Layak (APKL). Dari ketiga isu yang memenuhi APKL dipilih
salah satu yang prioritas , apabila isu yang memenuhi APKL lebih dari
satu, maka untuk memilih yang prioritas menggunakan matriks USG
2
Contoh :
NO Jenis isu A P K L Ket1
2
3
Tingginya angka kesakitan DBD
tingginya angka Drop out
pengobatan TB paru
tingginya angka kejadian
penyakit dengan diare
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Ya
ya
ya
Berhubung ketiga isu memenuhi syarat sebagai isu actual, maka selanjutnya dilakukan prioritas dengan matrix USG :
NO Jenis isu U S G Jml Prioritas1
2
3
Tingginya angka kesakitan DBD
tingginya angka Drop out
pengobatan TB paru
tingginya angka kejadian
penyakit dengan diare
5
3
3
4
4
2
5
3
4
14
10
9
I
II
III
Berdasarkan prioritas tersebut, maka isu proritas adalah tingginya angka
kejadian penyakit DBD
C. Rumusan masalah / ISU:
Berdasarkan isu aktual terpilih diatas, dibuat rumusan masalah utama
berupa pernyataan negatif, atau kalimat tanya dari isu aktual tersebut.
Contoh : Bagaimana menurunkan angka kejadian penyakit DBDD. Tujuan penulisan,
berisi output, hasil langsung yang dapat dicapai melalui KKP/KKK/KKOL
contoh :
Judul (KKP) : Rencana Kerja ….(lihat petunjuk dalam modul KKP)
Judul (KKK/KK-OL) : Peningkatan program pemberantasan demam
berdarah di Puskesmas XXX… (dalam judul minimal memuat dua kata
kunci dari tema diklat).
1. Output adalah : Tersedianya Rencana Kegiatan program
pemberantasan DBD
2. Outcome, manfaat riil terlaksananya kegiatan program
pemberantasan DBD (masyarakat sehat)
3. Benefit : menurunnya angka kejadian DBD
4. Impact : meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
E. Lingkup bahasan
3
Berisi pembatasan permasalahan yang akan dibahas dari judul tersebut,.
meliputi pembahasan berdasarkan materi (fokus), wilayah (lokus) dan
waktu pelaksanaan kegiatan.
Contoh :
Kertas kerja ini hanya membahas tentang penurunan angka kejadian
demam berdarah (fokus) di wilayah puskesmas Brotowali (Lokus) pada
tahun 2013 – 2013. (waktu)
F. Metode pengumpulan data
1. Studi pustaka
2. Wawancara
3. Observasi
Dengan menggunakan alat pengumpulan data dilakukan, apakah data
yang digunakan adalah primer, dikumpulkan dengan menggunakan
alat pengumpulan data apa saja (kuesioner, panduan fokus group
diskusi, dll) atau hanya menggunakan data sekunder, atau keduanya.
BAB II : LANDASAN TEORIMemuat teori teori yang terkait dengan Judul KK, setiap kutipan dari
harus dicantumkan sumbernya dan dimuat dalam daftar pustaka,
misalnya judul yang dipilih adalah Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan dalam Program Pemberantasan Demam Berdarah untuk Mewujudkan Yan Publik di Puskesmas XXX. Maka teori yang
dimuat adalah :
Berdasarkan tema di atas maka kata kunci yang diangkat dalam kertas
kerja :
a. Kompetensi Kepemimpinan
b. Pelayanan Publik
Maka teori yang harus diuraikan dalam kertas kerja tersebut adalah :
1. Teori Kepemimpinan dalam hal pemberansan DBD
2. Teori tentang pelayanan publik dalam hal DBD
3. Teori tentang ( masalah substansi) contoh : pemberantasan DBD
(menurut …., tahun…)
BAB III : GAMBARAN KEADAANA. Keadaan Sekarang
1. Gambaran Umum Wilayah
Berisi data wilayah kerja, yg terkait sasaran pelayanan(penduduk, dll)
yang dilayani. Contoh :
4
Wilayah Puskesmas Brotowali terdiri dari 11 desa dan 3 kelurahan,
jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 2011 yang lalu sejumlah
420.000 jiwa, anngka kejadian demam berdarah dengue 29 orang,
dirujuk 13orang, meninggal 1 orang. PSN belum dilakukan secara
rutin, hanya dilakukan jika ada kejadian. Jika ada kejadian dilakukan
fogging bersama DKK, dst....
2. Gambaran organisasi
a. Visi , misi organisasi dan struktur organisasi eselon yang menjadi
sasaran pembahasan
b. Tupoksi
Berisi uraian tugas pokok dan fungsi eselon IV, berdasarkan surat
keputusan, perda dll.
c. Sumber daya
Memuat sumber daya yang ada pada eselon IV yang dijabat oleh
peserta diklat, dalam rangka pemecahan masalah,
contoh : menurunkan angka kejadian DBD1) Jumlah dan jenis tenaga yang ada dalam menurunkan DBD:
NO JENIS TENAGA PENDIDIKAN JUMLAH
1
2
3
Kepala Puskesmas
Penanggung jawab
program DBD
Perawat
Dokter umum
D3 Sanitasi
D3 keperawatan
1 orang
1 orang
1 orang
(Sumber: ……………………., Tahun)
2) Jumlah, jenis dan sumber biaya yang ada yang ada dalam
meminimalisir masalah utama / isu aktual
Contoh : menurunkan DBD,
NO JENIS BIAYA SUMBER BIAYA JUMLAH
1
2
3
Dana operasional
Dll
APBD Kab/ Kota
APBD Provinsi
Dll
Rp. 3.000.000
Rp. 1.000.000
(Sumber: ……………………., Tahun)3) Jumlah dan jenis sarana prasarana yang ada yang ada dalam
menangani masalah, contoh : menurunkan DBD:
NO JENIS SARPRAS SUMBER BIAYA JUMLAH
1 Mobil Pusling APBD Kab/ Kota 1 unit
(Sumber: ……………………., Tahun)
5
4) Juklak, juknis dan prosedur (SOP) yang ada yang ada dalam
menurunkan DBD
NO JENIS SUMBER JUMLAH
1
2
3
Juklak penanganan DBD
Juknis penantauan Jentik
Juknis Supervisi
Kepmenkes
Dinke Provinsi
Dinkes Kab
1 eksamplar
1 eksamplar
1 eksamplar
(Sumber: ……………………., Tahun)
3. Proses Manajemen
Memberikan gambaran bagaimana proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan
pengendalian serta penilaian hasil kegiatan (POAC) dilaksanakan
pada eselon IV untuk masalah yang diangkat.
Contoh : tingginya AK DBD
a. Perencanaan
Rencana kegiatan disusun belum berdasarkan data kejadian
penyakit, rencana kegiatan sama dengan tahun sebelumnya hanya
menaikkan anggaran 10 % perencanaan hanya disusun oleh
kepala puskesmas, karena penanggung jawab program tidak bisa
membuat rencana kegiatan untuk menurunkan angka kejadian
DBD tsb. Penanggung jawab program belum menyusun rencana
kegiatan secara operasional dan detail serta terpadu
b. Pengorganisasian/ Penggerakan
Untuk penurunan DBD, di pegang oleh koordinator P2M, dan masih
merangkap tugas pelayanan puskesmas lainnya. Penanganan
kasus dibantu oleh pegawai lain, dan bekerja sama dengan Dinas
kesehatan kabupaten.
c. Pelaksanaan :
Dalam melaksanakan kegiatan AK DBD tsb, seluruh petugas yang
ada melaksanakan tugasnya masing – masing, jika ada kasus DBD
petugas melaporkan kepada kepala puskesmas, selanjutnya
diteruskan ke dinas Kesehatan Kab. Jika masyarakat menuntut
dilaksanakan Fogging, maka fogging dilakukan oleh dinas
kesehatan bersama staf terkait.
Sedangkan kegiatan lain yg menunjang penururunan DBD tidak
dilakukan secara rutin dan terstruktur termasuk PSN. Sedangkan
rencana kegiatan belum dijadikan pandulan pelaksanaan kegiatan.
6
d. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
Pengawasan hanya dilakukan melalui rapat bulanan, tetapi tidak
dilakukan secara terfokus, karena belum ada rencana kegiatan
yang operasional untuk DBD tersebut.
Sedangkan pengendalian belum dilakukan sama sekali. Untuk
penilaianan hanya membandingkan angka kejadian penyakit DBD
tahun lalu dg tahun ini.
4. data kegiatan terkait isu / masalah utama tiga tahun terakhir., contoh
isu/masalah utama ”tingginya angka kejadian DBD”,. Maka data yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut : *)
Tahun Kegiatan Target Realisasi %
pencapaian
kegiatan
keteranga
n
2009 Fogging
Pemantauan
jentik berkala
12 kali
12 kali
8 kali
3 kali
75 %
25 %
Oleh DKK
2010 Idem
2011 Idem
(Sumber: ……………………., Tahun)
B. Keadaan Yang Diinginkan
1. SDM
Memuat sumber daya yang diinginkan pada eselon IV yang dijabat oleh
peserta diklat, contoh : dalam rangka menurunkan angka kejadian DBD Jumlah dan jenis tenaga yang ada, dalam kegiatan menurunkan DBD:
NO JENIS TENAGA PENDIDIKAN JUMLAH
1
2
3
4.
Kepala Puskesmas
Penanggung jawab
program DBD
Perawat
Jab fung Penyuluh
Dokter umum
SKM
D3 keperawatan
SKM
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
7
2. Jumlah, jenis dan sumber biaya yang diinginkan untuk mengatasi masalah
utama, Contoh : dalam menurunkan DBD
NO JENIS BIAYA SUMBER BIAYA JUMLAH
1
2
Dana operasional
Dana pemberdayaan
masyarakat utk PSN
APBD Kab/ Kota
APBD Kab/ Kota
Rp. 8.000.000
Rp. 10.000.000
3. Jumlah dan jenis sarana prasarana yang diinginkan dalam mengatasi
masalah utama, Contoh : menurunkan DBD
NO JENIS SARPRAS SUMBER BIAYA JUMLAH
1
2
3
4
Mobil Pusling
Sepeda motor
Komputer, dll
Media Film DBD
APBD Kab/ Kota
APBD Kab/ Kota
APBD Kab/ Kota
APBD Kab/ Kota
1 unit
1 unit
1 unit
10 judul
4. Juklak, juknis, prosedur (SOP)yg diinginkan dalam mengatasi masalah
utama, Contoh : menurunkan DBD
NO JENIS SUMBER JUMLAH
1
2
3
4
Juklak penanganan DBD
Juknis penantauan Jentik
Juknis Supervisi program
pemberantasan DBD
Juknis PSN
Kepmenkes
Dinke Provinsi
Dinkes Kab
Dinkes Kab
1 eksamplar
1 eksamplar
1 eksamplar
1 eksamplar
5. Proses Manajemen
Memberikan gambaran bagaimana proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan
pengendalian serta penilaian hasil kegiatan (POAC) dilaksanakan
pada eselon IV untuk masalah yang diangkat.
Contoh :
a. Perencanaan : bagaimana perancanaan seharusnya dilakukan
dalam menanggulangi masalah utama / isu tersebut
Contoh :
Rencana kegiatan disusun berdasarkan data kejadian penyakit,
perencanaan disusun oleh pemegang program dan disampaikan
pada saat menyusun Plan Of Action pada awal tahun kegiatan yg
dipimpin oleh kepala puskesmas, sehingga Penanggung jawab
program memiliki rencana kegiatan secara operasional dan detail
serta terpadu
8
b. Pengorganisasian/ Penggerakan : bagaimana pengorganisasian
seharusnya dalam rangka penanggulangan isu / masalah utama
Contoh : Untuk penurunan DBD, di pegang oleh koordinator P2M,
meskipun merangkap tugas pelayanan puskesmas lainnya, namun
kegiatan DBD harus menjadi kegiatan utama
c. Pelaksanaan : Bagaimana pelaksanaan kegiatan yg seharusnya
dalam mengatasi isu / masalah utama
Contoh :
Dalam menurunkan AK DBD tsb, petugas terkait berpedoman pada
rencana kegiatan yg telah disusun. Termasuk melakukan
pemantauan jentik berkala, memberdayakan masyarakat dalam
PSN, membimbing masyarakat dalam membentuk penanggung
jawab kegiatan tersebut di tingkat desa/kelurahan. Tidak hanya,
jika ada kasus DBD. Memnerikan penyuluhan tentang DBD
termasuk fogging, fogging hanya dilakukan jika benar benar perlu.
kegiatan lain yg menunjang penururunan DBD dilakukan secara
rutin dan terstruktur termasuk PSN. Dan pemantauan jentik berkala
d. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian : Bagaimana
seharusnya dalam mengatasi isu / masalah utama
Pengawasan tidak hanya dilakukan melalui rapat bulanan, tetapi
juga dengan memantau faktor terkait kejadian DBD, seperti
pengasan dan pengendalian pelaksanaan PSN, pemantuan jentik
berkala dll. penilaianan tidak hanya membandingkan angka
kejadian penyakit DBD tahun lalu dg tahun ini. Tetapi juga kegiatan
lain dalam pemberantasan DBD, seperti PSN dan PJB.
6. kegiatan yang diharapkan tahun mendatang terkait dengan mengatasi
isu / masalah utama sebagai berikut : *)
Contoh :
Tahun Kegiatan Target Realisasi % keterangan
2013 Fogging
PSN
Pemantauan
jentik berkala
Pelatihan kader
kes
20 kali
Tiap minggu
12 kali
3 kali
20 kali
rutin
12 kali
3 kali
100
-
100
100
Oleh DKK
Tiap desa / kel
Kader kes
60 kader
kesehatan
9
BAB IV : PERMASALAHANA. Identifikasi masalah,
Mengidentifikasikan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan
yang diinginkan berdasarkan teori Administrasi, Manajemen dan Organisasi
yang didapat selama mengikuti diklat, termasuk sumber daya meliputi : SDM,
biaya, Sarana dan prasarana kerja, lingkungan, waktu. Sehingga dapat
dirumuskan beberapa masalah. yang terjadi dalam eselon tersebut,
1. Sumber daya (input)
a. Sumber Daya Manusia
Membandingkan antara SDM yg ada dengan SDM yg diinginkan
dalam menyelesaikan masalah / isu
Contoh : tingginya angka kejadian DBD
NO JENIS TENAGAPENDIDIKAN Jumlah
sekarang diinginkan sekarang Diinginkan
1
2
3
4.
Kepala Puskesmas
Penanggung jawab
prog DBD
Perawat
Jab fung Penyuluh
Dr umum
D 3
D3 kepe
rawatan
Dr umum
SKM
D3 kepe
rawatan
SKM
1 orang
1 orang
1 orang
0 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
Berdasarkan tabel teb diatas terdapat kesenjangan tingkat pendidikan Penanggung jawab Program dan kesejnangan jumlah penyuluh
b. jumlah, jenis dan sumber biaya:
Membandingkan antara biaya yg ada dengan biaya yg diinginkan
Contoh :NO JENIS BIAYA SUMBER
BIAYAJUMLAH KESEN
JANGANALASAN
YG ADA BUTUH
1
2
Dana operasional
Dana
pemberdayaan
masyarakat utk
PSN
APBD Kab/
Kota
APBD
kab/kota
Rp. 3.000.000
0
Rp. 3.000.000
Rp. 10.000.000
Rp. 5.000.000
Rp.10.000.000
Biaya utk …
Biaya utk ...
Berdasarkan tabel diatas, terdapat kesenjangan biaya operasional dan biaya pemberdayaan masyarakat
10
c. jumlah dan jenis sarana pra sarana:
NOJENIS SARPRAS
JUMLAH KESEN
JANGAN ALASANYG ADA BUTUH
Mobil Pusling
Sepeda motor
Komputer, dll
Media Film DBD
1 unit
0 unit
0 unit
0 judul
1 unit
1 unit
1 unit
10 judul
0 unit
1 unit
1 unit
10 judul
Alat transport lapangan
Utk membuat laporan
Media penyuluhan agar
lebih menarik
Berdasarkan table diatas, terdapat kesenjangan alat transportasi dalam bentuk sepeda motor dan media film
1) Juklak, juknis dan prosedur
(SOP)
NO JENIS JUKLAK, JUKNIS, SOP
JUMLAH KESENJANGAN
ALASAN
YG ADA
BUTUH
Juklak penanganan DBD
Juknis penantauan
Jentik
Juknis Supervisi
Juknis PSN
1 ekp
1 ekp
1 ekp
0 ekp
1 ekp
1 ekp
1 ekp
1 ekp
0
0
0
1 ekp Panduan PSN
Berdasarkan tabel diatas kesenjangan : kurangnya juknis
2. Proses manajemen
a. Rencana kegiatan
Membandingkan rencana kegiatan yg ada dengan rencana kegiatan
seharusnya, contoh :
Rencana kegiatan disusun berdasarkan data kejadian penyakit,
rencana kegiatan tidak tergantung dengan tahun sebelumnya bukan
hanya menaikkan anggaran 10 % perencanaan disusun oleh
pepegang program dan disampaikan pada saat menyusun Plan Of
Action pada awal tahun kegiatan yg dipimpin oleh kepala puskesmas,
sehingga Penanggung jawab program memiliki rencana kegiatan
secara operasional dan detail serta terpadu. Bukan hanya disusun
oleh kepala puskesmas
Dengan demikian terdapat masalah perancanaan
11
b. Pengorganisasian,
Membandingkan pengorganisasian kegiatan yg ada dengan yang
seharusnya, contoh :
Untuk penurunan DBD, di pegang oleh koordinator P2M, tetapi
merangkap tugas pelayanan puskesmas lainnya, namun kegiatan DBD
tidak menjadi kegiatan utama, Masalah : tugas DBD tidak diutamakan
c. Pelaksanaan kegiatan
Membandingkan pelaksanaan kegiatan yg ada dengan yang
seharusnya, contoh :
Kegiatan tidak berpedoman pada rencana operasional, karena
tidak ada rencana operasional. Psn tidak dilakukan secara rutin,
Peman tauan jentik berlakukan tidak dilakukan secara rutin.
d. Pengawasan pengendalian dan penilaian
Membandingkan wasdalnil kegiatan yg ada dengan yang seharusnya,
contoh :
tidak hanya dilakukan melalui rapat bulanan, tetapi juga dengan
memantau faktor terkait kejadian DBD, seperti pengasan dan
pengendalian pelaksanaan PSN, pemantuan jentik berkala dll.
penilaianan tidak hanya membandingkan angka kejadian penyakit
DBD tahun lalu dg tahun ini. Tetapi juga kegiatan lain dalam
pemberantasan DBD, seperti PSN dan PJB.
e. Program kegiatan
Membandingkan kegiatan yg ada dengan kegiatan seharusnya, contoh
Tahun Kegiatan Yg ada Yg diingin
kan
Kesen jangan
keterangan
2013 Fogging
PSN
Pemantauan
jentik berkala
Pelatihan kader
kes
8 kali
0 kali
3 kali
0 kali
20 kali
Tiap mg
12 kali
3 kali
12 kali
9 kali
3 kali
Oleh DKK
Kader kes
60 kader
kesehatan
Berdasarkan data tersebut
3. Inventarisasi masalah
NO Uraian MASALAH1
a
Hasil kegiatan : Penurunan AK DBD blm optimal
12
b
c
2
a.
b.
3
a
b
c
Proses manajemen :
Penyusunan Rencana
kegiatan
Pelaksanaan :
Fogging
PSN
Pelatihan kader
Penggerakan
Wasdalnil
Input :
Tenaga
Biaya
Sarana prasarana
Metode
belum disusun berdasarkan data
belum berpedoman pd rencana
kegiatan
Fogging belum optimal
PSN belum optimal
Pelatihan kader belum optimal
PSN dan pemantauan jentik tidak
dilakukan secara rutin
hanya melalui rapat bulanan, tidak
Pemantauan jentik belum optimal
tidak melakukan wasdalnil langsung
Kurangnya tingkat pendidikan
Belum ada tenaga jab fung
penyuluhan
Dana operasional kurang
Belum ada dana pemberdayaan
masyarakat
kurangnya Alat transportasi
kurangnya Komputer
kurangnya Media film penyuluhan
kurangnya juknis PSN
4. Daftar masalah :
a. Penurunan AK DBD blm optimal
b. Rencana kegiatan belum disusun berdasarkan data
c. Pelaksanaan kegiatan belum berpedoman pd rencana kegiatan
d. Fogging belum optimal
e. PSN belum optimal
f. Pelatihan kader belum optimal
g. Penggerakan hanya melalui rapat bulanan, tidak tidak melakukan
wasdalnil langsung
h. Pemantauan jentik belum dilakukan secara rutin
i. Kurangnya tingkat pendidikan
j. Belum ada tenaga jab fung penyuluhan
13
k. Dana operasional kurang
l. Belum ada dana pemberdayaan masyarakat
m. kurangnya Alat transportasi
n. kurangnya Komputer
o. kurangnya Media film penyuluhan
5. kelasifikasi masalah
a. masalah out put
1) Penurunan AK DBD blm optimal
b. masalah manajemen
1) perencanaan belum optimal
2) pelaksanaan belum optimal
3) penggerakan belum optimal
4) wasdalnil belum optimal
c. masalah input
1) kurangnya SDM
2) kurangnya Biaya
3) kurangnya sarana prasarana
4) kurangnya metode
B. Analisis masalah,
1. analisis masalah pokok
masalah prioritas diatas, dijadikan masalah utama (main problem).
selanjutnya dilakukan analisis sebab dari masalah utama (minimal 4
sebab) menjadi sebab pokok, oleh karena itu perlu melihat berdasarkan
keadaan sekarang dan keadaan yg diinginkan
contoh :
tingginya angka kejadian DBD, disebabkan belum dilakukannya
perancanaan dengan baik, pengorganisasian dan pelaksanaan
pemberantasan DBD belum dilakukan dengan baik, pemantauan belum
optimal. Jadi masalah pokok adalah :
1) belum optimalnya perencanaan
2) belum optimalnya pengorganisasian
3) belum optimalnya pelaksanaan
4) belum optimalnya pengawasan
selanjutnya di prioritaskan dengan menggunakan matriks USG, misalnya
berdasarkan matriks USG, yg prioritas adalah perencanaan belum optimal
2. Analisis masalah spesifik
14
Masalah pokok prioritas diatas, selanjutnya dilakukan analisis masalah
spesifik dengan memberikan uraian tentang keadaan yg ada dan
dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan
Contoh :
Belum optimalnya perencanaan pemberantasan DBD disebabkan petugas
dibebani tugas tambahan yang justru lebih banyak dari pada kegiatan
program DBD sehingga petugas tidak menyusun perencanaan dengan
baik. Selain itu petugas tidak memiliki data yang lengkap tentang kejadian
DBD sehingga tidak dapat menyusun rencana kegiatan. Selain itu petugas
belum menyusun rencana kegiatan karena belum memadainya biaya
untuk kegiatan DBD. Sementara kendaraan operasional pun tidak ada.
Berdasarkan uraian tsb, dapat dirumuskan masalah spesifik (minimal 4
sebab) yaitu :
1) beban kerja tambahan
2) kurangnya data
3) kurangnya biaya
4) tidak adanya alat transportasi
selanjutnya di prioritaskan dengan matriks USG. Dalam melakkan prioritas
masalah spesifik, perlu diperhatikan apakah masalah tsb melekat pada
jabatan anda. Contoh :
dari 4 masalah spesifik diatas, yg melekat pada jabatan Ka UPT
Puskesmas adalah : beban kerja tambahan, dan kurangnya data. Untuk
itu perlu di prioritaskan.
Selanjutnya dituangkan ke dalam pohon masalah / causal map / fishbone
BAB V : ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAHA. Rumusan Sasaran (Diagram Medan Kekuatan untuk KKK-KKOL-KKA)
Untuk menyelesaikan masalah yang dirumuskan tersebut, perlu formulasikan
sasaran yang akan dicapai, dengan cara merubah pernyataan negatif pada
pohon masalah, menjadi pernyataan positif. Selanjutnya disusun dalam
pohon sasaran.
B. Alternatif penyelesaian masalah,
Berdasarkan sasaran yang dirumuskan kedalam pohon masalah diatas,
selanjutnya rumuskan apa saja alternatif yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Selanjutnya dipilih alternatif yang paling
MUDAH, MURAH, DAN PALING CEPAT dengan kriteria potensi
penyelesaian masalah (minimal empat kriteria) dituangkan ke dalam matrik
Kepner and Tregoe
15
C. Program kerja dan kegiatan
Berdasarkan alternatif terpilih diatas, selanjutnya disusun program kerja dan
kegiatan untuk menyelesaikan masalah yang berisi langkah – langkah
operasional dari alternatif terpilih,
1. untuk KKP yang dituangkan kedalam MATRIKS RINCIAN KERJA (MRK)
2. Untuk KKK diuraikan menjadi uraian kegiatan yang meliputi :
d. perencaanaan
e. pelaksanaan
f. pengendalian
D. Analisis persoalan potensial
Memuat persoalan yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan kegiatan
No Kegiatan Persoalan Potensial
Pertanyaan untuk Solusi
Alternatif Pencegahan
1 Rapat persiapan Bagaimana jika pada hari H, Kepala Puskesmas, tidak dapat hadir
Siapa yang menggantikan beliau
Rapat dipimpin oleh petugas paling senior
BAB VI : PENUTUPPada KKP hanya berisi simpulan berupa point – point yang telah dibahas pada
bab sebelumnya, sedangkan pada KKK/ KK-OL berisi simpulan dan
rekomendasi
DAFTAR PUSTAKANama (tanpa gelar/tanpa marga), Tahun. Judul. Penerbit. Kota.Saputro I.S., 2011. Budaya Kerja Terpadu. Gramedia. SemarangPurnomo J., 2011. Pelayanan Prima Melelui e-Gov. www.diklatprovjateng.go.id
30 April 2011.
16
TIM PKT PROVINSI JAWA TENGAH
Nama, NIP, e-mail, HP Nama, NIP, e-mail, HP1. Drs. Yusuf Subagyo, M.Si.
19520716 197602 1 [email protected] 085643122745
2. Ir. Adi Wahyudi, M.Si19520503 197903 1 [email protected]
3. Syamsi Hadi, SKM, M.Kes19551111 197810 [email protected]@gmail.com08122545222085727272504
4. Dr. Ir. Nugroho In Saputro, [email protected]
5. Ir. Wahyu Kusno Wibowo, MT6. Ir. Yatno Isworo, MP.
[email protected] 19641010 199903 1 002
7. Drs. Ali Muchson, M.Pd8. Siswanta Jaka Purnama, APT.,
9. Drs. Petrus Resi, M.Si.
17