mekanisme pertahanan gingiva

31
MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA Deskumasi Epitel dan Keratinisasi Secara kontiniu pada epitel berlangsung proses pembaharuan epitel, yang dimulai dari daerah basal menuju ke permukaan luar. Proses ini diikuti oleh deskuamasi epitel yang paling superfisial. Di samping itu, dengan proses keratinisasi terjadi pembentukan lapisan keratin atau parakeratin pada lapisan superfisial dari epitel gingiva. Deskuamasi epitel dalam rangka pembaharuan sel dan pembentukan keratin tersebut merupakan mekanisme pertahanan gingiva yang paling sederhana. Cairan Sulkular Keberadaan cairan sulkular atau cairan sulkus gingiva sebenarnya masih dipertanyakan, apakah suatu transudat yang secara kontiniu

Upload: ardi-pratama

Post on 08-Feb-2016

445 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

gigi

TRANSCRIPT

Page 1: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

Deskumasi Epitel dan Keratinisasi

Secara kontiniu pada epitel berlangsung proses pembaharuan

epitel yang dimulai dari daerah basal menuju ke permukaan luar

Proses ini diikuti oleh deskuamasi epitel yang paling superfisial Di

samping itu dengan proses keratinisasi terjadi pembentukan

lapisan keratin atau parakeratin pada lapisan superfisial dari epitel

gingiva Deskuamasi epitel dalam rangka pembaharuan sel dan

pembentukan keratin tersebut merupakan mekanisme pertahanan

gingiva yang paling sederhana

Cairan Sulkular

Keberadaan cairan sulkular atau cairan sulkus gingiva sebenarnya

masih dipertanyakan apakah suatu transudat yang secara kontiniu

diproduksi atau merupakan eksudat inflamasi Komposisi cairan

sulkular adalah

larr 1113090 Elemen seluler bakteri sel epitel deskuamasi

limfosit (leukosit polimorfonuklearLPN limfosit dan

monosit )

larr 1113090 Elektrolit kalium natrium dan kalsium

larr 1113090 Bahan organik karbohidrat dan protein

larr 1113090 Produk metabolik dan produk bakterial asam laktat

urea hidroksiprolin endotoksin substansi sitotoksik

hidrogen sulfida dan faktor antibakterial

larr 1113090 Enzim 1113090 glukuronidase yang merupakan enzim

lisosomaldehidrogenase asam laktat yang merupakan enzim

sitoplasmik kolagenase yang bisa diproduksi oleh fibroblas

atau LPN atau diekskresi oleh bakteri posfolipas suatu

enzim lisosomal tetapi yang bisa juga diproduksi oleh

bakteri Peranan cairan sulkus sebagai mekanisme pertahanan

ada 3 yaitu 1 Aksi membilas2 Kandungan sel protektif3

Memproduksi enzim

Leukosit pada Daerah Dentogingival

Leukosit dijumpai dalam sulkus gingiva yang secara klinis sehat

meskipun dalam jumlah yang sedikit Leukosit tersebut berada

ekstravaskular di jaringan dekat ke dasar sulkus Komposisi

leukosit pada sulkus gingiva yang sehat adalah

y 912 LPNy 85-88 sel mononukleus terdiri dari 58

limfosit B 24 limfosit T dan 18

fagosit mononukleus

Leukosit yang dijumpai dalam keadaan hidup dan memiliki

kemampuan memfagositosa dan membunuh Dengan demikian

lekosit pada daerah dentogingival tersebut merupskan mekanisme

protektif utama melawan serangan plak ke sulkus gingiva

Saliva

Sekresi saliva bersifat protektif karena jaringan mulut dalam

keadaan yang fisiologis Pengaruh saliva terhadap plak adalah

1113090 Aksi pembersihan mekanis terhadap permukaan oral 1113090 Menjadi

buffer bagi asam yang diproduksi bakteri1113090 Mengontrol aktivitas

bacterialFaktor plusmn faktor antibacterial

Saliva mengandung berbagai bahan anorganik dan organic Bahan

plusmn bahan organicnya meliputi ion gas bikarbonat natrium

kalium posfat kalsium fluor ammonia dan karbondioksida

Kandungan organiknya antara lain adalah lisosim laktoferin

mieloperoksidase laktoperoksidase aglutinin ( seperti

glikoprotein mucin 11130902-makroglobulin fibronektin ) dan

antibody

Antibodi saliva

Saliva mengandung banyak antibody terutama immunoglobulin A

antibody saliva disintesis secara local terbukti dari tidak

bereaksinya antibody saliva terhadap strein bakteri yang khas

pada usus Banyak bakteri yang terdapat dalam saliva yang dibalut

oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung

IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat

menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel

Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi

enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal

Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase

kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase

peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam

saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim

tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit

periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung

o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin

o Antileukoprotease yang mengahambat elastase

LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit

morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar

waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit

mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus

gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan

laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit

PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit

periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal

Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun

pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan

hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa

faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi

Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio

interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung

dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah

ini ke sekitar leher gigi

Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva

yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini

mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang

digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-

terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini

terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional

dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain

meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya

tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini

Gingivitis Dini

Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal

akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva

dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium

jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari

pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas

mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut

dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva

menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-

sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat

beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis

dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih

merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean

Gingivitis tahap lanjut

Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih

parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada

tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap

ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga

ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah

epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah

bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya

kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat

dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar

kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false

pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup

besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap

ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 2: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

larr 1113090 Produk metabolik dan produk bakterial asam laktat

urea hidroksiprolin endotoksin substansi sitotoksik

hidrogen sulfida dan faktor antibakterial

larr 1113090 Enzim 1113090 glukuronidase yang merupakan enzim

lisosomaldehidrogenase asam laktat yang merupakan enzim

sitoplasmik kolagenase yang bisa diproduksi oleh fibroblas

atau LPN atau diekskresi oleh bakteri posfolipas suatu

enzim lisosomal tetapi yang bisa juga diproduksi oleh

bakteri Peranan cairan sulkus sebagai mekanisme pertahanan

ada 3 yaitu 1 Aksi membilas2 Kandungan sel protektif3

Memproduksi enzim

Leukosit pada Daerah Dentogingival

Leukosit dijumpai dalam sulkus gingiva yang secara klinis sehat

meskipun dalam jumlah yang sedikit Leukosit tersebut berada

ekstravaskular di jaringan dekat ke dasar sulkus Komposisi

leukosit pada sulkus gingiva yang sehat adalah

y 912 LPNy 85-88 sel mononukleus terdiri dari 58

limfosit B 24 limfosit T dan 18

fagosit mononukleus

Leukosit yang dijumpai dalam keadaan hidup dan memiliki

kemampuan memfagositosa dan membunuh Dengan demikian

lekosit pada daerah dentogingival tersebut merupskan mekanisme

protektif utama melawan serangan plak ke sulkus gingiva

Saliva

Sekresi saliva bersifat protektif karena jaringan mulut dalam

keadaan yang fisiologis Pengaruh saliva terhadap plak adalah

1113090 Aksi pembersihan mekanis terhadap permukaan oral 1113090 Menjadi

buffer bagi asam yang diproduksi bakteri1113090 Mengontrol aktivitas

bacterialFaktor plusmn faktor antibacterial

Saliva mengandung berbagai bahan anorganik dan organic Bahan

plusmn bahan organicnya meliputi ion gas bikarbonat natrium

kalium posfat kalsium fluor ammonia dan karbondioksida

Kandungan organiknya antara lain adalah lisosim laktoferin

mieloperoksidase laktoperoksidase aglutinin ( seperti

glikoprotein mucin 11130902-makroglobulin fibronektin ) dan

antibody

Antibodi saliva

Saliva mengandung banyak antibody terutama immunoglobulin A

antibody saliva disintesis secara local terbukti dari tidak

bereaksinya antibody saliva terhadap strein bakteri yang khas

pada usus Banyak bakteri yang terdapat dalam saliva yang dibalut

oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung

IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat

menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel

Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi

enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal

Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase

kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase

peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam

saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim

tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit

periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung

o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin

o Antileukoprotease yang mengahambat elastase

LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit

morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar

waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit

mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus

gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan

laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit

PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit

periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal

Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun

pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan

hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa

faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi

Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio

interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung

dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah

ini ke sekitar leher gigi

Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva

yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini

mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang

digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-

terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini

terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional

dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain

meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya

tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini

Gingivitis Dini

Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal

akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva

dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium

jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari

pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas

mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut

dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva

menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-

sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat

beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis

dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih

merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean

Gingivitis tahap lanjut

Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih

parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada

tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap

ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga

ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah

epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah

bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya

kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat

dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar

kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false

pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup

besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap

ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 3: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

lekosit pada daerah dentogingival tersebut merupskan mekanisme

protektif utama melawan serangan plak ke sulkus gingiva

Saliva

Sekresi saliva bersifat protektif karena jaringan mulut dalam

keadaan yang fisiologis Pengaruh saliva terhadap plak adalah

1113090 Aksi pembersihan mekanis terhadap permukaan oral 1113090 Menjadi

buffer bagi asam yang diproduksi bakteri1113090 Mengontrol aktivitas

bacterialFaktor plusmn faktor antibacterial

Saliva mengandung berbagai bahan anorganik dan organic Bahan

plusmn bahan organicnya meliputi ion gas bikarbonat natrium

kalium posfat kalsium fluor ammonia dan karbondioksida

Kandungan organiknya antara lain adalah lisosim laktoferin

mieloperoksidase laktoperoksidase aglutinin ( seperti

glikoprotein mucin 11130902-makroglobulin fibronektin ) dan

antibody

Antibodi saliva

Saliva mengandung banyak antibody terutama immunoglobulin A

antibody saliva disintesis secara local terbukti dari tidak

bereaksinya antibody saliva terhadap strein bakteri yang khas

pada usus Banyak bakteri yang terdapat dalam saliva yang dibalut

oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung

IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat

menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel

Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi

enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal

Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase

kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase

peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam

saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim

tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit

periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung

o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin

o Antileukoprotease yang mengahambat elastase

LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit

morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar

waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit

mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus

gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan

laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit

PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit

periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal

Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun

pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan

hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa

faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi

Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio

interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung

dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah

ini ke sekitar leher gigi

Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva

yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini

mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang

digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-

terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini

terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional

dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain

meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya

tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini

Gingivitis Dini

Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal

akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva

dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium

jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari

pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas

mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut

dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva

menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-

sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat

beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis

dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih

merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean

Gingivitis tahap lanjut

Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih

parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada

tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap

ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga

ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah

epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah

bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya

kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat

dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar

kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false

pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup

besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap

ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 4: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

oleh IgA dan deposit bacterial pada permukaan gigi mengandung

IgA dan IgG Diduga Ig yang ada pada saliva parotis dapat

menghambat perlekatan spesies Streptococcus ke sel-sel epitel

Beberapa peneliti melaporkan adanya peningkatan konsentrasi

enzim saliva pada waktu berjangkitnya penyakit periodontal

Enzim dimaksud adalah hialuronidase lipase 1113090-gluronidase

kondroitin sulfatase dekarboksilase asam amino katalase

peroksidase dan kolagenaseEnzim proteolitik yang ada dalam

saliva dihasilkan oleh pejamu maupun bakteri Enzim-enzim

tersebut berperan dalam memulai dan berkembangnya penyakit

periodontal Untuk melawan enzim tersebut saliva mengandung

o Antiprotease yang mengahambat protease sistein seperti katepsin

o Antileukoprotease yang mengahambat elastase

LekositKandungan lekosit saliva yang terutama adalah lekosit

morfonukleus dengan jumlah yang bervariasi antar individu antar

waktu dalam sehari dan meningkat dalam gingivitis Lekosit

mencapai rongga mulut dengan jalan migrasi menembus sulkus

gingiva Lekosit saliva yang hidup dinamakan orogranulosit dan

laju migrasi ke rongga mulut dinamakan laju migrasi orogranulosit

PATOGENESIS PERIODONTITISPatogenesis penyakit

periodontal dibagi menjadi 4 tahap Lesi Awal

Bakteri adalah penyebab utama dari penyakit periodontal namun

pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan

hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa

faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi

Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio

interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung

dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah

ini ke sekitar leher gigi

Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva

yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini

mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang

digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-

terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini

terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional

dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain

meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya

tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini

Gingivitis Dini

Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal

akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva

dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium

jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari

pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas

mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut

dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva

menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-

sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat

beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis

dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih

merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean

Gingivitis tahap lanjut

Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih

parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada

tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap

ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga

ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah

epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah

bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya

kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat

dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar

kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false

pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup

besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap

ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 5: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

pada tahap ini hanya menyerang jaringan dalam batas normal dan

hanya berpenetrasi superfisial Bakteri plak memproduksi beberapa

faktor yang dapat meyerang jaringan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan cara merangsang reaksi imun dan inflamasi

Plak yang terakumulasi secara terus menerus khususnya diregio

interdental yang terlindung mengakibat inflamasi yang cenderung

dimulai pada daerah papila interdental dan meneyebar dari daerah

ini ke sekitar leher gigi

Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva

yang kecil disebelah apikal dari epitelium jungtion Pembuluh ini

mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang

digantikan dengan beberapa sel inflamasi sel plasma dan limfosit-

terutama limfosit T-cairan jaringan dan protein serum Disini

terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium fungsional

dan eksudat dari cairan jaringan leher gingiva Selain

meningkatnya aliran eksudat cairan dan PMN tidak terlihat adanya

tanda-tanda klinis dari perubahan jaringan pada tahap penyakit ini

Gingivitis Dini

Bila deposit plak masih tetap ada perubahan inflamasi tahap awal

akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva

dan migrasi PMN Perubahan yang terjadi baik pada epithekium

jungtion maupun pada epithelium krevikular merupakan tanda dari

pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas

mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut

dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva

menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-

sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat

beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis

dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih

merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean

Gingivitis tahap lanjut

Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih

parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada

tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap

ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga

ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah

epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah

bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya

kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat

dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar

kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false

pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup

besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap

ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 6: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

pemisahan sel dan beberapa proleferasi dari sel basal Fibroblas

mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut

dentogingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva

menjadi lemah Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel-

sel inflmasi 75 diantaranya terdiri dari limfosit Juga terlihat

beberapa sel plasa dan magrofag Pada tahap ini tanda-tanda klinis

dari inflamasi makin jelas terlihat Papila interdental menjadi lebih

merah dan bangkak serta mudah berdarah pada saat penyondean

Gingivitis tahap lanjut

Dalam waktu 2-3 minggu akan terbentuk gingivitis yang lebih

parah lagi Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut pada

tahap ini sel-sel plasa terlighat mendominasi Limfosit masih tetap

ada dan jumlah makrofag meningkat Pada tahap ini sel mast juga

ditemukan Imunoglobulin terutama IgG ditemukan di daerah

epithelium dan jaringan Ikat Gingiva sekarang berwarna merah

bengkak dan mudah berdarah Dengan bertambah parahnya

kerusakan kolagen dan pembengkakan inflmasi tepi gingiva dapat

dengan mudah dilepas dari permukaan gigi memperbesar

kemungkinan ternetuknya poket gingiva atau poket Palsu (false

pocket) Bila oedem inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup

besar maka poket gingiva biasanya juga cukup dalam Pada tahap

ini sudah terjadi degenerasi sel-sel epitelium jungtion dan beberapa

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 7: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

berproliferasi dari lapisan basal ke jaringan ikat di bawahnya

namun pada tahapan ini belum terlihat adanya mugrasi sel-sel

epithelial dalam jumlah besar ke permukaan akar

Bila inflamasi sudah menyebar disepanjang serabut transeptal

maka akan terlihat adanya resorbsi puncak tulang alveolar

Resorbsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya

dengan pemulihan inflamasi Salah satu tanda penting dri penyakit

ini adalah tidak ditemukannya bakteri pada epithelium maupun

pada jaringan ikat Karena jaringan fibrosa rusak pada adrah

inflamsi aktif pada beberapa daerah agak jauh terlihat adanya

proliferasi jaringan fibrosa dan pembentukan pembuluih darah

baru Aktivitas pemulihan yang produktif ibni merupakan

karekteristrik yang sangat penting dari lesi kronis dan pada

keadaan iritasi serta inflamasi jangka panjang elemen jaringan

fibrosa akan menjadi komponen utama dari perubahan jaringan

Jadi kerusakan dan perbaikan berlangsung bergantian dan proporsi

dari tiap-tiap proses ini akan mempengaruhi warna dan bentuk

gingiva Bila inflamsi dominan jaringan akan berwarna merah

lunak dan mudah berdarahbila produksi jaringan fibrosa yang

dominan gingiva akan menjadi keras dan berwarna merah muda

walaupun bengkak perdarahan kurng bahkan tidak ada

Periodontitis

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 8: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

Bila iritasi plak dan inflamsi terus berlanjut integritas dari

epithelium jungtion akan semakin rusak Sel-sel epithelial akan

berdegenarasi dan terpisah perlekatannya pada permukaan gigi

akan terlepas sama sekali Pada saat bersamaan epithelium

jungtion akan berproliferasi ke

jaringan ikat dan ke bawah pada permukaan akar bila serabut

dentogingiva dan serabut puncak tulang alveolar rusak Migrasi ke

apikal dari epithelium jungtion akan terus berlangsung dan

epithelium ini akan terlepas dari permukaan gigi membentuk

poket periodontal atau poket asli Keadaan ini tampaknya

merupakan perubahan Irreversibel Bila poket periodontal sudah

terbentuk plak berkontak dengan sementum Jaringan ikat akan

menjadi oedem pembuluh darah terdilatasi dan trombosis dinding

pembuluh pecah disertai dengan timbulnya perdarahan ke jaringan

sekitarnya Disini terlihat infiltrat inflamasi yang besar dari sel-sel

plasam limfosit dan magrofag IgG merupakan imunoglobulin

yang dominan tetapi beberapa IgM dan IgA juga dapat di temukan

disini Epitelium dinding poket mungkin tetap utuh atau terulserasi

Disini tidak terlihat adanya perbedaan karena produk-produk plak

berdifusi melalui epitelium Aliran cairan jaringan dan imigrasi

dari PMN akan berlanjut dan agaknya aliran cairan jaringan ini

ikut membantu meningkatkan deposisi kalkulus subgingiva

Penyebaran inflamasi ke puncak tulang alveolar Ditandai dengan

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 9: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

adanya infiltrasi sel-sel ke ruang-ruang trabekula daerah-daerah

resorbsi tulang dan bertambah besarnya ruang trabekula Ada

kecenderungan resorbsi tulang di imbangi oleh deposisi yang

semakin menjauhi daerah inflamasi Sehingga tulang akan

diremodelling namun tetap mengalami kerusakan Resorbsi tulang

dimulai dari daerah interproksimal menjadi lebar misalnya atara

gigi-gigi molar suatu krater interdental akan terbentuk dan

kemudian bila proses resorbsi makin berlanjut resorbsi akan

meluas ke lateral sehingga semua daerah puncak tulang alveolar

akan teresorbsi

Penjalaran inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal

pendukung (atau peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga

sebagai modifikasi oleh potensi patogenik plak atau oleh daya

tahan pejamu Daya tahan pejamu yang dimaksud disini

mencakup aktifitas imunologis dam mekanisme yang berkaitan

dengan jaringan lainnya seperti derajat fibrosis gingiva

kemungkinan juga lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan

osteogenesis yang berlangsung disekitar lesi inflamasi Suatu

sistem fibrin-fibrinolitik disebut-sebut sebagai berperan

menghambat perluasan lesi

Jalur penjalaran inflamasi sangat penting artinya karena dapat

mempengaruhi pola destruksi tulang pada penyakit periodontal

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 10: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

Inflamasi gingiva menjalar sepanjang bundel serat kolagen

mengikuti lintasan pembuluh darah (malalui jaringan yang

tersusun longgar disekitar pembuluh darah) sampai ketulang

alveolar

Pada sisi interproksimal inflamasi menjalar melalui jaringan ikat

longgar disekitar pembuluh darah melewati serabut transeptal

untuk kemudian masuk ketulang alveolar melalui kanal pembuluh

yang menembus krista septum interdental Tempat dimana

inflamasi menembus tulang adalah tergantung lokasi kanal

pembuluh Inflamasi bisa masuk keseptum interdental pada bagian

tengah krista pada sisi krista atau pada sudut septum Disamping

itu inflamasi bisa masuk ketulang melalui lebih dari satu kanal

Setelah mencapai ruang sum-sum inflamasi menuju keligamen

periodontal Dalam keadaan yang jarang inflamasi menjalar

langsung keligamen periodontal baru ketulang alveolar Pada sisi

vestibular dan oral inflamasi dari gingiva menjalar sepanjang

permukaan periosteal sebelah luar dari tulang dan masuk sum-sum

tulang melalui kanal pembuluh darah pada korteks sebelah luar

PROSES DESTRUKSI PERIODONTAL

Pembentukan Poket Periodontal

Poket periodontal terjadi karena serabut kolagen yang berada

persis apical dari epitel penyatu mengalami penghancuran Ada

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 11: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

dua kemungkinan mekanisme penghancuran kolagen tersebut

1 kolagenase dan ensim lisosomal lain dilepas LPN dan makrofag

menghancurkan kolagen

2 fibroblast memfagositosa serabut kolagen dengan caraa

menjulurkan processus sitoplasmiknya ke perbatasan ligament

periodontal-sementum b meresorpsi fibril kolagen yang tertanam

dalam sementum dan fibril matriks sementum

Resorpsi tulang alveolar

Proses resorpsi tulang bisa berlangsung karena aktivitas sel-sel

tertentu mediator inflamasi seperti PGE2 dan ensim Dua sel yang

terlibat pada resorpsi tulang adalah

1 Osteoklas yang menyingkirkan bahan mineral tulang

2 Sel mononukleus (monosit) yang berperan dalam degradasi

matriks organic tulang peptidoglikan yang merupakan

kompenen dinding sel bakteri pada bakteri gram negatif

maupun bakteri gram positif juga mampu menstimulasi

resorpsi tulang dan menstimulasi makrofag untuk

menghasilkan prostaglandin dan kolagenase yang dapat

menghancurkan

kolagen

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 12: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

Hal yang dapat menstimulasi terjadinya resorpsi tulang

osteoklastik (disebabkan aktivitas osteoklas) antara lain-

endotoksin yang dilepas Bacterioides berpikmen-hitam- osteoclast

activating factor yang sekarang ini termasuk sitokin IL-1

Pembentukan prostaglandin dari prekursornya misalnya asam

arahidonat diatur oleh siklooksigenase yang mengubah asam

lemak precursor prostaglandin menjadi endoperoksidase siklik

Ensim proteolitik yang turut berperan dalam resorpsi tulang antara

lain kolagenase dal hialuronidase Disamping itu resorpsi tulang

bisa pula terjadi karena proses reaksi yang berlebihan atau sisi

destruktif dari reaksi imunitas Reaksi imunitas yang terlibat dalam

resorpsi tulang adalah reaksi imun kompleks dan reaksi yang

diperantarai sel (hipersensitivitas lambat)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah suatu ketetapan tentang kelainan yang terjadi

pada jaringan berdasarkan pemeriksaan subjektif objektif dan

pemeriksaan penunjang lainnya bila perlu Diagnosis harus

mencakup evaluasi umum dari pasien dan pertimbangan dari

keadaan rongga mulut pasien itu sendiri Prosedur diagnosis harus

sistematik dan terorganisir untuk tujuan yang spesifik Dari

penemuan-penemuan tersebut harus berhubungan untuk

meningkatkan penjelasan yang sesungguhnya dari masalah

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 13: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

periodontal pasien

Kunjungan pertama

Penilaian secara keseluruhan dari pasien

Dari pertemuan pertama dokter gigi mencoba untuk menilai secara

keseluruhan dari pasien Hal- hal ini mencakup pertimbangan-

pertimbangan dari mental pasien keadaan emosionalnya watak

attitude dan umur fisiologisnya

Riwayat kesehatan

Hal-hal yang perlu diketahui

y Apakah pasien dari perawatan dari dokter umum bila iya perlu

diketahui sifat dan durasi dari masalah dari pasien tersebut dan apa

bentuk perawatannya selain itu perlu diketahui nama alamat dan

nomor telepon dari dokter yang memberikan perawatan tersebut

y Jenis operasi meliputi diagnosis jenis operasi jenis anastesi

hemoragik komplikasi infeksi

y Jenis perawatan atau obat yang diterima antara lain untuk

menghindari pemberian obat yang dapat menimbulkan interaksi

merugikan

y Riwayat problem medik(cardiovaskuler hematologik endokrin)

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 14: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

y Kemungkinan penyakit yangg berhubungan dengan pekerjaany

Tendensi pendarahan abnormal

y Riwayat alergi makanan dan obaty Kondisi pubertas Untuk

perempuan menopause mensturasi histerektomi pregnansi

kegugurany Riwayat medik keluarga (kelainan perdarahan dan

DM)

Riwayat kesehatan gigi

y Kunjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi tanggal kunjungan

terakhir oral profilaksis y Keadaan oral hygiene meliputi frekuensi

menyikat gigi berapa kali menyikat gigi dalam

sehari metode penyikatan gigi tipe sikat gigi dan pasta gigi

y Perawatan ortodonsi mencakup durasi dan perkiraan tanggal

pemakaiannya

y Rasa sakit pada gigi atau gusi ketika pasien mengalami sakit

pada giginya atau pada gusi yang mana sakitnya sangat

menghawatirkan maka dokter gigi harus mengetahui bagaimana

pasien mengatasi rasa sakit giginya tersebut

y Pendarahan gusi kapan mulai apakah spontan atau pada saat

sikat gigi atau makan atau berhubungan dengan periode

menstruasi atau faktor lain yang lebih spesifik dan durasai dari

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 15: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

pendarahan itu harus di ketahui serta dokter gigi harus mengetahui

bagaimana cara pasien meghentikan pendarahannya sendiri

y Rasa tidak enak dalam mulut

y Mengetahui adanya gigi yang goyang atau tidak

y Kebiasaan buruk dari pasien seperti mengasah gigi atau

mengunyah sepanjang hari atau malam

y Riwayat masalah periodontal sebelumnya juga harus diketahui

Radiografi intraoral

Peninjauan secara radiografi terdiri dari minum y Radiografi

Intraoral

y Minimal 14 intraoral dan 4 bite-wing film posteriory Radiografi

panoramik merupakan metode yang simpely Bermanfaat untuk

mendeteksi anomali lesi patologik pd gigi dan rahang dan fraktur

pemeriksaan gigi dalam kelompok besary Pemeriksaan

intraoralperiapikal tetap dibutuhkan untuk diagnosis dan rencana

perawatan

Informasi yang dapat diperoleh dari radiografi adalah

a Panjang akar amp morfologi

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 16: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

b Rasio mahkotaakar

c Perkiraan destruksi tulang

d Hubungan dengan sinus maxillaris

e Kondisi crest tulang interproximal resorpsi horizontal dan

vertikal Tulang interseptal normal biasanya 1-2 mm apikal

garis CEJ

fPelebaran space ligamentum periodontal pada aspek mesial dan

distal

g Keterlibatan furkasi tingkat lanjut

h Kelainan periapikal

i Kalkulus

j Restorasi overhanging

k Fraktur akar

l Karies

m Resopsiakar

Kunjungan Kedua

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 17: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

Pemeriksaan Oral

Tingkat kebersihan dari rongga mulut dinilai dari banyaknya

akumulasi sisa-sisa makanan plak bakteri alba dan stain pada

permukaan gigi Disclosing solution dapat digunakan untuk

mendeteksi plak yang kemungkinan tidak diketahui

Mouth odors

Di sebut juga halitosisfetor ex orefetor oris dan oral malodor

adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut Bau

mulut biasanya di diagnosis bisa berasal dari dalam mulut dan dari

luar mulut

Pemeriksaan dari Limfa Nodus

Karena periapikal dan penyakit mulut lainnya biasanya dihasilkan

dari perubahan limfa nodus dokter gigi harus secara rutin

memeriksa dan mengevaluasi kepala dan leher Limfo nodus dapat

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 18: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

membesar oleh infeksi (periapikal dan periodonbtal) metastase

maligna perubahan fibrotic residual Nodus imflamatori bisa

menjadi besar dapat dipalpasi lunak dan sedikit kaku

Pemeriksaan gigi

Gigi diperiksa dari kariesnya perkembangan kerusakan yang

terjadi membentuk anomaly dari bentuk gigi hipersensifitas dan

hubungan kontak proksimal Meliputi

1 Erosi

2 Abrasi

3 Atrisi

4 Dental stain (deposit yang mengalami pigmentasi pada gigi)

5 Hipersensitif

Pemeriksaan Rongga mulut

Pemeriksaan ini meliputi bibir dasar mulut lidah palatum dan

regio orofaring juga kualitas dan kuantitas dari saliva meskipun

sebenarnya yang dilihat tidak begitu berhubungan dengan masalah

periodontal namun seorang dokter gigi harus mendeteksi seluruh

perubahan patologis yang terjadi pada mulut

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 19: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

6 Relasi kontak proksimal

Pemeriksaan periodontal

Dilakukan secara sistematis dimulai dari regio molar RA atau RB

Plak dan Kalkulus

plusmn Kalkulus supragingiva dpt diobservasi sec langsung amp

jumlahnya diukur dgn probe terkalibrasi

plusmn Kalkulus subgingival dideteksi dgn eksplorer (no 17 atau no 3A)

Gingiva

larr plusmn Gingiva harus dikeringkan untuk observasi yg

akurat

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr plusmn Tanda yang harus diperhatikan

larr 1113090 Warna

larr 1113090 Ukuran

larr 1113090 Kontur

larr 1113090 Konsistensi

larr 1113090 Tekstur permukaan

larr 1113090 Posisi

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta

Page 20: MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

larr 1113090 Pendarahan

larr 1113090 Rasa sakit

larr 1113090 Periodontal poket distribusi pada permukaan gigi

kedalaman level of attachment tipe poket

(suprainfraboni)

DAFTAR PUTAKA

Newman GMichael Henry H Takei Fermin ACarranza 2002

Carranzaparas Clinical Periodontology10th editionSounders

Company Philadelphia

Rateitschak EM and KH HF Wolf TM Hassel1985 Color

Atlas Of PeriodontologyThieme Inc New York

Fedi FPeter Arthur RVernino John LGray 2005 Silabus

Periodonti (The Periodontic Syllabus) Alih bahasa drg Amaliya

Edisi ke-4 EGC Jakarta