meluruskan tulisan "ciri-ciri salafi maz'um"

13
1 MELURUSKAN TULISAN CIRI-CIRI SALAFI MAZ’UM Telah beredar dikalangan masyarakat kaum muslimin ,suatu selebaran yang ditulis oleh seseorang ,yang isinya memprofokasi masyarakat kaum muslimin tentang suatu kelompok yang disebut oleh penulisnya sebagai “Salafi Maz‟um” . Jelas tulisan ini akan membuat bingung dan resah di kalangan masyarakat awam , karena dari penulisan judulnya saja sudah terlihat profokatif dan mendiskreditkan suatui kelompok tertentu dalam msyarakat kaum muslimin yang selama ini terjalin ukhuwah yang sangat baik diantara jama‟ah . Tiba-tiba ada selebaran yang beredar ,sebagaimana yang ada pada kami . Untuk itu kami merasa berkepentingan, untuk meluruskan tulisan tersebut, agar jama'ah kaum muslimin tidak terfitnah oleh isi dari selebaran tersebut. Adapun isinya adalah sebagi berikut: -Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan : bahwa sudah sekitar 15 tahun ini berkembang di dalam masyarrakat kita suatu kelompok yang mereka menamakan dirinya dengan kelomok “salafi”. Kelompok ini berkembang cukup pesat terutama di kota-kota di pulau Jawa pada khususnya. Kelompok ini menggunakan kata SALAFIuntuk menegaskan bahwa mereka adalah kelompok pengikut generasi salafus soleh yg tidak dupungkir i lagi bahwa generasi ini sebaik-baik generasi dalam Islam. Namiun menjadi RANCU, ketika penggunaan lebel Salafi”ini untuk menegaskan bahwa hanya merekalah pengikut generasi salafussoleh , dan selain dari mereka adalah bukan. @ Pelurusan : +Orang ini ( penilis salafi maz‟um) tidak tahu cara penulisan secara bahasa arab, karena menulis dengan kata “SALAFI” dengan huruf akhir “ i ” , itu dalam bahasa arab berarti Pendahulu”. Adapun secara istilah Mereka adalah sahabat nabi dan orang-orang yang mengikuti jalan sahabat. Mereka adalah tiga generasi utama yaitu sahabat, tabi‟in dan tabiuttabiin. Mana mungkin kita mengaku seperti mereka , ini jelas tidak mungkin. Adpun penulisan yang benar adalah( ) atau “SALAFY” dengan huruf akhir “y” . Huruf Ydisini berarti nisbah kepada salafussolih. Nisbah artinya pengikut . jadi Salafyadalah pengikut salafussolih , yaitu orang orang yang selalu berusaha untuk mengikuti jejak salafussolih, didalam beragama, baik dalam pemahaman tentang aqidah , ibadah , maupun muamalah.

Upload: wikarso-fahri

Post on 29-Nov-2015

173 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Meluruskan Tulisan "Ciri-ciri Salafi Maz'um" di Pemalang yang isinya memprofokasi masyarakat kaum muslimin tentang suatu kelompok yang disebut penulisnya "Salafi Maz'um". Jelas tulisan ini akan membuat bingung dan resah di kalangan masyarakat awam. Dijawab oleh Ustadz Abdurrahman Alpamalangy. Semoga bermanfaat.

TRANSCRIPT

1

MELURUSKAN TULISAN CIRI-CIRI SALAFI MAZ’UM

Telah beredar dikalangan masyarakat kaum muslimin ,suatu selebaran yang ditulis oleh seseorang ,yang isinya memprofokasi masyarakat kaum muslimin tentang suatu kelompok yang disebut oleh penulisnya sebagai “Salafi Maz‟um” . Jelas tulisan ini akan membuat bingung dan resah di kalangan masyarakat awam , karena dari penulisan judulnya saja sudah terlihat profokatif dan mendiskreditkan suatui kelompok tertentu dalam msyarakat kaum muslimin yang selama ini terjalin ukhuwah yang sangat baik diantara jama‟ah . Tiba-tiba ada selebaran yang beredar ,sebagaimana yang ada pada kami . Untuk itu kami merasa berkepentingan, untuk meluruskan tulisan tersebut, agar jama'ah kaum muslimin tidak terfitnah oleh isi dari selebaran tersebut. Adapun isinya adalah sebagi berikut:

-Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan : bahwa sudah sekitar 15 tahun ini berkembang di dalam masyarrakat kita suatu kelompok yang mereka menamakan dirinya dengan kelomok “salafi”. Kelompok ini berkembang cukup pesat terutama di kota-kota di pulau Jawa pada khususnya. Kelompok ini menggunakan kata “SALAFI” untuk menegaskan bahwa mereka adalah kelompok pengikut generasi salafus soleh yg tidak dupungkir i lagi bahwa generasi ini sebaik-baik generasi dalam Islam. Namiun menjadi RANCU, ketika penggunaan lebel “Salafi”ini untuk menegaskan bahwa hanya merekalah pengikut generasi salafussoleh , dan selain dari mereka adalah bukan.

@ Pelurusan :

+Orang ini ( penilis salafi maz‟um) tidak tahu cara penulisan secara bahasa arab, karena menulis dengan kata “SALAFI” dengan huruf akhir “ i ” , itu dalam bahasa arab berarti “Pendahulu”. Adapun secara istilah Mereka adalah sahabat nabi dan orang-orang yang mengikuti jalan sahabat. Mereka adalah tiga generasi utama yaitu sahabat, tabi‟in dan tabiuttabiin. Mana mungkin kita mengaku seperti mereka , ini jelas tidak mungkin.

Adpun penulisan yang benar adalah( ) atau “SALAFY” dengan huruf akhir “y” . Huruf

“Y” disini berarti nisbah kepada salafussolih. Nisbah artinya pengikut . jadi “Salafy” adalah pengikut salafussolih , yaitu orang –orang yang selalu berusaha untuk mengikuti jejak salafussolih, didalam beragama, baik dalam pemahaman tentang aqidah , ibadah , maupun muamalah.

2

+Adapun yang dikatakan oleh penulis “ciri-ciri salafi maz‟um” kira-kira 15 th yg lalu baru ada di Indonesia dakwah Salafiyah ini , itu adalah tidak benar, sebab dakwah ini sudah ada sejak dulu yaitu diranah minang sekirtar 1803 M. Para tolabul‟ilmi yang pulang dari jazirah Arab setelah belajar kepada masayikh seperti syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792 M) , mereka membawa dakwah Tauhid dan Sunnah di tanah Minang yang sempat bergesekan dengan penjajah Belanda pada waktu itu . Hal ini bisa diihat dari bukti sejarah adanya perlawanan terhadap penjajah Belanda dari kaum Padri di ranah Minang yang notabene adalah kaum salafy yang dipimpin oleh Tengku Imam Bonjol yang terkenal dalam sejarah Indonesia dengan nama “Perang Padri”.

-Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan : Menjadi NAIF, jika mereka hanya menerima pendapat dari ustad/ulama yang direkomendasikan dalam kelompok mereka .

@ Pelurusan :

+TIDAKLAH NAIF, apabila kita di dalam beragama ini HANYA mengambil dari para Ulama Ahlul Hadits, karena “ AhlulHadits sama dengan Ahlus Sunnah”. Dan inilah yang menjadi ciri salafy, agar kita tidak terkena subhat yang menyesatkan ,dengan pikiran dan akal manusia yang memahami agama dengan ro‟yu mereka . Sedang ulama ahlulHadits , merekalah yang tahu mana hadits yang shohih dan mana yang dhoif, bahkan maudhuk. Merekalah yang tahu siapa perowi yang bisa diambil haditsnya dan siapa perowi yang lemah hafalannya. Maka mengikuti Ulama ahlussunnah merupakan jalan keselamatan dalam beragama.

-Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan : Menjadi TIDAK WAJAR jika ada perbedaan pendapat dengan kelompok lain , serta merta mereka menvonis kelompok lain itu sebagai Khawarij. Mu‟tazilah, Neo-Khowarij dan gelar-gelar jelek lainnya dengan menolak untuk mengedepankan upaya dialog/musyawarah dalam membahas perbedaan- perbedaan itu.

@ Pelurusan:

+ Agama di atas kebenaran itu tidaklah perlu untuk berdialog atau berdebat dengan yang diatas kesesatan atau menyimpang yang katanya untuk mencari titik temu atau kesamaan. Karena hal itu tidak akan mungkin terjadi. Mana mungkin seseorang yang berjalan lurus ke depan akan bertemu dengan seseorang yang berjalan ke belakang, sesuatu yang bertolak belakang mana mungkin bisa dipertemukan. Hal ini pernah dilakukan oleh al imam Malik rohimahulloh , ketika diajak dialog atau debat dengan seseorang , beliau menolaknya dengan mengatakan “ Sesungguhnya aku beragama diatas keyakinan, sedang engkau diatas keragu-raguan, pergilah ...”

+Adapun gelar-gelar itu sesuai dengan pelakunya, tidak ditambah dan tidak dikurangi, sebagaimana yang diberitakan oleh Rosululloh dalam Haditsnya. Sebagai contoh adalah gelar Khawarij. Ini ditujukan kepada orang-orang yang gampang mengkafirkan kaum muslimin, sehingga mereka tidak mau sholat di belakang kaum muslimin yang mereka anggap kafir. Padahal mengkafirkan kaum muslimin ahlut tauhid, kekafirannya kembali pada dirinya, demikian diterangkan dalam hadits . Ciri-ciri lain dari Khawarij yang telah diberitakan oleh rosululloh dalam haditsnya bahwa mereka adalah sekelompok pemuda yang fasih di dalam membaca alqur‟an, tetapi bacaanya itu tidak melewati tenggorokannya . Artinya mereka tidak memahami Alqur‟an dengan benar, mereka memahami Al-qur‟an dengan hawa nafsu dan akal pikirannya saja.

+ Bukti lainnya adalah bahwa rosululloh juga memberi gelar buruk kepada ahlul bid‟ah. “Wakulla bid‟atin dhollalah, wakulla dhollaatin finnaar”. Setiap kebid‟ahan itu sesat dan setiap kesesatan itu adalah neraka tempatnya.( Hadits Shohih)

+ Rosululloh memberi gelar pada Qodariyah sebagai majusi ummat ini.”Alqodariyah majusi hadzal ummat “( Hadits Hasan Shohih )

3

+Rosululloh memberi gelar pada Khowarij sebagai kilabunnar,” Alkhawarij kilaabunnaar”. Artinya Khawarij itu adalah anjing-anjing neraka.(diriwayatkan oleh ibnu majah ,ahmad dan yang lainnya ).

-Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Mereka (salafi,pen.) sering sekali mengedepankan perbedaan-perbedaan dalam masalah furu‟iyyah sebagai contoh masalah fikih, dibandingkan dengan menjaga Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan sesama ummat Islam), sehingga tercipta kebingungan, keresahan, sampai konflik antar ummat Islam di masyarakat. Mereka gemar sekali melakukan sesuatu hal dalam beribadah kepada Alloh yang tidak lazim di masyarakat, dengan dalih hal inilah yang lebih shokhih, walaupun yang lazim dilakukan di masyarakat juga mempunyai sandaran dalil shokhih dari ulama-ulama besar.

@ Pelurusan:

+Dakwah Salafiyah adalah dakwah dengan mengedepankan Tauhid dan Sunnah. Karena ini adalah dakwah yang haq sebagai penyelamat manusia dari jurang syirik dan bid‟ah yang keduanya dapat menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Karena itulah dakwah salafiyah selalu menyeru manusia agar menjauhi amalan syirik dan berusaha melakukan amalan-amalan yang sesuai dengan Sunnah yang sesuai dengan hadits yang shokhih tentunya. Adapun belum lazimnya di masyarakat ,adalah karena ketidaktahuan mereka tentang Sunnah. ( Semoga Alloh memberi petunjuk kepada Kami dan mereka , amiin). Karena yang kita lihat amalan yang lazim di masyarakat ,justru banyak yang bertentangan dengan Sunnah bahkan ada yang sampai syirik. Contohnya : seperti berdoa dengan meminta sesuatu hajat tertentu pada ahli kubur, bertawasul syirik, dan juga bersholawat dengan sholawat-sholawat syirik.

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Mereka (salafi,pen.) pada umumnya hanya akan mengikuti pendapat dari ulama /ustadz di kalangan mereka saja, atau yang direkomendasikan oleh kelompok mereka. Mereka tidak akan mau mengikuti pendapat dari ulama/ustadz yang di luar kalangan mereka. Termasuk juga dalam menghadiri pengajian, mereka tidak akan mau menghadiri pengajian selain pengajian yang diadakan oleh ustad-ustad mereka. Jika terjadi perbedaan pendapat antara seorang muslim dari jama‟ah ini, dengan seorang muslim dari jama‟ah lain, walaupun orang yang dari jama‟ah lain sudah menjelaskan secara rinci dalil-dalil syar‟i tentang pendapatnya, maka orang dari jama‟ah Salafi Maz‟um ini, tidak akan membenarkan pendapatnya sampai ustadnya membenarkan.

@ Pelurusan:

+TIDAKLAH SALAH, apabila kita di dalam beragama ini HANYA mengambil dari para Ulama Ahlul Hadits, karena “ AhlulHadits sama dengan Ahlus Sunnah”. Dan inilah yang menjadi ciri salafy, agar kita tidak terkena subhat yang menysesatkan ,dengan pikiran dan akal manusia yang memahami agama dengan ro‟yu mereka . Sedang ulama ahlulHadits ,mereka memahami agama dengan dalili-dalil yang rojih. Mereka yang tahu mana hadits yang shohih dan mana yang dhoif, bahkan hadits-hadits yang sengaja dipalsukan di tengah-tengah ummat. Merekalah yang tahu siapa perowi yang bisa diambil haditsnya dan siapa perowi yang lemah hafalannya. Maka mengikuti Ulama ahlul hadits /ulama ahlussunnah merupakan jalan keselamatan dalam beragama.

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Mereka (salafi ,pen.) adalah kelompok yang gemar memberi gelar-gelar jelek dan hina kepada ulama-ulama yang sumbangsihnya untuk Islam sangat besar,misalnya syaikh Hasan Al-Banna rohimahulloh, syaikh Muhammad Abduh rohimahulloh, Syaikh Sayid Qutb rohimahulloh, Syaikh Mujahid DR. Abdullah Azzam rohimahulloh, Syaikh Mujahid Usamah bin Laden rohimahulloh, syaikh Muhamtmad Qutb dan masih banyak lagi lainnya. Apakah karena ulama tersebut salah dalam satu atau dua fatwanya lantas kita melupakan ratusan bahkan ribuan fatwa-fatwa ulama tersebut yang penuh dengan kebenaran? Seorang ulama juga manusia

4

tempatnya salah dan lupa. Kekeliruan seorang ulama dalam berfatwa bisa terjadi pada ulama manapun, bukan hanya ulama dari Mesir saja, bukan ulama dari Saudi saja, tapi dari semua wilayah.

@ Pelurusan :

+Ketidaktahuan seseorang tentang siapakah ulama, akan berakibat FATAL, karena bisa-bisa seseorang mengikuti orang yang dia sangka ulama, ternyata yang terjadi malah sebaliknya yaitu orang-orang bodoh yang dia ikuti. Sebagai contoh yang disebutkan oleh Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ ini, yaitu Hasan Al-Banna. Siapakah sebenarnya Hasan Al-Banna? Dalam bukunya yang berjudul “ Mudzakaratud Dakwah wad Daiyah “ pada halaman 27, dia menulis {mengtakakan,)” aku bersahabat dengan ikhwan-ikhwan dari tarikat Al Hashaifiyah di Damankur, dan selalu kuhadiri acara-acara mereka , berkumpul untuk berdansa dan menyanyanyi-nyanyi di masjid At Taubah pada tiap malam” . ( ini adalah kebiasaan Sufi, bukan Ulama). Masih dalam buku yang sama , dia menulis ( berkata lagi ) di halaman 58,” Kami akan menyebutkan bahwa kebiasaan Kami adalah sering pergi untuk memperingati Maulud Nabi Shallallahu „alaihi wasallam dengan bergerombol setelah selesai acara dansa-dansa dan bernyanyi setiap malam dari tanggal 1 hingga tanggal 12 Robiul Awwal,kami keluar berkelompok –kelompok dengan mendendangkan qosidah-qosidah dalam keadaan senang dan bahagia “ . ( Perbuatan ini merupakan bentuk tasabbuh kepada Nashoro yang mereka memperingati hari kelahiran Isa ibnu Maryam. Perbuatan ini dilarang oleh nabi Muhammad sendiri dalam sabda beliau “ Man tasabbaha bi kaumin Fahuwa minhum”, barang siapa meniru-niru suatu kaum , maka dia termasuk daripadanya.

Apalagi di dalam Syair Qosidahnya itu ada ucapan kesyirikan, seperti lafal :

yang artinya : telah datang orang yang dicintai (yakni Rosululloh). Ini adalah kedustaan yang diada-adakan oleh ahlul bid‟ah ( bukan Ulama),karena menurut pemahaman ulama ahlulhadits/alussunnahh,tidaklah mungkin seseorang yang sudah mati, dapat hadir di tengah-tengah kita ROHnya, walaupun itu Roh nabi sekalipun , karena Alloh

subhanahuwata‟ala berfirman : , yang artinya “di belakang mereka

(ada) barzah sampai hari kiamat . ( Barzah adalah dinding pemisah antara alam dunia dan alam akhirat ). Jadi inilah seorang yang dianggap ulama oleh Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “,ternyata beraqidah Sufiyah yang sesat, menyelisihi pemahaman para sahabat nabi yang mereka bermajlis ilmu bersama-sama Nabi . Adapun ulama-ulama lain yang disebutkan oleh Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “, semuanya itu menyeru pada bid‟ah takfiri (mengkafirkan sesama muslim yang tidak sepaham dengan mereka / yang terjatuh

dalam dosa besar). Seperti sayyid Qutb dalam kitabnya menuliskan

(mengatakan), bahwa kaum muslimin telah murtad semua , dikarenakan tidak berhukum dengan hukum Alloh , walaupun dikumandangkan adzan di masjid-masjid mereka......dst,....dst......Yang kesimpulannya menurut mereka, pada zaman sekarang ini tidak ada negara Islam satupun di dunia, walaupun kerajaan Saudi Arabia sekalipun.

Dan ini yang mengeluarkan dia (Sayyid Qutb) dari pemahaman Ahlussunnah waljamaah , yaitu bahwa dia (Sayyid Qutb) juga mencela sahabat nabi dari kalangan Khulafaurrosidin yang dimuliakan ahlussunnah yaitu Utsman ibnu Affan. Yaitu ketika beliau (Utsman bin Affan) terbunuh oleh orang –orang Khowarij, justru Sayyid Qutb malah membela mereka ( orang-orang Khowarij ) yang membunuh beliau, dengan tulisannya setelah menyebutkan kejelekan-jelekan Utsman “,...................dan akhirnya terjadilah pemberontakan-pemberontakan terhadap Utsman . Tercampur di dalamnya haq dan bahtil, kebaikan dan kejelekan, tetapi bagi yang melihat perkara ini dengan kaca mata Islam mesti menetapkan bahwa pemberontak tersebut lebih dekat pada Ruh Islam dan tujuaannya, dari pada sikap Utsman atau lebih tepatnya sikap Marwan dan orang-orang yang ada di belakangnya dari Bani Umayyah..............” ( Al-Adalah , halaman 189,cetakan 5.)

Nampaklah dari tulisan-tulisannya pembelaannya terhadap Khowarij , dan demikianlah adanya bahwa Khowarij pasti akan membela pendahulu-pendahulunya yang sama, di waktu dulu maupun sekarang , dan memusuhi para ulama Salaf ( para sahabat, tabi‟in, dan tabiuttabi‟in ), serta orang-orang yang berusaha mengikuti mereka yaitu para salafiyyin.

5

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Mereka ( salafi,pen) adalah kelompok yang sangat benci kepada para mujahidin dan menfitnahnya dengan gelar Khowarij dan Takfiri kepada orang-orang yang berjihad untuk menegakkan kalimat –kalimat Allah, melindungi hak-hak ummat Islam, membebaskan wilayah-wilayah Islam yang sedang dijajah oleh orang-orang Kafir , menuntut balas atas nyawa-nyawa ummat Islam yang melayang, rahim-rahim muslimah yang dikotori oleh orang-orang Kafir yang dipimpin oleh Amerika laknatulloh‟alaih. Mereka menyebarkan fitnah-fitnah kepada ummat Islam dengan kemasan yang sangat menarik. Mereka menampilkan ayat –ayat Allah dan Hadits-hadits , dengan pemahaman yang jauh dari pemahaman salfussolih. Untuk apa mereka melakukan hal-hal ini? Tidak lain mereka lakukan ini untuk mensukseskan 2 misi terselubung mereka, yaitu: Melakukan De-jihadisasi dalam dinul Islam, dan mempertahankan Thoghut (penguasa –penguasa dholim yang menolak /merubah Syari‟at –syari‟at Allah untuk mengatur bumi Allah yang dikuasakan kepadanya). Sering kali kelompok Salafi ini menggunakan dalil yang benar pada fakta yang salah , tanpa ada tabayyun (cross check) terlebih dahulu. Mereka menganggap mujahidin tidak mempunyai Tauhid yang benar , ini tuduhan mereka yang paling lucu. Apakah mereka yang hanya duduk-duduk di masjid , pulang ke rumah makan minum enak, dan duduk di pangkuan istrinya sambil menonton TV tentang pembantaian , pemerkosaan , perampokan ummat Islam yang terjadi di negeri-negeri Islam itu yang lebih memahami Tauhid dengan benar dari pada para mujahidin yang meninggalkan kesenangan duniawi , hidup di goa-goa di bawah ancaman tembakan bom, pesawat-pesawat Thoghut, hidup di penjara-penjara , makan dan minum seadanya, kedinginan yang menyengat ketika musim dingin tiba , tidur dengan ditemani nyamuk-nyamuk hutan ?? Timbangan apa yang kelompok ini pakai?? Mereka tidak menggunakan timbangan syariah tapi sebaliknya mereka menggunakan timbangan dunia . Tahukah anda tentang syaikh Usamah bin Laden rohimahulloh yang oleh kelompok salafi maz‟um diktakan khowarij??? Carilah kisah tentang beliau dari literatur-iteratur yang independen dan dari orang-orang yang dekat dengan beliau, jangan hanya mendengarkan fitnahan dari ulama/ustad-ustad yang notabene mereka adalah budak para penguasa atau karena ulama /ustad tersebut tidak tahu dalam memahami realita yang terjadi di dunia global ini. Kemudian renungkanlah pertanyaan ini:

“ Mengapa orang-orang Kafir tidak mengarahkan kekuatan mereka kepada kelompok salafi maz’um ini, malah justru mendukungnya?. Dan mengapa kekuatan , pikiran , sumber daya , dan senjata mereka justru diarahkah kepada mujahidin di Afganistan, Pakistan, Yaman, Al-Jazair, Somalia , Palestina, Indonesia, Moro, Pattani, dan bumi-bumi Islam lainnya?”

@ Pelurusan:

+Kalau jihadnya benar untuk melindungi kaum muslimin dan menegakkan kalimat Allah, maka harus didukung sesuai kemampuan nya. Namun yang nampak dari perbuatan mereka adalah sebuah aksi bom bunuh diri yang mengatasnamakan kalimat suci jihad fi sabilillah. Bahkan masjid yang di dalamnya sedang didirikan sholat jumat , mereka bom juga . Allohu musta‟an. Inikah yang namanya jihad??? Jadi jihad mereka tak lebih adalah jihad yang tidak didasari dengan ilmu yang cukup, sehingga jihadnya adalah jihad yang maz‟um. Lihatlah , berapa banyak darah kaum muslimin yang tidak berdosa mereka tumpahkan melalui aksi-aksi bom bunuh diri yang salah sasaran. Kalaupun sasaran mereka adalah orang-orang kafir, maka mereka juga tetap salah sasaran . Karena tidak semua orang kafir boleh dibunuh. Kafir dzimmi , kafir musta‟min,kafir muahad adalah kafir yang tidak boleh dibunuh , sebagaimana sabda rosululloh :” tidak akan mencium bau surga , orang yang telah membunuh kafir muahad. Padahal bau surga bisa dicium sejauh 40 tahun perjalanan “.

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan:Ciri mereka( salafi,pen.) yang lain adalah sesuai dengan misi mereka yaitu mempertahankan Thaghut (penguasa2 dholim yang menolak Syariat2 Allah untuk mengatur bumi Allah yg dikuasakan kpdnya). Mereka mengatakan bahwa penguasa/presiden/Raja/Perdana Menteri yang menolak syariat Allah sebagai sumber hukum tertinggi WAJIB ditaati dengan alasan penguasa tidak melarang sholat. Rupanya mereka lalai terhadap sejarah tentang apa yg telah dilakukan pemimpin

6

dari generasi terbaik (Salafus Sholeh) umat ini. Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallohu anhu (salah seorang sahabat yang telah dijamin masuk surga) telah memerangi kabilah-kabilah yang telah menolak membayar zakat seperti yang dulu dibayarkan kepada Rosululloh walaupun mereka masih sholat dan puasa. Mereka telah lalai terhadap apa yg dikatakan oleh seorang ulama Besar Islam Ibnu Taimiyah ketika menggelorakan amal2 Islami lainnya) tapi taat pada undang2 Ilyasiq (undang2 yg berasal dari campuran Islam, Hindu, Budha, Yahudi, Nashrani dan ajaran dari nenek moyangnya dahulu), ketika itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,” Jika kalian melihat aku berdiri di pasukan tartar dgn Al-Qur‟an di atas kepalaku, maka penggallah aku”. Apakah mereka akan mengatakan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ibnu Taimiyyah sebagai Khawarij atau Takfiri??

@ Pelurusan:

+Ketidaktahuan Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ terhadap Tafsir Ulama , tentang ayat :

Artinya: “Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa ayng telah Allah turunkan ( alqur‟an), maka dia telah Kafir”.( Q.S. Al-Maidah )

Ibnu Abbas rodhiyallahuanhuma beliau, mengatakan :

Artinya: ini bukan kafir seperti yang kalian sangkakan . Sungguh ini bukan kekufuran yang pelakunya keluar dari Islam . ini adalah kufur dibawah kufur ( kufur kecil )

Ini adalah Tafsiran Ulama Salaf. Juga diikuti oleh para pengikut mereka dari kalangan ulama seperti Syaikhul islam , Ibnu Taimiyyah , Ibnul Qoyyim Al-Jauziah , dan yang lainnya, demikian ini seperti ucapan Syaikh Utsaimin , dan atsar ini Shohih , dishohihkan oleh Al-Bani.

Adapun Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “, tidak mau menafsirkan dengan Tafsiran ini, dikarenakan jeleknya Niat , sehingga mengantarkan pada buruknya Pemahaman terhadap ayat-ayat Alloh. Diantara kaidah yang terkenal di kalangan ulama yakni : berdalil kemudian meyakini , dan bukan yakin baru kemudian berdalil. Sebab jika yakin lalu berdalil, maka akan memaksakan dalil untuk mendukukng keyakinannya walaupun tidak sesuai dengan penafsiran para sahabat nabi sekalipun.

Adapun Abu Bakar adalah seorang Umaro‟ pada saat itu, sehingga beilaupun berhak unutk menindak rakyatnya yang menentang dan menyimpang seperti yang digambarkan . Adapun sebagai rakyat Rosululloh menasehati ummatnya dalam Hadits:

Artinya :”Dari Ummu salamah r.a. dari Nabi s.a.w., sesungguhnya beliau bersabda: sesungguhnya akan ada Umaro‟ (pemerintah) yang kamu kenal kebaikannya dan kejahatannya , maka siapa yang mengingkari dalam hatinya berarti telah bebas , siapa yang membenci berarti selamat, akan tetapi siapa yang rela dan mengikutinya dialah yang binasa . Berkata para sahabat: apakah lebih baik kita berontak mereka? (pemerintah dolim). Jawab Nabi: JANGAN, selama mereka masih melakukan sholat”. Dan masih banyak lagi Hadits-hadits yang semisal ini.

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Ciri mereka(salafi, pen) yang lain: Dalam kasus Palestina, sebuah negeri di situ terdapat tempat suci umat Islam ketiga yaitu Masjidil Aqsa, tempat Isra nya Nabi Muhammad saw naik ke langit ke tujuh untuk menerima perintah shalat. Namun negeri itu semenjak tahun 1948 sampai sekarang

7

dikuasai oleh Yahudi laknatullah. Pembunuhan, pengusiran, pemerkosaan, perampokan, penjarahan, pemenjaraan dan penyiksaan telah dilakukan oleh Yahudi semenjak tahun 1948. Perlawanan demi perlawanan dilakukan oleh umat Islam di Palestina. Mereka mengorbankan harta dan nyawa mereka untuk mengusir Yahudi laknatullah ini. Aksi-aksi jihat mereka telah menginspirasi umat islam di negeri –negeri lain. Semangat tidak mengenal kata menyerah telah membangkitkan solidaritas umat islam di seluruh dunia. Namun sungguh sangat menyedihkan dan menyesakkan dada ketika ada seorang ulama dari kelompok yang mengaku dirinya sebagai pengikut generasi salafus sholeh (Salafi) mengeluarkan fatwa yang isinya menjelek-jelekkan kelompok-kelompok jihad di Palestina ini dan menuduhnya sebagai penyebab terbunuhnya ribuan umat islam di sana. Dan juga ulama tersebut memerintahkan agar penduduk Palestina untuk hijrah dari negeri Palestina. La haula wa la kuwwata illa billah. Mengapa ulama tidak mempermasalahkan jutaan umat islam yang telah dibunuh oleh Yahudi laknatullah dari tahun 1948? Sungguh benar apa yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : “Jika kalian hendak menanyakan masalah jihad maka tanyakanlah kepada ulama-ulama yang ada di medan jihad?” maknanya apa ulama yang ada di luar medan jihad tidak berhak memberikan fatwa sebelum mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama yang ada di medan jihad, karena mereka tidak mengetahui kondisi nyata di medan jihad. Ulama Saudi berfatwa seperti yang saya sebutkan di atas sangat jauh posisinya dari medan jihad. Ulama ini mengeluarkan fatwanya di kantornya yang besar sejuk dengan AC yang nyaman, makan dan minum yang enak, mendapatkan gaji yang sangat besar dari pemerintah taghut Saudi dan tinggal di rumah yang besar. Bagaimana mungkin dia mengetahui bahwa umat islam di Palestina mampu memberikan perlawanan yang mengerikan terhadap Yahudi laknatullah. Umat islam di Palestina mampu membuat roket yang mampu menghancurkan gedung-gedung Yahudi laknatullah. Tentara-tentara islam di sana mampu menjatuhkan pesawat-pesawat termpur yahudi laknatullah. Karomah-karomah atau pertolongan dari Allah turun di negeri Palestina yang mana ini sebagai tanda diridhoinya perjuangan mereka oleh Allah „Azza wa Jalla. Bagaimana dia tahu dengan kenyataan-kenyataan di medan tempur yang seperti ini jika dia sangat menikmati fasilitas-fasilitas oleh pemerintah taghut Saudi tanpa datang menyaksikan dan berkonsultasi dengan ulama-ulama yang berada di medan jihad. Demi Allah, ini adalah fatwa yang sangat menyesatkan dan jauh dari jalan salafush shalih.

Dalam fatwanya ulama Saudi ini memerintahkan agar umat islam di Palestina berhijrah ke negeri-negeri di sampingnya. Pertanyaannya adalah negara mana yang mau menampung jutaan penduduk Palestina, menyediakan lahan dan tempat tinggal bagi mereka. Sarana-sarana sosial dan tempat tinggal bagi mereka, sarana-sarana sosial dan pendidikan yang layak dan makanan yang cukup bagi mereka?? Negara mana yang mau menampung mereka? Sementara pengungsi Palestina yang sekarang ada keadaannya cukup meprihatinkan di beberapa negara tetanggannya seperti Yordania, Siria dan Libanon. Apakah Raja Abdullah al Saud bin Salul (Raja Saudi) mau menampung mereka? Pahamilah wahai saudaraku selama ini raja Saudi memberikan bantuannya untuk Palestina diberikan kepada kelompok nasionalis sekuler Fatah pimpinan Mahmud Abbas yang pada kenyatannya adalah pemerintahan korup dan tunduk pada Yahudi laknatullah. Tidak pernah raja Saudi memberikan bantuannya kepada kelompok Islam Hamas jihad islam ataupun Al Qaida di Gaza, yang tidak pernah tunduk pada Yahudi dan jauh dari praktek korupsi. Apakah Rasulullah saw juga memerintahkan hijrah, ketika terdengar kabar bahwa 40.000 tentara Romawi hendak menyerang Madinah al Munawwaroh? Tidak, bahkan Rasulullah memerintahkan untuk melawan mereka di luar Madinah dengan pasukan seadanya. Inilah contoh yang harus ditiru bukanlah pendapat pribadi yang kurang informasi tentang realita/ kenyataan di medan jihad di Palestina.

@ Pelurusan:

+ Orang ini (penulis ciri-ciri salafi maz‟um) terlalu gegabah terhadap ulama ahlussunnah, dengan mengatakan ulama sunnah tidak berhak untuk berfatwa tentang Palestina, dan menuduhnya sebagai ulama budak kerajaan. Laahaula walaakuwwata illaa Billah. Sombongnya orang ini terhadap para ulama ahlus sunnah yang waktunya dihabiskan untuk ilmu, dan pikirannya disedekahkan untuk ilmu. Meneliti hadits-hadits , menelaah hukum-hukum syariat, menulis dan mengajarakan ilmu kepada Ummat , dianggapnya sebagi

8

budak. Lalu memberikan fatwa kepada ummat dicemoohnya sebagai ulama yang tidak berhak berfatwa. Sekarang kita mau bertanya kepadanya (penulis “ciri-ciri salafi maz‟um”) ini , siapakah yang lebih sayang terhadap ummat ini?, diakah, atau Ulama ahlus sunnahkah? Siapakah yang lebih takut kepada Allah? , diakah, atau ulama ahlus sunnah? Siapakah yang lebih berilmu ? Diakah, atau ulama ahlus sunnah? Seberapa dalamkah penguasaan ilmu Tafsir orang ini? Berapakah hafalan Hadits dan pengetahuan ilmu Hadits orang ini, sampai berani-beraninya mencela dan mencemooh ulama ahlussunnah. Allohu musta‟an...... Allohu musta‟an......

Mari kita lihat ,mengapa ulama ahlussunnah berfatwa demikian ( berhijrah atau perjanjian damai bagi Palestina ), adalah karena kondisi ummat islam di sana lemah, berbeda dengan kondisi di zaman Rosululloh, dimana keimanan dan keilmuan para sahabat tidak diragukan lagi . Ummat Islam di Palestina sekarang ini dalam keadaan lemah dilihat dari berbagai segi . Lemah dari segi fisik (persenjataan), lemah dari segi ilmu, juga lemah dari segi Iman . Sungguh sangat lemah kondisinya , dimana di sana terjadi pengusiran, pembunuhan, pembantaian dan seterusnya, sebagaimana yang dikabarkan. Hal ini membuktikan bahwa kondisi ummat Isalm di sana memang dalam keadaan sangat lemah adanya. Olehkarena itu , dengan melihat kondisi ummat Islam yang sangat lemah seperti ini , maka para ulama ahlus sunnah menasehatkan untuk perjanjian damai bagi Palestina atau hijrah , sebagaimana Rosululloh menasehati para sahabatnya agar terlindungi jiwa-jiwa kaum muslimin. Adapun mereka ( mujahid maz‟um ) ini , mengabaikan fatwa para ulama ahlussunnah sambil mencemoohnya, lalu bertindak sembrono dengan tanpa ilmu, memaksakan diri untuk melawan musuh ,dengan senjata yang tidak memadai, dengan menggunakan anak-anak dan wanita –wanita tak berdosa sebagai tameng-tameng hidup,sebagai upaya pertahan diri mereka. Lalu apakah musuh-musuh itu gentar?. Justru yang terjadi adalah pembantaian terhadap anak-anak dan wanita-wanita yang mereka gunakan sebagai tameng hidup, sebagai upaya pertahan diri. Dan menangkah mereka (mujahid maz‟um )ini? Justru kekalahan demi kekalahan yang mereka dapatkan. Disadari atau tidak, ini adalah akibat dari mengabaikan nasehat para ulama sunnah dan mencela para ulama sunnah. Sekali lagi siapakah yang lebih sayang pada ummat ini ??? Diakah atau para ulama ahlussunnah??? Para ulama ahlus sunnah menjaga jiwa-jiwa kaum muslimin dengan fatwanya, sedangkan mereka (mujahid maz‟um) dengan kecerobohannya menjadi penyebab terbunuhnya puluhan bahkan ribuan kaum muslimin. Camkanlah...sekali lagi , Siapa yang lebih sayang pada ummat ini?

Tanda bahwa mereka (mujahid maz‟um )tidak menyayangi kaum muslimin di Palestina adalah mereka berperang dalam keadaan berlindung dengan masyrakat sipil, yang akhirnya banyak menjadi korban. Jika memang benar seperti yang mereka katakan, bahwa mereka meniru Rosululloh yang menyambut 40.000 tentara Romawi yang hendak menyerang dengan keluar dari Madinah, maka seharusnya mereka juga melakukan hal yang sama, yaitu menyambut tentara Yahudi di luar Palestina, agar terhindar tumpahnya darah kaum muslimin (rakyat sipil) di Palestina ,bukan malah sebaliknya mereka berlindung pada masyarakat sipil yang akhirnya menjadi korban dari kecerobohan dan kebodohan mereka. Tidakkah mereka takut pada firman Allah dalam surat As-Shof :

Artinya : “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Ciri mereka (salafi,pen.)i yang lain adalah bahwa mereka mengatakan Demokrasi itu syirik dan menolak untuk mengikuti Pemilu tapi mewajibkan untuk mentaati hasil Pemilu tersebut. Korsleting apa yg terjadi di otak mereka ini? Mengatakan bahwa Demokrasi itu syirik, tapi hasil dari Demokrasi diterima. Apa bedanya jika dihidangkan daging Babi kepada mereka kemudian mereka tegas mengatakan bahwa ini makanan haram, tp setelah daging babi itu dicincang, dibumbui dan dimasak dengan berbagai macam bumbu dan sayuran di hadapan mereka, kemudian mereka mengatakan bahwa makanan ini Halal. Tidak ada bedanya.

9

@ Pelurusan :

+ Ketidaktahuan terhadap pemerintah yang syah menurut Sunnah , menyebabkan konsleting tersendiri di dalam pikiran penulis “ciri-ciri salafi maz‟um” . Adapun yang benar menurut Sunnah , kalau seorang diangkat menjadi pemimpin negara, baik melalui wasiat, bahkan melaui kudeta sekalipun, maka itu adalah syah adanya, dan haram menentangnya .Hal ini dilakukan oleh Muawiyah yang berwasiat kepada anaknya . Juga Bani Abasiyah yang mengkudeta Bani Umayyah. Maka hasil pemilu itupun syah adanya, walaupun caranya tidak sesuai dengan islam, sebagaimana kudeta.

Adapun penulis “ciri-ciri salafi maz‟um” ini , ternyata mendukung HAMAS yang notabene juga mengikuti Pemilu dan demokrasi di Palestina . Bukankah orang ini (penulis “ciri-ciri salafi maz‟um”) tahu, bahwa demokrasi itu bertentangan dengan syariat islam. Bukankah orang ini (penulis “ciri-ciri salafi maz‟um”) tahu, bahwa bertentangan dengan syariat Islam itu sama saja dengan tidak berhukum dengan hukum Alloh. Dan bukankah orang ini (penulis “ciri-ciri salafi maz‟um”) menganggap bahwa orang yang tidak berhukum denganm hukum Alloh itu adalah KAFIR. Tapi mengapa dia mendukung HAMAS?????......KORSLETING APA YANG TERJADI DI OTAK ORANG INI????? Bukankah ini sama saja dengan memakan Bakso sapi dicampur dengan daging Babi...???? Eh ternyata rasanya enak , karena ketidaktahuannya. Tapi maukah dia memuntahkannya setelah tahu???

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan : Wahai saudaraku-saudaraku kaum muslimin dan muslimah, saya melihat masih banyak di antara mereka sebanarnya memiliki ilmu yang baik tapi sayangnya mereka tidak mau berpikir sejenak tentang ilmu-ilmu mengenai realita-realita yang terjadi di masyarakat. Mereka tidak peka dengan penderitaan yang dialami masyarakat. Mereka tidak peka terhadap masalah-masalah penting yang seharusnya didahulukan dari pada masalah-masalah yang lain. Mereka hanya menjadi penonton sambil kemudian mencaci dan memberi gelar kepada orang-orang yang bekerja untuk dinullah dan umat islam. Ketahuilah wahai saudara-saudaraku sesungguhnya apa yang mereka lakukan ini telah pernah juga dilakukan oleh orang-orang di zaman Nabi. Mereka adalah para penggembos jihad padahal Allah Azza wa Jalla berfirman,

QS Al hujurat: 15

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”

Dan Rasulullah saw bersabda “Pokok urusan ini adalah islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad.”

Jihad adalah puncak amal yang berfungsi sebagai pelindung islam dan syariat-syariat islam termasuk shalat.

Mereka mengatakan bahwa orang-orang yang meneriakkan jihad adalah orang-orang yang jahil dan miskin ilmu, tetapi ketika mereka diajak berdialog sebagaimana diperintahkan Allah dan Rasul Nya jika terjadi perselisihan mereka selalu tidak mau menghadirinya dengan alasan yang sangat tidak rasional.

@ Pelurusan :

+ Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin dan muslimat , saya tampilakn dalil- dalil dan Tafsiran Ulama Salaf, kemudian apakah kalian mau mengikutinya , ataukah kalian akan mengikuti yang selain itu dengan mengikuti hawa nafsu belaka. Dan kami adalah pelaku , bukan penonton seperti yang dituduhkan . Kami selalu berusaha melakukan kepada kebaikan dan berusaha mengajak kepada kebaikan, karena kami sadar akan keadaan masyarakat kami ummat islam sekarang ini yang walaupun dalam segi kuwantitas itu banyak, tetapi sangat lemah dalam segi kuwalitas. Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Nabi Shollallohu‟alaihi wasallam dalam Hadits Shohih berikut ini:

10

Artinya:” sebentar lagi akan muncul ummat-ummat yang berkerumun ( memperebutkan ) kalian, seperti berkerumunnya oarng-orang yang makan hidangannya, maka seseorang bertanya : apakah karena sedikitnya jumlah kami waktu itu? Rosululloh menjawab : bahkan jumlah kalian itu banyak, tetapi kalian bagai buih di lautan, dan sungguh Allah akan mencabut rasa gentar di hati-hati musuh-musuh kalian , kemudian sungguh Allah akan benar-benar melemparkan di hati-hati kalian Al-Wahn. Maka seseorang bertanya , wahai Rosululloh apakah al-Wahn itu? Rosululloh menjawab : Cinta dunia, dan takut (benci) pada kematian. ( Hadits ini shohih , dishohihkan oleh Al-Bani).

Hasits ini menggambarkan keadaan kaum muslimin. Mereka menjadi rebutan oleh orang-orang Kafir di belahan manapun di bumi ini. Mereka dibunuh , dibantai dan seterusnya. Walaupun ketika itu kaum muslimin banyak jumlahnya, bukan hanya jutaan tapi sampai milyaran ,Tapi sayang kaum muslimin bagaikan buih lautan, yang mudah terombang-ambing oleh angin . Mudah dibawa kesana dan kemari, seperti mainan anak kecil, yang ditiup sedikit saja sudah berubah dari kedudukannya. Demikian juga ummat Islam saat ini, banyak jumlahnya tapi lemah keadaannya. Kebanyakan dari ummat Islam sekarang ini tidak mampu berpegang teguh pada alqur‟an dan sunnah yang shohihah dengan pemahaman salafussolih , padahal ini merupakan pondasi utama dalam beragama . Sehingga Allah cabut rasa takut dari dada-dada orang-orang kafir terhadap kaum muslimin ,sebagaimana kita lihat sekarang ini, walaupun ada sebagian dari kaum muslimin yang berani menyerang orang kafir, mengebomnya, dan menterornya, tetapi mereka (orang-orang kafir itu) sedikitpun tidak takut. Justru sebaliknya mereka (orang-orang kafir) itulah yang akan memburu para teroris alias mujahid maz‟um ini sampai kelubang semut sekalipun, sebagaimana yang dialami oleh Osamah bin Laden. Wahai saudaraku , mari kita lihat, mengapa orang-orang kafir itu tidak ada rasa takut sedikitpun terhadap mereka para “ teroris” yang mengatasnamakan” jihad “sebagai pembenaran aksi-aksi mereka? Kenapa ? Sebabnya adalah karena apa yang telah mereka lakukan itu bukan dari sunnah, tetapi dari bid‟ah . Karena apa yang telah mereka lakukan itu banyak yang bertentangan dengan Sunnah Nabi, sehingga Allah cabut rasa takut di dada orang kafir terhadap muslimin. Dan jangan disamakan dengan keadaan di zaman Rosululloh dan para sahabatnya, yang tidak diragukan lagi keimanannya dan keilmuannya serta ketaqwaannya kepada Allah dan Rosulnya. Walaupun dengan senjata yang seadanya dan dengan pasukan yang jumlahnya lebih sedikit dari pasukan Kafir, tetapi mereka orang-orang Kafir itu lebih takut terhadap kaum muslimin. Bahkan ketakutannya kepada kaum muslimin melebihi ketakutannya kepada Allah subhanahuwaya‟ala. Sebagaimana dalam Al-qur‟an Surat Al-Hasyr , Allah berfirman :

Artinya: “Sesungguhnya kamu dalam hati mereka (orang kafir) lebih ditakuti daripada Allah. yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS. Al Hasyr: 13)

Ketakutan mereka (orang-orang kafir) terhadap kaum muslimin di zaman Nabi dan para sahabatnya tidak lain adalah buah dari pertolongan Allah, dikarenakan para sahabat selalu berpegang teguh dalam menjaga keta‟atannya kepada Allah dan Rosulnya.

Untuk itu , agar kita ditakuti oleh musuh-musuh kita kaum kafirin, maka kuncinya adalah kita harus kembali kepada agama yang pertama yang dibawa oleh Rosululloh, dan dipahami seperti pemahaman para sahabat nabi, lalu diamalkan dengan penuh harap dan cemas. Sebagai mana Hadits berikut ini, ketika kaum muslimin dalam keadaan lemah/rendah/hina,maka Rosululloh memerintahkan untuk segera kembali kepada agama mereka yang pertama,yang lurus,yang murni,yang belum bercampur dengan kesyirikan dan kebid‟ahan. Rosululloh sollallohu‟alaihi wasallam bersabda:

11

Artinya:

Jika kalian telah berjual beli dengan cara iinah (riba),mengambil ekor-ekor sapi (peternakan),lalu kalian rela dengan pertanian, serta meninggalkan jihad, maka Allah akan timpakan pada kalian kehinaan, tidak dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian (dishohihkan oleh Al-bani)

Dan juga apabila telah terjadi fitnah yang banyak dengan berbagai macamnya, Rosululloh menyuruh kaum muslimin untuk kembali kepada agama yang pertama , yang hanif, yang masih murni, yaitu agama yang belum dikotori oleh noda-noda syirik dan bid‟h ,yaitu agama yang dipahami oleh para sahabat dan salafussolih , sebagaimana Hadits berikut:

Artinya : sesungguhnya akan terjadi Fitnah , akan tetapi kebanyakan manusia tidak mendengar, ( yakni para sahabat) . Berkata Muadz : Apakah kalian mendengar apa yang dikatakan Rosulullhoh ? Rosul bersabda :akan terjadi Fitnah. Mereka lalu bertanya : Bagaiamana dengan kami ya Rosululloh? Bagaiamana kami harus berbuat? Rosululloh menjawab : Kembalilah kalian kepada urusan (agama) yang pertama kali. (Hdits ini Shohih , dishohihkan oleh Al-Bani )

- Penulis “Ciri-ciri Salafi Maz‟um “ menuliskan: Ketahuilah wahai saudaraku, mereka selalu menyebar fitnah kepada mujahid. Salah satu fitnah dari mereka adalah aksi-aksi yang dilakukan muhajid telah membuat jelek citra Islam di mata orang-orang kafir. Saya ingin bertanya : Apakah menyelamatkan citra muslim di Indonesia lebih penting daripada ribuan bahkan faktanya jutaan nyama muslim melayang karena bom dan misil Amerika dan antek-anteknya?

Mari kita sampaikan kepada mereka gambaran dan citra muslim yang seperti apa yang hendak kita lindungi dan kita jaga?

Jika citra islam yang hendak dijaga adalah gambaran Islam yang penuh rahmat, lapang dada, pemaaf dan memiliki negara dan undang-undangnya adalah syariat islam dan kekuatan militernya sangat kuat kemudian kita menyeru islam yang penuh kebaikan maka itu benar dan baik khususnya jika kita tengah berdakwah kepada kalangan non muslim yang kita harapkan mau menerima islam. Tetapi hari ini kita menghadapi musuh kafir yang sangat bengis dan memerangi kita tanpa balas kasihan. Maka citra islam yang hendak kita sampaikan kepada mereka adalah “Wahai Amerika, jika kalian memerangi kami maka kami akan perangi kalian. Jika kalian membunuh kami, maka kami akan membunuh kalian. Inilah semestinya citra islam yang harus kita tampilkan.

@ Pelurusan :

+ Citra Islam yang benar adalah dengan mengikuti salafussolih . karena merekalah ummat yang adil, tidak berlebihan dan tidak meremehkan . Allah subhanahuwata‟ala berfirmandalam Surat Al-Baqoroh,ayat 143 :

12

Artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”

Kata Wasoth (tengah-tengah/pertengahan) yaitu adil dan baik, tidak berlebihan dan tidak meremehkan terhadap suatu perkara dalam agama . Menerapkan sesuai pada tempatnya , sehingga tidak menghilangkan hak-hak orang lain. Seperti contohnya di dalam menyikapi orang-orang kafir.Terhadap orang-orang kafir yang mereka tidak memerangi kaum muslimin , maka Allah tidak melarang untuk berbuat baik terhadap mereka serta berbuat adil kepada mereka. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Surat Al-Mumtahanah ayat ke 8 :

Artinya : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.”

Ulama Tafsir membawakan hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhori di dalam kitab Adabul mufrod yang dishohihksn oleh syaikh Al-bani sebagai berikut:

Artinya: ”Dari mujahid ia berkata, saya pernah berada di sisi Abdullah bin Amr, dan ketika itu pelayannya sedang menguliti seekor kambing , kemudian Abdullah berkata;” wahai pelayan kalau engkau sudah selesai, maka dahulukan tetangga kita si Yahudi itu”.Tiba-tiba berkatalah seseorang “Kau dahulukan orang Yahudi, semoga Allah memperbaiki anda”. Abdullah berkata “ Saya mendengar Nabi berwasiat tentang tetangga , sampai-sampai kami takut atau bahkan kami menganggap (mengira) bahwa beliau (Nabi) akan menggolongkan tetangga itu sebagai ahli waris.”.

Demikianlah , para salafussholih bermuamalah dengan mereka orang-orang kafir yang tidak memerangi kaum muslimin, walaupun mereka jelas punya makar membenci Islam , tetapi selama tidak memerangi kaum muslimin di mana dia berada, tidak diperbolehkan untuk memeranginya. Seperti tetangga, utusan , bisnis, adanya perjanjian , adanya jaminan keamanan dari kaum muslimin, maka mereka wajib dilindungi, diperlakukan secara baik dan adil. Itulah Citra Islam yang sebenarnya. Demikian halnya dengan Rosululloh, beliau bermuamalah secara baik dengan Yahudi, sebagaimana yang diterangkan oleh imam Bukhori berikut ini :

Artinya:” dari A‟isyah r.a. berkata: ketika Rosululloh meninggal dunia , baju besinya digadaikan untuk tanggungan hutangnya kepada seorang Yahudi, yang beliau berhutang tiga puluh sho‟an”.

Demikianlah Nabi dan para sahabat, serta para pengikutnya , mencitrakan Islam dimata dunia, dengan karena memang Islam itu adalah Rohmatan lil „alamin.

13

Sehingga barang siapa yang menampilkan citra Isalm yang berbeda , dengan citra Islam yang telah ditampilkan Nabi dan para sahabatnya , maka itu artinya dia telah menyimpang dari jalan Nabi dan para sahabatnya. Sebagaimana yang telah ditampilakn oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan kalimat suci “jihad”,sebagai pembenaran aksi-aksi mereka, seperti yang telah mafhum di kabarkan , yang mereka ini membunuh, mengebom, merampok, dan memerangi orang kafir yang tidak memerangi muslimin, apalagi TIDAK dalam keadaan perang, di negara yang penduduknya mayoritas muslim pula, bahkan di negara yang dia dilahirkan dan menjadi tumpah darahnya sendiri. Sungguh kalimat “jihad” yang mereka dengungkan, terlalu “suci“ bagi aksi-aksi mereka, yang jauh dari keadilan dan kebenaran . Cukuplah mereka ini disebut sebagai “Mujahid Maz‟um”. Yaitu Mujahid yang mengaku-ngaku saja, sekedar pengakuan dari mereka saja atau dari kelompok mereka saja. Tidak lebih dari itu!!!. Coba ,sekarang kita bertanya kepada mereka, adilkah jika mereka yang katanya memerangi Amerika , lalu meledakkan Bomnya di Indonesia???? Walupun tempat itu adalah tempat maksiat yang banyak dikunjungi orang Amerika, tetapi bukankah di tempat itu juga ada kemungkinan orang Islam berada di situ? Dan faktanya memang ada banyak orang Islam yang menjadi korban aksi mereka ini, baik yang luka-luka , maupun yang meninggal dunia. Padahal membunuh seorang muslim tanpa hak yang dibenarkan dalam agama, sama dengan membunuh manusia seluruhnya. Dan pelakunya tidak akan mencium bau syurga, padahal bau Syurga bisa tercium sejauh 40 tahun perjalanan. Sebagaimana Hadits yang berikut ini:

Artinya,”Barang siapa nyang membunuh seorang kafir (muahad), tidak akan mencium bau syurga, padahal bau syurga bisa tercium sejauh 40 tahun perjalanan”.

Adapun Citra Islam terhadap sesamanya yaitu sesama saudara muslim, maka saling nasehat-menasehati. Yaitu agar perpegang teguh kepad Al-qur‟an dan Sunnah dengan pemahaman salafissholih, sehingga tidak berlebih-lebihan di dalam menyikapi sesama saudaranya muslim yang tidak sepaham dengannya. Berusaha untuk selalu adil dalam bersikap. Sebagai contoh dalam menyikapi ahlut-tauhid yang tergelincir dalam dosa besar, selama bukan dosa Syirik Akbar ,maka tidak boleh mengkafirkan mereka, dan tidak boleh harta dan darahnya ditumpahkan dan dirampas, kecuali yang sudah jelas-jelas keluar dari Islam. Itupun harus disertai dengan bukti yang jelas, dan dakwah atau nasehat atau seruan sudah sampai padanya, tidak cuma sekali atau dua kali tetapi berkali-kali.

Sehingga sholat di belakang sesama muslim syah, tidak perlu mengulangi atau menghindari .

Demikianlah saudaraku , tulisan ini semata-mata untuk meluruskan dari tulisan yang telah beredar di masyarakat, yang isinya menyimpang dri manhaj yang haq, yaitu manhaj salafussholih. Karena menyimpang itu berarti belok atau bengkok maka perlu diluruskan kembali.

Semoga Allah Subhanahuwata‟ala, memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua ummat Islam ,sehingga Islam berada dalam satu keyakinan yang benar , dalam satu persatuan yang besar, sehingga pada gilirannya dapat meninggikan kalimatullah serta izzul islam walmuslimin, Amiin.....

Semoga bermanfaat.

Ikhwanuka fil islam

Abdurrahaman Alpamalangy