memaksimalisasi public relations majalah annisa...
TRANSCRIPT
MEMAKSIMALISASI PUBLIC RELATIONS MAJALAH
ANNISA DALAM MENINGKATKAN OPLAH PENJUALAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
SHIFA ANISAH SETIAWAN
NIM 109051100036
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013
i
ABSTRAK
SHIFA ANISAH SETIAWANMemaksimalisasi Peran Public Relation Majalah ANNISA dalam Meningkatkan OplahPenjualan
Kini majalah wanita muslim semakin berkembang dan semakin di nanti oleh parapembaca setianya. Majalah wanita muslim pun bersaing untuk menjadi majalah yang palingbaik di mata pembacanya. Persaingan itulah yang menjadi tanggung jawab tim publicrelation suatu perusahaan atau organisasi, untuk berusaha agar majalahnya tetap eksis dandiminati. Hal ini berlaku pada majalah Annisa yang menggunakan tim public relationsnyauntuk menemukan strategi tersendiri agar dapat meningkatkan oplah pejualan. Langkah danstrategi tersebut sangat menentukan posisi majalah Annisa nantinya di masyrakat. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui peran public relation majalah annisa dalam meningkatkanoplah penjualannya.
Majalah wanita muslim bersaing dengan majalah wanita biasa. Di sini penelitimerumuskan masalah yang dihadapi oleh majalah Annisa. Seperti, apa strategi yang akandigunakan public relation majalah Annisa dalam meningkatkan oplahnya? Dan apa langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan oplah penjualan yang tinggi?. Hal tersebutdirumuskan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
Analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternalmenjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang telah menguntungkan.Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadikekuatan (strengths), kelemahan(weakness). Kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadiancaman (threats) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagaikemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan. Yang akan menjadi objek penelitianini adalah Majalah Annisa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yangmenggambarkan peristiwa/permasalahan yang terjadi pada objek penelitian. Setelah data-datayang ditemukan terkumpul kemudian ditarik kesimpulan atas pertemuan aspek faktor peluangdan kekuatan, aspek pertemuan faktor peluang dan kelemahan dan aspek faktor pertemuanancaman dan kekuatan dan aspek faktor pertemuan faktor ancaman dan kelemahan yangkemudian disusunlah isu strategis atas permasalahan yang berkaitan dengan teori yang telahdibahas.
Berdasarkan hasil penelitian ini,maka dapat disimpulkan bahwa strategi yangdilakukan majalah Annisa adalah melakukan promosi dengan cara yang menyenangkan danmenarik, membuat rubrik bacaan dengan tampilan full picture dan full color,sertabekerjasama dengan tim lainnya seperti redaksi, promosi, dan distribusi. Dan dapat disimpulkan juga bahwa majalah Annisa harus mempertahankan komponen yang dianggapsebagai kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar dapat bersaing secara sehat denganmajalah wanita muslim lainnnya.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam, atas
limpahan karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan
barakahnya. shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah SAW yang
telah membawa umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang tenang.
Penulis bersyukur setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Memaksimalisasi Peran Public Relations Majalah
Annisa Dalam Meningkatkan Oplah Penjualan”, untuk mencapai gelar Sarjana Komunikasi
Islam (S.Kom.I). Dalam penyusunan karya ilmiah ini tentu penulis menemui beberapa
hambatan maupun rintangan, namun Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan baik dan dengan banyakanya dukungan orang-orang terdekat.
Dalam menyusun karya ini penulis menyadari masih banyakanya kekurangan, namun
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. Tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan karya ini dengan baik.
Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Arief Subhan M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Drs. Wahidin Saputra M.A. sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Drs. Mahmud
Jalal M.A. sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum , Drs. Rizal,LK
M.A. sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Orangtua penulis, Ibu dan Bapak yang tercinta , yang telah memberikan dukungan
baik material serta moral selama awal perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini,
dan Ayah tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungan setiap saat.
iii
3. Rubiyanah M.A. sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Ade Rina Farida, M.Si.
sebagai Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang selalu mendukung dan memberikan
banyak kemudahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Wahidin Saputra MA, sebagai Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak
memberikan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen, Karyawan, dan Staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
yang telah banyak memberikan ilmu, bantuan, dan informasi pada penulis selama
proses perkuliahan selama 8 semester di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Berliana Febrianti sebagai Pemimpin Redaksi Majalah ANNISA, Lusi C Maghriefie
sebagai Redaktur Pelaksana, Yohanah Mardianti sebagai Advertising & Marcomm
Manager, serta Andi sebagai Sekretaris Majalah ANNISA yang telah banyak
memberikan bantuan, meluangkan waktu, serta memberikan informasi yang
dibutuhkan penulis selama berlangsungnya penelitian di Majalah ANNISA.
7. Lelaki yang terbaik, tersabar, dan terkasih, Bobby Alexander. Terimakasih atas
waktu, dukungan, semangat, saran dan kritiknya pada penulis semoga kita bisa sukses
bersama di masa depan nanti.
8. Kakak tersayangku, Putriani Pradipta Utami Setiawan yang selalu memberikan
masukan dan arahan kepada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan di kelas Konsentrasi Jurnalistik A dan B. Anda semua
telah banyak memberikan kenangan, suka maupun duka bersama-sama selama masa
perkuliahan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Semoga pertemanan kita
tidak pernah putus dan tali silaturahim diantara kita tetap terjaga.
10. Sahabatku, Lisna Okdiana, Munda, Aprilia, yang selama perkuliahan selalu menjadi
teman terdekat penulis. Terimakasih untuk segala bantuan dan semangat yang
diberikan kepada penulis. Semoga kita berteman selamanya.
iv
Akhirnya penulis hanya mampu mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT menambah Rahmat dan
Karunia-Nya. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan karya
ilmiah ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya, Amin ya
rabbal’alamin.
Wassalam
Jakarta, April 2013
Shifa Anisah Setiawan
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 10
D. Metodologi Penelitian ........................................................ 11
E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 14
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 16
BAB II KAJIAN TEORITIS PUBLIC REALTIONS
A. Strategi ............................................................................... 18
1. Pengertian Strategi ....................................................... 18
2. Tingkatan Strategi ........................................................ 21
B. Public Relations ................................................................ 23
1. Fenomenea Public Relations ........................................... 23
2. Definisi Public Relations ............................................... 24
3. Tujuan dan Fungsi Public Relations .............................. 27
C. Ruang Lingkup Public Relations ....................................... 28
D. Majalah................................................................................ 31
1. Pengertian Majalah.......................................................... 31
2. Majalah Sebagai Media Dakwah ................................... 31
E. Pengertian Oplah................................................................ 34
vi
F. Analisis SWOT .................................................................. 36
BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH ANNISA
A. Latar Belakang Majalah ANNISA ..................................... 45
B. Sasaran Pembaca ................................................................ 50
C. Struktur Organisasi Majalah ANNISA .............................. 50
D. Rubrik Majalah ANNISA.................................................... 53
BAB IV ANALISA DATA
A. Strategi Public Relation Majalah ANNISA ....................... 57
B. Analisis Lingkungan Eksternal ........................................... 64
C. Analisis Lingkungan Internal .............................................. 66
D. Analisis SWOT .................................................................. 69
E. Matriks SWOT dan Penjabaran Hasil Temuan .................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 76
B. Saran ................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan media massa saat ini merupakan kebutuhan dalam
mendukung berbagai kegiatan masyarakat. Dalam era global saat ini teknologi
yang berkembang, kian memudahkan masyrakat dalam memperoleh informasi
secara cepat dan mengikuti perkembangan. Kebutuhan masyarakat akan informasi
yang cepat saat ini, dimanfaatkan oleh berbagai media massa dalam perannya
menyampaikan informasi, edukasi, opini, dan ilmu pengetahuan kepada para
pembacanya.
Media massa kini tidak bisa lagi di pisahkan dari kehidupan masyarakatkarena media massa, baik cetak maupun elektronik sudah menjadi kebutuhanhidup. Mulai dari kota hingga pedesaan, masyarakat memanfaatkan media massauntuk berbagai keperluan, sesuai dengan fungsi pers. Melalui media massa,masyarakat minimal mendapatkan keragaman hiburan dan informasi terbarutentang berbagai hal yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kalaupun terjadipengecualian, ada masyarakat yang belum menikmati media massa mungkinhanya bagi masyarakat suku terasing saja. Media massa merupakan informasiyang terkait dengan masyarakat, digunakan berhubungan dengan khalayak(masyarakat) secara umum, dikelola secara professional dan bertujuan mencarikeuntungan. 1
Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni
media massa cetak dan elektronik. Media cetak merupakan media tertua yang ada
di muka bumi. Media cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta Diurna
dan Acta Senatus di kerajaan Romawi, kemudian berkembang pesat setelah
Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, hingga kini sudah beragam
1 Mondry, M.Sos., Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),h.12.
2
bentuknya seperti surat kabar (koran), tabloid, dan majalah.2 Media cetak yang
dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah.3
Media cetak adalah berita-berita yang disiarkan melalui benda cetak.4 Menurut
Kurniawan Djunaedi, media cetak ialah media yang terbit secara berkala, tapi
bukan setiap hari. Media cetak itu harus bersampul dan dirancang secara
khusus,selain itu media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki
sejumlah halaman tertentu. Bentuknya harus berformat tabloid, atau saku, atau
berformat konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal selama ini.5
Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio
siaran, televisi, film, media on-line (internet). Setiap media cetak memiliki
karakteristik yang khas.
Di tengah gempuran media-media yang mengedepankan teknologi terbaru,
sampai saat ini majalah tetap tampil dengan jurus lama: menjual segmentasi,
mengupayakan kemasan yang eye cathing, permainan warna, desain, dan kualitas
kertas sebagai selling point. Namun, majalah tidak bisa lagi selalu dituntut
layaknya sebuah “toko serba ada” yang menyediakan beragam kebutuhan
informasi. Berbeda dengan surat kabar, majalah dituntut lebih fokus untuk
menjangkau khalayak atau target audiens tertentu. 6
2 Ibid, 133 Elvinaro Ardianto, dkk., Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi (Bandung: SimbiosaRekatama Media, 2007), h. 103.4 Zaenuddin HM, The Journalist (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2007), h. 12.5 Kurniawan Djunaedi, Rahasia Dapur Majalah Indonesia (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum,1995), h.XIII.6 Artikel diakses pada 10 Januari 2013 dari bincangmedia.wordpress.com/memotret-industri-bersegmen-di-indonesia/
3
Di Indonesia sendiri kehadiran majalah tidak terlepaskan dari keseharian
masyarakat. Industri majalah di Indonesia terus menggeliat dan berkembang di
luar segala isu mengenai akan matinya industri terbitan cetak karena di gerus
teknologi. Sebagai media massa, majalah tentunya diterbitkan oleh instansi
tertentu yang bertanggungjawab terhadap semua materi pemberitaannya, karena
hal mendasar dalam komunikasi massa adalah keterlibatan lembaga walaupun
interpretasi dan opini personal tetap sangat dibutuhkan dalam proses pengemasan
komunikasi.
Berkembangnya kembali penerbitan majalah khusus pada saat ini dapat
dikatakan sebagai akibat euforia kebebasan pers pada awal tahun 2000 berujung
pada munculnya sejumlah penerbitan yang menerbitkan berbagai jenis format
media massa. Dalam lingkup media cetak, muncul sejumlah penerbitan koran,
majalah, tabloid, dan lain sebagainya. Tidak mengherankan jika jumlah penerbitan
yang terdaftar oleh Departemen Penerangan di Indonesia melonjak dari 282
penerbitan pada tahun 1997 menjadi 1675 penerbitan pada akhir tahun 1999 .7
Angka ini terus menanjak. Menurut Dewan Pers, pada tahun 2001, jumlah
penerbitan media cetak meningkat lagi menjadi 2033 penerbitan. Laporan
Tahunan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tahun 2000-2001 juga mencatat
perkembangan media lokal di sejumlah daerah pasca kebebasan pers.8
Pada perkembangan mutakhir, majalah-majalah semakin fokus dengan
segmentasi dan target pasar yang sangat spesifik. Teknologi publishing yang
semakin canggih dengan sistem komputerisasi memudahkan proses editing dan
7 Direktori Pers Indonesia, 2002-20038 Artikel diakses pada 10 Januari 2013 dari bincangmedia.wordpress.com
4
lay-out sehingga memudahkan, mempercepat, dan meminimalkan kesalahan
pencetakan . Selain itu industri majalah-majalah juga di warnai dengan sistem
waralaba (franchaise), yakni terjemahan ke dalam berbagai bahasa, baik yang
seluruhnya merupakan terjemahan dari versi aslinya maupun yang sebagian
disesuaikan dengan konteks lokal dan citarasa negara lain.9
Pada awalnya, industri majalah lokal cukup menjanjikan. Tetapi, sejak
dibebaskannya majalah asing masuk ke indonesia, peminat majalah lokal menurun
drastis. Pelonggaran peraturan dalam industri media cetak, membuat mudahnya
industri majalah di Indonesia mendirikan franchise majalah asing di
Indonesia. Franchising (pewaralabaan) adalah sebuah konsep pemasaran dalam
rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising
bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama
strategisnya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahkan
sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut
pendanaan, SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi
dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat
efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan
franchise.
Semua fenomena yang terjadi mengenai perkembangan majalah di Indonesia
dari masa ke masa hingga bebasnya majalah franchise masuk dan berkembang
pesat di Indonesia memiliki efek yang luar biasa terhadap perkembangan majalah.
Semua itu memberikan efek besar terhadap industri majalah di Indonesia yang
9 Vivian, 2002.
5
semakin sepi peminat seiring perkembangan industri media cetak, namun
kreatifitas dan kerja keras dituntut keras untuk dalam industri majalah di
Indonesia. Dimana pada saat ini banyak majalah-majalah lokal terus memperbarui
isi dari majalah tersebut dengan variasi berita dan info yang semakin menarik,
bahkan dari segi kemasan dan ukuran majalah yang dibuat semenarik mungkin
guna menarik minat pembacanya.
Dalam dunia perdagangan, faktor kunci yang sangat menentukan dalam
mendukung aktifitas usaha, adalah penjualan. Faktor inilah yang menjadi kunci
sekaligus indikator apakah sebuah usaha perdagangan dapat dikatakan mengalami
kemajuan atau sebaliknya, mengalami kemunduran. Bahkan bila di kaitkan
dengan proses produksi dalam suatu perusahaan, hampir bisa dipastikan tanpa
adanya penjualan atau pemasaran dari produk yang di hasilkan, perusahaan
tersebut akan mengalami kerugian penjualan. Dalam prakteknya semua pelaku ini
harus mempunyai keterampilan pendukung yang dapat menunjang aktifitasnya,
seperti pengenalan terhadap produk yang dijualnya (product knowledge), harga,
jenis pasar, segment pasar dan daya beli konsumen. Dukungan dari faktor lainnya
juga sangat di butuhkan dalam mendongkrak volume penjualan, salah satu faktor
tersebut adalah promosi. Promosi ini biasanya dilakukan untuk menjangkau
konsumen yang diharapkan akan membeli produk yang ditawarkan tersebut.10
Penetapan harga merupakan suatu masalah ketika perusahaan harus
menentukan harga untuk pertama kali. Hal ini terjadi ketika perusahaan
mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika ia memperkenalkan
10 Artikel diakses pada 20 Januari 2013 dari gofaztrack.com /sales/memahami-dasar-dan-pengertian-penjualan/
6
produk lamanya ke saluran distribusi baru atau kedaerah geografis baru, dan
ketika ia melakukan tender memasuki suatu tawaran kontrak kerja yang baru.
Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun
kebijakan mendapatkan harganya. Enam prosedur untuk menetapkan harga: (1)
memilih sasaran harga; (2) menentukan permintaan; (3) memperkirakan biaya; (4)
menganalisis penawaran dan harga pesaing; (5) memilih metode harga; dan (6)
memilih harga akhir. 11
Industri media terutama media cetak, nampaknya akan menghadapi masalah
yang serius soal oplah media cetak. Kemajuan teknologi terutama di bidang
komunikasi dan informasi membuat media-media online tumbuh pesat, dan seolah
mampu menggantikan fungsi media cetak. Masalah ini sangat serius dimana oplah
yang berujung pada tingkat penjualan media cetak adalah menjadi roda penggerak
industri media cetak. Semakin rendah oplah media cetak maka keberlangsungan
industri media tersebut semakin terancam, karena salah satu pemasukan industri
ini adalah dari penjualan itu sendiri dan juga iklan. Menyinggung soal iklan, oplah
juga sangat berpengaruh karena tentu pihak pengiklan akan berpikir ulang
memasang iklan di media cetak yang kini semakin meredup secara perlahan.12
Perubahan yang terjadi dalam dunia jurnalisme hendaknya bukan untuk di
lawan atau di tentang, tetapi harus di sikapi dengan sikap terbuka menerima
perubahan tersebut dan menyesuaikannya, tanpa harus mengubah ideologi
jurnalisme itu sendiri. Perubahan dalam bidang teknologi dan informasi memang
11 Abdullah, M.M., M.Pd dan Tantri Francis, S.E., M.M., Manajemen Pemasaran (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2012),h.171.12 Artikel diakses pada 18 Februari 2013 dari ekonomi.kompasiana.com/oplah-turun-matinya-media cetak/
7
merambah ke segala bidang di dunia ini, termasuk dunia pers. Perkembangan
tersebut tentu harus dimaknai sebagai sesuatu yang positif dan kita jangan menjadi
apatis terhadap perubahan tersebut. Memang kemajuan media online bisa saja
menyebabkan industri media cetak mati, dan mungkin akan berdampak buruk bagi
sektor ekonomi terutama yang berkaitan langsung dengan industri media cetak.13
Nasib media cetak dalam ancaman. Para pakar memperkirakan masa depan
surat kabar, majalah, dan tabloid suram. Pembaca media cetak pelan tapi pasti
mulai beralih ke media elektronik, khususnya TV dan internet. Philip Meyer,
penulis buku The Vanishing Newspaper meramalkan koran terakhir terbit pada
April 2040. Dalam sebuah seminar Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) , Asto
Subroto, pengelola lembaga Survey Mars, mengemukakan koran sebagai produk
akan berakhir dalam 25 tahun ke depan.14
William, F. Arens (1999:310) mendefinisikan Public Relations sebagai sebuah
fungsi manajemen yang memfokuskan diri pada membangun/mengembangkan
relasi serta komunikasi yang dilakukan individual maupun organisasi terhadap
publik guna menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Publik yang
dimaksud dari definisi di atas menurut Arens terdapat tujuh kategori publik, yaitu
: Employes, Stockholders, Communities, Media, Goverment, Investment
Communities-Customers.15
Dari pengertian tersebut tampak bahwa aktivitas public relations berada pada
kata manajemen relasi dan komunikasi yang berujung pada terciptanya hubungan
13 Ibid14 Ibid15 Saputra Wahidin dan Nasrullah Rulli, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations diEra Cyber, (Depok: Gramata Publishing, 2011), h. 125 .
8
baik dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pencitraan individu atau
perusahaan. Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan memberikan dampak
yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang di tetapkan induvidu ataupun
organisasi. Pencitraan tersebut akan meraih keuntungan dari produk yang dijual
karena memiliki individu atau organisasi dalam menjalankan bisnis.16
Berkaitan dengan fungsi manajemen, Hutapea (2000) menjelaskan bahwa PR
adalah fungsi manajemen untuk membantu menegakkan dan memelihara aturan
bersama dalam komunikasi, demi terciptanya saling pengertian dan kerjasama
antara lembaga/ perusahaan dengan publiknya, membantu manajemen dan
menanggapi pendapat publiknya, mengatur dan menekankan tanggungjawab
manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen
dalam mengikuti, memonitor, bertindak sebagai suatu sistem tanda bahaya untuk
membantu manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan
buruk, serta menggunakan penelitian dan teknik-teknik komunikasi yang efektif
dan persuasif untuk mencapai semua itu.
PR dalam Islam dapat dikatakan sebagai dakwah pengenalan Islam. Dakwah
ini berfungsi sebagai pengenalan Islam kepada masyarakat. Seorang pendakwah
atau orang yang mensosialisaikan Islam pada masyarakat yang paling sukses
adalah Nabi Muhammad SAW. Selain itu PR juga dapat di katakan sebagai
dakwah dalam ajaran Islam yang berfungsi sebagai salah satu cara penyebaran
Islam yang sangat efektif.17
16 Ibid, 12617 Artikel diakses pada 22 Januari 2013 dari komunikasijenius.blogspot.com/
9
Majalah Annisa adalah majalah gaya hidup wanita muslim. Majalah Annisa
merupakan majalah sebagai media dakwah. Dapat dikatakan demikian, karena
majalah Annisa memiliki rubrik-rubrik menarik mengenai agama Islam. Cover
dan tampilannya yang fresh dan modern sangat menarik perhatian. Majalah
woman insight ini hadir dalam satu bulan sekali dan memiliki harga yang
terjangkau.
Majalah Annisa bersaing dengan majalah wanita muslim lainnya untuk
menduduki posisi pertama dalam dunia media cetak, khususnya majalah.
Persamaan misi serta isi yang ada pada majalah wanita muslim lainnya,
merupakan tantangan bagi majalah Annisa. Majalah wanita muslim diantaranya
adalah majalah ummi, majalah paras, majalah khasanah, dan lain-lainnya.
Tantangan akan datang ketika di dalamnya terdapat kompetitor yang menciptakan
persaingan. Dengan demikian penelitian ini diberi judul “Memaksimalisasi
Peran Public Relations Majalah Annisa Dalam Meningkatkan Oplah
Penjualan “.
A. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Seperti di ketahui majalah wanita muslim sekarang ini sangatlah
banyak. Hal yang harus dilakukan majalah Annisa mengatur strategi
public relations agar pembeli memilih dan membaca majalah Annisa,
sehingga oplah dapat meningkat. Agar permasalahan ini terfokus pada
satu permasalahan, maka peneliti membatasi penelitian ini pada
10
strategi public relations yang digunakan oleh majalah annisa periode
tahun 2012-2013.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, perumusan masalah
penelitian ini adalah:
a) Apa strategi Public Relations majalah Annisa dalam upaya
meningkatkan oplah ?
b) Apa langkah – langkah yang dilakukan majalah Annisa untuk
mendapatkan oplah penjualan yang tinggi ?
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui peran public relations yang digunakan
majalah Annisa dalam meningkatkan oplah penjualan.
b) Untuk megetahui langkah – langkah yang ditempuh majalah
Annisa dalam mendapatkan oplah yang tinggi.
2. Manfaat Penelitian
a) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian Ilmu
Pengetahuan Komunikasi dalam bidang teori yang membahas
public relations.
b) Bagi Jurusan / Fakultas Komunikasi diharapkan dapat
membantu pengayaan kurikulum tentang public relations
yang dikembangkan dalam organisasi ataupun perusahaan.
11
c) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi
penelitian serupa dimasa mendatang.
d) Selain itu juga dapat memberi masukan tentang bagaimana
peran public relations untuk menarik minat pembaca pada
majalah.
C. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat. Metode ini mempelajari masalah-masalah dalam
masyrakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-
situasi tertentu, termasuk tentang hubungan serta pengaruh dari suatu
fenomena.18
Penelitian ini juga menggunakan metode analisis SWOT Kualitatif
Kearns yang berguna untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang ada pada majalah annisa. Penulis berusaha
menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang terjadi pada aspek
internal dan aspek eksternal. Penelitian ini kemudian dijelaskan,
dianalisa, dan disajikan sehingga menjadi gambaran (deskriptif) yang
sistematis. Dengan cara memaparkan atau menggambarkan dan
18 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor:Ghalia Indonesia,2005),h. 55.
12
menghubungkan hasil analisis pertemuan faktor-faktor lingkungan
internal dan faktor-faktor lingkungan eksternal apa adanya dari
penelitian yang ada. Berdasarkan metode penelitian tersebut peneliti
berharap mendapatkan data penelitian yang bersifat deskriptif
interpretatif sehingga peneliti dapat menelaah dan menganalisa lebih
dekat dan menyeluruh untuk mendapatkan pemaparan yang jelas
mengenai peran public relations majalah Annisa dalam meningkatkan
oplah penjualan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan metode penelitian diatas maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
a) Observasi, yaitu salah satu metode dalam penelitian yang berarti
pengamatan, dalam hal ini kegiatan dilakukan penulis guna menggali data
serta informasi dari sumber data yakni berupa peristiwa, tempat, dan
dokumen yang ada berkaitan dengan apa yang telah menjadi dasar
penelitian.
b) Wawancara, yakni mengadakan tanya-jawab mendalam namun bersifat
fleksibel, dimana susunan pertanyaan dan kata-kata dalam pertanyaan
dapat saja berubah secara insidental menyesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi responden yang dimintai wawancara guna menciptakan
komunikasi yang dinamis dan mendorong tercurahnya informasi yang
sebenarnya.
13
c) Dokumentasi, yakni dengan mencari data berupa buku, catatan, arsip, dan
sebagainya yang berkaitan dengan strategi-strategi, terutama mengenai
strategi (usaha) komunikasi yang sangat dibutuhkan sebagai pendukung
hasil wawancara.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di kantor majalah Annisa PT.
Madani Segarra Media Jl Pangeran Antasari No 53 Jakarta Selatan.
Telepon 021-93158, 021 72793001, dengan website
www.annisamagazine.com .
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah public
relations majalah Annisa sedangkan yang menjadi objek dari
penelitian ini adalah peran yang digunakan oleh public relations dalam
meningkatkan oplah penjualan.
5. Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip
dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan
14
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.19
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT atau TOWS. Analisis
ini untuk memprediksikan atau menghindarkan terjadinya ketidakpastian
pada organisasi yang bersangkutan dengan tingkat kemampuan public
relations .20 Dengan demikian analisis ini dapat menggambarkan hasil
temuan mengenai Memaksimalisasi Peran Public Relations Majalah
ANNISA Dalam Meningkatkan Oplah Penjualan. Penulis mencoba
memaparkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
D. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan
di Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
peneliti menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang public
relations.
Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi
atau konten permasalahan yang diteliti. Oleh karena itu, untuk
19 Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung:RemajaRosdakarya, 2009) h. 18620 Rosady Ruslan, S.H., M.M., Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada,2006) h. 15
15
menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengakui karya
orang lain, peneliti mempertegas perbedaan masing-masing judul masalah
yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public
relations peneliti uraikan sebagai berikut.
Skripsi yang pertama dengan judul Strategi Komunikasi Public
Relations Radio Gen FM Pada Minat Pemasang Iklan oleh Umi Nur
Atiyah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2011 berisikan tentang strategi komunikasi yang diterapkan
unit public relations khususnya lingkup advertising (iklan). Sedangkan
persamaan yang peneliti teliti adalah pada kajian ilmunya yaitu public
relations, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya, jika
Umi pada strategi public relations dalam menarik minat pemasang iklan
maka peneliti meneliti tentang strategi public relations dalam
meningkatkan oplah penjualan.
Skripsi yang kedua dengan judul Strategi Public Relations
PT.ANUGRAH BERSAMA SEJAHTERA Dalam Menjalin Loyalitas
Customer oleh Johan Alkautsar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Berisikan tentang strategi
public relations dalam menjalin loyalitas customernya. Sedangkan
persamaan dengan penelitian yang peneliti teliti ada pada subjeknya yaitu
public relations, sedangkan perbedaanya terletak pada objek penelitianya
16
jika Johan mengenai strategi dalam membangun loyalitas customer
sedangkan peneliti meneliti tentang peran public relations dalam
meningkatkan oplah penjualan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini merujuk pada
pedoman umum karya ilmiah civitas akedemika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 21 Dalam rangka mempermudah tahap demi tahap pembahasan
dan penulisan karya ilmiah ini, maka penulis menyusunnya ke dalam lima
bab dimana setiap bab di uraikan lagi menjadi sub-sub bab, namun pada
umumnya selalu akan ditemui keterkaitan antara bab satu dengan yang
lainnya.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah , pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian , metodologi
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS PUBLIC RELATIONS
Bab ini membahas tentang Pengertian Strategi, Definisi Public Relations,
Tujuan dan Fungsi Public Relations, Ruang Lingkup Public Relations,
Pengertian Majalah, Pengertian Oplah, dan Analisis SWOT .
21 Oman Faturahman, DKK. Pedoman Penulisan karya ilmiah ( Skripsi, Tesis, dan Disertasi ).(Jakarta: CEQDA ( Center for Quality Development and Assurance ) UIN Syarif HidayatullahJakarta, 2007).
17
BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH ANNISA
Bab ini membahas tentang sekilas gambaran umum majalah Annisa
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA
Bab analisis hasil temuaan ini berisi tentang analisis SWOT yang
menjelaskan strategi public relations majalah Annisa yang digunakan
untuk meningkatkan oplah penjualannya.
BAB V PENUTUP
Bab ini meliputi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
BAB II
KAJIAN TEORITIS
PUBLIC RELATIONS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani , yaitu Strategos, yang
berarti “Komandan Perang “ pada zaman demokrasi Athena. Pada
awalnya, strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk
memenangkan suatu peperangan. 1
Para kompetitor bisnis di era 1990-an menjelaskan bahwa stretegi
adalah hal menetapkan arah kepada “manajemen” dalam arti orang sebagai
sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengindetifikasikan
kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu
memenangkan persaingan di dalam pasar. Dengan kata lain, definisi
strategi mengandung dua komponen yaitu: Future Intentions atau tujuan
jangka panjang dan Competitive Advantage atau keunggulan bersaing. 2
Future Intern atau jangka panjang diartikan sebagai pengembangan
wawasan jangka panjang dan menetapkan komitmen untuk mencapainya.
Menurut Ahmad S.Adnanputra, MA, MS, pakar humas dalamnaskahnya yang berjudul PR Strategi, yang mengatakan bahwa arti strategiadalah bagian terpadu dari suatu rencana, sedangkan rencana (plan) adalah
1 Komaruddin, Ensiklopedi Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) Cet. Ke 1, h. 539.2 Crown Dirgontoro, Manajemen Stratejik; Konsep, kasus dan implementasi (Jakarta; GrasindoUtama, 2004), Cet. Ke 2, h..5.
19
produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnyaperencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. 3
Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendi, MA,
strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu perencanaan tersebut. Strategi tidak hanya berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta arah saja melainkan
harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 4
Syarif Usman mengatakan, dalam pembangunan saya
mendefinisikan startegi sebagai kebijaksanaan menggerakkan dan
membimbing seluruh potensi (kekuatan, daya, dan kemampuan) bangsa
untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan. 5
Kemudian lebih mengerucut menurut Stainer dan Mineer, strategi
adalah penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam
mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan
startegi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan tercapai. 6
Jika sedikit di tarik kesimpulan, strategi pada hakikatnya memiliki
beberapa ciri yakni:
Pertama, ia memusatkan perhatian pada kekuatan. Kekuatan
adalah bagaikan fokus dalam pokok pendekatan strategi . Kedua, ia
memusatkan kepada analisa dinamika, analisa gerak, analisa aksi, Ketiga,
3 Rosady Ruslan, SH ,Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi)(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2001) Edisis Revisi, Cet.3 .4 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,1992), h.32.5 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam (Jakarta: FirmaDjakarta), Cet. Ke 1, h.6 .6 George Steiner dan John Minner, Manajemen Strategi (Jakarta: Erlangga), h.20.
20
strategi memusatkan pada perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai serta
gerak untuk mencapai tujuan tersebut. Keempat, strategi memperhatikan
faktor-faktor waktu (sejarah; masa lampau, masa kini, dan trauma; masa
depan) dan faktor lingkungan. Dan kelima, strategi berusaha menemukan
masalah-masalah yang terjadi pada peristiwa-peristiwa yang ditafsirkan
berdasarkan konteks kekuatan, kemudian mengadakan analisa
kemungkinan-kemungkinan serta perhitungan pilihan-pilihan dan langkah-
langkah yang dapat diambil dalam rangka bergerak menuju tujuan itu. 7
Public Relations diadakan untuk tujuan strategi, yaitu membaca
rintangan yang muncul dari luar (ketentuan pemerintah yang mematikan,
ketidakpahaman karyawan atas sikap penduduk di sekitar pabrik, sehingga
penduduk bersikap melawan, tindakan pesaing, boikot konsumen, sampai
kesalahan perusahaan yang dibuat tanpa sengaja terhadap publiknya),
maupun dari dalam (pemogokan karyawan, perusakan, sikap tidak terpuji,
dan lain-lain), agar perusahaan mencapai tujuannya. Public Relations
memberi sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan
mengembangkan hubungan (relations) yang harmonis dengan
stakeholders-nya, agar perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya
mencapai misinya.8
Strategi dan Strategik Management dimaksudkan agar perusahaan
atau organisasi dapat di kendalikan dengan baik untuk mencapai
tujuannya. Oleh karena itu, setiap manajer harus mengetahui dengan pasti
7 Mortopolo, Ali, Strategi Kebudayaan (Jakarta:Esiter For Strategic End International Study) Cet.1,h.8 .8 Elvinaro Ardianto, Public Relations Praktis (Bandung: Widya Padjajaran,2009), h.166-168.
21
arah yang sedang dituju oleh perusahaan, dan arah bagian yang di
pimpinnya. 9
2. Tingkatan Strategi
Dalam manajemen strategi, perusahaan pada umumnya mempunyai
tiga level atau tingkatan startegi, yaitu :
a. Strategi Korporasi
Strategi ini menggambarkan arah perusahaan secara
keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap
arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk
untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Sebagai
tambahan, strategi perusahaan adalah :
Pola keputusan yang berkenaan dengan tipe-tipe bisnis yang
perusahaan sebaiknya terlibat.
Arus keuangan dan sumber daya lainnya dari dan ke divisi-
divisi yang ada di perusahaan .
Hubungan antara perusahaan dan kelompok-kelompok utama
dalam lingkungan perusahaan.
9 Nurjaman Kadar, SE., MM dan Umam Khaerul, S.IP, M.Ag., M.Si., Komunikasi PublicRelations (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) Cet.1 h.120.
22
b. Strategi Unit Bisnis
Strategi ini biasanya dikembangkan pada level divisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau
jasa perusahaan dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani
oleh divisi tersebut. Strategi bisnis umumnya menekankan pada
peningkatan laba produksi dan penjualan. Strategi bisnis yang di
implementasikan biasanya merupakan salah satu strategi overall
cost leadership, atau diferensiasi.
c. Strategi Fungsional
Strategi ini menekankan terutama pada pemaksimalan
sumber daya produktivitas. Dalam batasan oleh perusahaan dan
strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen
fungsional seperti fungsi-fungsi pemasaran, SDM, keuangan,
produksi-operasi mengembangkan strategi untuk mengumpulkan
bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna
meningkatkan kinerja perusahaan.10
Untuk strategi public relations sendiri dapat menggunakan
semua strategi diatas. Hal demikian dikarenakan, public relations
yang terdapat pada setiap organisasi dan perusahaan memiliki
perbedaan tujuan dan fungsi. Olehkarena itu, tim public relations
harus mengetahui apa tujuan dari perusahaannya.
10 Dr. Umar, Husein. Desain Penelitian Manajemen Strategik (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2010),Cet.1, h. 17-18.
23
B. Public Relations
1. Fenomena Public Relations
Public Relations adalah fenomena abad ke-20 yang akar-akarnya
berpangkal jauh di balik sejarah, bahkan usianya pun setua komunikasi
manusia itu sendiri. Dalam peradaban turun-temurun, seperti Babilonia,
Yunani, dan Roma, manusia diimbau untuk menerima kekuasaan
pemerintah dan agama melalui teknik-teknik yang masih digunakan
hingga kini, seperti komunikasi antarpribadi, pidato, seni, sastra,
pergelaran acara, publisitas, dan acara-acara lain. Tidak satu pun dari
usaha ini disebut public relations. Akan tetapi, tujuan mereka dan
dampaknya sama dengan kegiatan serupa pada dewasa ini, yaitu kegiatan
public relations. 11
Public Relations digunakan berabad-abad yang lalu di Inggris,
pada masa raja menggunakan Lords Chancellor sebagai “Penjaga Hati
Nurani Raja.” Disini, terlihat adanya pengakuan terhadap kebutuhan
terhadap pihak ketiga untuk memfasilitasi komunikasi dan penyesuaian
antara pemerintah dan rakyatnya.12
Public Relations adalah hal pokok dalam dunia modern yang rumit
ini, guna memuluskan proses komunikasi dan pemahaman. Public
Relations mencakup riset dan analisis, penyusunan kebijakan,
pemrograman, komunikasi, dan umpan balik dari masyarakat yang terkena
11 Scott M. Cutlip, Allan Center dan Glen M. Broom, Effective Public Relations Merancang danMelaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses (Jakarta:Indeks Kelompok Gramedia,2006).12 Cutlip, Effective Public Relations Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehuamasan denganSukses.
24
dampaknya. Praktisi public relations bekerja pada dua tingkat yang
berbeda, yaitu sebagai penasihat bagi klien mereka atau manajemen suatu
perusahaan, dan sebagai teknisi yang menampilkan kejamakan fungsi.13
2. Definisi Public Relations
Pada dasarnya, public relations merupakan sebutan dalam bahasa
asing dari nama HUMAS atau Hubungan Masyarakat. Pengertian public
relations secara harfiah adalah gabungan dari dua buah kata, yaitu:
Public : yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
dengan kata “Publik” namun prinsip pengertian public
adalah sekelompok orang yang mempunyai minat dan
perhatian yang sama terhadap sesuatu hal.
Relations : diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah
“Hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak
hubungan, 14
Para penulis buku juga telah merumuskan bermacam-macam
definisi public relations , berikut penjelasannya :
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom
menyatakan dalam edisi keenam buku Effective Public
Relations bahwa, “ Public Relations adalah fungsi
manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan
13 Nurjaman Kadar, SE., MM dan Umam Khaerul, S.IP, M.Ag., M.Si, Komunikasi PublicRelations (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) Cet.1 h. 102.14 Yulianita Neni DR. Hj. Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Lembaga Penelitian danPengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, 2007), h.63.
25
memelihara hubungan saling menguntungkan antara
organisasi dan segala lapisan masyarakat yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan public relations.”
James E. Gruning dan Todd Hunt menekankan dalam
Managing Public Relations, “Public Relations adalah
manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dan
masyarakatnya.”
Doug Newsom dan Alan Scott, dalam This is Public
Relations, edisi ketiga, cukup mengatakan, “ Public
Relations adalah tanggung jawab dan sikap tanggap dalam
kebijakan dan informasi demi kepentingan utama lembaga
bersangkutan dan masyarakatnya.”15
John E. Marston mempunyai definisi yang lebih spesifik,
yaitu “Public Relations adalah seni untuk membuat
perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para
karyawan, konsumen, dan penyalurnya.”16
Menurut J.C Seidel, direktur Public Relations Devitions of
Housing N.Y., “Public Relations adalah proses yang terus-
menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh
good will dan pengertian dari para langganannya,
pegawainya, dan publik pada umumnya. 17
15 Nurjaman Kadar, SE., MM dan Umam Khaerul, S.IP, M.Ag., M.Si, Komunikasi PublicRelations (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) Cet.1 h.103.16 Kasali Rhenald, ,2003:9, h.25.17 Djanalis Djanaid, 25,1990:7,h.35.
26
Definisi umum tentang Public Relations disimpulkan lebih spesifik
lagi, yaitu Public Relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari
disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing,
untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide yang
ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya
oleh publiknya.18
Definisi yang berkaitan dengan manajemen dikeluarkan oleh
Public Relations News, yaitu “ public relations adalah fungsi manajemen
yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi
kebijakan dan prosedur seorang/perusahaan terhadap publiknya, menyusun
rencana, serta menjalankan program-program komunikasi untuk
memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.” 19
Tidak hanya itu, IPRA atau International Public Relations
Association menjelaskan apa saja definisi kerja PR yang resmi yakni PR
merupakan fungsi manajamen yang khas mendukung pembinaan dan
memelihara antara organiasi dengan publiknya mengenai komunikasi,
pengertian, penerimaan, dan kerjasama, melibatkan manajemen
memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini
publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai
sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan;
18 Rosady Ruslan, SH., MM, Kampanye Public Relations (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002) Cet. 3 h.40.19 Nurjaman Kadar, SE., MM dan Umam Khaerul, S.IP, M.Ag., M.Si, Komunikasi PublicRelations (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) Cet.1 h. 105.
27
dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis
sebagai sarana utama. 20
Ada berbagai definisi public relations karena bidang ini
mempunyai begitu banyak faset sehinga fungsinya yang luas tidak mudah
dirangkum dalam beberapa kata saja.
3. Tujuan dan Fungsi Public Relations
Manajemen dan public relations adalah dua bidang ilmu yang
berkembangnya secara terpisah. Akan tetapi,seperti yang kita saksikan
perkembangannya pada akhir abad ke-20 ini, manajemen akhirnya berhasil
meningkatkan perannya pada hampir setiap bidang kehidupan. Seperti
pada hubungan antara manajemen dan bidang-bidang lainnya, manajemen
juga telah menyatu dengan public relations. Artinya, manajemen telah
memberi kontribusi yang sangat besar bagi penerapan konsepsi public
relations dalam kehidupan. 21
Tujuan utama public relations adalah memengaruhi perilaku orang
secara individu ataupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog
dengan semua golongan, serta persepsi, sikap dan opininya terhadap suatu
kesuksesan sebuah perusahaan. 22
Dapat dikatakan secara keseluruhan, tujuan public relations adalah
menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan
20 Maria Asumpta Rumanti Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik (Jakarata: PTGramedia Widiasarana Indonesia, 2002), h.12.21 Rhenald Kasili Manajemen Public Relations (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,1994).22 Toni Greener, Public Relations dan Pembentukan Citranya (Jakarta: Bumi Aksara,2002),Cetakan Ke.3 h.46.
28
publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 23 Selain itu,
public relations bertujuan menciptakan, membina, dan memelihara sikap
budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi pada satu pihak
dan dengan publik pada pihak lain dengan komunikasi yang harmonis dan
timbal balik.24
Fungsi public relations adalah memilihara, mengembangbiakkan,
mempertahankan komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam
menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan
munculnya masalah. (Black 2002).
C. Ruang Lingkup Public Relations
Kegiatan humas yang di konseptualisasi dan dioperasionalisasi
oleh sebuah organisasi, meskipun pada hakikatnya mempunyai persamaan,
dalam hal-hal tertentu memeliki perbedaan-perbedaan yang disebabkan
oleh jenis organisasi yang memang berbeda. Ruang lingkup humas
umumnya dibagi berdasarkan jenis organisasi yang pada garis besarnya
adalah humas pemerintah, humas perusahaan dan humas internasional.
1. Humas (PR) Pemerintah
Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan
seluas-luasnya, dan opini publik dikaji dan diteliti seefektif-
efektifnya untuk keperluan pengambilan keputusan dan
penentuan kebijaksanaan berikutnya. Sam Black dalam
bukunya, “Pratical Public Relations” mengklasifikasikan
23 Mulyana, 2007,h.28.24 Maria, 2002,h.16.
29
humas pemerintah pusat (center government) dan humas
pemerintah daerah (local government).
a. Humas (PR) Pemerintah Pusat
Humas pemerintah pusat umumnya bertempat di departemen-
departemen, serta badan-badan yang termasuk pemerintah pusat.
Tugas humas pemerintahan pusat adalah menyebarkan informasi
secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil
yang telah dicapai, kedua, menerangkan dan mendidik publik
mengenai perundang-undangan, peraturan-peraturan,dan hal-hal
yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari.
b. Humas (PR) Pemerintah Daerah
Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja dengan
humas pemerintah pusat, dalam rangka pengorganisasian dan
mekanisme kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. Yang
penting adalah terlaksananya tujuan-tujuan humas. Cara dan teknik
pelaksanaan humas di daerah sudah tentu bisa berbeda karena
ruang lingkupnya yang berbeda.
2. Humas (PR) Perusahaan
Istilah perusahaan disini mengacu pada organisasi yang
dengan manajemennya yang berorientasi untuk
memperoleh profit (keuntungan), baik yang berbentuk
bussines, company, firm,agency, dll.
30
Hubungan dengan karyawan oleh humas (PR) adalah:
Salah satu penggerak atau malah penggerak utama dari perusahaan adalah
karyawan. Kesuksesan perusahaan bergantung kepada orang yang
bergerak dibelakangnya. Hubungan baik dengan karyawan dapat
menciptakan iklim kerja yang kondusif, dimana dengan iklim yang
kondusif tadi produktivitas karyawan akan meningkat. Dan sebaliknya PR
juga memberikan pengertian kepada para pemimpin perusahaan bersama
manajemen terhadap kepentingan karyawan seperti tingkat kesejahteraan
mereka.
Hubungan dengan pemegang saham (stakeholder relations)
Dalam perusahaan tertentu yang sudah go public, tugas humas juga
bertambah yakni membina hubungan baik antara pemegang saham dan
jajaran direksi selaku pelaksana kebijakan. PR harus mampu
mengkomunikasikan bahwa arah kebijakan direksi adalah positif, sehingga
pemegang saham percaya akan investasinya diperusahaan tersebut.
Hubungan dengan pelanggan (custumer relations)
Pelanggan adalah raja, demikian ungkapan ini menggambarkan begitu
pentingnya kedudukan pelanggan di mata perusahaan. Jelas bahwa
pelangganlah konsumen dari produk-produk perusahaan, dari merekalah
perusahaan mendapatkan angka penjualan yang tinggi yang akhirnya
berpengaruh pada profil perusahaan. Hubungan yang harus dibina antara
lain ; mempromosikan produk kepada mereka, antara lain dengan
31
publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi konsumen, mencitrakan,
serta program-program yang menyangkut social responsibility.
D. Majalah
1. Pengertian Majalah
Menurut kamus bahasa Indonesia pengertian majalah ialah terbitan
berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,pandangan
tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Menurut waktu
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan
dan sebagainya. Kemudian menurut pengkhususan isinya di bedakan atas
majalah berita, wanita remaja, olahraga,sastra, ilmu pengetahuan tertentu
dan sebagainya.25
Menurut Denis Mc Quail majalah adalah institusi media yang
berkaitan dengan industri26 dan pasar, karena ketergantungannya pada
imbalan kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan.
2. Majalah Sebagai Media Dakwah
Media adalah segala yang membantu juru dakwah dalam
menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien. Media merupakan
bentuk jamak dari bahasa latin yaitu “median” yang berarti media yang
dapat digunakan (juru dakwah dalam menyampaikan dakwah Islamnya
kepada masyarakat (mad’u).
25 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2005), h.545.26 Mc Quail Dennis, , Teori Komunikasi Massa (Jakarta:Erlangga, 1987), Cet. Ke-2, h.40.
32
Menurut M. Bahri Ghazali, kepentingan dakwah terhadap adanya
media atau alat dalam dakwah sangat urgent, sehingga dapat dikatakan
sebagai media dakwah akan lebih mudah di terima oleh komunikan. 27
Dengan demikian, media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah
ditentukan. Media tersebut dapat berupa barang, orang, kondisi tertentu
dan sebagainya.
Dilihat dari fungsi pers (media cetak) atau fungsi komunikasi
massa, majalah merupakan bagian dari media cetak sehingga dapat terlihat
dari tujuan dakwah. Menurut Effendi, fungsi komunikasi massa antara lain
Fungsi Informasi
Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar
informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi
dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan
kepentingannya.
Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass
education). Karena media massa melalui pengajaran nilai, etika, serta
aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
27 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu KomunikasiDakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jata, 1997), h.12.
33
Fungsi Memengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat
tajuk atau editorial, features, iklan, artikel, rubrik, dan sebagainya.
Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan atau bacaan dari media massa yang
akan terlihat pada perubahan perilaku mereka.
Fungsi Hiburan
Fungsi dari media massa sebagai fungsi hiburan tidak lain adalah
untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. Dengan adanya hiburan
dan bacaan ringan dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
Dengan adanya fungsi-fungsi media tersebut, para da’I atau juru
dakwah melalui media cetak dengan menggunakan majalah dapat
dijadikan sarana yang efektif dalam penyebaran nilai-nilai keislaman. 28
E. Pengertian Oplah
Oplah adalah jumlah kopi surat kabar setiap kali terbit dan digunakan
untuk mengatur harga periklanan.29
Industri media, terutama media cetak nampaknya akan menghadapi
masalah yang serius soal oplah media cetak. Kemajuan teknologi terutama
di bidang komunikasi dan informasi, membuat media - media online
tumbuh pesat, dan seolah mampu menggantikan fungsi media cetak.
Masalah ini sangat serius dimana oplah yang berujung pada tingkat
28 Elvinao Ardianto, dkk., Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung: Refika Offset, 2007).
34
penjualan media cetak adalah menjadi roda penggerak industri media
cetak. Semakin rendah oplah media cetak maka keberlangsungan industri
media tersebut semakin terancam, karena salah satu pemasukan industri ini
adalah dari penjualan itu sendiri, dan juga iklan. Menyinggung soal iklan,
oplah juga sangat berpengaruh, karena tentu pihak pengiklan akan berpikir
ulang memasang iklan di media cetak yang kini semakin meredup secara
perlahan.30
Di dalam dunia komersial atau sektor swasta dari setiap perekonomian,
bidang public relations serta periklanan memiliki kaitan yang erat dengan
bidang pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu fungsi utama dari
kegiatan bisnis, sedangkan public relations memiliki hubungan kuat
dengan fungsi-fungsi financial dan produksi. Di samping itu, fungsi-fungsi
public relations juga bisa diterapkan dalam rangka menunjang suatu
bauran pemasaran (marketing mix), dimana kegiatan-kegiatan periklanan
merupakan salah satu unsurnya.
Bauran pemasaran itu sendiri meliputi segenap elemen dari strategi
pemasaran-antara lain: pemilihan nama produk, metode dan gaya
pengemasan, riset pasar, penentuan harga, penjualan, distribusi, serta
penyediaan jasa purna-jual. Seluruh elemen tersebut membutuhkan
komunikasi dan niat baik (goodwill). Arti penting dari public relations itu
sendiri terletak pada kemampuannya dalam mendidik pasar (market
education), yakni menjadikan khalayak mengetahui keberadaan serta
35
kegunaan produk-produk dari perusahaan yang bersangkutan, dan hal ini
ternyata sangat ditentukan keberhasilan upaya-upaya periklanan yang
dijalankan oleh perusahaan. 31
Dalam dunia perdagangan, faktor kunci yang sangat menentukan
dalam mendukung aktifitas usaha, adalah penjualan. Faktor inilah yang
menjadi kunci sekaligus indikator apakah sebuah usaha perdagangan dapat
dikatakan mengalami kemajuan atau sebaliknya, mengalami kemunduran.
Bahkan bila dikaitkan dengan proses produksi dalam suatu perusahaan,
hampir bisa dipastikan tanpa adanya penjualan atau pemasaran dari produk
yang dihasilkan, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian . Penjualan
adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari
produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan
yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang
yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam
pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya
pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga
pemasaran.
31Jefkins Frank dan Yadin Daniel, Public Relations (Jakarta: PT. Gelora Aksara Partama, 2004).h.15.
36
F. Analisis SWOT
Albert Humphrey pernah memimpin proyek penelitian Stanford
University pada 1960-an 1970-an didasarkan pada 500
PerusahaanAmerika Serikat 'Fortune 500. Humphrey memimpin proyek
penelitian yang akhirnya dikembangkan dengan model (TAM) yang
merupakan konsep manajemen yang memungkinkan kelompok eksekutif
untuk mengelola perubahan. Humprey melakukan riset dengan Konsep
Stakeholder dan Analisis SWOT.
Profesor Harvard Business School (HBS) Unit Kebijakan yaituGeorge Albert Smith Jr dan C Roland Christiensen pada tahun 1950menggunakan SWOT dalam strategi organisasi dan pemasaran. SWOTkemudian dikembangkan oleh HBS hingga sekarang. Menurut salah satupakar SWOT Indonesia Fredy Rangkuti : “Analisa SWOT adalahidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategiperusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antaraunsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsureksternal yaitu peluang dan ancaman”.32
Analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor
internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam
pengoptimalan usaha yang telah menguntungkan. Dalam analisis faktor-
faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknes). Kesempatan (oppurtunities),
dan yang menjadi ancaman (threarts)sebuah organisasi. Dengan begitu
akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat
dijalankan. 33
32Freedy Rangkuti, 201233 Freedy Rangkuli, 2005:19
37
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, oppurtunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang memengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matriks SWOT,
dimana aplikasinya adalah bagimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (oppurtunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang menghadapi ancaman (threats) yang
ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Kegiatan riset dalam Humas/Public Relations dapat dilakukan pada
analisis situasi (posisi) suatu organisasi/perusahaan dengan melihat faktor-
faktor kekuatan (strengths) atau kelemahan (weaknesess) dari internal, dan
faktor-faktor peluang (opportunities) atau ancaman (threats) dari eksternal
secara sistematis, komprehensif, dan strategis.
Kegiatan analisis tersebut dimakud dengan analisis SWOT
(TOWS) yang sesungguhnya adalah untuk memprediksikan atau
menghindarkan terjadinya suatu ‘ketidakpastian’(uncertainty) pada
organisasi bersangkutan atau yang berkaitan dengan tingkat kemampuan
38
para eksekutif, praktisi public relations, komunikasi promosi pemasaran
dan bagian penjualan (operasional) dengan melalui analisis tersebut, dapat
membantu melihat (prediksi) apa yang terlihat atau terjadi di lingkungan
internal dan eksternal organisasi sekitarnya? (To help really see what’s
there to be seen), baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, atau
baik secara mikro maupun makro. 34
Menurut Cutlip, Center & Broom, analisis strategis mengenai
permasalahan situasi atau posisi-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman tertentu-bersumber dari aspek-aspek internal dan eksternal
organisasi dengan menelaah informasi, fakta, dan data yang dihimpun
peneliti atau praktisi PR/Humas demi kepentingan perusahaan/lembaga
dalam berkompetisi, yaitu dengan melalui teknik-teknik ‘SWOT Analysis
atau TOWS Analysis’ dan penjelasan mengenai pembahasan unsur-unsur
dan faktor-faktor analisis SWOT, sebagai berikut:
Unsur-unsur :
( S ) = Strengths (kekuatan-kekuatan)
( W ) = Weaknesses (kelemahan-kelemahan)
( Bersumber dari lingkungan Internal )
( O ) = Opportunities (peluang-peluang)
( T ) = Threats ( ancaman-ancaman)
( Bersumber dari lingkungan Eksternal )
34 Ruslan Rosady, S.H., M.M., Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi ( Jakarta:PTRaja Grafindo Persada), h.15.
39
Beberapa implikasi startegis (strategic implications) secara
kerangka berpikir atau alur logika ( logical flow) faktor kekuatan dan
kelemahan masing-masing unsur ‘Analisis SWOT’ tersebut dapat
direncanakan dalam suatu kerangka kerja dengan cara penggabungan
(kombinasi) dari unsur-unsur analisis SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) yang dapat terjadi di suatu organisasi/perusahaan
dalam menghadapi situasi atau posisi tertentu, dan dapat diperkirakan
(prediksi) dampak apa (what implication) yang selanjutnya bakal terjadi
baik secara internal maupun eksternal, dan penjelasannya sebagai berikut :
SWOT Combination Analysis :
1. SO ( Strengths & Opportunities)
Strategi untuk membangun faktor kekuatan yang bersumber dari
pihak internal organisasi dengan memanfaatkan peluang yang ada
di lingkungan faktor eksternal secara tepat untuk meraih
kesuksesan atau keberhasilan ( dalam hal ini, posisi yang sangat
ideal).
2. ST ( Strenghts & Threats )
Sama dengan kasus kombinasi SO diatas, yaitu secara strategis
adalah untuk memperkuat faktor kekuatan ( internal) dengan meng-
counter unsur-unsur ancaman yang negative bakal terjadi dari
lingkungan eksternal untuk meraih kesuksesan (posisi potensi
positif-negatif).
40
3. WO ( Weakness & Opportunities )
Secara strategis pihak perusahaan (organisasi) berupaya
‘meminimalisasikan’ faktor-faktor dari kelemahan internal, dan
sekaligus tetap memanfaatkan faktor-faktor peluang yang ada dari
eksternal untuk meraih keberhasilan ( posisi potensi negatif-
positif).
4. WT (Weakness & Threats )
Secara strategis pihak perusahaan harus berjuang keras untuk
‘meminimalisasikan’ faktor-faktor kelemahan internal dan
sekaligus menghadapi faktor risiko ancaman dari eksternal yang
cukup berat untuk mencapai keberhasilan (posisi ini sangat lemah,
buruk, dan berisiko gagal).35
Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang
utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan, yang memengaruhi
kemampuan dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan
sistem intelejen pemasaran untuk menelusuri trend an perkembangan
penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.
35 Ruslan Rosady, S.H., M.M., Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 2003 ), h. 15-17.
41
Analisis Lingkungan Eksternal (Kekuatan dan Kelemahan)
Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan
memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis
harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Jelas bahwa suatu bisnis
tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya
menyombongkan semua kekuatannya. Pertanyaan besarnya adalah apakah
perusahaan harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang
dimana mereka memiliki kekuatan yang diperlukan, atau
mempertimbangkan peluang yang mengaharuskan mereka menemukan
atau mengembangkan kekuatan baru.
Setelah perusahaan melakukan analisi SWOT, perusahaan dapat
terus mengembangkan tujuan khusus untuk periode perencanaan. Tahap
proses ini disebut formulasi tujuan (goal formulation). Tujuan adalah
sasaran yang spesifik menyangkut besaran dan waktu. Trade off (imbal
balik) penting lainnya meliputi jangka panjang versus pertumbuhan jangka
panjang,penetrasi mendalam dari pasar yang sudah ada versus
pengembangan pasar baru, tujuan laba versus tujuan nirlaba, dan
pertumbuhan tinggi versus risiko rendah. Setiap pilihan memerlukan
strategi yang berbeda.
42
Tabel. 1Matriks SWOT
STRENGTHS WEAKNESS
OPPURTUNITIES THREATS
Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Matriks Kearns (1992) dikutip oleh Muhammad Ismail Yusanto dan
Muhammad Karebet Wijajakusuma dalam buku Manajemen Strategis Perspektif
Syariah menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (peluang dan tantangan) sedang dua kotak sebelah kiri adalah faktor
internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu
strategis yang timbul sebagai titik hasil pertemuan antara faktor-faktor internal
dan eksternal. Pada langkah ini komponen faktor SWOT organisasi yang telah
didapatkan dimasukkan kedalam kotak yang tersedia.
Dalam matriks tersebut comparative advantage (keunggulan komparatif)
berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga organisasi boleh
membiarkan peluang tersebut hilang begitu saja, namun sebaliknya organisasi
harus segera memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mendukungnya.
Sel A, ini memberi kemungkinan organisasi untuk berkembang lebih
cepat,namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungannya. Dengan demikian yang harus dijawab adalah “Bagaimana
43
memanfaatkan kekuatan yang ada, untuk meningkatkan posisi kompetitif
organisasi.”
Sel B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization, yaitu
kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang harus
diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Disini harus melakukan mobilasasi
sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman
dari luar tersebut, bahkan jika mungkin organisasi dapat mengubahnya menjadi
peluang.
Sel C, menampilkan isu strategis Invesment atau Divestment yang
memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat
menyakinkan,namun organisasi tidak memiliki kemampuan untuk menggarapnya.
Kalau dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar sehingga akan
merugikan organisasi. Jika memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan
diserahkan kepada organisasi lain untuk menggarapnya. Atau bisa juga, organisasi
tidak berbuat apa-apa.Pertanyaannya adalah “Haruskah organisasi menanam
investasi untuk memperkuat titik lemahnya sehingga mampu mengubah dan
memperbaiki posisi kompetitifnya.”
Sel D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
kontak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus
diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) yang diderita
sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
44
Oleh karena itu, dalam menyusun skala prioritas perencanaan, organisasi
harus memanfaatkan model titik temu tersebut, sejauhmana isu tersebut akan
relevan dengan visi dan misi organisasi, dengan berpedoman pada sikap “Semakin
dekat itu relevansinya dengan visi dan misi organisasi, semakin perlu diberikan
skala prioritas untuk diprogramkan”. 36
Hasil analisis SWOT akan menunjukan kualitas serta kuantifikasi posisi
organisasi yang kemudian memberikan rekomendasi berupa pilihan strategi
generik serta kebutuhan atau modifikasi sumberdaya organisasi. Analisis SWOT
baik menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif dapat digunakan
sebagai alat bantu analisis untuk berbagai keperluan.
Tabel.2Bagan Matriks Kualitatif Kearns
EKSTERNAL
INTERNAL
PELUANG
(OPPORTUNITY)
TANTANGAN
(THREATS)
KEKUATAN(STRENGTH)
Keunguulan Komparatif
(Comparative Advantage)
Mobilisasi
(Mobilization)
KELEMAHAN(WEAKNESS)
Divestasi/Investasi
(Divestment/Investment)
Kendali Kerusakan
(Damage Control)
36 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Wijajakusuma, Manajemen StrategisPrespektif Syariah (Jakarta: Khairul Bayan, 2003),h. 31-33.
45
BAB III
GAMBARAN UMUM MAJALAH ANNISA
A. Latar Belakang Majalah ANNISA
Annisa merupakan majalah yang diperuntukan bagi perempuan,
kehadirannya disesuaikan dengan perkembangan zaman melalui representasi
muslimah dalam sajian-sajiannya. Annisa menghadirkan informasi yang
mencakup semua aspek kehidupan muslimah modern sesuai dengan tren lokal dan
global, masih dalam nilai dan identitas Islam..1 Pada kenyataannya wanita
muslimah di Indonesia sekarang ini sudah lebih tertarik untuk mendalami agama
Islam lebih dalam lagi. Majalah Annisa hadir dengan terobosan baru, yaitu
mengenal Islam melalui fashion. Selain fashion, majalah Annisa ini juga
memberikan informasi yang edukatif mengenai Islam dengan artikel pada rubrik
majalah yang menarik. Majalah Annisa ini juga memiliki tujuan yang spesifik
yaitu mengajak perempuan-perempuan muda Indonesia yang belum berhijab
untuk tertarik berhijab. Hal itu pun bermaksud agar generasi muda Indonesia atau
anak-anak muda yang ingin berhijab, tidak perlu takut untuk persiapannya.
Hadirnya majalah Annisa merupakan langkah awal untuk generasi muda agar mau
berhijab dan lebih mengenal agamanya yaitu agama Islam. 2
Majalah Annisa adalah majalah yang tampilannya lebih ekspresif namun
tetap tidak meninggalkan pakem-pakem seorang muslim. Majalah wanita
1 Company Profile Majalah ANNISA2 Berliana Febrianti, Pemimpin Redaksi Majalah Annisa, Wawancara Pribadi pukul 12.02
46
muslimah ini tetap mengikuti peraturan agama Islam yang ada.3 Pada majalah ini
terdapat rubrik-rubrik yang dapat menambah pengetahuan para pembaca
mengenai Islam. Mulai dari kehidupan sehari-hari hingga tokoh wanita muslimah
yang menjadi public figure hadir untuk memberikan inspirasi kepada para
pembacanya. 4
Majalah Annisa yang selalu hadir dengan informasi terbaru ini memiliki
banyak rubrik yang menarik. Dari segi konten dan isi, majalah Annisa berbeda
dengan majalah lainnya. Pada majalah Annisa lebih menonjolkan foto yang kaya
akan warna dan minim tulisan. Bukan berarti tidak ada keterangan dalam foto
yang ditampilkan. Namun, bagi majalah Annisa foto yang kaya akan warna sudah
mewakili segalanya.5 Selain itu, majalah Annisa adalah majalah yang modern
yang selalu mix and matched dalam segala hal,dan juga bergaya edgy. Isi majalah
Annisa dibuat tidak terlalu berat bagi para pembacanya dan juga desainnya yang
menarik membuat majalah Annisa unggul dibandingkan majalah wanita muslimah
lainnya.6
Majalah yang modis ini hadir sebulan sekali untuk memenuhi keinginan
para pembacanya. Dengan harganya yang terjangkau Rp 19.500,- para
pembacanya sudah dapat menambah wawasan tentang fashion dan tentang ajaran
agama Islam. Setiap edisinya majalah Annisa tampil dengan tema-tema baru yang
menarik. Mulai dari hobi, fashion, entertainment dan lain sebagainya.7 Majalah
3 Berliana Febrianti, Pemimpin Redaksi Majalah Annisa4 Lusi C. Mahgrifie, Features & Lifestyle Editor, Wawancara Pribadi pukul 13.38 WIB5 Lusi C.Mahgriefie, Features & Lifestyle Editor Majalah Annisa6 Yohanah Mardianti, Advertising & Marcomm Manager, Wawancara Pribadi pukul 13.167 Lusi C. Mahgriefie, Features & Lifestyle Editor Majalah Annisa
47
wanita muslimah ini benar-benar majalah yang inspiratif. Seperti motto nya,
“majalah annisa, women insight”.
Pada dasarnya, majalah Annisa terbagi menjadi 2 kategori atau 2 segmen.
Yang pertama, fashion and features. Featuresnya itu tentang lifestyle perempuan
muslimah. Majalah Annisa juga memiliki berbagai jenis rubrik yang dimulai dari
rubrik utama. Lalu selanjutnya Annisa memiliki rubrik A Inspiration, dimana para
pembaca diharapkan mendapatkan inspirasi setelah membaca rubrik ini. Pada
rubrik A Close, tim majalah Annisa memilih salah satu public figure, yang nanti
nya akan memberikan kisah hidup serta keseharian public figure tersebut. Untuk
rubrik utama yaitu, A Topic. Majalah Annisa memberikan halaman yang lebih
banyak dan setiap bulannya sudah ditentukan tema apa yang akan digunakan. A
Topic ini memberikan inspirasi bagi paara pembacanya, karena di setiap artikel
yang disajikan sangat informatif dan menarik. Selanjutnya ada rubrik A
Community, dimana rubrik ini mengangkat komunitas-komunitas perempuan yang
memiliki kegiatan yang menarik dan unik. Ada juga rubrik A Succes, yaitu cerita
mengenai orang-orang sukses dan perjuangannya menuju kesuksesannya. 8
Disetiap edisinya, majalah yang memberikan banyak inspirasi bagi
pembacanya ini memiliki sekitar 20 halaman untuk iklan. Majalah Annisa lebih
mengutamakan image dari iklan tersebut dan meminimalkan tulisan-tulisan yang
ada. Jika ada iklan yang kurang cocok dengan kriteria majalah Annisa, tim
promosi mengajak berunding dan memberikan penawaran agar iklan nya lebih
menarik, dan bisa tersampaikan ke para pembaca. Jadi, kalaupun ada iklan yang
8 Lusi C Mahgriefie, Features & Lifestyle Editor Majalah Annisa
48
memang tidak sesuai dengan Annisa pelan-pelan tim Annisa mengarahkan agar
lebih baik. Majalah Annisa selalu menerima kritik dan saran yang digunakan
untuk berkembang agar lebih baik lagi. Karena tidak semua orang akan suka
kepada majalah Annisa. Namun majalah Annisa tetap terbit dan selalu membuat
sesuatu yang berbeda, yang belum pernah ada, dan pada akhirnya akan disukai
oleh para pembaca. 9
Pada setiap edisinya majalah Annisa berhasil mendapatkan oplah 85.000
eksemplar. Dengan distribusi terbanyak di Jabodetabek (60%), berikut daerah
lainnya seperti Surabaya (11%), Semarang,Solo,Yogyakarta (8%), Bandung ,
Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera (7%), Bali (2%).
Dalam upaya peningkatan oplahnya, setiap tim majalah Annisa berusaha
semaksimal mungkin agar oplah nya meningkat. Hal yang ditempuh oleh tim
promosi yaitu dengan cara memperkuat brand Annisa itu sendiri, memperbanyak
sponsorship, dan membuat event-event agar majalah Annisa bisa lebih unggul
dibandingkan majalah wanita muslim lainnya.10 Berbeda dengan tim redaksi, yang
selalu melakukan perbaikan pada setiap edisinya dan lebih mengutamakan konten
yang menarik dengan informasi terbaru. Dengan hal tersebut, tim redaksi berharap
dapat mempengaruhi oplah majalah annisa. 11
Majalah Annisa berusaha menjaring pembaca sebanyak-banyaknya dan
seluas-luasnya. Majalah Annisa tidak mengharuskan pembacanya seorang
perempuan, jika seorang laki-laki yang ingin tahu bagaimana muslimah yang baik
atau muslimah yang mengerti akan fashion, maka yang akan dicari adalah
9 Yohanah Mardianti, Advertising & Marcomm Manager Majalah Annisa10 Yohanah Mardianti, Advertising & Marcomm Manager Majalah Annisa11 Lusi C. Mahgriefie
49
majalah Annisa. Tapi, Annisa tetap megutamakan target khususnya yaitu
perempuan muslim. Majalah perempuan dengan majalah perempuan muslim itu
berbeda. Tetapi Annisa tetap pada peraturan yang ada. Jika dilihat dari covernya,
majalah Annisa pasti tampilannya berbeda dari yang lainnya. Bisa dari fashion
nya yang berbeda, dari cara pemakaian kerudungnya atau dari pemilihan baju. Hal
itu yang ditunjukkan oleh majalah Annisa, agar menarik minat masyarakat untuk
membeli, untuk berlangganan dan untuk punya komitmen selalu membaca
majalah Annisa. 12
Majalah Annisa merupakan bagian perusahaan besar Trinaya, yang
membawahi banyak majalah franchaise atau majalah internasional. Dengan
demikian, majalah Annisa berkomitmen bahwa bisnisnya adalah di media. Jadi,
Annisa pun dibuat juga bagian dari bisnis dengan harapan oplah meningkat setiap
edisinya. Harapan majalah ini yaitu, setiap edisinya bisa menginspirasi para
pembaca, menampilkan fashion-fashion yang baik bagi para muslimah dan
mengajak para pembaca nya agar tidak ragu untuk menjalankan syariat-syariat
Islam.
12 Berliana Febrianti, Pemimpin Redaksi Majalah Annisa
50
B. Sasaran Pembaca
Muslimah yang aktif, dinamis, dan modern
Usia 25-35 tahun, mengikuti perkembangan tren dan
gaya hidup terkini.
Memiliki SES A-B+
Perempuan karir atau pengusaha perempuan, ibu rumah tangga,
Memiliki mobilitas sosial dan aman secara finansial.
C. Struktur Organisasi PT. MADANI SEGARRA MEDIA
STRUKTUR ( I )
51
STRUKTUR (II)
MARKETING MANAGERYOHANA MARDIANTI
PROMOSI PUBLIC RELATIONS SIRKULASIANISA ERICA FEBIOLA SARAH
Tugas utama public relations pada majalah Annisa adalah
mensosialisasikan dan mengkomunikasikan segala informasi atau hal-
hal menyangkut pihak internal dengan pihak eksternal ataupun
masyarakat. Pada tim public relations dibawahi oleh 2 bidang, yaitu
ketenagakerjaan dan kemasyarakatan.
Pada ketenagakerjaan, PR melakukan kerjasama dengan
lembaga-lembaga pelatihan motivasi, skill tertentu yang bertujuan
selalu meng-update peningkatan kinerja kerja tenaga kerja, yang
biasanya dibahas pada rapat evaluasi.
Pada bagian kemasyarakatan, PR mempunyai tugas untuk
mensosialisasikan program-program kepedulian terhadap lingkungan
disekitar perusahaan.Misalnya, donor darah, bakti sosial, dan
sebagainya. Namun pada hal ini PR bekerjasama dengan bagian
promosi untuk sekaligus mempromosikan majalah Annisa.
Setiap public relations harus mempunyai program. Programnya
boleh apa saja, yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Program ini
52
tersusun dengan baik, pelaksanaan yang teratur dan terus-menerus.
Bisa setiap dua hari sekali, satu minggu sekali, dan satu bulan sekali.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pembekalan mengenai program
perusahaan kepada para karyawan khusus yang dibentuk untuk
kepanitiaan secara resmi. Berikut program yang dijalankan oleh
majalah Annisa :
Program Rutin
Ini adalah tugas utama public relations yang dilakukan
secara rutin dan teratur sesuai perkembangan
perusahaan. Misalnya, program Women Insight, yang
biasa diadakan pada 1 tahun sekali. Program ini juga
bertujuan untuk mempromosikan majalah Annisa,
sehingga dalam programini tim public relations
berkerjasama dengan tim promosi.
Program Insidental
Program ini disusun oleh seorang public relations
yang jika sewaktu-waktu ternyata ada kejadian atau
peristiwa mendadak. Misalnya program kerja yang
dibuat untuk penyambutan kedatangan tamu yang
datang tiba-tiba. Bisa juga seperti program bakti
sosial, yang dapat dilakukan sewaktu-waktu.
53
Program-program tersebut adalah program yang dilakukan
untuk mempromosikan majalah Annisa. Selain itu, program tersebut
diharapkan dapat menambah minat pembaca majalah Annisa, sehingga
oplah penjualan majalah Annisa dapat meningkat.
D. Rubrik Majalah ANNISA
A Note
Merupakan rubrik yang menjadi kata sambutan dari pemimpin redaksi
majalah Annisa dan mengenai informasi isi majalah pada setiap edisinya.
A Ask Bunda Astrie
Merupakan rubrik yang dapat membantu sahabat Annisa dalam persoalan
mengenai agama islam. Dalam rubrik ini, sahabat Annisa mengirimkan
pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh narasumber yaitu Bunda
Astrie Ivo.
A Style Guide
Rubrik yang berisi mengenai trend fashion.
A Fashion News
Rubrik yang berisi tentang fashion-fashion terbaru, mulai dari clothes,
make up, parfume, bag, dan lain sebagainya.
A Street Style
Rubrik yang berisi tampilan seseorang yang telah dipilih tim majalah
Annisa. Dalam hal ini fashion nya yang sesuai dengan tema Annisa lah
yang akan dipilih.
54
A Style
Merupakan rubrik yang menceritakan tentang 7 hari bersama seorang
public figure dan tentang kegiatannya dalam berhijab.
A Tutorial
Rubrik yang menjelaskan tata cara dalam penggunaan kerudung, agar
sahabat Annisa dapat tampil menarik.
A Topic
Merupakan rubrik utama pada majalah Annisa. Halamannya hadir lebih
banyak dan tematik pada setiap bulannya sudah ditentukan selama 1 tahun.
A Close
Rubrik yang berisi tentang sehari bersama public figure yang telah dipilih
oleh tim majalah Annisa. Kesehariannya itu berisi tentang kegiatan si
public figure.
A Make Over
Rubrik yang menampilkan perubahan pada seorang sahabat Annisa untuk
diubah penampilannya menjadi lebih fresh dan mix and matched sesuai
dengan gaya Annisa.
A Succes
Rubrik yang menceritakan kisah kesuksesan seseorang
A Inspiration
Rubrik yang mengangakat sosok seseorang yang diharapkan dapat
menginspirasi pembaca. Dapat dilihat dari profesinya, aksinya atau cara
melewati suatu hal dan menjadikan nya sebuah prestasi.
55
A Story
Merupakan rubrik yang berisi cerita menarik dari narsumber. Cerita
tersebut menceritakan kisah hidup narasumber tersebut.
A TO Z
Rubrik yang berisi tentang pengetahuan yang berhubungan dengan Islam.
A Health
Rubrik yang mengajak sahabat Annisa untuk hidup sehat dengan tips
kesehatan nya.
A Money
Rubrik ini menginformasikan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keuangan.
A Home
Rubrik yang menampilkan rumah seorang narasumber untuk dijadikan
inspirasi bagi pembaca.
A Trip
Rubrik yang menggambarkan perjalanan kesebuah tempat dan
menceritakan sejarahnya.
A Resto
Rubrik yang berisi tentang rekomendasi tempat makan atau restoran .
A Recipe
Rubrik yang berisi tentang resep-resep makanan.
56
A Community
Rubrik yang berisi tentang sebuah komunitas perempuan dan kegiatan
komunitas tersebut.
A Ta’lim
Rubrik yang berisi tentang pengetahuan agama Islam.
A Parenting
Rubrik yang berisi tentang petunjuk bagi para ibu dan ayah (orangtua).
A Couple
Rubrik yang berisi tentang tips berhubungan dengan pasangan hidup.
A Halal
Rubrik yang menginformasikan tentang kehalalan.
A Review
Rubrik yang menyediakan informasi mengenai buku, novel, lagu, dan film
terbaru.
A Gadget
Rubrik yang menyediakan informasi mengenai gadget terbaru.
57
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Perumusan strategi dalam usaha peningkatan oplah penjualan pada majalah
annisa harus di dukung dengan data dan informasi, baik berasal dari data internal
maupun data eksternal. Data eksternal akan di nilai apakah akan merupakan peluang
atau merupakan ancaman sedangkan data internal akan di gunakan untuk menilai
apakah merupakan kekuatan ataupun merupakan kelemahan bagi peningkatan oplah
penjualan pada majalah annisa. Berbagai data serta informasi yang berkaitan dengan
kegiatan peningkatan oplah penjualan majalah Annisa di peroleh dari hasil
wawancara dan observasi dan juga data-data yang didapat dari arsip-arsip majalah
Annisa.
A. Strategi Public Relations Majalah Annisa
a. Para publik / pelanggan dewasa ini sulit dipuaskan. Ini
memang sifat dasar manusia sebab mereka memiliki kepuasaan
yang tidak terbatas, karena needs and wants mereka dipengaruhi
oleh lingkungan. Mereka lebih cerdas, lebih sadar harga,lebih
menuntut hak-hak mereka sebagai pembeli, dan mereka banyak di
dekati oleh banyak penawaran yang menarik dari pesaing-pesaing
organisasi. Oleh karena itu, para produsen harus memikirkan cara
58
membuat para publik/pelanggannya setia /loyal atau
mempertahankan para pelanggannya (customer retention).
Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasaan
pelanggan tersebut. Pada dasarnya, penjualan dalam setiap
periodenya berasal dari dua kelompok, yaitu pelanggan baru dan
pelanggan lama. Cara untuk mempertahankan pelanggan adalah
dengan memberikan kepuasaan yang pelanggan yang tinggi
sehingga pelanggan akan loyal. Tugas untuk menciptakan loyalitas
yang tinggi, disebut relationship marketing. Dapat diartikan bahwa
relationship marketing merupakan pengenalan setiap pelanggan
secara lebih dekat dengan cara menciptakan komunikasi dua arah
dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan
antara perusahaan dengan pelanggannya.
Public relations sangat erat hubungannya dengan
perkembangan sosial, ekonomi, maupun politik yang muncul di negara
tempat organisasi/perusahaan berada. Adanya kebutuhan memperbaiki
hubungan dengan publik sehingga terdapat saling pengertian, publik
bisa mengerti bagaimana organisasi tersebut, publik bisa lebih
mengenal dan mengerti lebih jelas, muncul saling mempercayai demi
keuntungan kedua belah pihak, membawa kemajuan, kontinuitas
organisasi, dan kebutuhan publik. Kemajuan teknologi terutama di
bidang komunikasi dan informasi, membuat media - media online
59
tumbuh pesat, dan seolah mampu menggantikan fungsi media cetak.
Masalah ini sangat serius dimana oplah yang berujung pada tingkat
penjualan media cetak adalah menjadi roda penggerak industri media
cetak. Permasalahan media cetak semakin menjadi kompleks, oplah
hanyalah satu dari sekian masalah yang dihadapi media cetak pada
masa ini. Beberapa media cetak mencoba untuk beradaptasi dengan
kemajuan teknologi, guna menanggapi permasalahan yang terjadi.
Seperti pada majalah Annisa, public relations disini bertugas
untuk memperkenalkan majalah annisa kepada masyarakat. Strategi
Public Relations yang digunakan yaitu:
1. Mempromosikan majalah annisa kepada masyarakat luas
`Karena public relations dalam kegiatannya bertujuan
untuk memperoleh goodwill,kepercayaan, saling pengertian, dan
citra baik dari masyarakat. Tim promosi majalah Annisa,
membuat proses promosi menjadi menyenangkan dan menarik,
yaitu dengan mengadakan event gabungan. Di dalam event ini,
diselenggarakan berbagai jenis acara. Mulai dari fashionshow,
talkshow, beauty class, dan lain sebagainya.
Acara yang terbuka untuk umum ini, mulai banyak
diminati oleh para pembaca para pembaca majalah Annisa.
Kabar yang tersebar dari mulut-kemulut ini kini menjadi acara
rutin majalah Annisa yang dinamai,”women insight”. Acara ini
60
pun tidak lepas dari mempromosikan majalah Annisa, dengan
acara ini tim promosi majalah Annisa berharap, pelanggan lama
bertahan dan hadir pelanggan baru.
2. Memperkuat Brand Annisa
Untuk memperkuat brand Annisa dilakukan melalui fashion.
Fashion yang dihadirkan di majalah Annisa,berbeda dengan
majalah wanita muslim lainnnya. Fashion majalah Annisa
bergaya edgy dan sifatnya fresh serta selalu mix and matched.
Itulah ciri khas yang ditampilkan oleh majalah Annisa.
3. Memperluas Jaringan Distribusi
Majalah Annisa telah hadir di kota-kota besar seperti
Jakarta, Depok, Bandung, dan Surabaya. Majalah Annisa
berharap sekaligus berusaha agar pembaca majalah Annisa yang
berada bukan di kota besar, tetap bisa berlangganan majalah
Annisa. Dalam hal ini, tim sirkulasi atau distribusi harus
berusaha untuk melebarkan sayap nya ke kota-kota kecil.
4. Tanggap terhadap pelanggan lama
Adanya surat pembaca, membuat tim redaksi majalah
Annisa selalu mendapat masukan dan kritik dari pelanggan
Annisa. Hal ini sangat membantu tim redaksi untuk selalu dapat
memenuhi keinginan para pembaca majalah Annisa sekaligus
sebagai bukti bahwa majalah Annisa, adalah majalah yang
61
berusaha untuk menciptakan hubungan harmonis, saling
pengertian dan saling percaya kepada pelanggannya. Adanya
citra organisasi yang jelas, baik, dan benar yang perlu
dikomunikasikan dengan tepat akan sangat menguntungkan
kedua belah pihak.
b. Penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala
kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi
sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang
menguntungkan kedua belah pihak. Transaksi jual beli merupakan
pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada
prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual sebagai pihak
pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.
Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya
agar dapat mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Produk
yang berkualitas tidaklah cukup untuk mendongkrak penjualan.
Oleh karena itu ada beberapa langkah yang dilakukan majalah
Annisa untuk mendapatkan oplah penjualan yang tinggi,yaitu :
62
1. Langkah Tim Redaksi :
a. Membuat topik menarik pada majalah Annisa
b. Menyediakan informasi terbaru
c. Membuat rubrik yang menarik
d. Menghadirkan hot issue pada setiap rubriknya
e. Memanjakan pembaca dengan gambar dan warna
yang menarik
f. Menanggapi surat pembaca secara rutin
2. Langkah Tim Public Relations dan Promosi :
a. Memperluas jaringan promosinya
b. Membuat event menarik secara rutin
c. Mencari dan mendapatkan iklan sebanyak-
banyaknya
d. Memperluas link dengan media lain
e. Memperluas jaringan sponsorship
3. Langakah Tim Sirkulasi / Distribusi :
a. Memperluas jaringan distribusi
b. Memastikan pelanggan mendapatkan majalah
Annisa
63
c. Mencari pasar baru dan mempertahankan pasar
lama
Pada majalah Annisa, public relations tidak bergerak sendiri
demi meningkatkan oplah penjualan. Public relations majalah Annisa
bekerjasama dengan tim lainnya untuk selalu mendapatkan oplah
penjualan yang tinggi. Tim redaksi, promosi, distribusi juga membantu
public relations mempromosikan majalah Annisa. Kerjasama tim yang
selalu mempromosikan majalah annisa. Kerja sama tim (teamwork)
adalah suatu kemampuan dari sekelompok individu untuk dapat
bekerja sama menuju ke visi yang sama. Suatu kemampuan untuk
mengarahkan keberhasilan setiap individu menuju pada tujuan-tujuan
organisasi. Kerja sama tim merupakan elemen penting yang
dibutuhkan bila kita ingin mencapai suatu hasil yang tidak dapat
dicapai oleh orang lain.
Langkah-langkah yang disebutkan diatas tidak cukup untuk
mendapatkan peningkatan oplah atau mendapatkan oplah yang tinggi.
Analisis SWOT dapat membantu majalah Annisa dalam upaya
peningkatan oplahnya. Dengan analisis ini, majalah Annisa
mengetahui apa saja kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman yang dimiliki. Majalah wanita muslim tidak hanya satu, oleh
karena itu majalah annisa harus mengetahui strategi-strategi yang
64
dilakukan oleh majalah lainnya agar majalah Annisa tetap
mendapatkan perhatian masyarakat. Dengan analisis SWOT, majalah
Annisa dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus
dilakukan. Majalah Annisa harus mampu bersaing dengan majalah
lainnya, dengan konsistensi yang diberikan majalah Annisa,
masyarakat dengan sendirinya akan mengetahui bahwa majalah
Annisa adalah majalah yang patut diperhitungkan.
B. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan makro/analisis secara tidak langsung merupakan
situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan ini meliputi:
1. Pertimbangan Ekonomi
2. Pertimbangan Politik
3. Pertimbangan Sosial
4. Pertimbangan Teknologi
Lingkungan eksternal berguna untuk mengidentifikasi berbagai
peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Peluang adalah kondisi-
kondisi dalam lingkungan eksternal yang dapat membantu majalah annisa
dalam meningkatkan oplah penjualan. Sedangkan ancaman adalah kondisi
65
yang dapat menganggu majalah annisa dalam meningkatkan oplah
penjualan.
Hasil Identifikasi faktor SWOT peluang dan ancaman majalah annisa
dalam meningkatkan oplah penjualan adalah sebagai berikut:
Tabel.3Peluang dan Ancaman Majalah Annisa
OPPURTUNITY
(FAKTOR PELUANG)
THREATS
(FAKTOR ANCAMAN)
Memiliki tampilan yang
lebih modern, fresh, mix dan
match
Banyaknya majalah wanita
muslim lainnya yang
bermunculan, membuat
pembaca memiliki banyak
pilihan untuk membeli
majalah wanita muslim
Memberikan sentuhan full
picture (gambar yang
penuh) pada setiap rubrik
sehingga menjadi daya tarik
bagi pembaca.
Aktifnya majalah-majalah
lainnya dalam berbagai
acara, membuat majalah
Annisa harus lebih aktif
lagi, agar lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
Memiliki jaringan distribusi
66
yang tersebar luas. Mulai
dari dalam Pulau Jawa
hingga luar Pulau Jawa.
Memiliki account jejaring
sosial yang terdiri dari
facebook dan twitter, yang
dapat membanti
mempromosikan majalah
Annisa.
Majalah Annisa tergabung
pada PT. Segarra Media
dapat dijadikan media untuk
memasarkan berbagai berita
dan produk. Hal ini di
dukung karena PT Segarra
Media membawahi beberapa
majalah lainnya seperti
Kartini, ELLE, Marie Claire,
dan Girlfriend yang telah
terkenal lebih dulu di
masyarakat luas.
67
C. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan mikro/analisis secara langsung berguna untuk melakukan
analisis lingkungan dalam perusahaan, maka hal-hal yang menjadi perhatian adalah
yang terkait dengan sumber daya manusia (SDM), majalah annisa didalamnya
mengandung elemen mekanisme kerja.
Dari hasil analisis terhadap beberapa aspek tersebut, akan diketahui bagaimana
sesungguhnya aspek-aspek tersebut dapat merupakan suatu kekuatan atau potensi
yang dapat dikembangkan oleh karyawan yang terlibat dalam proses peningkatan
oplah penjualan atau merupakan kelemahan/hambatan yang harus disempurnakan dan
ditingkatkan, sehingga dapat dijadikan dasar dalam upaya untuk meningkatkan oplah
penjualan majalah annisa.
Hasil identifikasi faktor SWOT kekuatan dan kelemahan majalah annisa
adalah sebagai berikut :
Tabel.4Kekuatan dan Kelemahan Majalah Annisa
STRENGTHS
(FAKTOR KEKUATAN)
WEAKNES
(FAKTOR KELEMAHAN)
Memiliki tim fashion stylist
yang modern dan memilik style
yang up to date sehingga
Sebagai majalah yang telah
diminati para pembaca, Annisa
belum pernah meraih
68
majalah Annisa menjadi
pencarian utama para wanita
muslimah yang ingin tampil
stylish.
penghargaan. Inilah tantangan
untuk pihak majalah Annisa
untuk terus memperbaiki
kinejanya sehingga mampu
meraih suatu penghargaan dari
pihak eksternal maupun
internal.
Banyaknya rubrik menarik dan
beraneka ragam yang dibuat
oleh tim redaksi majalah Annisa
Karena keterbatasan akses
pendistribusian membuat
masyarakat yang berada di
daerah terpencil namun sudah
berkembang, belum dapat
menjadi pembaca majalah
Annisa.
Narasumber yang dipilih secara
totally oleh tim redaksi,
membuat rating majalah Annisa
meningkat dikalangan
masyrakat
Kurangnya kerjasama dengan
pihak dan media lain. Dalam
menjalankan program
promosinya majalah Annisa
kurang menjalin kerjasama
dengan lembaga atau media
lainnya. Yang sebenarnya dapat
69
memberika keuntungan pada
majalah Annisa sendiri.
Adanya surat pembaca untuk
mengetahui reaksi para pembaca
atau kecenderungan sikap
mereka terhadap suatu masalah
sehingga pihak majalah Annisa
mengetahui topik apa yang
paling diminati para pembaca.
Terdapatnya event rutin majalah
Annisa yang diselenggarakan
oleh tim public relations dan tim
promosi, bertujuan untuk
memberikan identitas agar
majalah Annisa selalu diminati
masyarakat.
70
Artikel-artikel yang telah dipilih
oleh tim redaksi pada rubrik
majalah Annisa selalu
mengedepankan hot issue.
D. ANALISIS SWOT
Sebagaimana yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu (BAB II ), maka
SWOT adalah merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Berdasarkan analisis ini maka
penulis akan dapat membandingkan atau melakukan perbandingan secara sistematis
antara peluang dan ancaman eksternal disatu pihak dengan kekuatan dan kelemahan
internal dipihak lain.
Dengan demikian melalui penerapan pendekatan analisis SWOT, penulis akan
dapat mengidentifikasikan atau mempetakan dan dapat mengenali satu dari empat
pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal maupun eksternal yang
dihadapi majalah annisa dalam upayanya meningkatkan oplah penjualan. Dalam
analisis SWOT ini mengacu kepada semua informasi yang didapat pada saat
melakukan wawancara dan pengamatan langsung penulis dengan pihak-pihak yang
terlibat dalam majalah annisa. Berikut ini disajikan analisis SWOT pada majalah
annisa, dengan dasar memanfaatkan informasi (eksternal maupun internal) yan sangat
71
relevan dalam kaitannya dengan penelitian ini serta tidak kalah pentingnya adalah
informasi yang diterima tidak dapat dilepaskan sepenuhnya dari informasi yang
didapat saat melakukan penelitian.
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor lingkungan yang dapat memberikan
pengaruh terhadap majalah annisa, selanjutnya dilakukan perumusan isu-isu strategis
dengan menggunakan matriks SWOT yang dapat menggambarkan bagaimana
peluang dan ancaman yang dihadapi majalah wanita muslimah tersebut untuk dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Untuk mengetahui variasi strategis dalam rangka peningkatan oplah majalah
annisa, faktor lingkungan yang bersifat eksternal dan internal yang teridentifikasi,
dianalisis untuk mendapatkan strategi (SO) yaitu bagaimana menciptaan strategi
dengan menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang
yang ada guna mencapai misi. Strategi (ST) yaitu bagaimana menciptakan yang
menggunakan kekuatan yang ada untuk menghindari ancaman, strategi (WO) yaitu
bagaiamana menciptakan strategi yang mampu mereduksi kelemahan yang dimiliki
untuk memanfaatkan peluang yang ada dan strategi (WT) yang merupakan teknik
yang diarahkan untuk bagaimana menciptakan strategi yang mampu mereduksi
kelemahan untuk menghindari ancaman lingkungan eksternal.
Dalam proses pencocokan tersebut tujuannya adalah untuk menghasilkan strategi
alternatif, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi mana yang terbaik. Oleh
karena itu, tidak semua strategi dikembangkan dalam matriks SWOT. Proses
identifikasi dan analisis isu strategis ini dibangun dalam upaya memaksimalkan
72
kekuatan dan mengurangi kelemahan internal dan memanfaatkan peluang dan
menghindari atau menghadapi ancaman lingkungan eksternal.
E. Matriks SWOT dan Penjabaran Isu Strategis Hasil Temuan
Dari keseluruhan dan hasil analisis yang dilakukan dengan bertolak dari
teknik analisis matriks SWOT dan penerapan strategik, maka dapat disusun isu-
isu strategis yang ditemukan, serta rangkuman strategi yang dapat diambil dari
analisis teknik SWOT tersebut, berdasarkan asumsi yang dibangun dari kerangka
berfikir strategik, maka dapat diperoleh strategi-strategi yang tepat dan handal
untuk digunakan dimasa mendatang dalam upaya peningkatan oplah penjualan
majalah annisa ini.
Pada bagan berikut ini diperlihatkan secara menyeluruh hasil teknik
analisis Matriks SWOT baik faktor lingkungan eksternal untuk peluang dan
ancaman, maupun faktor lingkungan internal untuk kekuatan dan kelemahan,
sekaligus hubungan antar dimensi-dimensi tersebut dalam upaya memperoleh
strategi yang tepat bagi upaya peningkatan oplah penjualan majalah annisa dalam
mengantisipasi semua kemungkinan yang ada baik internal maupun eksternal.
73
Tabel.5Matriks SWOT
Bagi Peningkatan Oplah Penjualan Majalah ANNISA
EKSTERNAL
INTERNAL
PELUANG(OPPORTUNITY) Majalah annisa
adalah majalahyang memilikitampilan lebihmodern, fresh,mixed andmatcheddibandingkandengan majalahwanita muslimlainnya.
Majalah annisamemiliki accountjejaring sosial yangterdiri darifacebook dantwitter yang dapatmembantumempromosikanmajalah annisahingga ke seluruhIndonesia bahkanluar negeri.
Majalah annisayang tergabungpada PT SegarraMedia dapatdijadikan mediauntuk memasarkanberbagai berita danproduk sehinggamajalah annisameningkat ratingpenjualannya.
TANTANGAN(THREAT) Banyaknya majalah
wanita muslimlainnya yangbermunculan,sehingga membuatpara pembacamemliki banyakpilihan (choice)untuk membacamajalah wanitamuslim.
Majalah wanitamuslimah lainnyamembuat tema atauhot issue yang samadengan majalahannisa.
Masih adanyapembaca yangmemiliki maindsetbahwa majalahwanita biasa lebihtrend daripadamajalah wanitamuslim.
74
KEKUATAN(STRENGTH)
Topik padaartikel-artikelyang ada dimajalah Annisaadalah topik yanghot issue.
Annisa memilikievent rutin untukselalumempromosikanmajalahnya.
Majalah Annisamempunyaijejaring sosialdan websiteuntukberinteraksidengan parapembacanya.
Narasumber yangdipilih adalahyang sudahdikenal banyakorang.
Adanya suratpembaca yangberguna untukberinteraksidengan parapembaca.
KELEMAHAN(WEAKNESS)
Majalah Annisabelum pernahmendapatkanpenghargaan
1. Isu StrategisUntukMemanfaatkanKekuatan danMengisi Peluang(SO)
Denganmemperhatikansituasi dan kondisiinternal, makamajalah Annisaharus tetapmempertahankansemua komponenyang dianggapsebagai kekuatanuntuk dapatmemanfaatkanpeluang agar dapatbersaing denganmajalah-majalahyang sejenis sertadapat terusberkembangsejalan denganperkembanganindustri mediacetak yangsemakin ketat.
3 . Isu Strategis UntukMengatasi Kelemahandan Mengisi Peluang(WO)
Melakukanperbaikan di setiap
2. Isu StrategisMemanfaatkanKekuatan danMenghadapiAncaman (ST)
Meningkatkanpemasaran danpromosi sertamembuka kerjasamadengan media-medialain dalam bidangpemasaran ataupundalam bidanglainnya.
4.Isu Strategis UntukMengatasi Kelemahan danMengahadapi Ancaman(WT)
Mempertahankan danmengembangkan
75
Adanyaketerbatasanakses dalampendistribusianmajalah Annisadi daerahterpencil.
Kurangnyakerjasamadengan pihaklain.
edisinya agarmenghasilkanoplah yangmeningkatsehinggaberpeluang untukmendapatkanpenghargaan.
Meningkatkanpromosi secaramandiri untukmenarik parapembaca serta paramedia lain sepertiperusahaan yangingin memasarkanproduk/jasanyapada majalahAnnisa.
strategi peningkatankinerja organisasimelalui peningkatandan pengembangandalam promosi danpemasaran.
Membukanetworking (link)dengan media-medialain sebagai upayauntuk mempermudahpihak majalahAnnisa dalammencari informasi.
Matriks SWOT tersebut diatas digunakan sebagai titik pertemuan faktor dari
masing-masing lingkungan yang ada (Internal maupun Eksternal), dimana dilakukan
untuk menemukan isu-isu strategis.
Penjabaran ringkasan isu strategik hasil temuan analisis dan kajian teknik
matriks SWOT adalah sebagai berikut :
1. Dengan memperhatikan situasi dan kondisi internal, maka majalah
Annisa harus tetap mempertahankan semua komponen yang dianggap
sebagai kekuatan untuk dapat memanfaatkan peluang agar dapat
bersaing dengan majalah-majalah yang sejenis serta dapat terus
76
berkembang sejalan dengan perkembangan industri media cetak yang
semakin ketat.
2. Membuka networking (link) dengan media-media lain sebagai upaya
untuk mempermudah pihak majalah Annisa dalam mencari informasi.
3. Meningkatkan pemasaran dan promosi serta membuka kerjasama
dengan pihak media-media lainnya dengan tujuan untuk
mempromosikan majalah Annisa.
4. Meningkatkan pemasaran dan promosi majalah Annisa secara mandiri
untuk menarik para pembaca serta perusahaan yang ingin memasarkan
produk atau jasanya pada majalah Annisa.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis dengan data yang ada dan menganalisis kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), kesempatan (oppurtunities), dan
ancaman (threats) maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tim public relations majalah Annisa, membuat proses promosi
menjadi menyenangkan dan menarik. Tim redaksi majalah Annisa
membuat dan menjadikan setiap rubrik menarik dan tidak
membosankan. Tim distribusi majalah Annisa melebarkan wilayah
distribusinya hingga ke seluruh Indonesia. Tapi itu saja tidak
cukup, pada setiap tim, memiliki langkah-langkah yang bertujuan
untuk kemajuan dan peningkatan oplah majalah Annisa.
2. Langkah yang dilakukan tim redaksi majalah Annisa yaitu
menyediakan informasi terbaru, membuat rubrik yang menarik,
menghadirkan hot issue, dan memanjakan pembaca dengan gambar
dan warna yang menarik. Langkah yang dilakukan tim public
relations majalah Annisa yaitu memperluas jaringan promosinya,
membuat event menarik dan unik secara rutin, dan memperluas
jaringan sponsorship. Sedangkan langkah yang dilakukan tim
sirkulasi/distribusi majalah Annisa yaitu dengan memperluas
jaringan distribusinya, memastikan pelanggan mendapatkan
78
majalah Annisa, dan mencari pasar baru serta mempertahankan
pasar lama.
B. Saran-saran
1. Untuk Majalah Annisa : Pihak majalah Annisa perlu membuka diri
terhadap perkembangan lingkungan eksternal maupun internal,
termasuk memanfaatkan peluang yang ada, pihak majalah Annisa perlu
melakukan kerjasama dengan media yang namanya lebih dulu dikenal
masyarakat, agar masyarakat juga lebih mengenal lagi majalah Annisa,
mengoperasikan website resmi majalah annisa dengan meng-up date
isi serta informasinya, serta lebih memaksimalkan kinerja tim public
relations agar majalah Annisa lebih dikenal masyarakat luas.
2. Untuk Pembaca Majalah : Memilih majalah sesuai dengan kriteria
umurnya. Hal demikian membantu agar pembaca mendapatkan
informasi yang semestinya, Mencari tahu majalah yang akan dibaca
melalui website resmi atau jejaring sosial yang dimiliki majalah. Hal
tersebut membantu pembaca, agar mengetahui isi majalah sebelum
membelinya, dan Terbuka dengan majalah baru. Majalah baru
biasanya memberikan informasi serta memiliki sisi yang berbeda
dengan majalah yang sudah pernah terbit lebih dulu
3. Untuk Mahasiswa Komunikasi : dapat tetap menggunakan media cetak
sebagai sumber informasi. Dengan demikian media cetak tidak akan
pernah punah.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.M., M.Pd dan Tantri Francis, S.E., M.M., Manajemen Pemasaran Depok:PT.Raja Grafindo Persada, 2012.
Crown, Dirgontoro. Manajemen Stratejik; Konsep, kasus dan implementasi. Jakarta:Grasindo Utama, 2004.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka, 2005.
Elvinaro, Ardianto, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2007.
--------------------, Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran, 2009.
George, Steiner dan John Minner. Manajemen Strategi. Jakarta: Erlangga.
Gregory, Anne, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations. Jakarta:Erlangga, 2002.
Husein, Umar. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2010.
Jefkins, Frank dan Yadin Daniel. Public Relations. Jakarta: PT. Gelora AksaraPartama, 2004.
Kadar, Nurjaman, SE., MM dan Khaerul Umam, S.IP, M.Ag., M.Si., Komunikasi PublicRelations. Bandung: CV Pusataka Setia, 2012.
Moleong, Lexy .J, M.A, Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya, 2009.
Mondry, M.Sos. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia,2008.
Nasution, Hakim Arman. Manajemen Indsutri. Yogyakarta: CV Andi Offset,2006.
Ruslan, Rosady, SH, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi danAplikasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
-------------------------, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2006.
------------------------, Kampanye Public Relations, Jakarta:PT. RajaGrafindoPersada,2002.
Rumanti, Asumpta Maria. Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarata:PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.
80
Saputra, Wahidin dan Nasrullah Rulli, Public Relations 2.0 Teori dan PraktikPublic Relations di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing, 2011.
Wenats, Eka AG, Kurniawaty Yusuf, dkk, Integrated Marketing Communication(Komunikasi Pemasaran Di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama, 2012.
Yusanto, Muhammad Ismail dan Wijajakusuma Muhammad Karebet. ManajemenStrategis Prespektif Syariah. Jakarta: Khairul Bayan, 2003.
Zaenuddin, HM. The Journalist . Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2007.
Artikel dari internet :
Artikel diakses pada 10 Januari 2013 dari bincangmedia.wordpress.com/memotret-industri-majalah-bersegmen-di-indonesia/
Artikel diakses pada 20 Januari 2013 dari gofaztrack.com/sales/memahami-dasar-dan-pengertian-penjulan/
Artikel diakses pada 18 Januari 2013 dari ekonomi.kompasiana.com oplah-turun-matinya-media-cetak-368498.html
Artikel diakses pada 22 Januari 2013 dari komunikasijenius.blogspot.com
Artikel diakses pada 14 Februari 2013 dari duniadandia.blogspot.com analisis-perkembangan-bisnis-media.html
Nama : Berliana FebriantiTempat, Tanggal, Lahir : Jakarta, 21-2-1973Jabatan : Pemimpin Redaksi Majalah ANNISA
1. Tanya : Bagaimana latarbelakang sejarah berdirinya majalah ANNISA?
Jawab : Jadi gini, Majalah ANNISA kan memang ditujukan kepada wanita
muslimah.Wanita muslim usia 20 tahun keatas. Nah latar belakangnya kita lihat
bahwa mayoritas penduduk Indonesia muslim dan saat ini banyak sekali yang sudah
tertarik, kalau muslim rata-rata kita orang Indonesia itu dari lahir yah, tapi kita tertarik
untuk mengenal lebih dalam islam itu biasanya ada waktunya. Kalau kita melihat
sekarang rata-rata anak usia muda tertarik untuk menganal Islam lebih dalam lagi bisa
lewat fashion, bisa lewat apa ilmu agamanya gitu kan, tapi yang lebih dekat kan kalau
anakmuda dengan fashion. Jadi akhirnya kita, ya itulah salah satu latar belakang
majalah ANNISA dibuat. Jadi Majalah ANNISA ini pengennya member informasi
yang eduktif juga mengenai Islam, selain itu mengenai fashion Islam.
2. Tanya : Berapa jumlah pekerja inti yang ada pada majalah ANNISA ?
Jawab : Tim inti kira-kira sekitar 12 orang dan ada tim promosi.
3. Tanya : Apakah majalah ANNISA memiliki departementalisasi / bagian-bagian ,
departemen apa saja yang dimiliki majalah ANNISA?
Jawab : Pasti harus ada. Ada bagian redaksi, promosi, marketing juga ada, untuk
bagian distribusi (itu diluar kantor ini) tapi itu semua memang rata-rata disetiap media
cetak seperti itu.
4. Tanya : Sebenarnya apa yang ditonjolkan dan apa ciri khas pada majalah ANNISA
ini?
Jawab : Fashion nya ya. Fashion nya yang fresh bahwa kita bisa untuk pembaca. Jadi
tujuannya gini, untuk pembaca muda yang belum berhijab kan kita tau dalam Islam
berhijab itu wajib, tapi kan itu lebih ke personal individu masing-masing kesiapannya
seperti apa. Nah Majalah ANNISA spesifik ingin mengajak apa perempuan-
perempuan muda Indonesia yang belum berhijab untuk tertarik berhijab, makanya
fashion kita, kita tonjolkan adalah fashion yang fresh, yang mixed and matched,
supaya generasi muda atau anak-anak muda yang mau berhijab itu gak perlu takut
bahwa atribut berhijab akan ribet akan susah terus butuh waktu sendiri persiapannya
sampe akhirnya mereka mau memutuskan berhijab itu dengan pikiran kalau udah siap
semua baru mau berhijab. Jadi, itu yang kita tonjolkan di setiap edisi dan mudah-
mudahan karena kita majalah baru, kita juga mau menjejakkan kaki itu dengan
mantap. Nah mudah-mudahan kita berusaha memantapkan dengan selalu inovasi
mengenai fashion-fashion yang fresh itu, itu bisa ditangkep sama pembaca.
5. Tanya : Melihat majalah ANNISA adalah majalah wanita muslim, sebenarnya
siapakah target utama majalah ANNISA?apakah bersifat general?Apa ada edisi
khusus pada Majalah ANNISA?
Jawab : Oh iya, namanya media kita berusaha menjaring pembaca sebanyak-
banyaknya dan seluas-luasnya, tapi tetap kita komitmen bahwa kita punya emm..
Kalau mau ngomongin market atau pasar kita pengen grab seluas-luasnya, kalau bisa
gak cuma perempuan, laki-laki gitu yang mau tahu gimana muslimah yang baik atau
yang muslimah bisa mengerti fashion atau misalnya pengen banyak tau tentang
perempuan Islam ya pengennya yang mereka cari ya majalah ANNISA, bukan
majalah muslim lain gitu kan, tapi tetep aja setiap majalah tuh pasti punya targer
khusus untuk segmen pasarnya. Kalau kita memang menjaring untuk usia 20tahun
keatas gitu. Kalau dibilang ada edisi khusus, kita dari rapat redaksi 1 tahun terbitnya
majalah itu, setiap bulan kita sudah menetapkan tema-tema tahunan kita. Ada edisi
pernikahan, ada edisi fashion, ada edisi hobi, kalau emang Shifa langganan Majalah
ANNISA bisa lihat ko. Kalau edisi kemarin persis tentang hobi. Jadi gimana
perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki hobi yang passion nya jadi
pekerjaan. Itu kan menarik, itu kan bikin suatu mm.. Ya mudah-mudahan buat jadi
satu wawasan baru, bahwa dari hobi kita bisa bekerja. Nah edisi berikut-berikutnya
memang selalu dengan tema-tema khusus.
6. Tanya : Melihat banyaknya majalah wanita muslim lainnya yang bermunculan,
strategi apa yang digunakan majalah ANNISA untuk meningkatkan oplah nya?
Jawab : Kalau misalnya Shifa bisa bandingin sama majalah-majalah muslim lainnya
yang udah ada gitu, dari mulai cover kita berbeda dari yang lain. Bukan soal dari
pemilihan model, tapi stylenya gitu, karena memang kita mau nya stylenya bukan
mau melenceng dari kebiasaan muslim yang ada, tapi kita mau kasih tau sesuatu yang
lebih fresh lagi bahwa muslimah Indonesia itu masih bisa tampil lebih ekspresif terus
tanpa meninggalkan apa yah, meninggalkan pakem-pakem seorang muslim. Majalah
muslim sama majalah wanita biasa kan bedakan. Kita tetap harus punya pakem yang
harus mengikuti peraturan. Di majalah muslim yang udah ada kalau dari depannya aja
dari cover, kalau misalnya mau dijejerin, pasti ANNISA tampilannya beda dari yang
lainnya. Mungkin dari fashionnya yang gak biasa, dari cara pemakaian kerudungnya
atau dari baju dan pemilihan baju, memang itu yang mau salah satu yang kita mau
tunjukin dengan tujuannya pasti, menarik minat masyarakat untuk membeli majalah,
untuk berlangganan, dan untuk punya komitmen selalu membaca majalah ANNISA.
7. Tanya : Sepengetahuan Anda, berapa jumlah pembaca ANNISA, yang pernah
dianalisis sendiri oleh tim majalah ANNISA?
Jawab :Itu ada, itu bagian promosi. Dia ada dan selalu harus survey karena kan itu
bagian marketing, bagian promosi dan PR juga mereka yang lebih khusus dan lebih
tahu peningkatan oplah juga respon pembaca seperti apa.
8. Tanya : Mengenai harga, apakah majalah ANNISA pernah ada kenaikan atau
penurunan harga (berapakah)?
Jawab: Jadi kalau harga ini, kalau kita memang lagi mengeluarkan edisi khusus
otomatis dengan jumlah halaman yang lebih banyak, biaya cetak yang lebih besar, ada
kenaikan harga. Tapi kalau misalnya regular seperti biasa, sekarang ini pun kita masih
dibawah harga yang kita tetapkan gitu. Jadi kalau bisa dilihat, tahu kan kalau di cover
bisa dilihat ada tulisan Rp 24.500 dicoret menjadi Rp 19.500 gitu, nah itu berarti kita
masih dengan harga promosi selama setahun ini.
9. Tanya: Sebenarnya, apa yang dikedepankan majalah ANNISA?Bisnis, Peningkatan
Oplah yang tinggi, atau mungkin ada tujuan lain?
Jawab : Kalau Shifa lihat, kita aja ada dibagian perusahaan besar Trinaya. Yang
membawahi banyak majalah franchaise, majalah internasional gitu kan. Nah otomatis
kalau ANNISA sudah ada dibawah majalah besar, berarti memang perusahaan yang
berkomitmen bahwa bisnisnya adalah di media. Jadi, majalah ANNISA inipun dibuat
juga bagian dari bisnis. Ya kalau bisnis dimana-mana kan profit oriented kan gitu,
majalah ANNISA sama seperti majalah-majalah yang sudah lama yang diterbitkan
oleh PT.Trinaya. Tujuannya yang bisnis dan tentu saja kenaikan oplah setiap edisi itu
diharapkan meningkat.
10. Tanya : Apa harapan majalah ANNISA untuk kedepannya?
Jawab : Harapannya sih yang pasti pengennya majalahnya bisa menampilkan.. Kalau
saya sebagai pemimpin redaksi majalah ANNISA bisa menghasilkan tulisan-tulisan
yang menginspirasi pembaca, menghasilkan karena kita juga bagian majalah fashion,
menampilkan fashion-fashion yang baik lagi tujuannya menginspirasi pembaca dan
gak usah ragu menjalankan syariat-syariat Islam gitu.
REDAKSI
Nama : Lusi Catur MahgriefieTempat, Tanggal, Lahir : Palembang, 19-April-1982Jabatan : Redaktur Pelaksana/ Features & Lifestyle Editor
1. Tanya : Bisa jelaskan, isi majalah ANNISA ini sebenarnya seperti apa?Terdiri dari
berapa rubrik, dan rubrik apa saja yang ada?
Jawab : Pada dasarnya ANNISA itu terbagi 2 kategori atau 2 segmen. Yang pertama,
fashion dan features. Featuresnya itu tentang life style perempuan muslimah. Rubriknya
yang ada itu, pertama rubrik utama, ini features ya kemudian rubrik inspirasi namanya A
Inspiration, A Trip, A Home, A To Z itu tentang pengetahuan yang berhubungan dengan
Islam pastinya Cuma A To Z itu rubrik baru, terus A Story, A Success, A Close, terus A
Health kemudian A Money, A Resto, A Recipe itu isinya resep-resep, A Ta’lim terus A
Couple ini juga baru, A Parenting kemudia A Love Note, A Halal. Untuk Love Note dan
Halal ini kita punya contributor tetap. Kalau Halal ada namanya Elfina Rahayu dia
Editor Halal di LPPOM MUI, terus kslsu Love Note itu Asma Nadia udah terkenal lah
yah, udah sering denger namanya. Itu untuk rubric-rubriknya. Kalau rubrik
utama,namanya juga utama kita disini tuh namanya A Topik, itu rubrik utama kita. Jadi
kita porsinya jelas lebih banyak halamannya juga dan tematik bulannya sudah kita
tentukan selama 1 tahun. Misalnya Januari kita punya tema tentang Fashion, Februari
Entertaiment, Maret Hobby, dan begitu seterusnya sampe Desember. Terus kalau untuk
rubric A Community dari namanya aja udah keliatan yah community. Disini kita
mengangkat komunitas-komunitas perempuan, sebenarnya bisa umum tapi yang lebih
kita soroti yaitu komunitas yang lebih banyak anggotanya perempuan. Makin kesini gak
bisa kita dapetin semua harus anggota perempuan kan. Yang penting perempuan dan juga
mereka konsen di kegiatan dan aktifitasnya yang bernuansa perempuan. A Inspiration
disini kita mengangkat sosok seseorang yang bisa diharapkan bisa menginspirasi
pembaca. Entah dari profesinya atau dari aksinya melakukan aksi sosial atau juga cara dia
melewati sesuatu hal yang tadinya menakutkan buat dia, jadi moment menakutkan tapi
kemudian dia bisa melewati dan malah berprestasi dibidang yang tadinya dia takuti,
kurang lebih seperti itu.
2. Tanya : Rubrik apa yang paling digemari dari majalah ANNISA?
Jawab : Sebenarnya kita belum pernah bikin survey yah jujur untuk rubric yang paling
digemari itu. Cuma kalau dari surat pembaca dari edisi pertama itu seingetku, ada
beberapa yang menyoroti A Close yang isinya tentang sehari bersama sosok yang kita
pilih, itu biasanya publik figure yang kita pilih. Itu kegiatan sehari mereka apa aja, terus
yang kedua rubric A Story karena mungkin biasanya kita mengambil atau memilih
narsum yang kita anggap punya cerita menarik, dimana dia punya istilahnya moment atau
titik moment itu membuat titik balik dia yang akhirnya dia bisa kembali ke jalan yang
benar seperti itu, atau gak kita bisa mengangkat orang-orang yang berhijab kenapa
mereka berhijab, cerita dibalik mereka akhirnya memutuskan berhijab atau juga cerita
tentang mualaf. Itu sih setauku yang banyak pembacanya.
3. Tanya : Bagaimana bentuk promosi yang dijalankan majalah ANNISA untuk
mengenalkan produk serta rubriknya?
Jawab : Yang jelas dari sisi konten tulisan kita buat semenarik mungkin, dengan bahasa
yang tidak bertele-tele,yang singkat tapi juga dapat maknanya walau singkat tapi juga
tidak mengurangi isi berita atau isi tulisan yang kita sampaikan. Karena mengingat
pembaca kita juga range nya itu range usianya 25-35 tahun, nanti bisa diliat di company
profile yah. Jadi diharapkan juga tidak membosankan, kalau tulisan terlalu panjang. Yang
pertama tadi isi, yang kedua layout itu udah jelas. Kita lebih mengutamakan layout yang
eye catching dan juga sifatnya edgy kalau istilah kita, terus kita memanjakan pembaca sih
sebenarnya dengan gambar. Karena menurut kita, gambar itu sudah lebih berperan besar
juga untuk menyampaikan berita. Tidak hanya lewat tulisan, karena coba aja kamu liat
gambarnya banyak atau bagus fotonya tuh jau lebih menarik kan. Dan untuk tulisan jadi
bersinergi antara gambar dan tulisan jadi sama-sama, ya mudah-mudahan bisa
menyampaikan apa yang mau kita sampaikan kena sama pembaca gitu.
4. Tanya : Apa kendala/hambatan yang pernah dialami tim redaksi majalah ANNISA?
Jawab : Kayanya hampir sama sih kaya media lain kali yah. Ketika di hadapi deadline.
Ya kendalanya kita mengejar-ngejar narasumber itu aja. Kadang kan kita harus,
karenakita segmented banget majalah wanita muslim in the middle dan kita juga berharap
untuk kelas A+ itu target kita. Jadi untuk mencari narasumber pun kita gak yang, mohon
maaf, gak yang sekedar biasa. Kalau yang sukses, kita bener-bener cari yang sukses
banget. Kalaupun kita untuk testimoni pun kita melihat perempuannya yang berprestasi,
good looking juga, jadi intinya bisa menginspirasilah dengan usia yang relative muda,
tapi punya prestasi seperti itu. Nah jadi kita agak harus benar-benar memilih narasumber
yang bener-bener pas lah dan sesuai karakteristik ANNISA. Paling waktu juga yah ketika
janjia, kita ngejar-ngejar narasumber yang waktunya gak cocok terus kita nyari lagi.
5. Tanya : Jika harus meningkatkan oplah penjualan, cara apa yang akan ditempuh oleh tim
Majalah ANNISA?Apakah dengan rubric yang mengelurkan hot issue, atau mungkin
dengan cara lain?
Jawab :Kalau soal hot issue kita selalu ambil yang hot issue untuk rubrik utama pasti
kita ambil hot issue terus kaya parenting, couple kita berusahabener-bener yang hot
issuenya lagi apa nih, nah itu yang kita ambil. Dan yang kita kupas di dalam majalah,
cuma kalau untuk bukan oplah kali ya bahasanya, untuk menarik perhatian pembaca dan
untuk menarik perhatian pembaca supaya bertambah lagi itu ya terus-menerus kita
melakukan perbaikan. Setiap satu majalah udah terbit pasti kita ada rapat evaluasi, apa
yang kurang dan kita berusaha setiap isinya tampil dengan lebih baik lagi lah, dari yang
sebelumnya lebih ke konten sih cuma ya mudah-mudahan itu mempengaruhi oplah.
Nama : Yohanah MardiantiTempat, Tanggal, Lahir : Jakarta, 31-Maret-1978Jabatan : Advertising & Marcomm Manager
1. Tanya : Bagaimana bentuk promosi yang dijalankan majalah ANNISA untuk
memperkenalkan produknya?
Jawab : Memang untuk majalah pemula agak sulit untuk melakukan promosi ke para
pembaca. Bagaimana caranya biar supaya ANNISA lebih dikenal dan memiliki
pembaca yang cukup banyak. Jadi kita pertama itu dari sisi kualitas majalahnya
sendiri, kita memang beda dari majalah lainnya. Dari segi apa namanya kontens dan
isi, desain-desain fashionnya pun beda dari majalah yang sudah ada di Indonesia
sebelumnya seperti Nur, karena kita lebih modern nah pastinya disitu dan muatannya
pun juga gak yang terlalu apa ya berat ya jadi agar pembaca gak terlalu apa yah
kadang kan kalau isinya berat, pembaca udah takut duluan yah. Jadi dari situ juga apa
namanya termasuk promosi kita yah. Terus dari sisi desainnya pun juga ngebantu buat
promosikan ANNISA. Orang pas ngeliat majalah ANNISA udah bisa menyimpulkan,
wah ini keren loh, baru ada majalah kaya gini dari tampilannya yang modis, ya
maksudnya kita pengen majalah ini beda dari yang sebelumnya.Karena image wanita
muslim, ini kan majalah lebih ke fashion muslimah yah, yang udah ada itu
majalahnya selalu apa ya, biasa aja ya. Orang berjilbab itu bajunya harus yang gamis-
gamis segala macem, padahal gak begitu juga, dengan baju yang tangtop atau apa itu
bisa di mix and match. Jadi keluarlah majalah yang tampilannya bisa lebih modis,
modern, segala macem gak ketinggalan jauh dari yang gak pake jilbab. Malah bisa
lebih keliatan cantik. Selain itu, kita juga promo ke apa namanya, untuk promonya
kita adain event-event dan beberapa event untuk menjaring komunitas yang lebih
banyak lagi. Biasanya, dan yang udah pernah kita lakukan itu ada beberapa, yaitu
beauty class sama make up class, dan beauty class itu sudah beberapa kali kita jalanin
dengan sponsor-sponsor make up pastinya sama hijabclass juga. Di situ kita buat yang
berbeda, jadi sama dengan kaya majalahnya, dari majalah yang udah ada kita perlu
pembuktian, bener gak sih majalah ANNISA, terus ANNISA tuh sebenernya bisa gak
sih dibikin gaya kaya gitu. Jadi kan orang pengen tau bener, makanya kita buka kelas
yang memang kita mencontohkan cara step by step, model hijab yang gaya ANNISA
sendiri. Dari situ, itu tempat wadahnya pertama kali kita promosiin ANNISA. Pertama
kali mereka ikut, mereka mulai tertarik, untuk next ,” mba kalau ada acara mau dong
ikutan lagi,”.Semakin bertambahlah komunitas ANNISA dari situ pula kita
menambah pembacanya ANNISA. Kita juga ada facebook ada twitter juga, ada
website khusus majalah ANNISA juga, terus banyak sekali sih promo-promo yang
kita lakukan. Kadang-kadang kita kerjasama dengan butik-butik lain yang punya
kegiatan. Mereka selalu mengajak ANNISA untuk menajdi partner.
2. Tanya : Apakah kendala/hambatan yang pernah dialami tim promosi majalah
ANNISA?
Jawab : Ada sish mungkin dari sisi apa ya, kendala nya itu ada orang yang memang
pro dan kontra kan pastinya. Ada yang gak suka dengan pakaian-pakaian yang terlalu
ketat atau apa gitu ya. Di ANNISA kan memang gak ini banget ya istilahnya syaarii
lah. Sebenarnya kita menutup, tapi memang ada fashionnya. Soalnya majalah, ya
majalah fashion. Nah ada beberapa yang memang masih kolot dan mereka juga,
pernah kita ke pengajian promo kesana bagi-bagi majalah kaya gitu-gitu, terus udah
gitu, ada yang komentar, tapi yang komentar kebetulan ibu-ibu, ibu-ibu yang memang
udahlah gayanya,”ko ANNISA kaya begini gitu yah, kenapa enggak syar’i
bla..bla..bla..Kita sih maklumin aja, karena kita majalah ANNISA ini dibuat memang
ingin membuat sesuatu yang berbeda, yang belum pernah ada, gitu sih intinya.
3. Tanya: Berapa jumlah iklan yang masuk ke majalah ANNISA pada setiap
edisinya?Apakah memiliki kriteria dalam penentuannya?
Jawab : Kalau untuk iklan, untuk per edisinya kita sekitar 20 halaman iklan, itu setiap
edisinya. Kalau untuk kriterianya, untuk lebih ke image yah.Kita menjaga image
meminimalkan iklan-iklan yang ada banyak tulisannya. Karena akan mengubah
image. Jadi apa ya, kurang menjual. Cuma kan disini kan banyak sekali, iklan yang
dari pihak butik apalagi majalah muslim, pasti kliennya tidak hanya brand produk-
produk kaya minuman atau segala macem atau apa. Tapi butik disini pun ikut
berperan, ikut masuk ke iklan ANNISA. Disitu mereka biasanya ada, iklan untuk
desain atau layout materinya sendiri, kadang untuk masuk di majalah ANNISA,
kurang oke, gak cocok gitu ya. Nah itu, kita sih menyarankan ke mereka, kalau bisa
kita yang edit gitu. Hal itu untuk bikin sebagus mungkin layout nantinya. Biar
menarik, karena tujuan kita biar pesan iklan itu tersampaikan. Sebenernya dia menjual
baju, ya bajunya yang kita tonjolkan bukan toko-toko atau distributor atau apanya. Itu
hanya pelengkap, itu hanya lebih kecil,dan kalau bisa kita pengen untuk fashion nya
juga kita mengarahkan ke baju yang memang bisa dibilang “edgy” yah. Untuk dari
pusat sih pengennya seperti itu. Jadi kalaupun misalnya ada iklan yang memang tidak
sesuai, maksudnya belum sesuai kita pelan-pelan akan mengarahkan kesana. Misalnya
ada butik yang bajunya gamis, kerudungnya biasa aja, polos, yang segiempat, yang
gak dimacem-macemin, gak kaya ANNISA, pelan-pelan kita akan tawarkan stylist
kita dan menggunakan stylistnya ANNISA atau kita sarankan juga, bisa enggak mba
kaya gini-gini model jilbabnya, warna nya yang ini cocok loh. Pokoknya merubahlah.
4. Tanya: Untuk perkembangan majalah ANNISA, apakah langkah yang akan ditempuh
tim promosi majalah ANNISA dalam menhadapi persaingan yang ada?(karena
banyaknya majalah wanita muslim yang bermunculan)
Jawab : Kita berharapsih oplahnya ANNISA akan lebih banyak. Jadi kita akan
memperkuat brand ANNISA itu sendiri. Lalu, dengan apa yah oplah yang tadi saya
bilang, untuk nge-grab sponsorship. Karena kebanyakan klien, mereka melihat untuk
memasukkan iklan itu untuk suatu produk itu berdasarkan data, data sponsorship
mereka atau data penjualan dari majalah itu sendiri. Nah, kita berupaya untuk kesana
untuk memasukkan ANNISA untuk nantinya dan untuk sekarang, artinya saat ini kita
tetap memperkuat majalah itu sendiri. Ya paling dengan cara, paket gabungan dengan
event, membuat sesuatu yang menarik buat mereka. Apa sih yang bisa ANNISA
berikan ke mereka, kelebihan ANNISA, dibandingkan dengan majalah lain yang tidak
mereka bisa buat.
5. Tanya : Apakah tim promosi bekerjasama dengan tim bagian lainnya dalam
mempromosikan majalah ANNISA?Jelaskan.
Jawab : Intinya sih kita bekerjasama dalam satu tim. Baik pihak redaksi, marketing,
promosi, itu satu tim satu kesatuan. Karena tanpa adanya salah satudari mereka kita
tidak akan berjalan, jadi satu sama lain kita melakukan untuk memberikan informasi
yang dapat bisa memberikan promosi diluar nantinya. Misalnya, dari pihak redaksi
lagi keluar kemana, itu selalu sama-sama saling mempromosikan majalah ANNISA
itu sendiri.
6. Tanya : Penghargaan apa yang pernah di raih majalah ANNISA? Bagaimana dengan
oplah penjualannya?
Jawab: Kalau untuk penghargaan ANNISA sendiri belum ada, hanya saja dari sisi
penjualan kita memang, Alhamdulillah bagus yah, dan sempat pernah jadi beberapa
bulan penjualan majalah ANNISA itu naik, jadi nomor 1 untuk di Jakarta sendiri. Itu
majalah ANNISA bagus penjualannya dari majalah yang lain yang udah ada. Nah dari
situ, dari hasil survey juga banyak yang masih tidak dapat majalahnya segala macem.
Makanya kita berpikir , kita akan menambahkan oplah. Alhamdulillah ya, sekarang
ini majalah ANNISA iklannya sudah banyak. Dari awalpun 4 bulan atau 5 bulan
dalam 4 edisi pertama kita sudah bisa menghasilkan sponsor untuk agenda.
Mengeluarkan agenda itu jarang sekali, karena biasanya majalah pemula untuk iklan
produk itu susah masuknya. Dan kita berhasil mendapatkan klien dari Martina Berto
salah satunya MiraBella. Itu mereka sponsor besar di kita, nah dari situ juga akhirnya
merembet kemana-mana, merembet satu persatu, percaya dengan majalah ANNISA,
akhirnya mereka beriklan di kita.
STRATEGI PUBLIC RELATION MAJALAH ANNISA DALAMMENINGKATKAN OPLAH PENJUALAN
(Acara Sparkling Beauty “Indonesia Herritage” 18 April 2013 : Fashion Show danBeauty Class)
SUMBER : REDAKSI MAJALAH ANNISAWWW.ANNISAMAGAZINE.COM