membangun geodatabase dan georeferencing

Upload: laila-rosalina

Post on 02-Jun-2018

293 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    1/16

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GKP 0301)

    ACARA I

    MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    Disusun Oleh :

    Nama : Laila Rosalina

    NIM : 13/348107/GE/07577

    Program Studi : Kartografi dan Penginderaan Jauh

    Hari, Tanggal : Kamis, 18 September 2014

    Waktu : 15.00-17.00 WIB

    Asisten : 1. Ikhsan Wicaksono

    2. Ajeng Ria Desiana

    LABORATORIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

    FAKULTAS GEOGRAFI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    2/16

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    3/16

    3. Membuka submenu Environment dengan cara klik kanan pada Toolbar

    ArcToolBox dan memilih submenu Environment.

    4. Memilih General Setting pada panel Environment Setting.

    5. Mengatur Current Workspace yang keluar saat memilih submenu

    environment dalam format yang diinginkan kemudian klik tombol OK.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    4/16

    6. Membuat Domain untuk pembuatan atribut dengan Database Properties.

    dimunculkan dengan cara klik kanan pada geodatabase kemudian pilih

    properties.

    7. Membuat Feature Dataset dengan cara klik kanan pada personal

    geodatabase New Feature Dataset Beri nama ( Peta_Dasar )

    klik next .

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    5/16

    8. Mengatur proyeksi pada panel new feature dataset (setelah memberi nama

    dan klik next) pilih Projected Coordinat System UTM WGS 1984

    klik next Finish.

    9. Pembuatan Feature Class dengan cara klik kanan pada Feature Dataset

    Peta_Dasar pilih Feature Class pada panel new feature class

    mengisi kolom name , alias dan type Next mengisi Field

    Name dengan tipe data Text Finish.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    6/16

    10. Melakukan tahap nomor 9 untuk feature class sungai (name :

    sungai_sedayu; alias : sungai; type : line feature ) dan jalan (name :

    jalan_sedayu; alias : jalan; type : line featrue ) Next Finish.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    7/16

    11. Membuat feature class Annotation Features (masih dalam feature dataset

    Peta Dasar) dengan cara klik kanan pada feature dataset New

    Feature class mengisi kolom name , alias dan mengubah type

    menjadi Annotation Features centang pada kotak link the annotation to

    following feature class --. Pilih feature class Admin_Sedayu Next .

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    8/16

    12. Mengisi Reference Scale dengan skala 1 : 250.000 Next .

    13. Mengubah ( rename ) Annotation Classes dari Default menjadi Nama Desamengganti tipe huruf dan ukuran huruf sesuai aturan penulisan

    mengganti Position pada panel Placement Properties menjadi H ori zontal

    Next Finish.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    9/16

    14. Melakukan langkah 7 dan langkah 8 dengan nama Feature Dataset

    Peta_Tematik .

    15. Membuat feature class pada feature dataset Peta_Tematik dengan nama

    Peta_teksturtanah.

    Tekstur tanah name : Peta_teksturtanah

    alias : Tekstur tanah

    type : polygon.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    10/16

    16. Membuat feature class Peta_teksturtanah ter-link-an dengan domain pada

    Field Properties-Domain.

    17. Membuat feature class pada feature dataset Peta_Tematik dengan nama

    Peta_kerapatanvegetasi.

    Kerapatan vegetasi name : Peta_kerapatanvegetasi

    alias : Kerapatan vegetasi

    type : polyline.

    18. Membuat feature class pada fe ature dataset Peta_Tematik dengan nama

    Peta_persebarantempatsampah.

    Tempat sampah

    name : Peta_persebarantempatsampah

    alias : Tempat sampah

    type : Point.

    B. INPUT DATAa) Georeferencing Data

    1. Membuka program ArcCatalog mengklik ikon pada toolbar muncul program ArcMap pilih menu A new empty program OK.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    11/16

    2. Memunculkan peta untuk melakukan georeferencing pada peta tersebut

    dengan cara klik ikon dan memunculkan peta ADMINISTRASI.bmpdari folder yang ada Add .

    3. Mengkatifkan tool bar Georeferencing dengan cara klik kanan pada tool barkemudian pilih georeferencing.

    4. Menentukan titik kontrol dengan klik ikon ( add control point ) untukmengontrol 4 lokasi titik di bagian paling ujung dari keempat ujung peta.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    12/16

    5. Memasukkan koordinat sesuai koordinat titik tersebut pada peta dengan cara

    klik kiri klik kanan pilih input X and Y... mengisi koordinat OK.

    6. Mengecek tingkat error di RMS error dengan klik View Link Table .Jika tingkat error tidak terlalu tinggi maka sudah bisa dilanjutkan.

    7. Meng- klik Georeferencing Update Georeferencing.

    8. Melakukan georeferencing kembali untuk peta kerapatan vegetasi, teksturtanah dan persebaran tempat sampah.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    13/16

    IV. Hasil Praktikum

    1. Geodatabase ( terlampir )

    2. Peta hasil georeferencing ( terlampir )

    V. PembahasanKetidakteraturan penyimpanan data di berbagai direktori menyebabkan

    lamanya pencarian data untuk mengolah kumpulan data raster, vektor dan tabel.

    Jumlah data yang tinggi memerlukan suatu sistem untuk mengatur serta mengelola

    kumpulan data-data tersebut, di dalam bank data terdapat software yang dapat

    mengolah, mengelola serta memproses data-data tersebut (ArcGIS). GIS

    merupakan sistem hardware, software dan prosedur yang mengambil, membagi,

    mengedit, memanipulasi, mengatur, menganalisis, menyebarluaskan, danmenampilkan data georeferensi (Sun et al, 2011).

    Aplikasi yang digunakan dalam praktikum ini adalah aplikasi ArcCatalog

    10.1 dan ArcMap 10.1 yang merupakan bagian dari ArcGIS 10.1 keluaran ESRI.

    Peta yang diolah adalah lima buah peta Kecamatan Sedayu, Bantul yang terdiri

    dari Peta Administrasi, Peta Kerapatan Vegetasi, Peta Penggunaan Lahan, Peta

    Tekstur Tanah, dan Peta Persebaran Tempat Sampah yang semuanya masih berupa

    peta raster. Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan peta tersebut

    adalah dengan membuat geodatabase .

    Geodatabase merupakan suatu wadah bagi feature class yang dapat berupa

    single feature dan dapat pula tersusun dalam suatu feature datasets yang

    menggunakan sistem koordinat yang sama. Terdapat dua sistem geodatabase yaitu

    Server-Geodatabase dan Personal Geodatabase . Server Geodatabase merupakan

    Relational Database Management System dan Personal Geodatabase

    menggunakan sistem data Ms-Access.

    Dalam Geodatabase terdapat feature dataset yang berfungsi untuk

    mengelompokkan feature class yang ada, sebagai contoh pada praktikum ini

    adalah mencoba membuat geodatabase daerah Sedayu, dengan menamai personal

    geodatabase nya Praktikum . Setelah melakukan pengelompokan data pada

    feature dataset yaitu administrasi dan infrastruktur daerah Sedayu, maka ke dalam

    feature dataset dapat ditambahkan feature class baik berupa shapefile daerah

    Sedayu, maupun tabel kepadatan populasi maupun data tabel lainnya. Pada

    Personal Geodatabase tersebut dibuat dua buah Feature Dataset yaitu

    Peta_Dasar dan Peta_Tematik . Feature Dataset Peta_Dasar berfungsi

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    14/16

    sebagai wadah untuk data-data yang akan digunakan untuk pembuatan peta dasar,

    sementara Peta_Tematik untuk menyimpan data-data yang akan digunakan

    untuk pembuatan peta tematik.

    Dua peta tersebut diatur proyeksinya sehingga menggunakan proyeksi UTM

    zona 495 dengan ellipsoid WGS 1984. Kenyataannya lokasi Kecamatan Sedayu berada pada zona 49M, namun pada software ArcGIS membagi bumi ke dalam

    Northem Hemiesphere dan Southers Hemiesphere sehingga wilayah Kecamatan

    Sedayu menduduki daerah 495 Southers Hemiesphere .

    Georeferencing adalah suatu cara yang ditempuh untuk meregistrasikan

    koordinat kebumian yang terdapat pada data terhadap koordinat sesungguhnya di

    lapangan. Georeferencing ini dilakukan untuk memasukkan koordinat pada peta

    raster, dalam praktikum ini koordinat berupa koordinat UTM ( ProjectedCoordinate System > UTM > WGS 1984 > ). Perlu diketahui sebelumnya bahwa

    tanda X (merah) merupakan koordinat sebenarnya, sedangkan tanda X (hijau)

    merupakan koordinat gambar. Penentuan georeferencing dilakukan dengan cara

    menentukan minimal empat titik ikat ( control point ) yang terletak di sudut yang

    berbeda. Georeferencing ini dilakukan pada empat peta yang telah dibuat di awal

    yaitu Peta Administrasi, Peta Kerapatan Vegetasi, Peta Penggunaan Lahan, Peta

    Tekstur Tanah, dan Peta Persebaran Tempat Sampah. Inti dari georeferencing

    sendiri adalah pembuatan koordinat X dan Y dalam peta itu sendiri. Pendaftaran

    koordinat ini dilakukan dengan penentuan titik kontrol pemetaan yang harus

    terletak di tengah-tengah pixel dari control point , hal tersebut dilakukan agar tidak

    terjadi pergeseran dan kesalahan, maka dalam pendaftaran koordinatnya tanda +

    (control point ) harus diperbesar dan dipilih tepat di tengah tanda tersebut.

    Saat melakukan georeferencing , akan diperoleh suatu data yang disebut

    dengan RMS Error. RMS Error adalah kesalahan atau ketidakcocokan antara data

    yang ditampilkan oleh ArcMap dengan data asli peta sebelum dimasukkan ke

    ArcMap. Semakin kecil nilai pada data RMS Error, maka akurasi ArcMap pada

    peta tersebut semakin baik. Untuk memperoleh nilai RMS Error yang sekecil

    memerlukan ketepatan titik yang dipilih saat memasukkan data koordinat X dan Y

    pada peta tersebut. Semakin teliti dalam memasukkan data maka semakin akurat

    hasil yang diperoleh dan RMS error akan semakin kecil.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    15/16

    VI. Kesimpulan

    1. Geodatabase adalah basis data yang digunakan sebagai wadah untuk

    menyimpan data-data geografis yang akan digunakan dalam SIG, dalam

    pembangunan geodatabase perlu keterampilan dan pengalaman agar efisien

    dan benar.2. Georeferencing merupakan peregistrasian koordinat kebumian pada data

    terhadap koordinat asli lapangan. Proses georeferencing dilakukan dengan cara

    menentukan minimal empat titik kontrol pemetaan. Proses georeferencing

    sangat dipengaruhi oleh kemampuan mata dan hardware yang digunakan.

  • 8/11/2019 MEMBANGUN GEODATABASE DAN GEOREFERENCING

    16/16