membangun literasi dalam program sustained silent …

10
Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017 MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT READING DI KELAS SEMANTIK Aliva Rosdiana Islamic University of Nahdlatul Ulama Jepara [email protected] ABSTRACT This study aims to describe how is SSR program able to increase students understanding and productivity particularly dealing with Semantics learning. This study was using quasi- experiment to prove the effectiveness with ratio test or ratio with two treatments, namely pre- treatment and post-treatment. SSR activity is conducted previously before lecturing class. During the fourth meeting in classroom, SSR activity is conducted and then in the fifth meeting they have post-test to investigate the result and the ratio. After post-test, the average score is achieved 72 or B. It is as evidence that the affect of improvement from SSR activity is increasing significantly even though it can’t be categorized perfect or score 100. Keywords: Sustained Silent Reading (SSR), Reading Habit, Quasi-experiment PENDAHULUAN "Reading is a skill for life, and if students do not learn to enjoy reading, they are cheated of a vital part of their education." ~Steve Gardiner (2005, p. 69). Mempelajari arti dan makna khususnya topik Sentence, Utterance, and Proposition pada mata kuliah Semantics merupakan salah satu topik yang memberikan gambaran perbedaan antara penggunaan kalimat (sentence), ujaran (utterance), dan proposisi (proposition). Topik yang dibahas dalam mata kuliah ini sangat berhubungan dengan program penelitian ini yaitu Sentence, Utterance, and Proposition. Perilaku mahasiswa di lingkungan akademik sangat berpengaruh terhadap kesuksesan mahasiswa menguasai materi perkuliahan. Perilaku mahasiswa di perguruan tinggi diantaranya menjadi pembelajar mandiri (Independent Learner), sehingga akan menumbuhkan sifat berpikir kritis (Critical Thinking) dan mampu memecahkan masalah (Problem Solving). Program membaca lima belas menit sampai dua puluh menit tanpa paksaan atau yang dikenal dengan Sustained Silent Reading (SSR) merupakan upaya peningkatan kebiasaan membaca dan menulis bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan bahasa Inggris di Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ (UNISNU) Jepara menuju pada kebiasaan membaca (reading habits). Pengertian serupa juga diungkapkan oleh Gardiner (2005: 15) bahwa Sustainend Silent Reading adalah waktu membaca secara bersama- sama di kelas secara diam atau tenang dan selama di kelas para mahasiswa diijinkan untuk membaca bacaan mereka sendiri dan membaca secara mandiri. Tentu saja buku bacaan mereka harus berbahasa

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017

MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENTREADING DI KELAS SEMANTIK

Aliva RosdianaIslamic University of Nahdlatul Ulama Jepara

[email protected]

ABSTRACTThis study aims to describe how is SSR program able to increase students understanding andproductivity particularly dealing with Semantics learning. This study was using quasi-experiment to prove the effectiveness with ratio test or ratio with two treatments, namely pre-treatment and post-treatment. SSR activity is conducted previously before lecturing class.During the fourth meeting in classroom, SSR activity is conducted and then in the fifth meetingthey have post-test to investigate the result and the ratio. After post-test, the average score isachieved 72 or B. It is as evidence that the affect of improvement from SSR activity is increasingsignificantly even though it can’t be categorized perfect or score 100.

Keywords: Sustained Silent Reading (SSR), Reading Habit, Quasi-experiment

PENDAHULUAN"Reading is a skill for life, and if students donot learn to enjoy reading, they are cheated

of a vital part of their education." ~SteveGardiner (2005, p. 69).

Mempelajari arti dan makna khususnya topikSentence, Utterance, and Proposition padamata kuliah Semantics merupakan salah satutopik yang memberikan gambaran perbedaanantara penggunaan kalimat (sentence), ujaran(utterance), dan proposisi (proposition).Topik yang dibahas dalam mata kuliah inisangat berhubungan dengan programpenelitian ini yaitu Sentence, Utterance, andProposition. Perilaku mahasiswa dilingkungan akademik sangat berpengaruhterhadap kesuksesan mahasiswa menguasaimateri perkuliahan. Perilaku mahasiswa diperguruan tinggi diantaranya menjadipembelajar mandiri (Independent Learner),

sehingga akan menumbuhkan sifat berpikirkritis (Critical Thinking) dan mampumemecahkan masalah (Problem Solving).Program membaca lima belas menit sampaidua puluh menit tanpa paksaan atau yangdikenal dengan Sustained Silent Reading(SSR) merupakan upaya peningkatankebiasaan membaca dan menulis bagimahasiswa khususnya mahasiswa jurusanbahasa Inggris di Universitas Islam NahdlatulUlama’ (UNISNU) Jepara menuju padakebiasaan membaca (reading habits).Pengertian serupa juga diungkapkan olehGardiner (2005: 15) bahwa Sustainend SilentReading adalah waktu membaca secarabersama- sama di kelas secara diam atautenang dan selama di kelas para mahasiswadiijinkan untuk membaca bacaan merekasendiri dan membaca secara mandiri. Tentusaja buku bacaan mereka harus berbahasa

Page 2: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2 Juli - Desember 2017

<< | 122

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017

Inggris disesuaikan dengan jurusan mereka diPendidikan Bahasa Inggris.

Memulai pembiasaan mahasiswauntuk membaca dan menulis yang diharapkanmenjadi seorang pembelajar mandiri memangmemerlukan proses. Kebanyakan darimahasiswa ketika mereka membaca maupunmenulis hanya sekedar tindakan yangdilakukan karena tekanan dari guru ataudosen di kelas. Kejadian yang ditulis olehWray (2014:2) bahwa dari pengamatan danpendapat siswa di kelas diketahui bahwasiswa cenderung tidak merasa merekamembaca dan menulis, akan tetapi merekalebih memperhatikan pada teks apa yangmereka baca dan tulis. Hal ini menunjukkanbahwa mereka belum memiliki kesadaranmembaca dan menulis dengan baik. Perlubagi dosen untuk mendorong dan memotivasimahasiswa dengan cara membangun programmembaca 15 sampai 20 menit sebelumperkuliahan atau dikenal dengan SustainedSilent Reading (SSR).

Lingkungan sangat berpengaruhterhadap kebiasaan membaca dan menulismahasiswa, terutama dukungan dari rumah.Apalagi di dalam Al Qur’an Surat Al Alaq 1-5 kepada baginda Rasul SAW pada usia 40tahun, Allah SWT berkata ‘Iqro’, yang artinya‘bacalah’. Jika kebiasaan budaya literasidikembangkan tentunya akan memberikandampak yang signifikan terhadap minatmenulis bagi mahasiswa, tidak hanyaberkaitan dengan tugas kuliah, akan tetapiperilaku mahasiswa ketika harusmengumpulkan tugas kuliah lewat email.Begitupun sikap mahasiswa ketikaberinteraksi melalui Short Message Service(SMS) dengan cara menuliskan pesan singkatkepada dosen belum menunjukkan sikap yangbaik, dengan kata lain memberikan pesantanpa memberikan identitas nama dan kelasdikarenakan ketidak percayaan diri, dan

sebaliknya. Hal ini membuktikan kurangnyabudaya literasi di antara mahasiswa.Berdasarkan masalah yang melatarbelakangi,peneliti menguraikan tiga masalah sebagaiberikut:1. Mengapa program Sustained Silent

Reading (SSR) dilakukan?2. Bagaimana program silent reading mampu

mengantarkan mahasiswa pada readinghabits?

3. Apakah ada perbedaan antara pre-test danpost-test yang dilakukan dalam penelitian?

Tujuan penelitian dapat dideskripsikanberdasarkan rumusan masalah diatas, yaitu:

1. Untuk mengetahui alasan Sustained SilentReading (SSR) dilakukan.

2. Untuk mengetahui bagaimana programsilent reading mampu mengantarkanmahasiswa pada reading habits.

3. Untuk mengetahui hasil dari pengamatanSSR berhubungan dengan produktivitas,kualitas, fleksibilitas, kesempurnaan,keefektivan dan pengembangan dankepuasan mahasiswa.

Membaca adalah kegiatan yang tidak hanyabersifat intuitif, akan tetapi juga perludidukung dengan adanya penelitian.1. Manfaat Teoritik

a. Secara teoritik, program SSR ditelitiuntuk menambah referensi terhadappeneliti kuantitatif secara korelasionalberkaitan dengan kegiatan danfenomena yang diteliti.

b. Sebagai bahan acuan peneliti lainuntuk masa yang akan datang

2. Manfaat Praktisa. Menambah pemahaman masyarakat

akan pentingnya membaca.b. Memberikan pemahaman akan

pengaruh budaya literasi dan dampakliterasi terhadap motivasi membacadan menulis mahasiswa.

Page 3: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Aliva Rosdiana

123 | >>

Membangun Literasi dalam Program Sustained Silent Reading di Kelas Semantik

Sustained Silent Reading (SSR)Membaca adalah kegiatan berpikir

dan menganalisa kata dalam menerima pesandan menginterpretasikannya. Ketikaseseorang membaca, otomatis dia akanmengetahui tentang apa yang tidakdiketahuinya. Seperti yang telah dijelaskan didalam Al Quran surat Al Alaq ayat 1-5:

اقرأ –خلق الإنسان من علق –اقرأ باسم ربك الذي خلق علم الإنسان ما-الذي علم بالقلم -و ربك الأكرم

5-1العلق : لم یعلم . Bacalah dengan nama Rabbmu yang telahmenciptakan. Dia telah menciptakan manusiadari segumpal darah. Bacalah dan rabbmulahyang paling Pemurah.Yang mengajarkanmanusia dengan perantara qalam. Diamengajari manusia apa yang belumdiketahuinya. (al alaq: 1-5)

Kesadaran membaca nampaknyabelum dimiliki bagi semua kalanganmahasiswa. Hal ini dikarenakan merekabelum mengetahui pentingnya membaca. Didalam buku Reading Power yang ditulis olehBeatrice S. Mikulecky dan Linda Jeffries(2004:vi) bahwa kegiatan membaca mampumeningkatkan kecakapan bahasa Inggrismahasiswa, antara lain: Membaca mampu membantu mahasiswa

belajar berpikir dalam bahasa Inggris. Membaca mampu memperkaya kosakata

dalam bahasa Inggris. Membaca mampu membantu mahasiswa

memperbaiki kemampuan menulismahasiswa.

Membaca adalah salah satu cara kegiatanuntuk melatih dan menyiapkanmahasiswa belajar bahasa Inggris ketikamereka terjun langsung ke negara lainbaik yang menggunakan bahasa Inggrismaupun yang tidak.

Membaca adalah cara efektif untukmenemukan ide baru, fakta, danpengalaman.

Istilah Sustainend Silent Reading (SSR)diungkapkan oleh Gardiner (2005: 15), yaituwaktu membaca secara bersama- sama dikelas secara diam atau tenang selama waktuyang ditentukan yaitu 15 sampai 20 menit.Selama di kelas para mahasiswa diijinkanuntuk membaca bacaan mereka sendiri danmembaca secara mandiri. Program tersebutbertujuan untuk mendorong para mahasiswauntuk senantiasa berkembang, sertamemotivasi mereka baik secara intrinsic danekstrinsik.

Program SSR sebenarnya telahbergaung cukup lama terutama di kotaSurabaya. Salah satu penggerak budayaliterasi adalah Pratiwi Retnaningdyah,seorang dosen Universitas Negeri Surabaya(UNESA) dan seorang penulis aktif yangtinggal di Surabaya. Seperti yang dirasakanoleh Pratiwi Retnaningdyah dalam tulisannyadi blognya (2016) bahwasanya budayamembaca menjadi salah satu sebab di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, danAustralia sehingga negara-negara tersebutmenghasilkan berbagai inovasi. Beberapapenelitian menyatakan bahwa program iniberdampak positif untuk meningkatkan minatbaca pada siswa (Siah, 2010).

Dengan judul yang hampir sama,penelitian pernah dilakukan oleh Ira Iffa DwiRatih Fijayanti (2015) dengan judul “Programlima belas menit (Sustained Silent Reading)Pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar Negeridi Kota Surabaya.” Hasil penelitianmenunjukkan bahwa program membaca limabelas menit merupakan program yang efektifdalam meningkatkan keahlian membaca danmenulis dengan hanya dilihat dari antusiassiswa ketika mengikuti program tersebut sertakarya yang dihasilkan oleh para siswa.Penelitian dilakukan ke lima sekolah dasarnegeri di Surabaya. Kendati demikian,pengaruh membaca mahasiswa hanya dilihatpada tingkat keefektifan tanpa melihat pada

Page 4: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2 Juli - Desember 2017

<< | 124

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017

sisi pengaruh perilaku mahasiswa dalamkehidupan sehari-hari ketika berinteraksidengan guru, orangtua, maupun teman-temannya.

Hasil penelitian lain yang ditulis olehMelisa Kakaina pada tahun 2014 berjudul“Efektifitas Program Reading Time diSekolah Dasar Drop Everything and Read”mengambil sample secara acak sistematik(Systematic random sampling) di SekolahAlam Insan Mulia Surabaya. Penelitianmenunjukkan bagaimana keefektifanProgram Reading Time serta faktor-faktoryang mempengaruhi. Kesimpulanmenunjukkan bahwa, pertama, siswa mampumenceritakan kembali bacaan yang sudahdibaca. Kedua, besarnya motivasi siswamembaca ensiklopedia. Ketiga, bahasa yangberkembang mayoritas ditunangkan di dalamtulisan, sehingga hal ini menjadi hobi yangtersalurkan. Program ini tidak terdapattekanan pada siswa sehingga siswa seringmengisi waktu luangnya untuk membacahingga mereka menghabiskan tiga bukudalam seminggu. Tentu saja besar manfaatyang dirasakan para siswa sehingga siswaterdorong untuk membaca lagi. Sehinggafaktor yang dipengaruhi hukuman berupateguran tidak ada.

Dua penelitian tersebut sama-samaterjadi di kota Surabaya dengan menggunakansample siswa sekolah dasar dalam uji cobakeefektifan dan dampak membaca. Keahlianmembaca dan menulis siswa meningkatdengan sangat baik. Sehingga hasil uji cobaini bisa dikatakan berhasil. Walaupunpenelitian yang telah diuji cobakan terbuktiberhasil kepada siswa sekola dasar, bukanberarti tidak memberikan dampak yang samajika dilakukan di sekolah menegah pertamamaupun sekolah menengah atas. Beberapapenelitian sejenis sudah dilakukan olehbeberapa dosen di Surabaya di berbagaiprogram studi. Seperti yang sudah dilakukan

oleh Pratiwi Retnaningdyah dalam blognyapada tahun 2016 yang berjudul “SSR Goingto Campus,” menularkan virus pentingnyamembaca kepada mahasiswa dalam kelasPoetry Appreciation. Yang melatar belakangiprogram tersebut adalah belum adanyakesadaran pentingnya membaca diantaramahasiswa. Walaupun program serupa sepertiIndependent Reading menjadi bagian integraldi dalam Integrated Intensive Course,dampak membaca mahasiswa jurusan bahasaInggris. Hasil yang diperoleh melaluiprogram SSR ini, mahasiswa ingat dengantugasnya membawa buku dan membaca bukusebelum perkuliahan. Buku yang mereka bacatentu saja dalam bahasa Inggris, baik ituberupa komik, novel, majalah, buku populer,tebal atau tipis, apapun itu.

Adapun gambaran SSR menurutGibson dkk (1996) dalam Makmur (2008:127) dilihat melalui tujuh dimensi yaituproduktivitas, kualitas, efisiensi, flexibilitas,keunggulan, pengembangan, dan kepuasan.a. Produktivitas

Produktivitas merupakan suatuperbandingan antara hasil yang dicapai(output) dengan hasil keseluruhansumber daya dalam program SSR. Outputatau produk yang dihasilkan adalahmahasiswa mampu dan memilikikebiasaan membaca dan menulis.

b. KualitasYang dimaksud dengan kualitas padadasarnya adalah sikap dosen dalammelayani para mahasiswa ketikamemberikan pelayanan program SSR.Menurut Barata (2004, 31) terdapat enamunsur pokok pelayanan prima (serviceexcellence):1. Kemampuan (Ability)2. Sikap (Attitude)3. Penampilan (Appearance)4. Perhatian (Attention)

Page 5: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Aliva Rosdiana

125 | >>

Membangun Literasi dalam Program Sustained Silent Reading di Kelas Semantik

5. Tindakan (Action)6. Tanggung jawab (Accountability)

c. EfisiensiKeefisienan waktu, biaya, dan tenagamenjadi satu pertimbangan dalampenelitian. Sehingga frekuensipelaksanaan dan distribusi waktu, biaya,dan tenaga sesuai serta konsisten.

d. FleksibilitasFleksibilitas program SSR yangdimaksud adalah kesesuaian prosedur,lokasi, pelaksanaan, dan sebagainya.Kemampuan peneliti dalam menanggapiperubahan lingkungan budaya literasi diuniversitas sangat penting, terutamadukungan dosen pengampu sekaliguspeneliti kepada mahasiswa di dalamkelas.

e. KeunggulanKeunggulan yang dimiliki program SSRadalah jangka panjang yang dimilikinyasehingga luaran dari program ini adalahproduk daya saing yang dimilikimahasiswa dalam menghadapi era jaman.Dan tentu saja program SSR iniberlangsung terus-menerus dan sebagaiprogram jangka panjang. Peneliti dapatmengaplikasikan program ini melaluikegiatan lomba-lomba baik itustorytelling maupun lomba menulis yangdiadakan oleh baik Universitas di acaraDies Natalis tahunan setiap bulan April.

f. PengembanganProgram SSR ini dikembangkan denganadanya kesediaan buku maupun audio-video visual di Learning Center.Mahasiswa juga diminta untuk membawasatu buku berbahasa Inggris apapununtuk dibawa setiap harinya dan dibacasebelum perkuliahan berlangsung.Setelah mereka menamatkan buku yangdibawanya, mereka bisa bertukar bukudengan temannya yang juga telat

menamatkan membaca buku yangdibawanya.

g. KepuasanManfaat yang dirasakan oleh mahasiswaterhadap program SSR ini terkait dengansikap mahasiswa, kehadiran, mahasiswa,dan keluh kesah mahasiswa selamamengikuti program SSR. Tingkatkepentingan dan kinerja mahasiswa akannampak melalui peningkatan kecakapanilmu bahasa Inggris baik itu dari sikapkognitif (pengetahuan), afektif (sikap),dan psikomotorik (kreatifitas).

Dari hasil penelitian program SSR dapatdicatat hal penting bahwa, pertama, SSRberpengaruh besar pada keahlian membacadan menulis mahasiswa. Kedua, SSRdiharapkan memberikan pengaruh padaperilaku mahasiswa ketika bertutur kata danberkomunikasi baik melalui telepon selulermaupun media online. Seringkali dosenmemberikan tugas lewat email dengan tujuanpenghematan kertas dan keefektifan waktudosen ketika ingin mengoreksi dimanapun diaberada. Dengan penelitian tersebut,diharapkan program ini memberikanpeningkatan kecakapan membaca danmenulis mahasiswa sehingga akan terciptabudaya literasi di lingkungan universitas.

SEMANTICSSemantics adalah cabang ilmu studi linguistikyang mempelajari arti dan makna yangterkandung baik dalam kalimat, ujaran,maupun proposisi. Pemahaman mahasiswatentang pemaknaan perlu pemahaman secaramendalam baik secara teoretis maupunpraktis. Secara teoretis diharapkan mahasiswamemahami definisi Semantics dan disiplinlain yang terkait serta tema dasar sebagaisasaran penelitian serta dasar keilmuan untukmemahami perbedaan dalam pemakaian danpenggunaan yaitu kalimat (sentence), ujaran(utterance), dan proposisi (proposition).

Page 6: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2 Juli - Desember 2017

<< | 126

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017

Secara definisi Semantik adalah cabang studilinguistic yang mempelajari pemaknaan. Halini diperkuat dengan teory Hurford danHeasley (1983: 1), bahwa “Semantics is astudy of meaning.” Beberapa bidang ilmudisiplin lain yang terkait diantaranyaphilosophy, psychology, dan linguistics.Ketiga hal ini tidak bisa dipisahkan satu samalain. Berdasarkan ilmu psikologi(psychology), mahasiswa diharapkan mampumencerna informasi, mempertimbangkaninformasi, dan memecahkan masalah yangada. Selanjutnya mahasiswa diharapkanmampu menelusuri makna dan mengolahnya.Berdasarkan ilmu filsafat (philosophy),mahasiswa diharapkan memperhatikan apadiketahui tentang suatu hal bahwa fakta yangdiketahui dan diterima itu benar adanya sesuaidengan kejadian (antecedent) yang menjadipenyebab kejadian selanjutnya(presupposition) terhadap konsekuensi sertakelogisan (entailment) mengenai apa yangmenjadi kekontradiksian dan kalimat yangmenyatakan kesamaan makna dalam katayang berbeda dan ketidak bersangkutanmakna dalam kalimat.Dan yang terakhir berdasarkan ilmukebahasaan (linguistics), mahasiswa memilikibekal ilmu bahasa dan memahami komponenbahasa untuk mengidentifikasi makna bahasaberdasarkan elemen kata-katanya. Hal inidiperkuat oleh Kadler dalam bukunyaSemantics, “There are three disciplinesconcerned with the systematic study of‘meaning’ in itself, they are psychology,philosophy and linguistics.” Lebih lanjutterdapat perbedaan antara semantik sebagaiilmu studi pemaknaan dan semantik bahasasebagai pembelajaran struktur bahasa danpenyampaian makna. Dengan adanyakebiasaan membaca (reading habit) yangbaik, akan diperoleh ketajaman berpikir sertakritis dalam membaca dan menganalisamasalah.

PEMBAHASAN1. Alasan program SSR dilaksanakan untuk

mata kuliah Semantics semester 5Awal dari kegiatan SSR ini dilakukan

karena kurangnya persiapan mahasiswa saatmenerima materi di kelas. Terbuktikurangnya persiapan para mahasiswa ketikamengikuti perkuliahan dikarenakankurangnya membaca. Padahal dosen telahmemberikan kontrak kuliah, silabus, danmateri baik buku, handout, atau materi yangtelah diunggah di online sehinggamempermudah mahasiswa belajar di rumah.Sebelum perkuliahan dimulai, dosen telahmemberikan materi baik berupa buku,handout, maupun tulisan dan video yangsudah diunggah lewat online yang mana itupun juga hanya dibaca oleh beberapa anak.Tanpa adanya komentar di online dianggapbahwa mahasiswa tidak tertarik atau kurangbisa memberikan respond terhadap materitersebut. Begitu pun saat dosenmenyampaikan materi di kelas, tidak ada satupun mahasiswa yang bertanya maupunmampu merespon sebagai umpan balik. Saatdosen bertanya apakah mahasiswa sudahmembaca materi tersebut di rumah sebelumperkuliahan. Dan lebih dari separuh jumlahmahasiswa di kelas menjawab belum.Harapannya adalah melalui program SSR inipara mahasiswa memiliki kesadaran diritentang pentingnya membaca sehinggakegiatan ini bisa dilakukan secaraberkesinambungan oleh para mahasiswa tidakhanya di kelas tapi dimanapun mereka beradasampai tercipta reading habits yang baik.Maka dari itu, SSR dilakukan gunamemperoleh kualitas mahasiswa yangmemiliki kesiapan materi sebelumperkuliahan. Selain itu harapan minatmembaca dan menulis yang tinggi terutamabudaya membaca di lingkungan kampusUNISNU Jepara. Kegiatan SSR ini sudahdilakukan oleh peneliti dalam kurun waktu

Page 7: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Aliva Rosdiana

127 | >>

Membangun Literasi dalam Program Sustained Silent Reading di Kelas Semantik

empat bulan di mata kuliah Cross CulturalUnderstanding. Namun kegiatan ini masihbelum dilakukan penelitian. Hanya tarafmengajak mahasiswa membaca selama limabelas menit sebelum perkuliahan. Kemudiandi tahun 2016 ini peneliti baru membuatpenelitian dalam satu kelas gunamendapatkan kepastian bahwa kegiatan inibenar-benar efektif dan memberi dampaksignifikan bagi mahasiswa.

Kegiatan penelitian diawali denganmemberikan pre-Test di awal pertemuan ke-dua. Soal-soal pre-Test yang diberikan telahdisesuaikan dengan silabus Semantics sertapenjelasan umum perkuliahan yang telahdiberikan di awal perkuliahan pertemuanpertama. Program ini dilakukan selama duabulan pada bulan September akhir danOktober awal. Mengingat jadwal perkuliahandimulai di pertengahan September. KegiatanSSR ini sebenarnya sudah dilakukan di awalsemester pada mata kuliah Cross-CulturalUnderstanding. Hanya saja belum pernahdibuat penelitian. Namun setidaknyamahasiswa sudah pernah mengenal programSSR dan dampaknya dalam pembelajaran dikelas.

Dari nilai pre-test rata-rata kelas terlihatbahwa sebelum terlaksananya program SSRini mahasiswa belum memiliki kesiapansebelum masuk kelas walaupun dosenpengampu sudah memberikan handout. Makadari itu perlu adanya program SSR inidilakukan agar mahasiswa memliki kesiapanmateri sebelum perkuliahan.

Kegiatan SSR di Kelas SemantikKegiatan SSR selama selang empatpertemuan memberikan dampak kemajuanyang cukup signifikan sesuai dengangambaran SSR menurut Gibson dkk (1996)dalam Makmur (2008: 127) dilihat melaluitujuh dimensi yaitu produktivitas, kualitas,

efisiensi, flexibilitas, keunggulan,pengembangan, dan kepuasan. Secaraproduktivitas, mahasiswa mampu mencernamateri dan bacaan yang diberikan oleh dosenberupa handout. Terbukti dari hasil post-testsetelah melakukan kegiatan SSR selamaempat pertemuan. Selain itu mahasiswa jugapada akhirnya memiliki tanggungjawab dankomitmen terhadap apa yang harus dilakukansebelum perkuliahan berlangsung.

Gambar 1: Pre-Test

Page 8: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2 Juli - Desember 2017

<< | 128

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017

Gambar 2: Kegiatan SSR membacahandout materi

Gambar 3: Kegiatan SSR membaca buku

Gambar 4: Kegiatan Post-Test

Hasil diperoleh setelah dilakukan treatmentpre-test dan posttest, ditemukan bahwa terjadikenaikan signifikan skor yang diperolehmahasiswa meningkat. Berikut hasil skoryang diperoleh:

No. Nama

Pre-Test

post-test

1FadlilaturRohmania 60 80

2JauharotunNafisah 30 60

3Dia FaizFatmawati 30 40

4Vivi SeptianPermatasari 61

5Laila FitriyatunN 35 60

6 Meila Nor Ida 30 807 Firnanda Septi P 30 608 Wahyuni 40 709 Arlitya Karin 10 60

10Nurul RizkyAmaliyah 35 100

11 Isma Fitriyani 40 100

12UswatunKhasanah 30 60

13 Zian Aji Pratama 30 9014 Anisa Rachman 20 8515 Istiqomah Nur 50 90

16SarifudinHidayat 10 70

17 Afida Tristanti 40 70

18MuhammadFakhrur Rozi 30 70

19 A Uluwiyah Aziz 20 30

20Nurul AzizahFitriana 20 100

21Rozyana NurAfifah 30 70

22Ika DwiHartiningsih 80

23Fajrin AfriAzhari 40 70

Page 9: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Aliva Rosdiana

129 | >>

Membangun Literasi dalam Program Sustained Silent Reading di Kelas Semantik

24Eva YunitaIndraswari 20 50

25 Ulfatun Sariroh 50 100

26Kiki ArindaSaputri 30 55

27Naili IsmatunNisa' ZA 30 80

28 Sumayya 50 85

29Yeti FatimaNingrum 40 90

30 Izzatin Nisa 40 10031 Jamiati 50 90

32Muhammad AdibFawa'i 20TOTAL 990 2306

Nilai rata-rata309,375

720,625

Pembulatan nilairata-rata 31 72

Penemuan yang diperoleh setelah dilakukanpre-test dan post-test adalah hasil nilai rata-rata pre test dengan nilai 31 dan post test 72.Hal ini menunjukkan bahwa penelitiantersebut diperoleh kemajuan walaupun masihbelum sampai kategori sempurna. Namuncukup membuktikan bahwa program iniefektif mengantarkan mahasiswa padareading habit dan tanggungjawab sertakedisiplinan untuk melakukan kegiatan SSRsebelum perkuliahan dimulai.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa, kebaikan yang didapatdari program SSR adalah keefektifan kegiatandengan metode quasi experiment dilakukanterbukti dari hasil uji T setelah diberi duaperlakuan pre-test dan post-test terlihatpeningkatan pada hasil akhir yang akandianalisa di tahap selanjutnya. Setelahkegiatan SSR dilaksanakan dalam kurun 4pertemuan, ditemukan kemajuan yangsignifikan walaupun masih belum tarafsempurna yaitu antara rata-rata skor 31 padapre-test dan skor post-test 72.

Harapan setelah dilakukan uji cobakepada mahasiswa diharapkan mahasiswamemiliki kebiasaan membaca yang baik dandapat meningkatkan daya menyerap materiserta mampu menyelesaikan persoalandengan mudah.

UCAPAN TERIMAKASIHUcapan terimakasih saya sampaikan kepadaUnisnu khususnya LPPM Unisnu yangmenyelenggarakan penelitian regulersehingga artikel ini terbit. Terimakasih pulakepada Edulingua atas diterbitkannya artikelini.

REFERENCESAndriyani. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Bahasa Inggris dengan Metode Total

Phsycal Response (TPR) pada usia TK. Srikspi PG PAUD UPI: tidak diterbitkanBogdan, R., & Taylor, S.J. 1975. Introduction to qualitative research methods:a

phenomenological approach to the social sciences. New York: John Willey and SonsCampbell, Linda, dkk. 2002. ,Multiple Intelligences, Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan.

Depok: Inisiasi Press.Chatib, Munif. 2012. Sekolah anak-anak Juara. Bandung : Kaifa Learning.____________. 2011. Gurunya Manusia, Bandung : Kaifa.Creswell, J.W.(2007). Qualitative inquiry & research design (2nd ed). London: Sage

Publications.

Page 10: MEMBANGUN LITERASI DALAM PROGRAM SUSTAINED SILENT …

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2 Juli - Desember 2017

<< | 130

Jurnal Edulingua | Vol 4. No. 2. Desember 2017

___________.2010. Research design “pendekatan kualitatif,kuantitatif, dan mixed”.(Terjemahan Achmad Fawaid). London: Sage Publications. (Buku Asli diterbitkan1994).

Kamilah, Siti. 2015. Implementasi Pendekatan Multiple Intelligences dalam PembelajaranAnak Usia Dini di Playgroup dan Kindergarden ANANDA MENTARI CondongcaturYogyakarta. Diakses pada tanggal 19 Mei 2016 melaluifile:///C:/Users/ROSE/Downloads/Documents/85f64fc112f3051d.pdf

Mason, J. 2006. Qualitative researching. London: Sage Publications Ltd.Matthew, B., Miles, A. & Huberman, M. 1994. Qualitative data analysis. London: Sage

Publication, Inc.Moleong, L.J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.Muhajir, N. 2002.Metodologi penelitian kualitatif (rev. ed.3). Yogyakarta: Sarasin.Musfiroh,Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan majemuk, Jakarta : Universitas

terbuka.Thohiroh, Muflihatun. (2013). Implementasi Multiple Intelligences dalam Pembelajaran pada

SD Berbasis Islam di kota Magelang; Studi Kasus di SD Muhammadiyah 1 Alternatifdan SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang. Di akses pada tanggal 19 Mei 2016 melaluifile:///C:/Users/ROSE/Downloads/Documents/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Yin, R.K. 2012. Studi kasus: desain &metode. (cet. ke-13). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.