mendidik dengan karakter (in bahasa indonesia)
TRANSCRIPT
Totok Amin Soefijanto, Ed.D Paramadina Research Day 2015 25 November 2015
3
119.2 147.5 179.4 205.1 237.6
2.132.32
1.97
1.45 1.49
0
50
100
150
200
250
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010
Jumlah Pe
ndud
uk (juta jiw
a)
Pertum
buha
n Pe
ndud
uk (%
)
Jumlah Penduduk (juta jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%)
Sumber: Sensus Penduduk 1971-‐2010
Pertumbuhan dan Jumlah Penduduk, 1971-‐2010
• Jumlah penduduk Indonesia meningkat dari 205,1 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 237,6 juta jiwa pada tahun 2010.
• Laju pertumbuhan penduduk yang menurun signifikan menjadi 1,45% dalam periode 1990-‐2000 meningkat kembali menjadi 1,49% dalam periode 2000-‐2010
8
1. Laju pertumbuhan penduduk di beberapa daerah masih sangat tinggi. 2. Sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka kelahiran total. Hanya beberapa daerah yang
pertumbuhannya tinggi karena faktor migrasi, seperti Kepulauan Riau. 3. Isu tingginya laju pertumbuhan penduduk harus mendapat perhatian dari seluruh pemerintah daerah
karena pengaruhnya pada keberhasilan dalam peningkatan kesejahteraan rakyat.
50,5
48,6
47,7
47,2 46,9 47,3
45
46
47
48
49
50
51
Rasio
Ketergantun
gan (%
)
2028-‐2031: Dependency Ratio terendah (46,9%)
2011: Proporsi penduduk usia produktif >50%
Trend Rasio ketergantungan 2010-‐2035
• Terjadi penurunan angka ketergantungan dengan meningkatnya penduduk usia kerja yang memberi peluang terjadinya bonus demografi
*) Ket: Dependency ra0o penduduk usia 0-‐14 th dan usia 65+ terhadap penduduk usia 15-‐64 th
Bonus Demografi 8dak otoma8s, tetapi dapat diraih dg kebijakan tepat: -‐ SDM sehat dan terdidik
(usia anak sd lansia, perempuan dan laki-‐2)
-‐ Tenaga kerja produkOf, termasuk tenaga kerja perempuan
-‐ Stabilitas ekonomi, meningkatnya lapangan kerja
Jika 8dak, terjadi MUSIBAH: -‐ Ongginya penganguran -‐ konflik sosial -‐ tekanan pada pangan dan
lingkungan
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-‐2035
Slide -‐ 9
Manusia Indonesia itu… 1. Munafik 2. Enggan bertanggungjawab atas
perbuatannya 3. Jiwa feodalistik 4. Percaya takhyul 5. Artistik 6. Watak yang lemah
(Mochtar Lubis, 1978)
¡ Mendidik seseorang dalam berfikir tapi tidak dalam hal moral berarti mendidik perusak bangsa
¡ To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society
¡ Karakter: “campuran yang saling melengkapi dari semua nilai baik yang ada dalam agama, ajaran, petuah, dan pengalaman manusia dari masa lalu” (Novak, dalam Lickona, 1992: 50-‐51)
¡ “Moral of knowing, moral feeling, and moral behavior”
¡ Pengetahuan, perasaan, dan perilaku
17/09/2012 Jumlah total slide = 25 12
¡ Apa karakter itu? § Karakter yang baik itu mengandung pemahaman tentang kebaikan, menginginkan kebaikan, dan melakukan kebaikan.
§ Good character consists of knowing the good, desiring the good, and doing the good (Lickona, 1992: p. 51)
¡ Siapa pemimpin berkarakter itu? § Seseorang yang memiliki posisi memimpin dan memiliki pemahaman, keinginan, dan tindakan yang baik
17/09/2012 Jumlah total slide = 25 13
¡ Pengakuan utuh terhadap eksistensi anak (Megawangi, 2005) § Mulai dari orangtua dan dewasa di sekitar anak-‐anak
¡ Pelatihan emosional & spiritual yang instan tidak akan efektif à karakter tumbuh dari keturunan dan pengasuhan keluarga (Purwanto, nd)
¡ Asketisme à sederhana ¡ Jujur ¡ Demi bangsa dan negara MAMPUKAH?
¡ Asketisme ¡ Jujur ¡ Mengambil risiko ¡ BENARKAH?
Karakter Mocthar Lubis Nurcholish Madjid
Integritas Munafik Jujur
Tanggungjawab Enggan bertanggungjawab
Bertanggungjawab
Sikap hidup Feodalistik Egaliter
Pemikiran Percaya takhyul Rasional
Kejiwaan Artistik Modern
Kepribadian Watak yang lemah Menerobos batas
1. Hardskills 2. Softskills 3. Living Values Education 4. Living Examples 5. Pemahaman Agama yang
rahmatan lil’alamin
¡ Keterbukaan informasi ¡ Globalisasi ekonomi ¡ Ideologi ¡ Kompetensi manusia Indonesia: bahasa internasional, etos kerja, integritas, dan kemampuan bekerjasama lintas-‐kultural
¡ Penilaian Kinerja à Meritokrasi
¡ Selamat mengabdi…