mengamati sifat dan ekstraksi golongan alkali tanah
DESCRIPTION
Mempelajari Sifat Unsur Alkali TanahTRANSCRIPT
PERCOBAAN I
A. JUDUL
MENGAMATI SIFAT DAN EKSTRAKSI GOLONGAN ALKALI TANAH
B. SASARAN PERCOBAAN
Mempelajari Sifat Unsur Alkali Tanah
C. DASAR TEORI
Unsur-unsur blok s dalam sistem periodik adalah unsure-unsur yang paling reaktif.
Semua unsur alkali tanah sangat reaktif, namun kurang reaktif bila dibandingkan dengan
unsure alkali. Kereaktifan unsure alkali tanah menunjukkan kecenderungan perubahan yang
jelas.
(Team Teacheng; Penuntun Praktikum Kimia Anorganik; 2009: 1)
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena
sifat radioaktif yang dimilikinya. Logam alkali tanah (earth alkaline) yang termasuk golongan
IIA berada tepat di sebelah kanan logam-logam alkali pada tabel periodik unsur-unsur. Baik
logam-logam alkali maupun alkali tanah dapat langsung bereaksi dengan udara apabila
dipanaskan.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti
logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air.
Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Logam alkali tanah merupakan reduktor yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan nialai
potensial elektroda logam alkali tanah yang rendah (negatif). Logam-logam alkali tanah agak
rapuh, tetapi pada keadaan tertentu logam alkali tanah dapat ditempa dan diubah bentuk.
Logam alkali tanah merupakan konduktor yang baik karena dapat menghantarkan listrik
1
dengan baik. Ketika logam lakali tanah dipanaskan, maka dengan segera dapat terbaklar di
udara.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII
A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi
elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki
kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya
telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif,
namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak
bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat
pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang
semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga
bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen
Adapun beberapa reaksi logam alkali tanah , yaitu :
1. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
2. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen
3. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Selain beberapa reaksi logam alkali tanah tersebut diatas, logam alkali tanah dapat
diekstraksi. Dimana Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam
alkali tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
Dari Berilium ke barium, jari-jari atom semakin besar, energi ionisasi dan
keelektronegativitasnya semakin kecil, dan daya reduksinya semakin luat. Konnfigurasi
elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2, sehingga logam lakali tanah mudah
2
melepaskan elektron-elektron valensinya untuk membenuk konfigurasi elektron yang lebih
stabil dalam bentuk ion-ion Y2+ (Y = logam alkalai tanah). Kristal logam alkali tanah lebih
rapat dan lebih keras dibandingkan dengan kristal logam alkali.
(Sunardi; Kimia Bilingual untuk SMA Kelas XII; 2008: 122)
Beberapa karakteristik logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut.
Unsur
SifatBe Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron 2s2 3s2 4s2 5s2 6s2
Massa atom relatif, Ar 9,01216 34,305 40,08 87,62 137,34
Titik leleh / K 1553 924 1124 1073 1123
Kerapatan (gcm-3) 1,86 1,74 1,55 2,54 3,59
Entalpi peleburan (kJ mol-1) 11,6 9,0 8,0 9,2 7,7
Titik didih / K 3040 1380 1710 1650 1910
Entalpi penguapan (kJ mol-1) 293 129 150 139 151
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1) 900 740 590 548 502
Energi ionisasi kedua (kJ mol-1) 1760 1450 1150 1061 836
Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Jari-jari kovalen/pm 90 130 174 192 198
Jari-jari ion/pm (M2+) 3 65 99 113 135
Potensial elektroda standard (V)M2+/M -1,70 -2,34 -2,87 -2,89 -2,90
Entalpi hidrasi M2+ (kJ mol-1) -2981 -2082 -1760 -1600 -1450
Daya hantar molar (ohm-1cm2mol-1) 90,0 106,1 119,0 118,9 127,2
Jumlah isotop di alam 1 3 6 4 7
Sumber: Kimia Unsur dan Radiokimia; 2001: 108
Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam ikatan logam.
Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan unsur golongan I, maka unsur-unsur ini lebih
keras, energi kohesinya lebih besar dan titik lelehnya lebih tinggi.
Titik leleh tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal yang
berbeda. Be dan Mg memeliki susunan heksagonal terjejal; Ca memiliki susunan heksagonal
terjejal, kubus berpusat muka; Sr memiliki susunan kubus berpusat muka; dan Ba memiliki
susunan kubus berpusat badan.
(Ahmad; Kimia Unsur dan Radiokimia; 2001: 109)
3
D. ALAT DAN BAHAN
Corong Gelas Kimia 400 mL Tabung Reaksi Sendok Rak Tabung Reaksi
Batang pengaduk Pembakar Bunsen Pipet Tetes Neraca Analitik
Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
Kertas indikator
Larutan indikator
Serbuk Magnesium
Pita Magnesium
Logam Kalsium
Magnesium Oksida
Kalsium Oksida
Barium Hidroksida
Magnesium Klorida
Kalsium Klorida
4
Magnesium Karbonat
Kalsium Karbonat
Barium Karbonat
Air Kapur
Larutan ion Mg2+ 0,1 M
Larutan ion Ca2+ 0,1 M
Larutan ion Ba2+ 0,1 M
Larutan ion OH- 0,1 M
Larutan ion CO32- 0,1 M
Larutan ion SO42- 0,1 M
E. PROSEDUR KERJA
Eksperimen 1. Reaksi dengan Air
Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa
5
Logam Al Logam Mg
- dimasukkan dalam air dingin yang ada
dalam gelas kimia
- mengamati reaksi yang terjadi
- memeriksa hasil reaksi
Logam Mg tidak larut dalam air dingin sedangkan logam Ca larut
Ca(OH)2
- Ditimbang sebanyak 0,01 gr
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
yang berbeda
- Masing-masing ditambahkan 10 mL
air
Ba(OH)2MgO
Larutan Ca(OH)2 Larutan Ba(OH)2Larutan MgO
- Masing-masing ditambahkan tetes
indicator PP
- Memeriksa pH masing-masing
larutan
Ketiga larutan menjadi ungu dengan pH yang berbeda-beda
Eksperimen 3. Hidrolisis Klorida
Eksperimen 4. Kestabilan Thermal Karbonat
6
MgCl2.xH2O CaCl2.xH2O BaCl2.xH2O
- Masing-masing dimasukkan dalam
tabung reaksi berbeda
- Dipanaskan
- Diperiksa asam klorida yang
terbentukMasing-masing hidrat mencair
kecuali CaCl2 yang menjadi kering karena hidratnya menguap
MgCO3 CaCO3 BaCO3
- Masing-masing dimasukkan dalam
tabung reaksi berbeda
- Dipanaskan dengan mengalirkan
uapnya kedalam air kapur
- Mencatat kecepatan timbulnya gas
- Mencatat tingkat kekeruhan air
Kecepatan timbulnya gas pada pemanasan tersebit yaituBaCO3<CaCO3<MgCO3
Eksperimen 5. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Cat: Mengulangi percobaan dengan menggunakan ion karbonat dan ion sulfat sebagai
pengganti ion hidroksida.
F. HASIL PENGAMATAN
Reaksi Dengan Air
Perlakuan Pengamatan
- Memasukan logam Al kedalam air
dingin yg terdapat dalam gelas kima
-
-
- Memasukan serbuk Mg kedalam air
dingin yang terdapat dalam gelas kimia.
- Logam Al bereaksi sangat
lambat Pers.Rx :
- 2Al + 3H2O Al2O3 +
3H2
-
- Mg bereaksi sangat lambat
- Pers .Rx :
- Mg + 2H2O Mg(OH)2
+ H2
7
2 mL larutan Mg2+ 0,01 M
2 mL larutan Ca2+ 0,01 M
2 mL larutan Ba2+ 0,01 M
- Masing-masing dimasukkan dalam
tabung reaksi berbeda
- Ditambahkan 2 mL ion OH- 0,1 M
- Mencatat endapan yang terbentuk
Hasil Pengamatan
Sifat Asam – Basa
Tabung Perlakuan Pengamatan
I - 0,01 gr MgO + 10 mL H2O dikocok,
kemudian ditambah 2 tetes indicator
Universal
pH larutan 9, dan warna larutannya
Pink
II - 0,01 gr CaOH + 10 mL H2O dikocok,
kemudian ditambah 2 tetes indicator
Universal
pH larutan 11, dan warna larutan
Pink
III - 0,01 gr BaOH + 10 mL H2O dikocok,
kemudian ditambah 2 tetes indicator
Universa
pH larutan 12, dan warna larutan
Pink
Hidrolisis Klorida
Tabung Perlakuan Pengamatan
I - BaCl2 + H2O, dikocok, kemudian
dipanaskan
- menghasilkan gelembung dan uap.
Pers. Reaksi :
BaCl2 + 2H2O Ba(OH)2 + 2HCl
II - MgCl2 + H2O dikcok, kemudian
dipanaskan
- menghasilkan gelembung dan uap.
Pers. Reaksi :
MgCl2 + 2H2O Mg(OH)2 + 2HCl
Kestabilan Thermal Karbonat
Perlakuan Pengamatan
8
- memanaskan CaCO3 dalam tabung reaksi hingga
beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan
tingkat kekeruhan air
- terurai menjadi CaCO3 panas CaO(s) +
CO2(g)
- timbulnya gas dan sampai air
menjadi keruh dengan waktu
pemanasan 2 menit,43 detik
- memanaskan BaCO3 dalam tabung reaksi hingga
beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan
tingkat kekeruhan air
- terurai menjadi BaCO3 panas BaO(s) +
CO2(g)
- timbulnya gas dan sampai air
menjadi keruh dengan waktu
pemanasan 3 menit,15 detik
- memanaskan MgCO3 dalam tabung reaksi hingga
beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan
tingkat kekeruhan air
- terurai menjadi MgCO3 panas MgO(s) +
CO2(g)
- timbulnya gas dan sampai air
menjadi keruh dengan waktu
pemanasan 2 menit,23 detik
Kearutan Beberapa Senyawa unsur Alkali Tanah
Tabung Perlakuan Pengamatan
I - 2mL Mg2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
-
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- larutan keruh, terdapat
sedikt endapan
- larutan keruh
- larutan bening
II - 2mL Mg2+ + 2 mL ion SO42- 0,1
M
- larutan berwarna putih susu,
terdapat endapan
9
-
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- -2mL Ba2+ + 2 mL ion SO42- 0,1
M
- larutan bening
- larutan bening
III - 2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
-
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- -2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1
M
- larutan keruh, tidak terdapat
endapan
- larutan agak keruh
- larutan bening
G. PEMBAHASAN
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena
sifat radioaktif yang dimilikinya. Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan
istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan
di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan
kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII
A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi
elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki
kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya
telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.
10
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Berilium adalah satu-satunya unsur alkali
tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat
pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh
kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain
dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan
Halogen.
Unsure-unsure blok s dalam system periodik, adalah unsure-unsur yang paling reaktif.
Semua unsure alkali tanah sangat reaktif, unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila
dibandingkan dengan unsure alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukan
kecenderungan perubahan yang jelas. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat Mg
dan Ca.
a. Reaksi dengan Air
Pada eksperimen ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah memasukan logam
aluminium kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia, dimana aluminium lambat
bereaksi dengan air dingin. Dengan persamaan reaksinya sebagai berikut :
2Al + 3H2O Al2O3 + 3H2
Begitu juga sama dengan pada logam Mg. dimana Mg juga jika bereaksi dengan air dingin
sangat lambat atau tidak terjadi reaksi dengan air dingin, terkecuali jika bereaksi dengan air
panas Mg akan bereaksi lebih cepat. Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi antara Mg
dengan air dingin :
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
Dalam reaksinya dengan air, logam alkali tanah bertindak sebagai reduktor. Dimana pada
reaksi dengan air zat yang direduksi adalah air.
b. Sifat Asam – Basa
11
Pada eksperimen yang kedua ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kita
menyiapkan tiga buah tabung reaksi, dan kedalam ketiga tabung reaksi masing-masing
dimasukan kurang lebih 0,01 gram magnesium oksida, kalsium hidroksida, dan dan barium
hidroksida. Kemudian ditambahkan 10 mL air dan dikocoknya, setelah itu ditambahkan 2
tetes larutan indicator universal pada masing-masing tabung reaksi dan tentukan pH dari
masing-masing campuran tersebut.
Pada tabung I diperole pH larutan 9, dan warna larutannya Pink, dengan persamaan
reaksinya sebagai berikut:
Mg + H2O Mg(OH)2
Jika MgO digantikan dengan dengan magnesium hidroksida maka zat yang dihasilkan
tidak sama. Hal ini disebabkan MgO bersifat asam sedangkan magnesium hidroksida bersifat
basa.
Pada tabung reaksi II diperoleh pH larutan 11, dan warna larutan Pink, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
CaOH + H2O Mg(OH)2 + ½ H2
dan pada tabung reaksi yang ke III diperoleh pH larutan 12, dan warna larutan Pink. dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
BaOH + H2O Ba(OH)2 + ½ H2
Jika kita bandingkan kekuatan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion, sifat basa dari
alkali tanah makin besar dnan bertambahnya nomor atom, dan begitu juga dengan jari-jari
atom semakin besar pula.
c. Hidrolisis Klorida
Untuk eksperimen yang ketiga ini, pertama-tama yang harus dilakukan yaitu kami
mengambil larutan BaCl2 yang kemudian dicampurkan dengan H2O, setelah dicampurkan
kemudian dikocok dan stelah itu dipanaskan. Pada saat proses pemanasan terdapat
gelembung-gelembung gas dan uap dari larutan tersebut, dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :
12
BaCl2 + 2H2O Ba(OH)2 + 2HCl
Selain BaCl2 larutan yang kita gunakan adalah MgCl2. MgCl2 ini kemudian kita
tambahkan dengan H2O ,setelah keduanya dicampurkan kemudian dikocok, dan setelah
dikocok campuran larutan tersebut dipanaskan. Pada saat dipanaskan terjadi gelembung-
gelembung dan juga terdapat uap. Maka persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
MgCl2 + 2H2O Mg(OH)2 + 2HCl
Pada proses ini ada terdapat klorida yang terhidrolisis yaitu BaCl2. 2H2O. kecendrungan
dalam hidrolisis yaitu air pada senyawa yang digunakan tersebut menguap sehingga yang
tersisa adalah BaCl2 anhidrat.
d. Kestabilan Thermal Karbonat
Langkah pertama pada eksperimen ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah
menyiapkan tiga buah tabung reaksi yang masing-masing dari ketiga tabung reaksi tersebut
akan diisi oleh CaCO3, BaCO3, dan MgCO3 . setelah ketiga bahan tersebut telah dimasukan
kedalam tiap-tiap tabung reaksi tersebut kemudian ketiga tabung reaksi tersebut dipanaskan
hingga beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan tingkat kekeruhan air. Pada tabung
reaksi I yang berisi CaCO3 setalah dipanaskan terurai menjadi
CaCO3 panas CaO(s) + CO2(g)
dan timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 2 menit,43 detik.
Pada tabung reaksi II yang berisi BaCO3 setelah dipanaskan terurai menjadi :
BaCO3 panas BaO(s) + CO2(g)
Dan timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 3
menit,15 detik. Sedangkan pada tabung reaksi yang ke III yang berisi MgCO3 setelah melalui
proses pemanasan akan terurai menjadi :
MgCO3 panas MgO(s) + CO2(g)
13
Dari proses pemanasan ini adanya timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh
dengan waktu pemanasan 2 menit,23 detik . jika dilihat dari kecenderungan kestabilan
thermal dari karbonat alkali tanah maka BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar
dari CaCO3 lebih besar dari MgCO3.ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses
pemanasan lebih lama jika dibandingkan dengan CaCO3 dan MgCO3 . jika diliha dari waktu
yang dibutuhkan pada proses pemanasan maka BaCO3 > CaCO3 > MgCO3 kestabilan
thermalnya.
e. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Pada eksperimen yang ke-5 ini dan merupakan yang terakhir pertama-tama yang
harus dilakukan adalah memasukan 2 mL larutan 0,1 M ion logam alkali tanah ( Mg2+ , Ba2+,
Ca2+ ) dalam tabung reaksi yang berbeda. Kemudian tambahkan dengan volume yang sama
larutan ion hidroksida 0,1 M kedalam masing-masing tabung reaksi. Setelah itu kemudian
catat apa yang terjadi ,apakah terjadi endapan dan bagaimanakah warna larutannya. Untuk
dapat mengetahui apa yang terjadi dan apa-apa saja yang di hasilkan maka perhatikan tabel
mengenai Kearutan Beberapa Senyawa unsur Alkali Tanah berikut dibawah ini :
Tabel mengenai Kearutan Beberapa Senyawa unsur Alkali Tanah
Tabung Perlakuan Pengamatan
I -2mL Mg2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- larutan keruh, terdapat sedikt endapan
- larutan keruh
-larutan bening
II -2mL Mg2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- larutan berwarna putih susu, terdapat endapan
-larutan bening
- larutan bening
III -2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- larutan keruh, tidak terdapat endapan
- larutan agak keruh
-larutan bening
14
H. KESIMPULAN
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba), dan radium (Ra). Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak
ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam
murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Kemiripan sifat logam alkali
tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu
senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada
golongan II A.
Jika kita bandingkan kekuatan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion, sifat basa dari
alkali tanah makin besar dnan bertambahnya nomor atom, dan begitu juga dengan jari-jari
atom semakin besar pula. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah,
sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air
yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali
tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan air. Be bereaksi dengan uap air panas, Mg
dengan air panas, dan Ca, Sr, Ba bereaksi secara cepat dengan air dingin. Semua logam alkali
tanah bereaksi dengan asam membebaskan gas hydrogen.
Senyawa hidroksida dari logam alkali tanah merupakan basa kuat, kecuali berilium
oksida merupakan senyawa amfoter. Kelarutan senyawa hidroksida tersebut bertambah
seiring dengan penambahan nomor atom. Garam-garam logam alkali tanah cukup stabil pada
pemanasan tetapi kurang stabil dibandingkan garam-garam alkali.
Kelarutan garam-garam logam alkali tanah menunukkan kecenderungan yang tidak
teratur. Untuk senyawa klorida, karbonat, dan sulfat, energi kisinya berkurang lebih
kecil/lambat daripada perubahan energi hidrasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Sunardi. 2008. Kimia Bilingual untuk SMA Kelas XII. Bandung: CV Yrama Widya.
Sugiarto, Kristian.2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Svehla,G..Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualtatif Makro Dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka.
Team Teaching .2009. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Gorontalo: Jurusan Pendidikan
Kimia UNG
16