mengatasi keraguan pembeli

Upload: syafrudin-ahda

Post on 16-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MARKETING

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 MENGATASI KERAGUAN PEMBELI

    1/2

    MENGATASI KERAGUAN PEMBELIMY PERSPECTIVE

    Tulisan ini merupakan pendapat saya selaku owner Maureen BabyMart. Agak lain dari yang di ajarkan di

    training pada umumnya. Setahu saya kalau di training2, mengatasi keraguan pembeli itu kita di ajarkan

    bagaimana menjawab berbagai pertanyaan yang sering di ajukan pembeli ketika ragu ragu dan intinya

    ya closing atau deal.

    Bagi saya tidaklah demikian. Ya misal saja, ada customer beli stroller misal, dia ragu ragu mau membeli

    tipe apa, misal saja light stroller, heavy stroller, atau 3 roda atau 4 roda, adalah tugas kita untuk

    mendengarkan kebutuhan customer, dan berusaha mencarikan barang yang sesuai dengan kebutuhan

    customer tersebut. Misal ketika spg toko saya bertanya mobil yang di pakai, bukan maksud apa apa, tapi

    jika mobil yang di pakai kecil, ya dia tidak akan merekomendasikan heavy stroller yang besar2, atau jika

    biasa pake sepeda motor, maka dia akan selalu merekomendasikan stroller ringan seperti kelas2 buggy.

    Dalam prosesnya, ketika memilih milih barang, tentu ada yang membuat si customer merasa ragu2

    dengan pilihan dia sendiri, atau pilihan kita, nah, pada waktu itu adalah tugas kita untuk menjelaskan.

    Kalaupun dalam prosesnya kita tidak menjual pilihannya, atau pilihan kita tidak sesuai dengan

    kebutuhannya, ya sudah, gak apa apa, bagi saya gak closing itu gak apa apa.

    Bagi saya, membuat customer merasa nyaman dengan toko kita (image toko), dan merasa nyaman

    dengan kita (image salesman), itu lebih penting, demi hubungan jangka panjang, dari pada kita berhasil

    closing (deal), tapi kemudian customernya pulang dan merasa di bohongi atau perasaan2 yang lain yang

    membuat dia tidak datang ke toko kita lagi, atau tidak mau di layani oleh salesman tadi.

    Ya, jaman sudah berubah, proses menjual tidaklah seperti dulu. Over selling (membual), atau push sales

    (memaksakan menjual produk kita) sudahlah tidak relevan. Sekarang ya kalau bisa lebih banyak

    mendengar dan kalau bisa ya membantu customer itu mendapat produk yang sesuai kebutuhannya.

    Di kemudian hari kalau perlu menfollow up nya (sesuatu yang saya sendiri belum bisa lakukan karena

    belum sanggup menggaji satu orang untuk customer care)

  • 5/26/2018 MENGATASI KERAGUAN PEMBELI

    2/2