mengembangkan sistem bisnis/ti dengan · pdf file3 bab ii pembahasan 2.1 mengembangkan sistem...

38
MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN METODE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sistem Informasi Manajemen yang dibina oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si. oleh Irma Wulandari (130413615019) Jazilatur Rosida (130413604685) Kharisma Swandana (120412423467) Lailatul Masruriyah (130413611637) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Februari 2015

Upload: ngothuy

Post on 01-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN METODE

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Sistem Informasi Manajemen

yang dibina oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si.

oleh

Irma Wulandari (130413615019)

Jazilatur Rosida (130413604685)

Kharisma Swandana (120412423467)

Lailatul Masruriyah (130413611637)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

Februari 2015

Page 2: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis................................................. 3

2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi .................................... 3

2.1.2 Pendekatan Sistem ........................................................... 3

2.1.3 Pemikiran Sistem ............................................................. 3

2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) ........................... 4

2.2.1 Pembuatan Prototipe ........................................................ 5

2.2.2 Proses Pembuatan Prototipe ............................................ 6

2.3 Memulai Proses Pengembangan Sistem dengan Investigasi

Sistem ....................................................................................... 8

2.3.1 Studi Kelayakan............................................................... 8

2.4 Analisis Sistem .......................................................................... 11

2.5 Desain Sistem ............................................................................ 13

2.5.1 Pengembangan Pemakai Akhir........................................ 16

2.6 Mengimplementasikan Sistem Baru .......................................... 18

2.7 Mengevaluasi Hardware, Software, dan Layanan Aktivitas

Lainnya ..................................................................................... 20

2.8 Studi Kasus ................................................................................ 29

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 33

3.2 Saran .......................................................................................... 34

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 35

Page 3: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Siklus Pengembangan Sistem Informasi ................................................. 5

1.2 Pengembangan Aplikasi dengan Menggunakan Prototipe ...................... 7

1.3 Contoh Proses Pengembangan Sistem Berbasis Prototipe Untuk

Aplikasi Bisnis ........................................................................................ 7

1.4 Faktor-faktor Kelayakan Organisasional, Ekonomi, Teknis, dan

Operasional ............................................................................................. 9

1.5 Contoh-contoh Bagaimana Studi Kelayakan Dapat Mengukur

Kelayakan Sistem E-Commerce yang diusulkan Untuk Bisnis .............. 10

1.6 Manfaat dari SI yang Baru dengan Contoh-contohnya ........................... 11

1.7 Desain Sistem Dapat dipandang Sebagai Desain Interface Pemakai,

Data, dan Proses...................................................................................... 14

1.8 Petunjuk yang Berguna Untuk Desain Situs Web Bisnis........................ 15

1.9 Contoh Spesifikasi Sistem Untuk Sistem E-Commerce Baru Bagi

Suatu Perusahaan .................................................................................... 16

1.10 Gambaran Umum Proses Implementasi .................................................. 19

1.11 Contoh Aktivitas dan Jadwal Proses Implementasi ................................ 19

1.12 Contoh IBM Corp. Mengenai Jenis Hardware, Software, dan Layanan

SI yang dievaluasi dan dibeli Oleh Banyak Perusahaan ......................... 20

1.13 Ringkasan 10 Faktor Utama Evaluasi Hardware ................................... 22

1.14 Ringkasan Pilihan Faktor-faktor Evaluasi Software .............................. 23

1.15 Proses Implementasi Sistem Baru .......................................................... 24

Page 4: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat

cepat dan menyebar dengan luas, semua masyarakat di dunia memanfaatkan

teknologi informasi untuk membantu dalam menyelesaikan persoalan. Tidak hanya

itu semua perusahaan dalam bidang apapun memerlukan TI sebagai sumber daya

pendukung yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan.

Dalam pengembangan sistem informasi pendekatan yang dipilih adalah

pendekatan sistem. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan solusi sistem

informasi yang bertahap yakni melalui system development life cycle (SDLC)

(O’Brien, 2008). Pada era informasi global, persaingan di dunia bisnis memerlukan

kecepatan waktu. Kebutuhan pengambilan keputusan dalam bisnis memerlukan

informasi yang cepat dan akurat. Hal ini perlu didukung oleh infrastruktur yang

andal dan mudah diimplementasikan.

Pengembangan sistem (System Development) dapat berarti menyusun atau

membuat suatu sistem baru untuk menggantikan atau memperbaiki sistem lama,

baik secara keseluruhan atau sebagian dari sistem yang telah ada dengan

mengintegrasikan dan memadukan prosedur, sarana dan sumber daya manusia yang

dimiliki.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau yang sering disebut System

Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu metode pengembangan sistem

yang terdiri dari tahapan-tahapan yang membentuk siklus. Disebut siklus hidup

karena sistem dapat diperbaharui sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas dari siklus

hidup ini disebut tahapan atau fase. Secara garis besar ada enam langkah yang biasa

digunakan dalam melaksanakan pengembangan sistem, yaitu investigasi sistem,

analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem.

Page 5: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

2

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengembangkan sistem bisnis?

2. Bagaimana konsep siklus hidup pengembangan sistem (SDLC)?

3. Bagaimana proses memulai pengembangan sistem dengan investigasi

sistem?

4. Apa yang dimaksud dengan analisis sistem?

5. Apa yang dimaksud dengan desain sistem?

6. Bagaimana mengimplementasikan sistem baru?

7. Bagaimana mengevaluasi hardware, software, dan layanan aktivitas

implementasi lainnya?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan cara mengembangkan sistem bisnis.

2. Mengidentifikasi tentang konsep siklus hidup pengembangan sistem

(SDLC).

3. Menjelaskan proses memulai pengembangan sistem dengan investigasi

sistem.

4. Mengidentifikasi analisis sistem.

5. Mengidentifikasi desain sistem.

6. Menjelaskan implementasi sistem baru.

7. Menjelaskan proses mengevaluasi hardware, software, dan layanan

aktivitas implementasi lainnya.

Page 6: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis

2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi

Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk

pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini

disebut pengembangan sistem informasi (information systems development) atau

pengembangan aplikasi (application development). Bagian ini akan menunjukkan

bagaimana pendekatan sistem dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan

sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahan, karyawan,

dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder).

2.1.2 Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem (system approach) untuk penyelesaian masalah

menggunakan orientasi sistem untuk merumuskan masalah dan peluang serta

mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan memformulasikan solusi

melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di bawah ini:

1. Kenali dan rumuskan masalah atau peluang dengan menggunakan pemikiran

sistem.

2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.

3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan.

4. Desain solusi sistem yang dipilih.

5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.

2.1.3 Pemikiran Sistem

Menggunakan pemikiran sistem (system thinking) untuk memahami

masalah atau peluang adalah salah satu aspek paling penting dari pendekatan

sistem. Konsultan manajemen dan penulis, Peter Senge menyebut pemikiran sistem

sebagai the tifth dicipline (disiplin kelima). Senge mengungkapkan bahwa

menguasai pemikiran sistem (bersamaan dengan disiplin penguasaan diri, model

Page 7: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

4

mental, visi bersama, dan pembelajaran tim) merupakan hal yang vital untuk

pemenuhan pribadi dan sukses berbisnis di dunia yang selalu berubah. Inti dari

disiplin pemikiran sistem adalah “melihat hutan dan pohon-pohonnya” di situasi

apa pun dengan:

Melihat hubungan internal antarsistem ketimbang mata rantai sebab akibat

ketika sesuatu terjadi.

Melihat proses perubahan antarsistem ketimbang memisahkan “potret”

perubahan, ketika perubahan terjadi.

Salah satu cara mempraktikkan pemikiran sistem adalah dengan mencoba

mencari sistem, subsistem dan komponen sistem dalam setiap situasi. Hal ini juga

dikenal dengan istilah menggunakan konteks sistem (system context), atau memiliki

pandangan sistemik (systemic view) dari situasi. Sebagai contoh, organisasi bisnis

atau proses bisnis di mana peningkatan masalah atau peluang dapat dilihat sebagai

sistem input, pemrosesan, output, tanggapan, dan komponen pengendalian.

Kemudian untuk memahami masalah dan menyelesaikannya perlu menentukan

apakah fungsi sistem dasar bekerja dengan baik.

2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)

Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem

informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus

pengembangan sistem informasi (Information Systems Development Cycle), yang

juga dikenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life

Cycle-SDLC). Gambar 1.1 mengilustrasikan apa yang terjadi pada tiap langkah dari

proses ini, yang mencakup langkah (1) investigasi, (2) analisis, (3) desain, (4)

implementasi, dan (5) pemeliharaan.

Akan tetapi, yang harus disadari bahwa semua aktivitas yang terlibat sangat

berhubungan satu sama lain dan saling terikat. Oleh karena itu, pada prakteknya,

beberapa akivitas pengembangan bisa muncul pada saat yang bersamaan. Jadi

bagian yang berbeda dari proyek pengembangan bisa jadi berada pada tingkat yang

berbeda pada siklus pengembangan. Selain itu, pemakai dan ahli SI bisa kembali

Page 8: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

5

kapan pun untuk mengulang aktivitas sebelumnya jika perlu memodifikasi dan

memperbaiki sistem yang sedang dikembangkan.

Gambar 1.1 Siklus Pengembangan Sistem Informasi

2.2.1 Pembuatan Prototipe

Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format, atau mencakup

pendekatan pembuatan prototipe. pembuatan prototipe (prototyping) adalah

pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari

aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan

oleh ahli SI dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe membuat proses

Page 9: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

6

pengembangan lebih cepat dan lebih mudah, khususnya untuk proyek di mana

persyaratan pemakai akhir sulit dirumuskan. Pembuatan prototipe terkadang

disebut juga desain aplikasi cepat (Rapid Application Design-RAD). Pembuatan

prototipe juga membuka proses pengembangan aplikasi untuk pemakai akhir karena

pembuatan prototipe menyederhanakan dan memepercepat desain sistem. Jadi,

pembuatan prototipe telah memperluas peran pemilik kepentingan bisnis yang

dipengaruhi oleh sistem yang diusulkan, dan memungkinkan untuk mempercepat

proses pengembangan yang lebih tanggap atau disebut juga pengembangan sistem

yang lincah (Agile Systems Development-ASD).

2.2.2 Proses Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe dapat digunakan untuk aplikasi besar dan aplikasi

kecil. Umumnya, sistem bisnis besar masih perlu menggunakan pendekatan

pengembangan sistem tradisional, tetapi sebagian sistem tersebut sering kali dapat

dibuatkan prototipenya. Prototipe aplikasi bisnis yang diperlukan oleh pemakai

akhir dikembangkan secara cepat dengan menggunakan berbagai alat software

pengembangan aplikasi. Kemudian sistem prototipe tersebut diperbaiki berkali-kali

hingga dapat diterima.

Sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1.2, pembuatan prototipe

merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang, yang menggabungkan

langkah-langkah siklus pengembangan sistem tradisional. Pemakai akhir yang

cukup berpengalaman dengan alat pengembangan aplikasi dapat membuat prototipe

sendiri. Atau bekerja sama dengan ahli SI untuk mengembangkan sistem prototipe

dalam rangkaian sesi interaktif. Sebagai contoh, dapat mengembangkan, menguji

dan memperbaiki prototipe laporan manajemen, layar entri data, atau tampilan

output.

Biasanya sebuah prototipe dimodifikasi beberapa kali sebelum pemakai

akhir menyatakan bahwa prototipe tersebut dapat diterima. Modul program yang

tidak dihasilkan oleh software pengembangan aplikasi bisa dikodekan oleh

programer dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional. Versi akhir

sistem aplikasi kemudian diserahkan kepada pemakai akhir untuk keperluan

Page 10: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

7

operasional. Gambar 1.3 menyebutkan proses pengembangan sistem berbasis

prototipe untuk aplikasi bisnis.

Gambar 1.2 Pengembangan Aplikasi dengan Menggunakan Prototipe

Contoh Pengembangan Prototipe

Tim. Beberapa pemakai akhir dan pengembang SI membentuk tim untuk

mengembangkan aplikasi bisnis.

Skematis. Desain skematis prototipe awal dikembangkan.

Protoripe. Skematis diubah menjadi prototipe tunjuk-dan-klik sederhana dengan

menggunakan alat pembuat prototipe.

Presentasi. Beberapa koneksi rutin dan layar disajikan ke pemakai.

Page 11: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

8

Tanggapan (feedback). Setelah tim menerima tanggapan dari pemakai, prototipe

diulangi.

Konsultasi. Konsultasi dilakukan dengan konsultan TI untuk mengidentifikasi

perbaikan potensial dan kesesuaian dengan standar yang ada.

Penyelesaian. Prototipe dikonversi menjadi aplikasi akhir.

Penerimaan. Para pemakai meninjau dan menerima sistem bisnis yang baru.

Instalasi. Software bisnis yang baru diinstal pada server jaringan.

Gambar 1.3 Contoh Proses Pengembangan Sistem Berbasis Prototipe untuk

Aplikasi Bisnis

2.3 Memulai Proses Pengembangan Sistem dengan Investigasi Sistem

2.3.1 Studi Kelayakan

Karena proses pengembangan bisa memakan biaya besar, tahap investigasi

sistem biasanya membutuhkan studi awal terlebih dahulu yang disebut studi

kelayakan (feasibility study). Studi kelayakan adalah studi awal untuk merumuskan

informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya,

manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. Setelah itu tim praktisi bisnis dan

ahli SI akan menyajikan temuan dari studi ini dalam laporan tertulis yang mencakup

spesifikasi awal dan rencana pengembangan untuk aplikasi bisnis yang diusulkan.

Jika pihak manajemen perusahaan menyetujui rekomendasi studi kelayakan ini,

maka proses pengembangan bisa dilanjutkan.

Jadi, tujuan diadakan studi kelayakn adalah untuk mengevaluasi solusi

sistem alternatif dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang paling layak dan

paling diinginkan untuk dikembangkan. Kelayakan usulan sistem bisnis dapat

dievaluasi dalam empat kategori besar, seperti diilustrasikan pada Gambar 1.4.

Perhatikan bahwa kelayakan lebih dari sekedar penghematan biaya atau kesediaan

hardware dan software.

Kelayakan organisasional berfokus pada sebaik apakah dukungan sistem

yang diusulkan terhadap prioritas bisnis strategi organisasi. Kelayakan ekonomi

berhubungan dengan apakah penghematan biaya, peningkatan pendapat,

peningkatan keuntungan, pengurangan investasi yang diperlukan, dan manfaat lain

yang diharapkan akan melebihi biaya pengambangan dan biaya operasional sistem

Page 12: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

9

yang diusulkan.sebagai contoh, jika usulan sistem sumber daya manusia tidak bisa

menutupi biaya pengembangannya, maka usulan itu tidak akan disetujui, kecuali

dimandatkan oleh peraturan pemerintah atau pertimbangan bisnis strategi.

Kelayakan Organisasional Kelayakan Ekonomi

Seberapa baik sistem yang

diusulkan mendukung prioritas

bisnis perusahaan

Penghematan biaya

Peningkatan pendapat

Pengurangan investasi yang

diperlukan

Peningkatan keuntungan

Kelayakan Teknis Kelayakan Operasional

Kemampuan, keandalan, dan

ketersediaan hardware, software,

dan jaringan

Penerimaan karyawan, pelanggan ,

dan pemasok

Dukungan manajemen

Persyaratan pemerintah dan

persyaratan lainnya.

Gambar 1.4 Faktor-faktor Kelayakan Organisasional, Ekonomi, Teknis,

dan Operasional

Kelayakan teknis dapat didemonstrasikan jika hardware dan software yang

dapat diandalkan dan mampu memenuhi kebutuhan sistem yang diusulkan, bisa

diperoleh atau dikembngkan oleh bisnis dalam waktu yang dibutuhkan. Yang

terakhir, kelayakan operasional adalah kemauan dan kemampuan manajemen,

karyawan, pelanggan, pemasok, dan pihak lain yang mengoperasikan,

menggunakan, dan mendukung sistem yang diusulkan. Sebagai contoh, jika

software yang digunakan untuk sistem bisnis baru terlalu sulit digunakan,

pelanggan dan karyawan mungkin sesekali melakukan banyak kesalahan dan tidak

mau menggunakannya lagi. Jika hal ini terjadi artinya gagal memenuhikelayakan

operasional. Perhatikan Gambar 1.5.

Page 13: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

10

Kelayakan organisasional Kelayakan Ekonomi

Seberapa baik sistem e-commerce

yang diusulkan sesua dengan

rencana perusahaan untuk

mengembangkan sistem keuangan,

pemasaran, dan penjualan berbasis

Web

Penghematan biaya tenaga kerja

Peningkatan pendapatan penjualan

Pengurangan investasi persediaan

Peningkatan keuntungan

Kelayakan Teknis Kelayakan Operasional

Kemampuan, keandalan, dan

ketersediaan hardware, software,

dan layanan manajemen

Penerimaan karyawan

Dukungan manajemen

Penerimaan pelanggan dan

pemasok

Gambar 1.5 Contoh-contoh Bagaimana Studi Kelayakan Dapat Mengukur

Kelayakan Sistem E-Commerce yang diusulkan Untuk Bisnis

Analisis biaya/manfaat. Analisis biaya/manfaat biasanya termasuk dalam

studi kelayakan. Jika biaya dan manfaat bisa dihitung, hal ini disebut berwujud; jika

tidak bisa dihitung, hal ini disebut berwujud. Contoh biaya yang terwujud adalah

biaya hardware dan software, gaji karyawan dan biaya lain yang dapat dihitung

yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menerapkan solusi SI. Biaya tak

terwujud adalah biaya yang dulit diukur; biaya itu termasuk hilangnya niat baik

pelanggan atau moral karyawan yang disebabkan oleh kekeliruan dan gangguan

instalasi sistem baru.

Manfaat berwujud adalah hasil yang diharapkan; seperti penurunan biaya

gaji yang disebabkan oleh berkurangnya personel atau penurunan biaya persediaan

yang disebabkan oleh berkurangnya persediaan. Manfaat tak berwujud lebih sulit

diperkirakan. Manfaat tak berwujud misalnya pelayanan pelanggan yang lebih baik

atau lebih cepat serta lebih akuratnya informasi untuk manajemen. Gambar 1.6

mendaftar beberapa manfaat berwujud dan tak berwujud beserta contohnya. Biaya

berwujud dan tak berwujud merupakan lawan dari setiap manfaat yang ditunjukkan.

Page 14: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

11

Manfaat Berwujud Contoh

Peningkatan penjualan dan laba

Pengurangan biaya pemrosesan

informasi

Pengurangan biaya operasional

Pengurangan investasi yang

dibutuhkan

Peningkatan efesiensi operasional

Pengambangan produk berbasis TI

Penghapusan dokumentasi yang

tidak perlu

Pengurangan biaya penyimpanan

persediaan

Pengurangan investasi yang

dibutuhkan untuk persediaan

Lebih sedikit barang yang cacat,

teruang, dan waktu menganggur

Manfaat Tak Berwujud Contoh

Persediaan ketersediaan informasi

Perbaikan kemampuan analisis

Perbakan layanan pelanggan

Perbaikan moral karyawan

Perbaikan pengambilan keputusan

manajemen

Perbaikan posisi kompetitif

Perbaikan citra bisnis

Informasi lebih akurat dan tepat

waktu

OLAP dan pengembangan data

Tanggapan layanan yang lebih tepat

waktu

Penghapusan tugas kerja yang

merepotkan

Analisis keputusan dan informasi

yang lebih baik

Sistem yang mengunci pelanggan

Pelanggan, pemasok , dan investor

memiliki citra yang progresif

terhadap perusahaan.

Gambar 1.6 Manfaat dari SI yang Baru dengan Contoh-contohnya

2.4 Analisis Sistem

Analis sistem merupakan studi mendalam mengenai informasi yang

dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang

digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem secara

tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:

Page 15: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

12

Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti Anda

sendiri.

Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi

yang saat ini digunakan

Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

informasi anda, dan pemilik kepentingan bisnis lannya yang mungkin

menggunakan sistem ini.

1) Analisis Organisasional

Analisis organisasional merupakan langkah pertama yang penting

dilakukan dalam analisis sistem. Bagaimana orang bisa memperbaiki sistem

informasi jika pengetahuan mereka tentang lingkungan organisasional sangat

sedikit? Mereka tidak bisa melakukannya. Karena itulah anggota tim

pengembangan harus mengetahui tentang organisasinya, struktur manajemennya,

orang-orangnya, aktivitas bisnisnya, sistem lingkungan yang terkait, dan sistem

informasi terbaru. Anggota tim harus mengetahui informasi ini secara lebih rinci

untuk unit bisnis tertentu atau kelompok kerja pemakai akhir yang akan terpengaruh

oleh sistem informasi baru atau yang lebih baik yang diusulkana. Sebagai contoh,

sistem pengendalian persediaan yang baru untuk jaringan pertokoan tidak bisa

didesain kecuali jika seseorang dalam tim pengembangan tahu banyak tentang

perusahaan dan jenis aktivitas bisnis yang mempengaruhi persediaannya. Karena

itulah pemakai akhir bisnis sering kali diikutsertakan dalam tim pengembangan

sistem.

2) Analisis Sistem yang Ada

Sebelum anda mendesain sistem yang baru, anda perlu mempelajari sistem

yang akan ditingkatkan atau diganti (jika ada). Anda perlu menganalisis bagaimana

sistem ini menggunakan hardware, software, jaringan, dan sumber daya manusia

untuk mengubah sumber data, seperti data transaksi ke produk informasi, seperti

laporan dan tampila. Kemudian anda harus mendokumentasikan bagaimana

aktivitas sistem informasi input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan

pengendalian dilaksanakan. Misalnya anda mungkin mengevaluasi format, waktu,

Page 16: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

13

volume, dan kualitas aktivitas input dan output. Aktivitas interface pemakai sangat

vital untuk mengefektifkan interaksi antara pemakai akhir dan sistem berbasis

komputer. Kemudian, pada tahap desain sistem, anda bisa menspesifikasikan

sumber daya, produk, dan aktivitas apa yang harus mendukung interface pemakai

di dalam sistem yang sedang anda desain.

3) Analisis Persyaratan Fungsional

Langkah analisis sistem ini adalah salah satu dari yang paling sulit. Anda

mungkin perlu bekerja sebagai tim dengan analis SI dan pemakai akhir lainnya

untuk menentukan kebutuhan informasi apa yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas

bisnis; bagaimana formatnya, volummenya, dan frekuensinya; serta waktu

responsnya. Kedua, anda harus mencoba menentukan kemampuan pemrosesan

informasi yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas sistem (input, pemrosesan, output,

penyimpanan, pengendalian) untuk memenuhi kebutuhan informasi ini. Yang

terakhir, anda harus mencoba mengembangkan persyaratan fungsional. Persyaratan

fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak berkaitan

dengan hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia yang saat ini

digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunkan dalam sistem yang baru. Hal ini

harus di tentukan dalam tahap desain.

2.5 Desain Sistem

Analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem

untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem menentukan

bagaimana kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem menentukan bagaimana

sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem yang memenuhi persyaratan

fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem.

Cara yang berguna untuk melihat desain sistem diilustrasikan dalam

Gambar 1.7 konsep ini berfokus pada tiga produk utama, atau deliverables yang

harus dihasilkan dari tahap desain. Dalam kerangka kerja ini, desain terdiri dari tiga

aktivitas: interface pemakai, data, dan desain proses. Hal ini menghasilkan

spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur

database, serta pemrosesan dan pengendalian.

Page 17: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

14

Desain Layar,

Bentuk, Laporan,

dan Dialog

Desain Struktur

Elemen Data

Desain Program

dan Prosedur

Desain Sistem

Gambar 1.7 Desain Sistem Dapat dipandang Sebagai Desain Interface

Pemakai, Data, dan Proses

1) Desain Interface Pemakai

Mari kita lihat lebih dekat tentang desain interface pemakai, karena hal ini

merupakan komponen sistem yang terdekat dengan pemakain akhir bisnis, dan hal

yang paling dapat membantu desain. Aktivitas desan interface pemakai berfokus

pada dukungan interaksi antara pemakai akhir dan aplikasi berbasis komputer, para

perancang memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input

dan output pemakai, seperti halaman web intranet dan internet yang mudah

digunakan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, desain interface pemakai sering

kali merupakan proses pembuatan prototipe, dimana model kerja atau prototipe

metode interface pemakai didesain dan dimodifikasi beberapa kali dengan

tanggapan dari pemakai akhir. Proses desain interface pemakai menghasilkan

spesifikasi desain yang rinci untuk produk informasi seperti layar tampilan,

pemakai interaktif/dialog komputer (termasuk juga urutan atau aliran dialognya),

respon audio, formulir, dokumen, dan laporan. Gambar 1.8 memberikan contoh

elemen desain interface pemakai dan petunjuk lainnya untuk halaman web

multimedia dan situs web e-commerce.

Desain Interface

Pemakai

Desain Data Desain Proses

Page 18: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

15

Checklist untuk Situs Web Korporat

Ingatlah akan pelanggan: situs web

yang sukses dibangun untuk

pelanggan, bukan untuk

menyenangkan wakil direktur

perusahaan.

Kemudahan pencarian: banyak

situs yang memiliki mesin pencari

sendiri; namun sangat sedikit yang

berguna. Pastikan bahwa mesin

pencari anda berguna.

Estetika: desain yang sukses

menggabungkan grafis yang

ditampilkan dengan cepat dan

pilihan warna yang sederhana

sehingga mudah dibaca.

Tidak kompatibel: suatu situs yang

kelihatan hebat dikomputer yang

menggunakan internet explorer

dapat terlihat buruk pada iBook

yang dijalankan dengan Netscape.

Isi broadbrand: hal-hal yang paling

bagus dalam web tidak dapat

diakses oleh kebanyakan

peselancar web. Penambahan video

singkat bukanlah hal yang buruk,

namun jangan jadikan hal tersebut

sebagai fokus situs anda.

Formulir registrasi: formulir

registrasi adalah cara yang

berguna untuk mengumpulkan

data pelanggan. Namun jika anda

meminta pelanggan untuk mengisi

formulir sebanyak tiga halaman,

pasti dia akan pergi.

Kemudian navigasi: pastikan

kemudahan untuk berpindah dari

satu bagian ke bagian yang lain.

Menyediakan peta situs yang dapat

di akses dari setiap halaman akan

membantu.

Link yang mati: link yang mati

sangat dibenci oleh peselancar

web-pastikan link anda selalu

diperbarui. Saat ini, banyak alat

software desain web yang dapat

melakukan hal ini secara otomatis.

Gambar 1.8 Petunjuk yang Berguna Untuk Desain Situs Web Bisnis

2) Spesifikasi Sistem

Spesifikasi sistem memformlasikan desain interface pemakai dan prodk

aplikasi, struktur database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian. Oleh

karena itu, perancang sistem akan sering mengembangkan hardware, software,

jaringan, data, spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan. Gambar 1.9

Page 19: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

16

menunjukkan contoh spesifikasi sistem yang bisa dikembangkan untuk sistem e-

commerce perusahaan.

Contoh Spesifikasi Sistem

Spesifikasi Interface Pemakai

Gunakan layar yang di personalisasi untuk menyambut pelanggan web yang

kembali dan buat rekomendasi produk.

Spesifikasi Database

Kembangkan database yang menggunakan software manajemen database

objek/relasional untuk mengelola akses ke semua pelanggan dan data

persediaan, serta informasi produk multimedia

Spesifikasi Software

Dapatkan mesin software e-commerce untuk memproses semua transaksi e-

commerce dengan respons yang cepat, yaitu: telusuri data produk yang

diperlukan, dan hitung semua jumlah penjualan dalam waktu kurang dari satu

menit.

Spesifikasi Hardware dan Jaringan

Instal server web berjaringan yang berlewa dan jalur telekomunikasi

denganbandwith yang cukup tinggi untuk menjadi tuan rumah situs web e-

commerce perusahaan.

Spesifikasi Personel

Pekerjaan manajer e-commerce, ahli e-commerce, serta webmaster dan

perancang web untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengelola

operasional e-commerce.

Gambar 1.9 Contoh Spesifikasi Sistem Untuk Sistem E-Commerce Baru

Bagi Suatu Perusahaan

2.5.1 Pengembangan Pemakai Akhir

Dalam siklus pengembangan sistem tradisional, anda berperan sebagai

pemakai akhir bisnis, mirip seperti pelanggan atau klien. Biasanya, anda meminta

sistem baru atau sistem yang lebih baik, menjawab pertanyaan tentang kebutuhan

informasi spesifik Anda dan masalah pemrosesan informasi, dan menyediakan

Page 20: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

17

informasi mengenai sistem bisnis anda yang ada saat ini. Praktisi SI bekerja dengan

anda untuk menganalisis masalah anda dan menyarankan solusi alternatif. Saat anda

menyetujui elternatif terbaik, maka alternatif, maka alternatif itu didesain dan

duterapkan. Di sini anda mungkin terlibat lagi dalam proses desain prototipe atau

menjadi tim pengimplentasikan bersama dengan para ahli SI.

Akan tetapi, pada End User Development (pengembangan pemakai akhir),

praktisi SI memainkan peran sebagai konsultan, sementar anda melakukan

pengembangan aplikasi anda sendiri. Kadang-kadang staf dari konsultan pemakai

siap membantu Anda dan pemakai akhir lainnya dalam usaha pengembangan

aplikasi anda. Bantuan ini mungkin termasuk pelatihan penggunaan paket aplikasi;

pemilihan hardware dan softare; dampingan untuk mendapat akses ke database

organisasi; dan, tentu saja, dampingan dalam menganalisis, mendesain, dan

mengimplementasikan aplikasi bisnis TI yang anda butuhkan.

1) Fokus Aktivitas SI

Perlu diingat bahwa pengembangan pemakai terakhir harus berfokus pada

pemakai terakhir harus berfokus pada aktivitas dasar dari sistem informasi, yaitu:

input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian. Dalam menganalisis

aplikasi potensial, Anda pertama-tama harus berfokus pada output yang akan

dihasilkan oleh aplikasi. Informasi apakah yang diperlukan dan bagaimana

menyajikannya? Berikut, lihat data input yang akan dimasukkan ke aplikasi. Data

apa yang tersedia? Dari sumber apa? Dalam bentuk apa? Kemudian Anda harus

memeriksa persyaratan processing. Proses operasi atau transaksi apa yang akan

diperlukan untuk mengubah input yang ada menjadi output yang diinginkan? Di

antara pket software yang bisa digunakan oleh pengembang, paket manakah yang

paling baik dalam melakukan operasi yang dibutuhkan? Penyesuaian pada output

yang diinginkn atau mencari sumber tambahan data input, termasuk data yang

disimpan dalam file dan database dari sumber eksternal. Komponen Storage akan

bervariasi sesuai kepentingan aplikasi pemakai akhir. Misalnya, beberapa aplikasi

memerlukan penggunaan penyimpanan data yang sangat luas atau pembuatan data

yang harus disimpan untuk digunakan di masa yang akan datang. Hal ini lebih

Page 21: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

18

cocok untuk proyek pengembangan manajemen database daripada aplikasi

spreasheet.

Fungsi pengukuran kontrol untuk aplikasi pemakai akhir sangat bervariasi

bergantung pada ruang lingkup dan durasi aplikasi, jumlah dan sifat alami pemakai

aplikasi, dan sifat alami dari data yang terlibat. Sebagai contoh, pengukuran

pengendalian diperlukan agar terlindung dari hilangnya data secara mendadak atau

kerusakan file pemakai akhir. Perlindungan yang paling dasar untuk menjaga dari

hilangnya data ialah dengan embuat salinan dari file aplikasi secara berturut-turut

dan sistematis. Contoh lainnya ialah fitur perlindungan sel spreasheet yang

melindungi sel utama jika pemakai secara tidak sengaja menghapusnya.

2) Melakukan Pengembangan Pemakai Akhir

Dalam pengembangan pemakai akhir, anda dan praktisi bisnis lainnya daat

mengembangkan cara baru atau cara yang lebih baik untuk melakukan tugas anda

tanpa keterlibatan langsung dari ahli SI. Kemampuan pengembangan aplikasi yang

dibangun ada berbagai paket software pemakai akhir telah menjadikannya lebih

mudah digunakan bagi banyak pemakai untuk mengembangkan solusi berbasis

komputer. Gambar berikut mengilustrasikan alat pengembang situs Web yang bisa

digunakan untuk membantu anda mengembangkan, memperbarui, dan mengelola

situs Web intranet untuk unit bisnis Anda. Atau anda bisa menggunakan paket

spreasheet elektronik sebagai alat untuk mengembangkan cara mempermudah

analisis hasil penjualan mingguan untuk manajer penjualan di perusahaan. Atau

anda bisa menggunakan paket pengembangan situs Web untuk mendesain halaman

Web untuk toko Web bisnis kecil atau situs Web intranet departemen.

2.6 Mengimplementasikan Sistem Baru

Tahap System Implementation (implementasi sistem) melibatkan

pemerolehan hardware, dan software, pengembangan softare, pengujian program

dan prosedur, konversi sumber data, dan ebrbagai alternatif konversi. Hal ini juga

melibatkan pendidikan dan pelatihan pemakai akhir dan para ahli yang akan

menjalankan sistem yang baru tersebut.

Page 22: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

19

Implementasi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak

waktu. Akan tetapi, hal ini vital dalam memastikan kesuksesan sistem yang baru

dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem

tersebut akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan baik. Oleh sebab itu,

proses implementasi biasanya memerlukan usaha manajemen proyek (project

management) dari para manajer unit bisnis. Mereka harus mendukung rencana

proyek yang mencakup tanggungjawab kerja. Gambar 1.11 mengilustrasikan

aktivitas dan jadwal proses implementasi di suatu perusahaan yang menginstal

sistem tunjangan karyawan berbasis intranet di departemen manajemen sumber

daya manusia.

Gambar 1.10 Gambaran Umum Proses Implementasi

Aktivitas Implementasi Intranet Bulan

1

Bulan

2

Bulan

3

Bulan

4

Dapatkan dan install software dan

hardware server

Latih administrator

Dapatkan dan instal software browser

Dapatkan dan instal software publikasi

Konversi manual tunjangan dan tambahan

revisi

Pelatihan

Pemakai

Akhir

Aktivitas

Implementasi

Pengembang

an atau

Modifikasi

Software

Pembelian

Hardware,

Software,

dan Layanan

Konversi

Data

Konversi :

Pararel

Percontohan

Bertahap

Langsung

Page 23: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

20

Buat tutorial berbasis Web untuk Intranet

Adakan pertemuan

Gambar 1.11 Contoh Aktivitas dan Jadwal Proses Implementasi

2.7 Mengevaluasi Hardware, Software, dan Layanan Aktivitas Lainnya

Perusahaan besar dapat meminta pemasok untuk menyajikan tawaran dan

proposal berdasarkan spesifikasi sistem yang dikembangkan pada saat tahap desain

pengembangan sistem. Karakteristik minimum untuk kinerja dan fisik semua

hardware dan software ditentukan dengan membuat daftarnya dalam dokumen

pemintasan proposal (request for proposal-RFP).

Kemudian mereka mengirim RFP atau RFQ ke pemasok yang sesuai, yang

menggunakannya sebagai dasar untuk menyiapkan usulan persetujuan pembelian.

Perusahaan dapat menggunakan sistem evaluasi skor jika ada beberapa proposal

yang bersaing untuk akuisisi hardware dan software. Hal ini juga memperlihatkan

kekuatan dan kelemahan setiap proposal.

Hardware

Berbagai penawaran, termasuk xSeries, server skala menengah iSeries untuk

bisnis skala menengah dan kecil, server RS6000 untuk pelanggan UNIX dan

mainframe z900 untuk perusahaan besar. Juga memiliki berbagai pilihan

penyimpanan.

Software

Server Web: Server Web Lotus DominoGo

Strorefront: WebSphere Commerce Suite

Layanan transaksi/skala menengah: Server Aplikasi WebSphere untuk

mengelola transaksi

Database: DB2 Universal Database

Alat-alat: WebSphere studio mencakup satu set template

Page 24: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

21

Aplikasi lainnya mencakup: IBM Payment Suite untuk mengurus kartu kredit dan

mengelola sertifikat digital.

Layanan

IBM global service, yang mencakup kelompok-kelompok yang diatur oleh

industri, termasuk intel dan keuangan. Dapat mendesain, membangun, dan

menjadi tuan rumah aplikasi e-commerce.

Gambar 1.12 Contoh IBM Corp. Mengenai Jenis Hardware, Software, dan

Layanan SI yang dievaluasi dan dibeli Oleh Banyak Perusahaan

1) Faktor-faktor Evaluasi Hardware

Ketika anda mengevaluasi hardware yang dibutuhkan oleh aplikasi bisnis

yang baru, anda harus meneliti karakteristik kinerja dan fisik tertentu untuk setiap

sistem computer atau komponen pariferal yang dibutuhkan.

Banyak hal alin yang harus dievaluasi, misalnya, keusangan harus diajukan

dengan membuat evaluasi teknologi, factor orgonomi juga sangat penting, factor

orgonomi memastikan bahwa software dan hardware computer ramah pakai.

2) Faktor-faktor Evaluasi Software

Anda harus mengevaluasi software menurut factor kinerja, biaya,

keandalan, ketersediaan, kompatibilitas, modularitas, teknologi, ergonomic, dan

pendukung harus digunakan untuk mengevaluasi akuisisi software yang diusulkan.

3) Evaluasi Layanan SI

Kebanyakan pemasok produk hardware dan software dan banyak

perusahaan lainnya menawarkan berbagai layanan SI (IS services) ke pemakai akhir

dan organisasi.

Jenis-jenis lain lain dari layanan SI yang dibutuhkan oleh bisnis dapat

melakukan outsourcing ke perusahaan luar dengan harga yang dinegosisasi. Mereka

juga dapat memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan proyek pengembangan sistem yang besar yang melibatkan

banyak pemasok dan sub kontraktor.

Page 25: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

22

Faktor Evaluasi Handware Nilai

Kinerja

Berapa kecepatannya, kapasitas, dan outputnya?

Biaya

Berapa harga sewa atau belinya? Berapa biaya operasional dan

pemeliharaannya?

Keandalan

Apa resiko kesalahan fungsi dan persyaratan pemeliharaannya?

Apa fitur diagnostic dan pengendali kesalahannya?

Kompatibilitas

Apakah kompatibel dengan software dan hardware yang ada?

Apakah kompatibel dengan software dan hardware yang

disediakan oleh pemasok lainnya?

Teknologi

Berapa tahun siklus hidup produk tersebut? apakah menggunakan

teknologi yang belum diuji atau apakah memiliki resiko

keusangan?

Ergonomi

Apakah telah “direkayasa sesuai factor manusia” dengan

pandangan pemakai? Apakah ramah pemakai (user-friendly),

dirancang dengan aman, nyaman, dan mudah digunakan?

Konektivitas

Apakah mudah dihubungakan dengan WAN dan LAN yang

menggunakan jenis teknologi jaringan yang berbeda dan

alternative bandwith?

Keluasan (scalability)

Dapatkah menyelesaikan permintaan pemrosesan dari banyak

pemakai akhir, transaksi, pertanyaan, dan persyaratan pemrosesan

informasi lainnya?

Softwere

Apakah softwere dan aplikasi software tersedia sehingga pemakai

dapat menggunakan hardware dengan optimal?

Page 26: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

23

Dukungan

Apakah layanan yang dibutuhkan untuk dukungan dan

pemeliharaan tersedia?

Nilai Keseluruhan

Gambar 1.13 Ringkasan 10 Faktor Utama Evaluasi Hardware

Faktor Evaluasi Software Nilai

Kualitas

Apakah bebas kecacatan (bug), atau apakah banyak kesalahan

dalam kode program?

Efisiensi

Apakah software tersebut memiliki sistem kode program yang

dikembangkan dengan baik yang tidak menggunakan banyak

waktu CPU, kapasitas, memori, atau disk space?

Fleksibilitas

Apakah dapat melakukan proses bisnis kita dengan mudah, tanpa

banyak modifikasi?

Keamanan

Apakah ada prosedur pengendalian kesalahan, kerusakan fungsi,

dan penggunaan yang tidak tepat?

Konektivitas

Apakah Web-enabled sehingga dapat dengan mudah mengakses

Internet, intraner, dan ekstranet dengan sendirinya, atau dengan

bekerja sama dengan browser Web atau software jaringan lainnya.

Pemeliharaan

Apakah fitur-fitur baru dan perbaikan kecacatan (bug) dapat

dengan mudah diimplementasikan oleh pengembang software kita

sendiri?

Dokumentasi

Apakah software didokumentasi dengan baik? Apakah mencakup

layar batuan dan agen software yang membantu?

Hardware

Page 27: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

24

Apakah hardware yang ada memiliki fitur yang dibutuhkan agar

software ini dapat berfungsi dengan baik?

Faktor-faktor lainnya

Apakah karakteristik kinerja, biaya, keandalan, ketersediaan,

kompatibilitas, modularitas, teknologi, ergonomic, keluasan

(scalability), dan pendukung software tersebut?

Nilai Keseluruhan

Gambar 1.14 Ringkasan Pilihan Faktor-faktor Evaluasi Software

Faktor-faktor Evaluasi untuk Layanan SI Nilai

Kinerja

Bagaimana kinerja mereka di waktu lampau jika dilihat dari janji-

janji mereka di waktu lampau?

Pengembangan Sistem

Apakah ada situs Web dan pengembang e-business lainnya?

Bagaimana kualitas dan biayanya?

Pemeliharaan

Apakah peralatan pemeliharaan tersedia? Bagaimana kualitas dan

biayanya?

Konversi

Apa pengembangan sistem dan layanan instalasi yang kan

merekan sediakan selama periode konversi?

Pelatihan

Apakah tersedia pelatihan yang dibutuhkan oleh para personel?

Bagaimana kualitas dan biayanya?

Cadangan (backup)

Apakah tersedia fasilitas computer yang serupa dalam jarak yang

dekat untuk tujuan cadangan darurat?

Kemampuan Akses

Apakah pemasok menyediakan tempat local atau regional yang

menawarkan penjualan, pengembangan sistem, dan layanan

pemeliharaan hardware? Apakah tersedia pusat

Page 28: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

25

pendukungapelanggan di situs Web pemasok? Apakah telepon

khusus pelanggan (customer hot line) tersedia?

Posisi Bisnis

Apakah pemasok kuat secara keuangan dan memiliki prospek

pasar industry yang baik?

Hardware

Apakah mereka menyediakan banyak pilihan aksesories dan

peralatan hardware yang kompatibel?

Software

Apakah mereka menawarkan berbagai paket aplikasi dan software

e-business yang berguna?

Nilai Keseluruhan

Gambar 1.15 Faktor-faktor Evaluasi Untuk Layanan SI

Aktivitas Implementasi Lainnya

Yaitu meliputi pengujian, konversi data, dokumentasi, dan pelatihan adalah

kunci utama agar implementasi sistem bisnis yang baru dapat berhasil.

1) Pengujian

Pengujian sistem (system testing) dapat melibatkan pengujian dan

debugging software, pengujian situs Web, dan pengujian hardware baru. Bagian

penting dalam pengujian adalah peninjauan tampilan, laporan dan output lainnya

dari prototype. Prototype harus ditinjau oleh pemakai akhir dari sistem tersebut

untuk mengetahui kemungkinan kesalahan. Pengujian pemakai akhir dengan segera

merupakan salah satu manfaat dari proses pembuatan prototype.

2) Konversi Data

Saat ini, implementasi sistem informasi baru bagi banyak organisasi sering

melibatkan penggantian software, database, dan sistem yang lama. Salah satu

aktivitas implementasi yang penting yang dibutuhkan ketika menginstal software

baru dalam kasus ini disebut Konversi Data. Aktivitas konversi data lainnya yang

biasanya dibutuhkan mencakup koreksi data yang tidak tepat, penyaringan data

yang tidak diinginkan, konsolodasi data dari beberapa database, dan pengaturan

Page 29: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

26

data ke dalam format data yang baru, seperti database, data-mart, dan gudang data.

Proses konversi data yang baik merupakan hal yang penting karena data yang

diformat atau disusun dengantidak tepat sering dilaporkan sebagai salah satu

penyebab utama dari kegagalan dalam implementasi sistem baru.

3) Dokumentasi

Pengembangan dokumentasi pemakai merupakan bagian yang penting

dalam proses implementasi. Layar tampilan entri data, formulir, dan laporan adalah

contoh dokumentasi. Ketika metode rekayasa sistem berbantuan computer

digunakan, dokumentasi dapat diciptakan dan diubah dengan mudah karena

disimpan dan dapat diakses dengan menggunakan disket di tempat penyimpanan

sistem. Dokumentasi merupakan media komunikasi antara orang-orang yang

bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan

memelihara sistem berbasis computer. Dokumentasi sangat penting dalam

mengdiagnosis kesalahan dan membuat perubahan, khususnya jika pemakai akhir

atau analis sistem yang mengembangkan suatu sistem tidak lagi bekerja di

organisasi tersebut.

4) Pelatihan

Pelatihan (training) merupakan aktivitas implementasi yang vital. Personel

SI, seperti konsultan pemakai, harus memastikan bahwa para pemakai akhir terlatih

untuk menjalankan sistem bisnis yang baru atau implementasinya akan gagal.

Pelatihan dapat melibatkan banyak entri data, atau dapat juga melibatkan semua

aspek dari penggunaan sistem yang baru. Selain itu, manajer dan pemakai akhir

harus dididik mengenai dampak teknologi yang baru terhadap manajemen dan

operasional bisnis perusahaan.

5) Metode Konversi

Operasi awal dari sistem bisnis yang baru, dapat menjadi tugas yang sulit.

Hal ini biasanya memerlukan proses konversi (conversion) dari penggunaan sistem

yang ada saat ini karena operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik. Metode

Page 30: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

27

konversi dapat mempermudah pengenalan teknologi informasi yang baru kedalam

organisasi. Empat bentuk utama dari konversi sistem, yang mencakup:

a) Konversi paralel

b) Konversi bertahap (phased)

c) Konversi percontohan (pilot)

d) Konversi langsung

6) Pemeliharaan SI

Pemeliharaan sistem (system maintance) asalah pengawasan, evaluasi, dan

modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan perbaikan yang lebih

diinginkan. Pemeliharaan juga perlu untuk kegagalan dan masalah lainya yang

muncul selama operasional sistem. Pemakai akhir dan personel sistem informasi

kemudian melakukan fungsi pemecahan masalah untuk menentukan penyebab dan

solusi atas masalah-masalah tersebut.

Aktivitas pemeliharaan mencakup proses tinjauan pasca implementasi

untuk memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan memenuhi tujuan

bisnis yang diterapkan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem

yang telah dibentuk karena perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan

bisnis.

Mengelola Perubahan Organisasional

Implementasi strategi bisnis/TI yang baru memerlukan pengelolaan

pengaruh perubahan utama dalam dimensi organisasi kunsi seperti proses

bisnis,struktur organisasi, peran manajerial, penugasan kerja karyawan, dan

hubungan diantara pemilik kepentingan yang muncul dari penyebaran sistem

informasi bisnis yang baru.

Keterlibatan dan Resistensi Pemakai Akhir

Implementasi teknologi pendukung kerja yang baru dapat membuat para

karyawan ketakutan dan resisten terhadap perubahan tersebut. Salah satu kunci

untuk mengatasi masalah ini adalah pendidikan dan pelatihan yang memadai.

Bahkan, yang lebih penting lagi adalah keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan

Page 31: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

28

organisasi, dan dalam pengembangan sistem informasi yang baru. Hal ini akan

membantu memastikan bahwa pemakai akhir merasa memiliki sistem tersebut, dan

bahwa desainnya memenuhi kebutuhan mereka.

Manajemen Perubahan

Orang adalah fokus utama dari manajemen perubahan organisasi. Ini

mencakup aktivitas seperti pengembangan cara yang inovatif untuk mengukur,

memotivasi, dan memberi penghargaan atas kinerja. Manajemen perubahan juga

melibatkan analisis, dan definisi semua perubahan yang dihadapi oleh organisasi,

dan mengembangkan program untuk mengurangi resiko dan biaya, serta

memaksimalkan manfaat perubahan.

Berikut beberapa taktik utama yang direkomendasikan oleh para ahli

perubahan:

1. Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perencanaan bisnis/TI dan

pengembangan aplikasi

2. Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkab dari budaya.

3. Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu

sesering mungkin, sebaiknya secra pribadi.

4. Berikan insetif keuangan, dan pengakuan.

5. Bekerjalah di dalam budaya perusahaan, bukan disekitarnya.

Implementasi Sistem Baru

Akuisi

Evaluasi dan dapatkan sumber daya software dan hardware serta layanan

sistem informasi yang dibutuhkan.

Pengembangan Software

Kembangkan software yang tidak akan diperoleh dari pihak luar sebagai paket

software. Lakukan modifikasi yang diperlukan terhadap paket software yang

dibeli.

Konversi Data

Konversi data di database perusahaan ke format data yang baru dan

pengelompokan yang diisyaratkan oleh software yang baru di-instal.

Pelatihan

Didik dan lihat manajemen, pemakai akhir, pelanggan, dan pemilik

kepentingan bisnis lainnya. Gunakan konsultan atau program pelatihan untuk

mengembangkan kompetensi pemakai.

Pengujian

Page 32: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

29

Uji dan buat perubahan yang dibutuhkan terhadap program, prosedur, dan

hardware yang digunakan oleh sistem yang baru.

Dokumentasi

Catat dan komunikasikan spesifikasi sistem secara rinci, termasuk prosedur

untuk pemakai akhir dan personel SI serta contoh-contoh layar input dan

tampilan output dan laporan.

Konversi

Konversi penggunaan sistem saat ini ke operasional sistem yang baru atau

yang diperbaiki. Hal ini dapat melibatkan sistem yang lama dan yang baru

secara paralel selama periode percobaan, pelaksanaan sistem percontohan

untuk percobaan di satu lokasi, menempatkan sistem yang baru dari satu

lokasi ke lokasi lainnya secara bertahap, atau langsung menerapkan sistem

yang baru.

Gambar 1.15 Proses Implementasi Sistem Baru

2.8 Studi Kasus

Pengembangan Sistem Tracking Kargo Udara Berbasis Web

Pada PT. Garuda Indonesia

Arus barang domestik dan internasional dalam era globalisasi & pasar bebas

akan semakin meningkat karena wilayah perdagangan dan kebutuhan konsumen

akan barang dan produk yang bermutu dan bersaing sudah tanpa batas. Bagi

perusahaan jasa angkutan internasional, keadaan itu merupakan suatu peluang besar

yang tak terbatas. Perkembangan yang cepat dalam dunia kargo udara ini akan

melahirkan banyak perusahaan baru yang saling bersaing untuk memperebutkan

pangsa pasar yang semakin meningkat. Dengan semakin banyaknya perusahaan

yang terjun dalam bidang kargo udara, persaingan akan semakin ketat karena lahan

yang ada terbatas jumlahnya. Yang akan terjadi kemudian, cepat atau lambat

keadaan akan menuju suatu ke suatu kompetisi yang semakin ketat sperti halnya

sektor usaha lain, dimana dalam suatu lingkup usaha yang telah mengalami saturai

dalam siklus hidup sektor tersebut akan mengarah pada persaingan harga, promosi

besar-besaran dan diskon volume. Pada akhirnya persaingan akan terhenti setelah

masing-masing mencapai marginal cost dan tingkat efisiensi yang berimbang.

Sementara, perusahaan dengan marginal cost yang tinggi akan tersingkir dari dunia

usaha ini. Menyusul akhirnya persaingan harga diantara perusahaan yang bertahan

akan terjadi persaingan dalam perbaikan pelayanan (service refinements) yang

Page 33: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

30

digunakan sebagai alat kompetisi untuk menempatkan perusahaan di atas

perusahaan lainnya.

Agar dapat memenangkan kompetisi perlu adanya sistem informasi yang

akan memberi kemudahan kepada pelanggan untuk mengetahui keberadaan barang

yang dikirimnya. Sistem ini disebut sistem tracking kargo. PT. Garuda Indonesia,

sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia mempunyai unit yang

mengurusi angkutan kargo udara. Sistem tracking kargo udara ini sebenarnya sudah

diterapkan. Sistem ini bisa diakses melalui website. Hanya saja yang menjadi

kendala adalah sistem tersebut hanya dapat untuk melakukan pelacakan kargo

internasional saja. Sedangkan pelacakan kargo domestik belum dapat dilakukan.

kelemahan yang kedua adalah sistem ini diakses bukan melalui website milik SITA,

yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi penerbangan,

sehingga secara branding tidak akan menguntungkan bagi Garuda. Sementara itu

Garuda mempunyai website yang diharapkan dapat menjadi portal bagi Garuda

Indonesia Group. Untuk itu diperlukan sistem pelacakan kargo domestik dan

internasional yang terintegrasi dengan website Garuda sehingga segala informasi

mengenai pelacakan kargo ini dapat terintegrasi dengan sistem reservasi dan

informasi yang lain mengenai PT. Garuda Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah:

1) Investigasi sistem informasi yang digunakan PT. Garuda Indonesia untuk

mendukung sistem tracking kargo udara.

2) Melakukan analisa kebutuhan untuk sistem tracking kargo.

3) Membuat prototipe aplikasi sistem tracking kargo berbasis web.

Adapun manfaat yang didapat dengan diterapkannya sistem ini adalah:

1) Sistem akan memberikan informasi kepada pelanggan bahwa barang yang

dikirimnya sudah sampai pada tujuan yang benar dan tepat waktu baik itu untuk

penerbangan domestik maupun internasional.

2) Akan menambah fasilitas yang sudah ada pada corporate website milik PT.

Garuda Indonesia disamping fasilitas yang sudah ada misalnya, melihat time

table, informasi kedatangan dan keberangkatan, melihat adanya seat atau tidak

dalam suatu penerbangan dan informasi mengenai Garuda Indonesia yang

lainnya.

Page 34: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

31

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dalam pembuatan prototipe pelacakan

kargo udara berbasis web. Sedangkan metodologi yang dipergunakan adalah

System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan prototyping. Tahapan

yang dipergunakan dalam pengembangan prototipe ini sebagai berikut:

1) Investigasi Sistem

Dalam tahapan ini akan diketahui bagaimana sistem angkutan kargo udara mulai

dari pelanggan melakukan reservasi, barang diangkut dengan pesawat dan

barang sampai ke tempat tujuan, serta bagaimana pelanggan bisa mengetahui

posisi barang yang dikirimkannya. Termasuk didalamnya investigasi teknologi

yang digunakan dalam sistem tersebut. Hal yang harus dikerjakan pada tahapan

ini adalah:

a) Merumuskan tujuan serta ruang lingkup yang akan dikembangkan dalam

sistem tracking kargo udara.

b) Identifikasi permasalahan serta kendala-kendala yang ada.

2) Pengembangan Prototipe

Aktivitas dimulai dengan dibuatnya model yang aktivitasnya meliputi:

a) User interface

b) Penentuan kebutuhan untuk software, hardware dan database

Dari data di atas akan dibuat pengembangan prototipe sistem tersebut.

Desain yang dihasilkan dari bagian ini meliputi desain user interface, desain basis

data dan desain proses.

Dari pengembangan prototipe ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1) Awalnya PT. Garuda Indonesia sudah memiliki sistem reservasi kargo

(CAREGA) dan website Garuda Indonesia, namun diantara keduanya belum

terintegrasi dengan baik. Sementara website PT. Garuda Indonesia baru

terintegrasi dengan sistem reservasi penumpang saja, sehingga untuk dapat

memberikan pelayanan yang lebih bagi pelanggan sistem tersebut perlu untuk

dikembangkan.

2) Basis data dari sistem reservasi kargo sudah tersedia dan website juga sudah

tersedia, sehingga yang diperlukan untuk pengembangan sistem tracking kargo

ini hanyalah pembuatan interface untuk menjembatani sistem tersebut. Oleh

karena itu sistem ini bisa cepat untuk diimplementasikan mengingat biaya yang

Page 35: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

32

diperlukan relatif terjangkau dan perusahaan akan mendapatkan manfaat yang

besar.

3) Dikembangkannya sistem ini akan memberikan kemudahan bagi pelanggan

untuk senantiasa memantau kargo yang akan dikirimkannya. Secara tidak

langsung layanan ini akan memberikan rasa aman.

4) Keberhasilan dari sistem tracking ini sangat bergantung pada kedisiplinan

petugas lini depan dalam mencatat kargo yang akan dikirimkan ke dalam sistem

CAREGA.

5) Dalam pengembangannya sistem ini juga dapat dikembangkan untuk sistem

akuntansi kargo yang awalnya masih dilakukan secara manual. Pengembangan

sistem untuk sistem akuntansi ini juga hanya merupakan pembuatan interface

antara CAREGA dengan sistem akuntansi yang sudah ada.

6) Keberhasilan sistem ini juga sangat bergantung pada kehandalan sistem, yang

merupakan tanggung jawab dari Garuda Information System sebagai unit yang

melakukan pemeliharaan sistem tersebut.

Hal lain yang harus juga diperhatikan adalah unit kargo hendaknya

berkomunikasi dengan unit komunikasi perusahaan untuk mengkomunikasikan

pelayanan ini, sehingga peningkatan pelayanan ini bisa terkomunikasikan dengan

baik kepada pelanggan serta unit kargo bisa mendapat inputan dari pelanggan untuk

dapat lebih memberikan pelayanan yang baik. Sedangkan masukan dari pihak luar

sangatlah penting untuk kesempurnaan sistem ini.

Page 36: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

33

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk

pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini

disebut pengembangan sistem informasi (information systems development) atau

pengembangan aplikasi (application development).

Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem

informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus

pengembangan sistem informasi (Information Systems Development Cycle), yang

juga dikenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life

Cycle-SDLC). Siklus pengembangan sistem informasi memiliki beberapa langkah

dalam proses ini, yang mencakup investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem,

implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem.

Investigasi sistem merupakan tahap pertama dalam proses pengembangan

sistem. Tahap ini bertujuan menghasilkan proposal untuk perencanaan proses

pengembangan sistem. Dari tahap ini akan diperoleh informasi mengenai apa saja

yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Analisis sistem merupakan sebuah studi mendalam mengenai kebutuhan

informasi pengguna. Tahapan ini menghasilkan kebutuhan fungsional sebagai dasar

atasi desain sistem informasi. Analisis sistem melibatkan studi mendetail atas

kebutuhan informasi perusahaan dan pengguna, aktivitas, sumber daya, dan produk

dari sistem informasi yang sedang digunakan.

Desain sistem berfokus pada tiga area, yaitu desain User Interface, desain

data, serta desain proses. Proses implementasi sistem mencakup perolehan

hardware, software, dan service, pengembangan atau modifikasi software,

melakukan pelatihan kepada end user. Mengenai metode konversi, pengembang

dapat memilih salah satu di antara metode paralel, metode pilot, metode phased,

serta metode langsung.

Pemeliharaan sistem dilakukan setelah tahap implementasi berhasil.

Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa sistem yang baru diterapkan dapat

Page 37: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

34

berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pemeliharaan

memperbaiki segala macam error yang mungkin timbul. Dalam tahap ini juga

dilakukan pemantauan dan review secara periodik atas sistem baru yang telah

berjalan.

3.2 Saran

Penulis sadar bahwa dalam tulisan ini, masih banyak yang perlu diperdalam

terutama dalam unsur pendalaman teori dan tinjauan rujukan. Oleh karena itu, perlu

adanya saran yang bisa membantu tulisan ini untuk mencapai tujuannya dalam

pengembangan sistem bisnis/TI dengan metode System Development Life Cycle

(SDLC). Saran tersebut bisa berupa tambahan teori yang lebih kuat, bukti yang lebih

konkrit mengenai peran pengembangan sistem.

Page 38: MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN  · PDF file3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis 2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi Ketika pengembangan sistem

35

DAFTAR RUJUKAN

O’Brien, James A., Marakas, George M. 2014. Sistem Informasi Manajemen

(Management System). Jakarta: Salemba Empat.

Hestiadi, Ajar Purnawan. 2002. Pengembangan Sistem Tracking Kargo Udara

Berbasis Web Pada PT. Garuda Indonesia, (Online),

(http://www.elibrary.mb.ipb.ac.id/files/disk1/11/mbipb-

12312421421421412-anjarpurna-548-3-e6b-03-a-f.pdf), diakses 10

Februari 2015