mengukur kinerja laporan keuangan guna …

18
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017 Politeknik Negeri Banjarmasin ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin 329 MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA MENGETAHUI PERBANDINGAN NERACA KEUANGAN PADA KOPERASI “DIAN” KERTAK HANYAR Novi Shintia 1 , Tiko Puspita Ambar Sari 2 Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Banjarmasin 1,2 [email protected] 1 , [email protected] 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui perkembangan kinerja laporan keuangan berdasarkan perbandingan laporan keuangan pada neraca di Koperasi “DIAN”. (2) untuk mengetahui hasil laporan keuangan pada neraca dalam meningkatkan kinerja perusahaan di Koperasi “DIAN”. Metode yang digunakan adalah deskriftif kualitatif. Subjek penelitian laporan keuangan periode tahun 2014 sampai dengan periode tahun 2016 pada Koperasi “DIAN”. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokument asi, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan pada Koperasi “DIAN” dari tahun ke tahun mengalami, kenaikan, penurunan dan tetap atau stabil. Adapun hasil pada tahun 2015 yang mengalami kenaikan berjumlah 24 akun, yang mengalami penurunan berjumlah 9 akun, dan yang mengalami tetap atau stabil berjumlah 3 akun. Sedangkan pada tahun 2016 yang mengalami kenaikan berjumlah 26 akun, yang mengalami penurunan berjumlah 6 akun, dan yang mengalami tetap atau stabil berjumlah 4 akun. Sebaiknya Koperasi “DIAN” untuk bisa meningkatkan kemampuan kinerja keuangan dalam mengelola koperasi agar kedepannya perolehan nilai pos-pos bisa lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya dan koperasi akan menjadi lebih baik lagi. Kata kunci: Perbandingan, Neraca, Kinerja ABSTRACT This research aims (1) to determine the performance of financial statements based on comparison of financial statements at necara in Cooperative "DIAN". (2) to know the result of financial statements on balance sheet in improving company performance in Cooperative "DIAN". The method used is qualitative descriptive. Research subjects of financial statements for the period 2014 until the period of 2016 on Cooperative "DIAN". Data collection techniques are interviews, documentation, observation and literature study. The results of this study indicate that the development of the "DIAN" Cooperative from year to year experienced, increased, decreased and fixed or stable. The results in 2015 that experienced an increase amounted to 24 accounts, which decreased amounted to 9 accounts, and who experienced fixed or stable amounted to 3 accounts. While in the year 2016 which experienced an increase amounted to 26 accounts, which decreased amounted to 6 accounts, and who experienced fixed or stable amounted to 4 accounts. Better Cooperatives "DIAN" to be able to improve financial performance in managing the cooperative so that the future value of the posts can be increased from previous years and cooperatives will be even better. Keywords: Comparison, Balance Sheet, Performance

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

329

MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA

MENGETAHUI PERBANDINGAN NERACA KEUANGAN

PADA KOPERASI “DIAN” KERTAK HANYAR

Novi Shintia1, Tiko Puspita Ambar Sari2

Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Banjarmasin1,2

[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui perkembangan kinerja laporan keuangan

berdasarkan perbandingan laporan keuangan pada neraca di Koperasi “DIAN”. (2) untuk mengetahui hasil laporan keuangan pada neraca dalam meningkatkan kinerja perusahaan

di Koperasi “DIAN”. Metode yang digunakan adalah deskriftif kualitatif. Subjek penelitian

laporan keuangan periode tahun 2014 sampai dengan periode tahun 2016 pada Koperasi “DIAN”. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi, observasi dan studi

pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan pada Koperasi “DIAN”

dari tahun ke tahun mengalami, kenaikan, penurunan dan tetap atau stabil. Adapun hasil pada tahun 2015 yang mengalami kenaikan berjumlah 24 akun, yang mengalami penurunan

berjumlah 9 akun, dan yang mengalami tetap atau stabil berjumlah 3 akun. Sedangkan pada

tahun 2016 yang mengalami kenaikan berjumlah 26 akun, yang mengalami penurunan

berjumlah 6 akun, dan yang mengalami tetap atau stabil berjumlah 4 akun. Sebaiknya Koperasi “DIAN” untuk bisa meningkatkan kemampuan kinerja keuangan dalam

mengelola koperasi agar kedepannya perolehan nilai pos-pos bisa lebih meningkat dari

tahun-tahun sebelumnya dan koperasi akan menjadi lebih baik lagi.

Kata kunci: Perbandingan, Neraca, Kinerja

ABSTRACT

This research aims (1) to determine the performance of financial statements based on comparison of financial statements at necara in Cooperative "DIAN". (2) to know the result

of financial statements on balance sheet in improving company performance in

Cooperative "DIAN". The method used is qualitative descriptive. Research subjects of financial statements for the period 2014 until the period of 2016 on Cooperative "DIAN".

Data collection techniques are interviews, documentation, observation and literature

study. The results of this study indicate that the development of the "DIAN" Cooperative from year to year experienced, increased, decreased and fixed or stable. The results in

2015 that experienced an increase amounted to 24 accounts, which decreased amounted

to 9 accounts, and who experienced fixed or stable amounted to 3 accounts. While in the

year 2016 which experienced an increase amounted to 26 accounts, which decreased amounted to 6 accounts, and who experienced fixed or stable amounted to 4 accounts.

Better Cooperatives "DIAN" to be able to improve financial performance in managing the

cooperative so that the future value of the posts can be increased from previous years and

cooperatives will be even better.

Keywords: Comparison, Balance Sheet, Performance

Page 2: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

330

PENDAHULUAN

Koperasi “DIAN” adalah koperasi bergerak dibidang simpan pinjam. Dapat

dilihat Tabel Perolehan Neraca Koperasi “DIAN” periode tahun 2014 – 2016

sebagai berikut:

Tabel 1. Perolehan Neraca Koperasi “DIAN” Periode Tahun 2014 sampai dengan

2016

Sumber : Koperasi “DIAN” tahun (2016)

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan kinerja keuangan berdasarkan

perbandingan laporan keuangan pada neraca di Koperasi “DIAN”?

2. Bagaimana mengukur hasil laporan keuangan pada neraca dalam

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di Koperasi “DIAN”?

Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan berdasarkan

perbandingan laporan keuangan pada neraca di Koperasi “DIAN”.

2. Untuk mengetahui hasil laporan keuangan pada neraca dalam

meningkatkan kinerja perusahaan di Koperasi “DIAN”.

LANDASAN TEORI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu cara agar laporan dapat dipahami

dan dimengerti oleh berbagai pihak. Dengan adanya analisis terhadap laporan

keuangan maka diketahui kinerja manajemen selama ini. (Kasmir, 2015:66).

Dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil

keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depan. Perencanaan ke

depan dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang

sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi

kekuatan yang sudah diperolehnya selama ini.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik

analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah

Page 3: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

331

agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu,

para pengguna hasil analisis tersebut dapat dengan mudah untuk

menginterpretasikan.

Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah:

1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan

selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode;

2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan

rumus-rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa.

3. Digunakan secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar-

benar tepat;

4. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam

laporan keuangan secara cermat;

5. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang

telah dibuat;

6. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan;

7. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis

tersebut.

Menurut Kasmir (2015:69) terdapat dua macam metode analisis laporan

keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut.

1. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya terhadap satu

periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antar pos-pos yang ada,

dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja

dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode.

2. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis

ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode

yang lain.

Menurut Kasmir (2015:70), ada beberapa jenis teknik analisis laporan

keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis Perbandingan antara Laporan Keuangan

Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang

dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.

Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui

perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa

kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis.

2. Analisis Trend

Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang

biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari

periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami

perubahan yaitu naik, turun, atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut

yang dihitung dalam persentase.

Page 4: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

332

3. Analisis Persentase per Komponen

Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk

membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan,

baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang akan dilakukan

untuk mengetahui sumber-sumber dan perusahaan dan penggunaan dan dalam

satu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-

sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam satu periode.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan

untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas

dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui sebab-sebab

berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.

6. Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan

pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

7. Analisis Kredit

Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak

tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam

analisis ini digunakan beberapa cara alat analisis yang digunakan.

8. Analisis Laba Kotor

Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. Kemudian juga untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebut antara periode.

9. Analisis Titik Pulang Pokok atau Titik Impas (break event point)

Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas atau break even

point. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa

penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada

berbagai tingkat penjualan.

Analisis Perbandingan Antara Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Perbandingan Antara Laporan Keuangan

Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang

dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.

Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui

perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa

kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis.

Menurut Kasmir (2015:72), analisis perbandingan laporan keuangan dapat

dilakukan dengan dua model, yaitu:

1. Analisis horisontal atau analisis dinamis

Page 5: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

333

Dalam analisis horisontal yang dibandingkan adalah laporan keuangan

untuk beberapa periode.

2. Analisis vertikal atau analisis stastis

Analisis vertikal adalah jika kita hanya membandingkan satu pos dengan

pos yang lain dalam satu laporan keuangan dan hanya meliputi satu periode

laporan keuangan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis horisontal jika

dibandingkan dengan analisis vertikal. Dalam analisis horisontal, kita akan tahu

terjadi perubahan-perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari periode-

periode lain. Seperti misalnya kenaikan atau penurunan komponen-komponen yang

ada di laporan keuangan. Sementara itu, dalam analisis statis hal tersebut tidak

terlihat. Kemudian, laporan analisis horisontal akan mempermudah kita untuk

mengambil keputusan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, sehubungan dengan

perubahan yang terjadi.

Perubahan dalam laporan keuangan neraca untuk suatu periode dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya:

1. Adanya perolehan aktiva baru;

2. Adanya pengurangan aktiva seperti pelunasan utang piutang;

3. Berubahnya bentuk aktiva dari tetap ke lancar;

4. Adanya perubahan yang diakibatkan oleh laba rugi perusahaan yang tergambar

dari penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan;

5. Adanya penambahan atau pengurangan modal (saham).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriftif kualitatif

dengan lokasi penelitian di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km.7,5 Kertak Hanyar

Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Nomor Telepon (0511) 3272127 dan

objek penelitian ini adalah Koperasi “DIAN” Kertak Hanyar. Subjek penelitian ini

menggunakan laporan keuangan periode tahun 2014 sampai dengan periode tahun

2016 pada Koperasi “DIAN”. Variabel penelitian ini ada dua terdiri dari variabel

bebas yaitu Mengukur Perbandingan antara Laporan Keuangan dan variabel terikat

yaitu Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi “DIAN”. Sumber data dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua, data primer adalah data atau informasi yang

diperoleh dari hasil kuisioner, wawancara, observasi, maupun bacaan dari buku-

buku yang terkait dengan penelitian dan data numerik yang dapat memberikan

penafsiran yang kokoh atau dengan kata lain data ini berupa angka-angka yang

diperoleh dari laporan keuangan Koperasi “DIAN”. Sedangkan data sekunder

adalah data yang dihitung atau data yang berupa angka-angka dalam hal ini, data

yang berupa laporan keuangan Koperasi “DIAN”. Teknik pengumpulan data

melalui wawancara, dokumentasi, observasi, studi pustaka. Teknik analisis data

yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh baik secara

kualitatif maupun kuantitatif dari objek penelitian yang akan dianalisis.

Page 6: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

334

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Permasalahan

Untuk mengetahui perkembangan laporan keuangan berdasarkan perbandingan

neraca periode ke periode lainnya, peneliti melampirkan laporan keuangan dari

periode tahun 2014 sampai dengan periode tahun 2016, sesuai dengan

perhitungannya masing-masing: Adapun hasil pengukuran dengan perbandingan laporan keuangan yang dapat

ditunjukan dalam bentuk:

1. Jumlah dalam kenaikan dan penurunan rupiah;

2. Perbandingan dalam persentase;

3. Perbandingan dalam bentuk rasio.

Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian, telah dikumpulkan data laporan keuangan pada

Koperasi “DIAN” untuk periode tahun 2014 sampai dengan periode tahun 2015

berupa neraca per 31 Desember, yang akan ditinjau dari jumlah kenaikan dan

penurunan dalam rupiah, perbandingan dalam persentase, dan perbandingan dalam

bentuk rasio.

Hasil perhitungan dapat dilihat dari kondisi keuangan Koperasi “DIAN” seperti

dibawah ini:

Tabel 2 Kondisi keuangan koperasi “DIAN”

Page 7: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

335

Page 8: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

336

Sumber : Koperasi “DIAN” tahun (2016)

Catatan:

1. Warna Ungu : yang mengalami kenaikan dalam rupiah.

2. Warna Merah Muda/Pink : yang mengalami penurunan dalam rupiah.

3. Warna Biru : perbandingan dalam bentuk persentase.

4. Warna Orange : perbandingan dalam bentuk rupiah.

a. Posisi Aktiva Lancar

1) Kas pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar Rp 20.172.630 atau sekitar

70,33% atau rasio sekitar 0,29, yaitu penurunan dari tahun 2014 sebesar Rp

28.681.500 menjadi Rp 8.508.870 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan

karena peningkatan piutang.

Sedangkan kas pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp 7.816.555 atau

sekitar 91,86% atau rasio sekitar 1,91, yaitu peningkatan dari tahun 2015

sebesar Rp 8.508.870 menjadi Rp 16.325.425 pada tahun 2016. Hal ini

disebabkan karena penurunan piutang.

2) Bank pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar Rp 68.161.800 atau sekitar

54,35% atau rasio sekitar 0,45, yaitu penurunan dari tahun 2014 sebesar Rp

125.402.410 menjadi Rp 57.240.610 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan

karena uang yang tidak digunakan akan disimpan dibank.

Sedangkan bank pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp 119.376.467

atau sekitar 208,55% atau rasio sekitar 3,08, yaitu peningkatan dari tahun

2015 sebesar Rp 57.240.610 menjadi Rp 176.617.077 pada tahun 2016. Hal

ini disebabkan karena uang bank digunakan.

3) Pinjaman pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 255.965.800 atau

sekitar 16,13% atau rasio sekitar 1,16, yaitu peningkatan dari tahun 2014

Page 9: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

337

sebesar Rp 1.586.487.000 menjadi Rp 1.842.452.500 pada tahun 2015. Hal

ini disebabkan karena minat anggota untuk berpartisipasi pada koperasi

kuat/tinggi.

Sedangkan pinjaman pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

262.210.500 atau sekitar 14,23% atau rasio sekitar 1,14, yaitu kenaikan dari

tahun 2015 sebesar Rp 1.842.452.500 menjadi Rp 2.104.663.000 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena minat anggota untuk berpartisipasi pada

koperasi kuat/tinggi.

4) Penyisihan pinjaman tak tertagih pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar

Rp 9.212.262 atau sekitar 113,35% atau rasio sekitar 2,13, yaitu peningkatan

dari tahun 2014 sebesar Rp 8.127.000 menjadi Rp 17.339.262 pada tahun

2015. Hal ini disebabkan karena koperasi melakukan penyisihan piutang tak

tertagih setiap tahunnya untuk menjalankan kebijakan akuntansi.

Sedangkan penyisihan pinjaman tak tertagih pada tahun 2016 terjadi kenaikan

sebesar Rp 10.523.315 atau sekitar 60,69% atau rasio sekitar 1,60, yaitu

peningkatan dari tahun 2015 sebesar Rp 17.339.262 menjadi Rp 27.862.577

pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena koperasi melakukan penyisihan

piutang tak tertagih setiap tahunnya untuk menjalankan kebijakan akuntansi.

5) Beban dibayar dimuka pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar Rp

800.000 atau sekitar 5,06% atau rasio sekitar 0,94, yaitu penurunan dari tahun

2014 sebesar Rp 15.800.000 menjadi 15.000.000 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena pehitungan sesuai transaksi real.

Sedangkan beban dibayar dimuka pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 5.000.000 atau sekitar 33,33% atau rasio sekitar 1,33, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 15.000.000 menjadi Rp 20.000.000 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena sesuai dengan transaksi biaya yang telah

dikeluarkan atas beban yang dikeluarkan dimuka tergantung pada saat

perhitungan.

6) Pendapatan yang masih harus diterima pada tahun 2015 terjadi penurunan

sebesar Rp 55.500 atau sekitar 0,19% atau rasio sekitar 0,99, yaitu penurunan

dari tahun 2014 sebesar Rp 27.983.000 menjadi Rp 27.927.500 pada tahun

2015. Hal ini disebabkan karena anggota membayar.

Sedangkan pendapatan yang masih harus diterima pada tahun 2016 terjadi

kenaikan sebesar Rp 4.180.000 atau sekitar 14,96% atau rasio sekitar 1,14,

yaitu peningkatan dari tahun 2015 sebesar Rp 27.927.500 menjadi Rp

32.107.500 pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena berdasarkan

pendapatan selama 1 tahun yang masih harus diterima.

7) Total aktiva lancar pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

157.563.307 atau sekitar 8,87% atau rasio sekitar 1,08, yaitu peningkatan dari

tahun 2014 sebesar Rp 1.776.226.910 menjadi Rp 1.933.790.217 pada tahun

2015. Hal ini disebabkan karena seiring peningkatan dari simpanan/modal

dan hutang.

Sedangkan total aktiva lancar pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

398.060.209 atau sekitar 20,58% atau rasio sekitar 1,20, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 1933.790.217 menjadi Rp 2.331.850.426 pada

Page 10: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

338

tahun 2016. Hal ini disebabkan karena seiring peningkatan dari

simpanan/modal dan hutang.

b. Posisi Aktiva Tidak Lancar

1) Simpanan pada GKPRI pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

2.603.783 atau sekitar 44,01% atau rasio sekitar 1,44, yaitu peningkatan dari

tahun 2014 sebesar Rp 5.915,679 menjadi Rp 8.519.462 pada tahun 2015. Hal

ini disebabkan karena kewajiban sebagai anggota pada GKPRI.

Sedangkan simpanan pada GKPRI pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 2.585.000 atau sekitar 30,34% atau rasio sekitar 1,30, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 8.519.462 menjadi Rp 11.104.462 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena kewajiban sebagai anggota pada GKPRI.

2) Simpanan pada JUK pada tahun 2015 tidak mengalami peningkatan maupun

penurunan sebesar Rp 2.000.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar 1, yang

artinya simpanan pada JUK stabil dari tahun 2014 sebesar Rp 2.000.000

menjadi Rp 2.000.000 pada tahun 2015.

Simpanan pada JUK pada tahun 2016 juga tidak mengalami peningkatan

maupun penurunan sebesar Rp 2.000.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar

1, yang artinya simpanan pada JUK stabil dari tahun 2015 sebesar Rp

2.000.000 menjadi Rp 2.000.000 pada tahun 2016.

3) Bangunan pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 3.985.000 atau

sekitar 8,09% atau rasio sekitar 1,08, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 49.250.000 menjadi Rp 53.235.000 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena adanya penambahan nilai bangunan.

Sedangkan bangunan pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp 90.000

atau sekitar 0,16% atau rasio sekitar 1,00, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 53.235.000 menjadi Rp 53.325.000 pada tahun 2016. Hal ini

disebabkan karena adanya penambahan nilai bangunan.

4) Perlengkapan pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 5.000.000 atau

sekitar 28,06% atau rasio sekitar 1,28, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 17.815.000 menjadi Rp 22.815.000 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena pembelian sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan.

Sedangkan perlengkapan pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

16.000.000 atau sekitar 70,12% atau rasio sekitar 1,70, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 22.815.000 menjadi Rp 38.815.000 pada tahun 2016.

Hal ini disebabkan karena pembelian sesuai dengan kebutuhan dan

perencanaan.

5) Peralatan usaha pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 750.000 atau

sekitar 52,37% atau rasio sekitar 1,52, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 1.432.000 menjadi Rp 2.182.000 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena pembelian sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan.

Sedangkan peralatan usaha pada tahun 2016 tidak mengalami peningkatan

maupun penurunan sebesar Rp 2.182.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar

1, yang artinya peralatan usaha stabil dari tahun 2015 sebesar Rp 2.182.000

menjadi Rp 2.182.000 pada tahun 2016.

Page 11: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

339

6) Akumulasi penyusutan pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

1.533.200 atau sekitar 2,45% atau rasio sekitar 1,02, yaitu peningkatan dari

tahun 2014 sebesar Rp 62.540.600 menjadi Rp 64.093.800 pada tahun 2015.

Hal ini disebabkan karena setiap tahun melakukan penyusutan.

Sedangkan akumulasi penyusutan pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 4.443.200 atau sekitar 0,69% atau rasio sekitar 1,06, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 64.093.800 menjadi Rp 68.537.000 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena setiap tahun melakukan penyusutan.

7) Software akuntansi pada tahun 2015 tidak mengalami peningkatan maupun

penurunan sebesar Rp 12.700.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar 1,

yang artinya software akuntansi stabil dari tahun 2014 sebesar Rp 12.700.000

menjadi Rp 12.700.000 pada tahun 2015.

Software akuntansi pada tahun 2016 juga tidak mengalami peningkatan

maupun penurunan sebesar Rp 12.700.000 atau sekitar 100% atau rasio

sekitar 1, yang artinya software akuntansi stabil dari tahun 2015 sebesar Rp

12.700.000 menjadi Rp 12.700.000 pada tahun 2016.

8) Terjadi penambahan pada akumulasi amortisasi sebesar Rp 3.175.000 atau

sekitar 100% atau rasio sekitar 0, dari tahun 2014 sebesar Rp 0 menjadi Rp

3.175.000 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan

akuntansi yang mengharuskan dilakukan amortisasi nya.

Sedangkan akumulasi amortisasi pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 3.175.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar 2, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 3.175.000 menjadi Rp 6.350.000 pada tahun 2016. Hal

ini disebabkan karena koperasi menyisihkan penyusutan.

9) Total aktiva tidak lancar pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

7.700.583 atau sekitar 28,97% atau rasio sekitar 1,28, yaitu peningkatan dari

tahun 2014 sebesar Rp 26.572.079 menjadi Rp 34.272.662 pada tahun 2015.

Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pembelian.

Sedangkan Total aktiva tidak lancar pada tahun 2016 terjadi kenaikan

sebesar Rp 10.996.800 atau sekitar 31,99% atau rasio sekitar 1,31, yaitu

peningkatan dari tahun 2015 sebesar Rp 34.272.662 menjadi Rp 45.239.462

pada tanun 2016. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pembelian.

10) Total Aktiva pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 165.263.890 atau

sekitar 9,16% atau rasio sekitar 1,09, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 1.802.798.989 menjadi Rp 1.968.062.879 pada tahun 2015. Hal

ini disebabkan karena adanya peningkatan dari simpanan/modal, hutang, dan

pembelian.

Sedangkan total Aktiva pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

399.027.008 atau sekitar 20,27% atau rasio sekitar 1,20, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 1.968.062.879 menjadi Rp 2.367.089.887 pada

tahun 2016. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan dari

simpanan/modal, hutang, dan pembelian.

c. Posisi Kewajiban Lancar

1) Simpanan anggota pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 47.574.793

atau sekitar 26,09% atau rasio sekitar 1,26, yaitu peningkatan dari tahun 2014

Page 12: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

340

sebesar Rp 182.325.091 menjadi Rp 229.899.884 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena kewajiban anggota untuk menyetor.

Sedangkan simpanan anggota pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

5.148.279 atau sekitar 2,23% atau rasio sekitar 1,02, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 229.899.884 menjadi Rp 235.048.163 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena kewajiban anggota untuk menyetor.

2) Beban yang masih harus dibayar pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar

Rp 100.000 atau sekitar 0,29% atau rasio sekitar 0,99, yaitu penurunan dari

tahun 2014 sebesar Rp 33.600.000 menjadi Rp 33.500.000 pada tahun 2015.

Hal ini disebabkan karena koperasi melakukan pembayaran.

Sedangkan beban yang masih harus dibayar pada tahun 2016 terjadi

penurunan sebesar Rp 500.000 atau sekitar 1,49% atau rasio sekitar 0,98,

yaitu penurunan dari tahun 2014 sebesar Rp 33.500.000 menjadi Rp

33.000.000 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena koperasi melakukan

pembayaran.

3) Dana opname pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 3.770.000 atau

sekitar 19,74% atau rasio sekitar 1,19, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 19.097.500 menjadi Rp 22.867.500 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena dana tidak digunakan oleh anggota untuk melakukan

opname.

Sedangkan dana opname pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar Rp

260.000 atau sekitar 1,13% atau rasio sekitar 0,98, yaitu penurunan dari tahun

2015 sebesar Rp 22.867.500 menjadi Rp 22.607.500 pada tahun 2016. Hal ini

disebabkan karena anggota menggunakan dana untuk melakukan opname.

4) Hutang pajak pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar Rp 14.359.715 atau

sekitar 98,03% atau rasio sekitar 0,01, yaitu penurunan dari tahun 2014

sebesar Rp 14.647.750 menjadi Rp 288.035 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena pendapatan menurun.

Sedangkan hutang pajak pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar Rp

39.470 atau sekitar 13,70% atau rasio sekitar 0,86, yaitu penurunan dari tahun

2015 sebesar Rp 288.035 menjadi Rp 248.565 pada tahun 2016. Hal ini

disebabkan karena pendapatan menurun.

5) Dana pembagian SHU pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

10.610.775 atau sekitar 23,44% atau rasio sekitar 1,23, yaitu peningkatan dari

tahun 2014 sebesar Rp 45.262.709 menjadi Rp 55.873.484 pada tahun 2015.

Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pembagian SHU terdiri dari

pendidikan, dana sosial, dan dana pembangunan daerah kerja yang tidak

digunakan.

Sedangkan dana pembagian SHU pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 375.515 atau sekitar 0,67% atau rasio sekitar 1,00, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 55.873.484 menjadi Rp 56.248.999 pada tahun 2016.

Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pembagian SHU terdiri dari

pendidikan, dana sosial, dan dana pembangunan daerah kerja yang tidak

digunakan.

6) Total kewajiban lancar pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

47.495.852 atau sekitar 16,10% atau rasio sekitar 1,16, yaitu peningkatan dari

Page 13: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

341

tahun 2014 sebesar Rp 294.933.052 menjadi Rp 342.428.904 pada tahun

2015. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan hutang yang tidak

dibayar.

Sedangkan total kewajiban lancar pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 4.724.324 atau sekitar 1,37% atau rasio sekitar 1,01, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 342.428.904 menjadi Rp 347.153.228 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan hutang yang tidak

dibayar.

d. Posisi Kewajiban Tidak Lancar

1) Simpanan berjangka pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 40.000.000

atau sekitar 10,38% atau rasio sekitar 1,10, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 385.000.000 menjadi Rp 425.000.000 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena adanya anggota secara sukarela memasukkan ke simpanan

berjangka.

Sedangkan simpanan berjangka pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar

Rp 90.000.000 atau sekitar 21,17% atau rasio sekitar 0,78, yaitu penurunan

pada tahun 2015 sebesar Rp 425.000.000 menjadi Rp 335.000.000 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena adanya anggota yang menarik simpanan

berjangka.

2) Hutang pada Pemprov Kal Sel pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar Rp

28.000.000 atau sekitar 25,45% atau rasio sekitar 0,74, yaitu penurunan pada

tahun 2014 sebesar Rp 110.000.000 menjadi Rp 82.000.000 pada tahun 2015.

Hal ini disebabkan karena melakukan angsuran sesuai perjanjian.

Sedangkan hutang pada Pemprov Kal Sel pada tahun 2016 terjadi penurunan

sebesar Rp 28.000.000 atau sekitar 34,14% atau rasio sekitar 0,65, yaitu

penurunan pada tahun 2015 sebesar Rp 82.000.000 menjadi Rp 54.000.000

pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena melakukan angsuran sesuai

perjanjian.

3) Dana partisipasi anggota pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

7.749.950 atau sekitar 45,23% atau rasio sekitar 1,45, yaitu peningkatan pada

tahun 2014 sebesar Rp 17.132.500 menjadi Rp 24.882.450 pada tahun 2015.

Hal ini disebabkan karena pemupukan modal yang tidak digunakan.

Sedangkan dana partisipasi anggota pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 6.298.740 atau sekitar 25,31% atau rasio sekitar 1,25, yaitu peningkatan

pada tahun 2015 sebesar Rp 24.882.450 menjadi Rp 31.181.190 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena pemupukan modal yang tidak digunakan.

4) Terjadi penambahan pada hutang bank BKE sebesar Rp 469.275.235 atau

sekitar 100% atau rasio sekitar 0, dari tahun 2014 dan 2015 sebesar Rp 0

menjadi Rp 469.275.235 pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena

banyaknya anggota yang meminjam dana tetapi kemampuan koperasi tidak

ada sehingga meminjam ke bank.

5) Total kewajiban tidak lancar pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar

Rp 113.715.550 atau sekitar 17,61% atau rasio sekitar 0,82, yaitu penurunan

pada tahun 2014 sebesar Rp 645.598.000 menjadi Rp 531.882.450 pada tahun

2015. Hal ini disebabkan karena adanya angsuran.

Page 14: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

342

Sedangkan total kewajiban tidak lancar pada tahun 2016 terjadi kenaikan

sebesar Rp 357.573.975 atau sekitar 67,22% atau rasio sekitar 1,67, yaitu

peningkatan pada tahun 2015 sebesar Rp 531.882.450 menjadi Rp

889.456.425 pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena adanya pinjaman

dari bank.

e. Posisi Modal Sendiri

1) Simpanan pokok pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar Rp 400.000 atau

sekitar 3,36% atau rasio sekitar 0,96, yaitu penurunan dari tahun 2014 sebesar

Rp 11.900.000 menjadi Rp 11.500.000 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan

karena adanya anggota yang keluar.

Sedangkan simpanan pokok pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

300.000 atau sekitar 2,60% atau rasio sekitar 1,02, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 11.500.000 menjadi Rp 11.800.000 pada tahun 2016.

Hal ini disebabkan karena adanya anggota yang masuk.

2) Penyetaraan simpanan pokok pada tahun 2015 tidak mengalami kenaikan

maupun penurunan sebesar Rp 3.300.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar

1, yang artinya penyetaraan stabil dari tahun 2014 sebesar Rp 3.300.000

menjadi Rp 3.300.000 pada tahun 2015.

Sedangkan penyetaraan simpanan pokok pada tahun 2016 terjadi kenaikan

sebesar Rp 500.000 atau sekitar 15,15% atau rasio sekitar 1,15, yaitu

peningkatan dari 2015 sebesar Rp 3.300.000 menjadi Rp 3.800.000 pada

tahun 2016. Hal ini disebabkan karena adanya anggota yang masuk.

3) Simpanan wajib pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 49.445.117

atau sekitar 9,30% atau rasio sekitar 1,09, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 531.519.734 menjadi Rp 580.964.851 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena kewajiban anggota membayar setiap bulannya.

Sedangkan simpanan wajib pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

68.413.654 atau sekitar 11,77% atau rasio sekitar 1,11, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 580.964.851 menjadi Rp 649.378.505 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena kewajiban anggota membayar setiap

bulannya.

4) Cadangan koperasi pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 26.274.699

atau sekitar 7,18% atau rasio sekitar 1,07, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 365.575.207 menjadi Rp 391.849.906 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena setiap tahun bertambah sesuai dengan perencanaan.

Sedangkan cadangan koperasi pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar Rp

21.390.041 atau sekitar 5,45% atau rasio sekitar 1,05, yaitu peningkatan dari

tahun 2015 sebesar Rp 391.849.906 menjadi Rp 413.239.947 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena setiap tahun bertambah sesuai dengan

perencanaan.

5) Donasi pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 5.000.000 atau sekitar

39,37% atau rasio sekitar 1,39, yaitu peningkatan dari tahun 2014 sebesar Rp

12.700.000 menjadi Rp 17.700.000 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan

karena bantuan hibah berupa laptop.

Page 15: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

343

Sedangkan donasi pada tahun 2016 tidak mengalami kenaikan maupun

penurunan sebesar Rp 17.700.000 atau sekitar 100% atau rasio sekitar 1,

yang artinya donasi stabil sebesar Rp 17.700.000 pada tahun 2015 menjadi

Rp 17.700.000 pada tahun 2016.

6) SHU tahun berjalan pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp 17.698.274

atau sekitar 25,01% atau rasio sekitar 1,25, yaitu peningkatan dari tahun 2014

sebesar Rp 70.738.494 menjadi Rp 88.436.768 pada tahun 2015. Hal ini

disebabkan karena adanya pendapatan diluar usaha pokok.

Sedangkan SHU tahun berjalan pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar

Rp 53.874.988 atau sekitar 60,91% atau rasio sekitar 0,39, yaitu penurunan

dari tahun 2015 sebesar Rp 88.436.768 menjadi Rp 34.561.780 pada tahun

2016. Hal ini disebabkan karena adanya target pendapatan yang tidak

terpenuhi.

7) Total modal sendiri pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar Rp

97.329.443 atau sekitar 9,77% atau rasio sekitar 1,09, yaitu peningkatan dari

tahun 2014 sebesar Rp 995.733.436 menjadi Rp 1.093.062.879 pada tahun

2015. Hal ini disebabkan karena seluruh komponen pada modal sendiri

meningkat.

Sedangkan Total modal sendiri pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

Rp 37.417.355 atau sekitar 3,42% atau rasio sekitar 1,03,, yaitu peningkatan

dari tahun 2015 sebesar Rp 1.093,062.879 pada tahun 2016. Hal ini

disebabkan karena seluruh komponen pada modal sendiri meningkat.

8) Total kewajiban dan modal sendiri pada tahun 2015 terjadi kenaikan

sebesar Rp 165.2263.890 atau sekitar 9,16% atau rasio sekitar 1,09, yaitu

peningkatan dari tahun 2014 sebesar Rp 1.802.798.989 menjadi Rp

1.968.062.879 pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena seluruh komponen

pada kewajiban dan modal sendiri meningkat.

Sedangkan Total kewajiban dan modal sendiri pada tahun 2016 terjadi

kenaikan sebesar Rp 399.027.008 atau sekitar 20,27% atau rasio sekitar 1,20,

yaitu peningkatan dari tahun 2015 sebesar Rp 1.968.062.879 menjadi Rp

2.367.089.887 pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena seluruh

komponen pada kewajiban dan modal sendiri meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Perkembangan Koperasi “DIAN” dari tahun ke tahun mengalami kenaikan,

penurunan dan tetap atau stabil. Adapun hasil pos-pos tersebut dari periode 2014

sampai dengan periode 2016 adalah sebagai berikut.

1. Komponen pos-pos yang mengalami kenaikan:

a. Pada tahun 2015 ada 24 akun, yaitu pinjaman, penyisihan pinjaman tak

tertagih, jumlah aktiva lancar, simpanan pada GKPRI, bangunan,

perlengkapan, peralatan usaha, akumulasi penyusutan, akumulasi amortisasi,

jumlah aktiva tidak lancar, jumlah aktiva, simpanan anggota, dana opname,

Page 16: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

344

dana pembagian SHU, jumlah kewajiban lancar, simpanan berjangka, dana

partisipasi anggota, jumlah kewajiban tidak lancar, simpanan wajib, cadangan

koperasi, donasi, SHU tahun berjalan, jumlah modal sendiri, dan jumlah

kewajiban dan modal sendiri.

b. Pada tahun 2016 ada 26 akun, yaitu kas, bank, pinjaman, penyisihan pinjaman

tak tertagih, beban dibayar dimuka, pendapatan yang masih harus diterima,

jumlah aktiva lancar, simpanan pada GKPRI, bangunan, perlengkapan,

akumulasi penyusutan, akumulasi amortisasi, jumlah aktiva tidak lancar,

jumlah aktiva, simpanan anggota, dana pembagian SHU, jumlah kewajiban

lancar, dana partisipasi anggota, hutang bank BKE, jumlah kewajiban tidak

lancar, simpanan pokok, penyetaraan simpanan pokok, simpanan wajib,

cadangan koperasi, jumlah modal sendiri, jumlah kewajiban dan modal

sendiri.

2. Komponen pos-pos yang mengalami penurunan:

a. Pada tahun 2015 ada 9 akun, yaitu kas, bank, beban dibayar dimuka,

pendapatan yang masih harus diterima, beban yang masih harus dibayar,

hutang pajak, hutang pada Pemprov Kal Sel, jumlah kewajiban tidak lancar,

dan simpanan pokok.

b. Pada tahun 2016 ada 6 akun, yaitu beban yang masih harus dibayar, dana

opname, hutang pajak, simpanan berjangka, hutang pada Pemprov Kal Sel,

dan SHU tahun berjalan.

3. Komponen pos-pos yang mengalami stabil atau tetap:

a. Pada tahun 2015 ada 3 akun, yaitu simpanan pada JUK, software akuntansi,

dan penyetaraan simpanan pokok.

b. Pada tahun 2016 ada 4 akun, yaitu simpanan pada JUK, peralatan usaha,

software akuntansi, dan donasi.

Saran

Sehubungan dengan kesimpulan diatas, sebaiknya Koperasi “DIAN” untuk

bisa meningkatkan kemampuan kinerja keuangan dalam mengelola koperasi agar

kedepannya perolehan nilai pos-pos bisa lebih meningkat dari tahun-tahun

sebelumnya dan koperasi akan menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Astuti, C. D. (2007). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan

Keuangan Publik Volume 2 No.1, 27-42.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2011). Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No : Kep-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan

Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Bapepam dan LK.

Belkaoui, A. R. (2006). Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Page 17: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

345

Birjandi, H., Hakemi, B., & Sadeghi, M. M. (2015). The Study Effect Agency

Theory and Signaling Theory on the Level of Voluntary Disclosure of

Listed Companies in Tehran Stock Exchange. Research Journal of

Financial and Accounting Vol 6 No 1.

Brian, I., & Martani, D. (2014). Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak dan

Kepemilikan Keluarga Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan

Tahunan Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XVII.

Bursa Efek Indonesia. (2004). Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:

Kep-307/BEJ/07-2004 Tentang Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi.

Bursa Efek Indonesia.

________. (2013). Pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang

Berakhir Per 31 Desember 2012. Bursa Efek Indonesia.

________. (2014). Pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang

Berakhir Per 31 Desember 2013. Bursa Efek Indonesia.

________. (2015). Pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang

Berakhir Per 31 Desember 2014. Bursa Efek Indonesia.

Dewi, K. M., & Pamudji, S. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Ketepatan Waktu dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan.

Diponegoro Journal of Accounting Volume 2 No.2, 1-13.

Dewi, S. P., & Jusia. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Real Estate dan Property

yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Akuntansi Volume XVII No 3.

Elder, R. J., Beasley, m. S., Aren, A. A., & Jusuf, A. A. (2011). Jasa Audit dan

Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba

Empat.

Fitri, F. A., & Nazira. (2009). Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan

Keuangan Kepada Publik: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Di BEI. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Volume 2 No.2, 198-

214.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, H. (2011). Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Harahap, S. S. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

________. (2012). Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Hilmi, U., & Ali, S. (2008). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan

Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi

XI.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012. “Dasar – Dasar Manajemen

Keuangan”. Edisi Keenam. Yogyakarta: Penerbit UPP STIM YKPN.

Ifada, L. M. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan. JAI Vol 5 No 1.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2014). Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1

Januari 2015. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Page 18: MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN GUNA …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

346

Ikhsan, A. (2007). Profesionalisme Auditor pada Kantor Akuntan Publik Dilihat

dari Perbedaan Gender, Kantor Akuntan Publik, dan Hirarki Jabatannya.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 9 No 3, 199-222.

Jusup, Al. Haryono. 2011. “Dasar – Dasar Akuntansi”. Jilid I Edisi Ketujuh.

Yogyakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kasmir, (2015). “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit PT

RajaGrafindo Persada.

Kasmir, 2014. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi Cetakan

Keempat Belas. Jakarta: Penerbit PT RajaGrafindo Persada.

Koewn, Martin, Petty, Scott. 2009. Manajemen Keuangan. Prinsip-prinsip dan

Aplikasinya. Edisi kesepuluh, Jilid 1, PT Indeks Kelompok Gramedia.

Koperasi DIAN, (2016). “Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan

Pengawasan”.

Munawir, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Konsep dan Aplikasi, penerbit

Yogyakarta

Praytino, Ryanto Hadi. 2010. Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Kasus pada PT X. Jurnal Manajemen

UNNUR Bandung Vol 2 No. 1. Universitas Nurtanio. Bandung. Hal. 9.

Susilo

Tim Penyusun (2017).”Buku Pedoman Penyusunan Laporan Tugas Akhir”.

Banjarmasin: Departemen Pendidikan Nasional Politeknik Negeri

Banjarmasin.

Wahyudi, Alvian. 2016. “Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Perkembangan

Laba Pada Bank Kalsel”. Banjarmasin: Jurusan Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Banjarmasin.