meningkat, peringkat unnes di...

4
Edisi 9 12 Februari 2010 www.unnes.ac.id Dari 17.000 perguruan tinggi di seluruh dunia, Universitas Negeri Semarang (Unnes) bertengger di peringkat ke-29 di Indonesia atau ke- 3.724 untuk seluruh dunia. Demikian hasil pemeringkatan universitas kelas dunia versi Webometrics untuk periode Januari 2010. Susunan Redaksi Pelindung: Rektor Unnes; Pembina: Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor IV; Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo; Wakil Pimred: Hendarni Widowati; Redaksi: Sihono, Dwi Sulist, Arif BW, Riki A, Agus SP; Bendahara: Kartika FC, Wulan SR; Ketatausahaan: Ariyani W, Supriyanto; Distribusi: Toersiyanto, Wakiman; Alamat Redaksi: UPT Pusat Humas Unnes Gedung H Lantai II Unnes Kampus Sekaran, Telepon 024-8508093, E-mail: [email protected] Redaksi menerima kiriman berita dan artikel sesuai dengan rubrikasi Buletin SEK ARAN Bersambung hlm 2 Pementasan Teater SS pada saat penutupan Pelantikan BEM KM Unnes 2010, Selasa (9/2) di gedung PKMU Unnes Sekaran. Indikator Hanya UGM dan ITB Masuk 100 Top Asia MENINGKAT, PERINGKAT UNNES DI WEBOMETRICS riki BULETIN UNNES Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sehat Unggul Sejahtera Ke-29 di Indonesia, Ke-3.724 Dunia HANYA Universitas Gad- jah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Teknologi Band- ung (ITB) yang masuk 100 universitas terbaik di seluruh Asia. Itu berdasarkan pemer- ingkatan yang dilakukan oleh Webometrics, baru-baru ini. UGM berada di pering- kat ke-62, sedangkan ITB di urutan ke-74. Hasil ini masih terhitung ”sedikit lebih baik” dibandingkan dengan Malay- sia. Meski menempatkan tiga universitasnya di Top Asia, po- sisinya masih di bawah UGM dan ITB, yakni Universiti Putra Malaysia pada urutan ke-81, Universiti Sains Malaysia (92), dan Universiti Teknologi Ma- laysia (94). Peringkat pertama Top Asia dipegang University of Tokyo, sedangkan runner up- nya Kyoto University, kedua- nya dari Jepang. Siapakah peringkat pertama dunia? Dialah Harvard University di Amerika Serikat. *shp M enurut Sugiyanto dari Pu- sat Teknologi Infomasi dan Komunikasi (PTIK), Rabu (10/2), pemeringkatan ini terlambat dua minggu dari jadwal akhir Januari 2010. “Padahal, pengumuman tersebut merupakan rilis yang paling ditunggu-tunggu oleh semua universi- tas, termasuk Unnes. Sebagai pihak yang banyak bersinggungan dengan hal tersebut, saya juga dag-dig-dug dibuat menunggu. Setiap hari terus mengecek pemeringkatan periode ini dengan satu ketakutan, Unnes terlempar dari 6.000 top,” katanya dalam situsnya, kangsugi. unnes.ac.id. Namun ketakutan dosen FMIPA Unnes itu tak menjadi kenyaaan. “Dari www.webometrics.info, Unnes masuk peringkat ke-29 untuk seluruh pergu- ruan tinggi di Indonesia atau pering- kat ke-3.724 untuk seluruh perguruan tinggi dunia,” katanya. Sebelumnya, universitas konser- vasi ini menempati peringkat ke-5.976 dunia pada Juli 2009 dan berada pada posisi ke-4.800 dunia pada Januari 2009. “Prestasi ini mungkin belum terlalu membanggakan, karena rekan eks IKIP seperti Universitas Negeri Malang (UM) masuk peringkat ke-6 Indonesia, UPI peringkat ke-14, UNY peringkat

Upload: vophuc

Post on 30-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Edisi 9 12 Februari 2010 www.unnes.ac.id

Dari 17.000 perguruan tinggi di seluruh dunia, Universitas Negeri Semarang (Unnes) bertengger di peringkat ke-29 di Indonesia atau ke-

3.724 untuk seluruh dunia. Demikian hasil pemeringkatan universitas kelas dunia versi Webometrics untuk periode Januari 2010.

Susunan RedaksiPelindung: Rektor Unnes; Pembina: Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor IV; Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo; Wakil Pimred: Hendarni Widowati; Redaksi: Sihono, Dwi Sulist, Arif BW, Riki A, Agus SP; Bendahara: Kartika FC, Wulan SR; Ketatausahaan: Ariyani W, Supriyanto; Distribusi: Toersiyanto, Wakiman;Alamat Redaksi: UPT Pusat Humas Unnes Gedung H Lantai II Unnes Kampus Sekaran, Telepon 024-8508093, E-mail: [email protected]

Redaksi menerima kiriman berita dan artikel sesuai dengan rubrikasi Buletin SEKARAN

Bersambung hlm 2

Pementasan Teater SS pada saat penutupan Pelantikan BEM KM Unnes 2010, Selasa (9/2) di gedung PKMU Unnes Sekaran.

Indikator

Hanya UGM dan ITB Masuk 100 Top Asia

MENINGKAT, PERINGKAT UNNES DI WEBOMETRICS

riki

BULETIN UNNES

Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sehat Unggul Sejahtera

Ke-29 di Indonesia, Ke-3.724 Dunia

HANYA Universitas Gad-jah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Teknologi Band-ung (ITB) yang masuk 100 universitas terbaik di seluruh Asia. Itu berdasarkan pemer-ingkatan yang dilakukan oleh Webometrics, baru-baru ini.

UGM berada di pering-kat ke-62, sedangkan ITB di urutan ke-74. Hasil ini masih terhitung ”sedikit lebih baik” dibandingkan dengan Malay-sia. Meski menempatkan tiga universitasnya di Top Asia, po-sisinya masih di bawah UGM dan ITB, yakni Universiti Putra Malaysia pada urutan ke-81, Universiti Sains Malaysia (92), dan Universiti Teknologi Ma-laysia (94).

Peringkat pertama Top Asia dipegang University of Tokyo, sedangkan runner up-nya Kyoto University, kedua-nya dari Jepang. Siapakah peringkat pertama dunia? Dialah Harvard University di Amerika Serikat.

*shp Menurut Sugiyanto dari Pu-sat Teknologi Infomasi dan Komunikasi (PTIK), Rabu (10/2), pemeringkatan ini

terlambat dua minggu dari jadwal akhir Januari 2010. “Padahal, pengumuman tersebut merupakan rilis yang paling ditunggu-tunggu oleh semua universi-tas, termasuk Unnes. Sebagai pihak yang banyak bersinggungan dengan hal tersebut, saya juga dag-dig-dug dibuat menunggu. Setiap hari terus mengecek pemeringkatan periode ini dengan satu ketakutan, Unnes terlempar dari 6.000 top,” katanya dalam situsnya, kangsugi.unnes.ac.id.

Namun ketakutan dosen FMIPA Unnes itu tak menjadi kenyaaan. “Dari

www.webometrics.info, Unnes masuk peringkat ke-29 untuk seluruh pergu-ruan tinggi di Indonesia atau pering-kat ke-3.724 untuk seluruh perguruan tinggi dunia,” katanya.

Sebelumnya, universitas konser-vasi ini menempati peringkat ke-5.976 dunia pada Juli 2009 dan berada pada posisi ke-4.800 dunia pada Januari 2009.

“Prestasi ini mungkin belum terlalu membanggakan, karena rekan eks IKIP seperti Universitas Negeri Malang (UM) masuk peringkat ke-6 Indonesia, UPI peringkat ke-14, UNY peringkat

Pemimpin ESQ Leader-ship Center Ary Ginan-jar Agustian bersalaman dengan Rektor Unnes saat pembukaan Pelatihan ESQ.

Meningkat.....Sambungan hlm 1

Salam Redaksi

Ini Bukan Mimpi, Coy!

2 Seputar Kampus

APA relevansinya embung dengan pendidi-kan? Apa buktinya Unnes memerhatikan mahasiswa dan calon mahasiswa dari keluarga miskin? Bena-rkah kampus Karangan-yar (Ngaliyan) dan Tegal kurang mendapatkan per-hatian?

Pertanyaan-pertan-yaan bernada menggu-gat itu mengemuka pada dialog fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unnes dengan pucuk pimpinan perguru-an tinggi ini, Rabu malam (3/1), di ruang Vicon Rek-torat kampus Sekaran.

Hadir dalam dialog yang dipandu oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Masrkhi MPd itu, Rektor Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi, Pembantu Rek-tor Bidang Akademik Prof Dr Supriadi Rustad, Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Prof Dr Fathur Rokhman, para pembantu dekan bidang kemahasiswaan, dan beberapa pejabat lainnya. Sedang-kan Presiden Mahasiswa Muhammad Nursodiq hadir bersama puluhan ang-gota kabinetnya.

“Kita sudah membulatkan tekad untuk mewujudkan Unnes sebagai universitas konservasi. Keberadaan embung merupakan bagian kecil dari wujud komitmen Unnes untuk turut merawat air. Dengan embung, air hu-jan tertampung, sebaliknya pada saat kemarau ia bisa menjadi sumber un-tuk mendapatkan air. Embung, selain menjadi area resapan, ruang publik terbuka, juga sekaligus pengingat bagi kita, betapa pentingnya air bagi kita,” kata Rektor.

Perhatikan Ngaliyan Terhadap anggapan sikap penga-

naktirian terhadap kampus Pendidid-kan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Ngaliyan dan Tegal, Rektor menegas-kan, perhatian selalu diberikan secara proporsional. “Sempat muncul usulan,

bukankah sebaiknya keduanya diintegrasi-kan ke Sekaran. Saya katakan, jangan. Justru keduanya mesti dikem-bangkan,” ungkap Rek-tor seraya mengatakan, belum genap sepekan dirinya juga berada di kampus tersebut.

Pada bagian lain, Pembantu Rektor Bidang Akademik men jelaskan tentang upaya Unnes untuk membuktikan diri promahasiswa miskin. “Ini bahkan telah kita mulai dari seleksi peneri-maan mahasiswa baru universitas (SPMU). Ke-tika perguruan tinggi lain

sambat karena kalau dihitung-hitung harus tombok dalam pemberian bea-siswa full study Program Bidik Misi Dikti, Unnes pagi-pagi sudah men-egaskan menyalurkan semuanya. Sebab, kita menempatkan ini seba-gian dari misi pendidikan, bukan bis-nis,” kata Prof Supriadi.

Sekadar catatan, dalam SPMU yang pendaftarannya berakhir 31 Januari lalu, akan direkrut 300 pe-nerima beasiswa Bidik Misi. Sisanya, 100 penerima, akan diseleksi melalui SPMU jalur khusus beasiswa.

Disebutkan pula, di luar itu, Unnes menyediakan beasiswa khusus un-tuk mahasiswa dari wilayah terpen-cil dengan jaminan pekerjaan dari pemerintah daerah setempat. “Selain itu, beasiswa yang selama ini ada, akan terus dilanjutkan,” tandasnya.

Menanggapi pertanyaan maha-siswa tentang SPL yang besarannya meningkat dibandingkan dengan ta-hun lalu, Rektor menegaskan, tidak ada tarikan apa pun dari mahasiswa untuk pembangunan gedung. “Den-gan SPL sebesar itu, mau apa-apa nanti mahasiswa angkatan 2010 su-dah tidak dikenai tarikan apa pun, mulai dari PPL, PKL, ujian skripsi, sampai dengan wisuda,” kata Rektor.

Dialog BEM-Rektor: Dari Embung, Kampus Ngaliyan,

sampai Mahasiswa Miskin

*shp

MENJADI universitas kelas dunia bukan mimpi, bukan pula utopia. Tanda-tanda sudah di depan mata.

Pada Sekaran edisi lalu, dilansir kabar tentang posisi website Unnes yang tertinggi di antara eks IKIP di seantero Nusantara. Itu bisa dicek di www.alexa.com detik ini juga.

Belakangan, dari 17.000 perguruan tinggi di seluruh jagat, Unnes masuk Top 8,000 Universities, yakni di peringkat ke 3.724 atau ke-29.

Posisi ini jauh lebih baik daripada tahun lalu, yakni ke-5.976 dunia pada Juli 2009 dan berada pada posisi ke-4.800 dunia pada Januari 2009.

Apa arti angka-angka itu? Paling tidak merupakan semiotika, betapa di tingkat dunia kita sudah sepantasnya bicara. Jadi, world class university jelas bukan mimpi di siang hari, coy!*

ke-21, meski UNJ, Unesa, UNM, UNP, dan Unimed belum kelihatan di jajaran 6.000 top dunia,” kata Sugi-yanto.

Dia juga mengemukakan, masih diperlukan pembenahan di sektor rich files dan scholar. “Sebab, pada pemeringkatan ini, dari segi size, Unnes peringkat ke-3.285 (ke-21 In-donesia), visibility peringkat ke-4.727 (34), rich files 6.448 (38), dan scholar peringkat ke-2.139 (18),” ungkapnya.

Lepas dari itu, hasil itu meru-pakan tengara adanya peningka-tan. “Pemeringkatan Webometrics yang dirilis Juli 2009, menempatkan Unnes pada posisi ke-2.406 (sebel-umnya pada Januari 2009 peringkat ke-1.945) pada unsur size, 7.142 (Januari 2009 peringkat ke-4.174) pada visibility, 6.579 (Januari 2009 peringkat ke-8.789) pada rich files, dan 8.399 (Januari 2009 peringkat ke-9.238) pada scholar,” katanya menjelaskan.

Sudijono Sastroatmodjo

*shp

“Keberadaan em-bung merupakan bagian kecil dari wujud komitmen

Unnes untuk turut merawat air.”

Hidup Tak Boleh Terhenti di Semanding!

Seputar Kampus 3

DI luar beberapa kearifan lokal yang bisa saya tangguk dari sejumlah warga, ce-rita getir juga kerap kali mampir ke telinga. Dari Pak Bluput, mantan kepala dusun, saya mendapatkan kisah itu. Teman-teman yang pernah bertandang ke sana, juga me-narasikan hal senada: tragika nan penuh ironi.

Kala itu, untuk mancapai Semanding, saya harus melewati jalanan terjal bebatu tanpa aspal yang naik turun dan menyebe-rangi sungai. Saya sungguh tak bisa mem-bayangkan jika hujan deras dan Kali Putih, yang memisahkan Semanding dan Jengkol dari desa lain, meluap.

Pada saat seperti itulah, warga yang sakit harus ditandu untuk mendapatkan pengobatan di poliklinik desa. P Raditya Mahendra Yasa, wartawan Kompas, per-nah membuat feature tentang hal ini dan dimuat setahun lalu.

Dilaporkannya, Seneng (50) warga du-

Catatan SUCIPTO HADI PURNOMO

kuh itu mesti melewati derasnya Kali Putih selebar 20 meter hingga lima kali saat se-sak napasnya kambuh.

Kala hujan tiba, Kali Putih yang meluap memang menjadi rintangan yang sulit di-tembus bagi ratusan keluarga ketika akan pergi ke poliklinik kesehatan desa. Jemba-tan bambu dan tumpukan batu yang dibuat saat kemarau, hanyut begitu saja ketika hujan tiba. Kejadian itu berulang setiap tahun. Maka, tandu menjadi satu-satunya alat yang membawa warga untuk menyebe-rangi sungai saat sakit.

Tandu berupa kursi panjang dikaitkan dengan dua bambu ini menjadi ambulans warga saat kendaraan tidak mampu melin-tasi sungai. Setiap kali ada yang sakit, ke-pala dusun akan mengumumkan ke warga-nya guna mengiringi tandu secara bergan-tian yang lebih kurang berjarak tiga kilo-meter hingga ke poliklinik terdekat.Sakitnya Sakit

Bidan Desa Kedungboto, Siti Fatonah (44), beberapa waktu lalu mengungkapkan sulitnya akses kendaraan karena tidak ada jalan dan jembatan yang memadai meny-ebabkan terhambatnya pertolongan bagi warga.

”Hambatan utama saat ada orang yang sakit harus menunggu surutnya banjir,” ujar Siti.

Selama mengabdi 19 tahun itu, Siti mengalami pengalaman yang tak terlupa-kan. Tahun 2000 dan 2008, dia harus ke-hilangan pasiennya yang meninggal dalam

perjalanan ke kliniknya.Secara umum, warga Semanding

memang harus membayar mahal un-tuk mendapatkan layanan kesehatan. Selain harus harus berjalan kaki se-jauh dua kilometer dengan jalan yang sangat sulit dilewati, juga mesti me-nyeberangi Kali Putih selebar 20 me-ter.

Setelah melewati sungai, baru me-reka dapat menjangkau transportasi jasa angkutan dengan jarak tiga kilo-meter menuju poliklinik desa, tempat bidan desa bertugas. Jika hendak ke puskesmas kecamatan, jarak yang ha-rus ditempuh sejauh 12 kilometer.

Namun semua itu mulai sekarang akan menjadi dongeng belaka. Jalan dari balai desa Kedungboto hingga Kali Putih sudah beraspal. Saat ban-jir sekalipun, kali tak akan lagi jadi penghalang. Sebab, kerja sama warga Kedungboto, Universitas Negeri Se-marang (Unnes), Pemkab Kendal, dan Pemprov Jateng telah berbuah jembatan berotot beton sepanjang 26 meter selebar 2,1 meter melintang di atas Kali Putih.

Gubernur Jateng H Bibit Waluyo, Rektor Unnes Sudijono Sastro At-modjo dan Bupati Kendal Hj Siti Nur Markesi, Jumat (12/2) akan hadir dan meresmikan jembatan itu.

Ya, hidup tak boleh lagi terhenti di Semanding!***

Jembatan Kali Putihariyani

Semanding adalah nama dukuh yang ratusan warganya senantiasa

gegap gempita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun dukuh di Desa Kedungboto, Lim-

bangan, Kendal itu pula yang sel-alu didekap gulita malam, setida-knya hingga delapan tahun silam ketika dua malam saya menginap

di sana.

ProfilSugiyo:

4

KERJA guru Bimbingan Konseling itu ibarat makan buah simalakama. Apalagi menjelang ujian nasional, posisi kian sulit. Sekolah menggenjot kemampuan siswa mengerjakan soal-soal tes tanpa dibarengi bimbingan konseling. Sekolah seakan tak peduli terhadap perilaku siswa, karena yang penting lulus.

Simalakama Kerja Konselor

Podium

Oleh Ardhi PrabowoHarga Satu Detik

--Ardhi Prabowo, Dosen Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang.

Melihat fenomena ini, Dr Sugiyo yang akan dikukuhkan jadi guru be-sar dalam bidang Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP Unnes, 23 Februari mendatang, menyayangkan hal ini. Beri-kut wawancara lebih jauh dengan lelaki kelahiran Yoyakarta 11 April 1952.

Siapa sebenarnya penentu kinerja kon-selor?

Kepala sekolah melakukan proses kepemimpinan dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kinerja semua guru, termasuk konselor sekolah. Ber-dasarkan hasil penelitian model kepe-mimpinan situasional yang bersifat konsultatif, ia bisa memberikan kon-tribusi terbesar terhadap kinerja kon-selor atau penentu kinerja konselor. Namun, selama ini banyak orang yang menyangsikan, apa sih kinerja konselor.Faktor lain yang memengaruhi kinerja konselor?

Iklim organisasi, hubungan an-tara guru dan kepala sekolah, guru

dengan guru, dan guru dengan siswa. Budaya organisasi, cara berpikir dan berperilaku konselor yang bersifat pro-aktif, kepuasan kerja, hubun- gan yang kondusif antar guru dan konselor, sal-ing kerja sama dalam membantu siswa mengembangkan po-tensi, bakat, minat dan sifat-sifat pribadi secara optimal.

Berdasarkan pene-

litian saya di SMP-SMA eks Karesidenan Semarang, sekitar 30-40 persen iklim organisasi hindrance, penugasan yang ber-tentangan atau tidak sesuai dengan tugas pokok konselor. Ini berakibat kinerja kon-selor tidak optimal, karena tidak fokus. Apa yang terjadi, konselor ditugasi oleh kepala sekolah menjaga sepeda, meng-absen siswa tidak masuk, atau menangani anak yang ti-dak membayar SPP. Kalau konselor ditugasi semacam itu, otomatis anak jadi takut ke-pada konselor. Jika anak dipanggil guru BK, persepsinya sudah negatif dulu. Seharusnya bagaimana?

Konselor ditugasi menganalisis perma-salahan siswa, bersama siswa itu sendiri.

Misal, kenapa siswa telat membayar SPP, mengapa sering tidak masuk,

mengapa sering ti-dak disiplin, sehingga siswa merasa

senang dan tidak ada rasa

takut dengan konselor. Sepan-

jang kinerja kon-selor tidak diubah, saya kira mereka tidak bisa optimal dalam bekerja.

*hon

PERUSAHAAN yang memenangi persaingan bukan perusahaan yang kaya. Bukan pula perusahaan dengan kapital yang mencukupi.

Perusahaan yang memenangi persaingan adalah perusahaan yang cepat.

Google mengatakan, satu detik adalah waktu yang terlalu lama untuk menemukan informasi yang diinginkan. Perusahaan itu menjadi perusahaan yang sangat sukses dengan slogan kecepatannya. Toyota, perusahaan Jepang, berhasil

menyingkirkan perusahaan mobil di Detroit, karena kecepatannya dalam memproduksi kendaraan. Bermula dari itu pula Toyota telah berhasil menjadi proodusen mobil terbesar di dunia.

Perusahaan yang menggunakan time based strategy memiliki tiga utama. Pertama, utama organisasi, artinya memiliki sistem yang baik, sistem yang cepat, dan orang-orang yang terlatih. Setidaknya mau menyewa orang-orang yang terlatih. Kedua, utama sasaran mutu, artinya memiliki key performance indikator yang berhubungan dengan waktu. Dalam pelayanannya, mereka memiliki standar waktu pelayanan yang mantap. Ketiga, utama strategi, artinya tepat strategi dalam melaksanakan pelayanan. Perusahaan yang dapat menentukan dan memilih target

pelayanannya.Ah, Unnes…Berapa lama waktu yang kauperlukan

sekadar untuk mencari data kehadiran dosen mengajar? Berapa waktu yang kauperlukan untuk memeriksa penerima beasiswa di Jurusan Matematika, misalnya?

Bukankah sebentar lagi kau pun akan menjadi perusahaan pula. Jikalau internasional dan kesuksesan yang kauinginkan, ubahlah kami menjadi lebih menghargai waktu. Manusia terlalu senang bersumpah atas nama Allah, apakah Allah bersumpah atas namanya? Allah bahkan bersumpah atas nama waktu: demi masa….