meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya penerapan pengendalian hama...

62
i MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADA TANAMAN CABAI DI KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG Oleh : MARLINA, SP NDH : 19 PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2019

Upload: others

Post on 22-Jul-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

i

MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA

PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADA TANAMAN

CABAI DI KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG

Oleh :

MARLINA, SP

NDH : 19

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN VI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2019

Page 2: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil

Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Angkatan VI Tahun 2019:

Nama

NDH

NIP

Jabatan

Instansi

Judul Rancangan Aktualisasi

: Marlina, SP

: 19

: 198709062019032011

: Pengelola Pengendali Organisme Pengganggu

Tanaman

: Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian

: Meningkatkan Kesadaran Petani Akan

Pentingnya Penerapan Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) Pada Tanaman Cabai di

Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada

hari Rabu tanggal 26 November 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

Mentor, Coach,

Eddy Forestwanto S.STP, M.Si

NIP. 197910161998101003

Ellyana, S.ST

NIP. 19820125 200604 2 003

Page 3: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil

Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Angkatan VI Tahun 2019:

Nama

NDH

NIP

Jabatan

Instansi

Judul Rancangan Aktualisasi

: Marlina, SP

: 19

: 198709062019032011

: Pengelola Pengendali Organisme Pengganggu

Tanaman

: Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian

: Meningkatkan Kesadaran Petani Akan

Pentingnya Penerapan Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) Pada Tanaman Cabai di

Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Selasa

tanggal 26 November 2019 bertempat di Puslatbang KDOD LAN.

Samarinda, 26 November 2019

Penguji, Coach,

Muhammad Abdi Rahman, S.Sos

NIP. 19820512 201101 1 014

Ellyana, S.ST

NIP. 19820125 200604 2 003

Page 4: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, serta

hidayah-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi dengan judul “Meningkatkan

Kesadaran Petani Akan Pentingnya Penerapan Pengendalian Hama Terpadu

Pada Tanaman Cabai di Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang” dapat

diselesaikan dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat

sebagai salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di unit

kerja. Laporan hasil aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan VI dengan pola baru yang

dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi

dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

(PUSLATBANG KDOD LAN) di Samarinda tahun 2019.

Berkaitan dengan diselesaikannya laporan hasil aktualisasi ini, dengan

penuh kerendahan hati saya sampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD

LAN Samarinda;

2. Pemerintah Kota Bontang

3. Bapak Eddy Forestwanto, S.TTP,M.Si selaku mentor;

4. Bapak Muhammad Abdi Rahman, S.Sos selaku penguji;

5. Ibu Ellyana, S.ST selaku coach;

6. Seluruh pegawai yang ada di lingkungan PUSLATBANG KDOD LAN

Samarinda khususnya para Widyaiswara;

7. Kepala Dinas dan seluruh staff Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian Kota Bontang

8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungannya selalu,

dan

9. Seluruh teman-teman angkatan VI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

tahun 2019.

Penulis sadar bahwa Laporan Hasil Aktualisasi ini masih jauh dari

Page 5: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

v

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak

agar Laporan Hasil Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehinga dapat dijadikan

dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta

memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Samarinda, 25 November 2019

Penulis

Page 6: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

vi

DAFTAR ISI

Halaman

COVER…........................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ..........................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...…..xi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Tujuan Aktualisasi ...................................................................................2

1.3 Ruang Lingkup ........................................................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................3

2.1 Profil Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian ......................3

2.2 Visi dan Misi ............................................................................................4

2.3 Nilai-nilai Organisasi Dinas Katahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian ..................................................................................................4

2.4 Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian ...4

2.5 Stuktur Organisasi ...................................................................................5

2.6 Sasaran Kinerja Pegawai .........................................................................6

BAB III LANDASAN TEORI .......................................................................7

3.1 Konsep Nilai Dasar ANEKA ...................................................................7

Page 7: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

vii

A. Akuntabilitas .......................................................................................7

B. Nasionalisme .......................................................................................8

C. Etika Publik .........................................................................................9

D. Komitmen Mutu ................................................................................10

E. Anti Korupsi ......................................................................................10

3.2 Kedudukan dan Peran Aparatur Sipili Negara (ASN) dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .........................................................12

A. Manajemen ASN ...............................................................................12

B. Whole of Government (WoG) ..........................................................13

C. Pelayanan Publik ...............................................................................13

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................15

A. Latar belakang masalah………………….…………………………15

B. Memprioritaskan masalah menggunakan Teknik Analisis USG .....18

C. Judul Kegiatan ..................................................................................20

D. Uraian Kegiatan…………..…………...….………...………………20

E. Rancangan Akualisasi ........................................................................20

F. Kontribusi Terhadap Nilai-nilai Organisasi ......................................28

G. Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi...…...…………………………28

H. Jadwal Kegiatan ................................................................................29

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI…………… ……………………………….30

A. Membuat Leaflet Tentang Pengedalian Hama Terpadu Tanaman

Cabai .................................................................................................30

Page 8: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

viii

B. Melakukan Sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Cabai

Kepada Petani ..................................................................................33

C. Melakukan Pengamatan, Pemantauan dan Identifikasi Hama

Penyakit Secara Rutin .......................................................................37

D. Melakukan Penyuluhan Hama Penyakit Tanaman Cabai

Berkelanjutan ……………………………………………………...41

E. Membuat Forum Komunikasi Petani dan Petugas Pengendali

Organisme Pengganggu Tanaman ...................................................44

BAB VI PENUTUP………………………………………………………………..… .46

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..………….51

LAMPIRAN…………………………………………..…………………...52

Page 9: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian…...

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan,

Perikanan dan Pertanian Kota Bontang…………….....

Gambar 3. Saya berkonsultasi dengan atasan langsung ….............

Gambar 4. Saya berkonsultasi dengan mentor……………………..

Gambar 5. Saya mencari materi tentang PHT dari buku…………..

Gambar 6. Saya mencari materi tentang PHT dari internet……….

Gambar 7. Saya membuat leaflet………………………………….. ……………....

Gambar 8. Saya mencetak leaflet…………………………………

Gambar 9. Leaflet PHT yang siap diberikan ke petani…………….

Gambar 10. Saya berkonsultasi dengan atasan langsung dan rekan

kerja…………………………………………………..

Gambar 11. Notulen hasil konsultasi……………………………..

Gambar 12. Sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu Tanaman

Cabai…………………………………………………

Gambar 13. Daftar hadir sosialisasi………………………………..

Gambar 14. Notulen hasil sosialisasi………………………………

Gambar 15. Kegiatan tanya jawab dan diskusi…………………….

Gambar 16. Konsultasi bersama atasan langsung………………….

Gambar 17. Konsultasi bersama mentor…………………………...

Gambar 18. Peralatan pendukung pengamatan hama dan penyakit

di lapangan…………………………………………...

3

5

31

31

32

32

32

33

33

34

34

36

36

36

37

38

38

39

Page 10: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

x

Gambar 19. Tabel pengamatan hama dan penyakit di lapangan…..

Gambar 20. Mengamati tanaman cabai rawit yang terserang hama

trips…………………………………………………..

Gambar 21. Tanaman cabai rawit yang terserang hama trips……...

Gambar 22. Mengamati tanaman cabai keriting yang terserang

penyakit antracnosa………………………………….

Gambar 23. Tanaman cabai keriting yang terserang penyakit

antracnosa……………………………………………

Gambar 24. Saya berkonsultasi dengan atasan langsung…………

Gambar 25. Saya berkonsultasi dengan mentor…………………...

Gambar 26. Bahan-bahan pembuatan pestisida nabati…………….

Gambar 27. Bahan-bahan pembuatan perangkap hama likat

kuning………………………………………………..

Gambar 28. Leaflet cara pembuatan pestisida nabati dan

pembuatan perangkap hama likat kuning……………

Gambar 29. Mengaplikasikan pestisida nabati ke tanaman cabai…

Gambar 30. Memasang perangkap hama likat kuning disela-sela

tanaman cabai………………………………………..

Gambar 31 Konsultasi bersama atasan langsung…………………..

Gambar 32. Konsultasi bersama mentor…………………………...

Gambar 33 Saya sedang membuat grup Whatsapp (wa)…………..

Gambar 34. Grup wa yang telah dibuat………………………………….

39

40

40

40

40

42

42

43

43

43

44

44

45

45

46

46

Page 11: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Analisis Isu Strategis…………………………………...

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Aktualisasi…………………………….

16

20

Page 12: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan hal penting dalam setiap sisi kehidupan manusia. Hampir semua

kebutuhan manusia dipenuhi dari pertanian. Pertanian dalam arti sempit merupakan usaha

manusia untuk membudidayakan suatu tanaman untuk memenuhi kebutuhan manusia itu

sendiri. Secanggih apapun teknologi, semaju apapun suatu bangsa, selama manusia masih

mengkonsumsi nasi, gandum, jagung, sagu, dan sumber nutrisi lainnya, pertanian tetap akan

menjadi suatu hal tidak bisa tergantikan.

Faktor organisme penggangu tanaman (OPT) yang menjadi pembatas dalam proses

produksi komoditas pertanian merupakan hal yang sudah sangat biasa kita dengar. Upaya

penanggulangan organisme penggangu tanaman (OPT) yang pernah dilakukan dengan

menggunakan pestisida kimia memang cukup berhasil, namun disamping memerlukan biaya

yang tinggi dampak lainnya adalah munculnya resistensi (kekebalan) terhadap hama

penyakit, munculnya peledakan hama secara massal, dan terbunuhnya organisme bukan

sasaran, serta pencemaran lingkungan. Upaya pengendalian organisme penggangu tanaman

(OPT) dengan metode yang canggih ini justru berdampak balik kepada petani. Serangan

hama semakin besar di berbagai tempat. Ditambah lagi dampak lingkungan yang

diakibatkannya.

Saat ini banyak petani belum mempunyai kesadaran dan pengetahuan akan penerapan

sistem pengendalian hama terpadu (PHT). Karena PHT merupakan suatu sistem

pengendalian yang menggunakan pendekatan ekologi, maka pemahaman tentang biologi dan

ekologi hama dan penyakit menjadi sangat penting. Ada empat prinsip dasar yang

mendorong penerapan PHT yang berwawasan lingkungan yaitu budidaya tanaman sehat,

pemanfaatan musuh alami, pengamatan rutin atau pemantauan, serta petani sebagai ahli

PHT. Masalah yang menjadi isu dalam rancangan aktualisasi ini adalah kurangnya kesadaan

petani akan pentingnya penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) pada budidaya

tanaman cabai di Kota Bontang khususnya di Kecamatan Bontang Selatan.

Page 13: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

2

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah agar CPNS mampu

menyusun rancangan aktualisasi yang didasari atas pemahaman mata pelatihan, Kedudukan,

Peran dan Fungsi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, Pelayanan

Publik) yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Selain itu juga menjadi solusi atas

permasalahan yang terjadi di lingkungan tempat kerja.

Selain itu juga penulis melakukan kegiatan aktualisasi ini untuk melakukan

perbaikan dan peningkatan pengetahuan petani akan pentingnya penerapan pengendalian

hama terpadu (PHT) sehingga dapat meminimalkan dampak kerusakan tanaman hortikulura

akibat serangan OPT di Kota Bontang

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari ktualisasi yaitu pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan mulai

dari tanggal 23 September s.d 21 November 2019 di lingkungan tempat kerja yaitu Dinas

Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang (DKP3 Kota Bontang) dengan

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA), kedudukan dan peran ASN daam NKRI

dalam pelaksanaan tugas dan jabatan sehari-hari.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dibuat,

menyiapkan data dan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi, bimbingan pembuatan laporan

akualisasi dengan coach dan mentor masing-masing, dan akhirnya menyusun hingga

membuat laporan aktualisasi beserta video kegiatan aktualisasi untuk menjadi bahan seminar

di akhir kegiatan Pelatihan Dasar. Batas waktu yang telah ditemtukan untuk pelaksanaan

aktualisasi ini adalah selama off campus dari tanggal 11 Oktober s.d 25 November 2019.

Page 14: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

3

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang dibentuk pada tahun

2016, dimana dinas ini sebelumnya adalah Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota

Bontang. Beralamat di Jl. Moh. Roem Gedung Graha Taman Praja Blok I Lt. 2. No. Telp

0548 – 20323.

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang memiliki aparatur

sebanyak 106 orang pegawai, yang terdiri dari 69 orang PNS, 17orang pegawai Non PNS,

40 orang Tenaga Harian Lepas, 3 orng Tenaga Pusat. Disamping sumber daya manusia yang

professional, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam

mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi. Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian Kota Bontang telah dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapkan mampu

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang terdidi dari 4 bidang

yaitu Bidang Ketahanan Pangan, Bidang Perikanan, Bidang Peternakan dan Bidang

Pertanian.

Gambar 1. Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Page 15: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

4

2.2 Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Visi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Visi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian adalah ” Memberikan Pelayanan

Prima Kepada Masyarakat Perikanan dan Pertanian Dengan SIAGA” (Santun, Ikhlas,

Akuntabel, Global dan Aktif). Untuk mencapai Visi tersebut di atas, maka Dinas Ketahanan

Pangan, Perikanan dan Pertanian memiliki 3 Misi yaitu:

Misi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

1. Terwujudnya pelayanan publik dengan siaga

2. Terwujudnya system pelayanan publik yang transparan dan terjangkau bagi masyarakat

3. Terwujudnya pelayanan publik yang terpadu

2.3 Nilai-nilai Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan

diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas serta menjadi

semangat dalam berkarsa dan berkarya. Nilai-nilai dari Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan

dan Pertanian yaitu SIAGA, yang terdiri dari:

• Memberikan pelayanan yang santun (Pelayanan dengan sikap yang sopan dan ramah)

• Mewujudkan pelayanan yang ikhlas (Pelayanan dengan sepenuh hati)

• Menciptakan pelayanan yang akuntable (Pelayanan yang dapat dipertanggung

jawabkan)

• Menciptakan pelayanan yang global (Pelayanan yang menyeluruh dan teradu)

• Memberikan pelayanan yang aktif (Pelayanan komunikatif, responsive dan solutif)

2.4 Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bontang Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bontang, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan

dan Pertanian mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Page 16: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

5

a. Tugas Pokok

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian mempunyai tuga melaksanakan

kewenangan desentralisasi dan tudas dekonsentrasi di bidang pangan, kelautan dan

perikanan, dan pertanian.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pangan, kelautan dan perikanan, dan pertanian

sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

2. Perencanaan, pembinaan, dan pengendalian kebijakan teknis teknis di bidang

pangan, kelautan dan perikanan dan pertanian;

3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis ketahanan

pangan;

4. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis perikanan;

5. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pertanian;

6. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis peternakan;

7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

8. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

9. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

2.5 Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Tahun 2019 :

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang

Page 17: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

6

2.6 Sasaran Kinerja Pegawai

Sasaran Kinerja Pegawai untuk jabatan pengelola Pengendali Organisme Pengganggu

Tanaman yaitu:

1. Melaksanakan pengamatan, identifikasi, pemetaan Organisme Pengganggu Tanaman

(OPT)/fenomena alam

2. Melaksanakan pengendalian OPT

3. Melaksanakan analisis dampak kerugian OPT/fenomena alam

4. Melaksanakan pembinaan pengendalian OPT/fenomoena alam

5. Melaksanakan pengaturan penanggulangan wabah hama dan penyakit

6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis

Page 18: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

7

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 NILAI-NILAI DASAR PNS (Nilai Dasar ANEKA)

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (LAN,

2015). Akuntabilitas sering disamakan dengan Responsibiltas namun pada pakteknya

berbeda. Responsibilitas sendiri adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah

menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain :

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

PNS dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel maka diperlukan adanya nilai-

nilai dasar yaitu :

1. Kepemimpinan

2. Transparansi

Page 19: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

8

3. Integritas

4. Tanggung Jawab (Integritas)

5. Keadilan

6. Kepercayaan

7. Keseimbangan

8. Kejelasan

9. Konsistensi

B. Nasionalisme

Dalam arti sempit nasionalisme adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya

sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini

jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti

luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa

dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan

negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa

rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama

manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

mengembangkan sikap tenggang rasa.

Page 20: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

9

C. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang

harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam

kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma

yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawabpelayanan

publik (LAN, 2015:6). Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam

suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam

bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk

mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui

ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok

profesional tertentu.

Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai

berikut:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

Page 21: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

10

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,

efektif, dan efisien;

D. Komitmen Mutu

Komitnen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik yang berorientasi

kepada kualitas hasil. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah

mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction).

Apalagi dikaitkan dengan tiga fungsi utama pegawai ASN sesuai Undang-Undang Nomor

5 Tahun 2014 pasal 10, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan

perekat dan pemersatu bangsa, maka dalam implementasi fungsi tersebut pegawai ASN

harus menunjukkan perilaku yang komitmen terhadap mutu, bukan sekedar

menggugurkan kewajiban formal atau menjalankan rutinitas pelayanan.

Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain :

1. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

2. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa

menimbulkan pemborosan;

3. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

4. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individuterhadap produk

atau jasa.

E. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya

untuk merugikan keuangan dan perkonomian negara, singkatnya adalah tindakan

menentang terhadap adanya korupsi.

Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut :

Page 22: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

11

1. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga

menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri

tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

demi mencapai keuntungan sesaat;

2. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu

pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun

non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

3. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang

jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

4. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang

mengatur;

5. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

6. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

7. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan

dalam bentuk apapun;

8. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang

telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

9. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

Page 23: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

12

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

A. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara, berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas

Pengawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat

meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap

PNS diberikan Hak PNS yang diatur dalam UU ASN yaitu sebagai berikut :

Gaji,tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan

dan pengembangan kompetensi. Sedangkan kewajiban dari pegawai ASN yang

disebutkan dalam UU ASN adalah sebagai berikut :

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

e. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

Page 24: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

13

B. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) dapat dipahami sebagai suatu model pendekatan

integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang

sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat

antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh

sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat

didekati oleh pendekatan WoG di antaranya adalah Pelayanan yang bersifat

administratif, Pelayanan jasa dan Pelayanan barang.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh

sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar yaitu

Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi; dan Simplifikasi.

C. Pelayanan Publik

Pelayan publik merupakan satu di antara tiga fungsi Aapartur Sipil Negara

(ASN). Oleh sebab itu, pelayanan publik menjadi tolok ukur yang paling nyata oleh

masyarakat karena ia berhubungan langsung dengan mereka.

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelengara pelayanan publik. Pelayanan Publik menurut

Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang

dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan

Page 25: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

14

BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan

masyarakat.

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :

partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah efektif dan

efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

Page 26: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

15

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Identifikasi Isu

A. Latar belakang masalah

Berdasarkan hasil identifikasi isu atau masalah yang saya lakukan selama

bekerja lebih kurang 6 (enam) bulan di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian melalui wawancara singkat dengan Mentor, Kepala Bidang Pertanian,

Kepala Seksi dan staff Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

terdapat beberapa isu atau masalah yang menjadi perhatian penulis yaitu :

1. Kurangnya kesadaran akan penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) pada budidaya tanaman cabai di Kecamatan Bontang Selatan Kota

Bontang

Pada lima tahun terakhir (2010-2014), budidaya sayuran khususnya cabai

mengalami gangguan yang berat akibat fenomona alam EL Nino dan La Nina atau

musim kemarau/hujan yang berkepanjangan dan musim kemarau basah. Tanaman

cabai menjadi kekeringan atau busuk dan produksinya menurun drastis. Kondisi ini

diperparah oleh tingginya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang

mengakibatkan kehilangan hasil antara 25-100%.

Pengendalian OPT ramah lingkungan akhir-akhir ini dikembangkan dalam

usaha tani cabai untuk menurunkan penggunaan pestisida sintetis. Oleh karena itu,

perlu dikembangkan teknologi yang dapat mengatasi dampak variabilitas iklim dan

kejadian cuaca ekstrem. Indikator keberhasilan pengendalian OPT ramah

lingkungan ialah (1) keseimbangan ekosistem tetap terjaga, (2) biodiversitas tetap

lestari, (3) residu pestisida minimal, dan (4) biaya produksi menurun.

Pengendalian OPT ramah lingkungan akhir-akhir ini sering menjadi wacana

dalam usaha tani cabai. Hal ini sesuai dengan UU No. 12/1992, PP No. 6/1995, dan

UU No.13/2010 tentang Hortikultura yang mengisyaratkan bahwa perlindungan

tanaman dilakukan sesuai dengan sistem pengendalian hama terpadu (PHT). PHT

merupakan salah satu cara pengamanan produksi dari masalah OPT dengan

memadukan beberapa cara pengendalian melalui pendekatan yang lebih

mengutamakan peran agroekosistem.

Page 27: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

16

Upaya pengendalian OPT ramah lingkungan dengan menurunkan

penggunaan pestisida kimia dapat meningkatkan ketersedian musuh alami yang ada

di alam. Penggunaan pestisida selain berdampak positif juga dapat menimbulkan

dampak negatif bila penggunaanya kurang bijaksana karena dapat menyebabkan

resurgensi, resistensi, matinya musuh alami, dan pencemaran lingkungan melalui

residu yang ditinggalkan serta menyebabkan keracunan pada manusia yang

dampaknya untuk jangka panjang lebih merugikan dibandingkan dengan manfaat

yang diperoleh. Oleh karena itu, perhatian terhadap pengendalian OPT yang ramah

lingkungan semakin besar untuk menurunkan penggunaan pestisida sintesis.

Menurut data WHO yang dipublikasikan pada tahun 1990, dampak dan

risiko penggunaan pestisida kimia selama ini 25 juta kasus dan meningkat pada

tiap tahunnya. Data lain dari ILO pada tahun 1996 menunjukkan 14% pekerja

di pertanian terkena bahaya pestisida dan 10%-nya terkena bahaya yang fatal.

Fenomena seperti ini juga terjadi disentra

pertanian Indonesia seperti Brebes dan Tegal. Penelitian FAO pada tahun 1992

menunjukkan, ada 19 gejala keracunan yang disebabkan pestisida pada

petani cabe dan bawang. Di perkebunan Luwu, Sulawesi Selatan menunjukkan

bahwa 80-100% petani yang memeriksakan dirinya ke rumah

sakit mengindikasikan keracunan pestisida.

Di Kota Bontang, dari tahun ke tahun ada berbagai jenis pestisida yang

digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan antara lain

herbisida, insektisida, bakterisida, dan fungisida seperti yang tercantum dalam

Laporan Pengawasan Peredaran Pestisida dari agustus hingga september tahun

2008, penggunaan pestisida di Kecamatan Bontang Selatan terdapat lebih dari 80

merek dagang pestisida yang digunakan petani (data terlampir). Dan akan terus

bertambah dari tahun ke tahun. Dari data tersebut maka penggunaan pestisida di

Kota Bontang khususnya Kecamatan Bontang Selatan cukup tinggi. Sehingga perlu

adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran petani untuk mau menerapkan

pengendalian hama terpadu agar penggunaan pestisda kimia dapat berkurang.

2. Belum optimalnya kegiatan monitoring, pengamatan, identifikasi dan

pemetaan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pada tanaman cabai di

Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang

Page 28: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

17

Monitoring atau pemantauan adalah suatu kegiatan yang sangat penting

dalam pengambilan setiap keputusan pengendalian hama dalam kegiatan

penanggulangan hama. Hubungan antara pengambilan keputusan dengan kegiatan

pemantauan sangat erat. Karena nilai ambang ekonomi dan ambang kendali yang

ditetapkan tidak akan ada artinya jika tidak ada data yang akurat dan dapat

dipercaya. Data tersebut biasanya didapat dari kegiatan pemantauan dan

monitoring. Kegiatan pemantauan biasanya dilakukan oleh petani dan petugas

pengamatan untuk dapat mengetahui perkembangan keadaan tanaman, populasi

hama, penyakit di lapangan.

Proses pengambilan data memerlukan teknik yang beragam dan

berkesinambungan tergantung pada jenis tanaman, hama, atau organisme lain yang

diamati. Pelaksanaan pengambilan data selalu dibayangi dengan kemungkinan

berbuat kesalahan baik yang dilakukan secara sadar maupun yang tidak sadar

dalam pengambilan data.

Proses pengamatan dan pemantauan hama penyakit tanaman memerlukan

waktu yang relatif lama dan berkesinambungan. Proses pengamatan dan

pemantauan ini dilakukan mulai dari pembibitan hingga tanaman siap panen.

Sehingga sulit untuk dilakukan pada kegiatan aktualisasi ini. Minimnya petugas

POPT di Kota Bontang juga menghambat pengamatan dan pemantuan hama

penyakit ini.

3. Belum optimalnya analisis dampak kerugian akibat OPT (Organisme

Pengganngu Tanaman) terhadap produksi budidaya tanaman cabai di Kota

Bontang

Dampak yang timbul akibat serangan hama menyebabkan kerugian baik

terhadap nilai ekonomi produksi, pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta

petani sebagai pelaku budidaya tanaman dengan kegagalan panen serta turunnya

kualitas dan kuantitas hasil panen. Selain berdampak pada tanaman budidaya

serangan hama juga berdampak terhadap agroekosistem pertanian. Kerugian-

kerugian tersebut disebabkan oleh adanya pemikiran oleh para petani untuk

mengendalikan serta memusnahkan hama yang menyerang tanaman.

Pengendalian hama yang tidak sesuai dan tepat tersebut memberikan

dampak kerugian yang lebih besar dari pada serangan hama itu sendiri terhadap

tanaman. Akibat serangan hama yang paling ditakuti oleh para petani adalah

terjadinya gagal panen atau puso. Kegagalan ini dikarenakan hama yang

Page 29: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

18

menyerang tanaman menjadikan tanaman sebagai bahan makanan, dan tempat

tinggal bagi mereka.

Untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap serangan hama harus

dilakukan langkah-langkah penganalisaan terhadap dampak serangan hama

tersebut. Kegiatan analisa ini bertujuan untuk mengetahui batas ambang ekonomi

serangan hama serta untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dalam

penanggulangan hama. Kegiatan analisa ini dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan sehingga memerlukan waktu yang relatif lama tergantung jenis

tanaman. Keterbatasan waktu pelaksanaan aktualisasi ini sehingga tidak

memungkinkannya untuk melakukan penganalisaan dampak serangan hama

tersebut.

B. Memprioritaskan masalah menggunakan Teknik Analisis USG

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk

itu, dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang mendesak. Dalam menentukan

prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan

prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga

komponen dalam metode USG.

1. Urgency (urgensi)

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu

yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan

masalah yang menyebabkan isu tersebut.

2. Seriousness (keseriusan)

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang

timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut

atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu

tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu

masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila

dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth (berkembangnya masalah)

Seberapa kemungkinan-kemunginannya isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau

Page 30: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

19

dibiarkan. Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah

dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada,

serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada di masyarakat dan

aspek dari masalah itu sendiri.

Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan skala

perkembangan isu dengan menggunakan skala 1-5 sebagai berikut:

a) Sangat Besar : 5

b) Besar : 4

c) Sedang : 3

d) Kecil : 2

e) Sangat Kecil : 1

Dari ketiga isu yang diperoleh didapatkan hasil prioritas masalah sebagai berikut:

No Identifkasi Isu Kriteri B Peringkat

U S G Σ

1 Kurangnya kesadaran petani akan

pentingnya penerapan Pengendalian Hama

Terpadu tanaman cabai di Kecamatan

Bontang Selatan Kota Bontang

5 5 5 15 1

2 Belum optimalnya kegiatan monitoring,

pengamatan, identifikasi dan pemetaan

OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

tanaman cabai di Kecamatan Bontang

Selatan Kota Bontang

2

4 3 9 3

3 Belum optimalnya analisis dampak

kerugian OPT (Organisme Pengganngu

Tanaman) terhadap produksi tanaman cabai

di Kecamatan Bontang Selatan Kota

Bontang

4 3 4 11 2

Tabel 1. Analisis Isu Strategis

Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel 4.1. Analisis Isu

Strategis, ditemukan isu utama yang memenuhi syarat dan ditetapkan isu paling

prioritas yakni kurangnya kesadaran petani akan pentingnya penerapan Pengendalian

Hama Terpadu (PHT) tanaman cabai di Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang

dengan perolehan skor USG 15.

Karena hal tersebut, penulis mengambil isu pertama untuk mengambil langkah

perbaikan dan peningkatan pengetahuan petani akan pentingnya penerapan

Page 31: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

20

pengendalian hama terpadu (PHT) sehingga dapat meminimalkan dampak kerusakan

tanaman cabai akibat serangan OPT di Kota Bontang.

C. Judul Kegiatan

Dengan diperoleh hasil isu “Kurangnya kesadaran petani akan penerapan

Pengendalian Hama Terpadu tanaman cabai di Kecamatan Bontang Selatan Kota

Bontang” maka saya mengambil judul “ Meningkatkan kesadaran petani akan

pentingnya penerapan Pengendalian Hama Terpadu tanaman cabai di Kecamatan

Bontang Selatan Kota Bontang”.

D. Uraian Kegiatan

Nama peserta : Marlina, SP

NIP : 198709062019032011

Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang

Identifikasi isu :“Kurangnya Kesadaran Petani Akan Pentingnya Penerapan

Pengendalian Hama Terpadu Tanaman cabai di Kecamatan

Bontang Selatan Kota Bontang”

Gagasan : “Meningkatkan Kesadaran Petani Akan Pentingnya Pengendalian

Hama Terpadu Tanaman Cabai di Kecamatan Bontang Selatan

Kota Bontang”

Kegiatan :

1. Membuat leaflet tentang Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tanaman cabai.

2. Melakukan sosialisasi Pegendalian Hama Terpadu tanaman cabai kepada petani.

3. Melakukan pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dan penyakit tanaman

cabai di lapangan secara rutin.

4. Penyuluhan pengendalian hama dan penyakit (PHT) tanaman cabai berkelanjutan.

5. Membuat forum komunikasi (WhatsApp) petani dan petugas pengendali

organisme penggangu tanaman (POPT).

E. Rancangan Aktualisasi

Berdasarkan isu/permasalahan yang terpilih, maka penulis menentukan

beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut,

diantaranya :

Page 32: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

21

Kegiatan 1:

Membuat leaflet tentang Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tanaman cabai.

Pembuatan leaflet bertujuan sebagai sarana informasi system Pengedalian

Hama Terpadu (PHT) yang ditujukan kepada petani. Leaflet ini dibuat sesuai dengan

materi Pengendalian Hama Terpadu tanaman cabai. Leaflet ini dibuat semenarik

mungkin sehingga dapat meningkatkan minat baca petani. Dengan adanya Leaflet ini

diharapkan dapat membantu petani dalam penerapan PHT di lapangan.

Tahapan kegiatan :

a. Berkonsultasi dengan atasan/mentor

b. Mengumpulkan bahan-bahan/materi tentang Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) tanaman cabai dari buku maupun internet

c. Membuat leaflet

d. Mencetak leaflet

Output/hasil :

a. Notulensi hasil konsultasi

b. Bahan-bahan/materi tentang pengendalian hama terpadu tanaman cabai

c. Draft leaflet

d. Leaflet

Nilai-nilai ANEKA :

• Akuntabilitas yaitu :

a. Saya membuat leaflet sesuai dengan materi PHT dan pengendalian hama dan

penyakit tanaman cabai,

b. Saya bersungguh-sungguh dalam mencari dan mengumpulkan materi PHT

tanaman cabai sehingga informasi yang diberikan mudah dipahami dan

diterapkan oleh petani,

• Nasionalisme yaitu :

Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dalam penyajian leaflet ini sehingga

mudah dimengerti oleh petani.

• Etika publik yaitu :

a. Saya berkomunikasi dengan atasan/mentor mengutamakan sopan santun dan

penuh rasa hormat,

Page 33: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

22

b. Saya menghargai dan menerima arahan dan saran dari atasan/mentor dengan

baik.

• Komitmen mutu yaitu :

a. Saya mencari dan mengumpulkan materi leaflet dengan selektif,

b. Saya membuat leaflet yang edukatif dan menarik.

• Anti korupsi yaitu :

a. Saya meminjam buku tentang hama dan penyakit tanaman cabai di Perpustakaan

Daerah Kota Bontang guna melengkapi materi leaflet PHT tanaman cabai dan

mengembalikannya tepat waktu,

b. Saya menggunakan fasilitas kantor yaitu wifi saat mencari materi PHT melalui

internet,

c. Saya menggunakan fasilitas kantor yaitu printer untuk mencetak leaflet sebagai

efesiensi dana percetakan leaflet.

Kegiatan 2

Melakukan sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tanaman cabai kepada

petani.

Sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tanaman cabai dilakukan agar

petani lebih mengenal dan mengetahui tentang PHT sehingga timbul kesadaran petani

dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanamannya. Sosialisasi ini diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya penerapan pengendalian hama

terpadu. Sehingga petani tidak lagi menggunakan pestisida kimia, tetapi telah beralih

menggunakan pestisida nabati dan pengendalian terpadu lainnya yang lebih ramah

lingkungan dan aman bagi kesehatan.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 6 kelompok tani di Kecamatan Bontang Selatan.

Diharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan tali silaturahmi antar kelompok tani

dan petugas pengendali organisme tanaman. Dalam sosialisasi ini petani dapat

berdiskusi tetang pengendalian hama dan penyakit tanaman mereka dan saling

bertukar pengalaman satu sama lain.

Tahapan kegiatan :

a. Melakukan konsultasi bersama atasan dan koordinasi dengan rekan kerja

Page 34: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

23

b. Menentukan tempat dan waktu untuk sosialisasi PHT

c. Membuat undangan sosialisasi PHT

d. Melakukan sosialisasi PHT bersama petani

e. Membagikan leaflet PHT tanaman cabai

f. Melakukan sistem tanya jawab langsung

g. Evaluasi

Output/ hasil :

a. Notulen hasil konsultasi

b. Jadwal sosialisasi

c. Undangan sosialisasi

d. Daftar hadir, notulen, dokumentasi

e. Dokumentasi

f. Draft pertanyaan dan solusi

g. Laporan hasil evaluasi

Nilai-nilai ANEKA :

• Akuntabilitas yaitu : saya melakukan sosialisasi dengan penuh semangat, tanggung

jawab dan terbuka serta melaporkan hasl sosialisasi kepada atasan/mentor.

• Nasionalisme yaitu :

a. Saya berkerjasama dengan rekan kerja,

b. Saya bermusyawarah dengan atasan dan rekan kerja saat membuat jadwal,

c. Saya menggunakan Bahasa Indonesia saat memaparkan materi sosialisasi,

d. Saya tidak membeda-bedakan petani saat melakukan dialog maupun saat

membagikan leaflet,

• Etika publik yaitu :

a. Saya melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang sopan, santun dan

jelas,

b. Saya menerima kritik dan saran dari atasan langsung.

c. Saya menjawab pertanyaan petani dengan baik dan sopan saat sesi tanya jawab,

d. Saya menghargai pendapat dari rekan kerja

• Komitmen mutu yaitu : Materi yang saya sampaikan relevan dan sesuai dengan

materi PHT dan dikemas dengan efektif dan efesien sehingga mudah dimengerti oleh

petani/ peserta sosalisasi

Page 35: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

24

• Anti korupsi yaitu:

a. Materi yang disampaikan saat sosialisasi berisi informasi yang jelas tentang PHT,

b. Saya membagikan leaflet kepada petani sesuai dengan jumlah petani yang hadir.

c. Saya melakukan sosialisasi di kebun salah satu petani untuk menghemat biaya

transportasi petani lainnya.

Kegiatan 3

Melakukan pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dan penyakit di lapangan

secara rutin.

Pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dan penyakit di lapangan

merupakan kegiatan yang sangat penting. Dengan pengamatan dan pemantauan akan

dapat diketahui sejak dini situasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan

kondisi faktor pengendali perkembangannya, sehingga ledakan (ekplosi) hama-

penyakit dapat dicegah. Oleh karena itu pengamatan perlu dilakukan oleh petani

secara periodik dikebunnya masing-masing.

Pengambilan data pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dan

penyakit tanaman cabai dilakukan di beberapa petani dari kelompok tani yang berada

di Kecamatan Bontang Selatan secara acak.

Tahapan kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan atasan/mentor

2. Menentukan tempat dan waktu pengamatan hama penyakit di lapangan

3. Menyiapkan peralatan pendukung untuk melakukan pengamatan hama di

lapangan

4. Melakukan pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dan penyakit di

lapangan

5. Evaluasi

Output/hasil :

1. Notulensi hasil konsultasi

2. Jadwal pengamatan/monitoring hama penyakit

3. Peralatan pendukung seperti: Sarung tangan, masker, topi, plastik zipclok,

pinset, kaca pembesar. (Digunakan tergantung keadaan di lapangan).

4. Data hasil pengamatan

Page 36: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

25

Nilai-nilai ANEKA :

• Akuntabilitas yaitu

a. Saya jujur saat menginput data,

b. Saya melaporkan data hasil pengamatan di lapangan kepada atasan langsung ,

c. Transparansi dalam pengumpulan data sehingga didapatkan data yang jelas,

• Nasionalisme yaitu

a. Saya bekerjasama dan bermusyawarah dengan rekan kerja,

b. Saya tidak membeda-bedakan pelasanaan pemantauan di petani,

• Etika publik yaitu:

a. Saya berkonsultasi dengan atasan/mentor dengan ramah, sopan dan santun,

b. Saya berdialog dengan petani dengan ramah, sopan dan santun,

• Komitmen mutu yaitu

a. Saya melakukan pengamatan, pemantauan dan identifkasi hama penyakit

dengan cermat dan teliti,

b. Saya memberikan pengertian konsep PHT kepada petani saat melakukan dialog

di lapangan saat pegamatan dengan ebik-baiknya,

• Anti korupsi yaitu

a. Saya jujur dan tidak memanipulasi data yang ada,

b. Saya menggunakan peralatan pendukung saat pengamatan sesuai dengan

kondisi di lapangan.

Kegiatan 4 :

Penyuluhan pengendalian hama dan penyakit (PHT) tanaman cabai berkelanjutan.

Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktik atau kegiatan yang

dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan

senantiasa dibutuhkan oleh petani. Kegiatan ini penting dilakukan agar petani bisa

lebih memahami pelaksanaan pengendalian hama terpadu di lapangan. Kegiatan ini

dilakukan di Kelompok Tani Agro Lestari di daerah Kecamatan Bontang Selatan.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan membuat pestisida nabati dan perangkap

hama likat kuning. Kegiatan ini diharapkan bisa dilakukan di Kota Bontang secara

berkelanjutan.

Tahapan kegiatan :

Page 37: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

26

1. Berkonsultasi dengan atasan/mentor

2. Menentukan tempat dan waktu untuk melakukan penyuluhan

3. Menyiapkan alat dan bahan penyuluhan

4. Pelaksanaan penyuluhan

5. Evaluasi

Output/ hasil :

1. Notulen hasil konsultasi

2. Jadwal penyuluhan

3. Alat dan bahan penyuluhan

4. Dokumentasi

5. Laporan pengendalian hama dan penyakit

Nilai- nilai ANEKA :

• Akuntabilitas yaitu

a. Saya membuat laporan penyuluhan secara transpran dan dapat dipertanggung

jawabkan,

b. Saya memberikan informasi secara terbuka tentang pembuatan pestisida nabati

dan perangkap hama kepada petani dengan cara memberikan leaflet kepada

petani,

• Nasionalisme yaitu

a. Saya bekerja sama dengan rekan kerja dan petani saat penyuluhan,

b. Saya bermusyawarah dan berdiskusi saat menentukan tempat dan waktu

penyuluhan,

• Etika publik yaitu

a. Saya berkonsultasi dengan atasan langsung/mentor mengenai kegiatan

penyuluhan dengan ramah dan meminta masukan saran dari beliau,

b. Saya berkomunikasi dengan santun, ramah dan sopan,

c. Saya peduli dengan kondisi kesehatan tanaman petani,

• Anti korupsi yaitu

a. Saya menggunakan bahan-bahan untuk membuat pestisida nabati dan

perangkap hama likat kuning yang berasal dari alam sekitar,

Page 38: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

27

b. Saya menggunakan alat-alat dari barang-barang bekas yang ada disekitar saya,

▪ Komitmen mutu yaitu saya memberikan pelayanan terbaik kepada petani berupa

penyuluhan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan.

Kegiatan 5 :

Membuat forum komunikasi petani dan petugas pengendali organisme pengganggu

tanaman.

Membuat forum komunikasi petani dan petugas POPT merupakan inovasi

terbaru bagi petugas POPT karena belum pernah dilakukan. Forum komunikasi ini

berupa grup whatsapp (Wa). Pembuatan grup Wa ini diharapkan dapat menjadi

fasilitator antara petani dan petugas POPT. Grub WA ini dibuat guna memudahkan

petani untuk memperoleh informasi seputar pengendalian hama dan penyakit di

lapangan, memudahkan komunikasi antar petani dan petugas POPT serta sebagai

media silaturahmi petani satu dengan petani yang lainnya sehingga mereka bisa

saling bertukar informasi dan pengalaman cara pengendalian hama dan penyakit di

lapangan.

Tahapan kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan atasan/mentor

2. Mengumpulkan no Hp petani dan petugas Pengendali OPT

3. Membuat grup WhatsApp (Wa)

4. Sharing knowledge tentang penerapan pengendalian hama terpadu (PHT)

5. Membuat sesi tanya jawab

Output/ hasil :

1. Notulen hasil konsultasi

2. No hp petani dan petugas pengendali OPT

3. Grup wa

4. Percakapan dan Informasi

5. Daftar pertanyaan /pemasalahan dan pemecahan solusi

Nilai-nilai ANEKA :

• Akuntabilitas yaitu forum komunikasi dilakukan secara transpran

• Nasionalisme yaitu :

Page 39: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

28

a. Forum komunikasi ini dapat menjalin komunikasi dan tali silaturahmi antar

petani dan petugas POPT,

b. Adanya musyawarah dan diskusi saat melakukan sharing knowledge,

c. Kerjasama dan saling membantu dengan rekan kerja,

• Etika publik yaitu :

a. Saya berkonsultasi dengan atasan langsung/mentor mengenai pembentukan

forum komunikasi ini dengan ramah dan meminta masukan saran dari beliau,

b. Saya meminta izin dan melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum membuat

grup wa,

c. Saya melakukan dialog dan sharing knowledge dengan ramah, sopan dan santun,

• Anti korupsi yaitu :

a. Saya menggunakan grup wa ini dengan bijak dan tanggung jawab,

b. Saya membuka forum komunikasi saat jam kerja agar tidak mengganggu waktu

istirahat petani dan petugas POPT,

• Komitmen mutu yaitu saya memberikan pelayanan yang terbaik kepada petani

F. Kontribusi Terhadap Nilai – Nilai Organisasi :

Dengan dijalankannya rancangan aktualisasi ini selaras dengan Misi Dinas

Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian yaitu “Terwujudnya pelayanan publik

dengan siaga” dengan mengedepankan pelayanan yang siaga , cepat dan tanggap

kepada masyarakat sehingga visi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian ”

Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Perikanan dan Pertanian dengan

SIAGA” dapat tercapai.

G. Penguatan Terhadap Nilai – Nilai Organisasi :

Rancangan aktualisasi ini pun sesuai dengan tata nilai Dinas Ketahanan Pangan,

Perikanan dan Pertanian “ SIAGA”, yaitu Santun, Ikhlas, Akuntable, Global, dan

Aktif. Santun dan ikhlas saat memberikan pelayanan kepada petani maupun

masyarakat. Akuntable dalam memberikan informasi dan data yang akurat. Global,

diharapkan aktualisasi ini dapat diaktualisasikan secara menyeluruh oleh semua petani

dan masyarakat. Aktif ikut serta kemajukan dan kesejahteraan petani di Kota Bontang.

Page 40: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

29

H. Jadwal Kegiatan

JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

NO KEGIATAN MINGGU BUKTI

KEGIATAN 1 2 3 4

1 Membuat leaflet tentang

Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

pada tanaman cabai

✓ √

✓ √

• Dokumentasi

2 Melakukan sosialisasi kepada petani

tentang Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) pada tanaman cabai

✓ √ • Absensi

• Dokumentasi

3 Melakukan pengamatan dan

pemantauan populasi hama di

lapangan secara rutin

✓ √

✓ √

✓ √

✓ √ • Dokumentasi

4 Melakukan penyuluhan pengendalian

hama dan penyakit tanaman cabai

berkelanjutan

✓ √

✓ √ • Dokumentasi

5 Membuat forum komunikasi petani

dan petugas pengendali organisme

penggangu tanaman

✓ ✓ ✓ • Dokmnentasi

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Page 41: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

30

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nilai-nilai dasar PNS yang diperoleh ketika menjalani masa habituasi telah

diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau Aktualisasi dilaksanakan terhitung mulai

tanggal 11 Oktober s.d 25 November 2019. Mengangkat sebuah isu yaitu kurangnya

kesadaran petani akan pentingnya penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada

budidaya tanaman cabai di Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang yang terdiri dari 5

kegiatan dengan tahapan, bukti dan hasil/output dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut

diuraikan sebagai berikut :

A. Membuat Leaflet Tentang Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Cabai

Kegiatan ini dilakukan di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian pada

minggu pertama. Pembuatan leaflet bertujuan sebagai sarana informasi system

Pengedalian Hama Terpadu (PHT) yang ditujukan kepada petani. Leaflet ini dibuat

sesuai dengan materi Pengendalian Hama Terpadu tanaman cabai. Leaflet ini dibuat

semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan minat baca petani. Dengan adanya

Leaflet ini diharapkan dapat membantu petani dalam penerapan PHT di lapangan.

Tahapan pertama yaitu saya berkonsultasi dengan atasan langsung pada tanggal

16 Oktober 2019 di ruang Kasi Perlindungan Tanaman dan dengan mentor pada tanggal

18 Oktober 2019 di ruang Kabid Peternakan. Ketika berkomunikasi dengan atasan dan

mentor saya menggunakan bahasa yang santun dan berpakaian sopan serta menghargai

dan menerima arahan dan saran dari atasan/mentor yang mencerminkan nilai Etika

Publik. Hasil/output yang dihasilkan adalah saran dari atasan/mentor tentang desaign

leaflet yang menarik. Mentor juga menyarankan untuk adanya penambahan nama dan

nomor telepon pembuat leaflet di lembar leaflet agar apabila pembaca membutuhkan

informasi lebih lanjut tentang PHT, maka mereka dapat menghubungi saya melalui

nomor telepon.

Page 42: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

31

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak menggunakan bahasa yang

santun dan berpakaian sopan maka tidak ada timbulnya kepercayaan dari atasan/mentor

sehingga saya tidak mendapat saran yang baik dari atasan maupun dari mentor.

Tahapan kedua yaitu saya mengumpulkan materi tentang Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) dari buku maupun internet. Saya memulai mengumpulkan materi PHT

dengan berkunjung ke Perpustakaan Daerah Kota Bontang pada tanggal 11 November

2019. Saya meminjam 2 buku yaitu tentang “9 Strategi Bertanam Cabai Bebas Hama

dan Penyakit” dan “Membuat Pestisida Organik”. Peminjaman buku ini bertujuan untuk

menambah referensi materi tentang cara pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai,

selain itu juga untuk mengefesienikan dana untuk membeli buku. Hal ini mencerminkan

sikap Anti Korupsi.

Selanjutnya tanggal 14 dan 15 November 2019 saya melanjutkan mencari materi

PHT melalui internet di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian. Saya

menggunakan fasilitas kantor yaitu wifi saat mencari materi PHT melalui internet, ini

merupakan cermin dari sikap Anti Korupsi. Kegiatan mengumpulkan materi PHT ini

saya lakukan dengan selektif merupakan cerminan dari Komitmen Mutu, Saya

bersungguh-sungguh dalam mencari dan mengumpulkan materi PHT tanaman cabai

sehingga informasi yang diberikan mudah dipahami dan diterapkan oleh petani

merupakan wujud dari sikap Akuntabilitas. Hasil/output adalah materi tentang

Pengendalian Hama Terpadu tanaman cabai.

Gambar 3. Saya berkonsultasi dengan

atasan langsung

Gambar 4. Saya berkonsultasi dengan

mentor

Page 43: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

32

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak mengumpulkan materi PHT dari

buku maupun internet maka leaflet ini tidak akan berisi pengetahuan dan informasi PHT

sesuai dengan kebutuhan petani. Sehingga tidak akan memberikan leaflet yang edukatif

dan berkualitas.

Tahapan ketiga yaitu membuat leaflet. Setelah saya mengumpulkan materi tentang

PHT, langkah selanjutnya saya membuat leaflet yang edukatif dan menarik. Saya

membuat leaflet ini di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian di sela-sela

tugas saya sebagai petugas POPT. Saya membuat leaflet ini tanggal 16-18 November

2019. Saya membuat leaflet sesuai dengan materi PHT dan pengendalian hama dan

penyakit tanaman cabai sebagai wujud dari Akuntabilitas. Dalam penyajian leaflet ini

saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baku sehingga mudah dimengerti oleh petani

merupakan wujud dari sikap Nasionalisme. Leaflet ini saya buat dengan perpaduan

warna dan gambar yang menarik sehingga menumbuhkan minat baca petani serta isinya

yang edukatif merupakan cerminan dari sikap Komitmen Mutu. Hasil/output adalah

leaflet.

Gambar 5. saya mencari materi tentang

PHT dari buku

Gambar 6. saya mencari materi tentang

PHT dari internet

Gambar 7. Saya membuat leaflet

Page 44: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

33

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak membuat leaflet yang edukatif

dan menarik maka tidak akan tumbuh minat baca petani. Sehingga pengetahuan dan

informasi tentang Pengendalian Hama Terpadu tidak akan tersampaikan dengan

maksimal sehingga pengendalian hama secara terpadu tidak bisa di aplikasikan oleh

petani.

Tahapan keempat yaitu mencetak leaflet. Setelah saya membuat leaflet, tahapan

selanjutnya adalah saya mencetak leaflet tersebut. Leaflet tersebut saya cetak di Dinas

Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian tanggal 25 November 2019 menggunakan

fasilitas kantor yaitu printer DKP3. Hal ini saya lakukan untuk mengefesiensi dana cetak

leaflet dan saya menggunakan printer tersebut sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan

merupakan wujud dari Anti Korupsi.

Analisis dampak nilai ANEKA : tujuan saya mencetak sendiri leaflet ini adalah

untuk meminimalisir penggunaan dana. Jadi apabila saya mencetak leaflet dipercetakan

maka banyaknya dana yang harus dibayar juga besar. Apabila saya mencetak sendiri,

maka saya bisa menyesuaikan banyaknya leaflet yang harus di cetak sehingga tidak

menyebabkan leaflet yang terbuang.

B. Melakukan Sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Cabai Kepada

Petani

Sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tanaman cabai dilakukan agar

petani lebih mengenal dan mengetahui tentang PHT sehingga timbul kesadaran petani

dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanamannya. Sosialisasi ini diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya penerapan pengendalian hama

Gambar 8. Saya mencetak leaflet

Gambar 9. Leaflet PHT yang siap

diberikan ke petani

Page 45: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

34

terpadu. Sehingga petani tidak lagi menggunakan pestisida kimia, tetapi telah beralih

menggunakan pestisida nabati dan pengendalian terpadu lainnya yang lebih ramah

lingkungan dan aman bagi kesehatan.

Tahapan pertama dan kedua saya lakukan diwaktu yang sama pada tanggal 21

Oktober 2019.yaitu saya melakukan konsultasi bersama atasan langsung dan

berkoordinasi dengan rekan kerja. Kegiatan ini saya lakukan untuk bermusyawarah

mengenai waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi serta kelompok tani yang akan

diundang saat sosialisasi. Saya bermusyawarah dengan atasan dan rekan kerja saat

membuat jadwal sosialisasi merupakan wujud dari Nasionalisme. Saya berkonsultasi

dengan atasan langsung/ mentor mengenai kegiatan sosialisasi dengan ramah ,meminta

masukan saran dari beliau serta menghargai pendapat dari rekan kerja adalah wujud dari

sikap Etika Publik. Hasil/output adalah notulen hasil konsultasi dan jadwal sosialisasi.

Analisis dampak nilai ANEKA : kunci sukses dari sebuah kegiatan (sosialisasi)

adalah terletak pada saat perencanaan. Hal ini penting agar kita bisa mengetahui apa saja

yang perlu disiapkan untuk melaksanakan sosialisasi tersebut. Saya berkonsultasi dengan

atasan dan berkoordinasi dengan rekan kerja merupakan perencanaan sebelum saya

melakukan sosialisasi. Maka apabila hal ini tidak saya lakukan maka bisa dipastikan

bahwa kegiatan sosialisasi yang saya lakukan tidak akan berjalan dengan sebagaimana

yang diharapkan.

Tahapan ketiga yaitu membuat undangan sosialisasi PHT. Setelah saya

berkoordinasi dengan rekan kerja, langkah selanjutnya adalah saya mengundang petani-

petani tersebut. Undangan tersebut saya sampaikan ke masing-masing ketua kelompok

Gambar 11. Notulen hasil konsultasi Gambar 10. Saya berkonsultasi dengan

atasan langsung dan rekan kerja

Page 46: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

35

tani. Saya bekerjasama dengan rekan kerja saat memnyampaikan undangan kepada

petani. Hal ini merupakan wujud dari sikap Nasionalisme. Hasil/output adalah undangan

sosialisasi.

Analisis dampak nilai ANEKA : bekerjasama dengan rekan kerja saat

mengundang petani saya lakukan untuk memudahkan saya dalam distribusi undangan

tersebut. Hal ini dikarenakan karena jarak kelompok tani yang diundang tersebut berada

di lokasi yang berjauhan dan terpencar. Akibat yang terjadi apabila saya tidak bekerja

sama dengan rekan kerja adalah pendistribusian undangan tersebut akan memerlukan

waktu yang lama.

Tahapan keempat yaitu melakukan sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu

tanaman cabai. Sosialisasi ini dihadiri oleh 6 kelompok tani yang berada di Kecamatan

Bontang Selatan yaitu sebanyak 25 orang. Sosialisasi ini dilaksanakan tanggal 29

Okteber 2019 bertempat di kebun pak Baharuddin dari Kelompok Tani Tepat Guna. Saya

melakukan sosialisasi dengan penuh semangat, tanggung jawab dan terbuka serta

melaporkan hasil sosialisasi kepada atasan atau mentor merupakan wujud dari sikap

Akuntabilitas. Materi yang saya sampaikan pada saat sosialisasi berisi informasi yang

jelas yaitu tentang Pengendalian Hama Terpadu (Anti Korupsi).

Pada saat menyampaikan materi PHT saya menggunakan bahasa Indonesia,

tujuannya agar petani lebih mudah menerima informasi yang saya sampaikan, mengingat

petani yang berada di Kota Bontang memiliki suku yang berbeda-beda. Hal ini

merupakan wujud dari Nasionalisme. Saya melakukan sosialisasi dengan menggunakan

bahasa sopan, santun dan jelas agar petani tidak merasa seperti digurui merupakan wujud

dari Etika Publik.

Untuk menghemat biaya transportasi petani, saya melakukan sasialisasi PHT ini

dikebun pak Baharuddin yaitu Ketua Kelompok Tani Tepat Guna, dimana lokasi kebun

petani tersebut terletak ditengah-tengah kelompok tani yang lainnya sehingga

memudahkan akses petani lainnya, hal ini merupakan wujud dari Anti Korupsi.

Hasil/output adalah daftar hadir, notulen, dokumentasi.

Page 47: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

36

Analisis dampak nilai ANEKA: Sosialisasi PHT merupakan salah satu cara yang

efektif bagi saya untuk menyampaikan materi PHT secara terbuka. Pada saat tersebut

petani lebih mudah menerima informasi yang saya sampaikan karena mereka focus untuk

belajar dan saling bertukar informasi satu dengan yang lain. Apabila sosialisasi ini tidak

saya lakukan, saya akan kesulitan untuk menyampaikan materi Pengendalian Hama

Terpadu ini kepada banyak petani, dimana kesibukan mereka yang padat menjadikan

mereka sulit untuk meluangkan waktu untuk belajar tentang PHT ini.

Tahapan kelima yaitu saya membagikan leaflet PHT tanaman cabai. Leaflet yang

saya buat pada kegiatan pertama saya bagikan kepada petani saat sosialisasi ini.

Tujuannya adalah agar informasi yang saya sampaikan dapat mereka ingat kembali

walaupun sosialisasi ini telah selesai. Mereka dapat membaca kembali tentang materi

PHT ini sehingga mereka bisa menerapkan dilain waktu. Materi yang saya berikan saat

sosialisasi mauun leaflet ini relevan dan sesuai dengan materi PHT serta dikemas dengan

efektif dan efesien sehingga mudah dimengerti oleh petani dan peserta sosialisasi,

Gambar 14. Notulen hasil sosialisasi Gambar 13. Daftar hadir sosialisasi

Gambar 12. Sosialisasi Pengendalian

Hama Terpadu Tanaman Cabai

Page 48: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

37

merupakan wujud dari Komitmen Mutu. Saya membagikan leaflet ini sesuai dengan

bayaknya petani yang hadir merupakan wujud dari Anti Korupsi. Hasil/output adalah

dokumentasi.

Analisis dampak nilai ANEKA: apabila leaflet ini tidak saya berikan waktu

sosialisasi petani akan lebih cepat lupa dengan apa yang saya sampaikan.

Tahapan keenam dalam kegiatan ini yaitu saya melakukan tanya jawab /diskusi

dengan petani. Kegiatan Tanya jawab dan diskusi ini saya lakukan agar petani bisa

menanyakan langsung perihal hama dan penyakit yang sedang menyerang tanaman cabai

maupun tanaman lain yang mereka tanam. Selain itu juga meraka dapat saling bertukar

pendapat dan sharing pengalaman dalam mengendalikan hama dan penyakit di lapangan.

Saya menjawab setiap pertanyaan petani dengan baik dan sopan, merupakan wujud sikap

dari Etika Publik. Hasil/output adalah draft pertanyaan dan solusi.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka

sosialisai ini tidak akan terlaksana dengan baik karena petani akan kesulitan dalam

memahami materi PHT. Mereka dapat bertanya apabila mereka kurang paham dengan

materi yang di sampaikan.

C. Melakukan Pengamatan, Pemantauan dan Identifikasi Hama Penyakit di

Lapangan Secara Rutin

Pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dilapangan merupakan kegiatan

yang sangat penting. Dengan pengamatan dan pemantauan akan dapat diketahui sejak

dini situasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan kondisi faktor pengendali

perkembangannya, sehingga ledakan (ekplosi) hama-penyakit dapat dicegah. Oleh

Gambar 15. Kegiatan tanya jawab dan diskusi

Page 49: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

38

karena itu pengamatan perlu dilakukan oleh petani secara periodik dikebunnya masing-

masing.

Pengambilan data Pengamatan, pemantauan dan identifikasi hama dan penyakit

tanaman cabai dilakukan di beberapa petani dari kelompok tani yang berada di

Kecamatan Bontang Selatan secara acak. Adapun kelompok tani yang menjadi tempat

pengamatan dam pemantauan hama dan penyakit antara lain : Kelompok Tani Tepat

Guna, Kelompok Tani Agro Lestari, Kelompok Tani Marisontana, kelompok Tani

Bersama dan Kelompok Tani Cahaya Tani.

Kegiatan pengamatan dan pemantauan hama dilapangan dilakukan dengan

beberapa tahap. Tahapan pertama yaitu berkonsultasi dengan atasan/mentor. Konsultasi

dengan atasan langung/mentor saya lakukan di setiap minggunya sebelum melakukan

pengamatan dan pemantauan hama di lapangan. Saya berkonsultasi dengan

atasan/mentor dengan ramah, sopan dan santun, merupakan wujud dari sikap Etika

Publik. Hasil/output adalah notulen hasil konsultasi dan jadwal pengamatan (data

terlampir).

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak menggunakan bahasa yang

santun dan ramah dan berpakaian sopan maka tidak ada timbulnya kepercayaan dari

atasan/mentor sehingga saya tidak mendapat saran yang baik dari atasan maupun dari

mentor.

Tahapan kedua adalah menentukan tempat dan waktu pengamatan hama penyakit

di lapangan. Kegiatan ini saya lakukan dengan bermusyawarah bersama dengan rekan

kerja. Kegiatan ini merupakan wujud dari sikap Nasionalisme. Output/hasil yaitu jadwal

pengamatan/monitoring hama penyakit.

Gambar 16. Konsultasi bersama atasan

langsung

Gambar 17. Konsultasi bersama mentor

Page 50: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

39

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak membuat jadwal

pengamatan/monitoring hama dan penyakit tanaman maka tidak akan terjadi koordinasi

yang baik antara saya dan rekan kerja, sehingga tidak akan timbul adanya kerjasama saat

melakukan pengamatan hama penyakit di lapangan.

Tahapan ketiga adalah Menyiapkan peralatan pendukung untuk melakukan

pengamatan hama di lapangan. Peralatan pendukung ini seperti masker, sarung tangan,

sepatu both, pinset, kaca pembesar, plastik zipclock, buku serta pulpen. Penggunaan

peralatan pendukung ini sangat banyak manfaatnya guna menunjang kerja kita dalam

melakukan pengamatan hama dan penyakit di lapangan. Namun peralatan pendukung

tersebut tidak mutlak harus digunakan, tergantung dari kondisi di lapangan. Saya

menggunakan peralatan pendukung saat pengamatan sesuai dengan kondisi di lapangan

merupakan wujud sikap Anti Korupsi. Output/ hasil yaitu peralatan pendukung.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila saya tidak menyiapkan peralatan

pendukung saat melkukan pengamatan hama dan penyakit maka yang terjadi adalah saya

akan kesulitan dalam melakukan pengamatan. Contoh penggunaan peralatan tersebut

yaitu kaca pembesar saya gunakan untuk melihat hama yang berukuran kecil dan tidak

bisa dilihat dengan mata. Apabila hal tersebut tidak saya lakukan yang terjadi adalah

saya kesulitan untuk membedakan hewan yang termasuk hama atau bukan.

Tahapan keempat adalah melakukan pengamatan, pemantauan dan identifikasi

hama dan penyakit di lapangan. Pengamatan hama dan penyakit saya lakukan dengan

cermat dan teliti merupakan wujud dari sikap Komitmen Mutu. Transparansi dalam

pengumpulan data sehingga didapatkan data yang jelas merupakan wujud dari sikap

Akuntabilitas. Ketika saya melakukan pengamatan saya juga berdialog dengan petani.

Gambar 18. Peralatan pendukung pengamatan

hama dan penyakit di lapangan

Gambar 19. Tabel pengamatan hama

dan penyakit di lapangan

Page 51: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

40

Saat berdialog dengan petani saya menggunakan bahasa yang ramah, sopan dan santun,

hal ini merupakan wujud dari sikap Etika Publik. Saya juga memberikan pengertian

konsep PHT kepada petani agar petani lebih memahami pengendalian hama secara

terpadu. Hal ini merupakan wujud dari sikap Komitmen Mutu. Saya juga tidak

membeda-bedakan petanisaat melakukan pengamatandan pemantauan di lapangan. Hal

ini merupakan wujud dari sikap Nasionalisme. Saya jujur dan tidak memanipulasi data

yang ada. Hal ini merupakan wujud dari sikap Anti Korupsi. Output/hasil adalah data

hasil pengamatan.

Analisis dampak nilai ANEKA : Dengan pengamatan dan pemantauan akan

dapat diketahui sejak dini situasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan kondisi

faktor pengendali perkembangannya, sehingga ledakan hama penyakit dapat dicegah.

Oleh karena itu pengamatan perlu dilakukan oleh petani secara periodik dikebunnya

masing-masing. Apabila pengamatan terhadap hama dan penyakit ini tidak dilakukan

bisa dipastikan peningkatan jumlah serangan dan bisa menularkan ke tanaman yang

sehat.

Gambar 20. Mengamati tanaman cabai

rawit yang terserang hama trips

Gambar 21. Tanaman cabai rawit

yang terserang hama trips

Gambar 22. Mengamati tanaman cabai

keriting yang terserang penyakit antacnosa

Gambar 23. Tanaman cabai keriting yang

terserang penyakit antacnosa

Page 52: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

41

Tahapan terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi ini saya lakukan dengan melakukan

rekap data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan tersebut kepada atasan

saya maupun rekan kerja. Tujuannya adalah agar kita dapat melakukan tindakan dengan

segera (pembimbingan pengendalian hama dan penyakit) apabila tingkat serangan akibat

hama dan penyakit tinggi. Saya jujur saat menginput data dan melaporkan data hasil

pengamatan di lapangan sehingga dapat di pertanggung jawabkan. Hal tersebut

merupakan wujud dari sikap Akuntabilitas. Output/hasil adalah laporan hasil

pengamatan hama penyakit tanaman cabai.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila saya tidak melakukan evaluasi setelah

melakukan pengamatan di lapangan maka yang terjadi adalah tidak akan ada tindak

lanjut pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Akibatnya bisa saja tingkat

serangan hama penyakit bisa lebih parah. Selain itu juga saya harus mengingatkan dan

memberikan pengertian kepada petani akan dampak penggunaan pestisida di lapangan.

Agar kesadaran petani akan pengendalian hama penyakit yang ramah lingkungan dapat

meningkat.

D. Melakukan Penyuluhan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Cabai

Berkelanjutan.

Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktik atau kegiatan yang

dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan

senantiasa dibutuhkan oleh petani. Kegiatan ini penting dilakukan agar petani bisa lebih

memahami pelaksanaan pengendalian hama terpadu di lapangan. Kegiatan ini dilakukan

di Kelompok Tani Agro Lestari di daerah Kecamatan Bontang Selatan. Kegiatan

penyuluhan ini dilakukan dengan membuat pestisida nabati dan perangkap hama likat

kuning. Kegiatan ini diharapkan bisa dilakukan secara berkelanjutan.

Tahapan pertama yaitu berkonsultasi dengan atasan/ mentor. Konsultasi bersama

mentor saya lakukan tanggal 23 Oktober 2019 sedangkan konsultasi bersama Kasi

Perlintan saya lakukan tanggal 1 november 2019 dan tanggal 5 novemer 2019. Ketika

berkomunikasi dengan atasan dan mentor saya menggunakan bahasa yang santun dan

berpakaian sopan serta menghargai dan menerima arahan dan saran dari atsan/mentor

merupakan wujud dari Etika Publik. Output/ hasil : Notulen hasil koordinasi.

Page 53: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

42

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak menggunakan bahasa yang

santun dan berpakaian sopan maka tidak ada timbulnya kepercayaan dari atasan/mentor

sehingga saya tidak mendapat saran yang baik dari atasan maupun dari mentor.

Tahapan kedua adalah menentukan tempat dan waktu untuk melakukan

penyuluhan. Menentukan tempat dan waktu penyuluhan saya lakukan dengan melihat

hasil pengamatan yang saya lakukan selama di lapangan. Penyuluhan saya lakukan di

kebun Kelompok Tani Agro Lestari karena tanaman cabai milik pak Daroni banyak

terserang hama trips dengan tingkat serangan tinggi. Saya bermusyawarah dan

berdiskusi bersama rekan kerja saat menentukan tempat dan waktu penyuluhan

merupakan wujud dari Nasionalisme. Output/ hasil : Jadwal penyuluhan.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila menentukan tempat dan waktu tidak

saya lakukan maka bisa dipastikan bahwa kegiatan penyuluhan yang saya lakukan tidak

akan berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan.

Tahapan ketiga adalah menyiapkan alat dan bahan penyuluhan. Alat dan bahan

yang saya siapkan untuk membuat pestisida nabati yaitu daun sirsak 100 lembar, bawang

putih 1 buah, air 1 lt, sabun colek secukupnya, ember, kain saringan. Sedangkan bahan

dan alat yang saya siapkan untuk membuat perangkap likat kuning, yaitu botol aqua

bekas, cat minyak warna kuning, kuas, tinner, kayu, minyak goreng, dan plastik gula.

Saya menggunakan alat-alat dari barang-barang bekas yang ada disekitar saya sehingga

mudah didapatkan, seperti botol aqua bekas,dll, merupakan wujud dari sikap Anti

Korupsi. Output/hasil adalah alat dan bahan penyuluhan.

Gambar 25. Saya berkonsultasi dengan

mentor

Gambar 24. Saya berkonsultasi dengan

atasan langsung

Page 54: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

43

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila saya tidak menyiapkan alat dan bahan

untuk penyuluhan maka penyuluhan yang saya lakukan tidak akan berjalan lancar.

Karena pembuatan pestisida nabati dan perangkap likat kuning jadi terhambat.

Tahapan keempat adalah pelaksanaan penyuluhan. Penyuluhan pembuatan

pestisida nabati dan perangkap hama saya lakukan tanggal 6 dan 7 november 2019. saya

memberikan informasi secara terbuka merupakan wujud dari sikap Akuntabilitas. Saya

bekerja sama dengan rekan kerja dan petani saat penyuluhan merupakan wujud dari sikap

Nasionalisme. Saat penyuluhan saya berkomunikasi dengan santun, ramah dan sopan

dan saya peduli dengan kondisi kesehatan tanaman petani merupakan wujud sikap dari

Etika Publik. Serta saya memberikan pelayanan terbaik kepada petani berupa

penyuluhan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan merupakan wujud sikap

Komitmen Mutu. Output/hasil adalah dokumentasi.

Gambar 26. Bahan-bahan pembuatan

pestisida nabati Gambar 27. Bahan-bahan pembuatan

perangkap hama likat kuning

Gambar 28. Leaflet cara pembuatan pestisida nabati dan

pembuatan perangkap hama likat kuning

Page 55: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

44

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila saya tidak melakukan penyuluhan

pengendalian hama dan penyakit maka petani akan melakukan pengendalian

menggunakan pestisida kimia. Dengan penyuluhan ini diharapkan petani dapat

mengetahui cara membuat pestisida nabati dan perangkap likat kuning yang mudah dan

murah jika dibandingkan dengan membeli pestisida kimia. Kegiatan penyuluhan ini juga

merupakan salah satu teknik dari Pegendalian Hama Terpadu.

Tahapan kelima adalah Evaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan membuat laporan

hasil penyuluhan. Saya membuat laporan penyuluhan secara transpran dan dapat

dipertanggung jawabkan merupakan wujud dari sikap Akuntabilitas. Output/hasil

yaitu Laporan penyuluhan pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai.

Analisis dampak nilai ANEKA :apabila evaluasi ini tidak dilakukan maka kita

tidak bisa mengetahui kekurangan yang terjadi saat penyuluhan tersebut.

E. Membuat Forum Komunikasi Petani dan Petugas Pengendali Organisme

Pengganggu Tanaman.

Membuat forum komunikasi petani dan petugas POPTmerupakan inovasi terbaru

bagi petugas POPT karena belum pernah dilakukan di kegiatan sebelumnya. Forum

komunikasi ini berupa grup whatsapp (Wa). Pembuatan grup Wa ini diharapkan dapat

menjadi fasilitator antara petani dan petugas POPT. Grub WA ini dibuat guna

memudahkan petani untuk memperoleh informasi seputar pengendalian hama dan

penyakit di lapangan, memudahkan komunikasi antar petani dan petugas POPT serta

sebagai media silaturahmi petani satu dengan petani yang lainnya sehingga mereka bisa

saling bertukar informasi dan pengalaman cara pengendalian hama dan penyakit di

lapangan.

Gambar 30. Memasang perangkap hama

likat kuning disela-sela tanaman cabai

Gambar 29. Mengaplikasikan pestisida

nabati ke tanaman cabai

Page 56: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

45

Tahapan pertama adalah saya melakukan kosultasi dengan atasan/mentor. Kegiatan

ini saya lakukan tanggal 23 Oktober 2019. Saya berkonsultasi dengan atasan

langsung/mentor mengenai pembentukan forum komunikasi ini dengan ramah dan

meminta masukan saran dari beliau merupakan wujud sikap Etika Publik. Output/hasil

adalah notulen hasil konsultasi.

Analisis dampak nilai ANEKA : jika saya tidak menggunakan bahasa yang

santun dan berpakaian sopan maka tidak ada timbulnya kepercayaan dari atasan/mentor

sehingga saya tidak mendapat saran yang baik dari atasan maupun dari mentor.

Tahapan kedua adalah mengumpulkan no Hp petani dan petugas Pengendali

OPT. Mengumpulkan no Hp petani saya lakukan ketika bertemu dengan petani tersebut.

Selain saya meminta izin kepada petani, saya juga mensosialisasikan terlebih dahulu

maksud dan tujuan dibuatnya forum komunikasi ini agar tidak terjadi kesalah pahaman di

kemudian hari. Hal ini merupakan wujud sikap dari Etika Publik. Output/hasil adalah no

Hp petani dan petugas pengendali OPT.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila saya tidak mengumpulkan no Hp

petani dengan meminta ijin dan mensosialisaikan maksud dan tujuan saya terlebih dahulu

maka petani akan bingung sehingga komunikasi dengan petani tidak akan berjalan

dengan lancar.

Gambar 31 Konsultasi bersama atasan

langsung

Gambar 32. Konsultasi bersama mentor

Page 57: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

46

Tahap selanjutnya adalah membuat grup WhatsApp (wa). Setelah no Hp petani

dan petugas POPT terkumpul maka segera saya membuat grup wa tersebut. Tujuannya

agar komunikasi dan silaturahmi dapat segera terjalin, merupakan wujud sikap dari

Nasionalisme. Pembuatan forum komunikasi dilakukan secara transpran merupakan

wujud dari sikap Akuntabilitas. Saya menggunakan grup wa ini dengan bijak dan

tanggung jawab merupakan wujud dari Anti Korupsi. Output/hasil adalah Grup wa

yang bernama “PERLINTAN JAGO DKP3 BTG”

Analisis dampak nilai ANEKA : Apabila saya tidak membuat grup wa ini maka

komunikasi antara petani dan petugas POPT tidak akan terjalin sehingga tali silaturahmi

juga tidak akan terjalin.

Tahapan keempat adalah sharing knowledge tentang penerapan pengendalian

hama terpadu (PHT). Sharing knowledge tentang penerapan pegendalian hama terpadu

dibantu oleh rekan kerja saya. Kami saling bekerja sama dan saling membantu untuk

menshare materi-materi pengendalian hama terpadu (PHT) serta adanya musyawarah dan

diskusi saat sharing knowledge ini merupakan wujud dari sikap Nasionalisme. Saya

melakukan dialog dan sharing knowledge dengan ramah, sopan dan santun merupakan

wujud dari sikap Etika Publik. Saya membuka percakapan di forum komunikasi ini saat

jam kerja agar tidak mengganggu waktu istirahat petani dan petugas POPT merupakan

wujud dari sikap Anti Korupsi. Output/hasil adalah Percakapan dan Informasi.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila sharing knowledge tidak saya lakukan

di grup wa ini maka petani tidak akan mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang

pengendalian hama terpadu.

Gambar 33 Saya sedang membuat grup

Whatsapp (wa)

Gambar 34. Grup wa yang telah dibuat

Page 58: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

47

Tahapan terakhir adalah membuat sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab saya

lakukan untuk menanyakan perkembangan dari tanaman yang meraka budidayakan.

Apakah ada serangan hama penyakit atau tidak serta bagaimana cara mengendalikannya.

Saya memberikan pelayanan yang terbaik kepada petani merupakan wujud dari sikap

Komitmen Mutu. Output/ hasil : daftar pertanyaan /pemasalahan dan pemecahan solusi.

Analisis dampak nilai ANEKA : apabila saya tidak melakukan sesi Tanya

jawab ini dengan petani maka saya tidak akan mengetahui perkembangan dari tanaman

yang dibudidayakan oleh petani sehingga saya dan rekan kerja saya tidak bisa

memberikan solusi terbaik bagi petani apabila ada tanaman yang terserang olah hama

dan penyakit.

F. Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan yang saya lakukan di kantor maupun di lapangan yaitu meberikan

pengetahuan dan informsi kepada petani sehingga menimbulkan kesadaran petani akan

pentingnya penerapan Pengendalian Hama Terpadu sesuai dengan tata nilai Dinas

Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian “ SIAGA”, yaitu Santun, Ikhlas, Akuntable,

Global, dan Aktif. Santun artnya santun dalam berkomunikasi dengan petani sehingga

terjalin silaturahmi dan keakraban. Ikhlas yaitu ikhlas saat memberikan pelayanan

terbaik kepada petani maupun masyarakat. Akuntable yaitu akuntabilitas dalam

memberikan informasi dan data yang akurat. Global, diharapkan aktualisasi ini dapat

diaktualisasikan secara menyeluruh oleh semua petani dan masyarakat. Aktif ikut serta

demi kemajukan dan kesejahteraan petani di Kota Bontang.

Page 59: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

48

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pNS ini dilaksanakan

dalam rentang waktu 11 Oktober s.d 25 November 2019. Peserta latsar mengankat isu

berdasarkan permasalahan yang ditemukan di unt kerja yaitu “Kurangnya kesadaran

petani akan pentingnya Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman cabai di Kecamatan

Bontang Selatan Kota Bontang”. sebagai upaya untuk menyelesaikan isu dan

permasalahan tersebut, peserta diklat mengimplementasikan melalui kegiatan proses

aktualisasi yaitu “Meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya Pengendalian Hama

Terpadu pada tanaman cabai di Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang”.

Kegiatan tersebut antara lain : Membuat leaflet tentang Pengendalian Hama

Terpadu (PHT) tanaman cabai. Melakukan sosialisasi Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) tanaman cabai kepada petani. Melakukan pengamatan, pemantauan dan

identifikasi hama dan penyakit di lapangan secara rutin, Penyuluhan pengendalian hama

dan penyakit (PHT) tanaman cabai berkelanjutan. Membuat forum komunikasi petani dan

petugas pengendali organisme pengganggu tanaman. Seluruh kegiatan aktualisasi yang

dilakukan oleh peserta sangat sesuai dengan misi Dinas dimana Dinas Ketahanan Pangan,

Perikanan dan Pertanian memberikan pelayanan yang SIAGA kepada masyarakat.

Melalui pengaktualisasian nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu meningkatkan kinerja

peserta Latsar dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat bekerja sebagai

seorang pengelola pengendali organisme penggangu tanaman yang professional dan

memiliki integritas dalam mewujudkan pelayanan pengendalian organisme penggangu

tanaman berkualitas, khususnya di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Kota Bontang.

B. Saran

Page 60: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

49

Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam lima nilai-nilai

dasar PNS yaitu nilai dasar ANEKA di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan

Pertanian Kota Bontang, peserta latsar merekomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi Peserta

Peserta Latsar mengharapkan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dapat

terlaksana secara berkelanjutan pada aktifitas kerja sehari-hari dan menularkannya ke

rekan kerjanya.

2. Aparatur Sipil Negara

Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secaratotal dan loyalitas yang

tinggi. Tugas-tugasnya juga dilaksanakan dengan memegang prinsip niali-nilai

ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat tercapai dengan baik.

3. Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian

Pihak dinas hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap staffnya dalam

melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan kesejahteraan petani serta

pelayanan di bidang pertanian.

4. Petani dan masyarakat

Petani dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan baik secara sinergis

dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan

dan Pertanian khususnya Pemerintah Kota Bontang.

Page 61: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

50

C. Role Model

Ibu Hj. Aji Erlinawaty, MT adalah Kepala Dinas Ketahanan

Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang. Riwayat karir

beliau, beliau pernah menjadi Kabag Evaluasi Pembangunan

Sekretariat Daerah Kota Bontang tahun 2008- 2010. Kepala Dinas

Ketahanan Pangan,Perikanan dan Pertanian Kota Bontang tahun

2011- sekarang. Dan pada tanggal 25 November 2019 beliau

dilantik menjadi Sekretaris Daerah Kota Bontang.

Beliau lahir di Samarida pada tanggal 22 Oktober 1965. Anak pertama dari 3

bersaudara ini mempunyai hoby membaca buku dan menulis.

Ibu Hj. Aji Erlinawaty saya jadikan role model karena sosoknya yang berkarakter.

Sebagai ASN yang berkualitas, beliau memiliki dedikasi dan inovasi yang tinggi bagi

kemajuan Kota Bontang khususnya di Bidang Pertanian. Sebagai seorang pemimpin beliau

merupakan sosok yang tegas, jujur dan berwibawa. Sosoknya yang disiplin waktu, religious,

baik hati, ramah dan familiar dengan staffnya menjadikan beliau sosok yang dicintai seluruh

staff DKP3 maupun masyarakat di Kota Bontang.

Sosok Ibu Hj. Aji Erlinawaty saya jadikan motivasi dan contoh bagi diri saya untuk

bisa menjadi ASN yang berkualitas dan dicintai oleh masyarakat. Oleh Karena itu, saya

selalu memperbaiki sikap dan kedisiplinan. Hal ini merupakan langkah awal bagi saya untuk

bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam

menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN di Kota Bontang. demi kemajuan Kota Bontang

dan kesejahteraan petani dan masyarakat.

Page 62: MENINGKATKAN KESADARAN PETANI AKAN PENTINGNYA PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA …pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 14. · i meningkatkan kesadaran

51

DAFTAR PUSTAKA

LAN RI, 2015, “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan dan Pelatihan

Golongan III, Jakarta

LAN RI, 2015, “ANTI KORUPSI” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan I/II dan III, Jakarta

LAN RI, 2017, “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta

LAN RI, 2017, “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,

Jakarta

LAN RI, 2017, “PELAYANAN PUBLIK” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta