meningkatkan kinerja karyawan
DESCRIPTION
MM SDM :Meningkatkan Kinerja Karyawan.UMS Pasca Sarjanavanzero.TRANSCRIPT
TUGAS
MANAJEMEN SDM
Dosen : Drs. M. Farid Wajdi, M.M., Ph.D.
MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
OLEH :
Ivan Ardo Fatas NIM P100130022
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
Dalam upaya memenangkan persaingan di pasar bebas setiap perusahaan dituntut
untuk mampu menghasilkan barang/jasa yang berdaya saing tinggi, yaitu barang/jasa
yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilakan barang/jasa yang
berdaya saing tinggi ditentukan oleh tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisien yang
tinggi ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu SDM yang
professional yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan
baru. Untuk dapat memiliki SDM yang professional organisasi dapat melakukan
pendidikan dan pelatihan serta bimbingan bagi SDM-nya. Hanya saja untuk
menghasilkan prestasi kerja yang tinggi seorang karyawan tidak saja perlu memiliki
keterampilan, tetapi ia juga memiliki keinginan dan semangat untuk berprestasi tinggi.
Sebelum menjalankan strategi untuk meningkatkan prestasi kerja, pahami cara
Anda melihat pekerjaan. Anda melihatnya sebagai pekerjaan, karier atau panggilan hati?
Untuk mengenalinya, sederhana saja. Anda akan fokus pada gaji atau kompensasi kerja
jika Anda melihatnya sebagai pekerjaan. Sementara, jika melihat pekerjaan sebagai
karier, Anda fokus pada pencapaian, prestasi, jenjang karier dan jabatan. Kemudian, jika
Anda melihat pekerjaan sebagai panggilan hati, Anda mengesampingkan persoalan uang,
gaji, kompensasi lain dan juga jabatan. Fokus Anda adalah pada pekerjaan itu sendiri,
yang begitu Anda nikmati.
Apapun perspektif Anda, jika masih merasa tak puas dengan prestasi kerja,
lakukan delapan strategi dibawah ini :
1. Menciptakan tantangan
Anda tak perlu menunggu kesempatan untuk menantang diri mencapai prestasi.
Ciptakan tantangan untuk diri sendiri. Caranya, aktif melibatkan diri dalam sebuah
proyek atau tugas yang bisa memotivasi diri lebih tinggi. Mulailah dari proyek kecil
hingga yang berisiko tinggi. Mengerjakan sesuatu yang Anda sukai, apalagi jika
berhasil, bisa menumbuhkan kepercayaan diri dan kepuasan kerja.
2. Membantu rekan kerja
Kesuksesan Anda tak lepas dari bantuan mentor. Kini, saat Anda berhasil
menyelesaikan pekerjaan dengan baik, mulailah menjadi mentor bagi rekan kerja.
Terutama kepada rekan kerja baru yang masih membutuhkan pengarahan. Membantu
tim dalam bekerja takkan mengurangi keahlian Anda. Justru, sikap kerja seperti ini
memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi diri Anda.
3. Jangan monoton
Rutinitas yang monoton membuat Anda bosan dan merasa tak tertantang. Jika hal
ini yang Anda alami, segeralah bicara dengan atasan. Minta atasan melibatkan Anda
dalam pekerjaan atau tugas lain. Jika perusahaan sedang menjalani proyek atau tugas
baru, ajukan diri sebagai bagian dari tim. Menantang diri sendiri seperti ini
membutuhkan keberanian, Anda berani?
4. Selalu positif
Berpikir positif menjadi senjata ampuh yang bikin Anda betah dengan pekerjaan.
Melihat pekerjaan lebih positif akan membantu Anda meningkatkan performa. Saat
Anda berpikir tengah terjebak dalam pekerjaan yang menyebalkan, saat itulah Anda
kehilangan motivasi.
5. Tingkatkan skill
Semakin banyak keterampilan yang Anda punya, peluang kesuksesan dalam
karier terbuka lebar. Jika mendapat kesempatan meningkatkan skill, jangan ragu
memanfaatkannya. Seperti mengikuti kelas pengembangan diri, seminar, workshop
apapun yang berkaitan dengan pekerjaan dan bisa meningkatkan performa kerja.
6. Belajar dari kesalahan
Jangan pernah memberi ruang bagi kegagalan untuk mengalahkan Anda. Ketika
berbuat kesalahan dalam pekerjaan, segera belajar darinya, perbaiki dan jangan
berhenti mencoba lagi. Mungkin saja, Anda sedang dipersiapkan untuk sukses dengan
berbuat kesalahan tersebut.
7. Bersyukur
Kinerja di kantor tetap terjaga atau bahkan semakin meningkat dengan bersyukur.
Sikap bersyukur seperti ini membantu Anda fokus pada nilai positif pekerjaan atau
karier Anda. Caranya, tanyakan diri sendiri, apa saja yang membuat Anda bersyukur
dalam pekerjaan setiap harinya. Setidaknya temukan satu saja hal yang Anda syukuri
di kantor, setiap hari.
8. Menjaga passion
Anda berhak merasa tak puas dengan pekerjaan atau karier. Namun Anda juga
mencoba realistis, karena untuk berpindah kerja, rasanya tak memungkinkan karena
berbagai kondisi. Jika sudah seperti ini, Anda perlu memelihara passion di dalam diri
atas karier atau pekerjaan. Cara lainnya, jalankan hobi atau aktivitas yang disenangi di
luar kantor.
Lantas, apa pentingnya menjalani delapan strategi ini? penting, karena semakin
Anda merasa puas dengan pekerjaan atau karier, semakin menurun tekanan di dalam diri.
Anda pun terbebas dari stres bahkan depresi.
Sebagai seorang karyawan, kita tentu sangat ingin memiliki prestasi kerja di
perusahaan tempat bekerja. Ya, dengan memiliki prestasi kerja, perusahaan tentu akan
sebisa mungkin mempertahankan Anda untuk berada di perusahaan tersebut. Sebaliknya,
jika Anda tidak memiliki prestasi apapun, maka bisa jadi perusahaan akan meminta Anda
untuk mengundurkan diri saja atau malah memecat.
Karyawan yang dapat menunjukkan prestasi kerja pada umumnya tetap
dipertahankan untuk bekerja karena dianggap sangat dibutuhkan di perusahaan. Namun,
prestasi kerja tidak sekedar bisa mengerjakan tugas dengan baik. Jika hanya sekedar
melaksanakan apa yang memang sudah menjadi kewajiban tentu bukanlah sesuatu yang
istimewa.
Sebaliknya, Anda dikatakan berprestasi jika mampu melaksanakan suatu
pekerjaan yang melebihi dari kewajiban Anda seharusnya. Dengan melakukan hal
tersebut, perusahaan pasti akan memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan kepada
Anda. Memang, sebuah perusahaan tidak akan sewenang-wenang memecat karyawan
yang tidak berprestasi, namun tetap dapat bekerja dengan baik.
Perusahaan biasanya juga akan memberikan hadiah atas kerajinan atau jika
karyawan dapat meningkatkan penjualan. Meskipun demikian, prestasi kerjaakan sangat
bermanfaat baik bagi perusahaan maupun bagi diri Anda sendiri. Bisa jadi, Anda
mendapat kenaikan jabatan atau gaji. Nah, apa saja yang pada umumnya dijadikan
penilaian untuk mendapatkan prestasi kerja? Mari kita simak ulasannya berikut ini!
A. Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Karyawan
Definisi prestasi kerja yang dikemukakan oleh Rao mengarah pada pengaruh
signifikan dan kinerja karyawan. Artinya, prestasi kerja dapat terlihat dari
keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Definisi kedua dikemukakan oleh
Kastarini pada tahun 1971. Dia menjelaskan bahwa prestasi kerja dapat diukur dengan
menilai kinerja setiap karyawan baik dari segi target atau waktu, ketepatan dan
kualitas pekerjaan.
Penilaian prestasi ini tentunya bukan tanpa tujuan apa-apa. Pertama, perusahaan
dapat melihat besar atau kecilnya potensi dan kemampuan setiap karyawan. Kedua,
perusahaan dapat menilai atau mengukur kesuksesan seorang karyawan sehingga
perusahaan dapat memutuskan apakah akan meningkatkan karir karyawan tersebut
atau malah memecatnya.
Ketiga, penilaian dilakukan dengan tujuan memberikan penghargaan atau
peringatan kepada yang bersangkutan. Penilaian ini dilakukan secara transparan agar
tidak menimbulkan prasangka buruk di antara karyawan. Karyawan yang dinyatakan
berprestasi tentu bangga dan semakin meningkatkan produktifitas.
Itulah sebabnya, penilaian dan penghargaan prestasi kerja sangat penting
diadakan di tiap perusahaan agar karyawan tidak bekerja seadanya, melainkan
memiliki target dan mendorong semangat untuk memaksimalkan potensi diri mereka.
Faktor penentu sebagai penilaian dapat dilihat dari dalam maupun luar. Penilaian
dari dalam berkaitan dengan tingkat kepribadian karyawan, motivasi, penguasaan
emosi, atau bakat. Sedangkan, faktor dari luar adalah lingkungan kerja, peraturan yang
berlaku, penghargaan atau peringatan yang dijanjikan.
B. Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Kerja?
o Jujur
Tindakan jujur berarti melakukan persaingan secara sehat. Perusahaan sangat
membutuhkan karyawan yang jujur.
o Supel
Karyawan yang dapat menjaga hubungan baik dengan berbagai masyarakat di
perusahaan tidak akan terlepas dari penilaian.
o Disiplin
Disiplin dalam berbagai hal, seperti waktu, kewajiban, dan tidak kalah penting
adalah pakaian. Jadi, selain memperhatikan hasil pekerjaan, Anda juga harus
memperhatikan penampilan Anda sendiri.
o Semangat
Karyawan yang bersemangat pada umumnya dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan tepat waktu. Jadi, tingkatkan semangat Anda dalam bekerja!
o Kesetiaan
Kesetiaan sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan dari karyawannya.
Ketidaksetiaan terhadap perusahaan tentu dapat membuat Anda melakukan
tindakan yang merugikan. Oleh sebab itu, jaga kesetiaan Anda dari sejak awal
Anda bekerja.
Selain sikap di atas, Anda sebaiknya juga memperlihatkan sikap bijaksana dan
teliti dalam bekerja. Jadi, bukan hanya memperlihatkan kecerdasan semata atas
pendidikan tinggi yang telah ditempuh, tetapi juga menunjukkan kecerdasan dalam hal
spiritual dan emosional. Yakinlah, jika Anda dapat melakukan berbagai cara di atas,
Anda bisa meningkatkan prestasi kerja!
Jika Anda seorang pemilik bisnis atau seorang leader, tentu saja produktivitas
karyawan akan sangat berarti bagi Anda. Produktivitas karyawan bagi perusahaan
akan sangat berkontribusi kepada produktivitas perusahaan dan tentunya kenaikan
profit perusahaan. Sementara, bagi seorang leader, produktivitas karyawan yang
dipimpinnya akan meningkatkan prestasi bagian atau department yang dia pimpin.
Meningkatkan produktivitas karyawan tidak cukup dengan terus-menerus
mendorong mereka bekerja keras. Ada sebuah set strategi yang perlu diterapkan.
Menuntut karyawan untuk bekerja keras bukan solusi yang baik, bahkan bisa menjadi
bumerang bagi perusahaan atau leader.
Berikut ada beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam perusahaan atau
organisasi Anda untuk meningkatkan produktivitas karyawan Anda :
1. Meningkatkan dan Penyegaran Motivasi
Motivasi adalah penggerak, semakin besar motivasi yang dimiliki akan
semakin besar tindakannya. Produktivitas jelas akan meningkat. Namun, yang
perlu diperhatikan adalah motivasi tidak cukup dengan gaji. Gaji memang
memberikan kontribusi terhadap motivasi karyawan, namun gaji baru sebagai
motivasi dasar.
Untuk meningkatkan produktivitas diperlukan motivasi lebih selain gaji
yang biasa mereka terima. Motivasi juga tidak selalu dengan uang. Perusahaan
harus lebih kreatif dalam memberikan motivasi bagi karyawannya. Kadang, hal
yang sederhana dan gratis bisa meningkatkan motivasi karyawan.
Suntikan motivasi sangat diperlukan bagi karyawan-karyawan jika
memang sudah memiliki “penyakit” sehingga motivasi mereka berkurang.
Diperlukan program training yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan level
motivasi karyawan.
Motivasi bisa turun dan ini adalah hal yang lumrah dalam diri manusia.
Motivasi bisa naik dan turun. Untuk diperlukan program untuk menjaga level
motivasi agar tetap berada pada level tertinggi sehingga menghasilkan
produktivitas kerja yang tinggi.
2. Lingkungan Kerja yang Kondusif juga Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Jika motivasi ibarat bensin yang menggerakan mesin, maka lingkungan
kondusif menjadi pelumasnya. Kecukupan bensin tidak akan memadai jika
pelumas pada mesin tersebut kurang. Malah, jika dipaksakan akan merusak
mesin. Begitu juga dengan perusahaan dan organisasi Anda. Meski perusahaan
memberikan dorongan motivasi yang tinggi, jika kondisi atau lingkungan tidak
kondusif, maka motivasi tidak begitu bermanfaat.
Disini peran kepemimpinan terutama top leader dalam menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk berkerja. Karyawan merasa nyaman dan optimis
dalam bekerja. Kadang ada perusahaan yang menerapkan kondisi yang tidak
kondusif, maksudnya meningkatkan motivasi berdasarkan persaingan, tetapi
malah menjadikan banyak friksi diantara karyawan yang akan mengurangi
produktivitas.
Program pelatihan yang juga diperlukan adalah platihan yang
meningkatkan mindset karyawan. Karyawan yang memiliki mindset positif akan
menciptakan linkungan yang lebih kondusif. Sehingga semakin banyak karyawan
yang memiliki mindset positif akan semakin kondusif lingkungan. Tentu saja
disamping kebijakan perusahaan yang menciptakan lingkungan yang kondusif.
3. Integrasi Manajemen Waktu Dengan Sistem Perusahaan
Manajemen waktu mungkin akan memberikan kontribusi pada
produktivitas karyawan. Namun tidak cukup hanya dengan memaksakan
karyawan untuk mengelola waktunya. Manajemen waktu harus terintegrasi
dengan sistem pada perusahaan Anda. Bahkan, sistem perlu didesain sedemikian
rupa agar karyawan dalam bekerja dengan manajemen waktu yang tepat sehingga
produktivitasnya akan tinggi. Sistem harus menjadikan aktivitas karyawan lebih
efektif dan produktif.
Tentu saja pemahaman manajemen waktu bagi karyawan sangat penting.
Diperlukan program pelatihan agar karyawan bekerja dengan menggunakan
manajemen waktu dengan benar. Namun, jika sistem yang ada diperusahaan
tersebut tidak sejalan atau bahkan malah menghambat produktivitas, maka
produktivitas tidak akan banyak meningkat.
Sebagai contoh, sistem manajemen kualitas selain fokus pada kualitas,
perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar meningkatkan produktivitas karyawan.
Begitu juga dengan sistem-sistem lainnya, bukan hanya mengejar agar pekerjaan
menjadi benar, tetapi juga produktivitas pekerjaan yang tinggi.
4. Reward and Punishment Serta Mental Juara
Penghargaan dan hukuman tetap menjadi metode cukup efektif dalam
meningkatkan produktivitas, namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapannya. Jangan sampai reward and punishment malah menciptakan
linkungan yang tidak kondusif. Justru ini malah kontradiktif dengan tujuannya.
Salah satu kelemahan reward and punishment adalah mindset
kebanyakan orang lebih takut menerima hukuman dibandingkan motivasi untuk
mengejar reward. Ketakutan ini memiliki potensi untuk menjadi friksi diantara
karyawan. Inilah yang memungkinkan kondisi yang tidak kondusif bisa terjadi.
Untuk itu penerapan konsep reward and punishment harus diiringi
dengan peningkatan mental juara bagi karyawannya. Mental juara adalah sebuah
kondisi mental dimana seseorang ingin memberikan yang terbaik dengan sportif
(menerima kekalahan dan konsekuensinya).
Anda perlu membuat program meningkatkan produktivitas dengan cara
menyiapkan sistem dan kebijakkan yang menjadikan kondisi kerja kondusif dan
produktif. Ini adalah tanggung jawab top management. Selain itu top
management juga perlu membuat program pelatihan yang bukan hanya
memperhatikan masalah teknis, juga masalah motivasi, mindset positif, mental
juara dan manajemen waktu.
Peningkatkan produktivitas karyawan tidak bisa dengan memperhatikan
satu aspek saja, tetapi harus secara menyeluruh dan terintegrasi.
Pandangan yang menguatkan optimisme pegawai dengan terbukanya
pilihan untuk memajukan diri di dalam organisasi akan menciptakan dorongan
motivasi kerja yang kuat bagi karyawan dan sales person. Hal ini akan
meningkatkan produktivitas yang akan memacu semangat sehingga menjadi satu
lingkaran motivasi yang terus saling menguatkan.
Banyak pemilik usaha yang mengalami kesulitan dalam memberikan umpan balik
kepada karyawan yang kinerjanya tidak sebaik yang diharapkan. Seringkali sulit untuk
tetap fokus dalam menyediakan kritik yang membangun yang diharapkan dapat
menuntun karyawan untuk meningkatkan kinerja. Mungkin ada kecenderungan untuk
menghindari diri sendiri dari suatu situasi yang berpotensi menjadi konfrontatif.
Namun hadapi saja, seorang karyawan yang kurang handal tidak akan menjadi lebih
handal kecuali kalau dia dibuat sadar bahwa terdapat kebutuhan untuk diperbaiki.
Dengan memusatkan perhatian pada hasil yang diharapkan daripada kekurangan yang
dirasakan pada karyawan, maka Anda dapat meningkatkan peluang untuk
mendapatkan hasil yang positif.
File terlampir menguraikan proses yang terdiri atas 10 langkah untuk digunakan
ketika Anda ingin memberikan umpan balik kepada seorang karyawan tentang cara
bagaimana ia dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Penekanannya adalah dengan
melatih agar karyawan dapat bekerja dengan lebih baik. Dengan mengetahui apa saja
yang ingin Anda cakup dalam pertemuan tatap-muka, dan dengan berpedoman pada
agenda, akan lebih mudah kiranya apabila Anda sudah membuat rencana di muka.
Ada 10 Langkah untuk Memberi Masukan yaitu :
1. Langsung ke sasaran.
Tujuan dari pertemuan ini adalah....
Saya minta Anda hadir di sini untuk membahas.....
Saya ingin membahas tentang bagaimana Anda....
2. Katakan mengapa Anda ingin ada pertemuan ini.
Saya ingin tahu tentang....
Ada masalah di......
3. Jelaskan apa yang Anda tahu.
Saya melihat.....
Ketika saya diberitahu, saya melihat masalah dengan......
4. Jelaskan konsekuensi dari perilaku yang berlanjut.
Apabila hal ini terus terjadi, maka.............
Melihat situasi ini seperti yang dirasakan pelanggan, nampaknya...
5. Jelaskan bagaimana perasaan Anda mengenai apa yang Anda tahu.
Saya sangat khawatir tentang.....
Saya tidak yakin kebenaran bahwa.....
Saya sangat kecewa karena kesalahan pada fungsi ini tetap terjadi.....
6. Ajaklah pihak lain menyampaikan kisah dalam versinya sendiri.
Itu yang saya ketahui, sekarang bagaimana menurutmu....
Apakah itu cara Anda memandang.....
Bagaimana reaksi Anda?
7. Ajukan sebanyak mungkin pertanyaan untuk memahami situasi dari
perspektif orang lain.
Nah, bagaimana Anda tahu bahwa....
Dan apa yang terjadi?
Apabila Anda melakukannya, mengapa....
8. Putuskan tindakan khusus apa yang harus diambil, kapan dan sampaikan
ke pihak lain.
Saya yakin Anda harus....
Pada pertemuan mendatang, seperti pada Butir 4 dari Agenda, Anda akan....
9. Buatlah ringkasan tentang isi pertemuan.
Mari kita ringkas, Anda akan..... dan saya akan......
10. Tindak lanjuti.
Saya akan menghubungi Anda besok..............
Dan ada 7 kunci sukses meraih prestasi, yaitu :
1. Bekerjalah lebih baik dari rekan – rekan Anda. Caranya, tingkatkan efesiensi dan
produktivitas kerja Anda, serta tentukan skala prioritas dalam bekerja.
2. Perbesar daya kerja Anda dengan menghadapi pekerjaan dengan sikap mental
positif dan perhatian penuh.
3. Bekerjalah lebih kreatif.
4. Lakukan penyesuaian diri dengan perubahan yang terjadi. Jangan terkejut bila
sewaktu – waktu terjadi perubahan.
5. Tingkatkan wawasan serta keterampilan dalam bekerja dan berpikir.
6. Jangan mudah puas dengan hasil kerja yang telah dicapai. Lakukan evaluasi
terhadap hasil kerja Anda dan berikan tantangan untuk menghadapi tugas lebih
berat.
7. Kepuasan kerja akan diperoleh bila Anda mampu menyelesaikan pekerjaan tugas
dengan mudah, benar, cepat, dan tepat. Kondisi ini meningkatkan semangat kerja
sehingga memperbesar daya kerja. Akhirnya, Anda akan lebih menguasai,
efesien, produktif, dan terampil dalam bekerja.
C. Pengaruh Penilaian Prestasi dan Promosi Jabatan Terhadap Peningkatan
Semangat Kerja Karyawan.
Sebagaimana atelah diuraikan diatas, bahwa penilaian prestasi kerja yang
sistematis dan objektif dapat menimbulkan perasaan puas dalam diri karyawan.
Mereka mersa bahwa dengan cara ini hasil kerja mereka dinilai oleh perusahaan
dengan sewajar-wajarnya dan sekaligus kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri
individu karyawan dan pada akhirnya akan menimbulkan dorongan dan semangat
kerja di hati individu untuk memperbaiki diri, sehingga dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan baik.
Hal ini sesuai dengan pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2000 :87) mengemukakan
bahwa :
“Dengan penilaian prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian dari
atasannya sehingga mendorong mereka bergairah bekerja, asalkan proses penilaiannya
jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya”.
Setelah melakukan penilaian, tentunya karyawan yang berprestasi baik
memungkinkan dirinya untuk diberikan promosi, karena promosi merupakan suatu
tindak lanjut dari hasil penilaian prestasi kerjanya.
Promosi memberikan peran penting karyawan, bahkan menjadi idaman yang
selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti adanya kepercayaan dan pengakuan
mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan yang bersangkutan untuk
menduduki jabatan lebih tinggi.
Promosi yang dilaksanakan hendaknya berdasarkan penilaian kejujuran,
kemampuan, kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih
kasih. Karyawan yang mempunyai peringkat atau ranking terbaik hendaknya
mendapat kesempatan untuk dipromosikan terlebih dahulu tanpa melihat uku,
golongan dan keturunannya. Promosi yang dilaksanakan dengan adil akan menjadi
alat mendorong bagi karyawan untuk meningkatkan semangat kerjanya, sehingga
dapat bekerja lebi giat dan lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Malayu.S.P.
Hasibuan (2000 :107) mengemukakan bahwa :
“Jika ada kesempatan bagi karyawan dipromosikan berdasarkan azas keadilan
dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja lebih giat, bersemangat,
berdisiplin, dan berprestasi kerja sehngga sasaran perusahaan secara optimal
dapat tercapai”.
Berdasarkan dari uraian diatas, menunjukan bahwa penilaian prestasi kerja dan
promosi jabatan berpengaruh pada semangat kerja karyawan, karena kedua variable
tersebut merupakan factor yang sangat penting yang harus diperhatinkan oleh
perusahaan, agar peningkatan semangat kerja dapat tercapai dengan baik.
Daftar Pustaka
1. http://asm.ariyanti.ac.id/download/Karya%20Ilmiah/Nomor%204%20Tahun
%20II/Upaya%20Meningktakan%20Kualitas%20Kinerja%20-%20Moch
%20Hafid.doc
2. http://indonesia.smetoolkit.org , Form. Umpan Balik Prestasi Kerja
3. http : //careers.jobstreet.co.id//Cara Meningkatkan Prestasi Kerja
4. Kompas, 28 Desember 2010, Penulis : Wardah Fazriyati
5. Nafismudrika.wordpress.com, 24 November 2011, Cara Meningkatkan Prestasi
Kerja
6. 4 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan, 27 Januari 2013, Rahmat
7. Cara Meningkatkan Prestasi Kerja, 7 Maret 2013, Palapa
8. http://hasbihtc.com ,