menuju - pa pekanbaru · 2020. 10. 5. · bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan...
TRANSCRIPT
MENUJU
PEKANBARU, 22 JANUARI 2020
2
A. PENGERTIAN
Zona Integritas merupakan dua kata yang dirangkai menjadi
kesatuan yang tidak terpisahkan yaitu kata “Zona” yang berarti “Wilayah
atau Daerah dengan pembatasan khusus”. Sedangkan kata “Integritas”
dimaksudkan adalah “Konsistensi dan keteguhan yang tidak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Dalam Etika “Integritas”
diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Oleh karena
itu seseorang dapat dikatakan memiliki integritas, apabila tindakannya sesuai
dengan nilai, keyakinan dan prinsip kebenaran yang dipegangnya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa “Membangun Zona
Integritas” adalah mewujudkan aparat dalam wilayah tertentu menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur kejujuran, kebenaran, bebas dari korupsi, suap, pungli dan
menerima gratifikasi, sehingga terbangun pemerintahan/lembaga yang bersih
dan meningkatnya pelayanan publik secara baik dan konsisten sebagaimana
dimaksud dalam Permenpan RB Nomor 10 Tahun 2019.
Disamping itu juga Zona integritas merupakan sebutan atau predikat yang
diberikan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemda yang impinan dan
jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM
melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik. Kementerian/Lembaga dan Pemda yang telah mencanangkan
sebagai ZI mengusulkan salah satu unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas
dari Korupsi.
B. DASAR
1. Peraturan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
2. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Pekanbaru Nomor:
W4.A1/368/OT.01.2/1/2019 tanggal 15 Januari 2019 tentang Penetapan
Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada
Pengadilan Agama Pekanbaru Tahun 2019.
3
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM) ini dibuat untuk mengukur capaian target yang telah ditentukan dan
kendala dalam pelaksanaannya; dan
2. Untuk memberikan saran dan masukan kepada pimpinan guna mengambil
keputusan lebih lanjut.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN ZONA ITEGRITAS
Untuk membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) harus dilakukan dengan
berbagai upaya, seperti penandatangan Pakta Integritas dan semua pihak mulai
Pimpinan/Ketua Pengadilan sampai kebawahnya harus mempunyai komitmen
yang kuat untuk membangun Zona Integritas ini. Perubahan mindset (pola pikir
dan budaya kerja) pada semua unsur Pengadilan dimulai dari Ketua
Pengadilan, Hakim, Panitera sampai dengan Pegawai Honorer harus dilakukan
sehingga masing-masing memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat yang
baik, dan bukan minta dilayani.
Ada 2 hal sasaran pokok yang ingin dicapai dalam pembangunan zona
integritas yaitu :
1. Terwujudnya Pemerintahan//Lembaga Peradilan Yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi baik di tingkat Pemerintahan Pusat maupun pemerintah
daerah, implementasinya minim sekali. Dan khusus perintah melaksanakan
program wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) dilingkungan instansi pemerintah/ lembaga masing-masing
ditujukan adalah sebagai bentuk untuk mengoptimalkan agar terciptanya
pemerintahan dan lembaga yang bersih dari KKN.
4
Pengadilan sebagai salah satu pilar penegakan hukum di Indonesia harus
berbuat untuk mencipakan suatu lembaga yang bersih dari korupsi, pungli,
menerima gratifikasi dan praktek-praktek penyimpangan yang tidak sesuai
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya. Saat ini kepercayaan
publik terhadap pengadilan semakin menurun, anggapan negatif seringkali
muncul, praktek koruptif tak bisa lepas dari ketajaman sorotan masyarakat,
meskipun Mahkamah Agung telah berbuat yang terbaik untuk mencegah
terjadinya penyimpangan, namun kesadaran lembaga-lembaga yang berada di
bawahnya belum maksimal merespon keinginan Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung telah menetapkan visinya yaitu “Terwujudnya
Peradilan Yang Agung” Target yang ingin dicapai Mahkamah Agung, harus
disikapi oleh lembaga peradilan yang berada di bawahnya, dengan berbuat dan
bertindak agar harapan itu bisa terpenuhi. Tentunya ada komitmen kuat dari
Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama untuk
secara seksama mewujudkan cita-cita luhur.
Pengadilan Agama Pekanbaru melakukan pencanangan Pembangunan Zona
Integritas pada tanggal 2 Oktober 2018 dan pada tanggal 10 Desember 2019
bertepatan dengan peringatan hari anti korupsi, Pengadilan Agama merupakan salah
satu satker peradilan di bawah Mahkamah Agung RI yang ditetapkan oleh Menteri
Perberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Satuan Kerja
Berpredikat Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBBM).
Ada beberapa kegiatan yang bersifat kongkrit, untuk menerapkan zona
integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) di Pengadilan Agama Pekanbaru yaitu :
1. Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim
dan seluruh Pegawai.
2. Pemenuhan Kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) dilaksanakan saat seseorang masuk kedalam jajaran PNS Mahkamah
Agung;
3. Penerapan Disiplin Pegawai Negeri ;
4. Penerapan Kode Etik Hakim dan Pegawai;
5. Penetapan Role Model Pengadilan Agama Pekanbaru;
5
6. Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik yang adil, terukur dan akuntabel
dengan adanya Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan dengan adanya
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP);
7. Penerapan Keterbukaan Informasi melalui Website dan papan pengumuman;
8. Pengusulan diklat bagi hakim maupun pegawai;
9. Pengusulan kenaikan pangkat bagi hakim dan pegawai;
10. Dokumentasi kepegawaian terupdate melalui SIKEP dan ABS;
11. Pelaksanaan Pelatihan internal di Pengadilan Agama Pekanbaru yaitu
Pelatihan Pustakawan;
12. Setiap tahun semua Hakim dan Pegawai telah membuat SKP;
13. Telah memiliki IKU;
14. Penyusunan LKJIP tepat waktu;
15. Penerapan analisa resiko;
16. Penerapan Whistleblower System dan SIWAS;
17. Pengendalian Gratifikasi;
18. Penanganan Benturan Kepentingan.
19. Penerapan SOP di semua bagian;
20. Rapat Internal dan Pengawasan Bidang;
21. Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat;
22. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan jasa Secara Elektronik.
E. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN KOMPONEN PENGUNGKIT
1. Manajemen Perubahan
a. Telah disusun Tim Kerja
Penyusunan Tim Kerja: Telah dilakukan melalui prosedur/mekanisme yang
jelas dengan memperhatikan kompetensi, komitmen dan integritas pegawai
a. Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM
- Telah disusun rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM yang memuat target-target prioritas yang relevan dengan
tujuan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM;
6
- Telah disusun dokumen rencana aksi pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM yang memuat target-target prioritas yang relevan
dengan tujuan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM;
- Tersedianya mekanisme atau media yang mensosialisasikan
Pembagunan ZI menuju WBK dan WBBM.
b. Dokumen pemantauan dan evaluasi pembagunan ZI menuju WBK dan
WBBM Telah disusun dokumen pemantauan dan evaluasi pembagunan ZI
menuju WBK dan WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Perlaksanaan kegiatan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM telah
mengacu pada target yang direncanakan
- Terlaksananya kegiatan pemantauan dan evaluasi
- Terlaksananya tindak lanjut hasil pemantauan dan evaluasi
c. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
Perubahan pola pikir dan budaya kerja dilakukan melalui kegiatan sebagai
berikut:
- Melaksanakan dokumentasi kegiatan Pimpinan sebagai role model
dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM;
- Menetapkan Agen Perubahan dalam Pembangunan ZI;
- Telah melaksanakan pelatihan budaya kerja dan pola pikir secara
maksimal;
- Melibatkan seluruh pegawai dalam Pembangunan Zona Integritas
menuju WBK dan WBBM.
1. Penataan Tata Laksana
a. Telah disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan utama
- Telah disunan Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan utama
mengacu pada kegiatan Pengadilan Agama Pekanbaru
- Telah disahkan dan diterapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
kegiatan utama baik di bagian Kepaniteraan maupun Kesekretariatan
- Telah dilakukan evaluasi dan perbaikan Standar Operasional Prosedur
(SOP)
b. E-office/e-government
- Telah memanfaatkan SIPP secara menyeluruh dalam proses
penyelesaian perkara;
- Telah memanfaatkan teknologi informasi bagian pelayanan;
7
- Sistem kepegawaian telah menggunakan aplikasi Sikep Mahkamah
Agung dan ABS Badilag.
c. Keterbukaan Informasi Publik
- Telah diterapan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik;
- Telah dilaksanakan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik.
2. Penataan Sistem Manajemen SDM
a. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi
- Telah menerapkan rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada
peta jabatan dan hasil analisis beban kerja;
- Telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana
kebutuhan pegawai pada Pengadilan Agama Pekanbaru.
b. Pola Mutasi Internal
- Telah menyusun kebijakan pola mutasi internal;
- Telah menerapkan kebijakan pola mutasi internal;
- Telah melaksanakan monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola
mutasi internal.
c. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi
- Telah mengusulkan/menugaskan pegawai dalam kegiatan
pengembangan profesi (diklat);
- Telah melaksanakan monitoring dan evaluasi atas kegiatan
pengembangan profesi.
d. Penetapan kinerja individu
- Menerapkan penetapan kinerja individu;
- Menetapkan kinerja individu sesuai dengan indikator kinerja
setingkatnya di atasnya;
- Menetapkan kinerja individu dilakukan secara periodik;
- Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/diimplementasikan
mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan.
e. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik Hakim dan Kode Perilaku Pegawai
- Penerapan Aturan Disiplin/Kode Etik Hakim dan Kode Perilaku
Pegawai.
f. Sistem informasi kepegawaian
- Pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara berkala.
8
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
a. Keterlibatan pimpinan
- Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan perencanaan;
- Pimpinan terlibat langsung dalam penyusunan penetapan kinerja;
- Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala.
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
- Penyusunan dokumen perencanaan;
- Dokumen perncanaan berorientasi hasil;
- Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU);
- Penyusunan Laporan Kinerja
- Peningkatan kapasistas SDM yang m;enangani akuntabilitas kinerja.
4. Penguatan Pengawasan
a. Pengendalian Gratifikasi
- Public campaign tentang pengendalian gratifikasi;
- Implementasi pengendalian gratifikasi.
b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
- Membangun lingkungan pengendalian di unit kerja
- Melakukan penilaian resiko atas unit kerja terkait
- Sosialisasi SPI ke pelaksana kegiatan atau pihak terkait.
c. Pengaduan masyarakat
- mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat;
- menindaklanjuti hasil pengaduan masyarakat;
- monitoring dan evaluasi hasil penangananPengaduan Masyarakat;
- menindaklanjuti hasil evaluasi penanganan Pengaduan Masyarakat.
d. Whistle Blowing System
- Menerapkan Whistle Blowing System;
- Mengevaluasi penerapan Whistle Blowing System;
- Menindaklanjuti evaluasi penerapan Whistle Blowing System.
e. Penanganan Benturan Kepentingan
- Mengidentifikasi Benturan Kepentingan dalam tugas fungsi utama;
- Mensosialisasikan kebijakan penanganan Benturan Kepentingan;
- Mengimplementasikan kebijakan penanganan Benturan Kepentingan;
- Mengevaluasi pelaksanaan penanganan Benturan Kepentingan;
9
- Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan penanganan Benturan
Kepentingan.
5. Peningkatan Kualitas Pelayan Publik
a. Standar pelayanan
- Telah disusun standar pelayanan di unit layanan;
- Telah disusun standar operasional prosedur (SOP) bagi standar
pelayanan;
- Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.
b. Budaya pelayanan prima
- Melakukan sosialisasi berupa kode etik, estetika, capacity building
dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima;
- Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai
media.
c. Penilaian Kepuasan terhadap pelayanan
- Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan;
- Melakukan survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka;
- Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat.
A. Evaluasi dan Penilaian
Sejak pencanangan pembangunan zona integritas tanggal 2 Oktober
2018, Pengadilan Agama Pekanbaru telah melakukan berbagai kegiatan
terutama yang berkaitan dengan eviden yang diperlukan sebagaimana LKE
Zona Integritas, maka pada bulan Mei 2019, Tim Penilai Intrernal (TPI)
Mahkamah Agung dalam hal ini Badan Pengawasan (Bawas) telah melakukan
penilaian dengan capaian nilai 87,32%. Selanjutnya Pengadilan Agama
Pekanbaru bersamaan dengan 177 satker lainnya di bawah Mahkamah Agung
telah diusulkan ke Kemenpan RB untuk dinilai oleh Tim Penilai Nasional
(TPN). Pada tanggal 11 September 2019, Ketua Pengadilan Agama Pekanbaru
mempresentasekan pelaksanaan pembangunan zona integritas di Pengadilan
Agama Pekanbaru dihadapan Evaluator Kemenpan RB di Jakarta. Pada bulan
September, Tim dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau melakukan survey di
Pengadilan Agama Pekanbaru. Dan selanjutnya tahap terakhir adalah pada
tanggal 22 Oktober 2019, tim evaluator Kemenpan RB melakukan validasi
lapangan ke Pengadilan Agama Pekanbaru. Dan pada tanggal 10 Desember
2019 bertepatan dengan Hari Anti Korupsi, Pengadilan Agama Pekanbaru
mendapat piagam penghargaan sebagai salah satu unit kerja pelayanan
10
berpredikat: Wilayah Bebas dari Korupsi yang diserahkan langsung oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada
Ketua Pengadilan Agama Pekanbaru.
B. Penutup
Dengan laporan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
ini dibuat sebagai saran dan masukan kepada pimpinan dalam melakukan
kebijakan lebih lanjut.
Pekanbaru, 22 Januari 2020
Ketua Pengadilan Agama Pekanbaru
Drs. H. Darmansyah Hasibuan, S.H., M.H
11
Lampiran Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Agama Pekanbaru mulai
dari Pencanangan sampai dengan penyerahan piagam WBK oleh Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Foto pencanangan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM tanggal 2
Oktober 2018
Foto kegiatan sosialisasi SPIP tanggal 13 Agustus 2018 dengan Narasumber dari
BPKP
Foto Uji Petik dari Tim Satgas Reformasi Birokrasi MA RI, 13 Desember 2018
12
Foto Penilaian dari Bawas MA RI (TPI) tanggal 10 Mei 2019
Foto kegiatan presentase dihadapan tim evaluator Kemenpan RB, 11 September
2020
13
Foto Kunjungan Tim dari BPS untuk melakukan Survey Eksternal, 21-23 Agustus
2019
Foto kunjungan evaluator Kemenpan RB di PA. Pekanbaru, 22 Oktober 2020
14
Foto penyerahan piagam satker berpredikat WBK, di Jakarta tanggal 10 Desember 2019
Piagam Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Pengembangan Aplikasi Inovasi Layanan setelah Tim Evaluator mengadakan validasi di
Pengadilan Agama Pekanbaru:
Before : Aplikasi layanan pengecekan keaslian akta cerai berbasis web
15
After:
Aplikasi pengembangan dari aplikasi sebelumnya yang berbasis web, sekarang sudah
berbasis android dan bisa di download melalui playstore. Aplikasi ini memudahkan
masyarakat dalam hal pengecekan keaslian akta cerai melalui aplikasi mobile, serta
memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi terkait dengan perkara, mulai
dari jadwal sidang, keuangan perkara, putusan, dll.
Aplikasi ini juga berbasis android dan bisa di download melalui playstore. Kegunaan dari
aplikasi ini adalah untuk mengetahui informasi dan syarat-syarat dalam pengajuan
perkara di PA. Pekanbaru. Selain itu juga semua informasi terkait dengan keperkaraan
bisa dimonitor melalui aplikasi ini. Aplikasi Sigrasi PA. Pekanbaru ini terintegrasi dengan
SIPP.