merancang modul, lks, media dan alat peraga ......2. topik / materi belajar 3. pendahuluan 4....

30
Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PSD322 Pembelajaran IPA di SD DISUSUN OLEH: VIVI MAY KUMALA (201591020) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga

    Pembelajaran IPA SD

    Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PSD322

    Pembelajaran IPA di SD

    DISUSUN OLEH:

    VIVI MAY KUMALA (201591020)

    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ESA UNGGUL

    2018

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas

    berkatnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan pembahasan “Merancang

    Modul, LKS, Media dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD” pada mata kuliah

    Pembelajaran IPA di SD.

    Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Harlinda Syofyan, S.Si., M.Pd

    selaku dosen mata kuliah Pembelajaran IPA di SD yang telah memberikan arahan

    dan saran untuk pembuatan makalah ini dan kepada semua pihak yang telah

    memberikan motivasi kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai salah satu

    materi pada silabus semester enam mata kuliah Pembelajaran IPA di SD serta

    bermanfaat bagi para pembaca dan khalayak sebagaimana mestinya.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,

    saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan demi

    penyempurnaan makalah ini.

    Jakarta, 24 Maret 2018

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar......................................................................................................... i

    Daftar Isi .................................................................................................................ii

    Bab I. Pendahuluan………………………………………….……………….…...1

    A. Latar Belakang………………………………………………………...1

    B. Rumusan Masalah……………………………………………………..1

    C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………...2

    Bab II. Pembahasan……………….…………………….……….……..………….3

    A. Merancang Modul Pembelajaran IPA di SD…..……….……………...3

    B. Merancang LKS Pembelajaran IPA di SD…...…..……….….………..5

    C. Merancang Media Pembelajaran dan Alat Peraga Pembelajaran IPA di

    SD…………………..…………………..……………………....…….11

    Bab III. Penutup……………………………………………………….……........26

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    Daftar Pustaka………………………..………………………………..……..…..27

  • 1

    BAB I

    Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Kelengkapan yang digunakan dan dibutuhkan guru dalam mengajarkan

    pembelajaran IPA di SD perlu beragam dan sesuai dengan efisiensi dan efektifitas

    dalam mendukung pembelajaran IPA. Karena pada hakikatnya tujuan pembelajaran

    IPA ialah membangun siswa untuk berpikir kritis dan bertindak secara ilmiah.

    Dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ada beberapa kelengkapan

    yang perlu dipersiapkan di antaranya yaitu materi pembelajaran, Lembar Kerja

    Siswa (LKS), Media Pembelajaran & Alat Peraga. Keempat kelengkapan tersebut

    harus dipersiapkan dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitasnya.

    Ketertarikan siswa dalam mengeksplorasi lingkungan/ pembelajaran IPA

    menjadi titik tolak pentingnya penggunaan Modul, LKS, Media pembelajaran dan

    Alat peraga. Pemilihan atau perancangan keempatnya tergantung pada konsep yang

    sedang dipelajari serta kondisi sekolah dan kemampuan serta keterampilan guru

    dalam memfasilitasi keempat penunjang belajar IPA tersebut.

    Dengan mengetahui pedoman dalam pembuatannya, guru terbantu dan dapat

    menyiapkannya sesuai dengan manfaatnya masing-masing untuk mencapai tujuan

    pembelajaran IPA di SD. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan

    memaparkan mengenai merancang modul, LKS, media pembelajaran maupun alat

    peraga sebagai persiapan untuk mengajar IPA di SD.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana merancang modul pembelajaran IPA di SD?

    2. Bagaimana merancang LKS pembelajaran IPA di SD?

    3. Bagaimana merancang media pembelajaran dan alat peraga pembelajaran

    IPA di SD?

  • 2

    C. Tujuan dan Manfaat

    Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan salah satu

    pembahasan pada silabus semester enam mata kuliah Pembelajaran IPA di SD.

    Manfaat:

    Memahami rancangan modul, LKS, media pembelajaran dan alat peraga

    pada pembelajaran IPA SD.

    Bagi Para Pembaca

  • 3

    BAB II

    Pembahasan

    A. Merancang Modul Pembelajaran IPA di SD

    1. Pengertian Modul

    Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-

    batasan, dan cara mengevaluasi pencapaian kompetensi yang dirancang secara

    sistematis. Sebuah kompetensi dan sub kompetensi dikemas dalam satu modul yang

    utuh (self contained) untuk memenuhi kebutuhan belajar pada mata pelajaran

    tertentu dan proses pembelajaran tertentu.

    Materi modul disusun secara menarik untuk mencapai kompetensi yang

    diharapkan serta dapat digunakan untuk belajar mandiri (self instructional), dan

    penggunaannya tidak tergantung dengan media lain (self alone). Modul memberi

    kesempatan kepada siswa untuk latihan, merangkum dan mengukur kemampuan

    dengan melakukan tes sendiri (self test).

    Modul mengakomodasi kesulitan belajar siswa dengan memberikan tindak

    lanjut dan memberi kesempatan mengembangkan diri dengan materi pengayaan.

    Menurut Depdiknas (2008) sebuah modul dikatakan baik jika memenuhi

    karakteristik sebagai berikut.

    Self Instructional

    Self contained

    Stand alone

    Adaptive/ mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan memberikan

    informasi keterbaruan ilmu

    User friendly/ membantu dan memudahkan siswa dalam belajar

    Modul sekurang-kurangnya memiliki sampul atau topik yang jelas, rumusan

    kompetensi dasar atau kemampuan akhir, uraian dan contoh yang rinci,

    menyediakan latihan soal atau tes formatif dan menggunakan daftar pustaka yang

    memadai.

  • 4

    Berikut ini merupakan bagian-bagian dalam modul:

    2. Alur Penyusunan Modul

    Dalam merancang modul pembelajaran IPA harus sejalan dengan upaya IPA/

    Sains yakni upaya sistematis untuk menciptakan, membangun, dan

    mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam yang berawal dari sifat dasar

    manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu, selanjutnya dengan cara berpikir IPA

    yang meliputi percaya diri, imajinasi, penalaran dan koreksi diri.

    Bagian modul yang lengkap Bagian syarat minimal modul

    1. Sampul

    2. Topik / materi belajar

    3. Pendahuluan

    4. Kompetensi dasar

    5. Kemampuan akhir yang diharapkan

    6. Kegiatan belajar (1, 2, 3)

    a. Uraian dan contoh

    b. Latihan

    c. Rangkuman

    d. Tes formatif

    e. Umpan balik dan tindak lanjut

    7. Kunci jawaban

    8. Daftar Pustaka

    1. Sampul

    2. Kompetensi dasar

    3. Kemampuan akhir yang diharapkan

    4. Kegiatan belajar

    a. Uraian dan contoh

    b. Latihan

    c. Rangkuman

    5. Daftar pustaka

    Silabus

    RPP

    1. Kompetensi dasar

    2. Kemampuan akhir yang diharapkan

    3. Kegiatan Belajar

    4. Materi pembelajaran 5. Indikator penilaian

    Modul

    Pembelajaran

  • 5

    B. Merancang LKS Pembelajaran IPA di SD

    1. Pengertian LKS

    LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan suatu bahan ajar berupa lembaran

    dan dilengkapi dengan petunjuk, langkah untuk menyelesaikan tugas dalam lembar

    kegiatan. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, sehingga

    LKS merupakan petunjuk bagi siswa untuk mencari pengetahuan atau yang ingin

    diketahui siswa. Jadi LKS bukan berisi lembar kerja yang berisi pertanyaan-

    pertanyaan dengan memindahkan isi buku pada LKS. LKS yang baik dapat

    digunakan oleh siswa yang kemampuan akademisnya kurang dan tinggi. Struktur

    LKS secara umum memuat: (1) judul, (2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), (3)

    Kompetensi yang akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas-tugas dan

    langkah-langkah kerja, (6) peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan

    tugas, dan (7) penilaian.

    Salah satu media yang memandu siswa untuk menemukan informasi yang ingin

    diketahuinya ialah LKS atau Lembar Kerja Siswa. LKS berisi tuntunan bagi siswa

    untuk mandiri dan mengaktifkan kemampuan siswa yang sejalan dengan

    pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered) dan bukan bergantung

    sepenuhnya pada guru (Teacher Centered). LKS juga sebagai sarana untuk

    berkomunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran, oleh sebab itu LKS

    dapat dimanfaatkan guru untuk mengevaluasi perkembangan sikap dan

    keterampilan ilmiah siswa.

    Menurut Depdiknas dalam panduan pelaksanaan materi pembelajaran (2008),

    tujuan pengemasan materi dalam bentuk LKS ialah sebagai berikut.

    1) LKS membantu siswa untuk menemukan suatu konsep LKS mengenai suatu

    fenomena yang bersifat konkret, sederhana, dan berkaitan dengan konsep

    yang akan dipelajari. LKS memuat apa yang harus dilakukan siswa seperti

    melakukan, mengamati dan menganalisis.

    2) LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep

    yang telah ditemukan.

  • 6

    3) LKS berfungsi sebagai penuntun belajar, LKS berisi penyataan atau isian

    yang jawabannya ada dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS jika

    membaca buku.

    4) LKS berfungsi sebagai penguatan.

    5) LKS berfungsi sebagai petunjuk Praktikum.

    2. Menyusun LKS Pembelajaran IPA

    Salah satu pendekatan untuk membelajarkan siswa SD dalam belajar IPA ialah

    melalui pendekatan kontekstual dengan komponen utamanya yaitu konstruktivisme

    (Nurhadi dalam Asih Widi (2015)) dengan tujuan agar siswa

    menemukan/membentuk sendiri pengetahuan atau konsep yang ingin diketahui

    secara aktif dalam proses eksplorasi pembelajaran. Ketertarikan siswa dalam

    mengeksplorasi lingkungan menjadi titik tolak pentingnya penggunaan LKS.

    Gambar-gambar yang dicantumkan pada LKS di kelas tinggi bukan merupakan

    petunjuk, tetapi digunakan untuk menarik perhatiannya. Gambar yang dipilih dapat

    disesuaikan dengan judul atau hanya sebagai hiasan dengan gambar tokoh yang

    sedang digandrungi oleh anak-anak seperti super hero ataupun tokoh kartun

    lainnya. Selain itu untuk mengantisipasi kebosanan siswa mengerjakan LKS setelah

    mempelajari materi pelajaran, perlu dipertimbangkan menjawab dalam bentuk

    uraian atau jawaban deskriptif. Sebaiknya dapat memodifikasinya dalam tabel,

    siswa memberi tanda centang (√) pada yang benar dan tanda silang (X) pada bagian

    tabel yang salah. Selain itu LKS dapat berisi perintah untuk menggambar.

    Adapun langkah-langkah membuat LKS ialah sebagai berikut.

    1) Analisis kurikulum yang sedang berjalan

    2) Analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar

    3) Buat indikator pembelajaran

    4) Tuliskan judul atau sub konsep yang akan diajarkan kepada siswa

    5) Tuliskan tujuan aktifitas belajar yang akan dilakukan (cantumkan alat dan

    bahan yang diperlukan beserta jumlahnya, jika ada)

    6) Tuliskan langkah kerja yang harus dilakukan siswa dengan jelas

  • 7

    Contoh I

    Berikut ini merupakan contoh cara membuat LKS untuk kelas IV SD, semester

    2 pada materi pelajaran Energi dan Perubahannya pada kurikulum KTSP 2006.

    Lembar Kerja Siswa

    Materi : Energi dan Perubahannya

    Standar Kompetensi :

    7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/ atau bentuk suatu benda.

    Kompetensi Dasar :

    7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

    mengubah gerak suatu benda

    Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas buatlah indikator

    pembelajaran yang Anda inginkan dapat dicapai oleh siswa Anda.

    Contoh :

    Indikator Pembelajaran : Setelah melakukan pengamatan hasil percobaan, siswa

    dapat menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi kecepatan gerak jatuh benda.

  • 8

  • 9

  • 10

    Contoh 2

    Berikut ini merupakan contoh LKS untuk kelas IV SD semester 2 pada materi

    pelajaran Saling Ketergantungan antara makhluk hidup pada kurikulum 2013.

    LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

    JUDUL : Mengetahui bentuk saling ketergantungan

    TUJUAN : Untuk mengetahui saling ketergantungan antara makhluk hidup.

    ALAT DAN BAHAN :

    1. Alat tulis

    2. Kaca pembesar (bila perlu)

    CARA KERJA

    1. Perhatikan dan amatilah ekosistem sawah, kolam ikan, lapangan rumput,

    atau ekosistem lain di sekitar sekolahmu.

    2. Dapatkah kamu menentukan bentuk saling ketergantungan antara

    komponen – komponen dalam ekosistem?

    3. Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut.

    No Makhluk Hidup

    I

    Makhluk Hidup

    II

    Bentuk Saling

    Ketergantungan Keterangan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu…

    a) Bentuk saling ketergantungan organisme – organisme yang kamu

    temukan adalah…

    b) Contoh saling ketergantungan adalah…

    5. Presentasikan hasil pengamatanmu di depan kelas.

  • 11

    C. Merancang Media Pembelajaran dan Alat Peraga Pembelajaran IPA di

    SD

    Tidak semua sekolah menyediakan media-media pembelajaran dan alat peraga

    IPA atau di sisi lain banyak dari media pembelajaran dan alat peraga yang tidak

    dapat disediakan oleh sekolah, maka hal ini mendorong guru agar kreatif dengan

    membuatnya sendiri dan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak terpakai lagi atau

    barang-barang bekas yang mudah didapat guna menunjang kegiatan belajar IPA.

    Sebelum membahas bagaimana media pembelajaran dan alat peraga yang

    membantu guru dalam pembelajaran IPA, mari kita ketahui terlebih dahulu

    pengertian media pembelajaran dan alat peraga, adakah perbedaannya?

    1. Pengertian Media & Alat Peraga

    Media Pembelajaran merupakan perantara yang berfungsi untuk memudahkan

    proses pembelajaran, pemahaman materi dan mencapai tujuan pembelajaran. Media

    dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Menurut jenisnya media

    dapat dibedakan menjadi berbasis cetakan, berbasis visual, berbasis audio, berbasis

    audio-visual dan berbasis komputer atau teknologi lainnya. Dengan demikian

    media pembelajaran lebih luas dari pada alat peraga.

    Alat Peraga merupakan media alat bantu pembelajaran dan segala macam benda

    yang digunakan dan dapat diperagakan, berfungsi hanya untuk memperagakan

    materi pelajaran yang bersifat abstrak. Dengan demikian alat peraga lebih khusus

    dari media pembelajaran.

    Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam

    pembelajaran ialah sebagai berikut.

    a) Benda-benda konkret (nyata)

    b) Lingkungan alam

    c) Kit IPA

    d) Chart, slide film dan film

    e) Film animasi

    f) Model

  • 12

    g) Torso

    h) Globe

    i) Infocus dan LCD

    j) Komputer

    k) Mikroskop dan kaca pembesar

    2. Merancang dan Membuat Media Pembelajaran dan Alat Peraga IPA

    Dalam pemilihan media pembelajaran IPA ada kriteria pemilihan di antaranya:

    - Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan.

    - Program sesuai kurikulum.

    - Sasaran program.

    - Situasi dan kondisi.

    - Kualitas teknik.

    - Keefektifan dan efisiensi penggunaan.

    Selain itu dalam merancang alat peraga, perlu diperhatikan kelayakannya dalam

    hal ini ada 3 kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik yakni sebagai berikut.

    1) Kelayakan praktis

    - Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga

    - Ketersediaan alat peraga di lingkungan belajar setempat

    - Ketersediaan waktu mempersiapkannya

    - Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukungnya

    - Keluwesan, mudah dibawa serta mudah digunakan pada waktu kapan dan

    oleh siapa saja.

    2) Kelayakan teknis/kelayakan pedagogis

    - Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

    - Merangsang memotivasi terjadinya proses belajar yang optimal.

    3) Kelayakan biaya

    - Mempertimbangkan ketersediaan (daya dukung) untuk pencapaian tujuan

    - Keterampilan merancang

    - Rancangan (Skets/ Story Board) yang akan dibuat

    - Jumlah dan Jenis bahan yang akan digunakan

    - Evaluasi alat yang dibuat

    Langkah-Langkah Merancang Media Pembelajaran & Alat Peraga

  • 13

    1. Membuat ide/gagasan/pemikiran

    2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

    3. Merumuskan tujuan

    4. Menentukan kerangka isi bahan pelajaran

    5. Menentukan jenis media

    6. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa

    7. Membuat skets/ story board

    8. Menentukan bahan / alat yang digunakan

    9. Pelaksanaan pembuatan media

    10. Penyuntingan

    11. Uji coba (jika mungkin dilakukan)

    12. Melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi

    3. Penerapan pemakaian Media & Alat Peraga dalam pembelajaran IPA

    Contoh penerapan pengembangan media untuk pembelajaran IPA kelas IV SD

    pada materi saling ketergantungan pada makhluk hidup dengan pembahasan jaring-

    jaring makanan yakni dengan menggunakan program aplikasi adobe flash. Alasan

    penulis memakai adobe flash untuk materi jaring-jaring makanan yaitu supaya

    siswa dapat memahami dengan kongkret peristiwa makan memakan dengan rantai

    makanan yang beragam di dalam jaring-jaring makanan.

    Berikut ini tampilan media pembelajaran jaring-jaring makanan berbasis adobe

    flash.

  • 14

    1) Scene Pendahuluan:

    2) Scene pembahasan ke-1:

  • 15

    3) Scene pembahasan ke-2:

    4) Scene pembahasan ke-3:

  • 16

    5) Scene pembahasan ke-4:

    6) Scene pembahasan ke-5:

  • 17

    7) Scene pembahasan ke-6:

    8) Scene pembahasan ke-7:

    Motion tween satu persatu dari object jaring-jaring makanan:

    - Memperkenalkan komponen biotik yang ada dalam jaring-jaring

    makanan di Sawah: Terlebih dahulu muncul karakter gambar petani,

    lalu teks produsen >> padi dan pohon, konsumen 1 >> tikus, belalang

    dan ulat, konsumen 2 >> ayam dan katak, konsumen 3>> ular,

    konsumen puncak >> elang

    - Proses makan dimakan: pertama muncul padi dan pohon > tikus,

    belalang dan ulat memakan padi > ulat dan belalang memakan pohon >

    garis hubungan antara produsen dan konsumen 1 > ayam memakan

    ulat dan belalang > katak memakan belalang dan ulat >garis hubungan

    antara konsumen1dan konsumen 2 > ular memakan katak, ayam dan

    tikus >garis hubungan antara konsumen 3dan konsumen 3> elang

    memakan ayam, ular, katak dan tikus >garis hubungan antara

    konsumen 2, 3 dan konsumen puncak.

  • 18

    9) Scene pembahasan ke-8:

    - Jika populasi tikus menurun karena diburu manusia, maka populasi

    padi meningkat dan ular menurun

  • 19

  • 20

    - Jika elang punah, maka populasi ular meningkat, tikus menurun dan

    padi meningkat

  • 21

  • 22

    10) Scene kuis

  • 23

    11) Scene Penutup:

  • 24

    Selain Media Pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran IPA pada sekolah dasar

    dengan menggunakan alat peraga lebih menekankan pada pemberian pengalaman

    belajar secara langsung melalui percobaan, pengembangan keterampilan proses dan

    sikap ilmiah. Sejalan dengan perkembangan anak yang disampaikan oleh Piaget

    yakni anak usia 7 tahun sampai dengan 11 tahun masuk dalam kategori operasional

    konkret dengan ciri sistem pemikiran yang berdasarkan pada aturan tertentu yang

    logis. Hal tersebut dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan

    konkret yang dihadapi siswa SD dalam pembelajaran IPA.

    Contoh penerapan pengembangan alat peraga untuk pembelajaran IPA kelas V

    SD pada materi sistem pernafasan manusia yakni dengan menggunakan botol

    pernafasan. Siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya mengenai materi

    tersebut saat mereka berulang memperagakan dan memperhatikan gerak alat

    peraga. Berikut ini gambar alat peraga sistem pernafasan manusia.

    Model Alat Pernafasan

  • 25

    Alat Peraga Sistem Pernafasan Manusia

  • 26

    BAB III

    Penutup

    A. Kesimpulan

    Dalam menyusun rencana pembelajaran IPA, kelengkapan yang harus

    dipersiapkan perlu diimbangi dengan tujuan pembelajarannya, sifatnya menunjang

    dan membantu siswa maupun guru dalam mempelajari dan menyampaikan materi

    pembelajaran.

    Kelengkapan tersebut di antaranya ialah (1) modul, (2) LKS, (3) media

    pembelajaran, dan (4) alat peraga. Masing-masing mempunyai fungsinya sendiri,

    mulai dari modul yang menjadi sarana siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar

    mandiri mulai dari materi sampai tes formatif, LKS membimbing siswa secara aktif

    untuk menemukan informasi dan membangun pengetahuannya tanpa sepenuhnya

    menggantungkan pada guru. Media pembelajaran membantu siswa untuk

    memahami konsep yang dipelajari dan menjadi perantara materi pembelajaran

    antara guru dan siswa. Alat peraga berfungsi hanya untuk memperagakan materi

    pelajaran yang bersifat abstrak dan mengkonstruk pengetahuan lewat bentuk

    konkret.

    Dalam penggunaannya, tentu akan berbeda dengan ilmu pembelajaran lainnya.

    Berawal dari banyak konsep pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh anak-anak

    dan berasal dari kehidupan sehari-hari, maka para ahli yang salah satunya

    dipelopori oleh Piaget menyimpulkan bahwa anak belajar sains dari konsep yang

    dikonstruk sendiri. Paham ini disebut konstruktivisme, sejalan dengan

    perkembangan anak usia 7-11 tahun (tahap operasional konkret). Maka hendaknya

    perancangan keempat kelengkapan di atas perlu mengacu pada sistem pemikiran

    yang berdasarkan pada aturan tertentu yang logis diterapkan dalam memecahkan

    persoalan-persoalan konkret yang dihadapi siswa SD. Selain itu kembali kepada

    hakikat IPA atau Sains dengan unsur sikap, proses, produk dan aplikasi.

    B. Saran

    Saran sangat diperlukan untuk penyempurnaan makalah ini.

  • 27

    DAFTAR PUSTAKA

    Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA.

    Jakarta: Bumi Aksara

    Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

    Ujeng, U., Husain, S. N., & Paudi, R. I. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan

    Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney. Jurnal Kreatif

    Tadulako Online, 4(6)

    Soraya, R., & Syofyan, H. (2017). PENERAPAN METODE EKSPERIMEN

    UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA DALAM

    PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN KELAPA DUA 06 PAGI

    JAKARTA. Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1).

    Wawasan Edukasi, 16 Maret 2018, Definisi, Fungsi Dan Tujuan Penulisan Modul,

    http://www.wawasan-edukasi.web.id/2015/09/definisi-fungsi-dan-tujuan-

    penulisan.html

    Aris Suadi, 22 Maret 2018, Lembar Kerja Siswa (LKS),

    https://www.scribd.com/document/364174451/Lembar-Kerja-Siswa-1

    22 Maret 2018, Alat Peraga IPA di SD, https://www.alatperaga.web.id/alat-peraga-

    ipa-sd/\

    Universitas Pendidikan Indonesia, 16 Maret 2018, Media Pembelajaran IPA di SD,

    http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

    MODES/PENDIDIKAN_IPA_DI_SD/BBM_7.pdf

    http://www.wawasan-edukasi.web.id/2015/09/definisi-fungsi-dan-tujuan-penulisan.htmlhttp://www.wawasan-edukasi.web.id/2015/09/definisi-fungsi-dan-tujuan-penulisan.htmlhttps://www.scribd.com/document/364174451/Lembar-Kerja-Siswa-1https://www.alatperaga.web.id/alat-peraga-ipa-sd/https://www.alatperaga.web.id/alat-peraga-ipa-sd/