merawat ayam bangkok
TRANSCRIPT
MERAWAT AYAM
ADUAN
Bagaimana cara memilih ayam
bangkok yang baik ?
MENGATASI AYAM LERES (JATUH
MENTAL)
Penyakit Ayam Bangkok dan
pengobatannya
Teknik memilih BABON UNGGUL DAN
BABON CETAK
JURUS-JURUS BERTARUNG
Bagaimana
mempersiapkan
Phisik Ayam
sebelum turun ke
gelanggang?
Makanan/Vitamin
Suplemen
Cara
mengawinkan
ayam bangkok
dengan metode
Flock Mating
Dan lain-lain,
semuanya dikupas
dalam buku ini
dengan ringkas
dan jelas.
2
AYAM BANGKOK LAGA
A. PENDAHULUAN
Ayam Bangkok yang kuat dan bagus adalah hal yang diinginkan banyak penghobi
ayam bangkok, jika kita ingin membeli ayam Bangkok kita harus berhati-hati agar
tidak salah pilih. Dalam hal membeli ayam Bangkok ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar tidak salah pilih. Disini ada beberapa tips yang saya dapat dari
berbagai sumber, mungkin bisa membantu buat teman-teman yang akan membeli
ayam Bangkok.
Bagaimana cara memilih ayam bangkok yang baik:
- Penampilan ayam tegap, leher pendek dan lurus, badan panjang, ekor lebat,
suara langtang dan pendek.
ciri- ciri umum fisik
1. Kepala model buah pinang (Prioritas Utama)
2. Paruh panjang dan tebal
3. Leher lurus dan tebal
4. Badan panjang (Prioritas Utama)
5. Dada bidang
6. Bahu Kuncup
7. Sayap rapat dan panjang (Prioritas Utama)
8. Pangkal ekor besar/tebal dan kaku (Prioritas Utama)
9. Paha bulat dan pipih (Prioritas Utama)
10. Ekor lebat dan menyentuh tanah
11. Lutut menekuk
12. Kaki bulat dan kering, sisik rapih
13. Jari panjang dan halus
- Berasal dari turunan yang juara (silsilahnya harus jelas) sebaiknya membeli dari
orang yang mengerti ayam bangkok dan mempunyai peternakan.
- Usia 8-9 bulan sangat ideal karena kita akan punya waktu untuk memahami
karakter ayam kita dan begitu pula sebaliknya.
- Jangan segan bertanya jika kurang mengerti atau karena baru menjadi penghobi
ayam bangkok (bertanya kepada teman yang ngerti).
Di antara binatang lain, ayam memiliki keunikan dalam pertarungan. Dua ekor ayam yang
berhadapan, tidak serta merta berkelahi begitu saja. Ada tiga tahap dalam pertarungan
ayam, yaitu: tahap penjajagan (abar), tahap pertarungan, dan tahap penyelesaian.
1. Tahap Penjajagan (Abar)
Pertama kali berhadapan, dua ekor ayam yang bertarung akan melakukan tahap
penjajagan. Pada tahap ini dua ayam akan saling menyerang tapi sama-sama menjaga
jarak. Pertarungapun lebih sering terjadi di udara yaitu dua ayam sama-sama melompat
3
kemudian melepaskan pukulan ke depan, sehingga sering terjadi benturan dengan kaki
lawan. Tahap ini digunakan oleh ayam untuk saling mengukur tenaga dan kecepatan
lawan. Lama tahap penjajagan ini bervariasi, jika sudah merasa cukup maka seperti
sepakat dua ayam yang bertarung akan mengubah ke pertarungan yang sesungguhnya.
2. Tahap Pertarungan
Pada tahap ini, dua ekor ayam akan bertarung pada jarak dekat dengan berusaha saling
membelit atau menumpangkan leher di atas leher lawan. Teknik tarung ayam baru akan
kelihatan pada tahap ini. Dua ayam akan saling menyerang dengan pola tarung masing-
masing, saling tukar pukulan dan jarang sekali terjadi adu kaki seperti tahap abar. Tahap
ini adalah pertarungan yang sesungguhnya dan bisa berlangsung lama jika kedua ayam
berimbang.
3. Tahap Penyelesaian
Pada saat kedua fisik ayam sudah sama-sama melemah, maka pertarungan akan
berlangsung lebih lambat dan terlihat kedua ayam mencoba memukul secara efisien. Yang
terlihat adalah dua ayam saling menumpangkan leher dengan gerakan lambat sambil
bergerak memutar ke kiri dan kanan. Jika kedua ayam bertarung secara berimbang pada
babak sebelumnya, maka pada tahap inilah betul-betul teruji seorang ayam petarung yang
sempurna. Pada tahap ini secara umum akan menjadi penentu siapa yang lebih kuat.
Seekor ayam petarung yang baik biasanya memiliki simpanan pukulan mematikan pada
tahap ini. Namun ada juga ayam yang menguasai pertarungan tapi tidak memiliki pukulan
mematikan. Bisa terjadi meskipun lawan sudah tidak mampu membalas, namun karena
tidak punya pukulan mematikan pertarungan berakhir dengan draw.
Tiga tahap tersebut adalah tahap normal. Jika ayam memiliki „killing punch‟ yang baik,
dengan taji maupun pukul, pertarungan bisa berakhir pada tahap mana saja.
Pada ayam betina, tahap abar tidak ada. Begitu mereka berhadapan maka mereka
langsung bertarung dengan tempo cepat.
B. BAJU-BAJU SANG JAWARA
Salah satu bagian menarik dari penampilan ayam aduan adalah
warna bulunya. Warna bulu ayam jago begitu beragam. Ada
beberapa penghobi yang justru suka mengoleksi berbagai warna
tapi ada juga yang fanatik pada warna-warna tertentu.
Berikut adalah beberapa nama ayam berdasarkan corak dan
warna bulunya:
1.WIRING
Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring. Corak
warna ini adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor
berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuning keemasan,
maka disebut sebagai WIRING KUNING. Jika warna rawis cenderung merah tua
4
kecoklatan disebut WIRING GALIH.
2.WANGKAS
Berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam wangkas memiliki warna
dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu
cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap
kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.
3.KLAWU
Warna klawu memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu
kehitaman disebut dengan KLAWU KETHEK dan jika rawisnya berwarna kuning
kemerahan disebut KLAWU GENI.
4.BLOROK
Warna blorok adalah kondisi ketika bulu ayam berwarna totol-totol dan merupakan
kumpulan dari berbagai warna. Warnak blorok yang sederhana biasanya hanya terdiri dari
warna dasar putih bertotol hitam dengan rawis berwarna merah. Namun warna blorok
akan dianggap istimewa jika kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam,
merah dan hijau dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK
MADU.
5.JRAGEM
Warna ini adalah warna hitam, berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh, mata serta
sisiknya hitam semua, disebut warna CEMANI. Untuk ayam bangkok jarang yang memiliki
warna ini. Warna ini biasanya terjadi bila ada garis keturunan yang bersilangan dengan
ayam kampung jenis Cemani.
6.JALI
Warna jali adalah warna blirik yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam
noktah atau garis-garis kecil. Ini berbeda dengan blorok yang cenderung berpola totol.
Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu
bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.
7.PUTIH
Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH SETA bila ayam bangkok berbulu putih semua
baik warna dasar maupun waris. Beberapa ayam jenis ini ada juga yang memiliki rawis
warna lain tetapi warna dasarnya adalah putih.
Warna-warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan lebih lanjut
bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam. Sebagian pengadu
menganggap warna sebagai standar kualitas. Warna WIRING dan WANGKAS adalah warna
paling berkelas dibanding warna-warna lain.
5
C. MENGATASI AYAM LERES (JATUH MENTAL)
Ayam leres (jatuh mental) adalah salah satu masalah besar bagi para pemilik ayam aduan.
Leres atau jatuh mental adalah suatu kondisi ketika ayam menjadi tidak percaya diri dan
tidak memiliki keberanian bertarung. Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu
merasakan sakit. Ayam leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock
karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)
1. Trauma kekalahan
Ayam jago yang pernah kalah, apalagi kalah telak, bisa mengalami kondisi leres atau jatuh
mental. Karena rasa sakit yang diderita, ayam akan merasa takut berkelahi dan tidak
memiliki hati atau keberanian terhadap ayam lain.
2. Shock karena takut atau kaget
Ayam jago juga bisa mengalami leres karena takut atau kaget. Leres karena takut bisa
terjadi jika ayam mengalami kejadian dikejar binatang yang lebih besar, misal anjing.
Sedang leres karena kaget biasanya terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan
mengagetkan misalnya kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir
menabraknya. Jika kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi
si ayam, akan dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian
bertarung.
3. Keturunan (genetik)
Leres bisa juga karena keturunan. Ada ayam-ayam tertentu yang memiliki kecenderungan
hati yang lemah. Ayam-ayam seperti ini, meskipun memiliki teknik tarung dan postur yang
baik, biasanya bernyali kecil dan begitu merasa sakit atau terkena pukulan keras akan
lari.
Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan kesabaran
dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses harus dimulai dari
awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.
Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:
Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam betina saja. Bisa juga
kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang tidak mungkin memiliki
keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan ini antara 2 minggu sampai satu bulan,
atau sampai anda yakin ayam tersebut mulai memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini
jangan sampai ada jago lain (meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya. Yang
perlu diperhatikan, area penyembuhan ini juga benar-benar bebas dari intimidasi ayam
jago lain, misal masih ada ayam jago lain yang terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun
areanya dibatasi. Bahkan meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras
karena tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan lambat.
6
Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya adalah dengan
memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum memiliki keberanian
bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara fisik sudah besar tapi tidak berani
berkelahi ini, akan membuat ayam leres menjadi lebih percaya diri. Ia akan cenderung
mengejar dan mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.
Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2 terlampaui dengan baik,
anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan ayam lain yang sudah pasti kalah.
Bisa ayam yang lebih muda dan lemah atau ayam kampung yang fisiknya lebih lemah.
Kemenangan terhadap ayam-ayam musuhnya tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan
dirinya. Lakukan berulang kali dengan ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai benar-
benar kepercayaan dirinya pulih.
Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda perlu lakukan tinggal
menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang sesungguhnya.
Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat diambil keturunannya lagi
karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya kelak. Pendapatnya ini nampaknya
tidak benar. Ayam leres dapat saja diambil keturunannya, kecuali ayam leres yang
memang karena garis keturunan.
BADAN BANTAT
Setiap pelatih selalu menginginkan ayam aduannya memiliki
tubuh yang prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang
keras, lompatan yang tinggi dan keunggulan fisik lainnya.
Untuk itu mereka berupaya melatih ayamnya dengan
berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur,
diputar (mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode
lainnya.
Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam terbentuk sedemikian rupa
mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini memang akan tahan pukul karena
tebalnya otot yang dimiliki terutama otot dada dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi
dengan menurunnya kelincahan ayam. Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang
mampu melompat. Dalam pertarungan yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan
menjadi terlalu pasif, tidak produktif dan lebih cepat lelah.
Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat adalah dengan berkipu,
atau mandi dengan pasir atau tanah halus. Ayampun secara alami akan senang
melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk itu, sejengkal tanah yang diberi
pasir atau tanah lembut (debu). Selain itu beri kesempatan ayam untuk bergerak secara
bebas pada ruang yang cukup dan sediakan tempat bertengger agar sering melompat.
LEHER PERKASA
7
Leher ayam bangkok yang ideal adalah yang memenuhi kriteria
antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan
pukulan dan liat sehingga efektif untuk mengunci.
Banyak cara untuk melatih leher ayam, salah satunya dengan rajin
mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji coba tarung
(abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan
membuat otot leher terbentuk.
Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan
terlalu pendek. Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit
menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat
sulit untuk mengunci (ngalung) lawan.
Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas tulang leher juga harus
rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke leher. Banyak kasus ayam KO
adalah karena pukulan ke arah leher yang membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf
yang ada di leher terganggu sekaligus cedera tulang leher.
BADAN BOTOL DAN BADAN BRONGGAL
Ayam bangkok jika dilihat dari depan maupun dari
samping memang memiliki penampilan paling gagah
dibanding ayam ras lain. Secara umum badannya terlihat
tegap, dengan dada yang membusung dan otot paha yang
kokoh.
Tetapi memilih bentuk badan yang ideal, tidaklah cukup
dengan hanya mengamati penampilannya. Mau tidak
mau, badan ayam harus kita pegang untuk mengetahui
secara persis bagaimana bentuk badannya. Cara
memegangnya adalah dengan meletakkan tangan di samping kiri dan kanan badan ayam,
kedua jempol bersentuhan di punggung dan dua jari tengah saling bertemu di dada tepat
pada pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam yang ideal adalah bulat memanjang seperti
botol dengan bagian dada yang melebar. Bentuk bulat seperti botol ini tidak tergantung
dari ukuran ayam. Baik ayam berpostur kecil maupun besar, tetap pegangannya akan
terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan memiliki teknik bertarung yang
baik dan gerakan yang bagus.
Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk badan ayam yang menonjol pada tulang dada
bawah sehingga pegangannya jadi mengganjal dan tidak nyaman. Ayam ini disebut dengan
ayam bronggal. Sebenarnya teknik tarung ayam bronggal tidak selalu jelek, dalam
beberapa kasus malah punya kecenderungan pukulan yang keras dan tahan pukul. Tetapi
ayam bronggal jelas memiliki kerugian dalam hal gandeng. Karena pegangannya yang
besar, seringkali harus menghadapi lawan yang ukurannya di atasnya tetapi jatuhnya
pegangan sama. Selain itu bentuk badan bronggal juga membuat ayam relatif kalah gesit.
Badan bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya adalah dengan
mengawinkan jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas dengan babon yang
berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan
8
membuat tenggeran untuk tidur bagi anak-anak ayam yang sejak kecil sudah bisa
diidentifikasi akan berbadan bronggal. Cara tidur yang bertengger akan membuat tulang
dada bawah bersentuhan dengan tenggeran yang akan membuatnya tidak terlalu
berkembang menonjol.
AYAM PUKUL DAN AYAM TAJI
Taji atau jalu adalah senjata ayam yang cukup menentukan. Taji
yang baik harus memiliki struktur lapisan yang kuat, besarnya
proporsional dengan kaki, dan posisi terbaik adalah dekat dan
searah jari kaki belakang ayam.
Ayam bangkok ada juga yang tidak memiliki taji, hanya berupa tonjolan ruas taji yang
keras yang besarnya bisa beragam. Ayam yang tidak memiliki taji ini disebut dengan ayam
keplek.
Berdasarkan taji yang dimiliki serta gaya bertarungnya, dikenal ada dua kelompok yaitu
ayam pukul dan ayam taji. Umumnya semua ayam keplek adalah ayam pukul dan semua
ayam bertaji adalah ayam taji. Tetapi dalam pengamatan lebih serius, sebenarnya ini juga
berpengaruh pada gaya bertarung dan postur badan yang ideal.
Ayam pukul umumnya memiliki pukulan mematikan, keras dan jitu pada bagian kepala,
leher, dan bahu lawan. Ayam pukul biasanya akan menyerang dengan pukulan yang
efektif. Postur ayam pukul haruslah kekar, tulang kuat dengan otot-otot yang besar agar
menghasilkan pukulan yang keras. Karena itu, pola makan juga lebih mengarah pada
pembentukan tubuh yang kekar. Jagung adalah menu murah dan baik untuk ayam pukul.
Sesekali bisa dikombinasikan dengan beras merah.
Ayam taji umumnya memiliki pukulan yang produktif. Pukulan tak selalu harus pada
bagian mematikan tetapi harus sesering mungkin memukul. Pukulan dengan taji yang
tajam, selalu memiliki efek serius meskipun tidak pada bagian yang mematikan. Postur
ideal ayam taji adalah ramping dan padat, dengan dukungan bulu sayap yang sempurna
agar mampu bergerak gesit dan cepat dalam melontarkan pukulan. Ayam taji sebaiknya
menghindari benturan fisik, dan yang terbaik adalah menjaga jarak sambil terus
menyerang dengan taji. Menu makan untuk ayam taji sebaiknya yang tidak akan membuat
gemuk dan kekar, tetapi lebih mengarah pada pembentukan badan yang ramping padat
dan ringan. Gabah (padi) adalah menu utama yang ideal bagi ayam taji.
Ayam pukul biasanya memiliki kesiapan lebih dini dibanding ayam taji. Pada umur 12
bulan, ayam pukul sudah bisa dijadikan petarung, tetapi untuk ayam taji, idealnya 18
bulan untuk menunggu agar tajinya benar-benar sudah mencapai pertumbuhan ideal.
Banyak juga pelatih ayam taji yang baru menarungkan ayamnya setelah proses bluru yang
pertama.
BABON UNGGUL DAN BABON CETAK
Bagi penghobi breeding ayam bangkok, memahami cara memilih indukan yang baik adalah
wajib. Seekor babon, adalah mesin utama dalam sebuah peternakan, dan khusus untuk
urusan breeding, sering berperan lebih „penting‟ daripada jago.
9
Memilih babon yang baik adalah tidak mudah, dan lebih sulit daripada memilih jago yang
baik. Seekor jago bisa dipilih dengan melihat cara bertarungnya menghadapi berbagai tipe
lawan, tetapi seekor babon yang baik tidak cukup demikian.
Dalam perindukan ayam, dikenal dua jenis babon istimewa yaitu babon unggul dan
baboncetak.
Babon unggul adalah babon pilihan, memiliki silsilah perindukan yang baik, struktur
tulang yang bagus, bentuk badan ideal (seperti botol) dan menunjukkan teknik bertarung
yang baik. Babon ini juga harus memiliki sifat dominan pada keturunan, sehingga anak-
anak yang dihasikan cenderung akan mewarisi kelebihan induknya. Bahkan ketika
dikawinkan dengan jago yang kurang baguspun, anak yang dihasilkan akan cenderung
ikut induk dan lebih bagus dari bapaknya. Babon unggul biasanya berasal dari galur
murni.
Babon cetak adalah babon yang punya kecenderungan resesif dalam keturunan. Anak
yang dihasilkan akan cenderung mirip atau fotocopy dengan bapaknya. Seekor babon
cetak yang baik, harus menghasilkan anak yang jelek ketika jagonya jelek. Sebaliknya
harus menghasilkan anak bagus ketika jagonya bagus. Jika babon cetak dikawinkan
dengan jago jelek dan anaknya bagus, maka ia gugur dalam kriteria babon cetak dan
harganya turun.
Babon cetak bisa cetak fisik, cetak teknik, atau cetak semuanya. Untuk uji cetak fisik,
adalah dengan mengawinkan berbeda bulu atau bentuk jengger yang beda. Seekor babon
cetak berwarna hitam harus menghasilkan anak berwarna putih ketika jagonya putih. Jika
dikawinkan dengan ayam katai, maka anaknyapun harus kecil-kecil. Untuk uji cetak
teknik, harus dikawinkan dengan jago berteknik jelek, lalu dengan jago berteknik bagus.
Seekor babon yang cetak sempurna, harganya bisa amat mahal dan tidak realistis. Babon
cetak bisa berasal dari galur murni (BK) maupun campuran (F1 maupun F2) atau turunan
yang sudah jauh.
JURUS-JURUS BERTARUNG
Ayam petarung, terutama ayam bangkok memiliki ragam teknik bertarung yang bervariasi.
Seorang pelatih tidak bisa mengubah teknik bertarung ayamnya. Yang bisa dilakukan
adalah meningkatkan daya tahan tubuh, memperpanjang nafas dan mengeraskan
pukulan.
Beberapa ragam teknik bertarung antara lain:
a.KONTROL
Teknik ini adalah teknik bertarung yang paling polos. Ayam cenderung tidak berusaha
mencari peluang alternatif untuk memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi
kepala tegak dan ada di atas kepala lawan, mematuk lalu melepaskan pukulan.
Keunggulan teknik ini adalah lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih
lama.
b.SOLAH
Teknik ini adalah yang paling liar dan paling memakan energi. Ayam bertipe solah akan
10
terus bergerak dengan amat bervariasi. Dia seolah hendak melakukan satu teknik
ngalung, tapi tidak bersungguh dan lama, segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan
dan sebaliknya lalu segera disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam
solah biasanya amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi dan umumnya
ayam solah kurang memiliki ketahanan badan.
c.PRANGGAL
Teknik ini adalah memukul tanpa mematuk lawan. Teknik pranggal memiliki kelebihan
dibanding dengan teknik lain karena pukulan bisa dilepaskan dengan seketika tanpa perlu
sebuah „pegangan‟ seperti teknik lain. Dalam teknik lainnya, ayam harus mematuk,
menggigit lalu memukul dengan kedua kaki.
d.MULAR
Ini adalah teknik tarung dengan lari dan jaga jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh
dari lawannya ketika terdesak atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang,
secara tiba-tiba ia bisa berbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap.
Ayam mular umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.
f.NGALUNG
Teknik ini adalah merengkuh leher lawan dan menguncinya, seolah „mengalungi‟. Dengan
teknik ini maka lawan akan kesulitan memukul, mati langkah dan selanjutnya bisa
dipukul tanpa mampu menghindar. Ayam ngalung umumnya memiliki urat leher yang
bagus serta struktur tulang leher yang rapat. Tanpa memukulpun ayam ngalung bisa
membuat lawan frustasi.
g.NGGANDUL
Teknik ini mirip dengan ngalung tetapi gerakan leher lebih menumpang dibanding
merengkuh sehingga lawan juga akan menanggung beban karena „ditumpangi‟.
h.NYAYAP
Teknik ini adalah kepala masuk ke sayap lawan, keluar dari ketiak dan setelah posisi
memungkinkan akan melepaskan pukulan ke arah kepala. Efek teknik nyayap, selain
pukulan ke kepala, juga akan menyakiti bahu dan sayap lawan karena dipaksa untuk
renggang dari badan.
i.DONGKRAK
Teknik ini dilakukan dengan masuk di antara kaki lawan, ambil nafas dan mencari posisi,
lalu dengan sekuat tenaga berusaha muncul dari arah ekor lawan sehingga badan lawan
akan terangkat (didongkrak). Ketika lawan sedang berusaha menguasai keseimbangan,
maka lawan dapat dipukul pada berbagai sasaran dari arah belakang.
j.DOBRAK
Teknik ini agak langka, ayam biasanya akan masuk di antara dua kaki lawan lalu
mematuk paha dan memukul badan bagian bawah. Serangan ini sulit diantisipasi dan
biasanya lawan akan kesakitan dan sulit membalas karena posisi musuh selalu di bawah.
Pada beberapa daerah nama-nama teknik ini bisa berbeda-beda. Secara umum, seekor
ayam petarung akan memiliki salah satu teknik dominan sejak lahir. Satu atau dua teknik
11
yang lain mungkin untuk dimiliki sebagai kelebihan tapi sangat mustahil bagi seekor ayam
untuk memiliki semua teknik bertarung.
MERAWAT AYAM BANGKOK
Bagian 1
Menurunkan ayam ke gelanggang adalah hal yang paling penting untuk mengukur sejauh
mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun
gelanggang juga menjadi momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan
ayam bangkok yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan
ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun
ke gelanggang.
Menurunkan ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam
harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya tahan, tenaga,
kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak, tak jarang turun ke gelanggang
hanya membuat kita mengorbankan ayam yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang
pulang dari gelanggang harus membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima.
Sehingga kapanpun kita memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya
harus siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya, sebagus
manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam akan tetap kalah
sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita
miliki akan selalu menang di gelanggang.
Disini kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk mempersiapkan ayam yang
akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam melakukan latihan phisik.
Persiapan Phisik Ayam
Ayam yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan training minimal selama 30
hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap harinya yaitu:
Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih
dan melenturkan otot2. Training2 yang dapat dilakukan antar lain:
Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan
kanan sebanyak masing2 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat,
lakukan kira2 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot2 leher
agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan
untuk dipukul.
Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan
masing2 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah
satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di
sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan
ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki2 dan badan.
Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan
menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan
12
pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya. latihan ini
dapat diberikan 30 kali.
Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil
mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam.
latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan
sekali2 melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang trus
menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat
kerusakan pada ekor ayam dan tak jaran menyebabkan kerusakan pada pinggang
ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan". Dimana ayam diangkat
setinggi2nya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya
lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas
sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah
dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu 5-
10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam mendapat
senaman2, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali otot2nya
sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di panas pagi hari.
Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam
setelah memperoleh senaman.Ayam dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu
penjemuran sudahlah cukup. Dan setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun
dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Dan di siang hari ayam
diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan "Bobok Siang".
Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali kita beri
training. Training yang akan kita berikan adalah "Training Lari" yang dapat dilakukan
melalui lari kurung/songkok (sorry kalo istilahnya beda di kota lain, yang saya pakai
adalah istilah medan hehehe).
Untuk lari kurung, alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurunan ukuran besar
dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan lainnya di letakkan di dalam
kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan besar sehingga terdapat
jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan kita latih dilepaskan di luar kurungan
besar. Bila kita lakukan hal ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk
bertarung dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. Dan karena adanya jarak
antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan trus mencari2 celah untuk bertarung yang
akhirnya membuatnya berlari trus menerus mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan
dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung.
Latihan ini bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.
Setelah memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk
melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan suplemen yang
akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan latihan/senaman ayam.
latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan perjalanan latihan
dari hari ke harinya.
Setelah sehari-melakukan rawatan Phisik ayam seperti pada tulisan kami sebelumnya
(Rawatan Gelanggang: Part 01 - Phisik), maka training yang selanjutnya harus kita
lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman tarung ayam. Satu-satunya cara
13
yang dapat kita lakukan adalah dengan menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam
bangkok lainnya. Latihan ini sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan diturunkan
ke gelanggang untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih
padanya.
Dalam waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka semakin baik
hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 kali sehari, dan paling sedikit adalah 7
hari sekali, sehingga dalam waktu training 30 hari, ayam akan menerima minimal 4-7 kali
latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00, dan bila ayam
memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan. di Jajalan pertama,
tidak perlu dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun
dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih
maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain untuk
menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah untuk meningkatkan
emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah
untuk melakukan pukulan dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik2 yang
memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot2 ayam. Sampai
dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama
selama 10 menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, akan tetapi
durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10 menit).
Di jajal ke-5, latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan tetap 3x10 menit,
dan disini, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan kita bungkus, akan tetapi
paruh dan jalu lawan masih dalam kondisi dibungkus. Di jajal ke-5 ini, akan terlihat
perbedaan dan peningkatan gaya, kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang
kita latih. Biarkan dia sesuka dan sesenangnya melakukan pukulan2 ke arah lawan yang
kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan mulai membentuk mental
tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya diri ayam akan meningkat dengan baik
karena terus-terusan bisa memukul lawan dengan mudah. Walaupun terkesan seperti
menyiksa lawan tarung, akan tetapi hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di
jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan, kalau memang ayam yang kita latih adalah tipe ayam
pukul, maka rata2 pukulannya akan mengenai tempat2 vital lawan. Dan bila ayam
tersebut adalah tipe jalu, maka minimal di 5 menit pertama, beberapa tikaman sudah
tersarang ke lawan tarungnya, dan bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang,
berarti ayam yang kita latih bukan tipe ayam jalu dan sebaiknya jalu yang dimilikinya
kita potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan
lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6, latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah
tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk menghindari luka
serius pada ayam yang kita latih. Jajal ke-9 tetap selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam
yang kita latih akan merasakan bagaimana menerima patukan2 dan banyak pukulan dari
lawan. Dan yang pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar
mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak patukan dan
darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental tarungnya. Hal ini karena
14
ada sedikit mitos tentang ayam bangkok, bawah semakin banyak darah yang
dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula semangat tarungnya (but who knows....).
Setelah jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk
menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu menerima latihan
lari di sore hari akan tetapi senaman pagi tetap kita lakukan. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kelelahan yang terlalu tinggi pada ayam. Bila di jajal ke-9 ayam mengalami
banyak luka di bagian muka, maka pengobatan harus dilakukan agar luka2 cepat kering
dan sembuh. Bekas-bekas luka yang timbul secara tidak langsung memberikan nilai lebih
bagi ayam, karena kulit2 mukanya akan semakin tebal dan lebih tidak mudah untuk
terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa
kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam dapat turun ke
gelanggang. Jajalan dilakukan full 5x10 menit ataupun sampai lawannya lari, akan tetapi
diusahakan untuk mencari lawan tarung yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga
dapat menyelesaikan maksimal tarung 5x10 menit.
Di jajal ke-7 ini, ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit durasi
tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga ayam habis
dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan berarti ayam yang kita latih belum
siap untuk turun ke gelanggang. Ayam yang siap ke gelanggang adalah ayam harus
mampu menyelesaikan durasi tarung minimal 5x10 menit.
Hal yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan2 tanding yang diperoleh ayam yang kita
latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang akan
diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih, maka akan semakin
kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya. Akan tetapi semua jajalan yang
kita lakukan tetaplah harus memperhatikan unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak
jarang upaya latihan yang telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.
Setelah sehari-melakukan rawatan Phisik dan Mental ayam seperti pada tulisan kami
sebelumnya (Rawatan Gelanggang: Part 01 - Phisik, Rawatan Gelanggang: Part 02 -
Mental), maka perawatan yang terpenting lainnya adalah menjaga pola makan dan
suplemen yang akan kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen ayam harus kita
jaga sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga saat memperoleh latihan senam
dan jajal, ayam tidak akan mengalami kekurangan gizi (sakit kuning).
Makanan Utama
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita
latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus
lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot2nya.
Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya.
Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman
ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan
utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah
15
menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore
tidak perlu dilakukan.
Untuk tipe ayam jalu, maka Makanan utama harus banyak mengandung karbohidrat,
akan tetapi tidak perlu mengandung terlalu banyak protein dan lemak. Ayam jalu
memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan karbohidrat yang terpenting untuk
tenaga, sedang kandungan lemak dan protein hanya akan membuat ayam mengalami
peningkatan berat badan dan pembentukan otot yang tidak terlalu diperlukan. Makanan
yang biasa diberikan adalah gabah rendaman murni ataupun campuran gabah jagung
dengan perbandingan 3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di atas.
Dalam pemberian makanan utama, takaranya tidak perlu terlalu banyak sampai2
tembolok ayam sangat besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan ukuran berat badannya,
yang bisa diberikan dengan perbandinga berat badan dengan makanan adalah 15-20:1
sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kata lain bila berat badan ayam adalah 4kg, maka
sekali makan bisa diberikan sebanyak 200-250gram sesuai dengan tingkat nafsu makan
ayam. Dan jangan lupa untuk memberikan ayam minum setelah makanan utamanya
dihabiskan.
Makanan/Vitamin Suplemen
Makanan/Vitamin Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat sebelum ayam tidur
di malam harinya, hal ini ditujukan agar seluruh kandungan gizi yang diberikan dapat
terserap dengan baik pada ayam. Makanan dan vitamin suplemen yang diberikan rutin
setiap harinya adalah sebagai berikut:
Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing2 1 butir. Vitamin yang
diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa memberikan vitamin keluaran
IPI.
1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)
1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)
1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein). Untuk tipe
ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang menjadi 2-3 hari sekali.
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh
latihan jajal):
1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)
1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
Bila kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali ayam bisa
diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah sendok teh. Akan tetapi
pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya ditujukan untuk memaksimalkan pemberian
makanan.
Perlu diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggan, latihan senam
dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat menguras tenaga ayam
sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan teratur sangatlah diperlukan untuk
16
menjaga keseimbangan kesehatannya. Banyak cara ataupun metode lain ataupun
suplemen lain yang diberikan oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan
suplemen di atas sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke
gelanggan. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi perhatian kita.
Memang benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola makan dan suplemen
akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan tetapi hal ini akan menjadi
setimpal dengan hasil dan kesenangan yang akan diperoleh bila nantinya ayam yang kita
turunkan ke gelanggan memperoleh kemenangan. Dan bila hal ini dapat kita peroleh,
maka tenaga dan biaya yang kita keluarkan akan terasa lebih ringan.
Akhir kata, pola makan dan suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami lakukan
sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke gelanggang, akan tetapi seluruh pola
di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing penggemar.
Setelah kita selesai melakukan latihan senaman, latihan jajal serta menjaga pola makan
dan suplemen sehari-hari pada ayam yang kita latih, maka hal yang tetap perlu kita
lakukan adalan melihat sejauh mana perkembangan kemajuan persiapan ayam untuk
turun ke gelanggang. Seluruh latihan dan pola makan yang kita berikan kita harapkan
nantinya akan mampu memberikan hasil yang maksimal sewaktu ayam bertarung di
gelanggang yang akhirnya akan membuahkan kemenangan.
Dan sebagai penutup, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah memberikan usaha
terakhir sebelum ayam turun di gelanggang. Dan hal ini kita lakukan adalah tepat di
malam hari sebelum ayam turun ke gelanggang. Hal yang kita lakukan dengan
memberikan suplemen terakhir bagi ayam kesayangan kita. Suplemen yang diberikan
ditujukan agar ayam mampu mengeluarkan dan menghasilkan tenaga yang maksimal
sewaktu bertarung.
Banyak macam suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan tetapi hal
yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan suplemen Neurobion cair
sebanyak 2-3cc. Memang ini terkesan seperti memberikan dopping ke ayam, akan tetapi
dari pengalaman yang kami peroleh cukup baik memberikan hasil bagi ayam yang
diturunkan ke gelanggang.
Neurobion cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang diperuntukkan bagi
manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal yang sama juga dapat kita
peroleh.
Akan tetapi, pemberian suntikan neurobian tidak bisa sembarangan dilakukan, biasanya
suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam turun ke gelanggan di besoknya dan
diberikan pada saat ayam benar-benar dalam kondisi tenang, dan biasanya kami berikan
tepat saat ayam akan tidur di malam hari.
Banyak pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam sedang
tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan neurobion ataupun
sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung berpengaruh terhadap metabolisme
ayam khususnya aliran darah dan jantung ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam
sedang aktif, maka lebih cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan
bisa2 tidak tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak
17
jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang berat (mulut
cengap2) dan bisa2 muka ayam menjadi merah padam bahkan biru. Sehingga atas alasan
inilah mengapa pemberian harus kita lakukan saat ayam tenang dan hampir tidur
sehingga tubuh ayam lebih gampang menyesuaikan cairan/dopping yang baru
disuntikkan padanya.
Perlu diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya haruslah sesuai
dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan neurobion lebih dari 3cc karena
hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul pada ayam. Dan setelah diberi suntikan,
maka sebisa mungkin ayam harus benar2 bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam
menjadi semakin aktif maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang tepat untuk
menurunkannya ke gelanggang
Di pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang biasa kami lakukan
adalah memberikan ayam setengah jempol gula merah lunak dan parutan 1/4 timun dan
diberikan minum secukupnya. Ayam tidak perlu diberikan makan karena masihlah cukup
kandungan gizi dari hasil pemberian kita di hari2 sebelumnya. Dan jangan lupa,
pemberian suplemen vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dll harus di stop 1 hari sebelum
ayam diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata, setelah seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga pola makan pada
ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap semoga ayam yang akan kita
turunkan ke gelanggan dapat menang.
Jangan lupa, apapun cerita dan hasilnya, Ayam akan kalah dengan ayam, Kalau
memang kita memutuskan untuk turun ke gelanggang, maka menang atau kalah adalah
hal yang biasa dan harus kita terima. Tapi walaupun gitu, paling tidak kita telah
memberikan usaha yang maksimal pada ayam kesayangan kita.
Bagian 2
Untuk melatih otot leher ayam bangkok, kita dapat memegang bagian depan dan belakang
dari tubuh ayam dengan kedua pergelangan tangan. Bagian paha tertumpu pada
pergelangan tangan kiri, sedangkan sedangkan bagian kanan untuk menumpukan leher.
Dalam posisi jongkok, kita gerakan kedua pergelangan tangan tersebut ke depan,
belakang, kiri dan kekanan.
Ayam dengan sendirinya akan mengikuti arah pergerakan tangan kita. Ayam bangkok
yang terbiasa dengan latihan semacam ini akan memiliki leher dengan susunan otot yang
kompak dan kokoh. Latihan ini juga berguna untuk memperkuat otot kaki, sebab bagian
ini secara aktif juga akan bergerak kian kemari.
Latihan tahap awal dapat dilakukan selama 2 menit, Kemudian meningkat menjadi 3-4
menit satu minggu berikutnya dan apabila benar-benar terbiasa dapat dilakukan secara
rutin selama 5 menit setiap hari.
Ketahanan tubuh ayam bangkok
18
Ketahanan tubuh ayam bangkok ini meliputi stamina,
semangat bertarung dan sifat pantang menyerah serta
temperamen. Ayam bangkok dikenal memiliki semangat
bertarung yang tinggi, tidak takut melihat bentuk tubuh
lawanya dan berani menghadapi siapa saja. Bila mendapati
ayam bangkok yang takut ketika melihat ayam lain, hal ini
menandakan bahwa ayam tersebut memiliki kualitas yang
buruk. Ayam bangkok yang baik harus mempunyai kelihaian
tertentu dalam menghadapi lawan, baik ketika menyerang
maupun diserang. Tidak jarang ada ayam bangkok yang
berpura-pura kalah. Tetapi pada saat musuh lengah, tiba-tiba
saja ia melakukan serangan balasan sehingga membuat lawan jadi kaget atau terkecoh.
Sifat seperti inipun sebenarnya bawaan sejak lahir, sehingga tidak begitu banyak
menuntut campurtangan manusia untuk melatihnya. Namun bukan berarti peternak tidak
dapat melatihnya. Dasar-dasar bertarung seperti itu dapat dikembangkan oleh peternak
dan penggemar dengan menggunakan lawan latih tanding (sparring partner). Dengan
latihan yang teratur, ayam bangkok akan memiliki teknik bertrung yang dapat diandalkan.
Kualitas yang banyak dipengaruhi oleh campur tangan manusia adalah meningkatkan
stamina (tenaga). Dalam hal ini kita perlu mengembangkan sistem kandang yang sehat,
sehingga sirkulasi udara berjalan baik. Sirkulasi udara yang baik dapat diciptakan melalui
pengaturan ventilasi kandang. sehingga sangat membantu mekanisme pernapasan. Udara
yang dihirup akan ditampung dalam paru-paru dan untuk selanjutnya diolah. Sebagian
hasil olahan digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi digunakan untuk
metabolisme tubuh, sebagian lagi disalurkan ke kantung udara (air sac). Sisa-sisa
pengolahan yang udara yang tidak terpakai akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk
karbondioksida (CO2). Kantung udara berfungsi untuk membantu pernapasan,
meringankan tubuh waktu melompat dan membantu kelancaran peredaran darah.
Udara yang bersih akan membuat paru-paru dan kantung hawa berkembang secara
optimal, sehingga ayam mempunyai kemampuan maksimal untuk menampung oksigen
dalam tubuh. Hal ini sangat bermanfaat terutama saat bertarung, sebab ayam
membutuhkan tenaga yang banyak. Selain itu campur tangan manusia untuk
meningkatkan stamina tubuh dapat dilakukan dengan jalan mengadakan program latihan
dan perawatan yang ketat.
Punggung ayam dalam posisi berdiri kita tekan dengan lembut. Gerakan ini akan
menyebabkan punggung menjadi menunduk, dan tekanan kita perkuat sedikit sehingga
ayam semakin beraksi terhadap tekanan tersebut. Punggungnya seperti menggeliat,
sementara kedua kakinya berusaha bergerak seolah-olah ingin melepaskan diri. Latihan
ini sangat baik untuk menguatkan dan meningkatkan kelenturan otot, terutama otot paha
dan kaki.
Untuk meningkatkan ketahanan fisik, ayam dapat dilatih di tepian kolam atau sungai yang
dangkal. Bila aliran tidak begitu deras, ayam dapat kita masukan kedalam kolam yang
tersebut. Tentu saja ini akan membuatnya kelabakan dan meronta ingin keluar dari air.
Naluri untuk menyelamatkan diri ini membuat otot pada sayap, dada dan pha bergerak
cepat serta dalam irama yang tidak teratur. Tidak mengherankan, apabila yang sudah
19
terbiasa menjalani latihan ini mempunyai otot yang kencang, liat, kompak dan kokoh.
Lebih dari itu ayam mempunyai pernafasan dan ketahanan fisik yang lebih baik.
Apabila aliran agak deras, ayam dapat kita angkat ke permukaan air sedemikian rupa
sehingga hanya bagian kaki saja yang terendam air. Cara seperti ini akan membuat kedua
kakinya bergerak cepat melawan arus air, sehingga anggota gerak tersebut menjadi
terbiasa melawan tekanan. Dengan demikian, kedua kaki ayam tersebut benar-benar
mempunyai kekuatan hantam yang hebat. Hendaknya selalu di ingat bahwa sewaktu
melatih, peternak harus selalu mengawasi keadaan fisik ayam. Latihan ini tidak boleh
terlalu dipaksakan supaya ayam tidak terlalu kepayahan.
latihan terakhir adalah menjaga keseimbangan tubuh yang dapat dilakukan dengan cara
meletakkan ayam pada tenggeran atau ayunan yang bergoyang. Ketika ayunan itu
bergerak maju mundur, ayam akan selalu berusaha untuk tidak jatuh dan hal ini sama
dengan melatih keseimbangan tubuh. Latihan keseimbangan ini juga berguna untuk
menguatkan jari-jari pada kedua kakinya.
Memandikan Ayam.
Ayam bangkok jantan yang sudah berumur tujuh bulan dapat langsung dijual. Tetapi
untuk meningkatkan nilai jual, peternak dapat melakukan program perawatan dan latihan
secara lebih intensif. Calon pembeli dan penggemar tentu lebih tertarik terhadap
penampilan ayam bangkok yang lebih menarik, stamina yang baik dan ketahanan fisik
yang prima. Guna menghasilkan ayam-ayam dengan keunggulan-keunggulan seperti itu,
peternak dapat mengadakan perawatan dan latihan sejak berumur 7 bulan. Kedua
program tersebut dapat dilakukan minimal 2 bulan sesudahnya ayam baru dijual.
Perawatan ayam bangkok antara lain adalah memandikan dan menjemur stiap hari.
Setiap hari sekali ayam bangkok perlu dimandikan untuk membersihkan semua kotoran
yang melekat pada tubuh dan bulu-bulunya. Dengan dimandikan itu kondisi fisiologis dan
bentuk tubuh ayam bangkok akan mempunyai penampilan yang prima. Kita dapat
memandikan ayam bangkok sekitar pk 08.00 dengan menggunakan air bersih. Tetapi
jangan sekali-kali menggunakan air hangat, sebab air hangat dapat merusak
pertumbuhan bulu dan jaringan tubuh.
Sewaktu memandikan kita dalam posisi jongkok dan ayam diapit dengan kedua kaki pada
posisi membelakangi kita. Mula-mula bagian kepala ditundukkan dan dibasuh dengan
handuk yang sudah dibasahi dengan air bersih. Posisi menunduk ini meudahkan turunya
air yang membasahi muka ayam. Masih dalam posisi menunduk, leher ayam kita pegang
dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mengguyurkan air dengan tangan kanan
mengguyurkan air secara perlahan-lahan hingga mengenai bagian tengkuk sampai
pangkal sayap. Sesudah itu leher dibasuh dengan handuk supaya tidak tidak terlalu
banyak kandungan air pada bulu hiasnya.
Kemudian bagian dada dibasuh dengan handuk hingga kebawah sampai ke bagian
belakang (kloaka). Daerah sekitar kloaka harus benar-benar bersih sebab kotoran sering
menmpel dibagian ini. Selanjutnya pemandian diteruskan kebagian sayap sampai ketiak
dan bagian paha serta kaki ayam dibasahi hingga betul-betul bersih. Bagian yang terakhir
lkali dibersihkan adalah brutu. Perlu diingat bahwa setiap kali habis di pakai, handuk
20
hendaknya selalu dicuci dan diperas supaya tetap bersih dan mengandung air
secukupnya.
Bagian punggung tidak perlu dimandikan, karena jika sering kena air justru dapat
merusak bulu-bulu sehingga menjadi kusut dan mudah patah.
Seusai memandikan, ayam dimasukan kedalam kurungan dan dijemur dibawah sinar
matahari pagi supaya tubuhnya yang basah itu menjadi kering. Sinar matahari pagi
sebelum pukul 10.00 sangat baik untuk kesehatan ayam, karena menagndung pro vitamin
D (vitamin D dalam bentuk inaktif) yang sangat memabantu pertumbuhan tulang dan
bulu. Pro vitamin D dalam tubuh ayam akan diolah menjadi vitamin D. Tulang dan bulu
sebagian besar tersusun dari Zat tanduk yang sangat membutuhkan vitamin D. Lebih dari
itu sinar matahari pagi dapat membunuh kuman-kuman penyakit yang masih menempel
pada bulu dan bagian tubuh lainya.
Bila ayam bangkok baru pertama kali menjalani perawatan seperti ini, sebaiknya
penjemuran dilakukan pada waktu yang lebih pagi lagi (misalnya jam 08.00). Dalam tahap
permulaan, ayam bangkok biasanya hanya tahan selama 10-15 menit saja dibawah sinar
matahari. Pada saat itu, paruhnya sering kali terbuka dan kelihatan terengah-engah. Oleh
karena itu ayam tersebut tidak perlu dijemur tertalu lama. Bila kita melihat ayam terngah-
engah, maka kita harus segera memindahkanya ke tempat yang teduh. Keesokan harinya,
ia dapat dijemur lagi dan demikian seterusnya hingga ayam sudah terbiasa menghadapi
terik matahari.
Manfaat lain dari penjemuran ini antara lain adalah melatih pernafasan dan memperbaiki
sistem peredaran darah. Kerja paru-paru dan jantung menjadi lebih sempurna, karena
ayam sudah terbiasa menghadapi kondisi kritis (panas). Dengan demikian, ketahanan fisik
pun menjadi lebih baik daripada ayam yang sama sekali tidak pernah dijemur. Selain itu
timbunan lemak dibawah kulit pun juga akan berkurang sehingga otot-ototpun menjadi
kencang. Hilangnya lemak ini dikarenakan banyaknya energi yang dibutuhkan untuk
mengeringkan tubuh.
Bagian 3.
Sekalipun ayam bangkok tidak diambil hasil telur dan dagingnya, peternak tidak boleh
bermalas-malasan saja. Beternak dalam komoditas apapun harus tetap dijalankan dengan
tekun, rajin dan teliti. Karena ayam bangkok memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka
peternak perlu melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung usaha budidaya yang
tengah dijalankan ini. Kegitan sehari-hari yang perlu dijalankan adalah:
1. Melatih dan merawat calon pejantan supaya mepunyai kondisi dan bentuk tubuh
yang prima.
2. Mempersiapkan ayam betina sebagai calon induk yang kelak dapat mengahsilkan
keturunan yang bermutu.
3. Memberi pakan, air minum dan kontrol kesehatan.
4. Mencegah gangguan binatang liar seperti ular, tikus, musang , burung, serngga dan
sebagainya. Binatang-binatang liar tersebut seringkali membawa kuman-kuman
dan menyebarkan wabah penyakit pada ayam.
5. Peternak secara rutin perlu mengawasi kesehatan ayam yang sedang dipeliharanya
satu per satu. Bila ada ayam yang lesu, peternak harus segera mengambil tindakan
21
untuk mencegah bahaya penyakit yang mungkin menyerang ayam tersebut. Bila
perlu ayam yang menunjukkan gejala lesu dan hilang napsu makan itu dipindahkan
untuk sementara waktu ke kandang lain dan diberikan pengobatan seperlunya. Jika
sudah sembuh, ia dapat dimasukkan lagi ke dalam kandang.
6. Membuat catatan harian mengenai jumlah pemberian pakan, obat, vaksin dan
sebagainya. Hal inipenting untuk mengetahui besarnya biaya pemeliharaan setiap
hari.
Penyakit Ayam Bangkok
1. Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau
mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease
disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-
9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan
dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi.
Faktor predisposisi atau faktor pendukung
- Kondisi kandang yang lembab
- Kepadatan kandang yang terlalu tinggi
- Litter yang kering
- Kadar amonia yang tinggi.
Cara penularan
Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat
melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari
ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui
kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang.
Gejala klinis
Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan
ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan
kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung.
Pengobatan
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas
dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan
pada air minum.
Pencegahan
Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari
chronic respiratory disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang
dan area ayam.
22
2. Infectious Laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit kontagius pada saluran
pernafasan yang dicirikan dengan kesulitan bernafas, menjulurkan leher karena kesulitan
bernafas, konjungtivitis, adanya inflamasi yang mengelilingi membran mata. Penyakit ini
disebabkan oleh Herpes virus, yang mampu hidup 8-10 hari pada leleran, lebih dari 70
hari didalam karkas, kemudian dapat hidup lebih dari 80 hari pada eksudat (trachea atau
saluran pernafasan) dalam kondisi alami. Penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu
dalam flok, dan lebih lama dibandingkan penyakit respirasi viral yang lainnya.
Penyakit ini sangat berbahaya karena:
Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi p ada satu flok.
Menyebabkan kerugian ekonomi.
Tidak dapat diobati
Penyakit ini dapat dicegah, tetrapi dapat menimbulkan ayam carier bagi yang sudah
pernah terinfeksi.
Penyakit ini tidak menular pada manusia dan kejadian paling sering terjadi pada ayam.
namun dapat pula menginfeksi kalkun, burung unta dan unggas lainnya. Burung liar
dapat berperan sebagai carier.
Penularan
Virus Infectious Laryngotracheitis (ILT) ditularkan melalui saluran pernafasan dan dapat
menular melalui udara secara kontak langsung antar burung misalnya dalam satu
kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut. Mukus
dan darah yang mengandung virus dapat keluar melalui batuk dan menyebarkan penyakit.
Masa inkubasinya 6-12 hari. Kejadian outbreak dapat dikarenakan lalu lintas unggas,
pekerja dan alat-alat kandang, dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya
penyebaran.
Gejala Klinis
1. Dyspnoe
2. rinitis
3. penurunan produksi telur dan daging
4. kadang kadang mengalami pneumonia atau bronkhopneumonia
5. mortalitas mencapai 50%
Diagnosa
Pada penyakit yang akut dicirikan dari gejala klinis dan penemuan darah, mukus, dan
eksudat kaseosa pada trachea. Secara mikroskopik ditandai dengan desquamative dan
nekrotic tracheitis. Diagnosa mungkin dapat diperkuat dengan ditemukannya inclusion
body intramuclear pada epitel trachea, isolasi dan identifikasi virus secara spesifik dengan
chicken embryo dan kultur jaringan atau dengan inokulasi pada sinus intraorbital untuk
mengetahui imunitasnya. Spesimen dapat pula diinokulasi pada membran chorioallantois
pada telur ayam berembrio Pemeriksaan mikroskopiknya pada lesi membran
chorioallantois terdapat inclusion body intranuclear. Dapat dibedakan dengan Fowlpox
pada lesi trachea dan inclusion bodynya berupa inclusion body intracytoplasmic. Diagnosa
dapat pula dilakukan dengan PCR.
Diferensial diagnosa
23
1. Infectious Bronchitis
2. Newcastle Disease
3. Mycoplasmosis
4. Avian coryza
Pencegahan
1. Meminimalisir kotoran dan debu.
2. Penggunaan mild expectorants.
3. Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.
3. Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah
penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu
infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan
oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic
Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang
luar biasa bahkan hingga 100%.
Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam
mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini
ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan
kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan
kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya
terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini
ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara.
Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan
yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai
“carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
Excessive mucous di trakea.
Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok
waktu bernapas.
Ayam tampak lesu.
Napsu makan menurun.
Produksi telur menurun.
Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah.
Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh
gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-
kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
24
Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya
maka harus dimusnahkan.
Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama,
dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk
berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot
dada.
Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang
pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola 444.
maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4
bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini
dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya.
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat
infeksius adalah sebagai berikut:
Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar
matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional
yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam.
4.Penyakit Gumoro (Infectious Bursal Disease)
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus.
Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah,
antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh,
maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan
menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar
anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam
tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang
menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada
ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan
cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
Penyakit Gumoro yang menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dapat
diindikasikan dengan gejala awal sbb:
Napsu makan berkurang.
Ayam tampak lesu dan mengantuk.
Bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori
bulu pantat.
Peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya
sendiri.
25
Jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.
Kemudian ada pendapat yang berbeda yang menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
Diare berlendir.
Nafsu makan turun.
Gemetar dan sukar berdiri.
Bulu di sekitar anus kotor.
Ayam suka mematuk di sekitar kloaka.
Selain itu, beberapa pendapat pakar lainnya bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro
klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada
fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara
antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu.
Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara
permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah
tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan
perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya
penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi,
menjaga kebersihan lingkungan kandang
5. Berak Kapur
Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih
atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas
yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga
menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum
atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif.
Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui.
Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi
pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai
lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.
Cara penularan
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
- Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
- Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit
dengan ayam
karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak
dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.
Gejala klinis
- napsu makan menurun
- feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
- Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
26
- kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering
- jengger berwarna keabuan
- mata menutup dan nafsu makan turun
- badan anak ayam menjadi lemas
- sayap menggantung dan kusam
- lumpuh karena artritis
- suka bergerombol
Perubahan patologi
Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada ahati dan limpa dan kadang
kadang sering diikuti omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan
adanya radang pada usus buntu (tiflitis kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna
abu-abu didalam usus buntu.
Diagnosis
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun
kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah
sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood
plate aglutination test).
Pengobatan
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon,
coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif
untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit
tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang
bersifat kronis.
Pencegahan
Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas
salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%.
Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam
yang parah dimusnahkan.
6. Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum.
Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam,
biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di
daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka
morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian
yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.
Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih
dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung
dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas
kandang dan peralatan yang digunakan.
Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
27
- pengeluaran cairan air mata
- ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- terdapat kerak dihidung
- napsu makan
- ayam mengorok dan sukar bernapas
- pertumbuhan menjadi lambat.
Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata
(periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai
kaseosa.
Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita
penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah
yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob.
Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory
Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) .
Pengobatan
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti
sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan
tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau
disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena
obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur.
Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan
lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga
mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya
penyakit ini.
Bagian 4
Pemeliharaan ayam bangkok anakan
Tindakan apakah yang perlu dilakukan peternak
terhadap anak ayam yangbaru menetas? Banyak
pendapat yang mengatakan bahwa anak ayam sejak
berumur 1 hari sampai 2 hari tidak memerlukan
makanan, kecuali air bersih untuk kebutuhan minum.
Pada umur tersebut anak ayam masih mempunyai
cadangan makanan yang tertimbun dalam kuning telur
(yolk). Cadangan makanan tersebut masih cukup untuk
28
memenuhi kebutuhan anak ayam 48 jam sejak mulai menetas. Sebagian ahli lainya
berpenddapat, sekalipun mempunyai sisa-sisa kuning telur, anak ayam masih
membutuhkan makanan. Pendapat ini pun masuk akal, sebab pertumbuhan pertama dari
anak ayam berlangsung sangat cepat sehingga banyak membutuhkan zat putih
telur(protein). Karena itu sisa-sisa kuning telur tadi tidak mencukupi kebutuhan anak
ayam untuk mendukung pertumbuhan tubuhnya.
Terlepas dari kedua pendapat tersebut, kliranya tidak ada salahnya jika ada diantara
peternak yang memeperlakukan anak ayam sebagai mahkluk hidup sebagaimana lainya.
Sebab anak ayam membutuhkan makan, minum dan kandang yang mampu
melindunginya dari terik matahari maupun curahan hujan serta segala gangguan binatang
liar. Anak ayam yang baru menetas perlu dipelihara dengan baik karena kondisi tubuhnya
masih sangat lemah. Pemeliharaan anak ayam dapat dilakukan bersama induk yang
mengeraminya. Namun seandainya pengeraman telur dilakukan dengan menggunakan
mesin tetas, maka pemeliharaan anak ayam harus dilakukan dengan induk buatan, yakni
kandang yang dilengkapi dengan alat pemanas/penghangat tubuh.
Sejak menetas hingga berumur empat minggu, tubuh anak ayam masih dalam kondisi
kritis terutama terhadap pengaruh suhu luar. Pada masa seperti ini, bulu-bulu penutup
tubuh belum tumbuh secara sempurna dan temperatur tubuh masih labil. Suhu
lingkungan di daerah tropis seperti indonesia berkisar antara 20-33 derajat celcius,
sedangkan suhu tubuh anak ayam sekitar 40-42 derajat celcius. Karena sistem
pengaturan paanas tubuh yang belum sempurna itu, maka anak ayam akan kedinginan
jika tidak diberi penghangat dari luar. Penghangat tersebut dapat diperoleh dari induk
yang mengasuhnya, bisa pula didapatkan dari sumber pemanas lain seperti lampu listrik,
lampu minyak, pipa air hangat dan lain sebagaianya. Sehubungan dengan sumber
pemanas tersebut, maka pemeliharaan anak ayam dibedakan menjadi dua macam, yakni
pemeliharaan bersama induknya dan pemeliharaan dengan alat pemanas.
Yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan anak ayam adalah upaya memisahkan anak-
anak ayam dalam kelompok umur yang berbeda, terlebih lagi bobot tubuhnya yang
berlainan. Hal ini untuk menghindari kompetisi pakan yang tidak seimbang dan mencegah
supaya anakan ayam tidak diganggu ayam yang lebih besar, misalnya dikejar-kejar, diptuk
atau terinjak-injak.
Pembiakan Ayam Bangkok
Mengawinkan sepasang Ayam Bangkok bukanlah
pekerjaan yang sulit, terutama bagi peternak yang
sudah berpengalaman. Hal yang sulit adalah mencari
bakal Pejantan dan Indukan yang berkualitas tinggi.
Mengawinkan induk bisa dilakukan di kandang
umbaran atau dengan sistem kawin tembak (doddogan).
Caranya induk betina dipegangi, lalu induk jantan akan
mengawini si betina. Cara ini terkenal paling efektif dan
cepat menghasilkan keturunan. Induk jantan yang baik
29
biasanya tidak terlalu sulit dikawinkan dengan cara dogdogan. Jika induk jantan tidak
mau mengawini induk betina dengan cara dogdogan, sebaiknya induk jantan dan induk
betina dikawinkan di dalam kandang umbaran.
Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa dilakukan
secara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang dilakukan karena cara perkawinan
alamiah terhitung cukup gampang dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya khusus
untuk membeli peralatan inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan. Induk betina
ayam bangkok bertelur terbatas, tidak lebih dari 20 butir setiap periodenya. Hal ini
berbeda dengan ayam kampung yang bisa bertelur sampai 40 butir untuk setiap periode.
Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin tetas.
Untuk usaha skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi untuk usaha
berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC), penetasan dengan
mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.
Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari atau sama dengan
penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru menetas bisa ditempatkan
dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang postal anak ayam dilengkapi dengan
pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam
mengawinkan ayam bangkok adalah tidak mengawinkan saudara sekandung (berinduk
sama). Namun perkawinan antara induk (F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu
juga dengan perkawinan antara induk (F1) dan cucu (F3).
Cara mengawinkan ayam bangkok dengan metode Flock Mating
Flock mating adalah penggunaan 2-3 pejantan dalam kandang yang ditempati oleh
beberapa induk betina. Perbandingan antara pejantan dan betina hendaknya disesuaikan
dengan besar dan berat tubuh ayam tersebut. Melihat ukuran tubuh ayam bangkok,
perbandingan yang ideal adalah 2 pejantan dan 16 betina, atau 3 pejantan dengan 24
betina. Model perkawinan seperti ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain
fertilitas(kesuburan) telur meningkat, sebab yang mengawini induk betina lebih dari seekor
pejantan. Selain itu pejantan memiliki kesempatan memilih betina yang diinginkanya.
Namun harus diakui bahwa flock mating kurang begitu cocok untuk ayam bangkok,
karena 2 atau 3 pejantan pada kandang yang sama biasanya bertarung. Sekalipun sejkak
kecil mereka sudah saling mengenal, tetapi dalam kehidupan dewassa hukum rimba pun
berlaku, siapa paling kuat akan memenangkan segala bentuk kompetisi dalam
linhgkungan yang sama. Akibatnya, hanya pejantan yang paling kuat saja yang bisa
mengawini betina, sedangkan yang lainya harus berlari kian kemari. Ketika kebutuhan
biologis sudah mendesak dan ingin kawin, ia pasti diganggu ayam yang paling kuat tadi.
Itulah hukum rimba yang selamanya akan terjadi dalam kehidupan sosial ayam dan
beberapa jenis ternak lainya.
Penggunaan pejantan lebih dari satu ekor juga menyulitkan peternak dalam mendeteksi
kemampuan setiap pejantan, sehingga kualitas bibit sulit ditentukan. Apabila telur fertil
menetas, kita juga tidak tahu pejantan mana yangberhasil membuahi telur tersebut.
30
Seleksi telur ayam bangkok
Telur ayam bangkok dapat ditetaskan melalui beberapa cara, yaitu melalui induknya
sendiri, mesin tetas atau juga menggunakan entok yang sedang mengeram. Biasanya saya
juga menggunakan ayam kampung biasa yang diambil telurnya digantikan dengan telur
ayam bangkok. Sebelum ditetaskan, telur-telur yang hendak ditetaskan diseleksi terlebih
dahulu. Adapun kriteria pemilihan telur tetas yang baik antara lain sebagai berikut:
1. Asal telur yang akan ditetaskan (asal-usul induk)
Ransum yang diberikan pada induk betina harus betul-betul baik dan kandungan
zat-zat makanan yang diberikan jumlahnya cukup. Pilihlah induk yang mempunyai
produksi telur yang tinggi, sebab biasanya ayam dengan sifat ini mempunyai daya
tetas telur yang tinggi. Hindari pemilihan induk yang masih terlalu muda atau
terlalu tua. Sebagai pedoman, umur ideal bagi induk yang telurnya ditetaskan
adalah 1-1,5 tahun. telur diusahakan dari induk yang betul-betul sehat dan tidak
dalam keadaan terserang penyakit. Beberapa penyakit ayam seperti pullorum (berak
kapur) dan CRD( Chronic Respiratory Disease) dapat menular melalui telur tetas,
sehingga begitu anak ayam menetasa sudah mengidap penyakit.
2. Bentuk dan ukuran telur
Bentuk dan ukuran telur tetas yang baik adalah oval, yakni ujung yang satu
kelihatan runcing dan ujung yang lain tumpul. Jangan memilih telur yang
cenderungbulat maupun terlalu lonjong. Perbandingan antara lebar dan panjang
telur yang baik sekitar 6:8 atau sebesar 75%, angka ini sering disebut dengan
indeks telur. Para ahli mengatakan bahwa indeks telur sangat berpengaruh bahwa
indeks telur sangat berpengaruh terhadap daya tetas.
3. Keadaan telur
Telur tetas hendaknya dalam keadaan bersih dan kerabangnya benar-benar bebas
dari segala kotoran yang menempel. Telur yang kotor dapat dibersihkan dengan
kapas yang dibasahi alkhohol 70%, sewaktu membersihkan perlu dijaga supaya
kerabang jangan sampai retak. Hal ini perlu diperhatikan perlu diperhatikan dengan
sungguh-sungguh, sebabtelur yang retak tidak dapat ditetaskan.
4. Penyimpanan
Apabila jumlah telur yang akan ditetaskan cukup banyak, khususnya bagi peternak
yang menggunakan mesin tetas, masalah penyimpanan perlu diperhatikan. Telur
tetas sebaiknya disimpan dalam posisi ujung tumpul diatas. Penyimpanan yang
kurang baik dapat juga menyebabkan telur-telur yang akan ditetaskan menjadi
rusak. Umur telur tetas diusahakan tidak lebih dari 12 hari sejak dikeluarkan dari
kloaka, sebab apabila terlalu apabila terlalu lama disimpan akan mengurangi daya
tetas, bahkan penyimpanan lebih dari empat minggu akan menyebabkan telur-telur
tidak menetas sama sekali.
Perkandangan untuk ayam bangkok
31
Para peternak atau penggemar ayam bangkok sebenarnya sudah mempunyai kesadaran
yang cukup tinggi mengenai faktor pemeliharaan. Hal ini kelihatan sekali khususnya
dalam merawat dan melatih piaraanya, sehingga menjadi ayam afuan yang galak, ganas
dan pantang menyerah. Tetapi dalam usaha budidaya masih sedikit sekali orang yang
memperlakukan ayam tersebut sebagaimana usaha ayam petelur dan pedaging. Contoh
yang mudah kita amati adalah masalah perkandangan. Diantara ribuan peternak ayam
bangkok di Indonesia jarang sekali yang memperhatikan masalah ini. Apabila sudah
memberi pakan, merawat dan melatih aya bangkok, mereka sudah merasa bahwa apa
yang telah diberikan kepada piaraanya itu lebih dari cukup. Sebenarnya ini tidak
sepenuhnya benar, apalagi jika dikaitkan dengan ayam bangkok sebagai komoditas
budidaya.
Apapun jenisnya, ayam yang dipelihara di kandang memiliki tingkat produktivitas yang
lebih tinggi daripada ayam yang dibiarkan tinggal disembarang tempat. Hal ini mudah
dimengerti karena keberadaan kandang lebih memudahkan bagi peternak untuk
memberikan pakan yang berkualitas, mengontrol kesehatan serta pengendalian hama dan
penyakit. Selain itu, peternak lebih mudah mengumpulkan telur, pelaksanaan vaksinasi
dan pembersihan kotoran. Ayam yang dikandangkan relatif lebih jinak daripada ayam yang
dibiarkan bebas, sebab penanganan secara keseluruhan lebih gampang.
Kandang merupakan tempat kediaman ayam, dimana aktivitas hidup sehari-hari
dilakukan ditempat itu sehingga pertumbuhan, produktivitas dan kondisi tubuhnya
terjamin. Ia dapat mencari makanan dan air minum dikandang tersebut, kawin denga
pasanganya, bertelur dan sebagainya. Mengingat perananya yang begitu besar, maka
kandang termasuk salah satu faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya
budidaya ayam bangkok.
Pembiakan Ayam Bangkok
Mengawinkan sepasang Ayam Bangkok bukanlah pekerjaan yang sulit, terutama bagi
peternak yang sudah berpengalaman. Hal yang sulit adalah mencari bakal Pejantan dan
Indukan yang berkualitas tinggi. Mengawinkan induk bisa dilakukan di kandang umbaran
atau dengan sistem kawin tembak (doddogan). Caranya induk betina dipegangi, lalu induk
jantan akan mengawini si betina. Cara ini terkenal paling efektif dan cepat menghasilkan
keturunan. Induk jantan yang baik biasanya tidak terlalu sulit dikawinkan dengan cara
dogdogan. Jika induk jantan tidak mau mengawini induk betina dengan cara dogdogan,
sebaiknya induk jantan dan induk betina dikawinkan di dalam kandang umbaran.
Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa dilakukan
secara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang dilakukan karena cara perkawinan
alamiah terhitung cukup gampang dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya khusus
untuk membeli peralatan inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan. Induk betina
ayam bangkok bertelur terbatas, tidak lebih dari 20 butir setiap periodenya. Hal ini
berbeda dengan ayam kampung yang bisa bertelur sampai 40 butir untuk setiap periode.
Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin tetas.
Untuk usaha skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi untuk usaha
berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC), penetasan dengan
mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.
32
Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari atau sama dengan
penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru menetas bisa ditempatkan
dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang postal anak ayam dilengkapi dengan
pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam
mengawinkan ayam bangkok adalah tidak mengawinkan saudara sekandung (berinduk
sama). Namun perkawinan antara induk (F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu
juga dengan perkawinan antara induk (F1) dan cucu (F3).
Pemeliharaan anak ayam bangkok bersama induknya
Untuk meningkatkan produktivitas, anak ayam dapat dipelihara bersama induknya dalam
tempat terpisah hingga lepas sapih. Masalahnya sekarang, bagaimana dengan peternak
yang memiliki tanah sempit, sehingga tidak dapat memelihara induk dan anaknya dalam
kandang sendiri. Kendala ini bisa diatasi dengan membuat atau membeli kurungan besar.
Dalam kurungan tersebut, induk akan tinggal bersama-sama dengan sejumlah anak ayam
yang diasuhnya. Secara naluri, semua anak ayam akan dihangati induknya. Bagian tubuh
induk yang dapat memberi kehangatan itu adalah sayap, daerah otot dada, bagian
belakang ekor dan sebagainya.
Pada saat cuaca kelihatan cerah, induk dan anak tersebut dapat dilepaskan namun
peternak tetap perlu mengawasinya. Pemberian pakan, khususnya kepada anak ayam,
dapat dilakukan lima kali sehari. Pemberian pakan diusahakan sedikit demi sedikit
sehingga tidak ada yang tersisa. Sampai hari ke-14, anak dan induk tetap dibiarkan dalam
kondisi terkurung untuk menjaga kestabilan panas tubuh.
Setelah waktu tersebut induk dan anaknya boleh dilepas dari kandang. Meskipun
demikian, mereka harus tetap dijauhkan dari kelompok lainya, sebab masa kritis masih
belum terlewati. Peternak yang ingin memisahkan induk dari anak-anaknya, harus
menyiapkan kandang tersendiri. Pemisahan induk dan anak dapat mempercepat induk
bertelur kembali.
Merawat Anakan Ayam 1-4 Bulan
Sejak anakan menetas sampai umur 4 bulan merupakan masa pembentukan phisik ayam
bangkok, di umur-umur inilah kita seharusnya dapat memberikan konsumsi pangan dan
kebebasan gerakan yang maksimal. Bila tidak, maka upaya membesarkan ayam akan
menjadi sia-sia.
Anakan yang memiliki konsumsi pangan dan gerakan yang minim di umur sampai dengan
4 bulan akan memiliki postur dan kekuatan phisik yang tidak maksimal sehingga tidaklah
layak untuk diturunkan di gelanggang.
Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang
seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Dalam kebiasaan
sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok, anakan umur 1-4 bulan akan
diberikan pangan yang berupa pakan buatan pabrik yang dicampur dengan susu tepung
untuk anak bayi. Komposisi campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu
dicampur dengan 5kg pakan).
Kadang memang terasa lucu maupun aneh, mengapa kita mencampurkan susu tepung
anak ke dalam pakan akan ayam, akan tetapi bila dilihat dari hasilnya akan sungguh
33
berbeda bila kita tidak melakukannya. Anakan akan memiliki pertumbuhan yang sangat
bagus baik untuk tulangan, otot, bulu maupun bagian tubuh lainnya. Susu yang
digunakan tidak perlu susu yang mahal, karena susu murahpun sudah cukup kandungan
protein, karbohidrat, mineral dan vitaminnya. Dan komposisi ini sangatlah baik dan
diperlukan untuk pertumbuhan anakan ayam. Dan bila kita telah mencampurkan susu
tepung ke pakan anakan ayam, maka kebutuhan pakan lainnya seperti mineral maupun
vitamin sudah tidak perlu terlalu dibutuhkan karena telah tersedia pada kandungan susu.
Dari hasil yang akan diperoleh, apalagi kita membandingkan anakan yang diberikan
campuran susu dan yang tidak, maka akan terlihat perbedaan pertumbuhan anakan yang
jauh berbeda. Anakan ayam yang diberi pakan dengan campuran susu akan terlihat lebih
energik dan memiliki postur tubuh yang lebih kuat dibanding yang tidak. Jadi bagi kami,
kebiasaan mencampur susu dengan pakan anakan ayam menjadi hal yang harus
dilakukan. Karena sangatlah disayangkan bila kerja keras kita untuk membesarkan
anakan menjadi sia-sia belaka sewaktu ayam menginjak umur perawatan untuk tarung
akibat rendahnya kandungan gizi sewaktu ayam masih kecil. Akhir kata, apapun
kesimpulannya, ayam bangkok memang dilahirkan untuk dinikmati gaya tarung ataupun
postur tubuhnya yang indah jadi apapun alasannya, konsumsi pangan yang tepat sewaktu
membesarkannya adalah hal yang sangat mutlak.
Pemeliharaan ayam bangkok betina
Ayam betina dapat mulai dikawinkan apabila sudah memasuki dewasa kelamin, yaitu
sejak berumur tujuh bulan. Tanda-tanda bahwa ayam sudah mencapai kematangan organ
reproduksi dapat dilihat dari luar, misalnya:
1. Bagian muka, jengger dan pial berwarna merah menyala.
2. Ayam kelihatan riang dan tertarik mendekati bila mendengar suara pejantan yang
memanggil.
3. Aktif mencari makan sehingga tembolok selalu kelihatan penuh.
4. Paruh sering terbuka seperti kepanasan dan sering berbunyi.
Umur ideal ayam betina yang dikawinkan adalah sekitar 1-1,5 tahun. Organ rep[roduksi
yang benar-benar masak akan membantu ayam tersebut untuk menghasilkan keturunan
yang berkualitas. Selama menunggu saat yang tepat untuk dikawinkan ini, peternak
diharapkan dapat memberikan pakan yang berkualitas baik supaya produktivitas
ayambetina nanti benar-benar optimal. Andai peternak hanya menggnakan sebagian dari
ayam betina sebagai induk, maka ayam-ayam yang lain dapat dijual untuk menambah
penghasilan. Dengan memilih beberapa induk saja peternak dapat menghemat biaya
pembelian pakan dan pemeliharaan lainya. Meskipun penggemar lebih tertarik pada ayam
bangkok jantan, harga jual ayam bangkok betinapun tidak mengecewakan. Ayam bangkok
betina mempunyai nilai jual yang lebih tinggi daripada ayam kampung, ayam pedaging
maupun ayam petelur afkir.
Untuk memenuhi kebutuhan bagi induk ayam bangkok betina, dalam kandang
pemeliharaan perlu disediakan sarang telur khusus nya pada pemeliharaan model
kandang ren, litter dan postal. Sedangkan pada kandang sistem batrei dan koloni
tidakmemungkinkan adanya sarang telur. Ukuran sarang telur adalah panjang dan lebar
masing-masing 40 cm dan tinggi 35 cm. Ukuran tersebut sudah cukkup memadai untuk
5-7 ekor induk. Penempatanya bisa dibelakang maupun didepan kandang. Apabila
34
dibelakang kandang sarang telur tersebut dapat diletakan pada ketinggian 50 cm dari
lantai kandang. Peternak harus berusaha agar sarang tersebut selalu terpelihara bersih
dan tenang.
Induk ayam betina perlu diberi kesempatan untuk menggunakan waktu yang tepat ketika
mau bertelur. Sangat tidak dianjurkan menangkap dan mengurung induk tersebut didlam
sarang dan mengeluarkanya setelah induk tersebut bertelur. Cara-cara seperti ini selain
tidak efisien bagi peternak, juga cukup menyiksa induk yang mau bertelur. Bahkan
mungkin dengan perlakuan semacam itu induk merasa tidak tenang dan tentram sehingga
sukar bertelur. Kalaupun bertelur mungkin akan memakan waktu yang lama untuk
mengembalikan dirinya dari rasa stres.
Membiakkan ayam aduan sepertinya sederhana dan mudah seperti memilih indukan dan
pemacek.Meskipun mudah,tetapi setiap bebotoh mempunyai patokan tersendiri,agar dapat
menghasilkan anakan yg bermutu.Jarang bebotoh yg menyadari,bahwa mencetak ayam
aduan tidak dapat dipisahkan dari peranan indukan/babon,ini berkaitan dgn hasil
memuaskan yg bisa dicapai.Soal pemacek/jago yg baik,pasti memang sangat diperlukan yg
bisa menurunkan sifat baik pula,tetapi jika betinanya kurang baik,maka yg sering terjadi
adalah sifat pejantan yg baik hanya turun dlm jumlah yg sedikit.Akibatnya anakan yg bisa
dipakai hanya 1 atau 2 ekor saja.
Soal demikian,banyak peternak yg menyadarinya,bahwa mencetak ayam aduan yg benar2
seragam itu sangat sulit dlm satu petarangan dan mempunyai kelas yg sama atau hampir
sama.Hal ini diakibatkan tidak ada babon yg sanggup menurunkan sifat pejantan yg
unggul tadi.
Maka bebotoh berusaha mencari yg namanya BABON CETAK.Babon yg disebut babon
cetak ini biasanya mempunyai GEN RESESIF.Babon inilah yg paling dicari bebotoh.Kini
banyak bebotoh yg lebih suka menyimpan betina ketimbang pejantan.Biasanya babon
cetak yg bagus tidak bakalan dilepas,jikapun ada tentu harganya selangit.
Namun penggunaan babon cetak ini ada plus dan minusnya.Plusnya,jika anakan yg
dihasilkan sesuai dgn paceknya.Namun sesekali justru menghasilkan anakan yg lebih
jelek dari paceknya.Jadi penggunaan Babon Cetak hasilnya masih fifty-fifty.
Dalam membiakkan ayam aduan,yg lebih baik lagi,bila ada bebotoh yg mengembangkan
sendiri gen ayam aduannya,atau dgn kata lain,mempunyai ciri tersendiri.Ini tujuannya
agar anakan yg dihasilkan akan jauh lebih baik dari kedua indukannya.Untuk mengetahui
baik adan tidaknya pemacek dan babon,mk harus dilihat pada dua atau tiga kali
keturunan,baru bisa disimpulkan baik atau tidaknya Pemacek dan Babon tersebut.
Paling tidak dgn perhitungan tertentu kalau betina mempunyai karakter yg bagus,akan
ikut membentuk calon jagoan yg dihasilkan.Pemacek yg juara/pensiunan jawara akan
menghasilkan mental yg baik bagi anakannya.Soal mental bagi ayam aduan ini sangat
penting dan dominan.
35